Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OSTEOPOROSIS

Pokok bahasan : Kesehatan Tulang

Sub pokok bahasan : Osteoporosis

Penyuluh : Mahasiswa Jurusan Kebidanan semester VI

Hari/tanggal : Rabu, 4 Juni 2008

Waktu : 08.00 WIB - selesai

Tempat : Di Balai desa Wonoboyo

Sasaran : Para Lansia

I. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )

Peserta dapat memahami tentang Osteoporosis

II. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )

1. Peserta dapat menjelaskan pengertian osteoporosis

2. Peserta dapat menjelaskan tentang macan-macam osteoporosis

3. Peserta dapat menjelaskan tentang faktor penyebab dari osreoporosis

4. Peserta dapat menyebutkan beberapa gejala dari osteoporosis

5. Peserta dapat mengetahui sedikit diagnosda sementara setelah tahu akan gejala
osteoporosis

6. Peserta dapat menyebutkan cara pencegahan dan pengobatan osteoporosis


III. Media

1. LCD

2. Laptop

3. Leaflet osteoporosis

IV. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

V. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Pembukaan 5mnt Mengucap salam dan terimakasih atas kedatangan para peserta.

Memperkenalkan diri dan apresiasi. Menjawab salam, mendengarkan dengan seksama.

2. Inti 15 mnt Menyampaikan materi tentang pengertian ostreoporosis

Menyebutkan tentang macam-macam osteoporosis.

Menjelaskan tentang faktor pentebab osteoporosis

Mengetahui diagnosa setelah tinbul gejala

Menyebutkan tentang pencegahan dan pengobatab osteoporosis Mendengarkan dan


memperhatikan.

3. Diskusi 25 mnt Meminta peserta untuk mengajukan pertanyaan jika belum jelas. Peserta
mengajukan pertanyaan.

4. Penutup 5 mnt Menyimpulkan hasil penyuluhan.

Memberi saran-saran.
Memberi salam dan meminta maaf bila ada kesalahan.

Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan mengucapkan salam. Peserta menjawab
salam.

VI. Materi

OSTEOPOROSIS

A. Pengertian

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang
yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang
dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

B. Macam-macam

1. Osteoporosis primer

Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia
lanjut dengan penyebab yang belum diketahui.

2. Osteoporosis sekunder

Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :

a Kelainan hepar

b Kegagalan ginjal kronis

c Kurang gerak

d Kebiasaan minum alkohol

e Pemakai obat-obatan/corticosteroid
f Kelebihan kafein

g Merokok

C. Faktor penyebab

1. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada


wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.
Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai
muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama
untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih
mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.

2. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang


berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan
pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia
lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering
menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

3. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang


disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan. Penyakit ini bisa disebabkan
oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan
obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang
berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan
ini.

4. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak


diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi
hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas
dari rapuhnya tulang.

D. Gejala

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis),
sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak
memiliki gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau
hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang
rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri
timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah
nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit,
tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau
beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan
yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot
dan sakit.

Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena
jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga
sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan
pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis,
patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan

E. Diagnosa

Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan berdasarkan
gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan
untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang bisa diatasi, yang bisa menyebabkan
osteoporosis.

Untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan


yang menilai kepadatan tulang. Pemeriksaan yang paling akurat adalah DXA (dual-energy x-
ray absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan
dalam waktu 5-15 menit. DXA sangat berguna untuk: - wanita yang memiliki resiko tinggi
menderita osteoporosis - penderita yang diagnosisnya belum pasti - penderita yang hasil
pengobatannya harus dinilai secara akurat.

F. Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi: - Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang
dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup - Melakukan olah raga dengan beban -
Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).

Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum
tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan
tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah
baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua wanita minum
tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.

Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan
tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang. Estrogen membantu
mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan
progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause;
tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat
kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat
menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam
mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk
mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau
bersamaan dengan terapi sulih hormon.

G. Pengobatan

Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang
menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang
mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan
estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat
atau menghentikan penyakitnya.

Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis. Alendronat berfungsi: -


mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause - meningkatakan
massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul - mengurangi angka kejadian patah
tulang. Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada
pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain.
Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah
meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak
boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan
dan lambung tertentu.

Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang
yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami
kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.

Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D,
terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium
dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.

Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan
tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan
pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat
pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.

Osteoporosis

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), osteoporosis didefinisikan sebagai: "Kondisi


dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah / fraktur akibat berkurangnya
massa tulang, khususnya kalsium yang terjadi pada waktu lama."

Kerangka manusia terdiri dari 206 tulang yang terdiri dari kumpulan jaringan yang hidup dan
keras yang berfungsi untuk menopang tubuh, mendukung otot, dan melindungi organ-organ
dalam terhadap cedera. Peran penting lainnya, tulang bertindak sebagai tempat persediaan
kalsium. Sekitar 2% berat orang dewasa (1,0-1,4 kilogram) terdiri dari kalsium. Sekitar 99%
kalsium terdapat dalam tulang dan gigi, 1% sisanya dalam cairan tubuh dan jaringan lunak.
Agar tubuh dapat berfungsi dengan baik, tingkat kalsium yang konstan harus tepat terjaga di
dalam plasma darah. Setiap hari tubuh kita menerima dan mengeluarkan kalsium.

Pada orang dewasa yang sehat, perputaran kalsium dari tulang adalah sekitar 500 mg
(misalnya 500 mg kalsium masuk ke tubuh dan 500 mg yang dilepas oleh tulang setiap
harinya). Untuk itu,apabila asupan kalsium tidak memadai maka tulang akan melepaskan
kalsium ke dalam darah. Jika ketidakseimbangan antara jumlah kalsium yang diserap dan
jumlah kalsium yang dilepas terus berlanjut dalam jangka waktu lama, maka persediaan
kalsium di dalam tulang akan menipis yang mengakibatkan rendahnya massa dan kepadatan
tulang sehingga meningkatkan resiko osteoporosis.

Klasifikasi dan penyebab terjadinya osteoporosis

1) Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada


wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.

2) Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang


berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan
pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia
lanjut.

3) Osteoporosis sekunder dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis, yang disebabkan


oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.

4) Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak


diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi
hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas
dari rapuhnya tulang.

Faktor Risiko : Wanita, Usia, Ras, Keturunan penderita osteoporosis,

Terapi diet penyakit osteoporosis

Pencegahan osteoporosis melibatkan perubahan kebiasaan dari sejak masih kecil sampai
remaja dan dewasa muda. Perubahan ini akan membantu dalam menurunkan resiko terjadinya
osteoporosis di masa tuanya.

Kebutuhan kalsium:

Kebutuhan kalsium yang ada disesuaikan dengan usia.


Usia 1-3 tahun perlu 500 mg/per hari.

Usia 4-8 memerlukan 800 mg/per hari

Usia 9-18 perlu 1.300 mg/per hari.

Usia 19-50 butuh 1.000 mg/per hari.

Usia >50 tahun butuh sekitar 1.200 mg/per hari.

Tujuan diit osteoporosis

1) Membantu mencegah terjadinya osteoporosis

2) Membantu mengurangi kerapuhan masa tulang lebih lanjut

3) Agar dapat melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasanya.

4) Meningkatkan asupan vitamin D dari makanan.

5) Meningkatkan asupan kalsium dari makanan.

Syarat Diet

1. Meningkatkan asupan kalsium. Kalsium merupakan mineral utama yang diperlukan pada
waktu pembentukan tulang, dan diperlukan asupan yang cukup untuk memaksimalkan
kepadatan tulang.

2. Meningkatkan asupan vitamin D dari makanan

3. Jika terdapat intoleransi laktosa, pertimbangkan pemberian suplemen laktase

4. Jika diet tetap tidak memadai kendati sudah diberikan penyuluhan pada pasien, berikan
suplemen untuk memenuhi kebutuhan 1200-1500 kalsium per hari dan 400 IU vitamin D per
hari bagi wanita

5. Tingkatkan olahraga seperti renang, jalan, senam, aerobik, dayung, dll.


6. Jelaskan kepada pasien mengenai manfaat perubahan diet yang postif secara dini dalam
kehidupannya

7. Anjurkan untuk mengurangi kebiasaan minum kopi dan makan protein yang berlebihan;
kebiasaan ini dapat meningkatkan kehilangan kalsium dalam urine.

Bahan makanan sumber kalsium: susu dan produknya, bayam, ikan salmon, tahu, kacang
almond, brokoli, turkey, jeruk, kailan, roti, pisang, daging sapi. Zat gizi lain yang diperlukan
untuk membantu meningkatkan kadar kalsium di darah adalah vitamin D.

Vitamin D mempunyai peran dalam meningkatkan penyerapan kalsium di usus dan juga
penyerapan kembali kalsium di ginjal. Selain itu diperlukan fosfor.

Fosfor merupakan mineral yang diperlukan juga dalam pembentukkan tulang, diperlukan
asupan yang cukup dari fosfor untuk memaksimalkan massa tulang. Akan tetapi konsumsi
fosfor terlalu tinggi, misalnya fosfor yang terdapat pada soft drink, dapat meningkatkan
pengeluaran kalsium melalui urine.

Demikian juga dengan konsumsi protein hewani yang terlalu tinggi, akan meningkatkan
pengeluaran kalsium melalui urine. Akan tetapi hubungan antara asupan protein dengan
resiko terjadinya osteoporosis masih belum jelas.

Protein tetap diperlukan karena protein merupakan komponen penting dari tulang, protein
juga diperlukan untuk menjaga produksi hormon dan faktor pertumbuhan yang diperlukan
dalam pembentukkan tulang. Kekurangan protein akan meningkatkan resiko terjadinya patah
tulang karena osteoporosis. Protein dari hewani kaya akan sulfur yang memberikan suasana
asam di tubuh, untuk menetralisirnya dikeluarkan kalsium dari tulang. Akan tetapi bila
asupan kita juga mengandung sayur, buah-buahan dan juga protein nabati, makanan tersebut
akan memberikan suasana basa sehingga tubuh tidak perlu mengambil kalsium dari tulang
untuk menetralisirnya.

Berdasarkan penelitian, asupan yang mengandung kalium, magnesium, buah, sayur, dan
protein nabati berhubungan dengan Body Mass Density yang tinggi. Akan tetapi hati-hati
dengan asupan garam yang tinggi, karena akan meningkatkan pengeluaran kalsium melalui
ginjal. Untuk itu sebaiknya makanan yang kita konsumsi tidak mengandung tinggi garam.
Selain garam, kafein juga mempunyai efek negatif terhadap kalsium. Hubungan negatif
antara kafein dengan kehilangan massa tulang terjadi pada wanita yang sudah menopause
dengan asupan kalsium di bawah 800 mg/hari dan kopi yang dikonsumsi lebih dari 2 cangkir.
Kafein mempunyai efek meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urine dan menghambat
pernyerapan kalsium di usus.

Sebagai kesimpulan, nutrisi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, untuk
membantu menurunkan resiko terjadinya osteoporosis. Nutrisi yang dikonsumsi sebaiknya
mengandung cukup berbagai zat gizi yang dibutuhkan, baik sumber kalsium, protein, vitamin
D, kalium, magnesium, fosfor. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung cukup
sumber protein baik hewani maupun nabati, sayur dan buah. Sebaiknya kita membatasi
asupan alkohol, soft drink, makanan yang terlalu asin dan kafein.

Disarankan untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang lengkap, cukup
asupan protein juga mengkonsumsi makanan yang berasal dari nabati.

Perbedaan diit ini dengan makanan biasa

1) Bahan makanan yang digunakan berkalsium tinggi dan makanan sumber vitamin D

2) Sebagian besar protein yang digunakan golongan nabati

3) Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium dibatasi

4) Mengkonsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup

5) Menghindari konsumsi alkohol

6) Bila terlalu gemuk, jumlah kalori dibatasi

Bahan makanan sumber Kalsium :


1) Tinggi ( > 200 mg/100 gr BM ) Saridele bubuk, rebon, teri, udang kering, sarden, bayam,
keju )

2) Sedang ( 100 200 mg/100 gr BM ) Brokoli, pecay, kacang ijo, tahu, tempe, susu

3) Rendah ( 10 100 mg / 100 gr BM ) Daging, ayam, hati, telur, ayam

Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan penyakit osteoporosis

a) Makanan yang dianjurkan

Sumber hidrat arang :Semua bahan makanan sumber hidrat arang

Sumber Protein hewani :Ikan teri, ikan sarden, udang rebon kering, telur.

Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju dan yoghurt,

Sumber protein nabati :Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu,

tempe, oncom dan sebagainya

Lemak :Minyak dalam jumlah terbatas, mentega dan

margarine

Sayuran :Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, sawi

hijau,kacang panjang, pakcoi dan caisim

Buah :Semua macam buah

Bumbu :Semua macam bumbu

Bahan makanan sumber vitamin D


Susu, produk olahan susu (keju, yoghurt), kedelai, produk olahan kedelai (tahu,tempe), ikan,
hati.

b) Bahan makanan yang dibatasi/menghambat penyerapan kalsium

1. Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol.

2. Semua daging yang banyak mengandung lemak.

3. Bahan makanan yang berserat tinggi, diduga karena serat menurunkan waktu transit
makanan didalam saluran cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi

4. Bahan makanan yang banyak mengandung asam oksalat seperti bayam, kakao, kacang
panjang, dll.

5. Bahan makanan yang mengandung asam fitat, yang terdapat dalam sekam serealia
membentuk kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak dapat diabsorpsi

Cara-cara memasak yang baik ialah merebus, mengukus, mengungkep, menumis,


memanggang atau membakar.Hindarkankanlah makanan yang diolah dengan cara
menggoreng.

Menu Osteoporosis

Menu 1900 kalori

Protein : 76,21 gr Lemak : 31,3 gr

Karbohidrat : 446,79 gr

Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Berat URT

08.00 Bubur ayam

Beras giling (jd bubur) 200 gr 2 gls


Ayam 50 gr 1 ptg

Telur ayam 25 gr btr

Wortel 25 gr gls

Seledri 5 gr 1 sdt

Snack Nagasari

Tepung beras 50 gr 8 sdm

Pisang Ambon 40 gr 1 bh

Santan 5 gr 1 sdm

Gula Pasir 20 gr 2 sdm

13.00 Nasi

Nasi 100 gr gls

Daging bumbu cincang Daging sapi 35 gr 1 ptg

Sayur asam

Daun melinjo 15 gr 1 sdm

Terong 25 gr gls

Kacang panjang 25 gr gls

Jagung pipil kng 10 gr 1 sdm

Snack Setup Nenas

Nenas 100 gr bh

Gula Pasir 10 gr 1 sdm


21.00

Nasi

Ikan Bakar

Jus Pepaya Nasi 100 gr gls

Gabus 50 gr 1 ptg

Kecap 2,5 gr 2,5 sdm

Pepaya 100 gr 1 ptg

Gula Pair 10 gr 1 sdm

Snack Buah Pisang Ambon 100 gr 1 bh

Tumis taoge tabur teri medan

Bahan :

2 sdm minyak goreng, 200 g taoge buang ujungnya, 10 g buncis muda, potong 5cm iris tipis
memanjang, 5 cm pangkal daun bawang iris tipis, 5 butir bawang merah iris tipis, 2 butir
bawang putih iris tipis, 2 cabai merah buang biji potong serong, 2 cabai Hijau buang biji
potong serong, 50 g teri kering tawar goreng renyah

Saus ( aduk rata) :

1 sdm saus tiram, sdt minyak wijen, sdt merica bubuk, 1/8 sdt garam, 1/8 sdt gula pasir

Cara :

- Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai hijau
hingga harum. Masukkan buncis, tumis hingga empuk.
- Masukkan saus, taoge, daun bawang. Aduk sebentar hingga taoge masak tp renyah, angkat.
Taburi teri goreng.

Untuk 2 porsi

Nilai Gizi

Energi : 121 kkal Protein : 11.5 gr

Lemak : 6 gr Karbohidrat : 6.455 gr

Anda mungkin juga menyukai