Anda di halaman 1dari 2

TEMA : SIKAP ORANG KRISTEN DALAM MENGHADAPI PENGARUH NEGATIF DARI

LINGKUNGAN
NATS : I KORINTUS 10:14-25
Pendahuluan : Peribahasa bahasa Jawa :
Galangan kalah karo golongan.
Galangan = sifat dasar atau karakter manusia
Golongan = sahabat/teman/kanca
Sifat dasar yang dimiliki oleh seseorang dapat dikalahkan oleh pengaruh teman atau orang lain
yang ada di sekitarnya. Berarti peribahasa tersebut memberikan pemahaman bahwa betapa
kuatnya pengaruh yang ada di sekitar kita.
Terdapat dua pengaruh :
1. Pengaruh positif, membawa akibat postif
2. Pengaruh negatif, membawa akibat negatif
Sadar atau tidak sadar, mau atau tidak mau kita sebagai umat kudus, yaitu umat yang telah
dipisahkan dari dunia ini menjadi milik Allah hidup dalam pengaruh lingkungan yang sangat kuat.

Proposisi : ORANG KRISTEN HARUS MEMILIKI SIKAP YANG LUWES, TEGAS DAN BENAR.

Kalimat tanya : dalam menghadapi pengaruh apa saja sikap orang kristen harus memiliki sikap
yang benar ?
Dalam firman Tuhan yang telah kita baca kita akan belajar sikap orang percaya dalam menghadapi
2 pengaruh tradisi atau kebiasaan :

I. SIKAP DALAM MENGHADAPI PENGARUH PENYEMBAHAN BERHALA


SIKAP ORANG KRISTEN : HARUS MENJAUH ( ayat 14, 20 )
Di kota Korintus terdapat kuil Aprodit, sebagai pusat penyembahan berhala. Artinya,
Masyarakat kota Koristus memiliki tradisi atau kebiasaan yang kuat dalam penyembahan
berhala. Jika di kota Korintus terdapat pula jemaat Tuhan, maka Jemaat Tuhan di kota
Korintus hidup dalam pengaruh tradisi tersebut. Menghadapi suatu kenyataan pengaruh
lingkungan itu, maka rasul Paulus menasihati mereka supaya mereka menjauh dari
penyembahan berhala.
Alasan :
1. Penyembahan berhala berakibat sangat fatal. Berdasarkan pengalaman bangsa Israel
waktu keluar dari Mesir, maka bagi mereka yang ikut dalam penyembahan berhala
yang dilakukan oleh suku lain, akhirnya mereka tidak sampai di tanah perjanjian atau
tanah Kanaan.
2. Berdasarkan konsep penebusan bahwa Jemaat Tuhan adalah umat yang telah ditebus
oleh Kritus. Artinya jemaat adalah milik Tuhan, oleh sebab mereka harus bersekutu
dengan Tuhan bukan dengan setan.
3. Penyembahan berhala dapat membangkitkan kecemburuan Allah.
Sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa, memiliki struktur sbb :
a. Allah
b. Manusia
c. Iblis
d. Makhluk hidup yang lain
Paulus tegaskan bahwa ia tidak mau jika jemaat Korintus ikut terlibat dalam
penyembahan berhala.
Illustrasi:
Satu keluarga jemaat yang memiliki usaha toko dan peternakan sapi. Usaha tokonya
maju. Usaha peternakannya berhasil. Akhir-akhir ini pendapatannya agak surut. Ada
orang lain yang mempengaruhi. Dia disuruh cari ganjel/pelaris/pesugihan. Dia katakan
tidak. Saya anak Tuhan harus tetap menyembah Tuhan.

II. SIKAP DALAM MENGHADAPI PENGARUH DARI MASALAH MAKAN PERSEMBAHAN


BERHALA ( 23 dan 24 )
Harus bijaksana. Tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun memikirkan dampaknya
terhadap orang lain.
Makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala.
Di kuil Aprodit setiap hari ada orang yang mempersembahkan persembahan binatang
kepada berhala. Maka para imam di kuil tersebut mendapat daging secara melimpah.
Tidak mungkin daging yang mereka dapat habis untuk dimakan. Sehingga pasti ada yang
dijual ke pasar. Jika sudah ada di pasar pasti siapa saja bisa membeli. Baik jemaat Korintus
maupun masyarakat lain yang tinggal di kota Korintus. Ketika ada jemaat yang membeli
,ternyata menimbulkan suatu masalah.
Segala sesuatu diperbolehkan, benar ini adalah kata-kata jemaat Korintus.
Tetapi bukan segala sesuatu berguna
Tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Dua kelompok orang kristen :
= jemaat yang imannya kuat
= jemaat yang imannya lemah
Bagi yang kuat imannya, tidak masalah, bagi yang lemah imannya jadi masalah.
Solusinya :
Boleh makan tanpa mengadakan pemeriksaan.
Jangan menimbulkan syak bagi orang lain
Jangan menjadi batu sandungan.
Illustrasi :
Ikut dalam acara kenduri.
Penerapan :
Dalam hal-hal lain, minum, narkoba.

Anda mungkin juga menyukai