TINJAUAN PUSTAKA
Sistem urogenital merupakan sistem yang terdiri dari sistem urinarius dan
sistem genitalia. Dimana sistem urinarius dibagi menjadi traktus urinarius bagian
atas dan bagian bawah. Traktus urinarius bagian atas terdiri dari ginjal, pelvis
renalis dan ureter, sedangkan traktus urinarius bagian bawah terdiri dari vesika
urinaria dan uretra. Untuk sistem genitalia eksterna pada pria dan wanita berbeda,
pada pria terdiri dari penis, testis dan skrotum; sedangkan wanita berupa vagina,
16
uterus dan ovarium.
2.1.1 Embriogenesis
Dipandang dari sudut fisiologi, sistem urogenital dapat dibagi dalam dua
unsur yang berbeda sifatnya : sistem urinarius dan sistem genitalia. Akan tetapi,
17
dipandang dari sudut embriologi dan anatomi, kedua sistem ini saling bertautan.
18
yaitu : pronefros, mesonefros, dan metanefros seperti pada tabel 2.
9
10
Gambar 1. Bagian transversal melalui embrio pada berbagai tahap perkembangan menunjukkan
17
pembentukan nephric tubules. A. 21 hari. B. 25 hari.
medular sehingga daerah inilah yang kemudian menjadi lebih dulu matang. Pada
waktu lahir, nefron juksta medular lebih matang daripada nefron superfisial. Pada
ginjal mulanya terjadi dalam rongga pelvis, kemudian bermigrasi kearah kranial di
fossa renalis dan bersamaan dengan ini pelvis renalis dan ureter berotasi pada
18
posisi anterior ke medial.
tubulus tetap ada menjadi tubulus epididimis pada laki-laki dan pada wanita
18
ejakulatorius.
12
urogenital di anterior dan rektum di posterior. Kandung kemih dibentuk dari sinus
18
urogenital.
gestasi minggu ke-7. Testis akan menghasilkan Mullerian inhibiting factor dan
mencegah pembentukan bagian proksimal vagina, uterus dan tuba Falopii dari
18
berkembang akibat pengaruh hormon pada masa gestasi 7-14 minggu.
A. Genetalia eksterna
B.
Meliputi semua organ organ yang didapatkan antara os pubis, ramus inferior dan perineum ialah
1. Mons veneris
Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan
simpisis pubis
Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut
2. Labia majora dan labia minora
a. Labia majora
Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah
dan belakang
Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas
depan dari perineum, disebut : commisura posterior (frenulum)
Terdiri dari 2 permukaan :
Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut
Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar
sebacea
Homolog dengan scrotum laki - laki
b. Labia minora.
Didapatkan sebagai lipatan di sebelah medial dari labia majora
Kedua lipatan tersebut (kiri & kanan) bertemu diatas (preputium clitoridis) dan di
bawah clitoris (frenulum clitoridis)
Di bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vaginea bersatu juga,
disebut : fourchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan anak)
3. Clitoris
Merupakan suatu tunggul yang erectil
Mengandung banyak urat urat syaraf sensoris, dan pembuluh pembuluh darah
Analog dengan penis laki - laki
4. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
clitoris, dorsal oleh fourchet
Pada vestibulum terdapat muara muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4
lubang kecil yaitu : 2 muara dari kelenjar bartholini yang terdapat di samping dan
agak ke belakang dari introitus vaginae. 2 muara dari kelenjar skene di samping dan
agak dorsal dari urethra.
5. Hymen (selaput dara)
Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae.Biasanya hymen
berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid dapat mengalir ke luar.
Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus, hanya tinggal sisa sisa
kecil pada pinggir introitus dan disebut :carunculae myrtiformis.
6. Beberapa kelenjar lendir (Bartholini dan skene)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina.Mengeluarkan sekret mucus
terutama pada waktu coitus.
C. Genetalia interna
1. Vagina
Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva
Terletak antara kandung kencing dan rectum
Dinding depan vagina (= 9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (= 11 cm)
Pada dinding vagina terdapat lipatan lipatan yang berjalan circulair dan disebut :
rugae, terutama pada bagian bawah vagina
Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang
Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar kelenjar
sama sekali hingga tak dapat menghasilkan lendir, mungkin lebih baik disebut kulit
Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.
Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio
Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah : fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri
Vagina mempunyai faal penting :
1. Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah waktu haid
dan sekret dari uterus
2. Sebagai alat persetubuhan
3. Sebagai jalan lahir pada waktu partus
Sel sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini
menghasilkan asam susu oleh karena adanya bacil bacil Doderlein hingga vagina
mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi
kuman kuman.
2. Uterus
Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor di antara vesica
urinaria dan rectum
Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum sedangkan permukaan
depan hanya di bagian atasnya saja
Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesica urinaria
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng
dan terdiri dari 2 bagian :
1. Corpus uteri berbentuk segitiga
2. Cervix uteri berbentuk silindris
Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim)
Pinggir kanan / kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan
parametrium kanan / kiri.
Ukuran Uterus
1. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda beda tergantung dari pada:
usia
pernah melahirkan anak atau belum
pada anak anak panjangnya uterus : 2 3 cm
pada nullipara : 6 8 cm
pada multipara : 8 9 cm
Lapisan dalam
Merupakan serabut serabut otot yang berfungsi sebagai sphincter terletak pada ostium internum
tubae dan orificium uteri internum.
Lapisan tengah
Terletak antara ke dua lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal ditembus oleh
pembuluh pembuluh darah, jadi dinding uterus terutama di bentuk oleh lapisan tengah
ini.Masing masing serabut mempunyai 2 lengkungan hingga keseluruhannya berbentuk angka 8,
dengan struktur seperti ini setelah persalinanserabut-serabut ini berkonstriksi dan menekan
pembuluh darah, jadi bekerja sebagai penjepit pembuluh darah.
3. Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri
yang membatasi cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang lubang
kecil, merupakan muara muara dari saluran saluran kelenjar uterus yang dapat
menghasilkan sekret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epitel endometrium
berbentuk silindris. Tebalnya, susunannya dan faalnya berubah secara siklis
karena dipengaruhi oleh hormon hormon ovarium. Dalam kehamilan
endometrium berubah menjadi decidua.
4.
Di bawah pengaruh hormonal maka lapisan mucosa uterus mengalami perubahan perubahan tertentu
hingga cukup baik untuk implantasi dan untuk memberi makanan pada ovum.Perubahan ini terjadi
beberapa hari setelah implantasi ovum, dimana sel sel jaringan ikat (stroma) dari endometrium
membengkak dan sifatnya berubah, selnya jadi bulat dan vesiculer, cytoplasmanya jadi jernih dan
sedikit basophil dan dikelilingi membran yang bening.
Selaput lendir cervix mempunyai sifat yang berlainan.Epitelnya terdiri dari sel sel berbentuk silinder
dan mengeluarkan sekret tersebut sangat dipengaruhi oleh hormon hormon ovarium.Sikap dan letak
uterus di tengah tengah rongga panggul dipertahankan oleh :
1. Tonus otot sendiri
2. Ligament ligament dari uterus
3. Otot otot dasar panggul
Letak Uterus :
1. Ante dan retrofleksi uteri
Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan,
disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retroflexio.
2. Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan, disebut
anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.
3. Positio
Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih ke kanan,
lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso positio.
4. Torsio
Letak uterus biasanya agak terputar.
Pembuluh darah uterus :
1. A. uterina
2. A. Ovarica
Tuba uterina fallopii
Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari cornu uteri
kanan kiri.Panjangnya 12 cm, diameter 3 8 mm.
Pada tuba ini dibedakan 4 bagian :
- Pars interstitialis (intramuralis) : bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus, mulai pada ostium
internum tubae.
- Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus, merupakan bagian tuba yang lurus dan
sempit
- Pars ampullaris : bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan bagian tuba yang
paling lebar dan berbentuk S.
- Infundibulum : ujung dari tuba dengan umbai umbai yang disebut fimbriae, lubangnya disebut
ostium abdominale tubae. Fungsi utama tuba ialah untuk membawa ovum yang dilepaskan ovarium
ke jurusan cavum uteri.
Ovarium
Ovarium ada 2, kiri dan kanan uterus, dihubungkan dengan uterus oleh lig.Ovarii proprium dan
dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantaraan lig. Infundibulo pelvicum, di sini terdapat
pembuluh darah untuk ovarium yaitu a & v ovarica.
Pada ovarium dibedakan :
Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum douglasi dan permukaan lateral
Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat dengan
uterus (extremitas tubaria dan extremitas uterina)
Pinggir yang menghadap ke muka (margo mesovaricus) melekat pada lembar
belakang lig. Latum dengan perantaraan mesovarium dan pinggir yang menghadap ke
belakang (margo liber). Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam
sebuah lekuk yang disebut fossa ovarica Waldeyeri.
sejak lahir pada sistem urinarius dan sistem genitalia. Kelainan tersebut dapat
Hampir semua bayi prematur dan bayi lahir cukup bulan (aterm)
mengeluarkan tinja dan air kencing dalam waktu 24 jam pertama sesudah lahir.
Jika bayi tidak mengeluarkan tinja atau kencing pada akhir hari pertama
2
anatomis penyebabnya.
mengandung sel darah merah. Seharusnya tidak ada sel-sel darah putih dan
biakannya steril. Glukosa dan protein dalam jumlah sedikit mungkin dapat
2
ditemukan dengan menggunakan uji batang celup (dipstick).
Anatomi dan morfologi ginjal pada waktu lahir, kedua ginjal beratnya 25
gram dibandingkan dengan dewasa yang beratnya 300 gram. Panjangnya 4,5 cm
dan pada orang dewasa panjangnya 11,5 cm. Volume ginjal kira-kira 10 mL dan
sampai beberapa bulan dan pada dewasa akan menjadi rata, dimana jumlah nefron
menjadi 1 juta. Ukuran dari glomerulus dan tubulus pada waktu lahir lebih kecil
14
daripada anak yang lebih tua dan dewasa. Dilaporkan bahwa diameter rata-rata
dari glomerulus 2/5 dari dewasa (110 m pada waktu lahir dan 280 m pada
18
dewasa dan panjang tubulus proksimal 2 mm dibanding pada dewasa 20 mm.
struktural yang ditemukan pada saat lahir dan penyakit ginjal polikistik yang dapat
ketiga atau keempat kehidupan. Displasia ginjal sering kali dikaitkan dengan
19
kesalahan perkembangan obstruktif saluran kemih.
parenkim ginjal ditemukan baik pada ginjal displastik maupun polikistik dan pada
seperti kista pasca dialisis pada gagal ginjal kronis. Kista tidak tampak memiliki
kemaknaan patogenik spesifik; kita dapat terjadi pada nefron normal, displastik
19
dan atrofi.
kandung kemih atau suatu hipospadia berat dapat langsung dikenali. Pada banyak
urinarius. Tanda serta gejala klasik seperti disuria, frekuensi, urgensi, urin yang
berbau tidak enak, demam dan nyeri pinggang tidak selalu dijumpai. Banyak anak
seperti ini memiliki riwayat keluhan yang samar, misalnya kegagalan tumbuh
kembang, nyeri abdomen non spesifik, mual, muntah, demam berulang yang tidak
15
harus membuat kita memerhatikan sistem urogenital secara cermat karena kondisi
seperti agenesis ginjal, sindrom prune-belly dan katup uretra posterior akan
hipoplasia paru. Distres pernapasan tidak jarang terjadi pada bayi dengan kelainan
20
pada bayi baru lahir berasal dari sistem urogenital.
berkepanjangan, seperti hidung yang pesek, dagu terdorong ke belakang atau kaki
gada harus mengingatkan kita atas kemungkinan sindrom Potter, sering kali
masalah urinaria yang tinggi. Inspeksi serta palpasi cermat ke atas abdomen akan
mengungkap laksitas dinding abdomen, ginjal yang membesar, atau jika ada,
kandung kemih yang dapat diraba. Dianjurkan untuk mengamati aliran urin.
Punggung harus diperiksa untuk mencari lesung sakral, berkas rambut atau
anak yang lebih tua dengan masalah urologik, kunjungan ke klinik harus
mencakup pengukuran rutin atas tekanan darah, suhu dan pemindahan tinggi serta
berat badan ke atas normogram. Pada pasien dengan kecurigaan kandung kemih
16
2
atau tidaknya refleks Babinski.
Agenesis ginjal adalah keadaan tidak ditemukan jaringan ginjal pada satu
18
sisi atau keduanya.
ginjal atau blastema metanefrik pada satu sisi. Insidennya 1 dari 500 kelahiran
18
hidup. Agenesis ini lebih sering terjadi dan kompatibel dengan kehidupan
yang berkaitan dengan frekuensi ektopia serta obstruksi ginjal soliter yang
19
tinggi.
17
ini terjadi pada sekitar satu dalam 4000 kelahiran, dengan 2:1 dominasi laki-
deformitas posisi tungkai dan wajah aneh dengan lipatan, hidung menyerupai
paruh, serta deformitas dan telinga letak rendah. Kumpulan kelainan ini
Bayi yang terkena biasanya terlahir prematur dan sering juga kecil untuk usia
kehamilan. Masalah klinik utama pada bayi baru lahir adalah distress
19
emfisema interstitial paru dan pneumotoraks.
Hipoplasia ginjal adalah istilah yang digunakan untuk ginjal berukuran kecil
yang terjadi akibat defisiensi perkembangan jumlah atau ukuran nefron. Ginjal
kecil dangan parenkim normal (ginjal kerdil) sering unilateral dan sering kali
19
ditemukan bersama kelainan kongenital lain.
sekunder akibat parut atau atrofi. Tipe ginjal kecil yang paling lazim pada
masa anak mungkin terjadi akibat atrofi segmental dan kehilangan parenkim
berat pada nefropati refluks suatu kondisi yang disebut sebagai ginjal Ask-
19
hipertensi.
berukuran sangat kecil dan dapat memiliki jumlah lobus yang kurang. Nefron
sebutan yang tidak lazim tetapi diterima umum yaitu oligomeganefronia atau
19
hipoplasia oligonefron.
merupakan penyebab gagal ginjal masa anak paling lazim ke-4, bertanggung
19
kelainan kongenital lain.
2.3.3 Hidronefrosis
unilateral atau bilateral dapat berupa parenkim ginjal yang dapat normal atau
mengalami kelainan atau displastik, dilatasi ureter dan/atau kandung kemih, serta
merupakan kelainan paling umum yang didiagnosis antenatal dan merupakan 50%
kelahiran. Kelainan ini terjadi pada 1 dari 500-700 bayi. Penyebab paling umum
adalah hidronefrosis fisiologik, namun dapat juga disebabkan oleh obstruksi pada
sembuh secara spontan namun tidak semuanya. Prognosis bergantung pada derajat
serius. Dapat disebabkan obstruksi leher kandung kemih atau katup uretra
21
posterior.
1) Infeksi intrauterin
10
ginjal.
Menurut Gibbs dkk, infeksi intrauterin dapat diketahui dengan melihat tanda-
tanda sebagai berikut: takikardia ibu (>120 kali/menit), takikardia janin (>160
o
kali/menit), temperatur tubuh diatas 38 C, kedinginan, uterus teraba tegang,
22
rubella sebelum dia hamil). Cytomegalovirus, untuk saat ini belum diketahui
pada cytomegalovirus selama hamil, suatu cara yang tidak mustahil mengingat
daging mentah atau setengah matang. Banyak infeksi lain yang dapat menyerang
wanita hamil yang juga dapat mengganggu perkembangan janin, tetapi hal ini
karena ibuibu yang terinfeksi tidak mengetahui gejala infeksi yang dialami atau
22
mungkin infeksi ini tidak menampakkan gejalanya.
sebagai host T. pallidum dan juga berfungsi sebagai vektor. Sifilis diklasifikasikan
Pada sifilis diperoleh, transmisi sebagian besar terjadi antara mitra selama
hamil yang terinfeksi T. pallidum melalui plasenta ke janin. Neonatus juga dapat
memperoleh sifilis sebagai hasil dari kontak dengan lesi genital yang aktif pada
23
saat proses pengeluaran.
23
dengan infeksi intrauterin dengan Varicella zoster virus (VZV). Setidaknya 112
23
bayi yang lahir dengan tanda-tanda CVS telah dilaporkan dalam literatur.
Karakteristik gejala termasuk lesi kulit, cacat neurologis, penyakit mata, kelainan
25
tulang.
2) Obat-obatan
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil pada trimester
hamil muda dengan tujuan yang kurang baik diduga erat pula hubungannya
dengan terjadinya kelainan kongenital, walaupun hal ini secara laboratorik belum
pertama, dihindari pemakaian obat-obatan yang tidak perlu sama sekali; walaupun
hal ini kadang-kadang sukar dihindari karena calon ibu memang terpaksa harus
minum obat. Hal ini misalnya pada pemakaian trankuilaiser untuk penyakit
tertentu, pemakaian sitostatik atau preparat hormon yang tidak dapat dihindarkan;
21
akibatnya terhadap bayi.
pada bayi yang lahir dari ibu epilepsi dibandingkan dengan populasi normal.
Sekitar 1 dari 250 kehamilan janin terpapar OAE, terutama untuk asam valproat
25
(AVP), baik sebagai monoterapi atau bagian dari politerapi. AVP adalah
teratogenik dan risiko kelainan bawaan (6-9%) pada bayi yang terpajan untuk AVP
26
sebelum lahir adalah 3 kali lipat (2-3% pada populasi umum). Cacat neural tube,
cacat jantung bawaan, cacat tungkai, cacat genitourinarius, otak, mata dan
anomali pernapasan dan cacat dinding perut telah dilaporkan pada bayi yang
26
terpajan AVP. Tabel 2 merangkum kelainan kongenital yang terkait dengan
Pandemik tragis belum lama ini atas penyalahgunaan kokain juga tampak
turut menyebabkan bahaya baru bagi janin. Anomali traktus genitourinarius serta
10
penyalahgunaan kokain oleh ibu, demikian pula kematian janin.
3) Usia ibu
Usia ibu dapat menjadi indikator faktor biologis intrinsik dan riwayat
pendidikan, gizi status atau pengaruh sosial dan perilaku. Jika risiko usia ibu
diharapkan untuk dapat merubah baik geografis dan waktu. Risiko dapat
berhubungan dengan paparan saat ini atau masa lalu. Ibu lanjut usia mungkin juga
12
dikaitkan dengan risiko diferensial peningkatan keguguran janin yang terkena.
Dalam dua dekade terakhir, profil ibu usia telah berubah signifikan,
dengan rata-rata usia ibu meningkat setiap tahun. Hal ini penting untuk memiliki
informasi yang akurat tentang ibu usia tertentu risiko kelainan kongenital
26
urogenital untuk mengukur implikasi dari kenaikan usia ibu bagi kesehatan
12
kepada wanita usia subur.
4) Gizi ibu
pada teratogenesis, hanya ada sedikit data pada manusia yang langsung
dan sedikit bukti menunjukkan bahwa malnutrisi berat pada ibu dapat
22
mengakibatkan retardasi pertumbuhan permanen pada sejumlah keturunan.
asam folat pada awal masa kehamilan turut merupakan penyebab dari separuh
atau lebih kasus defek kelainan kongenital. U.S. Public Health Service saat ini
0,4 mg asam folat per hari untuk mengurangi kelainan kongenital, seperti halnya
dipertimbangkan adalah fortifikasi rantai makanan dengan asam folat pada tingkat
yang memadai untuk memastikan jumlah yang adekuat dari vitamin ini di dalam
diet sebagian besar perempuan hamil. Pendekatan ini tampaknya hanya membawa
22
risiko kecil pada segmen populasi yang lain.
27
5) Riwayat obstetrik
Seorang anak yang dilahirkan dari ibu yang mempunyai siklus menstruasi
urogenital. Begitu pula dengan anak yang dilahirkan dari ibu yang memiliki siklus
menstruasi yang tidak teratur. Dan seorang anak yang ibunya memiliki riwayat
mati, kematian perinatal, kelahiran prematur dan lahir cacat akibat asfiksia
yang tidak memiliki riwayat obstetrik buruk. Temuan ini mengindikasikan bahwa
siklus menstruasi ibu dan riwayat obstetrik buruk juga merupakan faktor risiko
28
kelainan kongenital sistem urogenital.
22
perempuan dapat dianggap mengubah lingkungan janin intrauterin.
perkembangan janin adalah diabetes mellitus. Bukti saat ini mengesankan bahwa
kerusakan prenatal tetap juga untuk kelainan kongenital janin. Peningkatan risiko
kelainan kongenital janin mungkin adalah 2-3 kali lebih besar daripada risiko
arinensefali dan defek ginjal memiliki insidens yang lebih tinggi pada bayi dan
22
ibu diabetik.
ibu hamil, bersalin dan masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri
28
dan edema, yang kadang-kadang disertai konvulsi dan koma. Meskipun edema
hamil normal adalah sedemikian rupa sehingga tidak berfungsi sebagai tanda
22
khusus yang berguna jika berdiri sendiri.
dalam waktu yang singkat, baik dengan induksi maupun seksio sesarea.
Pengelolaan selanjutnya akan bergantung pada kondisi yang terjadi; oliguria yang
22
produk darah.
7) Antenatal care
benar-benar siap secara fisik maupun mental, serta menyelamatkan ibu dan anak
30
mereka sehat dan normal, baik fisik maupun mental.
klinis, revolusi di neonatal dan ginjal selama dua dekade terakhir telah memiliki
dampak besar pada hasil klinis. Secara khusus, perkembangan teknologi USG
29
dapat dianggap sebagai terobosan yang sangat penting dalam pediatrik nefrologi
karena non-invasi dan penerapan untuk semua kelompok umur, bahkan sebelum
kelahiran. Dengan pengenalan USG janin pada 1980-an, penyakit anatomi bisa
dideteksi bahkan sebelum kelahiran dan ini memiliki implikasi penting bagi
manajemen kelainan saluran kemih. Ini terjadi relatif sering hingga 0,2-1% dari
bayi yang baru lahir. Untungnya, sebagian besar malformasi saluran kemih,
31
yang baik dan sebagian besar, bahkan tidak memerlukan operasi.
trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Namun jika
kunjungan, kurang teratur jika pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan
tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali
32
kunjungan.
8) Prematur
Menurut WHO 1961, bahwa usia hamil sebagai kriteria untuk bayi
prematur adalah yang lahir sebelum 37 minggu dengan berat lahir dibawah 2500
gram. ACOG 1995 mengusulkan bahwa persalinan preterm apabila bayi lahir
sebelum usia 37 minggu. Dengan perbaikan perawatan pada bayi prematur maka
30
morbiditas dan mortalitas terbesar pada bayi yang lahir preterm adalah pada usia
hamil dibawah 34 minggu. Hal ini dikarenakan kelahiran yang terjadi sebelum 32
belum sempurna, sehingga tingkat kecacatan dan kematian saat lahir tinggi.
30
kongenital sistem urogenital lebih tinggi pada bayi lahir preterm.
9) Mutasi gen
gonad, sebagai contoh gen WT1. Perubahan gen WT1 telah dijelaskan dalam
spektrum yang luas dari patologis kondisi, termasuk penyakit ginjal, kelainan
genital dan tumor Wilms (WT), sering terjadi dalam kombinasi. Tumor Wilms
33
fungsi dari saluran urogenital.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham, FG. William Obstetri Edisi ke 23 chapter 40. USA: McGraw Hill, 2015: 1315-
1322.
2. Purnomo BB. Dasar Dasar Urologi Edisi ke 3. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2011: 203-212
3. Prawiroharjo, S. Edisi ke 4. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, 2016: 932-933.
4. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013: 162-167.
6. Bristish HIV Association. The Management of HIV Infection In Pregnant Women. HIV
Medicine (2014). 2014 May (cited 2017 August 31); 15 (Suppl. 4), 1-77.
7. Rimawi BH, Haddad L, Badell ML, Chakraborty R. Management of HIV Infection During
Pregnancy in United States: Updated Evidence-Based Recommendations and Future Potential
Practices. Infectious Disease Obstetric and Gynecology Volume 2016. 2016 June 16 (cited
2017 August 31); pp. 1-7 .
8. Soudeyns H. Understanding Risk Factors For Incident Maternal HIV-1 Infection. AIDS 2015;
29:2053-2054.
9. Little KM, Kilmarx PH, Taylor AW, Rose CE, Rivadeneira ED, Nesheim SR. A Review of
Transmission of HIV From Child to Breastfeeding Women and Implication for Prevention.
Pediatr Infec Dis J. 2012 September (cited 2017 August 30); 31(9): 938-942.