Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. PENDAHULUAN
berbatasan dengan Desa Jetak di sebelah utara, Desa Bulu Kandang di sebelah
selatan, Desa Suwayuwo di sebelah timur, dan Desa Mendalan di sebelah barat.
kemudian dibuka cabang di Indonesia yang berlokasi di Jl. Ancol Barat VIII No. 1
pada tahun 1971. Cabang perusahaan di Indonesia saat ini mencapai 152 unit
Surabaya berdiri pada 3 Oktober 1983, bergerak dibidang pembibitan. Saat ini
dari periode starter sampai produksi. Strain yang dipelihara adalah strain
Lohmann dengan jumlah 43.579 ekor. Produksi telur yang dihasilkan dibawa ke
2.1. Materi
Materi yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kerja yaitu: Ayam bibit
induk petelur pada periode produksi strain lohmann, jumlah ayam awal
flock. Kandang yang digunakan untuk kerja praktik kandang nomer 13, ukuran
kandangnya 266 m2 dengan jumlah jantan dan betina pada minggu ke-68 masing-
masing 166 dan 1658 ekor. Pakan yang digunakan selama pemeliharaan yaitu
pakan jadi dengan kode 534 HG ditambah vitamin dan antibiotik. Peralatan
kandang yang digunakan antara lain : nipple, egg tray, tempat pakan atau feeder
trough dan Feeder tube, serta peralatan lainnya yang menunjang kegiatan
biosecurity, pemberian pakan dan air minum, pengambilan telur, fumigasi telur,
grading telur dan penimbangan bobot badan yang dilakukan setiap satu minggu
sekali.
meliputi: pengecekan keadaan clorin dan pH air minum serta perhitungan ayam.
4
Februari 2015. Praktik Kerja dilaksanakan di PT. Charoen Phokpand Jaya Farm
ayam dari gangguan penyakit (Rasyaf , 2003). Penyakit adalah salah satu kendala
penyakit perlu dikelola agar tidak mengganggu jalannya produksi telur dan tidak
menghambat jalannya usaha (Lubis dan Paimin, 2001). Sanitasi adalah berbagai
2005). Biosecurity adalah suatu konsep yang merupakan bagian integral dari
Kegiatan biosecurity diterapkan pada setiap orang dan benda yang masuk
ke dalam area farm. Tahapan biosecurity untuk orang, adalah melepas semua
otomatis apabila pintu dibuka maka desinfektan keluar dan membasahi tubuh,
bilas tubuh dengan cara mandi (Gambar 2) menggunakan sabun dan shampo yang
sudah disediakan. Memakai pakaian sanitasi (Gambar 3) dan sandal yang sudah
pakaian khusus dan saat jalan di sekitar kandang mengenakan sepatu jalan yang
berwarna putih, terdapat shower setiap masuk flok (Gambar 5), ketika masuk ke
dalam kandang ganti dengan sapatu khusus yang berwarna hijau, yang
telah ditambah tektrol dengan dosis 0,4 % dan tangan disemprot dengan alkohol
70%.
Biosecurity untuk benda atau barang yang masuk ke area farm berbeda
dengan tindakan biosecurity untuk orang. Kendaraan yang masuk ke dalam area
farm masuk ke ring pertama (Gambar 7), di dalam ring pertama mobil disemprot
melewati proses dipping (Gambar 8). Biosecurity untuk barang-barang yang tidak
8
tahan air adalah dengan cara memasukkan barang-barang tersebut ke box ultra
ayam, baik secara kuantitatif maupun kualitasnya (Fadilah dan Agustin, 2005).
Pemberian pakan yang salah dapat memicu stress dan defisiensi salah satu nutrisi
untuk hidupnya, misalnya untuk bernafas, peredaran darah dan bergerak yang
disebut kebutuhan hidup pokok, selain itu untuk produksi telur (Rasyaf, 2003).
9
Pakan yang diberikan adalah pakan jadi dengan bentuk crumble berkode
534 HG. Fungsi makanan yang diberikan kepada ayam pada dasarnya untuk
berproduksi (Sudaryani dan Santosa, 2000). Pakan diberikan sehari sekali pada
pagi hari pukul 09.30 WIB secara otomatis. Tempat pakan yang digunakan yaitu
Automatic Feeder Trought (Trow), dan Feeder tube. Kapasitas Automatic Feeder
Trought (Trow) dalam satu meter dapat digunakan untuk 14 ekor (Gambar 10),
sedangkan Feeder tube digunakan untuk pemberian grit biasanya satu minggu
sekali pada sore hari. Pemberian pakan secara otomatis yaitu bertujuan untuk
Bell (1990) menyatakan bahwa pakan diberikan secara merata keseluruh bagian
tempat pakan agar ayam dapat bersama-sama makan tanpa berebut, sehingga tidak
terjadi kanibalisme, selain itu pakan dapat tersedia secara merata dan pakan yang
yang telah ditentukan oleh perusahaan. Jumlah keperluan pakan didasarkan pada
10
point feed, yaitu banyaknya pakan yang diberikan untuk 100 ekor ayam dalam
satuan gram. Pemberian pakan di kandang 13 dengan umur 68 minggu, total ayam
1824 ekor terdiri atas jantan dan betina masing-masing 166 dan 1658 ekor dengan
point feed 10,91, sehingga jumlah pakan jantan dan betina yang diberikan di
kandang 13 sebanyak 199,1 kg/hari, dengan pakan jantan dan betina masing-
masing 109 dan 109,1 gram/ekor, tertera pada Lampiran 2. Menurut Sakariadi dan
Wawo (2004), konsumsi ransum ayam betina fase layer lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan konsumsi pejantan, karena ayam betina fase layer tidak
telur.
pakan sebanyak 109,1 gram/ekor sudah memenuhi kebutuhan energi dan protein
per ekor ayamnya atau belum, sehingga perusahaan mendapat gambaran untuk
109,1 gram/ekor sudah memenuhi bahkan melebihi dari kebutuhan energi dan
lengkapnya dapat dilihat di Lampiran 3. Pemberian pakan dengan level energi dan
protein yang terlalu tinggi hanya akan terbuang secara percuma karena
(2004), energi berlebihan disimpan dalam bentuk lemak. Kelebihan energi metabolis
tidak dikeluarkan oleh ternak. Oleh karena itu yang paling efisien dalam pemberian
pakan ayam adalah membuat ransum seimbang tingkat energi dan zat-zat makanan
lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan, produksi telur atau hasil akhir dari
Air minum pada ayam dalam keadaan dingin dan bersih, sedangkan faktor
yang mempengaruhi konsumsi air minum antara lain strain, besar ayam, jumlah
dan jenis pakan, serta suhu disekitarnya (Anggorodi, 1995). Air diperlukan ternak
untuk menyusun hampir dua per tiga dari bobot tubuh ternak (55-75%)
(Suprijatna et al., 2005). Air minum yang berasal dari air tanah, yang diperoleh
Air yang digunakan bersih dan bebas dari mikroorganisme patogen, karena
(Gambar 12), satu nipple digunakan untuk 8 sampai 10 ekor ayam, pemberiannya
secara adlibitum. Nipple atau alat minum otomatis terdiri dari dua bagian yaitu
cup nipple dan nozzle, bagian yang berwarna merah atau cup nipple berfungsi
sebagai penampung air yang jatuh saat air keluar sehingga air tidak tercecer,
bagian nozzle yaitu tempat keluarnya air. Air yang didorong dari pompa air akan
masuk ke skala lalu masuk ke regulator (Gambar 11) yang berada di depan,
tengah dan di belakang kandang. Setelah masuk regulator air masuk ke pipa
nipple, nipple bekerja jika puting nipple disentuh oleh paruh ayam.
Mekanisme sistem saluran air ke dalam nipple yaitu ketika nozzle disentuh
oleh paruh ayam sehingga dalam saluran pipa ada tekanan maka air keluar, jika air
di dalam tower habis maka alarm berbunyi. Motor penggerak atau mesin
penyedot air terdapat di dekat penampungan air dengan dilengkapi switch, apabila
air kosong pompa air akan hidup secara otomatis namun jika tower kosong, switch
pengambilan telur (Gambar 13) yang dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada
pukul 08.00, pukul 10.30, dan pukul 14.30. Pengambilan telur yang baik
dilakukan sesering mungkin bertujuan agar tidak terlalu banyak telur yang
merah dan kuning dengan kapasitas 30 butir (Gambar 14), setelah egg tray penuh
ruang fumigasi, untuk dilakukan proses fumigasi sebelum telur tersebut digrading.
Rasyaf (2003) menyatakan bahwa, sebelum telur dimasukan dalam mesin tetas
penyakit yang berada di kerabang telur, usaha yang terbaik adalah dengan
melakukan fumigasi.
dikelompokan berdasarkan bobot dan bentuk telur atau biasa disebut grading
telur. Telur dipisahkan secara manual berdasarkan bobot yang telah ditentukan
sesuai dengan standar telur Hatching Egg (HE) dengan tujuan menyeragamkan
bobot telur, sehingga Day Old Chick (DOC) yang dihasilkan dapat seragam.
Seleksi telur tetas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memilih telur
Telur-telur yang dihasilkan disebut telur Production Egg (PE) yang terdiri atas
telur HE dan telur komersial. Telur-telur yang sesuai dengan standar digolongkan
berkapasitas 36 butir (Gambar 15), kemudian ditumpuk sampai 5 tray dan diberi
kode hen hause, farm, grade dan tanggal produksi. Tumpukan egg tray tersebut
dimasukkan ke dalam egg basket (Gambar 16), yang nantinya akan dikirim ke
hatchery untuk ditetaskan, sedangkan telur-telur yang tidak sesuai standar seperti:
damage (rusak), crack (retak), jumbo (besar), dan junior (kecil) digolongkan ke
dalam telur komersial dan dimasukkan ke dalam gudang telur untuk digunakan
sebagai telur konsumsi. Beberapa kriteria telur yang masuk dalam kelompok
betina atau Hen House Production (HHP) dan pencatatan berdasarkan jumlah
ayam yang ada di dalam kandang pada saat dilakukannya pencatatan disebut Hen
16
nyata dari ayam yang hidup atau jumlah ayam yang dipelihara. HDP merupakan
indikasi produksi yang baik yang digunakan untuk mengetahui indikasi produksi
harian.
Jumlah ayam pada minggu ke-68 hari pertama, jumlah ayam betina
1685 ekor dengan produksi telur 6338 butir maka akan di dapat nilai HDP 82,5%
tertera pada Lampiran 4. Hasil ini lebih tinggi dari standar HDP pada minggu
tersebut yaitu 74%. Hasil ini menunjukan bahwa produksi telur pada minggu
Nilai HDP 82,32% dan HHP 82,09%, kedua nilai tersebut berselisih tidak
Jumlah telur tetas dapat dihitung dengan menjumlahkan telur grade A3 dan A2.
Minggu ke-68, jumlah total telur tetas 9322 butir dari total produksi telur
recording baik jumlah total telur yang dihasilkan PE, telur HE dan telur yang
dan juga sebagai bahan evaluasi terhadap produksi telur yang dihasilkan telah
point feed pada minggu berikutnya, penimbangan bobot badan ayam dilakukan
17
setiap satu minggu sekali yaitu pada hari jumat. Penimbangan dilakukan pada
setiap flock hanya satu kandang sebagai sampel. Ayam yang ditimbang yaitu 10%
dari jumlah populasi ayam pada kandang tersebut, tetapi pada saat penimbangan
sampel. Body weight rata-rata ayam jantan dan betina masing-masing 2.816 gram
dan 1.822 gram, dengan nilai masing-masing 0,082 dan 0.073 hasilnya tertera
pada Lampiran 6.
penambahan chlorine ke dalam air minum, bukan hanya untuk bakteri E. Coli
saja, klorinasi juga untuk membunuh bakteri patogen yang menyerang saluran
sampel air dari nipple pada regulator depan dan nipple bagian akhir. Pengukuran
chlorine menggunakan cairan oto chlorine sebanyak 3 tetes. Kadar chlorine yang
ideal adalah 1,0 sampai 3,4. Cairan oto chlorine merupakan indikator warna,
semakin pekat warna yang dihasilkan maka kadar chlorine yang terkandung
18
dalam air minum semakin tinggi, apabila kadar chlorine lebih rendah dari batas
ideal menandakan bahwa bakteri yang terkandung di dalam air banyak begitupun
(Gambar 19) sama halnya seperti pengukuran chlorine tetapi cairan yang
digunakan berbeda, yaitu cairan penol red. pH yang biak yaitu tidak terlalu asam
turut yaitu pada tanggal 9 sampai 14 Februari 2015. Hari pertama kandang 1,3,dan
4, hari kedua kandang 2,7, dan 8, hari ketiga kandang 5,6, dan 12, hari keempat
kandang 9,10,dan 11, hari kelima kandang 18 sampai 21, dan hari terakhir
kandang 13 samapai 15. Perhitungan ayam dilakukan dengan cara ayam digiring
ke kandang bagian belakang kemudian dibuat sekat. Bagian belakang untuk ayam
yang belum dihitung sedangkan bagian depan untuk ayam yang sudah dihitung.
Ayam jantan dihitung pertama karena jumlahnya lebih sedikit, dan dihitung
19
perekor, kemudian ayam betina dihitung perdua ekor. Pada perhitungan ayam ini
agar diperoleh ternak yang sehat dan produktif. Kandang juga berfungsi untuk
melindungi ternak dari gangguan luar seperti panas matahari, hujan dan hewan
potensinya. Fungsi lain dari kandang adalah untuk memudahkan peternak dalam
pengawasan dan tatalaksana pemeliharaan ternak agar diperoleh hasil yang terbaik
penurunan laju pertumbuhan dan produksi telur (Suprijatna et al., 2005). Pada
pakan menjadi berkurang atau ayam stress karena akumulasi bau, seperti unsur
close house atau kandang sistem tertutup. Kandang close house ini memiliki
lantainya panggung slat plastik pada flock A,B, dan D, sedangkan flock C dan E
menggunakan slat kayu, dengan jarak antar kandang 8 m. Model dinding dengan
tirai plastik dan model atapnya monitor. Menurut Prayitno dan Yuwono
(1999), atap kandang berfungsi untuk melindungi ternak yang ada di dalam
ayam, efisiensi lahan dan tenaga kerja serta menciptakan usaha peternakan yang
ramah lingkungan. Menurut Sudaryani dan Santosa (2000), kandang close house
lebih sedikit stress yang terjadi. Suhu, kelembaban, kecepatan angin, pencahayaan
diatur sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi ayam. Selain
berfungsi untuk melindungi ayam dari sengatan matahari, hujan, angin keras, dan
gangguan lainnya, diharapkan kandang juga dapat memberikan rasa betah atau
mengurangi stress.
kombinasi litter slat dengan alas berupa serbuk gergaji pada bagian litter.
Komposisi lantai yaitu 65% alas berupa slat dan 35% alas menggunakan litter.
tengah kandang pada alas litter. Pada kandang yang berukuran 38 x 7 m terdapat
21
16 sangkar. Sangkar ini mudah dipindahkan, redup, sirkulasi udara baik dan
nyaman untuk ayam (Fadilah dan Agustin, 2007). Setiap sangkar terdiri dari 24
kotak, satu kotak dapat digunakan 4 ekor ayam atau lebih. Sangkar dimasukkan ke
dalam kandang pada saat ayam umur 15 minggu, agar ayam lebih cepat mengenal
sangkar sehingga dapat mengurangi resiko flour egg. Sangkar berfungsi sebagai
tempat untuk ayam bertelur agar telur tidak berceceran pada lantai, sehingga
mengurangi risiko banyaknya telur yang retak, pecah, kotor, dan dimakan oleh
induk lain.
Ventilasi kandang diatur dari inlet (cooling pad) dan outlet (blower).
Temperatur kandang diset dengan suhu 25 sampai 290C. Menurut Daghir (2008),
mempertahankan temperatur tubuh, suhu yang terlalu panas juga tidak baik untuk
ayam karena dapat menurunkan konsumsi pakan, meningkatkan stress pada ayam
berfungsi untuk mengendalikan blower, power lampu, cooling pad, shocker serta
berbagai tempat peralatan pakan dan minum. Panel box terletak dibagian depan
kandang dengan dilengkapi tiga buah lampu yakni lampu hijau untuk blower,
lampu merah untuk high temperatur, dan lampu kuning untuk sistem air minum
(nipple), jika satu dari ketiga sistem tersebut mengalami gangguan maka lampu
Inlet merupakan bagian kandang dari sistem close house yang berfungsi
untuk masuknya udara (ventilasi) dengan menggunakan cooling pad (Gambar 23).
Inlet merupakan bagaian kandang yang vital karena mengatur sirkulasi udara
dalam kandang. Udara yang masuk ke dalam kandang melalui cooling pad keluar
melalui lubang blower (Gambar 24). Cooling pad berfungsi sebagai pendingin
udara yang masuk karena disemprotkan air di sela-sela cooling pad yakni pada
cell deck sehingga udara yang masuk menjadi dingin. Cooling pad berkerja secara
otomatis sesuai program yang telah diset pada temptron (Gambar 22). Jika suhu
temptron dalam kandang diatas 29,50C, maka pompa air bekerja menyedot air ke
pipa cooling pad, kemudian air keluar melalui sela-sela lubang kecil pada cell
deck. Air yang mengalir dalam cooling pad bercampur dengan udara yang masuk
sehingga suhu dalam kandang turun. Alat penarik udara keluar kandang yaitu
udara dari luar masuk ke dalam kandang dan mengeluarkan udara kotor
nyaman bagi ayam di dalam kandang. Untuk menyediakan iklim yang kondusif
23
bagi ternak dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan panas dari kandang yang
dihasilkan dari tubuh ayam dan lingkungan luar, menurunkan suhu udara yang
masuk serta mengatur kelembaban yang sesuai. Jumlah blower yang menyala
disesuaikan dengan kebutuhan udara untuk ayam dan mengatur kecepatan angin
di dalam kandang. Pengaturan ini dilakukan oleh alat yang disebut temptron yang
mengirim sinyal ke panel. Suhu yang sudah diset sesuai kebutuhan ayam sehingga
apabila suhu dalam kandang melebihi suhu yang telah di set atau mengalami
Suhu yang diset menentukan jumlah blower yang menyala. Pada suhu
kandang 25C maka jumlah kipas yang hidup 4 buah, namun apabila suhu dalam
menjadi 5 buah, berbeda lagi jika suhu dalam kandang meningkat hingga 29 C
Evaluasi dan diskusi dilakukan setiap hari ketika berada di lokasi kandang
dilakukan ketika setelah grading telur. Evaluasi dan diskusi bertujuan untuk
praktik kerja dan mendiskusikan hal-hal yang masih belum dimengerti dan
4.1. Kesimpulan
Farm Training Center Unit Surabaya sudah baik. Hal tersebut dibuktikan dari
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar dan A.G. Nataamijaya. 1996. Grade Mutu Telur Ayam Buras.
Prosiding Seminar Nasional Perunggasan. Universitas Muhammadiyah
Malang.
Akoso, B.T. 1998. Kesehatan Unggas: Panduan bagi Petugas Teknis. Penyuluh
dan Peternak. Kanisius. Yogyakarta.
Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka ternak Unggas. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Daghir, N.J. 2008. Poultry Production In Hot Climates. CAB Internasional The
University Press. Cambrige
Fadilah. R. dan P. Agustin. 2005. Aneka Penyakit pada Ayam dan Cara
Mengatasinya. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Lubis, A.M. dan F.B. Paimin. 2001. 8 Kiat Mencegah Penurunan Produksi Telur
Ayam. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta
North, M.O dan D.D Bell. 1990. Commercial Chicken Production Mannual 3th
Editions. AVI Publishes company Inc. Wesport Connecticut.
Prayitno, D.S., dan W.E. Yuwono. 1999. Manajmen Kandang Ayam Ras
Pedaging. PT. Trubus Agriwidya. Ungaran.
Suprijatna, E., Umiyati A., dan Ruhyat K. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Wahyu. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
28
LAMPIRAN
10,91 x 1.658
= x 7 hari
100
= 1.266,2 kg/7hari
181 kg
Jumlah pakan betina per ekor =
1.658 ekor
= 0,1091 kg/ekor
= 109,1 g/ekor
10,91 x 166
= x 7 hari
100
= 126,7 kg/7hari
18,1 kg
Jumlah pakan jantan per ekor =
166 ekor
= 0,1090 kg/ekor
= 109,0 g/ekor
1. Kebutuhan Protein
312,35
= = 0,312 gram
1000
= 15,04 gram
2. Kebutuhan Energi
= 75,8 kkal
= 298,35 kkal
2750
= 109,1 x = 300,025 kkal
1000
31
1368 butir
= x 100%
1.658 ekor
= 82,5%
1332 butir
= x 100%
1369 butir
= 97,3%
32
9.580
= (1.667+ 1.658) x 100%
7x 2
= 82,32%
9580
= x 100%
1.667 x 7 hari
9580
= x 100%
11.669
= 82,09%