Pendahuluan
RPJPD PEDOMAN
RPJMD DIJABARKAN RKPD
RTRWD DAERAH
PEDOMAN DIACU
Gambar 1.1
Hubungan dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional, Daerah, dan SKPD
Gambar 2.1
Peta Wilayah Provinsi Riau
2.1.1.3. Topografi
Kota Pekanbaru terletak pada ketinggian 5 50 meter di atas permukaan laut.
Kawasan pusat kota dan sekitarnya relatif datar dengan ketinggian rata-rata antara 10-
20 meter di atas permukaan laut. Sedangkan kawasan Tenayan dan sekitarnya
umumnya mempunyai ketinggian antara 25-50 meter di atas permukaan laut. Kawasan
yang relatif tinggi dan berbukit terutama dibagian utara kota, khususnya di Kecamatan
Rumbai dan Rumbai Pesisir dengan ketinggian rata-rata sekitar 50 meter di atas
permukaan laut.
Sebagian besar wilayah Kota Pekanbaru (44%) mempunyai tingkat kemiringan
antara 0-2% atau relatif datar. Sedangkan wilayah kota yang agak landai hanya sekitar
17%, landai (21%), dan sangat landai (13%). Sedangkan yang relatif curam hanya sekitar
4 5% yang terdapat di Kecamatan Rumbai Pesisir.
2.1.1.4. Geologi
Kota Pekanbaru mempunyai struktur geologi yang terdiri atas sesar mendatar
dengan arah umum barat laut tenggara, lipatan siklin dan antiklin dengan arah
penunjaman ketimur laut daya. Struktur geologi tersebut masuk dalam sistem patahan
Sumatera. Sementara itu sesar-sesar mendatar ini termasuk dalam sistem patahan
Semangko yang diduga terjadi pada masa Miosen Tengah.
2.1.1.5. Hidrologi
Aliran Sungai di Kota Pekanbaru di antaranya sebagai berikut :
Sungai Siak, dengan lebar rata-rata 96 meter dan kedalaman rata-rata 8 meter,
dipengaruhi oleh pasang surut air laut, kecepatan aliran rata-rata 0,75 liter/detik
Sungai Senapelan merupakan penampung utama bagi wilayah sebelah Barat Jl.
Jendral Sudirman dan sebelah utara Jalan Tuanku Tambusai, dengan lebar rata-
rata 3-4 meter
Sungai Sail, merupakan penampung utama bagi wilayah sekitar Pasar Cik Puan
yang dibatasi Jl. Pelajar di sebelah barat, Jl. Pepaya di sebelah timur, Jl. Mangga
disebelah utara dan Jl. Tuanku Tambusai di selatan
Sungai Sago merupakan penampung bagi wilayah sebelah barat Jl. Sudirman,
Sungai Lunau, Sungai Tanjung Datuk I dan II
Sistem drainase Kota Pekanbaru memanfaatkan saluran alami yang ada, seperti
sungai, rawa, dan lain-lain. Sistem drainase Kota Pekanbaru mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
Lokasi pembuangan utama drainase kota adalah Sungai Siak ;
Saluran drainase primer adalah anak-anak Sungai Siak ;
Saluran drainase sekunder dan tersier pada sub basin anak-anak Sungai Siak ;
Disamping masalah tersebut, anak-anak sungai dan saluran drainase dalam kota
yang mengalir ke Sungai Siak sering tidak lancar dan berpotensi terjadinya genangan
lokal dan banjir di beberapa lokasi (titik-titik banjirseperti terlihat pada Gambar 2.2).
Kondisi ini mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat di daerah perkotaan,
khususnya di musim penghujan.
Gambar 2.3.
Titik-titik Genangan dan Lokasi Banjir
Dipertimbangkan untuk
TPU masyarakat 47,53 0,08
menjadi RTH publik
RTH atas lahan hak,
Hutan Kota Kesepakatan 125,00 0,20
bukan milik pemko
Jauh dari kewajiban
Jumlah Luas RTH 1.778,29 2,81
20%
Sumber: DKP, DinSos dan Pemakaman, Dinas Pertanian, Perhitungan peta berdasarkan
asumsi, Tahun 2012
3.000.000
2.500.000
Industri
2.000.000 Niaga
1.500.000 Instansi Pemerintah
Non Komersial
1.000.000
Sosial
500.000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan grafik gambar 2.4 terlihat bahwa peruntukan air PDAM didominasi
oleh non-komersial (rumah tangga) yang kecenderunganya meningkat dari tahun ke
tahun. Peruntukan bagi kelompok niaga yang awalnya meningkat dari tahun ke tahun,
pada tahun 2015 drop cukup signifikan. Secara total. Suplai air PDAM dari tahun 2011
sampai tahun 2013 meningkat, tetapi terus menurun pada tahun 2014 dan 2015.
Mengingat peruntukan bagi non komersial (rumah tangga) yang dominan, maka perlu
diusahakan peningkatan pelayanan air PDAM ini sehingga bisa dirasakan oleh
masyarakat banyak, khususnya segmen rumah tangga.
Tabel 2.4
Konsumen Air Bersih yang disalurkan PDAM Kota Pekanbaru
2.500
2.000
Rusak
1.500
Sedang
1.000 Baik
500
-
2011 2012 2013 2014 2015
3.000
2.500
2.000
Tanah
1.500
Kerikil
1.000 Aspal
500
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.5
Kondisi Jalan di Kota Pekanbaru
Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kota Pekanbaru pada umumnya tumbuh secara alami. Hanya
jalan-jalan yang dibangun di atas tahun 90-an yang dirancang secara khusus, seperti
Jalan Soekarno Hatta, Jalan Soebrantas, Jalan Kubang/Garuda Sakti, dan Jalan SM Amin
yang merupakan jalan arteri di dalam hirarki jalan perkotaan. Permasalahan jaringan
jalan di Pekanbaru terletak pada minimnya jalan kolektor yang menghubungkan jalan
arteri tadi. Akibat dari minimnya jalan kolektor ini, maka jalan-jalan arteri tadi menjadi
cepat macet dan padat. Hirarki jalan perkotaan, yaitu penetapan jalan lokal, kolektor,
dan primer belum begitu tampak. Hal ini juga sejalan dengan hirarki transportasi umum
yang tumpang tindih jalur antara masing-masing hirarkinya.
Parkir
Penataan parkir di badan jalan (on-road parking) perlu mendapatkan penanganan
khusus karena terkait dengan kenyamanan berkendara dan potensi kemacetan yang
terjadi. Pengenaan retribusi parkir yang cukup tinggi di ruas-ruas jalan tertentu
dimaksudkan untuk mengurangi dan membatasi parkir kendaraan di daerah ini.
Pengelolaan parkir saat ini yang diserahka kepada pihak ketiga menyebabkan
pengelolaan parkir tidak profesional dan hanya menguntungkan pihak ketiga saja, tanpa
memperhatikan pengolaan dan penataan parkir yang layak.
Di samping itu, ruang kosong antara tepi jalan dengan bangunan ruko yang
banyak terdapat di ruas jalan utama (arteri) banyak yang tidak tertata, berlubang, becek,
semak, dan didirikan bangunan liar. Akibatnya, ruang ini tidak bisa dimanfaatkan untuk
parkir dan pedestrian secara maksimal.
Pedestrian
Pada beberapa ruas jalan, pedestrian sudah cukup baik, seperti pada beberapa
ruas di Jl. Sudirman, Jl. Diponegoro, dan diseputaran Kantor Gubernur. Meskipun
demikian, masih banyak ruas jalan yang belum memiliki trotoar yang memadai. Pada
beberapa ruas jalan yang memiliki pedestrian, sering kali pula dimanfaatkan untuk
berjualan dan aktifitas pedagang kaki lima. Akibatnya pedestrian terkesan semrawut
dan kota menjadi kumuh.
Waterfront City
Perkembangan aktivitas masyarakat di sepanjang bantaran Sungai Siak
Pekanbaru, Propinsi Riau menunjukkan intensitas kegiatan yang tinggi. Hal ini nantinya
dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan habitat Sungai bila tidak
dilakukan pengendalian terhadap space use.
Perilaku Sungai Siak bila meluap selalu menggenangi kawasankawasan di
sekitarnya, yang secara geografis memang terletak pada dataran rendah dan relatif tidak
terlalu tinggi dibanding pusat kota. Selain itu terjadi perbedaan elevasi / peil pasang
surut air sungai yang tinggi.
Aktivitas yang berada di sepanjang Sungai Siak adalah permukiman lama
penduduk yang berada di bawah tanggul; kawasan bisnis / perdagangan (seperti Pasar
Bawah; Rumah Makan, Toko dll); kawasan perkantoran; kawasan pendidikan; kawasan
sosial; pelabuhan / dermaga tempat bersandar kapal; jembatan yang melintasi Sungai
Penyebaran wilayah Kota Pekanbaru belum tertata dengan optimum. Hal ini
terlihat pada terkonsentrasinya permukiman dan pusat perdagangan / komersial di
bagian selatan Sungai Siak, yang secara historis merupakan awal pertumbuhan Kota
Pekanbaru, namun potensi untuk menata wilayah masih sangat memungkinkan karena
tersedianya lahan yang luas. Berdasarkan pola pemanfaatan ruang dan kecenderungan
pola perkembangan penggunaan lahan di Kota Pekanbaru sebagaian besar didominasi
oleh perumahan dan kegiatan kegiatan seperti perdagangan, perkantoran
(pemerintahan dan swasta) sarana pelayanan umum beserta penunjangnya serta
industri.Selain fungsi fungsi tersebut diatas, Kota Pekanbaru memiliki lahan tidak
terbangun yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan areal terbangun. Penggunaan
areal yang tidak terbangun ini terutama untuk kebun, tegalan, hutan, semak dan lain
sebagainya.
d. Pembangunan Kelistrikan
Kondisi pembangunan kelistrikan di Kota Pekanbaru relatif paling baik dibanding
kondisi di Kota/Kabupaten lainnya di Propinsi Riau yaitu no 1 dengan prosentase akses
listrik ke rumah tangga sekitar 98,7% (2009) (Tabel 66 dan Gambar 33). Angka ini sudah
diatas rata-rata elektrifikasi di Riau (42,69%). Hampir seluruh rumah tangga teraliri
listrik, namun dengan pesatnya perkembangan disektor perumahan, maka demand
terhadap listrik ini terus meningkat, sedangkan supplynya terbatas, dari beberapa
pembangkit listrik yang ada seperti interkoneksi dari PLTA. Koto Panjang 114 MW, dan
400.000
350.000
300.000 Tower
-
2.011 2.012 2.013 2.014 2.015
Gambar 2.8
Kondisi Kelistirkan di Propinsi Riau, 2014
Berdasarkan tabel 2.6 terlihat bahwa jumlah pelanggan listrik tumbuh terus dari
tahun ke tahun. Jumlah pelanggan listrik rumah tangga dari tahun 2011 sampai 2014
tumbuh 7,3%-12,5% per tahun. Pertumbuhan ini cukup menggembirakan karena berada
di atas pertumbuhan jumlah penduduk Pekanbaru. Yang menjadi keluhan masyarakat
adalah masih belum konsistennya suplai daya ke masyarakat karena sering terjadi
pemadaman listrik dari PLN, khususnya pada musim kemarau.
1.800.000.000
Tower
1.600.000.000
800.000.000
Sosial
600.000.000 (Sekolah, RS, T.Ibada
h)
400.000.000 Kantor Pemerintah
200.000.000
Bisnis
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.9.
Konsumsi Listrik di Kota Pekanbaru
Berdasarkan gambar 2.9 di atas terlihat bahwa jumlah pemakaian listrik tumbuh
terus dari tahun ke tahun. Jumlah pelanggan listrik rumah tangga dari tahun 2011
sampai 2014 tumbuh 8,9%-13,95% per tahun. Sementara pertumbuhan pemakaian
listrik kelompok bisnis tumbuh 7,o%-18,0% pertahun dari tahun 2011 sampai 2014.
Pertumbuhan ini cukup menggembirakan karena berada di atas pertumbuhan jumlah
penduduk Pekanbaru.
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
Datang
8.000
6.000 Berangkat
4.000
2.000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.10
Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat
Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat dari tahun 2011 sampai 2013
cenderung meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 2013. Tetapi dalam rentang
2013 ke 2015 jumlah pesawat cenderung menurun. Penurunan kedatangan dan
keberangkatan pesawat selain disebabkan oleh menurunnya penumpang, juga
disebabkan oleh penggunaan pesawat dengan daya angkut yang lebih besar.
Pertumbuhan penumpang dari tahun 2011 ke 2013 naik, dari 1,234 juta
penumpang menjadi 1,557 juta. Tetapi kemudian terlihat penurunan frekuensi
pergerakan pesawat di bandara SSK II pada tahun 2014 dan 2015.
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
1.000.000 Datang
800.000 Berangkat
600.000 Transit
400.000
200.000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.11.
Jumlah Penumpang Pesawat Tahun 2011-2015
14.000
12.000
10.000
8.000
Luar Negeri
6.000
Dalam Negeri
4.000
2.000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.12
Jumlah unit pergerakan kapal
12.000.000
10.000.000
8.000.000
2.000.000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2.13
Jumlah volume barang yang diangkut kapal (ton)
2.1.3 Demografi
Menurut data BPS, jumlah penduduk Kota Pekanbaru pada akhir tahun 2015
telah mencapai 1.038,118 jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang merupakan
tahun dasar pelaksanaan RPJMD 2012-2017 jumlah penduduk hanya sebesar 964.558
jiwa, maka dalam kurun waktu 4 (empat) tahun jumlah tersebut mengalami
pertambahan sebesar 73.560 jiwa atau sekitar 7,63 persen dengan rata-rata
pertambahan sebesar 2,48 per tahun. Dengan luas 632,32 KM2, kepadatan penduduk
kota pekanbaru tahun 2015 adalah 1.642 jiwa per kilometer.
Tabel 2.8.
Jumlah Penduduk, Kepala Keluarga (KK)dan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kota Pekanbaru Periode 2012-2017
TAHUN
NO URAIAN
2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk 964.558 999.031 1.011.467 1.038.118
2 Kepala Keluarga 229.728 237.938 240.888 247.234
3 Penduduk berdasarkan jenis kelamin :
- Laki-laki 490.339 508.961 519.515 533.217
- Perempuan 474.219 490.070 491.952 504.901
Sumber : BPS Kota Pekanbaru, 2015
Tabel 2.9.
Sebaran Penduduk Kota PekanbaruMenurut KecamatanTahun 2012 2015
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
NO KECAMATAN
2012 2013 2014 2015
1 Tampan 188.806 191.941 194.331 201.182
2 Payung Sekaki 93.479 97.667 99.170 101.128
3 Bukit Raya 101.548 104.519 106.161 109.381
4 Marpoyan Damai 130.349 139.707 141.569 146.221
5 Tenayan Raya 136.716 140.359 142.519 148.031
6 Lima Puluh 41.994 43.576 43.982 44.481
7 Sail 21.994 22.766 22.956 23.124
8 Pekanbaru Kota 25.784 26.862 27.059 27.224
9 Sukajadi 47.814 49.123 49.336 49.650
10 Senapelan 37.024 38.004 38.183 38.340
11 Rumbai 70.219 72.338 73.231 74.977
12 Rumbai Pesisir 69.016 72.0760 72.970 74.397
Total 964.558 999.031 1.011.467 1.038.118
Sumber : BPS Kota Pekanbaru, 2015
Pada tahun 2012 terdapat 4 (empat) kecamatan yang memiliki penduduk diatas
seratus ribu jiwa yaitu Kecamatan Tampan, Tenayan Raya, Marpoyan Damai dan
Kecamatan Bukitraya. Namun pada akhir tahun 2015, dengan rata-rata pertambahan
penduduk Kota Pekanbaru sebesar 2,48 per tahun Kecamatan Payung Sekaki memiliki
jumlah penduduk sebanyak 101.128 jiwa, dengan begitu dari 12 kecamatan saat ini
terdapat 5 (lima) kecamatan yang memiliki penduduk diatas seratus ribu jiwa.
sedangkan kecamatan yang memiliki penduduk paling sedikit pada tahun 2015 adalah
Kecamatan Sail yaitu 23.124 jiwa.
Jika dilihat perbandingan kepadatan penduduk di masing-masing kecamatan pada
tahun 2012 dan tahun 2014 sebaran pertambahan penduduk Kota Pekanbaru hampir
Tabel 2.10.
Perbandingan Kepadatan Penduduk Kota PekanbaruMenurut Kecamatan
Tahun 2012 2014
Tabel 2.11.
Persentase Struktur Penduduk Kota PekanbaruMenurut Kelompok Umur
Tahun 2012 2015
3 65 tahun ke atas 21.531 2,23 24.045 2,41 24.927 2,46 26.470 2,55
Sumber : BPS Kota Pekanbaru, 2015
Dilihat dari tabel tersebut, persentase terbesar jumlah penduduk Kota Pekanbaru
berada pada usia produktif yaitu pada kelompok umur 1564 tahun berkisar antara
68,6669,91 persen. Sedangkan persentase kelompok umur 0-14 tahun berkisar antara
27,54-29,11 persen dan kelompok umur 65 tahun ke atas berkisar antara 2,23-2,55
persen. Dari data-data tersebut, pada masa yang akan datang Kota Pekanbaru memiliki
potensi yang baik untuk terus berkembang karenasebagian besar penduduknya berada
pada usia produktif.
Dilihat dari data Tabel 2.11. diatas, dibanding tahun 2012 pada tahun 2015
struktur demografi Kota Pekanbaru mengalami perubahan yang sangat signifikan seperti
terlihat pada gambar 2.14.berikut.
4.939
65 tahun ke atas 26.470
21.531
63.492
15 64 tahun 725.732 JUMLAH PERTAMBAHAN
662.240
5.130 TAHUN 2015
0 14 tahun 285.917
280.787
TAHUN 2012
Gambar 2.14.
Perbandingan Jumlah Penduduk Kota Pekanbaru Menurut Kelompok Umur
Tahun 2012 dan 2015
Dari sisi komposisi penduduk, dari grafik diatas menunjukkan bahwa tahun 2012
mempunyai komposisi penduduk yang sangat berbeda dengan tahun 2015. Dalam kurun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Pekanbaru Tahun 2017 - 2022| Bab II - 26
waktu 4 (empat) tahun untuk kelompok umur 0-14 tahun terjadi pertambahan
penduduk sebanyak 5.130 jiwa atau sekitar 6,97%, dan pada kelompok umur 65 tahun
keatas terjadi pertambahan sebanyak 4.939 jiwa (6,71%). Sedangkan untuk kelompok
umur 15-64 tahun (usia produktif) pada tahun 2012 berjumlah 662.240 jiwa dan pada
tahun 2015 bertambah menjadi 725.732 jiwa mengalami pertambahan sebanyak 63.492
jiwa atau sekitar 86,31 persen. Hal ini mengindikasikan adanya pertumbuhan penduduk
yang didominasi oleh pertumbuhan tidak alami, dalam hal ini urbanisasi.
Gambar 2.16
PDRB Kota Pekanbaru, 2012-2015 (juta rupiah)
2,5
2
1,5
1
0,5
0
-0,5 0 2 4 6 8 10 12 14
-1
-1,5
Gambar 2.17
Inflasi Kota Pekanbaru Tahun 2010-2016 (perbulan)
2.2.1.3 Kemiskinan
Berdasarkan gambar 2,18, jumlah penduduk yang hidup digaris kemiskinan di kota
pekanbaru dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan yang
cukup signifikan. pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin sebesar 38.200, namun pada
tahun 2011 turun sebanyak 6000an sehingga berjumlah 32.300. Namun dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2014 tidak terjadi penurunan yang signifikan dimana tahun 2014
berjumlah 32.200.
39000
38000
37000
36000
35000
34000 38200
33000
32000
31000 32300 32700 32500 32200
30000
29000
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 2.18
Jumlah Penduduk Miskin di Kota Pekanbaru
2000
1776
1800 1667
1563
1600
1400
1200 1124
995 1020
1000
800
600
400
200
0
2013 2014 2015
Gambar 2.19
Jumlah Tindak Pidana di Kota Pekanbaru dari tahun 2013-2015
140
120
100
80
60
40
20
0
2012 2013 2014 2015
SD SMP SMA
Gambar 2.20
Angka Partisipasi Kasar Kota Pekanbaru dari tahun 2012-2015
Tahun 2014
Indikator Mencapai
Jumlah Indikator Terlapor
No Bidang SPM Target Nasional
Indikator
Jumlah % Jumlah %
1 Kesehatan 22 22 100 10 45
2 Sosial 7 7 100 5 71,4
3 Lingkungan Hidup 4 4 100 4 100
4 Pemdagri 11 7 63,6 5 45,5
5 Perumahan Rakyat 3 0 0.00 0 0.00
6 PP-PA 23 16 69,56 14 60,9
7 KB-KS 9 9 100 5 55,6
8 Pendidikan Dasar
- SD 27 26 96,3 11 40,74
- MI 27 26 96,29 7 25,9
- SMP 28 27 96,4 11 39,3
- MTs. 28 26 92,85 12 42,9
9 PU-PR 16
10 Ketenagakerjaan 7 7 100 4 57,14
11 Kominfo 6 2 33.33 1 16.67
Tahun 2015
Indikator Mencapai
Jumlah Indikator Terlapor
No Bidang SPM Target Nasional
Indikator
Jumlah % Jumlah %
1 Kesehatan 22 22 100 6 27,27
2 Sosial 7 7 100 6 85,71
3 Lingkungan Hidup 4 4 100 4 100
4 Pemdagri 11 4 36,36 3 27,27
5 Perumahan Rakyat 3 0 0 0 0
6 PP-PA 23 17 73,91 14 60
7 KB-KS 9 9 100 5 55,55
8 Pendidikan Dasar
- SD 27 26 96,29 11 40,74
- MI 27 26 96,29 7 25,92
- SMP 28 26 96,3 13 48,15
- MTs. 28 26 96,85 14 50
9 PU-PR 17 8 47,5 3 17,64
10 Ketenagakerjaan 7 7 100 4 57,14
11 Kominfo 6 2 33,33 1 16,67
12 Ketahanan Pangan 7 6 85,71 2 33,33
13 Kesenian 7 4 57,14 1 14,28
14 Perhubungan 26 13 50 7 26,92
15 Penanaman Modal 7 7 100 5 71,42
Total 266 214 80,45 106 39,85
Bidang Sosial
Jenis Pelayanan Dasar &
No. Indikator 2014 2015 2016
Sub Kegiatan
Pelaksanaan program/kegiatan
bidang sosial:
Bidang Pendidikan
2.3.1.1 Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan merupakan salah satu hal utama yang dapat
menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan tingkat kesejahteraan penduduk
di suatu wilayah dalam suatu kurun waktu tertentu. Salah satu isu penting dalam
ketenagakerjaan, disamping keadaan angkatan kerja (economically active population)
dan struktur ketenagakerjaan adalah isu pengangguran. Pengangguran dari sisi ekonomi
merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja
yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas karena tidak mampu
menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka pengangguran tidak hanya
menimbulkan masalah-masalah di bidang ekonomi saja melainkan juga menimbulkan
berbagi masalah di bidang sosial seperti kemiskinan dan kerawanan sosial.
Kota Pekanbaru dengan jumlah penduduk usia kerja (Usia 15-64 Tahun) sebesar
733.640 jiwa pada tahun 2015, memiliki jumlah pengangguran yang tercatat mencapai
angka 41.363 jiwa atau 9.20%.Keadaan ini tentunya memerlukan berbagai macam upaya
dari pihak pemerintah, swasta maupun elemen masyarakat serta peranserta sektor juga
sangat berpengaruh.
Berdasarkan Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru tahun
2012-2017 urusan ketenagakerjaan termasuk dalam misi ke V, yaitu : Meningkatkan
Tabel 2.14.
Prestasi dan penghargaan yang diperoleh selama tahun 2012-2016
LEMBAGA/ NEGARA
No. JENIS PENGHARGAAN TAHUN
YANG MEMBERIKAN
1 Pembina K3 Nasional Kemenakertrans R.I 2012
2 Pembina K3 Nasional Kemenakertrans R.I 2013
3 Predikat Kepatuhan Terhadap Standar Ombudsman RI 2014
Pelayanan Publik
Tabel 2.15.
Jenis Penghargaan yang Diterima Kota Pekanbaru Bidang Lingkungan
Hidup Tahun 2012- 2016
Tabel 2.16.
Hasil Pemantauan Kualitas Udara Ambien Kota Pekanbaru dalam ISPU
Tahun 2012-2016
Jumlah Hari
Tahun Sangat Tidak
Tidak
Baik Sedang Tidak Berbahaya Ada Total
Sehat
Sehat Data
2012 206 68 1 0 0 91 366
2013 200 122 18 0 0 25 365
2014 208 113 33 3 5 3 365
2015 185 112 27 5 29 7 365
2016 315 26 0 0 0 25 366
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, 2016
Tabel 2.17.
Hasil Pemantau Kualitas Udara Ambien Kota PekanbaruBerdasarkan
Parameter Dominan Tahun 2012-2016
Jumlah Hari
Tahun Tidak Ada
PM10 SO2 CO O2 NO2 Total
Data
2012 124 54 0 95 2 91 366
2013 151 9 4 174 2 25 365
2014 174 19 0 148 21 3 365
2015 217 4 2 121 14 7 365
2016 265 0 2 90 8 1 366
Frekuensi
Tahun Keterangan
Pengawasan
2013 3 kali RS Santa Maria, PT Ricry dan Eka Hospital
Hotel Pangeran, RSUD Arifin Ahmad, Rumah Sakit
2014 6 kali Syafira, RSI Ibnu Sina, RSIA Eria Bunda dan RS Bina
Kasih
Hotel Furaya, PT. Asia Forestama Raya, Mall SKA,
RS Bina Kasih, Hotel Grand Elite, RSIA Andini, Hotel
2015 10 kali
Pangeran, RS Awal Bros, Mall Ciputra dan PT. Star
City Square
PT. Hexindo Adi Perkasa, PT. Altrak 1978, Pemuda
2016 3 kali
City Walk
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru, 2016
Tabel 2.19
Izin TPS B3 dan Limbah B3 yang Diterbitkan Tahun 2010 2016
Jenis
No Nama Perusahaan Nomor dan Tanggal Izin
Kegiatan/Usaha
1 PT. Surya Intisari Industri/Pabrik 660/01/BLH/XII/2010 tanggal 27
Raya Kelapa Sawit Desember 2010
2 PT. Nirmala Tipar Pengumpul Limbah 660/01/BLH/I/2011 tanggal Januari
Sesama/ B3 2011 (Rekomendasi)
PT. Shali Riau
Lestari
3 Kalila (Bentu dan Industri Migas 660/02/BLH/II/2011 tanggal 14
Korinci Baru) Ltd Februari 2011
4 PT. Pertamina Terminal BBM 660/03/BLH/III/2011 tanggal 21
(Persero) Terminal Maret 2011
BBM
Sei Siak
5 PT. PLN (persero) PLTD/G 660/04/BLH/II/2012 tanggal 14
Sektor Februari 2012
Pembangkitan
Pekanbaru
6 PT. Indofood CBP Pabrik Mie Instan 660/05/BLH/V/2012 tanggal 25 Mei
Sukses Makmur 2012
Tbk
7 PT. Ekamas Rumah Sakit 660/06/BLH/V/2012 tanggal 25 Mei
International 2012
Hospital
8 PT. Pertamina Terminal BBM 660/07/BLH/VIII/2012 tanggal 15
(Persero) Terminal Agustus 2012 (Revisi)
BBM Sei Siak
9 PT. Nalco Distributor zat-zat 660/08/BLH/X/2012 tanggal 8
Pekanbaru kimia Oktober 2012
10 Rumah Sakit Santa Rumah Sakit 660/09/BLH/X/2012 tanggal 24
Maria Oktober 2012
11 PT. Primanru Jaya Pengumpul limbah 660/10/BLH/XII/2012 tanggal 12
Cabang Pekanbaru B3 Desember 2012 (Rekomendasi)
Jumlah usaha/kegiatan yang ikut PROPER 2012 2016 cenderung tetap. Dari tahun
2012-2016 terdapat 9 usaha/kegiatan yang ikut PROPER. Pada tahun 2012, RSUD
Arifin Ahmad ikut sebagai peserta PROPER, namun karena kendala teknis pada
tahun berikutnya tidak ikut lagi, baru tahun 2016 ikut kembali sebagai peserta
PROPER. Pada tahun 2013, ada penambahan usaha/kegiatan lain dalam peserta
PROPER di Kota Pekanbaru, yaitu Rumah Sakit Awal Bros dan Santa Maria. Namun
pada tahun 2016, Rumah Sakit Awal Bros tidak ikut lagi sebagai peserta PROPER.
Tabel 2.21
Usaha/Kegiatan yang Ikut PROPER Tahun 2012 2016
Lokasi pembinaan dan penilaian Program Kampung Iklim yang diusulkan pada
Program Kampung Iklim (ProKlim) Kementerian Lingkungan Hidup :
1. RT 03 RW 07 Perumahan Damai Langgeng Kel. Sidomulyo Barat Kec. Tampan
(2013)
2. RT 04 RW 04 Kel. Tangkerang Labuai Kec. Bukit Raya (2014)
3. RW 05 Kel. Tampan Kec. Payung Sekaki (2015)
4. RW 04 Kel. Sidomulyo Timur Kec. Marpoyan Damai (2015)
3. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
1) Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan
Edukasi dan komunikasi yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dalam rangka
melaksanakan Program Adiwiyata. Program Adiwiyata merupakan pendidikan
Sasaran dan wujud aplikasi uji emisi kendaraan bermotor adalah kendaraan
bermotor terutama roda empat dengan mengacu pada Permen LH Nomor 5 Tahun
2006 tentang Ambang Batas Emisi Kendaraan Bermotor.
Sampai dengan tahun 2015, sebanyak 2.007 kendaraan bermotor yang diuji emisi
gas buangnya, dengan rincian 372 kendaraan tahun 2012, 463 kendaraan tahun
2013, 713 kendaraan tahun 2014 dan 459 kendaraan tahun 2015.
Tabel 2.22
Uji Emisi Kendaraan Bermotor Tahun 2012-2015
Perbandingan hasil uji emisi kendaraan bermotor yang telah dilaksanakan oleh
Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru dari tahun 2012 sampai dengan 2015
disajikan pada Grafik 2.21 dan Grafik 2.22.
Dalam %
92%
90%
88%
86%
84%
82%
80%
Juni 2012 Juli 2013 Juni 2014 Mei 2015
Tidak Lulus 25 31 40 19
Lulus 177 286 374 313
Gambar 2.21
Grafik Hasil Uji Emisi Kendaraan
Berbahan Bakar Bensin Tahun 2012 2015
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Juni 2012 Juli 2013 Juni 2014 Mei 2015
Tidak Lulus 83 50 212 121
Lulus 87 96 87 338
Gambar 2.22
Grafik Hasil Uji Emisi Kendaraan
Berbahan Bakar Solar Tahun 2012 2015
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa pada pelaksanaan uji emisi
kendaraan bermotor di Kota Pekanbaru, baik kendaraan berbahan bakar bensin
maupun solar cenderung memenuhi baku mutu emisi gas buang kendaraan
bermotor dimana jumlah yang lulus uji lebih dari 50 % dibandingkan yang tidak
lulus uji, kecuali pada kendaraan berbahan bakar solar pada uji emisi tahun 2014.
Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) adalah ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan
hijau pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan
hijau pemakaman, kawasan hijau pertanian, kawasan jalur hijau dan kawasan hijau
pekarangan yang pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijautanaman secara alamiah
maupun budidaya tanaman.
Selama periode 2012 - 2016, Pemerintah Kota telah melakukan penghijauan kota
dalam bentuk penanaman pohon. Pada tahun 2012 telah dilakukan penanaman pohon
sebanyak 4.000 pohon. Tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi sebanyak 6.000
pohon, pada tahun 2014 jumlah pohon yang ditanam sebanyak 4.000 pohon, pada tahun
2015 jumlah pohon yang ditanam sebanyak 2.800 pohon dan pada tahun 2016 sebanyak
2.000 pohon.
Luas RTH sesuai amanat Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 adalah sebesar
30% dari total luas wilayah. Berdasarkan ketentuan tersebut proporsi untuk RTH publik
sebesar 20% dan 10 % untuk RTH Privat. Kondisi sampai dengan tahun 2016 di Kota
Pekanbaru terdapat RTH seluas 3412,6 hektar.
Guna perluasan RTH masih terdapat tanah kosong di Tanayan Raya dan di
beberapa kecamatan lainnya seluas 78 Ha. Lahan milik pihak swasta seperti Alam
Mayang 40 Ha, Danau Buatan 40 Ha. Selain itu terdapat ruang terbuka hijau dan hutan
konservasi (Arboretum) di Universitas Riau dan Universitas Lancang Kuning yang cukup
luas. Diperkirakan taman kota dan ruang terbuka hijau untuk kota Pekanbaru telah
mencapai 30% dari luas kota sekitar 632.26 Km2.
Tabel 2.19
Target dan Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)Dan
Penanaman Modal Asing (PMA) Tahun 2012-2016
PMDN PMA
Tahun (Rp. Milyar) (juta US $)
Target Realisasi Target Realisasi
2012 4,00 4,76 3,00 7,08
2013 1.000,00 1.322,63 3,50 10,00
2014 1.500,00 2.658,32 10,00 18,92
2015 2.000,00 4.463,50 20,00 136,42
2016* 2.500,00 301,21 25,00 1,10
Sumber : LKPJ AMJ 2012-2017
*Realisasi sampai dengan bulan Mei 2016
Gambar 2.22.
Target dan Realisasi PMDN
Sedangkan target dan realisasi dari penanaman modal asing dapat juga dilihat
pada grafik dibawah ini. Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun puncaknya juga pada
tahun 2015 dimana PMA yang masuk ke Kota Pekanbaru berjumlah 136,42 Juta USD. Ini
setara dengan lebih kurang 1,7 Triliyun lebih dengan skurs 1 USD = Rp. 13.000.
Gambar 2.23.
Target dan Realisasi PMA
2.3.1.6. Kearsipan
Penyelenggaraanurusankearsipandiharapkanmampumeningkatkanketersediaa
narsipdaerahsehinggadapatdigunakanuntukkepentinganpembangunandaerahpada
masa-masa mendatang.
Pengelolaanarsipsecarabakudiharapkandapatdimulaidariseluruh SKPD di
lingkunganpemerintah Kota Pekanbaru. Penangananarsip yang
baiksangatdibutuhkandalamduniaorganisasi,
mengingatbahwakegiatandantujuanorganisasiselaluberkembang.
Dengansystempenanganankearsipan yang sesuaidengankebutuhan,
sederhanadalampenerapan, danmudahdilaksanakandiharapkanarsip yang
memilikinilaigunadapatdigunakansecara optimal,
ditemukandengancepatdantepatjikadibutuhkan. Penangananarsip yang tepat juga
dapatmempermudahdalam proses perencanaanpembangunan.
Pemimpindapatmenentukankebijakandengancepatdenganketersediaanarsip yang
cepatdantepat.
Dilihatpadajumlaharsip yang dipelihara di tahun 2014 sebesar 2.760,
meningkatmenjadi 10.000 padatahun 2015.
Tabel 2.20.
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kota Pekanbaru Tahun 2010-2015
2.3.1.8. Perpustakaan
Perpustakaan sebagai tempat untuk memperoleh informasi sangat penting
kedudukannya dalam rangka mengembangkan dan menambah pengetahuan masyarakat
tentang berbagai hal. Perpustakaan berfungsi untuk menyimpan koleksi (informasi),
menyediakan informasi bagi masyarakat, menjadi tempat dan menyediakan sarana
untuk belajar baik di lingkungan formal mau pun non formal, mendidik dan
mengembangkan apresiasi budaya dan menjadi tempat untuk rekreasi.
Kinerja urusan perpustakan dapat diukur dengan beberapaindikator. Capaian
indikator jumlah perpustakaan sekolahmeningkat pada tiap tahunnya, hal ini dapat
ditunjukkan dari adanya penambahan jumlah perpustakaan yang mencapai 45unit pada
tahun 2013 meningkatmenjadi 117 unit padatahun 2015. Meningkatnya jumlah
perpustakaansekolah di Kota Pekanbaru dapat dipengaruhi dari meningkatnya minat
baca siswa sehingga pemerintah Kota Pekanbaru menambah jumlah perpustakaan untuk
Table 2.21.
Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Kota Pekanbaru Tahun 2010-2015
2.3.1.9. Kebudayaan
Kota Pekanbaru merupakan ibukota provinsi sekaligus sebagai pusat
pemerintahan Provinsi Riau. Selain memiliki nilai sejarah, Kota Pekanbaru juga menjadi
simbol eksistensi masyarakat melayu dengan nilai-nilai budaya tradisional yang
dimilikinya. Budaya Melayu dimanifestasikan dalam tradisidan seni yang terus
dipertahankan, antara lain pada helat pernikahan, pantun, tari-tarian, nyanyian, bentuk
atap selembayung, pakaian, dan lembaga budaya melayu. Pada lingkup yang lebih luas
budaya melayu juga diterapkan dalam pandangan hidup, akhlak (etika, rasa malu, dan
kejujuran), teknologi dan nilai-nilai luhur lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman dimana arus informasi dan budaya asing
masuk secara deras, nilai-nilai asli dan budaya tradisional cenderung melemah. Apabila
keadaan ini tidak diantisipasi dengan bijaksana, dapat berakibat pada lunturnya
pemahaman dan pewarisan kepada generasi penerus. Oleh karena itu untuk
mengantisipasi hal ini, bahkan untuk mewujudkan kembali kejayaan budaya melayu,
dimana hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kota Pekanbaru
mencanangkan Kota Pekanbaru sebagai Pusat Budaya Melayu.
Kebijakan pembangunan urusan kebudayaanKota Pekanbaru berdasarkan
RPJMDTahun 20122017diarahkan kepada pelestarian, pembinaan dan pengembangan
khasanah budaya melayu di tengah masyarakat. Kebijakan ini kemudian dituangkan
dalam tiga program, yaitu (1) Program pengembangan nilai budaya, (2) Program
pengelolaan kekayaan budaya, dan (3) Program pengelolaan keragaman budaya.
Beberapa programkebudayaan yang dilaksanankan dalam rangka melestarikan
budaya melayu diantaranya sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
Tabel 2.22
Perkembangan Wisatawan Berkunjung ke Kota Pekanbaru menurut Kebangsaan
Tahun 2012-2016
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Pekanbaru Tahun 2017 - 2022| Bab II - 86
Jumlah Wisatawan Tahun
2016
No Kebangsaan
2012 2013 2014 2015 (sampai Mei
2016)
1. ASEAN 18.730 21.536 20.055 19.566 7.558
2. ASIA 2.590 2.304 4.037 3.267 1.097
3. AMERIKA 1.514 937 573 451 370
4. EROPA 1.654 751 730 718 259
5. AUSTRALIA 492 379 297 289 158
6. Lainnya 85 42 65 108 30
Jumlah 25.065 25.949 25.757 24.399 9.472
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Berdasarkan tabel tersebut, wisatawan manca negara yang datang ke Pekanbaru dari
tahun ke tahun jumlahnya fluktuatif. Sedangkan komposisi wisatawan yang paling
banyak berasal dari negara-negara tetangga (ASEAN), dan selanjutnya disusul dari Asia,
Amerika, Eropa dan Australia.
Tabel 2.23.
Perkembangan Usaha Perikanan Kota PekanbaruTahun 2012-2016
2.3.2.3. Kehutanan
Kawasan hutan di Kota Pekanbaru tersebar di beberapa lokasi dengan luas total
sekitar 8.989 hektar. Kawasan hutan terluas berada di Taman Hutan Raya Sultan Syarif
Hasyim (TAHURA SSH) seluas 806,86 hektar yang terletak di Kelurahan Muara Fajar
Kecamatan Rumbai. Hutan Kota Universitas Riau seluas 50 Ha berada di Kecamatan
Tampan. Hutan Kota Keruing seluas 25 hektar berada di Jalan Budi Luhur, dan hutan
wisata Taman Pancing Alam Mayang seluas 24 Ha berada di Jalan Harapan Raya Taman
Pancing Kecamatan Tenayan Raya.
Program kehutanan secara garis besar dibagi menjadi dua program, yaitu
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Hutan. Sejak tahun 2012 sampai dengan sekarang untuk Program
Rehabilitasi Hutan dan Lahan telah dilakukan kegiatan penanaman pohon pada beberapa
lokasi seperti di TAHURA SSH, pada sarana umum, turus jalan, kawasan perumahan dan
hutan rakyat. Sedangkan untuk Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber
Daya Alam telah dilakukan Pemeliharaan Kawasan Hutan Industri dan Hutan Wisata
yang berada di Kota Pekanbaru.
2.3.2.5 Industri
60
40
20
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 2.24
Jumlah Industri Kecil di Kota Pekanbaru Tahun 2009-2015
Rata-Rata
2012 2013 2014 2015 2016 Pertum-
No. Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) buhan
(%)
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 309,542,051,696 370,922,211,470 440,550,158,026 492,511,317,377 205,017,681,493 16.80
1.1. Pajak Daerah 221,992,614,826 245,974,375,716 290,932,820,954 357,415,457,754 175,310,537,736 17.31
1.2. Retribusi Daerah 55,385,092,873 75,434,765,084 90,928,057,288 58,810,279,421 20,081,842,701 7.14
1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan 2,499,653,904 3,101,221,685 6,853,107,771 7,992,160,417 2,619,701,049 53.89
1.4. Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 29,664,690,093 46,411,848,986 51,836,172,013 68,293,419,785 7,005,600,007 33.30
2 DANA PERIMBANGAN 1,238,475,235,191 1,285,983,616,704 1,442,020,314,838 1,085,937,598,521 665,871,965,207 (2.91)
2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak 592,356,641,191 525,109,244,704 597,800,585,838 284,591,392,521 138,636,587,207 (16.63)
2.2. Dana Alokasi Umum 622,184,684,000 738,107,469,000 809,987,156,000 776,411,106,000 460,449,108,000 8.07
2.3. Dana Alokasi Khusus 23,933,910,000 22,766,903,000 34,232,573,000 24,935,100,000 66,786,270,000 6.11
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH 296,873,359,061 338,702,000,830 487,887,803,911 488,911,187,421 94,484,134,670 19.45
3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya 158,704,056,466 168,164,572,830 283,139,258,911 210,497,606,323 88,400,134,670 16.23
3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 125,977,654,000 160,439,428,000 194,482,545,000 252,832,275,000 - 26.19
3.3. Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya 12,191,648,595 10,098,000,000 10,266,000,000 25,581,306,098 6,084,000,000 44.56
JUMLAH PENDAPATAN 1,844,890,645,948 1,995,607,829,005 2,370,458,276,776 2,067,360,103,319 965,373,781,370 4.72
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Tabel 3.2.
Proporsi Sumber Pendapatan DaerahTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Proporsi (%)
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 16.78 18.59 18.59 23.82 42.75
1.1. Pajak Daerah 12.03 12.33 12.27 17.29 26.41
1.2. Retribusi Daerah 3.00 3.78 3.84 2.84 11.97
1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan 0.14 0.16 0.29 0.39 0.51
1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah 1.61 2.33 2.19 3.30 3.85
2 DANA PERIMBANGAN 67.13 64.44 60.83 52.53 45.33
2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak 32.11 26.31 25.22 13.77 10.99
2.2. Dana Alokasi Umum 33.72 36.99 34.17 37.56 27.14
2.3. Dana Alokasi Khusus 1.30 1.14 1.44 1.21 7.19
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH 16.09 16.97 20.58 23.65 11.92
3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya 8.60 8.43 11.94 10.18 7.20
3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus 6.83 8.04 8.20 12.23 -
3.3. Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya 0.66 0.51 0.43 1.24 4.72
JUMLAH PENDAPATAN 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Realisasi Bertambah/Berkurang
Tahun AnggaranSetelah
Jumlah Jumlah
Anggaran Perubahan (Rp) % %
(Rp) (Rp)
2012 1,673,870,433,575 1,844,890,645,948 110.22 171,020,212,373 10.22
2013 2,146,696,993,010 1,995,607,829,005 92.96 (151,089,164,005) (7.04)
2014 2,388,490,198,586 2,370,458,276,776 99.25 (18,031,921,810) (0.75)
2015 2,628,845,267,978 2,067,360,103,319 78.64 (561,485,164,659) (21.36)
2016 2,908,453,855,830 965,373,781,370 33.19 (1,943,080,074,460) (66.81)
Jumlah 11,746,356,748,979 9,243,690,636,418 78.69 (2,502,666,112,561) (21.31)
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Dari Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa selama periode Tahun Anggaran 2012-2016,
secara kumulatif Anggaran Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru sebesar Rp
11,746,356,748,979 dengan realisasi Rp 9,243,690,636,418, yang berarti realisasi masih
lebih rendah Anggaran 78.69persen atau berkurang 21.31 persen. Hal ini
mengindikasikan bahwa secara keseluruhan pada tahun anggaran tersebut kemampuan
Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru menghimpun pendapatan daerah belum baik.
Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Dari Tabel 3.4 dan
Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa sumber Pendapatan Daerah masih didominasi oleh Dana
Perimbangan, sedangkan kontribusi dari PAD dan lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
masih lebih kecil. Namun demikian, jika dicermati lebih lanjut dari proporsi realisasi
komponen pendapatan, kontribusi PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah secara
persisten menunjukkan peningkatan. Semakin meningkatknya kontribusi PAD terhadap
total Pendapatan Daerah menunjukkan bahwa kemampuan daerah menuju kemandirian
pembiayaan daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah semakin membaik.
Tabel 3.4.
Persentase Proporsi Realisasi Komponen Pendapatan Terhadap Total Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
80
70 67,13
64,44
60,83
60
52,53
50 45,33
42,75
40
30 23,82 23,65
18,59 18,59 20,58
20 16,78 16,09 16,97
11,92
10
0
2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Gambar 3.1.
Realisasi Prosentase Komponen Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru
Tabel 3.5.
Proporsi Realisasi Komponen PendapatanTerhadap Total Pendapatan DaerahTahun
Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Jenis
2012 2013 2014 2015 2016
Penerimaan
Pendapatan
Asli Daerah 309,542,051,696 370,922,211,470 440,550,158,026 492,511,317,377 205,017,681,493
Dana
Perimbangan 1,238,475,235,191 1,285,983,616,704 1,442,020,314,838 1,085,937,598,521 665,871,965,207
Lain-lain
Pendapatan
Daerah yang
Sah 296,873,359,061 338,702,000,830 487,887,803,911 488,911,187,421 94,484,134,670
Total 1,844,890,645,948 1,995,607,829,005 2,370,458,276,776 2,067,360,103,319 965,373,781,370
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Untuk memperoleh gambaran yang detail tentang Pendapatan Daerah maka perlu
dijelaskan tentang rincian dari masing-masing komponen Pendapatan Daerah. Secara
berturut-turut berikut ini dijelaskan tentang komponen dari Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
100%
9,01 9,58 12,51 11,77 13,87
90% 1,37 0,81
0,84 1,56 1,62
80% 17,89 11,94
25,39 20,34 20,64
70%
60%
50%
40%
71,72 72,57
64,23 66,31 66,04
30%
20%
10%
0%
2012 2013 2014 2015 2016
Hasil Pajak Daerah Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Gambar 3.2.
Prosentase Komponen Pembentuk Pendapatan Asli Daerah
Tabel 3.6.
Anggaran dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)Tahun Anggaran 2012-2016Kota
Pekanbaru
Anggaran Realisasi Bertambah/Berkurang
Tahun
Setelah Jumlah Jumlah
Anggaran % %
Perubahan (Rp) (Rp) (Rp)
2012 279,312,033,391 309,542,051,696 110.82 30,230,018,305 10.82
2013 381,314,635,235 370,922,211,470 97.27 (10,392,423,765) (2.73)
2014 554,863,814,574 440,550,158,026 79.40 (114,313,656,548) (20.60)
2015 1,037,870,534,336 492,511,317,377 47.45 (545,359,216,959) (52.55)
2016 1,243,438,534,336 205,017,681,493 16.49 (1,038,420,852,843) (83.51)
Jumlah 3,496,799,551,872 1,818,543,420,062 52.01 (1,678,256,131,810) (47.99)
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Tabel 3.7.
Anggaran dan Realisasi Pajak DaerahTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Selanjutnya Tabel 3.8 menyajikan Anggaran dan realisasi Retribusi Daerah Kota
Pekanbaru Tahun Anggaran 2012-2016. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh pemerintah kabupaten kepada kepentingan orang pribadi atau
badan, baik yang bersifat pelayanan jasa umum, jasa usaha dan perizinan tertentu.
Dari Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa realisasi Retribusi Daerah secara kumulatif dan
per tahun rata-rata masih di bawah Anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota
Pekanbaru. Selama Tahun Anggaran 2012-2016, Anggaran Retribusi Daerah secara
kumulatif sebesar Rp. 983,141,213,957 dengan realisasi yang di bawah Anggarannya,
yakni sebesar Rp. 300,640,037,367 atau 30.58 persen. Dengan kata lain realisasi Retribusi
Daerah berkurang Rp. 682,501,176,590(- 69.42 persen) dari Anggaran yang telah
ditetapkan.
Komponen PAD berikutnya adalah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan. Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan diperoleh
dari Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah. Dari Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa selama
Tahun Anggaran 2012-2016, Anggaran Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan secara kumulatif sebesar Rp. 53,361,443,105, sedangkan realisasinya hanya
mencapai Rp 23,065,844,826 (43.23 persen). Dengan kata lain realisasi Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan lebih rendah Rp 30,295,598,279(56.77 persen) dari
Anggaran yang ditetapkan.
Tabel 3.9.
Anggaran dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun
Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Bila dicermati lebih jauh pada periode 2012-2016, realisasi PAD yang bersumber
dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan selalu lebih rendah dari
Anggaran yang ditetapkan. Oleh karenanya upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah Kota Pekanbaru dalam rangka untuk meningkatkan kinerja perusahaan-
perusahaan milik daerah perlu terus dilakukan. Kebijakan pemberian reward bagi
perusahaan yang berhasil mencapai/ melampaui Anggaran dan punishment bagi
perusahaan yang tidak mencapai/kurang dari Anggaran perlu dilakukan.
Tabel 3.10 menyajikan Anggaran dan realisasi PAD yang bersumber dari Lain-lain
PAD yang Sah. Penerimaan Lain-lain PAD yang sah bersumber dari: (a) Hasil Penjualan
Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan; (b) Jasa Giro; (c) Pendapatan Bunga; (d) Tuntutan
Ganti Rugi (TGR); (e) Komisi; (f) Potongan dan Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah; (g)
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan; (h) Pendapatan
DendaPajak; (i) Pendapatan Denda Retribusi; (j) Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan;
(k) Pendapatan dari Pengembalian; (1) Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum; (m)
Pendapatan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan; (n) Pendapatan dari
Angsuran/Cicilan Penjualan; dan (o) Pendapatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Dari Tabel 3.10 dapat dinyatakan bahwa selama TahunAnggaran 2012-2016,
secara kumulatif Anggaran Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
sebesar Rp. 305,054,090,063, sedangkan realisasinya mencapai Rp.
203,211,730,884(66.61 persen). Dengan demikian realisasi PAD yang bersumber dari
Lain-lain PAD yang Sah mengalami pengurangan sebesar Rp 101,842,359,179(33.39
persen). Penurunan terjadi sejak tahun 2015 dan 2016, sedangkan 2012 hingga 2014
selalu diatas 100 persen capaian realisasi lain-lain PAD yangsah.
Dari Tabel 3.12 dapat dilihat bahwa secara kumulatif Anggaran penerimaan Dana
Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
selama Tahun Anggaran 2012-2016 adalah sebesar Rp. 2,251,876,882,306, sedangkan
realisasinya hanya sebesar Rp. 2,138,494,451,461. Dengan demikian realisasinya sebesar
94.96 persen dari Anggaran yang telah ditetapkan atau berkurang 5.04 persen.
Tabel 3.12.
Anggaran dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun
Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Sementara itu anggaran dan realisasi Dana Perimbangan yang bersumber dari
Dana Alokasi Umum dan Dana AlokasiKhusus dimulai selama Tahun Anggaran 2012-2016
relatif sama. Untuk Dana Alokasi Umum (Tabel 3.13), secara kumulatif selama Tahun
Anggaran 2012-2016 Anggaran dan realisasinya relatif sama, yakni sebesar Rp.
3,736,031,770,000 (tahun 2016 data hingga Juni). Sementara itu Anggaran dan realisasi
Dana Alokasi Khusus (Tabel 3.14) secara kumulatif sebesar Rp. 334,118,610,700.
Bertambah/
Anggaran Realisasi
Tahun Berkurang
Setelah
Anggaran Jumlah Jumlah
Perubahan (Rp) % %
(Rp) (Rp)
2012 622,184,684,000 622,184,684,000 100.00 - -
2013 738,107,469,000 738,107,469,000 100.00 - -
2014 809,987,156,000 809,987,156,000 100.00 - -
2015 776,411,106,000 776,411,106,000 100.00 - -
2016 789,341,355,000 460,449,108,000 58.33 (328,892,247,000) (41.67)
Jumlah 3,736,031,770,000 3,407,139,523,000 91.20 (328,892,247,000) (8.80)
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Tabel 3.14.
Anggaran dan Realisasi Dana Alokasi KhususTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari: (a) Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, (b) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, (c)
Bantuan Keuangandari Provinsi/Kabupaten/Kota/Lainnya, (d) Dana Bantuan Keuangan
dari Pemerintah Pusat, (e) Dana Insentif Daerah (DID), dan (f) Lain-lain Penerimaan.
Selama Tahun Anggaran 2012-2016, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah hanya
bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya,
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan Keuangan dari Permerintah Pusat.
Dari Tabel 3.16 dapat dilihat bahwa selama Tahun Anggaran 2012-2016, secara
kumulatif Anggaran Lain-lain Pendapatan yang Sah bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp. 962,336,332,470, sedangkan
realisasinya sebesar Rp. 908,905,629,200 atau sebesar 94.45 persen.
Tabel 3.16.
Anggaran dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Lainnya Tahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Tabel 3.17.
Anggaran dan Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi KhususTahun Anggaran 2012-
2016Kota Pekanbaru
Sementara itu Anggaran dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah bersumber
dari Bantuan Keuangan dari Pemerintah Pusat disajikan pada Tabel 3.18. Dari Tabel 3.18
dapat dilihat bahwa anggaran bantuan keuangan dari Pemerintah Pusat kepada Kota
Pekanbaru secara kumulatif sebesar Rp 224,453,723,259, sedangkan realisasinya
mencapai Rp. 64,220,954,693 atau sebesar 28.61 persen dari anggaran yang ditetapkan.
Tabel 3.18.
Anggaran dan Realisasi Bantuan Keuangandari Pemerintah Pusat Kepada Kota
PekanbaruTahun Anggaran 2012-2016
90,00
80,00
83,22 81,41 81,41 76,18
70,00
60,00
57,25
50,00
40,00 42,75
30,00 23,82
16,78 18,59 18,59
20,00
10,00
0,00
2012 2013 2014 2015 2016
Derajat Kemandirian Daerah Rasio Ketergantungan Daerah
Gambar 3.3.
Derajat Kemandirian dan Rasio Ketergantungan Daerah
Kota Pekanbaru
Tabel 3.20.
Proporsi Sumber Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Proporsi (%)
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 49.26 43.66 42.65 39.81 56.00
1.1. Belanja Pegawai 43.96 37.35 40.10 38.01 52.65
1.2. Belanja Hibah 0.02 0.55 0.79 1.01 0.81
1.3. Belanja Bantuan Sosial 3.24 4.86 1.69 0.72 2.54
1.4. Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa 1.99 0.82 0.01 0.00 -
1.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintahan Desa 0.06 0.05 0.04 0.04 -
1.6. Belanja Tidak Terduga - 0.03 0.03 0.03 -
2 BELANJA LANGSUNG 50.74 56.34 57.35 60.19 44.00
2.1. Belanja Pegawai 15.06 13.06 8.56 8.47 8.93
2.2. Belanja Barang dan Jasa 16.69 18.99 21.16 19.27 14.57
2.3. Belanja Modal 18.99 24.29 27.62 32.45 20.49
Jumlah Belanja 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber: Dinas PendapatanKota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Gambar 3.4.
Prosentase Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap Total
Belanja Kota Pekanbaru
Tabel 3.21.
Anggaran dan Realisasi Belanja DaerahTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Realisasi Bertambah/Berkurang
Tahun Anggaran Setelah
Jumlah Jumlah
Anggaran Perubahan (Rp) % %
(Rp) (Rp)
2012 1,753,969,154,399 1,504,976,544,075 85.80 (248,992,610,324) (14.20)
2013 2,544,530,962,084 1,938,889,123,348 76.20 (605,641,838,736) (23.80)
2014 2,841,843,665,920 2,342,869,326,041 82.44 (498,974,339,879) (17.56)
2015 3,093,390,463,789 2,538,354,663,705 82.06 (555,035,800,084) (17.94)
2016 3,162,968,280,003 814,403,280,871 25.75 (2,348,564,999,132) (74.25)
Jumlah 13,396,702,526,195 9,139,492,938,040 68.22 (4,257,209,588,155) (31.78)
Sumber: Dinas PendapatanKota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Tabel 3.22.
Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak LangsungTahun Anggaran 2012-2016Kota
Pekanbaru
Tabel 3.23.
Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012-2016 Kota Pekanbaru
Tabel 3.24.
Anggaran dan Realisasi Belanja SubsidiTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Demikian juga halnya dengan Belanja Hibah, realisasinya lebih rendah dari
Anggaran yang telah ditetapkan, baik secara kumulatif maupun per tahun. Dari Tabel
3.24 dapat dilihat bahwa secara kumulatif realisasi Belanja Hibah sebesarRp
221,545,695,909(80.31 persen), lebih rendah dari Anggarannya sebesar Rp
275,856,103,850 atau berkurang 19.69 persen.
Tabel 3.25.
Anggaran dan Realisasi Belanja HibahTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Anggaran Realisasi Bertambah/Berkurang
Tahun
Setelah Jumlah Jumlah
Anggaran % %
Perubahan (Rp) (Rp) (Rp)
2012 60,227,280,000 48,751,186,104 80.95 (11,476,093,896) (19.05)
2013 120,519,700,000 94,229,519,755 78.19 (26,290,180,245) (21.81)
2014 43,465,300,000 39,565,223,200 91.03 (3,900,076,800) (8.97)
2015 18,867,500,000 18,308,865,000 97.04 (558,635,000) (2.96)
2016 32,776,323,850 20,690,901,850 63.13 (12,085,422,000) (36.87)
Jumlah 275,856,103,850 221,545,695,909 80.31 (54,310,407,941) (19.69)
Sumber: Dinas PendapatanKota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Tabel 3.26.
Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan SosialTahun Anggaran 2012-2016Kota
Pekanbaru
Tabel 3.28.
Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak TerdugaTahun Anggaran 2012-2016Kota
Pekanbaru
Tabel 3.29.
Anggaran dan Realisasi Belanja LangsungTahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Realisasi Bertambah/Berkurang
Tahun AnggaranSetelah
Jumlah Jumlah
Anggaran Perubahan (Rp) % %
(Rp) (Rp)
2012 912,360,198,790 763,550,741,906 83.69 (148,809,456,884) (16.31)
2013 1,356,518,189,483 1,092,383,231,449 80.53 (264,134,958,034) (19.47)
2014 1,707,740,170,872 1,343,540,986,647 78.67 (364,199,184,225) (21.33)
2015 1,859,634,402,843 1,527,887,930,867 82.16 (331,746,471,976) (17.84)
2016 2,101,583,932,150 358,330,682,337 17.05 (1,743,253,249,813) (82.95)
Jumlah 7,937,836,894,138 5,085,693,573,206 64.07 (2,852,143,320,932) (35.93)
Sumber: Dinas PendapatanKota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Secara kumulatif, Anggaran komponen Belanja Langsung untuk Belanja
Pegawai selama Tahun Anggaran 2012-2016 sebesar Rp. 1,238,335,798,440, lebih
besar dari realisasinya, yakni sebesar Rp. 968,343,223,470. Hal ini mengindikasikan
bahwa realisasi Belanja Pegawai hanya sebesar 78.20 persen atau berkurang 21.80
persen dari yang dianggarakan. Apabila diamati lebih lanjut dari Tabel 3.30, realisasi
Belanja Pegawai walaupun lebih rendah dari yang dianggarankan, namun dengan
kecenderungan meningkat. Secara detail anggaran dan realisasi Belanja Pegawai
pada Belanja Langsung Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2012-2016 disajikan pada
Tabel 3.30.
Tabel 3.30.
Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai pada Belanja LangsungTahun Anggaran
2012-2016Kota Pekanbaru
Untuk realisasi Belanja Barang dan Jasa Kota Pekanbaru, baik secara kumulatif
maupun dari tahun ke tahun lebih rendah dari anggaran yang ditetapkan. Dari Tabel
3.31 dapat dilihat bahwa selama Tahun Anggaran 2012-2016 realisasi belanja Barang
Tabel 3.31.
Anggaran dan Realisasi Belanja Barang dan JasaTahun Anggaran 2012-2016Kota
Pekanbaru
Tabel 3.32.
Anggaran dan Realisasi Belanja ModalTahun Anggaran 2012-2016
Kota Pekanbaru
90,00
80,00 37,42
43,12 46,58
48,16
53,91
70,00
60,00
50,00
32,89
40,00 33,70
33,12
36,90
30,00 32,02
20,00
29,69
10,00 23,19 20,30
14,93 14,07
-
2012 2013 2014 2015 2016*)
Grafik 3.6.
Prosentase Rasio Belanja Pegawai, Barang dan Jasa dan Belanja Modal
Terhadap Belanja Langsung (%)
b. Ekstensifikasi PAD
Ekstensifikasi didalam operasionalnya meliputi usaha-usaha untuk menggali
sumber-sumber pendapatan asli daerah yang baru. Upaya-upaya yang
dilakukan dalam ekstensifikasi PAD yaitu :
1) Objek Pajak dan Retribusi Daerah
2) Tindak lanjut dari kegiatan pengawasan dan pengendalian yang
berimplikasi dengan pengurusan perizinan serta tindakan pemutusan izin
sampai dengan penerapan denda.
2. Peningkatan koordinasi dan akurasi data sesuai dengan peraturan yang berlaku
guna untuk penyempurnaan proses penghitungan penetapan alokasi dan
ketepatan waktu penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH), sehingga program yang
disusun dapat berjalan dengan efektif.
Selanjutnya dilhat dari proporsi realisasi Pendapatan Daerah Terhadap
Anggaran Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru dapat dinyatakan bahwa realisasi
Pendapatan Daerah pada tahun 2012-2016kurang dari 100 persen (Tabel 3.3). Hal ini
mengindikasikan bahwa secara keseluruhan pencapaian realisasi Pendapatan Daerah
pada tahun 2012-2016 lebih rendah dari anggaran yang ditetapkan.
Lebih lanjut dari Tabel 3.34 dapat dilihat bahwa komponen Pendapatan
Daerah yang konsisten memberikan proporsi realisasi Pendapatan Daerah terhadap
total Pendapatan Daerah dengan kecenderungan meningkat adalah komponen
Pendapatan Asli Daerah dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Sementara itu,
Tabel 3.33.
Proporsi Realisasi Pendapatan DaerahTerhadap Anggaran Pendapatan DaerahTahun
Anggaran 2013 2015Kota Pekanbaru
Proporsi (%)
No. Uraian
2013 2014 2015
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 97.27 79.40 47.45
1.1. Pajak Daerah 99.73 85.40 58.87
1.2. Retribusi Daerah 92.49 54.41 18.04
1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 44.08 52.72 53.46
1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 100.70 152.05 76.10
2 DANA PERIMBANGAN 94.47 101.60 98.43
2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 88.59 106.05 94.25
2.2. Dana Alokasi Umum 100.00 100.00 100.00
2.3. Dana Alokasi Khusus 75.00 75.00 100.00
3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 83.80 117.77 100.25
3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah lainnya 84.44 135.13 100.58
3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 94.75 100.00 100.75
3.3. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya 28.30 100.00 93.27
JUMLAH PENDAPATAN 92.96 99.25 78.64
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru 2013, 2014 dan 2015, diolah
Rata-rata
No. Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 Pertum-
buhan (%)
1 Penerimaan -
Pembiayaan Daerah 105,227,424,624 422,191,167,920 458,944,057,077 486,545,195,811
1.1. Sisa Lebih -
Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran
Sebelumnya 105,227,424,624 422,191,167,920 458,944,057,077 486,545,195,811
2 Pengeluaran
Pembiayaan Daerah 9,160,992,423 - - - -
2.1. Penyertaan Modal
(Investasi)
Pemerintah Daerah 15,646,900,000 20,000,000,000 - - -
2.2. Pembayaran Pokok - - - - -
Utang
Pembiayaan Netto 24,807,892,423 20,000,000,000 - - -
Sumber : Dinas PendapatanKota Pekanbaru2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016, diolah
Tabel 3.36.
Anggaran dan Realisasi Penerimaan PembiayaanTahun Anggaran 2012-2016Kota
Pekanbaru
Tabel 3.37.
Estimasi dan Realisasi SILPA Tahun Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Tabel 3.39.
Anggaran dan Realisasi Penyertaan Modal (Investasi)Pemerintah Daerah Tahun
Anggaran 2012-2016Kota Pekanbaru
Tabel 3.40.
Anggaran dan Realisasi Pembayaran UtangPihak Ketiga Tahun Anggaran 2012-
2016Kota Pekanbaru
Tabel 3.41.
Proporsi Realisasi Belanja Daerah Terhadap Anggaran Belanja DaerahTahun Anggaran
2013 2015Kota Pekanbaru
Proporsi (%)
No. Uraian
2013 2014 2015
1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 71.25 88.12 81.90
1.1. Belanja Pegawai 70.26 87.86 81.47
1.2. Belanja Hibah 100.00 100.00 96.79
1.3. Belanja Bantuan Sosial 78.19 91.03 97.04
1.4. Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan
Desa 66.94 26.00 0.88
1.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan
Desa 97.77 94.38 100.00
1.6. Belanja Tidak Terduga 38.45 74.98 78.31
2 BELANJA LANGSUNG 80.53 78.67 82.16
2.1. Belanja Pegawai 92.83 91.36 90.58
2.2. Belanja Barang dan Jasa 82.20 83.74 82.20
2.3. Belanja Modal 74.07 72.22 80.19
Jumlah Belanja 76.20 82.44 82.06
Sumber: Dinas PendapatanKota Pekanbaru 2013, 2014 dan 2015, diolah
Rata-
No. SKPD 2012 2013 2014 2015 2016
rata
1 Dinas Pendidikan 91.65 76.48 87.89 86.12 42.02 85.54
2 Dinas Kesehatan 94.27 82.30 84.69 78.66 16.52 84.98
3 Dinas Bina Marga & Sumber Daya Air 94.17 88.96 81.75 80.05 15.48 86.23
Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam
4 Kebakaran 94.98 92.26 92.34 89.99 13.78 92.39
5 Dinas Perumahan, Pemukiman & Cipta Karya 90.12 83.03 80.23 76.66 10.20 82.51
6 Dinas Tata Ruang & Bangunan 85.36 75.89 80.01 61.84 17.81 75.77
7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 87.33 86.42 76.19 73.59 25.05 80.88
8 Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika 85.40 91.38 77.65 69.85 23.32 81.07
9 Badan Lingkungan Hidup 92.48 94.06 82.50 83.25 35.53 88.07
10 Dinas Kebersihan & Pertamanan 85.12 78.37 91.26 95.87 23.08 87.66
11 Dinas Kependudukan &Pencatatan Sipil 89.61 91.70 85.83 82.79 39.92 87.48
12 Dinas Sosial & Pemakaman 90.03 89.53 84.12 71.21 21.56 83.72
13 Dinas Tenaga Kerja 90.44 92.42 85.10 83.30 32.53 87.81
14 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil & Menengah 83.83 90.71 84.43 - 26.82 -
15 Dinas Kebudayaan & Pariwisata 95.05 89.19 91.93 81.89 29.97 89.51
16 Dinas Pemuda & Olahraga 92.97 90.66 88.43 90.87 25.76 90.73
17 Badan Kesatuan Bangsa & Politik 90.45 87.07 79.42 80.84 27.54 84.44
18 Satuan Polisi Pamong Praja 77.32 71.24 84.91 88.05 31.01 80.38
19 PPKD 84.45 77.75 92.38 92.19 47.72 86.69
20 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 99.48 96.02 96.73 93.97 46.58 96.55
21 KDH & WKDH 80.16 86.38 84.90 91.45 38.72 85.72
22 Sekretariat Daerah 60.11 54.89 62.12 88.44 28.64 66.39
23 Sekretariat DPRD 62.21 55.89 79.46 65.87 25.39 65.86
24 Inspektorat Kota 86.44 86.33 92.26 82.19 31.75 86.81
25 Badan Kepegawaian Daerah 80.06 79.05 81.98 71.11 30.72 78.05
26 Dinas Pendapatan Daerah 87.13 75.21 73.51 64.26 15.76 75.03
27 Badan Pelayanan Terpadu & Penanaman Modal 72.47 74.59 82.11 80.46 38.07 77.41
28 Kecamatan Pekanbaru Kota 80.35 73.75 73.58 75.83 22.51 75.88
29 Kecamatan Senapelan 78.02 73.92 68.49 68.32 22.23 72.19
30 Kecamatan Sukajadi 86.53 78.99 73.73 73.32 21.42 78.14
31 Kecamatan Sail 85.30 73.87 65.40 64.42 23.26 72.25
32 Kecamatan Limapuluh 80.11 73.95 77.83 74.32 22.49 76.55
33 Kecamatan Rumbai 73.16 36.15 71.66 67.30 24.13 62.07
34 Kecamatan Rumbai Pesisir 81.55 78.72 71.80 60.51 20.81 73.14
35 Kecamatan Bukit Raya 85.76 83.80 79.45 72.34 21.03 80.34
36 Kecamatan Tampan 91.99 89.04 88.95 74.00 16.93 86.00
37 Kecamatan Tenayan Raya 82.74 79.52 81.47 78.72 19.55 80.61
38 Kecamatan Payung Sekaki 83.23 79.80 78.07 72.76 20.80 78.46
39 Kecamatan Marpoyan Damai 86.32 80.18 73.71 68.79 19.90 77.25
40 Badan Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah - - 77.45 74.67 28.28
41 Kantor Pendidikan & Pelatihan - - 48.29 71.63 17.17
Badan Ketahanan Pangan & Pelaksanaan Penyuluhan
42 Pertanian 91.77 84.76 86.48 80.00 28.80 85.75
Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat &
43 Keluarga Berencana 92.05 85.94 91.80 87.23 29.85 89.25
44 Badan Perpustakaan & Arsip 94.20 80.61 73.22 75.72 32.95 80.94
45 Dinas Pertanian 92.79 85.53 82.04 84.90 26.16 86.31
46 Dinas Perindustrian &Perdagangan 85.83 70.58 86.45 87.51 39.45 82.59
47 Dinas Pasar 85.82 68.42 90.68 89.38 40.05 83.58
Jumlah 85.80 76.20 82.44 82.00 25.75 81.61
6. mewujudkan tertatanya ruang ota dan terciptanya sinergi 6. mewujudkan meningkatnya keberdayaan masyarakat
pekanbaru antar wilayah sehingga kehidupan masyarakat keberdayaan dalam mewujudkan masyarakat yang
asri, lestari menjadi nyaman masyarkaat, berkualitas
dan bersih terjaganya kebersihan kota dan menurunnya kesetaraan dan meningkatnya keberdayaan kelembagaan
tingkat polusi perkotaan ke ambang batas yang keadilan dalam masyarakat dala pembagunan
pembangunan
Faktor-faktor Penentu
Misi Sasaran Pokok Permasalahan Pembangunan Daerah
Keberhasilan
1. Mewujudkan 1. Penyusunan rencana detail tata ruang 1. Belum tersedianya infrastruktur Ketersediaan dana,
pemanfaatan wilayah pada kawasan-kawasan perdagangan yang memadai koordinasi, SDM,
ruang Kota yang strategis kota dan pengendalian seperti akses dan daya listrik, database, sistem
efesien dan pemanfaatan ruang sesuai rencana tata akses jalan, air bersih dan pasar. informasi dan teknologi
efektif, serta ruang 2. Belum tersedianya infrastruktur
pemerataan 2. Peningkatan pembangunan jalan pasar dan pelabuhan barang yang
pembangunan penghubung antar wilayah yaitu jalan memadai.
seluruh wilayah lingkar luar, dan penataan pedestrian 3. Belum adanya pembagian daerah
dengan didukung jalan dalam kota sesuai dengan tata ruang seperti
infrastruktur 3. Pembangunan insfrastruktur daerah industri, pusat
dasar yang transportasi misal antaralain LRT dan pemukiman dan pusat
memadai transmetro perkenomian serta pusat
4. Pembangunan sarana dan prasarana perkantoran
system penyediaan air minum (SPAM) 4. Belum teridentifikasinya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kebutuhan dan kerusakan
5. Pembangunan instalasi pengolahan air infrastruktur
limbah (IPAL) 5. Masih belum efektifnya
6. Pembangunan system drainase kota pelayanan Trans Metro
mencakup saluran drainase, Pekanbaru terutama daerah
waduk/kolam penampung air, sumur layanan yang belum menjangkau
resapan, dan pada wilayah rawan banjir daerah pinggiran serta belum
7. Peningkatan penataan dan penyediaan terkoneksi dengan baik.
sarana dan prasarana umum
permukiman pada kawasan kumuh
perkotaan
8. Pembangunan pembangkit listrik bekerja
sama dengan swasta (PLTU, PLTSa,
PLTG/CPPP)
7. Mewujudkan 1. Pengembangan TPA sanitari landfill 1. Kurangnya penyediaan dan Ketersediaan dana,
kelestarian untuk meningkatkan cakupan pelayanan pemerataan cadangan listrik, gas koordinasi, SDM,
lingkungan yang sampah perkotaan, dan pemanfaatan dan energi bagi masyarakat database, sistem
cerdas, bersih, sampah untuk pembangkit listrik 2. Rendahnya kualitas pengelolaan informasi dan teknologi
sehat dan asri (PLTSa) sampah
2. Peningkatan pengembangan hutan kota 3. Pertumbuhan penduduk yang
dan taman kota terutama pada pusat cukup tinggi
kota 4. Sempitnya ruang untuk hutan
3. Peningkatan pemantauan kualitas kota dan ruang hijau
lingkungan dan penegakan terhadap 5. Kurangnya penataan lingkungan
kasus pencemaran / kerusakan untuk pengembangan hutan dan
lingkungan taman kota serta kawasan hijau
8. Menumbuh 1. Pengembangan kurikulum muatan local 1. Mulai hilangnya budaya melayu
kembangkan dan budaya melayu, publikasi budaya melayu dikarenakan pergerusan budaya
Tabel 4.3
Identifikasi Permasalahan dan Kebijakan dalam RPJMN dan RPJM Provinsi
RiauYang berkaitan dengan Kota Pekanbaru
Tabel 4.4
Isu strategis nasional yang berkaitan dengan kota pekanbaru
5.1 VISI
Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 1 tahun
2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Pekanbaru Tahun 2005-2025, maka Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kota Pekanbaru 2005-2025 adalah:
Madani, adalah:
Kota yang memiliki akhlak mulia, peradaban maju, modern, memiliki kesadaran
sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem politik yang demokratis dan
ditopang oleh supremasi hukum yang berkeadilan, berpendidikan maju,
berbudaya Melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera, bertanggungjawab serta
berlandaskan iman dan taqwa.
5.2 MISI
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi
pembangunan jangka menengah daerah Kota Pekanbaru tahun 2017-2022, sebagai
berikut:
1. MeningkatkanSumberDayaManusia (SDM) yang Bertaqwa,
BerkualitasdanBerdayaSaingTinggi
2. Mewujudkan Pembangunan
MasyarakatMadaniDalamLingkupMasyarakatBerbudayaMelayu
3. MewujudkanPekanbaru Kota CerdasdanPenyediaanInfrastruktur yang
Memadai (sesuaidengan RPJP tahap ke-3)
4. Mewujudkan Pembangunan
EkonomiBerbasiskanEkonomiKerakyatandanEkonomiPadat Modal,
padaTigaSektorUnggulanyaituJasa, PerdagangandanIndustri (olahandan
MICE)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Pekanbaru Tahun 2017 - 2022| Bab V - 2
5. MewujudkanLingkunganPerkotaan yang LayakHuni (Liveable City) dan Ramah
Lingkungan (Green City)
Misi 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Bertaqwa, Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi
Kondisi Kondisi Target
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Acuan Awal 2017 2018 2019 2020 Akhir Transisi
(2016) (2021) 2022
1. Mewujudkan Sumber Terwujudnya Sumber - Persentase Buta
Daya Manusia (SDM) Daya Manusia (SDM) Aksara Al Qur an
yang Bertaqwa yang Bertaqwa/Taat Dikalangan Anak Usia
Beragama Sekolah.
- Jumlah Penerimaan
Zakat dan Infaq
- Jumlah remaja masjid
aktif binaan Pemko
Mewujudkan Sumber Meningkatnya kualitas - Rata-rata lama
Daya Manusia (SDM) pendidikan sekolah
2.
Berkualitas dan
Berdaya Saing Tinggi
- APK SD/MI/Paket A
(termasuksiswadaril
uar Kota Pekanbaru)
- APK SD/MI/Paket A
(Khusussiswadari
Kota Pekanbaru)
- APM SD/MI/Paket A
(Termasuksiswa dari
luar Kota
Pekanbaru)
- APM SD/MI/Paket A
(khusussiswadari
- APK SMP/MTs/
Paket B
(termasuksiswa dari
luar Kota
Pekanbaru)
- APK SMP/MTs/
Paket B
(Khusussiswadari
Kota Pekanbaru)
- APM SMP/MTs/
Paket B
(termasuksiswadaril
uarPekanbaru)
- APM SMP/MTs/
Paket B
(Khusussiswa dari
Kota Pekanbaru)
- Angka kematian
balita
- Persentase Gizi
Buruk
- Persentase Gizi
Kurang
Terkendalinya jumlah - Tingkat penurunan
penduduk melalui TFR (Total Fertility
program Keluarga Rate)
Berencana menuju
Keluarga Sejahtera
- CakupanPasanganUs
iaSubur (PUS) yang
Misi 2 : Mewujudkan Pembangunan Masyarakat Madani Dalam Lingkup Masyarakat Berbudaya Melayu
Acuan Kondisi Kondisi Target
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2017 2018 2019 2020
Awal Akhir Transisi
-
Terwujudnya - JumlahCagarBudayad
Terjaganya Kelestarian Perlindungan dan alamkondisibaikdant
2.
Nilai-Nilai Tradisi, Seni Pengembangan Budaya erlindungi
dan Budaya Melayu Melayu
- Jumlahgrupseni/
Budaya yang aktif
- Jumlah
event/pementasan
seni/budaya yang
diadakan
Misi 3 : Mewujudkan Pekanbaru Kota Cerdas dan Penyediaan Infrastruktur yang Memadai (sesuai dengan RPJP tahap ke-3)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Pekanbaru Tahun 2017 - 2022| Bab V - 10
Kondisi Kondisi Target
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Acuan Awal 2017 2018 2019 2020 Akhir Transisi
(2016) (2021) 2022
- Rasiopanjangjalanda
Mewujudkan Kota Meningkatnya kualitas
1. njembatandalamkond
Cerdas Infrastruktur kota
isibaik
- Persentasepelayanan
air bersih
(sistemperpipaan)
- CakupanPelayananpe
ngolahan Air
LimbahTerpusat
(SPAL-T) Skala Kota
- Persentase PJU
terbangun yang
berfungsibaik
- PersentaseTitikbanjir
terselesaikan
- Persentaseaspekpeny
ebabkemacetan yang
teratasi
- Jenis transportasi
yang terintegrasi dan
multi moda
Meningkatnya Kerjasama - Persentase Perjanjian
daerah (Pekansikawan) Kerjasama Daerah
yang ditindaklanjuti
Misi 4 : Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Berbasiskan Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Padat Modal, pada Tiga Sektor
Unggulan yaitu Jasa, Perdagangan dan Industri (Manufaktur, MICE& Home Industri )
Meningkatnya - Angkakemiskinan
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Sinergitas Program-
Program
Penanggulangan
Kemiskinan
- Jumlah KK MBR yang
mendapat subsidi
- UMKM sehat
Meningkatnya - RasioEnterpreneursh
Pertumbuhan Industri ip
Ekonomi Kreatif
- JumlahIndustriKreatif
Misi 5 : Mewujudkan Lingkungan Perkotaan yang Layak Huni (Liveable City) dan Ramah Lingkungan (Green City)
- Persentasepengang
kutansampahke
TPA
- Persentasepengolah
andanpengurangan
sampah di sumber
Secara rinci strategi dan arah kebijakan pembangunan Kota Pekanbaru menurut
misi diuraikan pada tabel-tabel berikut:
2 Mewujudkan Sumber Daya Meningkatnya Kualitas Peningkatan kualitas Meningkatkan kualitas dan
Manusia (SDM) Berkualitas Pendidikan dan pemerataan pemerataan pendidikan
dan Berdaya Saing Tinggi pendidikan
Meningkatnya Minat Baca Pengembangan Mengembangkan Budaya Baca
Masyarakat di budaya baca dan dan membina Perpustakaan
Perpustakaan pembinaan
perpustakaan
Meningkatnya Peran serta Peningkatan Meningkatkan kemampuan
Pemuda dalam kemampuan kewirausahaan dan kecakapan
Pembangunan Daerah kewirausahaan dan hidup pemuda
kecakapan hidup
pemuda
Meningkatnya aktifitas Peningkatan aktifitas Meningkatkan aktifitas olahraga
olahraga di tengah olahraga di tengah di tengah masyarakat
masyarakat masyarakat
Meningkatnya
Kesetiakawanan Sosial
Menurunnya Ancaman
dan Permasalahan
Sosial
2 Terjaganya Kelestarian Nilai- Terwujudnya Peningkatan Meningkatkan penerapan budaya
Nilai Tradisi, Seni dan Budaya Perlindungan dan penerapan budaya melayu dalam kehidupan sehari
Melayu Pengembangan Budaya melayu hari
Melayu
Meningkatnya Kerjasama
daerah (Pekansikawan)
Meningkatnya konektivitas
jaringan data, informasi
dan komunikasi antar
instansi pemerintahan
berbasis Teknologi
Meningkatnya Kerjasama
Kawasan Pekansikawan
Tujuan 2 : Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi
Capaian
Indikator Kinerja Kinerja Program Pembangunan Bidang OPD/ Penanggung
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan
(Outcome) Tahun Tahun Daerah Urusan Jawab
2017 2022
Meningkatnya Peningkatan kualitas dan - Rata-rata lama 1. Program Pendidikan Dinas Pendidikan,
Kualitas pemerataan pendidikan : sekolah Anak Usia Dini
Pendidikan - Meningkatkan kualitas - APK SD/MI/Paket 2. Program Wajib Belajar
sumber daya pendidikan A (termasuk siswa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Pekanbaru Tahun 2017 - 2022| Bab VII - 2
Capaian
Indikator Kinerja Kinerja Program Pembangunan Bidang OPD/ Penanggung
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan
(Outcome) Tahun Tahun Daerah Urusan Jawab
2017 2022
dari luar Kota Pendidikan Dasar
Pekanbaru) Sembilan Tahun
- APK SD/MI/Paket 3. Program Pendidikan
A (Khusus siswa
Menengah
dari Kota
Pekanbaru) 4. Program Peningkatan
- APM SD/MI/Paket Kualitas Pendidikan
A (Termasuk siswa Non Formal
dari luar Kota 5. Program Peningkatan
Pekanbaru) Mutu Pendidik dan
- APM SD/MI/Paket Tenaga Kependidikan
A (khusus siswa
6. Program Pengembangan
dari Kota
Pekanbaru) Kreativitas Siswa dan
- APK SMP/MTs/ Guru
Paket B (termasuk
siswa dari luar
Kota Pekanbaru)
- APK SMP/MTs/
Paket B (Khusus
siswa dari Kota
Pekanbaru)
- APM SMP/MTs/
Paket B (termasuk
siswa dari luar
Pekanbaru)
Tujuan 3 : Mewujudkan Tatanan Masyarakat yang Bermartabat, Bermarwah, Berkeadilan serta Hidup Rukun dan
Damai
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang OPD/ Penanggung
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Tahun Tahun
(Outcome) Daerah Urusan Jawab
2017 2022
Meningkatnya Peningkatan kesadaran dan - Berkurangnya 1. Program Satpol PP dan
kesadaran ketaatan hukum aparatur dan kasus Linmas, dan
hukum
penegakan
masyarakat : pelanggaran hukum Kesbangpol
Perda
2. Program
Meningkatkan kesadaran dan - Menurunnya
ketaatan hukum aparatur dan angka pemeliharaan
masyarakat kriminalitas kantrantibmas
dan pencegahan
tindak kriminal
3. Program
Pengembangan
Partisipasi dan
Budaya Politik
Meningkatnya - Menurunnya
Kesetiakawanan konflik social
Sosial
Tujuan 8 : Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Menanggulangi Kemiskinan
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Program Pembangunan Bidang OPD/ Penanggung
Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Tahun Tahun
(Outcome) Daerah Urusan Jawab
2017 2022
Meningkatnya Peningkatan kemampuan - Income per kapita 1. Program Setda
Daya Beli ekonomi masyarakat : - Tingkat inflasi Peningkatan
Masyarakat Mengendalikan inflasi dan Kesejahteraan
meningkatkan daya beli Petani
2. Program
peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkeb
unan
3. Program
peningkatan
penerapan
teknologi
pertanian/perkeb
Tabel 8.1
Indikasi Rencana Program Disertai Kebutuhan Pendanaan
0 Urusan Umum
0,00 Urusan Umum
0.00.00 Urusan Umum
296.600.360.255
1 Urusan
Pemerintahan
Wajib
1,01 Urusan
Pemerintahan
Yang Berkaitan
Dengan
Pelayanan
Dasar
1.01.01 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pendidikan
6 1.01.01.xx.15 Program APK PAUD Disdik
Pendidikan 1.188.756.947 8.440.000.000
Anak Usia Dini
7 1.01.01.xx.16 Program Wajib Angka Disdik
Belajar Partisipasi 46.561.558.814 40.628.000.000
Pendidikan Murni
Dasar SD/MI/SDLB
Sembilan
Tahun
Angka
Partisipasi
Kasar (APK)
Jenjang
SMP/MTs
Angka
Partisipasi
Murni (APM)
jenjang
SD/MI
Angka
Partisipasi
Murni (APM)
jenjang
SMP/MTs
Angka
Partisipasi
Murni (APM)
jenjang
SMA/SMK/M
A
Meningkatny
a angka
melek huruf
Terbentukny
a desa
berkarakter
Meningkatny
a jumlah
prestasi
siswa baik
akdemis dan
non
akademis
tingkat
nasional
1.01.02 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Kesehatan
13 1.01.02.xx.15 Program Obat Persentase Dinkes
dan ketersediaan 13.912.304.761 9.421.504.130
Perbekalan obat dan
Kesehatan vaksin
14 1.01.02.xx.16 Program Cakupan Dinkes
Upaya penduduk 21.273.252.149 20.451.128.734
Kesehatan yang menjadi
Masyarakat peserta
Jaminan
Kesehatan
Menurunnya
AKI
Menurunnya
AKB
Persentase
desa stop
buang air
besar
sembaranga
n (BABS)
Persentase
desa Sanitasi
total
berbasis
masyarakat
(STBM)
Persentase
TTU yang
memenuhi
syarat
kesehatan
Persentase
angka bebas
jentik
paru/rumah
sakit mata
23 Program Dinkes
Kemitraan 589.882.000 909.675.750
peningkatan
pelayanan
kesehatan
olahan yang
menggunaka
n bahan
tambahan
pangan yang
berbahaya
27 1.01.02.xx.33 Program Pelayanan Dinkes
Peningkatan kesehatan
Pelayanan masyarakat
Kesehatan baik
28 Program Angka Dinkes
peningkatan Kematian 2.587.629.360 652.000.000
keselamatan Bayi (per
ibu melahirkan 1.000 KH)
dan anak
29 Program Dinkes
Peningkatan 37.059.874.485 40.708.000.000
Pelayanan
Kesehatan
Pada BLUD
Puskesmas
1.01.03 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pekerjaan
Umum dan
Penataan
Ruang
Proporsi
panjang jalan
dan
jembatan
kabupaten
dalam
kondisi baik
dan sedang
(jalan)
Proporsi
panjang jalan
dan
jembatan
kabupaten
dalam
kondisi baik
dan sedang
(jembatan)
31 1.01.03.xx.16 Program Persentase Dinas PU dan
Pembangunan drainase/gor 27.580.049.065 10.185.000.000 Penataan
saluran ong-gorong Ruang, Setda
drainase/goro yang
ng- gorong berfungsi
Proporsi
panjang jalan
dan
jembatan
kabupaten
dalam
kondisi baik
dan sedang
(jalan)
Proporsi
panjang jalan
dan
jembatan
kabupaten
dalam
kondisi baik
dan sedang
(jembatan)
33 1.01.03.xx.22 Program Jumlah Setda
Pembangunan Database 100.000.000 370.000.000
sistem Informasi
informasi/data jalan dan
base jalan dan jembatan
jembatan
limbah Ketersediaan
instalasi
pengolah air
limbah
terpusat (SR)
Cakupan
ketersediaan
layanan air
bersih/air
minum
masyarakat
48 Program DINAS
Pembangunan 5.654.459.400 26.450.000.000 PEKERJAAN
turap/talud/br UMUM DAN
ojong PENATAAN
RUANG
49 Program Luas ruang DINAS
Pemanfaatan yang dapat 259.434.000 200.000.000 PEKERJAAN
Ruang termanfaatk UMUM DAN
an dalam PENATAAN
pembanguna RUANG
n daerah
50 Program DINAS
Pembangunan/ 205.652.922.804 110.400.000.000 PEKERJAAN
Pengembangan UMUM DAN
Infrastruktur PENATAAN
RUANG
1.01.04 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
55 Program
Penyediaan 1.522.649.000
Sarana dan
Prasarana Air
Limbah
56 Program Dinas
Pembangunan 15.885.076.410 20.052.500.000 Pekerjaan
Air Bersih dan Umum dan
Air Minum Penataan
Ruang
57 Program Dinas
Pemberdayaan 552.999.000 550.000.000 Perumahan
komunitas Rakyat dan
Perumahan Kawasan
Permukiman
1.01.05 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Ketenterama
n, Ketertiban
Umum, dan
Pelindungan
Masyarakat
65 Program
Pengembangan 410.670.000
Partisipasi dan
Budaya Politik
1.01.06 Urusan
Pemerintahan
Bidang Sosial
1.02.03 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pangan
80 1.02.03.xx.15 Program Ketersediaan Dinas
Peningkatan Pangan 1.431.576.250 2.515.398.803 Ketahanan
Ketahanan Utama Pangan
Pangan
pertanian/per
kebunan Persentase
cadangan
pangan
Persentase
Pola Pangan
Harapan
Persentase
ketersediaan
informasi
pasokan,
harga dan
akses pangan
di daerah
Persentase
stabilitas
harga dan
pasokan
pangan
Persentase
pengawasan
dan
pembinaan
keamanan
pangan
Persentase
ketersediaan
energi dan
protein
(energi)
Persentase
ketersediaan
energi dan
protein
(protein)
Peningkatan
jumlah
kelompok
penangkar
benih/bibit
pertanian
1.02.04 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pertanahan
81 1.02.04.xx.16 Program Tertib Kec. Pekanbaru
Penataan Administrasi 750.442.300 11.166.202.647 Kota, Kec. Sail,
penguasaan, Pertanahan Kec.
pemilikan, Limapuluh,
penggunaan Kec. Sukajadi,
dan Kec. Senapelan,
pemanfaatan Kec. Bukit
tanah Raya, Kec.
Marpoyan
Damai, Kec.
Tampan, Kec.
Tenayan Raya,
Kec. Payung
Sekaki, Kec.
Rumbai, Kec.
Rumbai
Pesisir, Dinas
PMPTSP, Dinas
Pertanahan
84 Program Dinas
pembangunan 500.000.000 Pertanahan
sistem
pendaftaran
tanah
1.02.05 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Lingkungan
Hidup
Jumlah
dokumen
KLHS tata
ruang
Presentase
jumlah usaha
dan/atau
kegiatan
yang
memiliki ijin
lingkungan
Damai, Kec.
Tampan, Kec.
Tenayan Raya,
Kec. Payung
Sekaki, Kec.
Rumbai, Kec.
Rumbai
Pesisir,
Sekretariat
Daerah,
Disdukcapil
1.02.07 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pemberdayaa
n Masyarakat
dan Desa
Sekretariat
Daerah,
Pertanian,
Dinas
Koperasi,
Dinas Budpar,
Dinas PMPTSP
1.02.09 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Perhubungan
137 Program
Penyiapan 273.077.272
potensi
sumberdaya,
sarana dan
prasarana
daerah
1.02.13 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Kepemudaan
dan Olah Raga
1.02.14 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Statistik
146 1.02.14.xx.15 Program Persentase Diskominfo,
pengembangan dokumen 511.499.580 454.456.825 Statistik dan
data/informasi statistik Persandian,
/statistik daerah dan
daerah tersedia Balitbangda
tepat waktu
1.02.15 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Persandian
147 1.02.15.xx.15 Program Persentase Diskominfo,
Pengelolaan pengguna Statistik dan
dan layanan Persandian
Pengembangan informasi
Persandian melalui
Daerah peralatan
dan jaringan
telekomunik
a- si
terlayani dan
terlindungi
keamananny
a
1.02.16 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Kebudayaan
149 1.02.16.xx.15 Program Jumlah karya Disbudpar
Pengembangan budaya yang 120.045.643 150.000.000
Nilai Budaya direvitalisasi
dan
inventarisasi
Gemar
Membaca
2.00.01 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Kelautan dan
Perikanan
161 2.00.01.xx.20 Program Jumlah Dinas
pengembangan Produksi 441.172.000 570.530.000 Pertanian &
budidaya Perikanan Perikanan
perikanan Budidaya
Lokal
162 2.00.01.xx.22 Program Persentase Dinas
pengembangan peningkatan Pertanian &
sistem kelompok Perikanan
Penyuluhan yang
perikanan menerapkan
teknologi
yang
dirokemenda
si-kan
2.00.02 Urusan
Pemerintahan
Bidang
Pariwisata
166 2.00.02.xx.15 Program Jumlah Disbudpar
Pengembangan kunjungan 1.039.928.334 1.180.000.000
Pemasaran wisatawan
Pariwisata nusantara
dan
wisatawan
mancanegar
a
167 2.00.02.xx.16 Program Jumlah Disbudpar
Pengembangan Obyek 1.332.727.980 1.300.000.000
Destinasi Wisata
Pariwisata Unggulan
2.00.05 Urusan
Pemerintahan
Bidang Energi
dan
Sumberdaya
Mineral