ANALISIS JURNAL
DISUSUN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen ini dengan judul Rancangan dan
Pelaksanaan Registrasi Pasien ICU dengan Menggunakan Aplikasi Intensive Care
Unit Quality Management Registry (ICU-QMR)
Tugas ini disusun untuk memenuhi salahsatupenugasan dalam
menyelesaikan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen pada Program Pasca
Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pada
kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih, kepada yang terhormat:
1. Koordinator mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Dosen pembimbing dan pengajar matakuliahSistem Informasi Manajemen.
Kelompok telah berusaha menyelesaikan tugas ini sesuai waktu dan kriteria
penulisan. Kelompok sadar masih ada kekurangan dan keterbatasannya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna
melengkapi makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB1
PENDAHULUAN
iv
untuk pengumpulan dan pelaporan merupakan instrumen kunci yang
memungkinkan dokter dan perawat untuk memonitor perubahan dalam
peningkatan kualitas layanan(Kosmidis et al., 2017).
Banyak indikator kualitas digunakan untuk membantu meningkatkan
kualitas, hai ini disebabkan kualitas manajemen merupakan hal yang sangat
penting. Berdasarkan quality control, pengukuran atau monitoring biaya dapat
digunakan untuk menilai efisiensi ICU secara keseluruhan, sehingga dapat
memperkirakan dampak finansial. Indikator kualitas menjadi penting untuk audit
ICU dan terpadu di beberapa kumpulan data registri ICU(Kosmidis et al., 2017).
Walaupun penggunaan software Information Technology (IT) khusus ICU
sudah umum di banyak negara, literatur di manajemen ICU yang berfokus
menggabungkan indikator kualitas dengan parameter finansial/keuangan masih
sangat langka. Beberapa Electronic Medical Registries (EMR) telah
dikembangkan dalam lingkup nasional seperti the United Kingdom Intensive Care
National Audit and Research Centre Case Mix Program Database, the United
States National Registry of Cardiopulmonary Resuscitation, dan the Australian
and New Zealand Intensive Care Society Adult and Pediatric Database(Kosmidis
et al., 2017).
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menggambarkan
perkembangan ICU-QMR yang merupakan registri manajemen data lokal pada
sebuah rumah sakit negeri di Yunani. Prinsip dari ICU-QMR yaitu untuk
mendukung pemantauan kinerja dan kualitas di ICU dewasa dan untuk
mengkombinasikan biaya operasional ICU dengan beberapa parameter klinis
dasar guna penelitian kedepan, manajemen, kontrol biaya, dan keseluruhan
efisiensi di ICU(Kosmidis et al., 2017).
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan makalah ini dapat
memberikan salah satu gambaran atau contoh penggunaan Sistem Informasi
v
Manajemen (SIM) dalam tatanan pelayanan pasien di ruang ICU yang mendukung
peningkatan kualitas dan efisiensi keseluruhan pelayanan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
vi
Sistem informasi kesehatan terdiri dari duan jenis yaitu sistem informasi utama:
sistem informasi klisis dan sistem informasi administrasi. secara bersamaan kedua
sistem digunakan untuk memperoleh data dan informasi menjadi lebih eifisien.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Kesehatan menjadi
sebuah alat sistematis dan komprehensif meliputi organisasi data pasien sejak
pasien datang, informasi penting, indikator status kesehatan, prosedur tindakan,
perangkat yang digunakan pasien, teknologi terkait diagnosa medis, dan sumber
daya manusia yang peran serta dalam pelayanan menuju sebuah pelayanan
kesehatan yang bermutu dan menyeluruh.
vii
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 92 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan
Terintegrasi
2. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan
strategi desentralisasi bidang kesehatan
3. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VII/2002 tetang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan
kabupaten/kota
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang
Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nasional.
viii
Penerapan NI akan menghasilkan suatu sistem informasi keperawatan yang efektif
dan efisien sehingga mendukung pertimbangan klinis dengan bukti yang terkini.
2.3 Tujuan NI
Menurut Hebda et. al (2009) dalam Perry dan poter )(2013) NI yang efektif
memenuhi dua tujuan ketika sistem yang digunakan;
1) mendukung fungsi dan cara perawat berperan dan bekerja dengan
memberikan fleksibilitas dalam menggunakan sistem ini untuk melihat
data dan mengumpulkan informasi dalam memnerikan asuhan
keperawatan serta pendokumetasian kondisi dan perawatan pada sistem
yang tersedia.
2) mendukung dan meningkatkan praktik keperawatan melalui peningkatan
akses terhadap informasi dan menajdi alat dalam pengambilan keputusan.
ix
mengkombinasikan biaya operasional dalam ICU dan parameter dasar klinis
pasien bagi penelitian selanjutnya, manajemen ruangan, pengawasan biaya
dan efisiensi ICU secara keseluruhan (Kosmidi et al., 2017)
BAB 3
PEMBAHASAN
x
Karakteristik pasien ICU yang memiliki diagnosa medis berganda
dan lamanya masa rawat menjadikan unit ICU membutuhkan sebuah
sistem yang dapat mempercepat lama perawatan tanpa mengabaikan
mutu dan kesinambungan pelayanan. Manajemen sistem pelayanan di
ICU sangat berkaitan dengan proses pengkajian, penetapan diagnosa,
perencaaan tindakan, pelaksanaan dan proses evaluasi. Penggunaan
sistem informasi berdasarkan komputer akan memberikan dampak
positif bagi proses pelayanan di ICU. Beberapa dampak positif tersebut
meliputi:
a. Menurunkan waktu penetapan diagnosa yang tepat bagi pasien
b. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang dibutuhkan
c. Menurunkan angka kematian pasien (Belle et al., 2013)
Ketepatan diagnosa medis pada pasien ICU sangat penting dalam
menentukan kompetensi tenaga kesehatan yang terlibat. Struktur data
kritis dalam ICU-QMR telah teridentifikasi dan terstandar secara jelas
dan terperinci, sehingga memudahkan tenaga kesehatan dalam
menentukan diagnosa dengan tepat dan dalam waktu yang singkat. Hal
ini dapat mempercepat tindakan dan meminimalkan waktu perawatan.
3.1.2 Dampak
xi
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Penggunaan teknologi informasi secara komputerisasi dalam kegiatan
4.2 Rekomendasi
xii
DAFTAR PUSTAKA
Belle, A., Kon, M. A., & Najarian, K. (2013). Biomedical Informatics for
Computer-Aided Decision Support Systems: A Survey, 2013.
Kosmidi, D., Koutsouki, S., Lampiri, K., & Ottilia Nagy, E. (2017). Design and
Implementation of the Intensive Care Unit Quality Management Registry,
0(0), 6. https://doi.org/10.1097/CIN.0000000000000366
Kosmidis, D., Koutsouki, S., Lampiri, K., Nagi, E. O., Papaioannou, V.,
Pneumatikos, I., & Anastassopoulos, G. (2017). Design and implementation
of the intensive care unit quality management registry: Monitoring quality
ang cost of adult intensive care unit in a Greek state hospital. CIN:
Computers, Informatics, Nursing, 0(0).
https://doi.org/10.1097/CIN.0000000000000366
xiii