Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Sistem Penjaminan Mutu Eksternal Proses pengambilan keputusan untuk fasilitasi dan

penilaian untuk akreditasi dapat dipertanggung-


Sistem penjaminan mutu eksternal adalah
jawabkan kepada semua pemangku kepentingan.
sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh
unit di luar satuan pendidikan. Sistem Penjaminan Tujuan dan Fungsi Sistem Penjaminan Mutu
Mutu Eksternal Pendidikan Dasar dan Menengah, Eksternal
yang selanjutnya disingkat SPME-Dikdasmen,
Tujuan SPME adalah memastikan sistem
adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas
penjaminan mutu internal serta proses peningkatan
organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk
mutu di satuan pendidikan dapat berjalan dengan
melakukan fasilitasi dan penilaian melalui
baik. Sedangkan fungsinya adalah untuk
akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat
memantau, memfasilitasi, mengevaluasi
pencapaian mutu satuan Pendidikan Dasar dan
pemenuhan standar nasional di satuan pendidikan;
Pendidikan Menengah dan/atau program keahlian.
mengevaluasi dan mengembangkan standar; serta
SPME direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan,
menetapkan akreditasi satuan pendidikan.
dan dikembangkan oleh pemerintah dan pemerintah
4.4. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
daerah, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan
Badan Akreditasi Nasional sesuai dengan Siklus penjaminan mutu eksternal dapat dibagi atas
kewenangannya. tiga kelompok sesuai fokus tugas dan kewenangan.
Kelompok tersebut adalah fasilitasi peningkatan
Prinsip Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
mutu, pengembangan standar mutu, dan akreditasi
Prinsip Sistem Penjaminan Mutu
1. Siklus Fasilitasi Peningkatan Mutu
Eksternal adalah akurat, objektif, transparan, dan
akuntabel Pada siklus ini dilakukan:
1. Akurat
a. Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan
Proses pengambilan keputusan untuk fasilitasi dan pendidikan berdasarkan Standar Nasional
penilaian untuk akreditasi didasarkan pada data dan Pendidikan;
informasi yang jelas, benar, tepat, dan dapat b. Perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan
dipertanggungjawabkan. dalam Rencana Strategis Pembangunan
2. Obyektif Pendidikan;

Proses pengambilan keputusan untuk fasilitasi dan c.Fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan
penilaian untuk akreditasi bebas dari pengaruh pendidikan;
kepentingan subjektif dan berdasarkan data serta
d.Monitoring dan evaluasi terhadap proses
informasi faktual yang tersedia.
pelaksanaan pemenuhan mutu;
3. Transparan
e. Fasilitasi peningkatan mutu secara berkelanjutan
Proses pengambilan keputusan untuk fasilitasi dan (oleh pemerintah bekerjasama dengan pemerintah
penilaian untuk akreditasi dilakukan berdasarkan daerah sesuai dengan kewenangannya). Siklus
standar dan mekanisme yang diketahui oleh semua fasilitasi oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
pemangku kepentingan adalah seperti terlihat pada Gambar 4.1.
4. Akuntabel
Gambar 4.2. Siklus Pengembangan Standar Mutu
Pendidikan

3. Siklus Akreditasi Satuan Pendidikan

Pada siklus ini dilakukan:

1. Evaluasi terhadap mutu satuan pendidikan

2. Visitasi/audit mutu eksternal

3. Penetapan akreditasi

Akreditasi satuan pendidikan dikembangkan secara


berkelanjutan oleh
BAN-S/M sesuai dengan kewenangannya, seperti
Gambar 4.1. Siklus Fasilitasi Peningkatan Mutu terlihat pada Gambar
Pendidikan 4.3.

2. Siklus Pengembangan Standar Mutu


Pendidikan Dasar dan Menengah

Pada siklus ini dilakukan:

1.Evaluasi pemenuhan standar nasional pendidikan


oleh satuan pendidikan

2.Penetapan standar nasional pendidikan

3.Penyusunan strategi peningkatan mutu Gambar 4.3. Siklus Akreditasi


pendidikan oleh satuan pendidikan.
4.5. Pembagian Tugas Dalam Penjaminan Mutu
Pengembangan standar mutu dikembangkan secara
Eksternal
berkelanjutan oleh BSNP sesuai dengan
kewenangannya, seperti terlihat pada Gambar 4.2. Penjaminan mutu eksternal dilaksanakan dalam
bentuk fasilitasi peningkatan mutu, pengembangan
standar mutu, dan akreditasi.

4.5.1. Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan

1. Fasilitasi oleh Pemerintah

Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan oleh


pemerintah pusat dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dibantu
oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan sesuai
kewenangan dan wilayah masing-masing.
Pembagian tugas dan wewenang dalam fasilitasi
peningkatan mutu oleh pemerintah adalah sebagai dalam sistem informasi mutu pendidikan di tingkat
berikut: provinsi dan kabupaten/kota;

A. Tugas dan wewenang Direktorat Jenderal c. Melakukan pembinaan, pembimbingan,


pendampingan, dan supervisi terhadap SDM
a. Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan,
pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan
pengendalian, dan pengembangan SPMI-
SPME;
Dikdasmen dan SPME-Dikdasmen;
d. Menyusun laporan rekomendasi strategi
b. Menyusun dan mengembangkan pedoman
peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi
SPMI-Dikdasmen;
dan kabupaten/kota kepada Dirjen Dikdasmen
c. Melakukan pembinaan, pembimbingan, berdasarkan pemetaan mutu pendidikan di tingkat
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan provinsi dan kabupaten/kota sesuai kewenangan
pendidikan dalam pengembangan SPMI- dan wilayahnya; dan
Dikdasmen;
e. Menyusun laporan rekomendasi strategi
d. Melakukan pembinaan, pembimbingan, peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi
pendampingan, dan supervisi terhadap SDM dan kabupaten/kota kepada Pemerintah Provinsi
pemerintah daerah dalam pengembangan SPMI dan dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
SPME;
2. Fasilitasi oleh Pemerintah Provinsi
e. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan
Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan oleh
SPMIDikdasmen berdasarkan data dan informasi
pemerintah provinsi dilaksanakan oleh Dinas
dalam sistem informasi mutu pendidikan;
Pendidikan Provinsi dibantu oleh Tim Penjaminan
f. Memfasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan Mutu Pendidikan Provinsi sesuai kewenangan dan
pendidikan sesuai dengan kewenangannya; wilayah masingmasing. Pembagian tugas dan
wewenang dalam fasilitasi peningkatan mutu oleh
g. Mengembangkan sistem informasi mutu
pemerintah provinsi adalah sebagai berikut:
pendidikan dasar dan menengah; dan
A. Tugas dan Wewenang Dinas Pendidikan
h. Menyusun laporan dan rekomendasi strategi
Provinsi
peningkatan mutu pendidikan kepada Menteri
berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan. a. Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengembangan SPMI-
B. Tugas dan wewenang Lembaga Penjaminan
Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan
Mutu Pendidikan
satuan pendidikan khusus;
a. Melakukan pembinaan, pembimbingan,
b. Melakukan pembinaan, pembimbingan,
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
pendampingan, pengawasan, dan pengendalian
pendidikan dalam pengembangan SPMI-
satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-
Dikdasmen;
Dikdasmen pada satuan pendidikan
b. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan menengah dan satuan pendidikan khusus;
SPMIDikdasmen berdasarkan data dan informasi
c. Memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan Pembagian tugas dan wewenang dalam fasilitasi
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan peningkatan mutu oleh pemerintah kabupaten/kota
pendidikan menengah dan satuan pendidikan adalah sebagai berikut:
khusus berdasarkan data dan informasi A. Tugas dan wewenang Dinas Pendidikan
dalam sistem informasi mutu pendidikan; Kabupaten/Kota

d. Melakukan fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh a. Mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan,


satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya; pengendalian, dan pengembangan SPMI-
dan Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar;

e. Menyusun rencana strategis peningkatan mutu b. Melakukan pembinaan, pembimbingan,


pendidikan berdasarkan hasil pemetaan pendidikan pendampingan, pengawasan, dan pengendalian
sesuai kewenangan dan wilayah masing-masing. satuan pendidikan dalam pengembangan SPMI-
Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar;
B. Tugas dan Wewenang Tim Penjaminan Mutu
c. Memfasilitasi pemetaan mutu pendidikan dan
Pendidikan Provinsi
pelaksanaan SPMI-Dikdasmen pada satuan
a. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendidikan dasar berdasarkan data dan informasi
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan dalam sistem informasi mutu pendidikan;
pendidikan dalam pengembangan SPMI- d. Melakukan fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh
Dikdasmen pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
satuan pendidikan khusus; dan

b. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan e. menyusun rencana strategis peningkatan mutu
SPMIDikdasmen pada satuan pendidikan pendidikan berdasarkan hasil pemetaan mutu
menengah dan satuan pendidikan khusus pendidikan.
berdasarkan data dan informasi dalam sistem
B. Tugas dan wewenang Tim Penjaminan Mutu
informasi mutu pendidikan di tingkat provinsi;
Pendidikan Kabupaten/Kota
c. Menyusun laporan rekomendasi strategi
a. Melakukan pembinaan, pembimbingan,
peningkatan mutu pendidikan di tingkat provinsi
pendampingan, dan supervisi terhadap satuan
kepada Pemerintah Provinsi. Dalam melaksanakan
pendidikan dalam pengembangan SPMI-
tugas dan wewenangnya, Pemerintah Provinsi
Dikdasmen pada satuan pendidikan dasar;
melakukan koordinasi dan kerjasama dengan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan b. Memetakan mutu pendidikan dan pelaksanaan
Menengah. SPMIDikdasmen pada satuan pendidikan dasar
berdasarkan data dan informasi dalam sistem
3. Fasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
informasi mutu pendidikan di tingkat
Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan oleh kabupaten/kota; dan
pemerintah kabupaten/kota dilaksanakan oleh
c. Menyusun laporan rekomendasi strategi
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dibantu oleh
peningkatan mutu pendidikan di tingkat
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Kabupaten/Kota
kabupaten/kota kepada Pemerintah
sesuai kewenangan dan wilayah masing-masing.
Kabupaten/kota. Dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, Pemerintah Kabupaten/Kota SISTEM PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN
melakukan koordinasi dan kerjasama dengan DASAR DAN MENENGAH
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Sistem pemetaan mutu pendidikan dasar dan
Menengah.
menengah adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri
4.5.2. Pengembangan Standar Mutu atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait
untuk melakukan pengumpulan, pengolahan,
Pengembangan standar mutu dalam rangka
analisis data dan informasi tentang capaian
penjaminan mutu pendidikan dilaksanakan oleh
pemenuhan standar nasional pendidikan pada
Badan Standar Nasional Pendidikan. Tugas dan
satuan pendidikan dari mulai tingkat satuan
wewenang Badan Standar Nasional Pendidikan
pendidikan, kabupaten/kota,
adalah:
provinsi, dan nasional.
1. Mengevaluasi pemenuhan standar nasional
5.1. Tujuan Pemetaan Mutu Pendidikan
pendidikan oleh satuan pendidikan;
Pemetaan mutu pendidikan ini bertujuan untuk
2. Menetapkan standar nasional pendidikan, dan;
memberikan gambaran kepada berbagai pemangku
3. Menyusun strategi peningkatan mutu pendidikan kepentingan tentang capaian pemenuhan standar
oleh satuan pendidikan. Dalam melaksanakan tugas nasional pada satuan pendidikan dari mulai tingkat
dan wewenangnya, Badan Standar Nasional satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, dan
Pendidikan memanfaatkan data dan informasi hasil nasional.
pemetaan mutu pendidikan yang tersedia dalam
5.2. Ruang Lingkup Pemetaan Mutu Pendidikan
Sistem Informasi Mutu Pendidikan.
Pemetaan mutu pendidikan dilakukan terhadap
4.5.3. Akreditasi
pemenuhan seluruh standar nasional pendidikan.
Akreditasi satuan pendidikan dilaksanakan oleh Pemetaan mutu pendidikan dilaksanakan di seluruh
Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah. Tugas dan lapisan penyelenggaraan pendidikan mulai dari
wewenang Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi,
adalah: nasional.

1. Mengevaluasi capaian pemenuhan standar 5.3. Mekanisme Pemetaan Mutu Pendidikan


nasional pendidikan oleh satuan pendidikan
Mekanisme pemetaan mutu pendidikan adalah
2. Melakukan visitasi/audit mutu eksternal
seperti terlihat pada Gambar 5.1.
3. Melakukan penetapan akreditasi satuan
pendidikan berdasarkan hasil evaluasi dan/atau
visitasi/audit mutu eksternal Dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya, Badan Akreditasi
Sekolah/Madrasah memanfaatkan data dan
informasi hasil pemetaan mutu pendidikan yang
tersedia dalam Sistem Informasi Mutu Pendidikan.

BAB 5
Gambar 5.1. Langkah-langkah Pemetaan Mutu Pemetaan mutu pendidikan di Kabupaten/Kota dan
Pemetaan mutu dilakukan secara bertingkat dimulai Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
di satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, dan sesuai dengan wilayah dan kewenangannya. Dinas
nasional. Tata cara pengumpulan data dan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pemetaan
informasi mutu adalah seperti terlihat pada Gambar mutu pendidikan dasar dan Dinas Pendidikan
TATA 5.2. CARA Provinsi melakukan pemetaan mutu pendidikan
menengah. Sebagai pelaksana di lapangan,
pemetaan mutu ini dilaksanakan oleh pengawas
sekolah. Pelaksanaan pemetaan mutu pendidikan
ini dilaksanakan dibawah supervisi pemerintah
yang dilaksanakan oleh LPMP. Pemetaan mutu
pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh pemerintah.
Instrumen diisi oleh satuan pendidikan dan
diserahkan kepada pengawas bersama data
pendukungnya. Dalam hal satuan pendidikan

Gambar 5.2. Tatacara Pengumpulan Data dan menggunakan instrumen

Informasi Mutu pemetaan yang dikembangkan oleh pemerintah


dalam melakukan evaluasi diri, satuan pendidikan
5.3.1. Pemetaan mutu pendidikan di satuan cukup menyerahkan instrumen yang telah diisi
pendidikan beserta data pendukungnya.

Pemetaan mutu pendidikan di satuan Setelah data terkumpul, pengawas sekolah

pendidikan atau yang bisa disebut dengan Evaluasi melakukan verifikasi dan validasi data sehingga

Diri Sekolah (EDS) dilaksanakan oleh Tim dapat diperoleh data yang benar-benar valid. Jika

Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah. Pemetaan pengawas menemukan data yang tidak akurat,

mutu pendidikan ini dilakukan untuk memotret pengawas harus melakukan verifikasi data ke

tingkat pemenuhan standar nasional pendidikan satuan pendidikan untuk membina satuan

oleh satuan pendidikan. Instrumen yang digunakan pendidikan agar memperbaiki data tersebut. Setelah

dikembangkan dengan mengacu pada 8 standar seluruh data dinyatakan valid, pengawas

nasional pendidikan. Satuan pendidikan dapat melakukan entry data dan meng-upload ke

menggunakan instrumen yang dikembangkan database pemetaan mutu pendidikan nasional di

sendiri atau instrumen yang dikembangkan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

lain seperti pemerintah maupun badan akreditasi. 5.3.3. Pemetaan Mutu Tingkat Nasional.
Pelaksanaan pemetaan mutu ini dilakukan di bawah
supervisi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Pemetaan mutu tingkat nasional dilakukan dengan

Setelah diverifikasi oleh kepala sekolah, data ini menghimpun data hasil pemetaan mutu tingkat

kemudian disimpan pada database sekolah. daerah yang telah terkumpul di database di
Kementerian Pendidikan Nasional. Untuk
5.3.2. Pemetaan Mutu Tingkat Kabupaten/Kota menjamin data pada database betul-betul akurat,
dan Provinsi. LPMP perlu melakukan validasi data sebelum data
tersebut diolah menjadi peta mutu pendidikan
nasional maupun peta mutu
pendidikan provinsi dan peta mutu kabupaten/kota
yang komprehensif. Validasi data oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan dilakukan dengan
metode uji petik. Jika ditemukan data yang tidak
akurat, LPMP harus melakukan verifikasi ke satuan
pendidikan untuk memperbaiki data tersebut. Data
hasil perbaikan perbaikan tersebut dikirim kembali
ke
database.

5.4. Pengembangan Peta Mutu


Gambar 5.3. Mekanisme Penyusunan Peta Mutu
Peta mutu pendidikan dikembangkan dari data hasil Pendidikan
pemetaan mutu yang diperoleh dari satuan
5.4.2. Peta Mutu Pendidikan Kabupaten/Kota
pendidikan. Pengembangan peta mutu ini juga
dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat satuan Peta mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota
pendidikan, tingkat kabupaten/kota, tingkat dikembangkan menggunakan data hasil pemetaan
provinsi dan tingkat nasional. Mekanisme mutu satuan pendidikan yang telah terhimpun di
penyusunan peta mutu pendidikan disajikan pada database Kementerian Pendidikan dan
Gambar 5.3. Kebudayaan. Pengembangan peta mutu di tingkat
kabupaten/kota dilakukan oleh Dinas Pendidikan
5.4.1. Peta Mutu Satuan Pendidikan
Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan
Peta mutu satuan pendidikan dikembangkan dari LPMP sesuai dengan kewenangan masing-masing.
data hasil evaluasi diri sekolah oleh Tim Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Pengembangan Mutu Pendidikan Sekolah. Data ini mengembangkan peta mutu pendidikan dasar,
diolah dan dianalisis untuk mencari kekuatan, Dinas Pendidikan Provinsi mengembangkan peta
kelemahan, masalah, dan rekomendasi pemecahan mutu pendidikan menengah, dan LPMP
masalah. Pemetaan mutu di satuan pendidikan ini mengembangkan peta mutu pendidikan dasar dan
disajikan dalam dokumen berupa: menengah di tingkat
kabupaten/kota secara komprehensif. LPMP, Dinas
1. Peta capaian pemenuhan standar nasional
Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan
pendidikan di satuan pendidikan;
Kabupaten/Kota dapat mengembangkan peta mutu
2. Masalah-masalah yang dihadapi; dan 3. pendidikan tematik untuk tingkat kabupaten/kota.
Rekomendasi perbaikannya MEK Peta tematik ini berisi gambaran tentang
permasalahan tertentu terkait capaian pemenuhan
standar nasional pada satuan pendidikan dari mulai
tingkat satuan pendidikan yang berhubungan
dengan isu-isu tertentu yang sedang berkembang.
Untuk pembuatan peta mutu pendidikan tematik
ini, Dinas Pendidikan maupun LPMP perlu mencari informasi hasil pemetaan mutu, pengembangan
data dan informasi tambahan sesuai kebutuhan peta mutu pendidikan dasar dan menengah tingkat
pengembangan peta mutu tematik. nasional juga diperkaya dengan data dan informasi
capaian pendidikan lainnya, seperti data akreditasi,
5.4.3. Peta Mutu Pendidikan Provinsi
data hasil ujian nasional, data pokok pendidikan,
Peta mutu pendidikan di tingkat provinsi juga data capaian standar pelayanan minimal, data hasil
dikembangkan menggunakan data hasil pemetaan uji kompetensi guru, data hasil penilaian kinerja
mutu satuan pendidikan yang telah terhimpun di guru, dan data lainnya yang relevan.
database Kementerian Pendidikan dan
5.5. Pemanfaatan Peta Mutu
Kebudayaan. Pengembangan peta mutu di tingkat
provinsi dilakukan oleh Dinas Peta mutu pendidikan dimanfaatkan oleh satuan
Pendidikan Provinsi dan LPMP sesuai dengan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah
kewenangan masingmasing. Dinas Pendidikan sebagai acuan dalam perencanaan perbaikan dan
Provinsi mengembangkan peta mutu pendidikan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan
menengah tingkat provinsi dan LPMP wilayah dan kewenangan masing-masing.
mengambangkan peta mutu pendidikan dasar dan
Selain itu, peta mutu juga merupakan bahan bagi
menengah tingkat provinsi secara komprehensif.
Badan Standar Nasional Pendidikan untuk
LPMP dan Dinas Pendidikan Provinsi dapat
mengevaluasi dan mengembangkan standar mutu
mengembangkan peta
baru; serta bagi Badan Akreditasi
mutu pendidikan tematik untuk tingkat provinsi.
Sekolah/Madrasah sebagai acuan dalam melakukan
Peta mutu tematik ini berisi gambaran tentang
evaluasi mutu dan audit mutu eksternal terhadap
permasalahan tertentu terkait capaian pemenuhan
satuan pendidikan dalam rangka akreditasi.
standar nasional pada satuan pendidikan dari mulai
Pemanfaatan data dan informasi mutu pendidikan
tingkat satuan pendidikan yang berhubungan
mulai dari level sekolah hingga level nasional
dengan isu-isu tertentu yang sedang berkembang.
digambarkan pada Gambar 5.4.
Untuk pembuatan peta mutu pendidikan tematik
ini, Dinas Pendidikan maupun LPMP perlu mencari
data dan informasi tambahan sesuai kebutuhan
pengembangan peta mutu tematik.

5.4.4. Peta Mutu Pendidikan Nasional

Di tingkat nasional, peta mutu pendidikan


dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Seperti halnya peta mutu di
tingkat pemerintahan di bawahnya, pemetaan mutu
Gambar 5.4. Pemanfaatan Data dan Informasi Mutu
pendidikan tingkat nasional juga memanfaatkan
PendidikanA .
data dan informasi hasil pemetaan mutu tingkat
satuan pendidikan yang telah terhimpun di
database Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Selain menggunakan data dan

Anda mungkin juga menyukai