(RPP)
1
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
V. Sumber belajar :
a. Toyota Training Manual New Step 1
b. Modul Kelistrikan Sistem pengapian VEDC
c. Gambar Diagram Sistem Pengapian
d. Trainer Sistem Pengapian
e. Engine Stand
VI. Penilaian :
a. Lembar Pengamatan
2
b. Soal soal Tes Tertulis :
i. Jelaskan fungsi dari sistem pengapian !
ii. Sebutkan apa saja komponen dari sistem pengapian konvensional !
iii. Jelaskan fungsi dari komponen sistem pengapian berikut :
1. Baterai
2. Kunci kontak
3. Coil
4. Distributor
5. Busi
Lampiran 1 :
3
BAHAN AJAR
4
b. Kunci kontak
c. Ignation Coil
Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang
diperlukan untuk pengapian.
d. Distributor
5
Berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang
dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignation coil ke
busi pada tiapTiap selinder sesuai dengan urutan
- Kontak point
6
Memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer dari ignation
coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi.
- Capasitor (condensor)
Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara breaker point pada Saat
membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil skunder.
- Vacuum Advancer
Memajukan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vacuum Intake
manifold)
7
- Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh ignation coil ke
tiap-tiap busi.
- Distributor Cap
Membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel tegangan tinggi
untuk masing- masing selinder.
f. Busi
Mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menajdi loncatan bunga api melalui
elektroda.
8
Lampiran 2 :
9
harga saat pengapian optimum disimpan dalam engine control computer untuk
setiap kondisi mesin. Sistem ini bekerja mendektisi kondisi mesin ( putaran
mesin, aliran udara masuk, temperatur mesin dan lain-lain ) berdasarkan singnal
dari setiap engine sensor, selanjutnya menentukan saat pengapian yang optimum
sesuia dengan kondisi mesin dengan mengirim sinyal pemutus arus primer ke
ignition yang mengontrol saat pengapian.
f. DLI {Dstributor Less Ignition}
DLI di sebut juga dengan pengapian tanpa Distributor. Sistem ini
mempergunakan sebuah Ignition coil untuk setiap dua buah busi. ECU{Elekronic
Control Unit} mendistribusikan arus primer ke setiap Ignition coil secara
langsung dan menyebabkan busi meloncatkan bunga api.
Sistem ini mempunyai keuntungan pada ignition coil dapat ditempatkan
didekat busi, kabel tegangan tinggi dapat diperpendek, jadi dapat mengurangi
suara berbisik. Dengan ditiadakannya distributor, maka kerugian internal
discharge dapat dihilangkan dan kebisingan dapat ditiadakan. Dengan adanya
pengurangan komponen yang bergerak, maka kemungkinan ganggguan pad
komonen komponen akan menjadi lebih sedikit. Karena tidak ada pengaturan
fisik terhadap saat pengapian, seperti jarak side electrode, maka sat pengapian
akan diatur pada sekala yang lebih besar. Pada system pengapian dengan
distributor, bila pengapian dimajukan terlalu banyak, maka arus akan mengalir
pada kedua sisi elektroda.
10
Lampiran 3 :
1. Sistem pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang ada
di ruang bakar mesin untuk diubah menjadi tenaga gerak untuk menjalankan kendaraan.
2. - Baterai/aki
- Kunci kontak
- Koil pengapian
- Distributor
- Busi
3. - Baterai sebagai sumber arus litrik pada rangkaian system pengapian
- Kunci kontak untuk menghubungkan dan memutuskan arus listri pada system
pengapian
- Koil pengapian untuk menaikkan arus listrik menjadi arus tegangan tinggi untuk
menghasilkan percikan bung api pada busi.
- Distributor untuk membagikan arus listrik pada masing-masing busi pada tiap-tiap
silinder sesuai dengan urutan pengapiannya (firing order)
- Busi untuk meloncatkan bunga api tegangan tinggi untuk membakar campuran bahan
bakar dan udara pada ruang bakar/silinder.
11