Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NY. S DENGAN DIABETES MELLITUS


RT.01 / RW.04 KELURAHAN BUMIAYU
KOTA MALANG

PUSKESMAS ARJOWINANGUN
KOTA MALANG

DI SUSUN OLEH:

HARYOKO MUKTI APRI WIBOWO


201610461011001

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PUSKESMAS ARJOWINANGUN KOTA MALANG


2017

Mahasiswa

HARYOKO MUKTI APRI WIBOWO


201610461011001

Mengetahui, Agustus
2017
Pembimbing Institusi Pembimbing
Lahan
( ) ( )

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN DATA KELUARGA


Pengkajian pada tanggal : 22 Agustus 2017
A.DATA UMUM KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. M
2. Usia : 78 tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : Bumiayu RT 01/RW 04
Tabel 1. Daftar anggota keluarga inti

N Nama Gend Hub TTL/ Pendidi Pekerj Agam


o er deng Umur kan aan a
an
KK
1. Ny. S P Istri 66 th SD Wirasw Islam
ata

6. Komposisi Keluarga :
Komposisi keluarga Tn. M dalam satu kepala keluarga
(KK) dapat terlihat pada tabel diatas yaitu terdiri 1 orang saja
yaitu Ny. S sebagai Istri. Tn. M hanya tinggal satu rumah
dengan istrinya (Ny. S). Anak Tn. M dengan Ny. S sudah
berumah tangga sendiri dan memiliki KK sendiri
Tn M bekerja sebagai Buruh bangunan (wiraswasta)
sedangkan Ny. S tidak bekerja
Genogram :

Keterangan:
: Perempuan : Tinggal serumah

: Laki-laki : Penderita/pasien

: Meninggal // : Bercerai
Berdasarkan genogram di atas dapat diketahui Ny. S
tinggal satu rumah dengan suami (Tn.M), Tn M anak ke 3 dari
5 saudara, sedangkan Ny. S anak ke 9 dari 12 bersaudara.
Orang tua Ny S dan Tn. M sudah meninggal. Hasi dari
perkawinan Tn.M dan Ny. S 8 orang anak..
7. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. M dengan Ny. S adalah The Dyad
Family, dimana keluarga dengan tipe seperti itu terdiri dari
suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu
rumah
8. Suku Bangsa
Suku bangsa keluarga Ny. S adalah Jawa.
9. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Ny. S adalah Islam.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. M berkerja sebagai buruh bangunan, penghasilannya
tidak menentu 300 ribu rupiah setiap minggu, kadang
pekerjaan sepi yang berakibat penghasilan keluarga tidak
menentu, sedangkan Ny. S tidak bekerja. Sehingga penghasilan
satu-satunya berasal dari Tn. M, dengan penghasilan seperti
itu menurut keluarga cukup karena hanya menanggu 2 orang
saja, selain itu Tn. M tidak merokok mulai dulu sehingga lebih
sedikit pengeluaran keuangan, juga keluarga mendapat
tambahan penghasilan dari anak-anaknya..
11. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat
rekreasi atau taman bermain, namun setiap hari keluarga
untuk mengisi waktu luang yang lenggang keluarga menonton
televisi dan setiap pagi Ny. S jalan-jalan pagi untuk olahraga.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. R saat ini adalah
tahap keluarga dengan usia lanjut dikarenakan usia Ny. S dan
Tn. M yang telah lanjut usia
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Ny. R saat ini adalah tahap
keluarga dengan usia lanjut dikarenakan usia Ny. S yang telah
lanjut usia dan suami dari Ny. R telah meninggal dunia.
Tugas keluarga pada tahap perkembangan ini menurut duvall
yaitu
o Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
o Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
o Mempertahankan hubungan perkawinan
o Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Keluarga Ny. S sudah sesuai dengan tahap perkembangannya
walaupun belum maksimal karena terkadang Ny. S jarang
berkumpul dengan anak-anaknya hanya satu saja yang sering
mengunjungi.
3. Riwayat keluarga inti
Ny. S dan Tn. M menikah dan memiliki 8 orang anak,
sejak anaknya sudah dewasa semua anak-anak tersebut
bekerja ke keluar kota, ada yang ikut suami dan membuat
rumah baru sehingga Ny.S dan Tn.M tinggal sendirian, sering
Ny. S dan Tn. M dijenguk oleh anaknya yang rumahnya dekat
dengannya.
Ny. S sudah mengetahui dirinya menderita Diabetes
Mellitus sejak 4 tahun yang lalu, karena pasien ingin sehat
paseien memerikasakan ke puskesmas arjowwinangun 1 bulan
sekali dan ke RSUD kota malang. Ny. S rajin olahraga pagi
(jalan-jalan), makan sesuai waktunya, namun minum obat
jarang karena bosan/ jenuh.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami).
Tn. M mengatakan menderita asam urat sejak 2 tahunan,
sedangkan pada Ny. S menderita sakit Diabetes sejak 4 tahun
yang lalu, kolesterol dan gejala stroke.
Ny. S mengatakan dalam keluarga memiliki riwayat
penyakit yang sama yaitu Diabetes pada Kakaknya 1 dan ke 4.
C. LINGKUNGAN
1. Perumahan
a. Jenis rumah
Permanen Semi Permanen Non
Permanen
b. Luas bangunan : 12 x 10 m2
c. Luas penerangan : 12 x 10 m2
d. Status rumah
Milik pribadi Sewa bulanan
Kontrakan Lain-lain
e. Atap rumah
genteng Seng/ asbes
Sirap/ atap Lain-lain
f. Langit-langit /plafon
ada tidak ada
g. Ventilasi rumah
Ada Tidak ada
h. Bila ada, berapa luasnya
>10% luas lantai < 10% luas lantai
i. Apakah cahaya dapat masuk rumah pada
siang hari
Ya Tidak
j. Penerangan
Listrik Lampu Teplek
Petromak Lain-lain
k. Lantai
keramik Ubin
Plester Papan
t Tanah
l. Kebersihan rumah secara keseluruhan
Berdebu, (karena rumah dalam proses
Bersih
Renovasi)
Sampah Bertebaran Banyak Lalat

Banyak lawa-lawa Lain-lain (berserakan


peralatan)

2. Denah rumah
10m

12 m Kamar Ruang
tidur tamu

Ruang
Kamar keluar
tidur ga
Kama
dapur r
Tamu mand

3. Pembuangan sampah
a. Apakah keluarga mempunyai tempat
pembuangan sampah ?
Ya Tidak
b. Bagaimana cara pengelolaan sampah rumah
tangga ?
Dibuang ke sungai Diambil Petugas
Ditimbun Dibakar
Lain-lain
4. Persediaan air
a. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Sumur Gali Sungai
Pompa Tangan atau listrik PDAM
Air Isi Ulang Lain-lain
5. Jamban / WC
a. Apakah keluarga memiliki WC
Ya Tidak
Bila tidak ada, dimana keluarga BAB :
b. Apa jenis jamban keluarga ?
Leher Angsa Cemplung
Lain-lain
c. Berapa jarak sumber air dengan pembuangan
tinja ?
>10 meter < 10% meter
6. Pembuangan air limbah
a. Apakah keluarga mempunya saluran
pembuangan air limbah ?
Ya, bagaimana kondisinya :
Kemana pembuangannya :
Tidak, dimana pembuangannya : selokan
7. Sarana komunikasi dan transportasi :
komunkasi sehari-hari dengan bahasa madura walaupun
keluarga asli jawa tetapi kadang jika ada orang yang
berbahasa jawa tidak kemungkinan memakai bahasa
jawa, keluarga dapat berbahasa jawa halus.
keluarga tidak memiliki Hp untuk berkomunikasi oleh
karena itu komunikasi sehari-hari bertatap muka.
Sehari-hari keluarga jika pergi ke tempat yang dekat
berjalan kaki dan naik sepeda pancal, namun jika pergi
ke tempat jauh, keluarga diantar oleh anaknya yang
bertempat tinggal tidak jauh dari rumahnya.
8. Fasilitas pelayanan kesehatan
a. Apakah ada fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat
Ada, apa jenisnya : Puksesmas, Posyandu, Rumah sakit.
Tidak ada
b. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas
Posyandu, Puskesmas, Ny. S menggunakan
kesehatan tertentu
BPJS, Tn.M tidak mempunyai BPJS
Ada, apa jenisnya :
Tidak ada
c. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat
terjangkau oleh keluarga dengan kendaraan umum
Bila ya, dengan kendaraan apa : Sepeda Motor
Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya

D. SOSIAL
1. Karakteristik tetangga dan komunitas
tetangga dari jawa dan madura, agamanya rata-rata islam. Pola
komunikasi baik
2. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal dan
jarang pergi ketempat-tempat jauh. Rumah yang di tinggali
berasal dari orang tua keluarga.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
a. Apakah ada perkumpulan sosial dalam
kegiatan di masyarakat setempat ?
Ada, apa jenisnya : Perkumpulan jamaah tahlil setiap
hari kamis untuk bapak-bapak dan setiap hari selasa
untuk ibu-ibu
Tidak ada
4. Sistem pendukung keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga anak-anak dilibatkan dalam
pemecahan masalah,
Yang menjadi pendukung keluarga adalah anak-anak Ny. S
yang telah berkeluarga. Mereka memberikan dukungan baik
moril maupun meteriil kepada Ny. S.
E. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
- Baik, ketika ada masalah keluarganya mengadakan
musyawarah
- Komunikasi terbuka
- Komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa madura lebih
dominan dari pada bahasa jawa, meskipun keluarga bisa
berbicara bahasa jawa halus.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Jika terdapat permasalah di dalam keluarga, keputusan diambil
dengan cara musyawarah yang dipimpin oleh kepala keluarga
(Tn.M)
c. Struktur Peran (formal dan informal)
Anggota keluarga berperan sesuai dengan perannya masing-
masing
d. Nilai dan Norma Keluarga
Agama keluarga Tn. M dan Ny. S adalah Islam, Ny. S dan
Tn. M rutin melakukan ibadah ataupun mengikuti kegiatan
keagamaan.
Pada keluarga Tn. M memiliki kedisiplinan bahwa dahulu
anaknya jika keluar pulang maksimal jam 9 malam.
Pada keluarga mempunyai kepercayaan yaitu jika hamil
harus melipat handuk memutar dan kecil, menurut keluarga
biar nanti jika melahirkan gampang persalinananya dan
tidak terlilit tali pusat.
Keluarga meyakini jika kalau ada luka tidak boleh makan
telur dan ayam, nanti akan gatal.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Keluarga Ny. S tampak harmonis dan saling mendukung satu
sama lain di tengah kekurangan yang ada. Keluarga
memahami keadaan penyakit Kencing manis (diabetes
Mellitus) yang diderita Ny S. Namun Ny. S sering malas minum
obat dan Tn. M jarang untuk mengingatkannya.
2. Fungsi social
Fungsi social antar anggota keluarga baik. selain itu,
keluatga juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar
Keluraga membimbing dan memberikan arahan dan
bimbingan pada anaknya untuk selalu baik pada orang
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ny.S sudah sadar kalau dirinya sakit diabetes mellitus selama 4
tahun ini dan memeriksakan ke tempat kesehatan, sering
olahraga pagi, namun Ny. S kadang tidak minum obat karena
merurutnya bosan dan sudah sembuh.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
1). Mengenal masalah kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke
puskesmas, Ny.S tahu tentang sakitnya yaitu Diabetes
Mellitus / kencing manis, sedangkan Tn. M sakit asam urat
2). Memutuskan untuk merawat
Jika ada keluarga yang sakit, Keluaga lain partisipasi
merawat anggota keluarganya yang sakit.
3). Mampu merawat
Menurut Ny. S jika lupa minum obat, keluarga atau Suami
Tn. M jarang mengingatkan
4). Modifikasi lingkungan
Dengan adanya Ny. S yang sakit, makanan dalam keluarga
di atur sesuai porsi dan di jadwalkan sesuai yang sudah di
berikan oleh dokter
5). Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Menggunakan askes untuk berobat di pusksesmas dan
rumah sakit, Ny.s sering kontrol kesehatan 1 bulan 1x.
Namun Tn.M jarang kontrol kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Ny.s menggunakan kb pil, sekarang sudah tidak dan tidak
ingin punya anak lagi
5. Fungsi ekonomi
Tn.M bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan
300 ribu rupiah /minggu.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
1). Stresor jangka pendek
Ny.S jenuh/bosan minum obat, sering berpikiran dengan
penyakitnya
2). Stresor jangka panjang
Ny. S yang lama 4 tahun tidak sembuh, klien tampak tidak
semangat.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau
stressor
Keluarga tetap baik baik saja dalam menanggapi suatu
masalah, dihadapi dengan tabah dan sabar
c. Strategi koping yang digunakan
Hanya berdiam (Ny S) dan kadang bercerita kepada suaminya
atau anak-anaknya jika berkunjung, selain itu kontrol serta
melihat televisi dan jalan-jalan
d. Strategi adaptasi disfungsional
Saat ada masalah keluarga terbuka satu dengan yang lain.
H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
a). Ayah : Asam Urat, maag
b). Ibu : Diabetes Melitus, kolesterol, Gejala Stroke. Ny. S
rajin olahraga pagi (jalan-jalan), makan sesuai waktunya,
namun minum obat jarang karena bosan
c). Anak : tidak ada yang punya masalah kesehatan, hanya
batuk pilek ringan saja
b. Keluarga berencana: Ny S kb pil
c. Imunisasi : pada waktu kecil Ny. S dan Tn. M tidak
mendapat Imunisasi, namun anak-anaknya mendapat imunisasi
lengkap.
d. Tumbuh kembang
a). Pemeriksaan tumbuh kembang anak ( tidak terdapat anak
kecil dalam keluarga dan anaknya sudah berkeluarga semua
tidak tinggal satu rumah)
- Anak I : -
- Anak II: -
b). Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak
Keluarga mengatakan anak tumbuh sesuai dengan
usianya, mengajarkan hal-hal yang benar pada waku
usia tumbuh kembangnya,
Anak-anak diantar ke posyandu untuk melihat
perkembangannya
.
I. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan fisik Bapak : Tn.M
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Compos mentis
3) Tanda-tanda vital :
a) TD: 180/100 mmHg,
b) N : 92 x/menit
c) RR : 20x/menit
4) Kepala : warna rambut hitam, putih tidak ada lesi dan
nyeri tekan pada
kepala, rambut tipis, bersih
5) Mata : mata isokor, bentuk mata simetris, alis mata
simetris, bulu mata
tidak rontok, konjungtiva ananemis, warna
kornea coklat,
sekeliling kornea kiri-kanan terdapat putih-
putih banyak.
6) Hidung : tidak ada pembengkokan septumnasi, tidak ada
lesi, tidak nyeri
ataupun bengkak pada hidung, lubang hidung
kiri kanan bersih,
sekret (-), pasien mengatakan tidak ada
masalah di hidung dan
pasien bisa merasakan bau dengan hidungnya
7) Telinga : Telinga simetris, tidak ada pembengkakan
ditelinga, warna telinga
sama dengan warna kulit, telinga lurus
dengan mata, tidak ada
nyeri tekan, kotoran telinga tidak ada, pasien
dapat mendengar
dengan telinga kiri- kanan
8) Mulut : mukosa bibir tidak kering, warna coklat muda,
tidak ada lesi,
lidah bersih, gigi berjumlah 5 bersih, tidak ada
pembengkakan
gusi. Ketika menjulurkan lidah lidah lurus
9) Dada : Inspeksi : bentuk dada normal, simetris kiri dan
kanan,
tidak ada lesi ataupun
pembengkakan, gerakan
dada simetris.
Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak ada
massa,
ataupun nyeri tekan, ictus
kordis ICS 5
Perkusi : sonor, pada di atas jantung
pekak, tidak ada
pelebaran jantung.
Auskultasi : suara nafas bersih, tidak ada
bunyi tambahan,
Bunyi jantung 1 dan 2 tunggal
keras, tidak ada
bunyi jantung tambahan (S3).
10) Abdomen : Inspeksi : bentuk perut cekung, warna
perut seperti warna
kulit, tidak terdapat lesi
ataupun bengkak.
Auskultasi : Suara bising usus 10x/menit,
Perkusi : hepar tympani.
Palpasi : tidak ada penonjolan , tidak ada
nyeri tekan
maupun nyeri lepas
11) Genetalia : Nornal, tidak ada pembengkakan dan nyeri
tekan, bersih area
genetal, tidak terdapat gatal-gatal disekitar
kemaluan.
12) Ekstremitas : Kekuatan otot 5.5.5.5, tidak ada oedem, Tn.
M mengatakan
13) Psikologis : Tn. M mengatakan tidak cemas, Senang
dengan
kehidupannya yang sedarhana, walaupun
kadang memikirnya
kesehatan istrinya
b. Pemeriksaan fisik Ibu Ny. S
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : composmentis
3) Tanda-tanda vital :
a) TD : 150/90 mmHg
b) N : 89x/menit
c) RR : 18x/menit
4) Kepala : warna rambut hitam, tidak ada lesi dan nyeri
tekan pada kepala,
wajah tampak tegang
5) Mata : mata isokor, bentuk mata simetris, alis mata
simetris, bulu mata
tidak rontok, konjungtiva ananemis, warna
kornea coklat, sekeliling
kornea kiri-kanan terdapat putih-putih, pasien
mengatakan kabur
jika tidak memakai kacamata.
6) Hidung : tidak ada pembengkokan septumnasi, tidak ada
lesi, tidak nyeri
ataupun bengkak pada hidung, lubang hidung
kiri kanan bersih,
sekret (-), pasien mengatakan tidak ada
masalah di hidung dan
pasien bisa merasakan bau dengan hidungnya
7) Telinga : Telinga simetris, tidak ada pembengkakan
ditelinga, warna telinga
sama dengan warna kulit, telinga lurus dengan
mata, tidak ada
nyeri tekan, kotoran telinga tidak ada, pasien
dapat mendengar
dengan telinga kiri-kanan
8) Mulut : mukosa bibir tidak kering, warna merah
muda, tidak ada lesi, lidah
bersih, gigi berjumlah 4 bersih, tidak ada
pembengkakan gusi.
Ketika menjulurkan lidah lidah lurus
9) Dada : Inspeksi : bentuk dada normal, simetris
kiri dan kanan, tidak
ada lesi ataupun pembengkakan,
gerakan dada
simetris.
Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak
ada massa, ataupun
nyeri tekan, ictus kordis ICS 5
Perkusi : sonor, pada di atas jantung
pekak, tidak ada
pelebaran jantung.
Auskultasi : suara nafas bersih, tidak ada
bunyi tambahan,
Bunyi jantung 1 dan 2 tunggal
keras, tidak ada
bunyi jantung tambahan (S3).
10) Abdomen : Inspeksi : bentuk perut cekung, warna
perut seperti warna
kulit, tidak terdapat lesi
ataupun bengkak.
Auskultasi : Suara bising usus 6x/menit,
Perkusi : hati tympani.
Palpasi : tidak ada penonjolan , tidak ada
nyeri tekan
maupun nyeri lepas
11) Genetalia : Nornal, tidak ada pembengkakan dan nyeri
tekan, bersih area
genetal, tidak terdapat gatal-gatal disekitar
kemaluan.
12) Ekstremitas : Kekuatan otot 5.5.5.5, tidak ada oedem
13) Psikologis : Ny. S mengatakan cemas dengan sakitnya
yaitu tensi yang
tinggi, dan bingung dengan memilih
makanan sesuai dengan penyakitnya.

5. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga


Keluarga berharap petugas kesehatan/mahasiswa dapat
memberikan asuhan keperawatan keluarga yang lebih
menyeluruh, tidak hanya pada masalah fisik tetapi juga psikis.
Selain itu keluarga berharap posyandu di Bumiayu bisa
buka kembali karena leih dekat dengan rumah, karena jika ke
puskesmas lebih jauh kadang tidak ada yang mengantar.
Keluarga juga ingin selalu sehat.
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 DS : Kurangnya sumber Defisiensi pengetahuan
- Ny. S mengatakan saya sudah mengerti sakit Informasi (diabetes
saya tetapi saya bingung dengan makanan yang mellitus)
boleh dihindari dan dimakan
- Ny. S mengatakan saya 1 bulan sekali ke
puskesmas dan saya tidak mengikuti prolanis
dipuskesmas
- Ny. S mengatakan saya riap hari jalan-jalan,
makan yang teratur sesuai dengan petunjuk
dokter namun saya lelah minum obat, kadang
saya minum besoknya tidak
- Ny. S mengatakan saya ingin diberikan
informasi tentang makanan yang dihindari dan
yang boleh dimakan.

DO :
- Pendidikan keluarga SD
- Obat kelihatannya utuh, berkurang sedikit.
- Ny.S berusia 66 tahun.
- Klien tidak pernah ke puskesmas mengikuti
prolanis
- Klien cemas, gimace +
2 DS : Ancaman status terkini Ansietas
- Ny. S mengatakan saya cemas dengan ( penyakit diabetes
penyakit saya mellitus)
- Ny. S mengatakan saya bingung dengan
makanan yang boleh dimakan dan dihindari.

DO :
- Grimace +
- Gelisah +
- Fokus dengan diri sendiri
- TD : 150/90mmhg
- N: 89x/menit
- Wajah tegang

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa
22 Agustus Defisiensi Pengetahuan Berhubungan dengan Kurangnya sumber Informasi (Dieabetes Mellitus)
2017
22 Agustus Ansietas Berhubungan dengan Ancaman status terkini (penyakit Diabetes Mellitus)
2017
I. SKALA PRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DX 1 :
Defisiensi Pengetahuan Berhubungan dengan Kurangnya sumber Informasi (Dieabetes Mellitus)

No Kriteria Skor Bobot Perhitun Rasional


gan
1. Sifat masalah 3/3 X 1 Ny.S sudah mengetahui penyakitnya, namun tidak
Aktual 3 = mengetahui makanan yang dihindari dan yang
Resiko 2 1 1 dikonsumi serta kedisiplinan minum obat yang dapat
potensial 1 memperngaruhi kenaikan gula darahnya
2. Kemungkinan 2/2 X 2 Masalah dapat mudah di ubah dengan keinginan
masalah dapat = keluarga, Karena keluarga ingin sehat, khusunya Ny. S.
diubah 2
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi 3/3 X 1 Keingintahuan keluarga terutama Ny. S sangat besar
pencegahan = untuk mengetahui apa itu makanan yang boleh
Tinggi 3 1 1 dikonsumsi ataupun dihindari
Cukup 2
rendah 1
4. Menonjolnya 2/2 X 1 Keluarga menyadari masalah dan ingin segera
masalah = menangani agar cepat sehat
Segera 2 1 1
Tidak segera 1
Tidak 0
dirasakan

Jumlah 1+2+1+1
=5
DX 2:
Ansietas Berhubungan dengan Ancaman status terkini (penyakit Diabetes Mellitus)

No Kriteria Skor Bobot Perhitun Rasional


gan
1. Sifat masalah 3/3 X 1 Ny.S mengatakan cemas dengan sakitnya dan ingin
Aktual 3 = mengetahui makanan yang boleh dikonsumsi dan
Resiko 2 1 1 dihindari.
potensial 1
2. Kemungkinan 2/2 X 2 Masalah dapat mudah di ubah dengan keinginan
masalah dapat = keluarga, Karena keluarga ingin sehat, khusunya Ny. S.
diubah 2
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi 3/3 X 1 Jika Ny. S sudah mengetahui makanan yang harus
pencegahan = dikonsumsi dan dihindari mungkin cemasnya dapat
Tinggi 3 1 1 dicegah masalahnya
Cukup 2
rendah 1
4. Menonjolnya 1/2 X 1 Menurut Ny. S cemasnya bukan utama tetapi makanan
masalah = yang dihindari dan dikonsumsi yang harus didahulukan
Segera 2 1 1/2
Tidak 1
segera 0
Tidak
dirasakan
Jumlah 1+2+1+1/
2=
4,5
DIAGNOSA PRIORITAS
Tanggal Diagnosa Prioritas
22 Agustus Defisiensi Pengetahuan Tentang Hipertensi Berhubungan dengan Kurangnya 1
2017 sumber Informasi
22 Agustus Ansietas Berhubungan dengan Ancaman status terkini (penyakit Diabetes 2
2017 Mellitus)
J. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan Evaluasi
No
Keperawata Intervensi
. Umum Khusus Kriteria Standar
n
1. Defisiensi Setelah Setelah Respon 1. Keluarga 1. Berikan
pengetahuan dilakukan dilakukan verbal menyebutkan informasi untuk
berhubungan kunjungan kunjungan Penyakit selalu kontrol
dengan selama 2 hari selama 1x60 Diabetes GDA teratur
kurang dalam 1 minggu, menit, keluarga (pengertian, 2. Ukur tekanan
sumber keluarga dapat mengerti beresiko tinggi, darah dan GDA
informasi mengetahui tentang : gejala, pasien
tentang penyakit 1. Penyakit komplikasi, cara 3. Anjurkan klien
Diabetes Melitus Diabetes kadar gula tidak boleh
(pengertian, stabil) cemas, makan
beresiko 2. Keluarga tepat waktu yang
tinggi, gejala, menyebutkan sudah atur oleh
komplikasi, Makanan yang dokter,
cara kadar dikonsumsi dan melakukan
gula stabil) dihindari pada latihan/olahraga
2. Makanan orang dengan ringan setiap
yang diabetes hari, minum obat
dikonsumsi mellitus secara teratur
dan dihindari 3. Keluarga 4. Berikan
pada orang menyebutkan penyuluhan
dengan Tindakan yang tentang DM:
diabetes bisa dilakukan a. Pengertian,
mellitus bila kaki terluka beresiko
3. Tindakan 4. Keluarga tinggi, gejala,
yang bisa menyebutkan komplikasi,
dilakukan bila Perawatan kaki cara kadar
kaki terluka diabetik gula stabil
4. Perawatan 5. Keluarga b. Makanan yang
kaki diabetik menyebutkan dikonsumsi
5. Cara memilih Cara memilih dan dihindari
sepatu yang sepatu yang pada orang
baik bagi baik bagi dengan
penderita penderita diabetes
diabetes diabetes Melitus mellitus
Melitus c. Tindakan
yang bisa
dilakukan bila
kaki terluka
d. Perawatan
kaki diabetik
e. Cara memilih
sepatu yang
baik bagi
penderita
diabetes
Melitus
5. Jelakan tentang
obat yang telah
didapatkan
(rasional, dosis
dan efek
samping).
6. Berikan
kesempatan
kepada keluarga
untuk bertanya
7. Minta
keluarga untuk
mengulangi
materi yang telah
disampaikan
8. Berikan
reinforcement
positif atas
keaktifan
keluarga dan
penyuluhan
2 Ansietas Setelah Setelah Respon 1. Ny. S 1. Gunakan
Berhubunga dilakukan dilakukan verbal mengatakan pendekatan yang
n dengan kunjungan kunjungan sudah tidak tenang dan
Ancaman selama 2 hari keluarga selama bingung menyakinkan
status terkini dalam 1 minggu, 1x60 menit, kembali 2. Nyatakan dengan
(penyakit Cemas keluarga cemas Ny. S 2. Ny.S jelas harapan
Diabetes berkurang berkurang mengatakan terhadap perilaku
Mellitus) ditandai dengan: sudah tidak klien
1. cemas kembali 3. Berikan informasi
Ny. S tidak Respon atau cemas terkini tentang
bingung non verbal berkurang penyakitnya
2. 4. Berada disisi
Grimace (-) 1. klien untuk
3. Wajah tidak meningkatkan
Menyatakan tegang rasa aman dan
cemas 2. mengurangi
berkurang Sering tersenyum kecemasan
4. 3. 5. Dengarkan klien
Wajah tidak Grimace (-) 6. Ajarkan klien
tegang 4. untuk
Melakukan tehnik menggunakan
rlaksasi tehnik relaksasi
K. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi


keperawa Tgl Ja
tan m
1. Defisiensi 25 15. 1. memberikan Informasi untuk selalu Kamis, 25 Agustus 2017
pengetahu Agust 00 kontrol GDA teratur S:
an us 2. mengukur tekanan darah dan GDA Ny. S mengatakan cemas
berhubun 2017 pasien (TD: 150/90mmHg, GDA HI berkurang
gan (acak)) NY. S menyebutkan pengertian,
dengan 3. menganjurkan klien tidak boleh beresiko tinggi, gejala,
kurang cemas, makan tepat waktu yang komplikasi, cara kadar gula
sumber sudah atur oleh dokter, melakukan stabil; Makanan yang dikonsumsi
informasi latihan/olahraga ringan setiap hari, dan dihindari pada orang dengan
minum obat secara teratur diabetes mellitus; Tindakan yang
4. memberikan penyuluhan tentang DM: bisa dilakukan bila kaki terluka;
a. Pengertian, beresiko tinggi, Perawatan kaki diabetik; Cara
gejala, komplikasi, cara kadar memilih sepatu yang baik bagi
gula stabil penderita diabetes Melitus
b. Makanan yang dikonsumsi dan O:
dihindari pada orang dengan TD 150/90mmHg
diabetes mellitus GDA Hi (acak)
c. Tindakan yang bisa dilakukan bila Ny. S dapat menjawab
kaki terluka pertanyaan dari penyuluh
d. Perawatan kaki diabetik Grimace (-)
e. Cara memilih sepatu yang baik Ny. S paham dengan penjelasan
bagi penderita diabetes Melitus penyuluh
5. menjelaskan tentang obat yang telah Terjadi tanya jawab waktu
didapatkan (rasional, dosis dan efek penyuluhan
samping). A: Masalah teratasi
6. memberikan kesempatan kepada P: Hentikan Intervensi
keluarga untuk bertanya
7. meminta keluarga untuk mengulangi
materi yang telah disampaikan Discarge planing
8. memberikan reinforcement positif - Motivasi klien untuk
atas keaktifan keluarga dan memperhatikan minum obat
penyuluhan secara tertaut tiap hari dan
makanan dari hal yang telah
diajarkan
2 Ansietas 25 15. 1. menggunakan pendekatan yang S:
Berhubun Agust 00 tenang dan menyakinkan - Ny. S mengatakan cemas
gan us (melakukan BHSP dan 5S) berkurang
dengan 2017 2. menyatakan dengan jelas harapan - Ny. S mengatakan sudah
Ancaman terhadap perilaku klien (klien mengerti kondisinya dan
status cemas, obat jarang diminum makanan yang boleh dikonsumsi
terkini padahal harapan klien ingin sehat) dan yang harus dihindari
(penyakit 3. Berikan informasi terkini tentang O:
Diabetes penyakitnya (memberikan - Wajah tidak tegang
Mellitus) penjelasakan tentang DM - Sering tersenyum
4. Berada disisi klien untuk - Grimace (-)
meningkatkan rasa aman dan - Klien melakukan tehnik relaksasi
mengurangi kecemasan (tarik nafas dalam)
5. mendengarkan klien (jika pasien A: masalah teratasi
berbicara, harus didengarkan dan P: Hentikan Intervensi
menatap kepada klien)
6. mengajarkan klien untuk
menggunakan tehnik relaksasi
(tarik nafas dalam)

Anda mungkin juga menyukai