ABSTRACT:
1
Diploma Student of Civil Engineering Departement, Faculty of Engineering, State Polytechnic of Jakarta, Depok
2
Instructur of Civil Engineering Departement, Faculty of Engineering, State Polytechnic of Jakarta, Depok
3
Consultant Supervision of Jatigede dam project,Sumedang West Java
4
Tabel 3 Hubungan kekuatan dengan umur bersih. Grounted rockbolt dapat dilihat pada gambar 9
shotcrete (Kolymbas, 2005) di bawah ini.
Rockbolt jenis ini berbentuk pipa yang 3. Bentuk dan ukuran penampang terowongan.
ditancapkan pada dinding terowongan. Kekuatan dari
rockbolt tergantung dari gaya gesek antara dinding Kekuatan steel rib tergantung dari jenis steel
dengan permukaan rockbolt. Secara lebih jelas, dapat rib yang digunakan. Jarak antar steel rib dihitung
dilihat pada gambar 8 di bawah ini. dengan persamaan di bawah ini.
............................................(4)
=
sederhana memudahkan menciptakan model elemen 3. Menghitung jenis perkuatan berdasarkan studi
yang kompleks dan tersedianya tampilan output secara
pustaka yang ada
detail berupa hasil perhitungan. Diharapkan dengan
kelebihan ini dapat mempermudah analsis dan 4. Analsis stabilitas gate shaft power waterway
mendapat hasil yang akurat. Oleh karena itu, penulis
menggunakan perangkat lunak Plaxis 8.2 2
memilih menggunakan program Plaxis untuk
mengalisa stabilitas gate shaft power waterway pada dimensi.
pembangunan Waduk Jatigede.
Melakukan pemodelan dan input data pada
Dalam analisis, data yang dibutuhkan sebagai
program Plaxis dilanjutkan dengan proses
input-an program Plaxis antara lain :
perhitungan berdasarkan tahapan konstruksi.
a. Nilai parameter batuan yang didapat dari hasil
5. Pembahasan
penyelidikan batuan
Setelah dilakukan perhitungan secara
b. Dimensi dan karakteristik gate shaft manual dan simulasi numeris Plaxis maka
dilakukan pembahasan analisis stabilitas.
c. Nilai parameter konstruksi penahan
METODE PENELITIAN
Bahan
Penelitian ini menggunakan dua jenis batuan,
yaitu volcanic breccia dan claystone, yang diperoleh
dari hasil boring pada gate shaft power waterway
waduk Jatigede Sumedang jawa Barat. Lokasi
penelitian terlatak di Desa Cijeungjing Kecamatan
Jatigede Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.
Gate shaft
Kondisi Geologi
Kondisi geologi regional di Jatigede terdiri
dari Pliosen Breccia, Claystone dari Upper Halang
Formation, Breccia dari Lower Halang Formation dan
Gambar 11 Lokasi Penelitian di desa Cijeunjing, Claystone dari Cinambo Formation. Semua formasi
Sumedang Jawa Barat batuan tertutup oleh lapisan pasir, dan tanah lempung.
Lokasi terowongan power waterway terletak di
Tahapan sandaran kanan, dan panjang terowongan sekitar 500
Penyusunan penelitian ini dibagi menjadi m, pada umumnya batuan dasar terdiri dari claystone,
beberapa tahap yaitu sebagai berikut : volcanic breccia dan setempat tuff breccia / lapilly tuff.
1. Studi Pustaka Tambahan penyelidikan geologi dengan core drilling
dilaksanakan pada Mei Juni 2012, pada 2 drilling
Referensi yang dijadikan acuan pada point di collar concrete gate shaft.
penulisan ini terdiri dari literatur yang digunakan
pada bidang geoteknik seperti mekanika batuan Desain Perkuatan/Penyangga
dan geologi Dalam mendesain penyangga shaft dibedakan
2. Peninjauan lokasi dan pengumpulan data dalam dua bagian lapisan batuan yaitu volcanic breccia
sekunder dan claystone. Perencanaan sistem penyangga
diperlukan pada mengurangi deformasi konstruksi
8
terowongan. Sistem penyangga direncanakan berdasar Dari grafik pada Gambar 4.5 , diperoleh sistem
Q system (Grimstad & Barton 1993). Analisis sistem penyangga kategori 4 untuk kondisi batuan volcanic
penyangga adalah sebagai berikut ini. breccia ( tanpa perkuatan ) dan kategori 8 untuk
A) Kondisi Batuan volcanic breccia kondisi batuan claystone , maka direncanakan sebagai
berikut :
a) Kategori 8 = RRS + B ( reinforced rib of
shotcrete and bolting, dengan ketebalan
shotcrete = 20 cm )
b) Kategori 4 = systematic bolting (and
unreinforced shotcrete 4 10 cm)
c) Panjang rockbolt 9 meter dengan ESR = 1
Metode Konstruksi
Sumber : laporan geologi gate shaft & terowongan Pekerjaan penggalian gate shaft power water
power waterway way bendungan Jatigede ini secara khusus
mengggunakan metode drilling dan blasting dalam
Excavation Support Ratio = 2.5 (shaf ) pelaksanaannya di lapangan. Metode drilling dan
Kedalaman Shaft = 45 m blasting atau pengeboran dan peledakan adalah
Kedalaman Shaft / ESR = 18 pelaksanaan penggalian menggunakan bantuan bahan
peledak setelah sebelumnya dibor dengan diameter
B) Kondisi batuan claystone rencana pada bagian shaft face untuk penempatan
bahan peledak, sehingga proses penggalian menjadi
lebih cepat.
Berdasarkan data, kedalaman satu kali fase
penggalian adalah 1,5 meter yang kemudian pada fase
ini juga dipasang perkuatan sementara yaitu : concrete
collar, shotcrete, rockbolt dan lattice arch. Dalam
kondisi dilapangan ternyata dari desain awal dari
perencanaan perkuatan/penyangga sementara
mengalami perubahan yaitu : panjang rockbolt 6 meter
dengan jarak vertikal rockbolt rata rata 2 meter dan
jarak horizontal rata rata 1 meter. Kemudian untuk
shotcrete dipasang dengan ketebalan 20 centimeter.
Kemudian ditambah pula perkuatan concrete collar
pada bagian atas gate shaft dengan beton setebal 1,5
Sumber : laporan geologi gate shaft & terowongan
meter. Setelah satu fase selesai maka selanjutnya akan
power waterway
dilakukan fase yang sama sampai selesai penggalian,
bagan alir proses penggalian dapat dilihat pada gambar
Excavation Support Ratio = 2.5 (shaft)
14 dibawah ini.
Kedalaman = 45 m
Lebar terowongan / ESR = 18
2000
1000
0
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Fase Penggalian
1500 1000
Utot ( *10-3 m)
Uy ( *10-3 m)
1000 0
-1000 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
500
-2000
0
-3000
1 3 5 7 9 1113151719212325272931 Fase Penggalian
Fase Penggalian
1000 -2000
Fase Penggalian
500
0
1 3 5 7 9 1113151719212325272931 Gambar 21Grafik vertikal displesment sebelah
-500 kanan penggalian
Fase Penggalian
Dengan melihat hasil simulasi yang telah
dilakukan menunjukan bahwa deformasi vertikal
Gambar 18 Grafik horizontal displesment sebelah (vertical displesment) lebih dominan terjadi. Hal ini
kiri penggalian dikarenakan jenis batuan bagian atas (volcanic breccia)
memiliki masa yang lebih besar dibandingkan jenis
Grafik Horizontal Displesment (Ux) batuan pada bagian bawah (claystone), selain itu juga
ditambah dengan adanya beban terpusat yang berada
Dengan Perkuatan Tanpa Perkuatan pada bagian atas konstruksi gate shaft.
Kemudian dari simulasi perkuatan/penyangga
0 sementara (concrete collar, shotcrete dan rockbolt)
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 memberikan pengaruh pengurangan/mereduksi adanya
Ux ( *10-3 m)
DAFTAR PUSTAKA