Anda di halaman 1dari 92

Lampiran 2 : Pengukuran Capaian Kinerja dan Monitoring SPM

Uraian Standar Pelayanan Minimal


A. Upaya Kesehatan wajib
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan
janin terjamin melalui penyediaan
pelayananantenatal.
Definisi Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 adalah Cakupan
Operasional ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal K4 di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP Puskesmas (LB 3)
Kohort ibu
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 98%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pelayanan Antenatal sesuai standar;
3) Kunjungan rumah bagi yang Drop Out;
4) Pembuatan kantong persalinan;
5) Pencatatan dan Pelaporan;
6)Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS KIA,
Analisis Manajemen Prog. KIA)
Penanggungjawab Bikor. KIA KB
Pengukur kinerja
b. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Judul Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
Operasional kesehatan adalah Persentase ibu bersalin yang
mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kopetensi kebidanan di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP Puskesmas (LB 3)
Kohort ibu
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
BP swasta
Target 98%
Langkah Pelayanan persalinan, perawatan nifas, monitoring dan
Kegiatan evaluasi, PWS
Penanggungjaw Koordinator KIA KB
ab & Pengukur
kinerja

c. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani


Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada ibu (hami, bersalin, nifas)
dengan kompilkasi
Definisi Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Operasional adalah Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang
mendapat penanganan definitif sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat
pelayanan dasar (Polindes, Puskesmas).
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan
penanganan definitif di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort Ibu
PWS KIA
SIMPUS dan SIRS (RSUD dan swasta)
Target 85%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal,
pertolongan persalinan, deteksi bumil resti, Bulin,
Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan
Pencatatan dan Pelaporan
Pemantauan & Evaluasi
Penanggungjawab Koordinator KIA KB
pengumpul data

d. Cakupan pelayanan nifas


Judul Cakupan Pelayanan Nifas
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan nifas profesional
Definisi Cakupan pelayanan nifas adalah Pelayanan kepada
Operasional ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42
hari pasca persalinan sesuai standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan nifas sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort ibu; PWS KIA
SIRS (RSUD dan Swasta)
Target 92%
Langkah 1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
Kegiatan 2) Pelayanan KB pasca persalinan
3) Pelatihan/magang klinis kesehatan maternal dan
neonatal.
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7)Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS KIA,
Analisis Manajemen Prog. KIA)
Penanggungjaw Koordinator KIA KB
ab pengumpul
data

e. Cakupan kunjungan neonatal 1 (KN 1)


Judul Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui
kunjungan rumah.
Definisi Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1) adalah
Operasional cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal pada masa 6-48 jam setelah lahir
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort Bayi
Formulir MTBM
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 92%
Langkah Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan
kegiatan kunjungan neonatus di dalam gedung dan di luar
gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan
dan kematian neonatus, PWS
Penanggungjaw Koordinator KIA KB
ab pengumpul
data

f. Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN Lengkap)


Judul Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN
Lengkap)
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan
rumah.
Definisi Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap adalah
Operasional cakupan neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal pada 6-48 jam, 3-7
hari, 8-28 hari sesuai standar (3 kali pelayanan) di
wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) pada 6-48 jam,
3-7 hari, 8-28 hari sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB 3)
Kohort Bayi
Formulir MTBM
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 95%
Langkah -ASI eksklusif
kegiatan -pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, pemberian vitamin K injeksi bila tidak diberikan
saat lahir
-manajemen terpadu bayi muda
Penanggungjaw Koordinator KIA KB
ab pengumpul
data

g. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani


Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada neonatus dengan
komplikasi
Definisi Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
Operasional adalah neonatus dengan komplikasi di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu yang ditangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
di sarana pelayanan kesehatan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SIMPUS
Kohort bayi
Formulir MTBM
PWS KIA
Target 95%
Langkah -deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
kegiatan -pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu dan
neonatus sesuai standar
-penyediaan sarana, peralatan, laboratorium, obat
essensial yang memadai dan transport
-pelatihan manajemen BBLR bagi bidan, manajemen
asfiksia bayi baru lahir, MTBS, PONED
-pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus
yang dirujuk
-pencatatan dan pelaporan
-pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi
Penanggungjaw Koordinator KIA KB
ab pengumpul
data

h. Cakupan kunjungan bayi


Judul Cakupan Kunjungan Bayi
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang
Operasional memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar oleh dokter, bidan, dan perawat yang
memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit
4 kali di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan
(minimal 4 kali) sesuai standar disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh sasaran bayi di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB3)
Kohort bayi
PWS KIA
Buku KIA
Target 98%
Langkah Kegiatan -peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi
meliputi SDIDTK, stimulasi perkembangan bayi dan
MTBS
-pemantauan pasca pelatihan MTBS dan SDIDTK
-pelayanan kesehatan bayi sesuai standar di fasilitas
kesehatan
-pelayanan rujukan
-pemabahasan audit kematian dan kesakitan bayi
-pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak datang
ke fasilitas kesehatan
Penanggungjawab Koordinator KIA KB
pengumpul data

i. Cakupan Pelayanan Anak Balita

Judul Cakupan Pelayanan Anak Balita


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12
Operasional 59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan
perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali setahun, serta
pemberian Vitamin A 2 kali setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan anak
balita sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh anak balita di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 (LB3), Kohort anak balita, Laporan rutin SKDN,
Buku KIA, KMS, Pencatatan pada Pos PAUD, Taman
bermain, Taman Penitipan Anak, Taman kanak-kanak,
raudhatul athfal, dll.
Target 75%
Langkah -pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan
kegiatan -pemantauan pertumbuhan anak usia 12-59 bulan
minimal 8x dalam setahun
Pemantauan perkembangan anak usia 12-59 bulan
minimal tiap 6 bulan sekali
-melakukan intervensi bila dijumpai gangguan
pertumbuhan dan kelainan perkembangan
-melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah
dilakukan intervensi
-penyediaan skrinning kit SDIDTK
-pengadaan vitamin A dosis tinggi (200.000 iu)sesuai
sasaran
Penanggungjaw Koordinator KIA KB
ab pengumpul
data

j. Cakupan Peserta KB Aktif

Judul Cakupan Peserta KB Aktif


Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk menunjukkan berapa besar Pasangan Usia
Subur (PUS) yang berpotensi hamil yang terlindungi
dari kejadian kehamilan dan untuk menilai kinerja
program KB
Definisi Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah peserta KB
Operasional aktif dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia
Subur (PUS) di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi diwilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh PUS diwilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SP3 Puskesmas (LB3), Hasil pencatatan dan
pelaporan KB (Form F2 KB), hasil pendataan KB
Target 80 %
Langkah Pendataan sasaran, pemberian pelayanan yang
Kegiatan berkualitas, PWS
Penanggungjaw KoordinatorKIA KB
ab pengumpul
data

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Cakupan pemantauan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
Judul Pemantauan KADARZI
Dimensi Mutu Kualitas dan kontinuitas
Tujuan Untuk memantau dan membina keluarga agar sadar
gizi
Definisi Cakupan keluarga Sadar Gizi adalah cakupan
Operasional keluarga dengan karekteristik keluarga sbb :
1. Bila Keluarga mempunyai ibu hamil, bayi 0 6
bulan, balita 6 59 bulan, indikator yang berlaku
adalah indikator no 1 s/d 5 dan indikator ke 5 yang
digunakan adalah balita mendapat kapsul vitamin
A;
2. Bila Keluarga mempunyai 0 6 bulan, balita 6 59
bulan, indikator yang digunakan adalah indikator no
1 s/d 5;
3. Bila Keluarga mempunyai ibu hamil, balita 6 - 59
bulan indikator yang digunakan adalah indikator no.
1, 2, 4 dan 5 dan indikator ke-5 yang digunakan
adalah balita mendapat kapsul vitamin A; dan tablet
tambah darah
4. Bila Keluarga mempunyai ibu hamil, indikator yang
digunakan adalah no 3 s/d 5 dan indikator ke-5
yang digunakan adalah ibu hamil mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) 90 tablet ;
5. Bila Keluarga mempunyai bayi 0-6 bulan, indikator
yang berlaku no. 1 s/d 5 dan indikator yang ke-5
yang digunakan adalah ibu nifas mendapat
suplemen gizi;
6. Bila keluarga mempunyai balita 6 - 59 bulan,
indikator yang berlaku adalah no. 1, 3,4,5;
7. Bila keluarga tidak mempunyai bayi, balita dan ibu
hamil, indikator yang berlku no.3 dan4
Frekuensi 1 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali setahun
Numerator Jumlah Keluarga yang Sadar Gizi di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran keluarga yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan khusus pendataan PHBS tingkat puskesmas
Target 90%
Langkah Penentuan cluster KK, pelaksanan pemantauan
Kegiatan kadazsi, analisa data
Penangungjawa Koordinator Gizi
b pengumpul
data
b. Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
Judul Cakupan Balita Datang Nimbang Berat Badan (BB)
Setiap Bulan ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Cakupan Balita Ditimbang (D/S) adalah Cakupan balita
Operasional (0-59 bulan) yang datang ditimbang dibandingkan
dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 90%
Langkah Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
Kegiatan posyandu.
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data

c. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-11 bulan)


Judul Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6-
11 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A
pada balita
Definisi Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Bayi (6 - 11
Operasional bulan) pada tahun (selama setahun) adalah cakupan
bayi (6 - 11 bulan) yang mendapat kapsul vit.A dosis
100.000 SI (kapsul warna biru) di wilayah kerja dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah bayi umur 6-11 bulan yang dapat satu kapsul
dengan dosis 100.000 SI (kapsul warna biru) selama
satu tahun di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah sasaran bayi (0-11 bulan) selama satu tahun di
wilayah kerja puskesmas
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Laporan khusus Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 100%
Langkah Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
Kegiatan sweeping
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data

d. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-59


bulan)
Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak
balita (12-59 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A
pada balita
Definisi Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita
Operasional (12-59 bulan) selama 1 tahun adalah cakupan anak
balita (12-59 bulan) yang mendapat kapsul vit A
dengan dosis 200.000 SI (kapsul warna merah) selama
satu tahun (setiap Bulan Februari dan Agustus) yang
ada di wilayah kerja puskesmas
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah anak balita (umur 12-59 bulan) yang mendapat
kapsul vit A 200.000 SI (kapsul warna merah) pada
bulan februari dan agustus yang ada di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah sasaran anak balita (12-59 bulan) yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Laporan khusus Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 100%
Langkah Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
Kegiatan sweeping
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data
e. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Ibu Nifas
Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi Ibu Nifas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan Vitamin A bagi ibu
dan bayinya sehingga terhindar dari gangguan
penyakit akibat dari difisiensi Vitamin A.
Definisi Ibu nifas dapat Vitamin A adalah Vitamin A diberikan
Operasional pada ibu nifas (0 42 hari) setelah melahirkan segera
1 kapsul Vit.A (200.000 IU) warna merah dan satu
kapsul lagi diberikan dengan selang waktu 24 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu nifas yang mendapat dua kapsul vitamin A
dosis tinggi dalam wilayah kerja puskesmas dalam
waktu satu tahun
Denominator Jumlah ibu nifas yang ada di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas /laporan khusus
Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 95%
Langkah Pendataan kelahiran, distribusi Vit A melalui kunjungan
Kegiatan neonatus
Penanggungjaw Ibu Nifas Dapat Vitamin A
ab pengumpul
data

f. Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil


Judul Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90 Tablet pada
ibu hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu
hamil sehingga terhindar dari gangguan penyakit
akibat dari defisiensi zat besi (anemia).
Definisi Cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil
Operasional adalah cakupan ibu hamil yang telah mendapat
minimal 90 TTD (Fe3) selama periode kehamilannya di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD (Fe3) sampai
dengan bulan berjalan (kumulatif) di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
sampai dengan bulan berjalan
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
PWS KIA
Laporan khusus distribusi Tablet Tambah Darah
Target 99%
Langkah Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data

g. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Judul Cakupan balita gizi buruk mendpat perawatan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM
dari maskin sehingga terhindar dan atau jatuh ke
dalam kekurangan gizi
Definisi Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah
Operasional balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di sarana
pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di
wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan khusus kasus balita gizi, LB3 Gizi puskesmas
Target 100%
Langkah -surveilans gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
Kegiatan -respon cepat penanganan kasus gizi buruk
-pelatihan tata laksana gizi buruk
-penyediaan mineral mix
-perawatan kasus gizi buruk di RS, TFC (therapeutic
Feeding Center)
-pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat
(community theurapeutic center)
-bintek dan supervisi berjenjang
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data

h. Cakupan ASI Ekslusif


Judul Cakupan ASI ekslusif
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya pemberian ASI eksklusif
Definisi Cakupan ASI ekslusif adalah cakupan bayi usia 6
Operasional bulan yang mendapat ASI saja sampai dengan umur 6
bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi umur 6 bulan dengan ASI ekslusif di
wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah bayi umur 6 bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Lapoeran kohort bayi, laporan LB3 gizi puskesmas
Target 60%
Langkah -pelaksanaan program IMD
Kegiatan -digalakkan program perawatan payudara pada bumil
dengan usia kehamilan 7 bulan keatas
-diadakan klinik laktasi buteki
-penyuluhan tentang manfaat ASI eksklusif
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data

i. Ketersediaan Klinik Gizi

Judul Ketersediaan Klinik Gizi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada maskin
sehingga terhindar dan atau jatuh ke dalam
kekurangan gizi
Definisi klinik gizi adalah pelayanan gizi yang dilakukan di
Operasional puskesmas oleh tenaga gizi terlatih/terdidik berupa
konseling dan anjuran dietetik, pemmberian intervensi
gizi berdasarkan hasil pengkajian yang sesuai dengan
kaidah ilmu gizi
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan karena terkait gizi yang di berikan
pelayanan konseling di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan karena terkait gizi yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan LB3 gizi puskesmas
Target 70%
Langkah - Pengumpulan data (data berat badan, tinggi badan,
Kegiatan anamnesa gizi, data klinis dan hasil laboratorium
serta data lain yang menunjang)
- Identifikasi data dan pengkajian data yang
terkumpul dikaji, diidentifikasi secara terperinci
- Mengambil kesimpulan atas masalah gizi yang
dihadapi pasien berdasarkan pengkajian data
- Perencanaan konseling yang perlu dilakukan
- Memonitor dan evaluasi hasil konseling
Penanggungjaw Koordinator Gizi
ab pengumpul
data

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


a. Pelayanan Imunisasi dasar
1) Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin
kepada bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan
komplikasi berat penyakit Tubercolosis
Definisi Cakupan imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang
Operasional diberikan satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan
Indikasi) seawal mungkin (satu paket dengan HB-0,
Polio-1) dengan cara menyuntikan di lengan kanan
atas, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulanda
ta
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100 %
Langkah Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
Kegiatan logistik, pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

2) Cakupan Imunisasi DPT-HB 1

Judul Cakupan imunisasi DPT-HB 1


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin
kepada bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan
komplikasi berat penyakit difteri,pertusis,tetanus
Definisi Cakupan imunisasi DPT-HB 1 adalah jumlah bayi usia
Operasional 2-11 bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-
satu di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke
satu di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 100%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

3) Cakupan Imunisasi HB - DPT 3


Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi
dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Hepatitis B (HB) dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
(DPT-3)
Definisi Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi
Operasional kombinasi HB dan DPT lanjutan yang diberikan saat
bayi berumur 4 - 11 bulan yang mendapatkan
imunisasi DPTHB ke-3 (dengan Indikasi) (satu paket
dengan Polio-4) dengan cara menyuntikan di salah
satu paha bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke
tiga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100 %
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

4) Cakupan Imunisasi Polio-4

Judul Cakupan Imunisasi Polio-4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi
dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Polio
Definisi Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio
Operasional lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan
(dengan Indikasi) (satu paket dengan HB-DPT3)
dengan cara meneteskan sebanyak 2 tetes dosis di
mulut bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-11 bulan) yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100 %
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

5) Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Campak
Definisi Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak
Operasional yang diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan
Indikasi) dengan cara menyuntikan di lengan kiri bayi,
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Campak di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100 %
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS,
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data
b. Imunisasi Lanjutan

1) Cakupan BIAS DT

Judul Cakupan BIAS DT


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
difteri dan tetanus
Definisi Cakupan BIAS DT adalah jumlah siswa kelas 1
Operasional Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, laki-laki dan
perempuan yang mendapatkan imunisasi DT di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap tahun (Juli)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (Juli)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 yang
mendapat imunisasi DT di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kls I SD, persiapan logistik,
Kegiatan pelaksanaan
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

2) Cakupan BIAS DT

Judul Cakupan BIAS DT


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
tetanus
Definisi Cakupan BIAS DT adalah jumlah siswa kelas 2 dan
Operasional kelas 3 Sekolah Dasar (SD) atau sederajat, laki-laki
dan perempuan yang mendapatkan imunisasi DT di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 2 dan
kelas 3 yang mendapat imunisasi Td di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD)
dan MI atau yang sesderajat di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Data Anak Sekolah Dasar kls 2 dan 3, Absensi kelas,
laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kls 2 dan 3 SD, persiapan
Kegiatan logistik, pelaksanaan
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

3) Cakupan BIAS TT

Judul Cakupan BIAS TT


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
tetanus
Definisi Cakupan BIAS TT adalah jumlah siswa kelas 2 dan
Operasional kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau yang sederajat, laki-laki dan perempuan
yang mendapatkan imunisasi TT di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap tahun (November)
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 2 dan
kelas 3 yang mendapat imunisasi TT di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 2 dan kelas 3 Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kls 2 dan 3 SD, persiapan
Kegiatan logistik, pelaksanaan
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

4) Cakupan BIAS Campak

Judul Cakupan BIAS Td


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada anak dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
campak
Definisi Cakupan BIAS Campak adalah Jumlah siswa kelas 1
Operasional Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau yang sederajat, laki-laki dan perempuan yang
mendapat imunisasi campak di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

Frekuensi Setiap tahun (November)


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun (November)
Numerator Jumlah anak SD/MI atau yang sederajat kelas 1 yang
mendapat imunisasi Campak di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan BIAS
Target 100%
Langkah Pendataan jumlah murid kls 2 dan 3 SD, persiapan
Kegiatan logistik, pelaksanaan
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data
5) Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2+

Judul Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT 2+


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bumil dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
tetanus
Definisi Cakupan Imunisasi TT2 + Ibu Hamil adalah jumlah ibu
Operasional hamil yang mendapatkan imunisasi TT ke-dua atau
ke-tiga, atau ke-empat atau ke-lima di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2, TT 3,
TT4, TT5 di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 50%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

6) Desa/Kelurahan UCI (Universal Chlid Imunization)


Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization)
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap
kelengkapan dan intensitas imunitas yang didapatkan
terhadap seluruh sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Operasional Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana
80 % dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100%
Langkah Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
Kegiatan sasaran, pelayanan imunisasi yang berkualitas,
monev, PWS
Penanggungjaw Koordinator Imunisasi
ab pengumpul
data

c. Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

1) Cakupan Pengendalian KLB

Judul Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <


24 jam
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meminimalkan penyebaran wabah dan dampak
penyakit
Definisi Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24
Operasional jam adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani
< 24 jam pada suatu desa/kelurahan di satu wilayah
kerja dalam periode/kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani < 24
jam pada satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi dalam
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan KLB 24 jam (WI), EWARS, masyarakat, media
masa
Target 100%
Langkah Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan,
Kegiatan pemutusan mata rantai, pengamatan pasca KLB
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

2) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
Judul Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000
penduduk < 15 tahun
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui / penemuan virus polio liar
Definisi Acute Flacid Paralysis adalah jumlah kasus AFP non
Operasional polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk < 15
tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kasus AFP non polio pada penduduk < 15
tahun di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk < 15 tahun di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan surveilans AFP, EWARS
Target >1
Langkah Sosialisasi, pencarian kasus, pengamatan specimen,
Kegiatan kunjungan ulang, pencarian kontak (teman bermain).
Penanggungjaw Koordinator P2PM
ab pengumpul
data

3) Cakupan Penemuan pasien baru TB BTA +


Judul Penemuan TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan kasus TB Paru dengan BTA +
pada penderita Suspek TB Paru
Definisi Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif
Operasional adalah angka Penemuan Pasien baru TB BTA pasitif
atau Case Detection Rate (CDR) adalah persentase
jumlah penderita baru TB BTA positip yang ditemukan
dibandingkan dengan jumlah perkiraan kasus baru TB
BTA positif dalam wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu 1 tahun.

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan
dan diobati di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
Tahun
Sumber data Pelaporan TB (TB 07, 08 dan 11)
Target 85%
Langkah Sosialisasi, penemuan kasus, pemeriksaan specimen,
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

4) Cakupan Kesembuhan penderita TB BTA +


Judul Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penderita TB Paru BTA + secara mikroskopis
minimal 2 kali berturut-turut negatif
Definisi Angka Kesembuhan Pasien TB BTA pasitif atau Cure
Operasional Rate (CR) adalah persentase pasien baru TB paru
BTA positif yang sembuh setelah selesai masa
pengobatan dibandingkan dengan jumlah pasien baru
TB BTA positif yang diobati di wilayah kerja
Puskesmas dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang sembuh di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun satu tahun
Denominator Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun satu tahun
Sumber data Laporan TB 08
Target 85%
Langkah Penemuan penderita, pengobatan, kompotensi, monev
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

5) Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani


Judul Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar balita yang menderita Pneumonia mendapatkan
tatalaksana penanganan sesuai standar.
Definisi Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Operasional adalah Persentase balita dengan Pneumonia yang
ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di
Sarana Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani di
satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu
wilayah kerja pada waktu yang sama
Sumber data Laporan bulanan program P2 ISPA
Target 100%
Langkah Penemuan penderita, pengobatan, kunjungan rumah,
Kegiatan promkes, monev, kemitraan
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

6) Cakupan Penemuan Penderita Diare


Judul Balita Dengan Diare Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar balita dengan diare mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak berakibat
dehidrasi
Definisi Cakupan Penemuan penderita diare adalah jumlah
Operasional penderita yang datang dan dilayani di Sarana
Kesehatan dan Kader di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap hari kerja
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di
sarana kesehatan dan kader di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah perkiraan penderita diare di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun (10% dari
perkiraan penderita)
Sumber data Laporan P2 Diare, EWARS, SP2TP, pelayanan
swasta, Laporan kader, register penderita, laporan
bulanan klinik
Target 90%
Langkah Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, monev,
Kegiatan promkes
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

7) Cakupan Penderita DBD yang ditangani


Judul Penderita DBD Yang Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kasus DBD mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar.
Definisi Cakupan Penderita DBD yang ditangani adalah
Operasional persentase penderita DBD yang ditangani sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah
penderita DBD yang ditemukan/ dilaporkan dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.

Frekuensi Setiap Bulan


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah penderita DBD yang ditemukan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan P2 DBD, SP2TP, pelayanan swasta,
SIMPUS, SIRS, KDRS dan KD DBD
Target 100%
Langkah Penegakan diagnosis, tatalaksana, PE, PSN, monev,
Kegiatan promkes
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

8) Cakupan penderita HIV-AIDS yang ditangani


Judul Klien Yang Mendapat Penanganan HIV- AIDS
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar Klien mendapatkan tatalaksana penanganan
sesuai standar.
Definisi Klien yang mendapat penanganan HIV- AIDS adalah
Operasional klien yang mendapat penanganan HIV- AIDS sesuai
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah klien yang mendapatkan penanganan HIV-
AIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh klien HIV- AIDS yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan khusus Rumah Sakit/ Dinas Kesehatan
Target
Langkah Tatalaksana terapi ODHA, peningkatan PHBS,
Kegiatan peningkatan SDM
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

9) Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)


Judul Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita kusta mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak terjadi
penyebaran dan resistensi obat
Definisi Penderita kusta yang selesai berobat adalah penderita
Operasional kusta yangmenyelesaikan pengobatan tepat waktu
(RFT rate) di satu wilayah kerjaPuskesmas pada kurun
waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita kusta yang ditangani sesuai standar
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita kusta yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 kusta, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah 1. Penemuanpenderita:
Kegiatan Secara pasif bersifat sukarela dan secara aktif
melalui pemeriksaan kontak serumah dan
tentangga/lingkungan, pemeriksaan anak
sekolah chase survei, rapid village survei
khusus, LEK, SAPEL, survey focus)
2. Pengobatanpenderita:
-Pemberian pengobatan sesuai dengan
rekomendasi WHO: PB anak dan dewasa, MB
anak dan dewasa;
-Penanganan penderita reaksi;
-Rujukan penderita dengan komplikasi;
-Konfirmasi diagnosis kasus sulit (petugas
kabupaten)
-Pemantauan kecukupan pengobatan (petugas
kabupaten)
3. Pembinaan Pengobatan (Case Holding):
Monitoring pengobatan dan melakukan
pelacakan penderita yang tidakmengambil obat
4. Mencegah cacat dan perawatan dini,
denganpemeriksaan POD
(Prevention Of Disability). Setiap bulan pada
semua penderita,setiap 2
minggu pada penderita reaksi, serta
memberikan contoh cara merawat diri
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan;
6. Melakukan penyuluhan bagi penderita,
keluarga, dan masyarakat;
7. Manajemen logistik, meliputi: permintaan obat,
penyimpanan, dan pendistribusian;
8. Menilai hasil pelaksanaan pelayanan
pengobatan kepada penderita dengan melihat
angka kesembuhan.
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

10) Infeksi Menular Seksual yang diobati


Judul Infeksi Menular Seksual (IMS) Yang Diobati
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Agar penderita IMS mendapatkan tatalaksana
penanganan sesuai standar sehingga tidak terjadi
penyebaran dan resistensi obat
Definisi Infeksi menular seksual (IMS) yang diobati adalah
Operasional penderita IMS yang penanganannya sesuai standar di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita IMS yang ditangani sesuai standar di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penderita IMS yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan P2 IMS, SP2TP, pelayanan swasta
Target 100%
Langkah Penegakan diagnosis, tatalaksana, perilaku seksual
Kegiatan aman, monev, promkes (klinik pelangi)
Penanggungjaw Koordinator P2M
ab pengumpul
data

4. Upaya Kesehatan Lingkungan

a. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat


Judul Cakupan rumah sehat
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya rumah-rumah yang memiliki higiene
sesuai standar
Definisi Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah
Operasional rumah sehat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
padau kurun wakt 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan
lapangan, Register kesling, laporan LB4
Target 70%
Langkah Buku catatan kegiatan di lapangan
Kegiatan Buku Kunjungan Lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

b. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih


Judul Cakupan Sarana Air Bersih
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air
bersih
Definisi Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah
Operasional persentase jumlah sarana air bersih yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku Kunjungan Lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

c. Cakupan Pengawasan Jamban


Judul Cakupan Jamban Keluarga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
jamban keluarga
Definisi Cakupan pengawasan jamban adalah persentase
Operasional jumlah jamban yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jamban diperiksa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku Kunjungan Lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

d. Cakupan Pengawasan SPAL


Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Cakupan Pengawasan SPAL adalah Persentase
Operasional jumlah SPAL (jumlah rumah tangga ) yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator jumlah SPAL rumah tangga yang diperiksa di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana SPAL rumah tangga yang ada di ada
di wilayahkerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Target 80%
Langkah Pendataan, Sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

e. Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)


Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
TTU/TPM
Definisi Cakupan pengawasan tempat-tempat umum adalah
Operasional persentase jumlah TTU yang diperiksa di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTU diperiksa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

f. Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)


Judul Tempat Umum (TTU/TPM) Yang Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
TTU/TPM
Definisi Cakupan pengawasan TPM adalah persentase jumlah
Operasional TPM yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TPM diperiksa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 80%
Langkah Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

g. Cakupan Pengawasan Industri


Judul Cakupan pengawasan industri
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
industri-industri di sekitar wilayah kerja puskesmas
Definisi Cakupan pengawasan industri adalah persentase
Operasional pengawasan industri yang dilaksanakan oleh petugas
Puskesmas yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah industri diperiksa oleh Petugas Puskesmas
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah industri yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan
Buku kunjungan lapangan
Register Kesehatan Lingkungan
Register Penyuluhan
Laporan LB4, LSD
Target 100%
Langkah Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

h. Cakupan Kegiatan Klinik Lintas (Layanan Informasi Sanitasi)


Judul Cakupan Klinik Sanitasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar diketahui dampak sanitasi terhadap penyakit
yang timbul .
Definisi Cakupan konseling Klinik Sanitasi adalah persentase
Operasional konseling yang diberikan oleh petugas Puskesmas
pada penderita Penyakit Berbasis Lingkungan/ klien di
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Penyakit Berbasis Lingkungan/ klien
yang mendapatkan konseling oleh Petugas
Puskesmas di Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah penderita Penyakit Berbasis Lingkungan/ klien
di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Penyakit Berbasis Lingkungan/ Klien di
klinik sanitasi
Buku Bantu Petugas
Register Puskesmas
Target 70%
Langkah Penyediaan sarana,ruang,fasilitas lainnya.
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Kesling
ab pengumpul
data

5.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tidak Menular


a. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
1) Persentase puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM
secara terpadu

Judul Puskesmas PTM terpadu


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini faktor resiko PTM secara terpadu

Definisi Persentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan


Operasional deteksi dini faktor risiko PTM terpadu minimal melalui
kegiatan Posbindu PTM pada minimal 20 % desa /
kelurahan di wilayah kerjanya dan melaksanakan
pengendalian Hipertensi dan Diabetes mellitus
terintegrasi.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulanda
ta
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan
deteksi dini faktor resiko PTM terpadu pada kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan Bulanan PTM terpadu puskesmas dan FKTP
pada portal web PTM
Target 20 %
Langkah Menginput data jumlah penduduk di setiap
Kegiatan desa/kelurahan berdasarkan usia dan jenis
kelamin
Menginput data ke portal web PTM berbasis
FKTP
Mengakses data rekapitulasi faktor resiko dan
cakupan pemeriksaan faktor resiko PTM
Penyebaran informasi
Penanggungjaw Pemegang program PTM
ab pengumpul
data

2). Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Pos


Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM

Judul Posbindu PTM


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM secara
rutin
Definisi Persentase Desa / kelurahan yang melaksanakan
Operasional kegiatan Posbindu PTM yaitu deteksi dini dan
monitoring faktor resiko PTM secara rutin minimal
pada 10 % penduduk usia 15 tahun di wilayah
tersebut.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah desa/kelurahan yang mempunyai posbindu
dan aktif dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan Bulanan Faktor resiko PTM (Posbindu)
Target 20%
Langkah Pembentukan posbindu, pengadaan alat, bahan, dan
Kegiatan logistik, Pemeriksaan faktor resiko PTM, entry portal
web berbasis posbindu, hak akses.
Penanggungjawa Pemegang program PTM
b pengumpul
data

3). Persentase Perempuan usia 30 50 tahun yang di


deteksi kanker leher rahim dan payudara

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini kanker leher rahim dan Kanker payudara
Definisi jumlah perempuan usia 30 50 tahun yang dilakukan
Operasional deteksi dini melalui metoda inspeksi Visual dengan
Asam Asetat (IVA) atau papsmear untyk kanker leher
rahim dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)
untuk kanker payudara.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah perempuan 30 50 tahun yang di deteksi di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denomin Jumlah perempuan usia 30 50 tahun di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
ator
Sumber data Laporan Bulanan IVA dan CBE
Target 20 %
Langkah Pelatihan IVA, persediaan alat dan logistik IVA,
Kegiatan penjaringan terhadap sasaran, pelayanan dan tindak
lanjut, evaluasi
Penanggungjaw Pemegang Program PTM, Dokter dan Bidan
ab pengumpul Koordinator yang sudah mendapat pelatihan IVA
data
4). Persentase Puskesmas yang melaksanakan kebijakan kawasan
tanpa rokok minimal 50 % sekolah

Judul Kebijakan KTR


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Menerapkan peraturan maupun kebijakan tentang
larangan untuk tidak merokok
Definisi Persentase puskesmas yang memiliki peraturan dan
Operasional kebijakan KTR dalam bentuk SE, SK, Instruksi,
Peraturan Walikota/Peraturan Bupati/ Peraturan
Daerah dan telah menerapkan pada minimal 50 %
tempat proses belajar mengajar di sekolah.
Frekuensi Setiap Semester
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Semester
Numerator Jumlah Sekolah yang menerapkan KTR di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah Desa yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan PTM
Target 50 %
Langkah Sosialisasi KTR di semua lini, pembentukan SE
Kegiatan maupun SK KTR di wilayah masing-masing
Penanggungjaw Pemegang program PTM
ab pengumpul
data

6. Upaya Promosi kesehatan

a. Promosi Kesehatan Dalam Gedung


1) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
Judul Komunikasi Interpersonal (KIP/K)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi antar individu agar terbangun
pengertian yang sama
Definisi Cakupan komunikasi interpersonal dan konseling
Operasional (KIP/K) di puskesmas adalah jumlah pengunjung yang
mendapat KIP/K di klinik khusus atau klinik terpadu
KIP/K tentang gizi, P2M, sanitasi, PHBS dan lain-lain
sesuai kondisi/masalah pengunjung sebanyak 5 %
pengunjung puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pengunjung puskesmas yang mendapat KIP/K
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pengunjung puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Catatan lengkap laporan promkes, klinik khusus
terpadu KIP/K
Target 5 % dari jumlah kunjungan
Langkah Membuka poli khusus komunikasi mengenai promkes
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Promkes
ab pengumpul
data

2) Cakupan Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas di Dalam


Gedung Puskesmas
Judul Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di
dalam gedung puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjalin komunikasi antara individu agar terbangun
pengertian yang sama
Definisi Cakupan penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam
Operasional gedung puskesmas adalah penyampaian informasi
kesehatan kepada sasaran pengunjung puskesmas (5-
30 orang) yang dilaksanakan oleh petugas,
dilaksanakan 96 kali dalam satu tahun atau rata-rata 8
kali dalam setiap bulan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok didalam gedung
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 96 kali penyuluhan kelompok di dalam gedung
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - Catatan lengkap (daftar hadir, materi, pembicara)
- Register penyuluhan
Target 36 kali
Langkah Membentuk forum kelompok lansia dan kelompok
Kegiatan remaja
Penanggungjaw Koordinator Promkes
ab pengumpul
data

3) Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS


Judul Institusi Kesehatan ber-PHBS
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan - Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di
institusi kesehatan.
- Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi
kesehatan.
- Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.
Definisi Cakupan Institusi Kesehatan yang ber-PHBS adalah
Operasional persentase institusi kesehatan yang ber-PHBS yang
ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah institusi kesehatan ber-PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh institusi kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Hasil pendataan PHBS
Target 100% ( Seluruh institusi kesehatan ber-PHBS)
Langkah - Penyampaian pesan PHBS di Institusi Kesehatan
Kegiatan kepada pasien dan pengunjung seperti melalui
penyuluhan, penyebarluasan informasi melalui
media poster, stiker, papan pengumuman,
kunjungan rumah dsb.
- Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Institusi
Kesehatan seperti air bersih, jamban sehat, tempat
sampah, tempat cuci tangan dsb.
- Pelaksanaan pengawasan PHBS di Institusi
Kesehatan.
Penanggungjaw Sub koor Promkes
ab pengumpul
data
b. Promosi Kesehatan Luar Gedung
1). Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di tatanan rumah
tangga
Judul Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di
tatanan rumah tangga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya rumah tangga yang berPHBS
Definisi Cakupan rumah tangga ber-PHBS adalah presentase
Operasional rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS
rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah rumah tangga ber-PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Hasil pendataan PHBS
Target 65% rumah tangga ber-PHBS
Langkah Dengan melakukan pendataan menggunakan format
Kegiatan phbs rt kemudian di lakukan pengolahan data dan
didapatkan hasil yang baik
Penanggungjaw Sub koor Promkes
ab pengumpul
data

2). Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Kelompok


Oleh Petugas di masyarakat
Judul Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Penyuluhan Kelompok Oleh Petugas di masyarakat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Penyampaian informasi kesehatan kepada
masyarakat (5-30 orang) di tempat khusus/tempat
pertemuan masyarakat, dengan waktu 10-15 menit
dengan materi sesuai issu aktual/ masalah
kesehatan setempat dengan didukung alat bantu/
media penyuluhan.
Definisi Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di
Operasional masyarakat adalah penyampaian informasi kesehatan
kepada sasaran/masyarakat (5-30 orang) yang
dilaksanakan oleh petugas, dilaksanakan 1 kali
sebulan di setiap RW/ Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun (Jumlah
RW/ Posyandu x 12 kali).
Frekuensi 1 kali /bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 kali/bulan
Numerator Jumlah penyuluhan kelompok di masyarakat
RW/Posyandu dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah RW/ Posyandu di wilayah kerja Puskesmas x
12 kali dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register Penyuluhan
Target 5x
Langkah Pembentukan kelompok
Kegiatan
Penanggungjaw Sub koor Promkes
ab pengumpul
data

3). Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui pesentase (%) Posyandu


Purnama dan Mandiri.
Judul Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui
pesentase (%) Posyandu Purnama dan Mandiri.
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya posyandu yang berstrata purnama dan
mandiri
Definisi Cakupan Pembinaan UKBM Dilihat Melalui Persentase
Operasional (%)_Posyandu Purnama dan Mandiri adalah
persentase jumlah posyandu Purnama dan Mandiri
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun / skali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun / skali
Numerator Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - Catatan
- Register Penyuluhan
Target 25% Purnama dan Mandiri
Langkah - Sosialisasi program dana sehat
Kegiatan - Pelatihan dana sehat
- Pembinaan program dana sehat
- Memperbanyak program tambahan di posyandu
Penanggungjaw Sub koor Promkes
ab pengumpul
data

4) Cakupan Pembinaan Pemberdayaan masyarakat dilihat


melalui persentase (%) Desa Siaga Aktif (Untuk
Kabupaten)/RW Siaga Aktif (Untuk Kota)
Judul Cakupan Pembinaan Pemberdayaan masyarakat
dilihat melalui persentase (%) Desa Siaga Aktif
(Untuk Kabupaten)/RW Siaga Aktif (Untuk Kota
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya desa siaga aktif
Definisi Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif adalah
Operasional persentase jumlah desa siaga aktif di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah desa/kelurahan siaga aktif di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh desa/kelurahan siaga di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - Catatan
- Register Penyuluhan
- Pemetaan desa siaga
Target 40% desa/RW siaga
Langkah Diawali dengan melakukan pendataan survey mawas
Kegiatan diri dan dilakukan MMD
Penanggungjaw Subkoor Promkes
ab pengumpul
data

5) Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga Melalui


Kunjungan Rumah
Judul Cakupan Pemberdayaan Individu/Keluarga Melalui
Kunjungan Rumah
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya individu yang mandiri sd kemandirian 4
Definisi Cakupan kunjungan rumah adalah persentase
Operasional kegiatan KIP/K yang dilakukan petugas Puskesmas
terhadap individu/keluarga yang dilakukan di
rumahnya di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.
Frekuensi 1bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah rumah yang dikunjungi oleh Petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh sasaran KIP/K di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan
Register penyuluhan
Target 60% pengunjung klinik khusus/sasaran Puskesmas.
Langkah Dengan mengidentifikasiKK rawan lalu dilakukan
Kegiatan kunjungan rutin 1 minggu utk 4 kk sd status
kemandirian 4
Penanggungjaw Sub koor Perkesmas
ab pengumpul
data

7. Upaya Pengobatan

a. Rawat Jalan :
1) Cakupan Rawat Jalan Umum
Judul Cakupan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan kompetensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat pertama
Definisi Cakupan Kunjungan Rawat Jalan adalah persentase
Operasional kunjungan baru rawat jalan Puskesmas yang berasal
dari dalam wilayah kerja Puskesmas dan jaringannya
(Puskesmas Pembantu; Puskesmas Keliling) dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan Puskesmas dan
jaringannya yang berasal dari dalam wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas,
Register rawat jalan dan kartu rekam medik pasien
Target 100% sasaran (15% dari jumlah penduduk di dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun)
Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
Kegiatan SDM.
Penanggungjaw Koordinator Pengobatan
ab pengumpul
data

2) Cakupan Rawat Jalan Gigi


Judul Cakupan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat pertama
Definisi Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi adalah
Operasional persentase kunjungan baru pasien rawat jalan klinik
Gigi Puskesmas yang berasaldari dalam wilayah
kerja Puskesmas dan jaringannya dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan klinik Gigi
Puskesmas dan jaringannya yang berasal dari dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 6% jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas
Target 100% sasaran (2% (2013), 3% (2014), 4% (2015) dari
kunjungan puskesmas)
Langkah Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
Kegiatan SDM.
Penanggungjaw Koordinator Pengobatan
ab pengumpul
data
3) Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin
Judul BPJS PBI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan
kesehatan sebagai peserta BPJS .
Definisi proporsi penduduk gakin terlindungi Jaminan
Operasional Kesehatan ( Subsidi Pemerintah dan Pemda) di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta
KIS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan BPJS Kab/Kota, Asuransi Kesehatan
Komersial.
Target 100%
Langkah Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi,
Kegiatan pelaksanaan
Penanggungjaw Koordinator Jamsarkes
ab pengumpul
data

4) Pemberi pelayanan medis poliklinik rawat jalan Tingkat


Puskesmas
Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat
UPTDD Puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum dan dokter gigi.
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat
Operasional UPTDD Puskesmas adalah pelayanan yang diberikan
oleh tenaga medis (dokter umum, dokter gigi) sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik
umum, gigi yang diberikan oleh tenaga medis (dokter
umum, dokter gigi) di tingkat UPTD Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di
poliklinik umum, gigi di tingkat UPTD Puskesmas pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan,
Target Dokter umum : 100%
Dokter gigi : 100%
Langkah Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
Kegiatan monev
Penanggungjaw Koordinator Pengobatan.
ab pengumpul
data

5) Pemberi pelayanan medis/ paramedis poliklinik rawat jalan


tingkat Pustu
Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat
Pustu
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum/ perawat di tingkat pustu
Definisi Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu
Operasional adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum)/ perawat sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
pelayanan oleh oleh tenaga medis (dokter umum) di
tingkat pustu pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat
pustu pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan,
Target 100 %
Langkah Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
Kegiatan monev

6) Jam Buka pelayanan


Judul Jam Buka Pelayanan
Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan
selama 7 jam.
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja
Operasional pelayanan untuk poliklinik umum dan kedaruratan yang
diberikan secara terus menerus selama 6 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, Laporan Kunjungan, SIK UPTDD
Puskesmas.
Target Pagi : 6 jam
Langkah Pengaturan jadwal tugas, monev
Kegiatan
Penanggungjaw Ka UPT
ab pengumpul
data

7) Kepuasan Pelanggan
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar tersedia pelayanan poliklinik rawat jalan yang
mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Bertemunya antara harapan/ekspektasi pelangan
Operasional dengan kenyataan yang dialami/diterima oleh
pelangan dalam proses pelayanan
Frekuensi Setiap 6bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 6bulan
Numerator Jumlah kumulatif rata-rata penilaian kepuasan pasien
rawat jalan yang di survei
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survei
Sumber data Hasil survei, laporan kunjungan rawat jalan.
Target 60%
Langkah Pembentukan Tim Gugus Kendali Mutu, pembuatan
Kegiatan kuisioner, pengambilan sampel
Penanggungjaw Tim Gugus Kendali Mutu.
ab pengumpul
data

B. Uraian Standar Pelayanan Minimal Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Upaya Kesehatan Sekolah
a. Cakupan Sekolah (SD/MI/Sederajat) yang Melaksanakan
Penjaringan Kesehatan
Judul Cakupan Pemeriksaan Siswa SD dan Setingkat
Oleh Tenaga Kesehatan/Guru UKS/Dokter Kecil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak usia sekolah
yang berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan
Operasional setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 SD dan
setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru uks/dokter kecil)
melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah Sekolah SD/MI yang melaksanakan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sekolah SD/MI di wilayah kerja di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Format laporan rekapitulasi hasil penjaringan
kesehatan peserta didik tingkat puskesmas
Target 93%
Langkah persiapan sarana dan prasarana perencanaan,
Kegiatan pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan
Penanggungjaw Koordinator UKS
ab pengumpul
data

1). Pembentukan Dokter kecil tingkat SD


Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD
Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan
Tujuan Untuk meningkatkan kompotensi siswa di bidang
kesehatan sehingga mampu meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang
Operasional biasanya berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat
yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data

Periode Analisa 1 Kali setahun


Numerator Jumlah SD dan setingkat yang siswanya dilatih dokter
kecil di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah SD dan setingkat yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 10%
Langkah Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan
Kegiatan sarana dan prasarana pelatihan, pengaturan jadwal
dan materi pelatihan
Penanggungjaw Koordinator UKS.
ab pengumpul
data

2). Cakupan pelayanan kesehatan Remaja


Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak remaja yang
berada di sekolah
Definisi Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah
Operasional cakupan siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa kelas
1SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya
oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/kader kesehatan remaja) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas
1 SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya
melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas
1 SMU/SMK sederajat di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 100%
Langkah Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
Kegiatan pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjaw Koordinator UKS dan Koordinator KIA KB
ab pengumpul
data

3). Pelayanan Medical Check Up siswa TK


Judul Pelayanan Medical Check Up Anak Sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini penyakit-penyakit pada anak usia sekolah
Definisi Pelayanan medical check up murid TK adalah
Operasional pemeriksaan yang dilakukan pada murid TK untuk
menentukan kondisi kesehatan anak pada suatu
periode tertentu untuk memenuhi standar kesehatan
yang ditetapkan
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah murid TK yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah murid TK di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan UKS
Target
Langkah Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
Kegiatan pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjaw Sub kor. UKS
ab pengumpul
data

2. Upaya Kesehatan Khusus


a. Upaya Kesehatan Lansia

1). Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Para
Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat pra usia lanjut dan
lanjut usia
Definisi Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut adalah
Operasional persentase Pelayanan Kesehatan yang diberikan
kepada usia lanjut di sarana pelayanan kesehatan
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sasaran usia lanjut yang mendapatkan
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas selama kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas
selama kurun waktu satu tahun
Sumber data Form (F1;F2;F3;F4;F5)
Target 75%
Langkah Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan,
Kegiatan koordinasi LS
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Khusus (pemegang program
ab pengumpul Lansia)
data

2) Cakupan Pembinaan Usia Lanjut Pada Kelompok Usia Lanjut


(Posbindu Lansia)
Judul Posbindu Lansia
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat pra usia lanjut dan
lanjut usia
Definisi Cakupan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut pada
Operasional Kelompok Usia Lanjut adalah Persentase Kelompok
Usia Lanjut di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun, yang mendapatkan pembinaan
kesehatan usia lanjut oleh petugas Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Kelompok Usila Lanjut yang mendapatkan
pembinaan kes. usia lanjut di wil. kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Kelompok usia lanjut di wil. kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan hasil kegiatan kelompok usia lanjut
Target 3 pos
Langkah Sosialisasi, peningkatan SDM, pendataan lansia,
Kegiatan pembentukan posbindu lansia, pelayanan lansia,
monev.
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Khusus (pemegamg program
ab pengumpul Lansia)
data

a. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat

1) Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan


Jiwa
Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPTD Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang
meliputi, promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
pada gangguan mental emosional, psikosomatik, dan
psikotik.
Definisi Cakupan penanganan Pasien terdeteksi gangguan
Operasional kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa
yang ditangani di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan kesehatan
jiwa di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data - SIMPUS, SIK, rekam medik, laporan program jiwa,
Register Pasien Harian
Target 100%
Langkah Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan
Kegiatan rumah, pencatatan dan pelaporan, rujukan, monev
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Khusus (Pemegang program
ab Kesehatan Jiwa)

2) Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa


Judul Pendataan Gangguan Jiwa Berat di Masyarakat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa
berat yang ada di masyarakat.
Definisi Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah
Operasional persentase pasien yang mendapatkan pelayanan
deteksi dini gangguan kesehatan jiwa di Puskesmas.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa di Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data - SIMPUS, SIK, rekam medik, laporan program jiwa,
Register Pasien Harian
Target 20%
Langkah Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan,
Kegiatan koordinasi LS
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Khusus (Pemegang program
ab pengumpul Kesehatan Jiwa)
data

b. Upaya Kesehatan Mata

1) Cakupan screening Kelainan/Gangguan Refraksi Pada Siswa


SD
Judul Cakupan screening Kelainan/Gangguan Refraksi
Pada Anak Sekolah
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata
pada anak sekolah
Definisi Cakupan kegiatan skrining kelainan/ gangguan
Operasional refraksi pada anak sekolah adalah persentase jumlah
siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX yang diskrining
kelainan/ gangguan refraksi di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX yang
diskrining kelainan/ gangguan refraksi diwilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh siswa usia sekolah pada kelas V s.d IX
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data - Buku penjaringan SD s.d SMP
Hasil Pemeriksaan kesehatan indra penglihatan
anak sekolah
Target
Langkah Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
Kegiatan pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjaw Sub kor. Kesehatan khusus
ab pengumpul
data

2) Cakupan Penanganan Kasus Kelainan Refraksi


Judul Penemuan Kasus Kelainan Refraksi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas
belajar anak di usia sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Kasus Kelainan Refraksi
Operasional adalah persentase jumlah penanganaan kasus dengan
kelainan refraksi pada siswa kelas V s.d IX di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Sebulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Sebulan
Numerator Jumlah kasus Kelainan Refraksi yang ditangani pada
siswa kelas V s.d IX di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kasus Kelainan Refraksi yang ditemukan pada
siswa kelas V s.d IX di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku Catatan Penanganan Kelainan Refraksi
Target
Langkah Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
Kegiatan pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjaw Sub kor.kesehatan khusus
ab pengumpul
data

3) Cakupan Skrining Katarak


Judul Screening (Hunting) Penderita Mata Katarak
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata
karena katarak
Definisi Cakupan Skrining Katarak adalah persentase jumlah
Operasional skrining katarak pada penduduk usia 30 s.d usia 70
tahun) dengan jarak pandang kurang dari 3 meter di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien dengan keluhan jarak pandang kurang
dari 3 meter yang diskrining katarak pada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien dengan keluhan jarak pandang kurang
dari 3 meter di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Buku penjaringan Katarak
Hasil Pemeriksaan
Target 100%
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
Kegiatan pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Khusus (Pemegang Program
ab pengumpul Kesehatan Indera)
data

4) Cakupan Penanganan Penyakit Katarak


Judul Penemuan Penderita Mata Katarak
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan mata
karena katarak
Definisi Cakupan Penanganan Penyakit Katarak adalah
Operasional persentase jumlah penanganan penyakit katarak di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien katarak yang di operasi di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien terdeteksi katarak di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan Kegiatan Operasi katarak
Target 100%
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
Kegiatan pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Khusus (Pemegang Program
ab pengumpul Kesehatan Indera)
data

5) Penderita mata katarak yang dioperasi


Judul Penderita Katarak Yang Di Operasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan angka kebutaan akibat gangguan
mata karena katarak
Definisi Penderita katarak yang dioperasi adalah penderita
Operasional karena indikasi medis dilakukan tindakan operasi oleh
di RSU maupun RS Khusus (RS Indera) di UPTD
Puskesmas.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpu
lan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif penderita katarak yang dilakukan
tindakan operasi di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penderita katarak yang ada dalam kurun waktu
yang sama
Sumber data Data kunjungan, SIK, rekam medis
Target -
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
Kegiatan pelayanan, rujukan, kerja sama dengan RS
Penanggungjaw KoordinatorKesehatan Khusus (Pemegang Program
ab pengumpul Kesehatan Indera)
data

6) Cakupan Rujukan Gangguan Penglihatan Pada Kasus Diabetes


Mellitus Ke Rumah Sakit
Judul Cakupan Rujukan Gangguan Penglihatan Pada
Kasus Diabetes Mellitus Ke RS
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menurunkan angka gangguan penglihatan
akibat penyakit diabetes mellitus
Definisi Cakupan Rujukan gangguan penglihatan pada
Operasional kasus Diabetes Melitus ke RS adalah persentase
jumlah rujukan pasien dengan gangguan
penglihatan pada kasus diabetes melitus ke RS di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah rujukan pasien dengan gangguan
penglihatan pada kasus diabetes melitus ke RS di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Denominator Seluruh pasien dengan gangguan penglihatan pada
kasus diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Sumber data - Register rawat jalan
- Buku Catatan Rujukan
- Rekam Medik Pasien
Target 100%
Langkah Kegiatan Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
pelayanan, rujukan, kerja sama dengan Rumah Sakit
Penanggungjawab Sub kor.kesehatan khusus
pengumpulan data

7) Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan


Pendengaran di SD/MI
Judul Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus
Gangguan Pendengaran di SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk menemukan sedini mungkin gangguan
pendengaranpada siswa-siswa SD
Definisi Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus
Operasional Gangguan Pendengaran di SD/MIadalah persentase
kegiatan penjaringan gangguan pendengaran pada
siswa SD/MI di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah siswa SD/ MI kelas 1 (satu) yang dilakukan
pemeriksaan gangguan pendengaran di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD/MI kelas 1 (satu) yang berada di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Sumber data Rekap hasil penjaringan UKS
Target 80%
Langkah Kegiatan 1. Transfer informasi dari tenaga spesialistik
kepada masyarakat secara efisien dan
bermakna
2. Melaksanakan pelatihan / kursus untuk dapat
melakukan deteksi dini, diagnosis dan
penatalaksanaan masalah kesehatan telinga
dan pendengaran
3. Mengembangkan suatu kerjasama yang
bermutu diantara semua personil kesehatan
Penanggungjawab Sub kor. Kesehatan khusus
pengumpulan data

8) Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI


Judul Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di
SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan anak di usia
sekolah
Definisi Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
Operasional yang ditanganiadalah kasus gangguan pendengaran
di SD/MI dari kegiatan penjaringan yang ditangani di
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kasus gangguan pendengaran siswa SD/MI
yang ditemukan hasil penjaringan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD/ MI kelas 1 (satu) yang dilakukan
pemeriksaan gangguan pendengaran di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Rekap hasil penjaringan UKS
Register Pasien
Target 100%
Langkah Kegiatan 1. Transfer informasi dari tenaga spesialistik kepada
masyarakat secara efisien dan bermakna
2. Melaksanakan pelatihan / kursus untuk dapat
melakukan deteksi dini, diagnosis dan
penatalaksanaan masalah kesehatan telinga dan
pendengaran
3. Mengembangkan suatu kerjasama yang bermutu
diantara semua personil kesehatan

Penanggungjawab Sub koor kesehatan khusus


pengumpulan data

c. Kesehatan Kerja

1) Cakupan Pembinaan Pos UKK


Judul Pembinaan Pos UKK
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
tenaga kerja informal dan keluarganya yang
belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan
mencegah penggunaan bahan-bahan yang
membahayakan lingkungan kerja dan
masyarakat serta menerapkan prinsip
ergonomik.
Definisi Cakupan Pembinaan Pos Upaya Kesehatan
Operasional Kerjaadalah persentase Pos UKK yang
mendapatkan pembinaan kesehatan kerja dari
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pos UKK yang mendapat pembinaan
kesehatan kerja dari petugas Puskesmas
Denominator Jumlah Pos UKK yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Ada laporan/catatan kegiatan kesja (Pos UKK) di
Puskesmas sesuai kebutuhan lingkungan berupa
Pembinaan kesja di Pos UKK (promotif, preventif
dan kuratif)
Target 100 %
Langkah Kegiatan Penyuluhan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Yankes tenaga kerja yang berkunjung
ke puskesmas
Kartu berobat diberi kode tersendiri
Pemeriksaan kes diarahkan kepada
penyakit yang ada hubungannya
dengan pekerjaan
Penderita penyakit akibat kerja
dilakukan tindak lanjut untuk diberikan
penyuluhan kesehatan dan cara
pencegahan penyakit
Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke
rumah sakit
Laporan melalui RR (pelaporan dan
pencatatan) terpadu
Penanggungjawab Sub koor UKK
pengumpulan data
2). Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)
Judul Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
tenaga kerja informal dan keluarganya yang
belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan
mencegah penggunaan bahan-bahan yang
membahayakan lingkungan kerja dan
masyarakat serta menerapkan prinsip
ergonomik.
Definisi Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja adalah
Operasional Presentase Pasien dengan Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
yang ditangani Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pasien yang mendapatkan penanganan PAK
& PAHK di Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah Pasien dengan PAK dan PAHK di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Rekam medik
Buku Register Pasien
Target 100%
Langkah Kegiatan Penyuluhan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Yankes tenaga kerja yang berkunjung
ke puskesmas
Kartu berobat diberi kode tersendiri
Pemeriksaan kes diarahkan kepada
penyakit yang ada hubungannya
dengan pekerjaan
Penderita penyakit akibat kerja
dilakukan tindak lanjut untuk diberikan
penyuluhan kesehatan dan cara
pencegahan penyakit
Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke
rumah sakit
Laporan melalui RR (pelaporan dan
pencatatan) terpadu
Penanggungjawab Sub koor UKK
pengumpulan data

d. Upaya Kesehatan Tradisional


1) Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)
Judul Upaya kesehatan tradisional
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional,
jenis dan cara pengobatannya
Definisi Cakupan pembinaan Pengobat tradisional adalah
Operasional cakupan Pengobat tradisional yang dibina oleh
Petugas Puskesmas yang berada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 75%
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di
wilayah puskesmas
- Pembinaan pengobat tradisional yang ada di
wilayah puskesmas
Penanggungjawab
pengumpulan data

2) Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin


Judul Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional,
jenis dan cara pengobatannya
Definisi Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar / Berijin
Operasional adalah persentase pengobat tradisional yang
terdaftar atau berijin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh
Petugas Puskesmas yang ada di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
mempunyai STPT/SIPT
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh
Petugas Puskesmas yang ada di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 85%
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di
wilayah puskesmas
- pembinaan pengobat tradisional yang ada di
wilayah puskesmas
Penanggungjawab
pengumpulan data

e. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas


1). Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)
Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang dilakukan
oleh petugas perkesmas baik yang belum selesai
maupun yang sudah selesai di bina.
Definisi Cakupan keluarga dibina adalah persentase
Operasional keluarga rawan yang belum selesai dibina maupun
yang sudah selesai dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 52 Keluarga Rawan
Sumber data SP3/ LB4
R1, R2
Kohort
Asuhan Keperawatan
Target 80%
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawab Sub koor Perkesmas
pengumpulan data

2). Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina
Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Memamtau Keluarga Rawan yang dapat mandiri
tentang masalah kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina adalah
Operasional persentase keluarga rawan yang mencapai KM IV
dan KK yang jumlah kunjungannya sudah 6 kali
kunjungan dengan tidak memandang status
keluarga mandirinya di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 100%
Sumber data SP3/ LB4
R1, R2 PHN
Kohort
Asuhan Keperawatan
Target 100% sasaran (52 Keluarga Rawan)
Langkah Kegiatan Melakukan perkesmas
Penanggungjawab SubKoor Perkesmas
pengumpulan data

f. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1). Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi Di Masyarakat (UKGM)
Judul Cakupan Kelurahan Binaan UKGMD
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di masyarakat (posyandu)
Definisi Cakupan UKGM adalah persentase UKBM yang
Operasional mendapat pembinaan dari petugas puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke UKGM
Target 5 desa
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpulan data

2). Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK


Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di TK
Operasional adalah persentase TK yang dibina oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu setahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah TK yang mendapatkan pembinaan oleh
petugas puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TK yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu setahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut
pengumpulan data

3). Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI


Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di
SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di
Operasional SD/MI adalah persentase SD/MI yang dibina oleh
petugas puskesmas dalam kurun waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah SD yang mendapatkan pembinaan oleh
petugas puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah SD/MI yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu setahun
Sumber data Catatan pembinaan yang dilakukan ke SD/MI
Target 5 SD
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpulan data

5). Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa TK


Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
siswa TK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut
Operasional siswa TK adalah persentase siswa TK yang
mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang berada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan mulut

6). Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa SD


Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
siswa SD
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut
Operasional siswa SD adalah persentase siswa SD yang
mendapat pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
dari petugas puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa SD yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah siswa SD yang berada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register pasien, buku catatan pembinaan
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan mulut
pengumpulan data

7). Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
Judul Cakupan Penanganan Siswa TK yang
membutuhkan perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa TK yang
Operasional Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi adalah
persentase siswa TK yang mendapatkan
penanganan berupa perawatan gigi oleh Petugas di
Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat penanganan oleh
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang membutuhkan perawatan
dalam kurun waktu satu tahun di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke TK
Target
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan mulut
pengumpulan data

8). Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
Judul Cakupan Penanganan Siswa SD yang
membutuhkan perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang
Operasional Membutuhkan Perawatan Kesehatan Gigi adalah
persentase siswa SD/MI yang mendapatkan
penanganan berupa perawatan gigi oleh Petugas di
Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa SD/ MI yang mendapat penanganan
oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke SD/ MI
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan mulut
pengumpulan data

9). Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut
Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan
gigi dan mulut kepada penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan
Operasional kesehatan gigi dan mulut adalah kunjungan baru
penduduk umum yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sesuai standar di UPTD
Puskesmas pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 6% dari seluruh jumlah penduduk
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas,
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan mulut.
pengumpulan data

10). Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Ibu Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu
hamil
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu
Operasional hamil adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
terhadap ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas dalam kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil baru yang berkunjung ke
UPTD Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi
dan mulut dalm kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas pada kurun waktu yanag sama
Sumber data Laporan kunjungan KIA, SIK, laporan kesehatan gigi
dan mulut
Target
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpulan data

11). Ratio penambalan dan pencabutan gigi


Judul Ratio Penambalan dan Pencabutan Gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan estetika
Tujuan Untuk meningkatkan kualitas gigi sehingga
meningkatkan derajat kesehatan dan penampilan.
Definisi Ratio penambalan dan pencabutan gigi adalah
Operasional kemampuan untuk mempertahankan kualitas
keberadaan gigi sesuai dengan standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah gigi yang dilakukan penambalan dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah gigi yang dicabut dalam kurun waktu yang
sama.
Sumber data Laporan kesehatan gigi dan ulut
Target 5:1
Langkah Kegiatan KIE, pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab KoordinatorKesehatan Gigi dan Mulut.
pengumpulan data

12). Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas:
Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di UPTD
Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi
dan mulut
Definisi Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di UPTD
Operasional Puskesmas adalah waktu yang ditetapkan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk
mewujudkan pelayanan yang bermutu, cepat dan tepat
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang disampling
secara acak sejak pasien mulai ditangani sampai
selesai.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk
setiap tindakan
Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut
Target Perawatan : 5 menit
Pencabutan : 30 menit
Scaling : 60 menit
Pencabutan : 10 menit
sulung : 30 menit
Tambal permanen :10 menit
Pengobatan per
oral
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
Kegiatan pelayanan
Penanggungjaw Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Gugus
ab pengumpul Kendali Mutu
data

g. Upaya Pelayanan One day care

1). Persalinan

a). Pemberi Pelayanan Persalinan Normal


Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Normal
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan normal yang
dilakukan oleh tenaga dokter umum dan bidan
Definisi Pemberi pelayanan persalinan normal adalah
Operasional persalinan normal yang dilakukan oleh tenaga
dengan kompotensi dokter umum dan bidan trampil

Frekuensi Setiap bulan


Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan normal yang ditolong
dokter umum dan bidan trampil pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan normal pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan RI, SIMPUS
Target 90%
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas,
kelengkapan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Koordinator Kebidanan
pengumpulan data

b). Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit


Judul Pemberi Pelayanan Persalinan dengan Penyulit
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Agar terselenggaranya persalinan dengan penyulit
yang dilakukan oleh tenaga dengan kompetitif
(secara Tim)
Definisi Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Operasional adalah persalinan dengan penyulit yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan terampil
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif persalinan dengan penyulit yang
ditolong oleh tenaga kesehatan pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh persalinan dengan penyulit pada
kurun waktu yang sama
Sumber data LaporanSIMPUS
Target 90%
Langkah Kegiatan Peningkatan SDM, pengaturan jadwal petugas,
kelengkapan sarana dan prasarana
Penanggungjawab Koordinator Kebidanan
pengumpulan data

c). Penanganan Rujukan


Judul Penanganan Rujukan Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan
persalinan yang cepat, tanggap, responsive
sehingga mampu menyelamatkan pasien
Definisi Penanganan rujukan adalah pasien persalinan yang
Operasional karena diagnose dan indikasi tidak mampu ditangani
di pelayanan tingkat UPTDD Puskesmas yang
selanjutnya di reveral ke pelayanan tingkat dua
(RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang karena
diagnose dan indikasi di rujuk ke fasilitas RS pada
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang ada karena
diagnose dan indikasi di rujuk
Sumber data Laporan oneday care persalinan, SIMPUS, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana
dan prasarana
Penanggungjawab Koordinator Kebidanan
pengumpulan data

d). Kejadian Kematian Ibu karena Persalinan


Judul Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang
kompoten, cepat, tanggap, responsive sehingga
mampu menyelamatkan pasien
Definisi Kematian pasien karena persalinan adalah kematian
Operasional pasien yang terjadi selama periode pertolongan
persalinan sampai dengan meninggal dalam kurun
waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif pasien persalinan yang meninggal
selama periode persalinan, pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang bersalin pada kurun
waktu yang sama
Sumber data SIMPUS, SP2TP, laporan RI
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana
dan prasarana
Penanggungjawab Koordinator Kebidanan
pengumpulan data

e). Kepuasan Pelanggan


Judul Kepuasan Pelanggan Pasien Persalinan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar terselenggaranya pelayanan persalinan yang
mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
Definisi Kepuasan pelanggan pasien persalinan adalah
Operasional pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
pelayanan persalinan yang diberikan/diterimanya
Frekuensi Setiap 6 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
persalinan yang di survey pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien persalinan yang di survey
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Survei
Target 80 %
Langkah Kegiatan Persiapan quisioner, pangambilan sampel,
pelaksanaan
Penanggungjawab Tim Jaminan Mutu (Quality Assurance)
pengumpulan data

C. Uraian Standar Pelayanan Minimal Upaya Kesehatan


Penunjang
1. Upaya Farmasi
a. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar
sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah
Operasional ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar di unit
pengelola obat UPTDD Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data

Periode Analisa Setiap bulan


Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan unit pengelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di UPTDD Puskesmas dan
Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100%
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
Kegiatan monev
Penanggungjaw Koordinator Farmasi
ab pengumpul
data

b. Ketersediaan Obat Esensial

Judul Ketersediaan Obat Esensial


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan
kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling
Operasional banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan
oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam Daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan
untuk pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola
obat (Gudang Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di UPTDD Puskesmas dan
Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
Kegiatan monev
Penanggungjaw Koordinator Farmasi
ab pengumpul
data

c. Ketersediaan Obat Generik


Judul Ketersediaan Obat Generik
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik untuk pelayanan
kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item
Operasional obat generik untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat
(Gudang Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di UPTDD Puskesmas dan
Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100 %
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
Kegiatan monev
Penanggungjaw Koordinator Farmasi
ab pengumpul
data

d. Tata Kelola Obat Sesuai Standar

Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses
Operasional perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan
dan distribusi sesuai dengan standar tata kelola obat
dan aturan perundangan yang berlaku untuk katagori
obat tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar
tata kelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data Resep harian, register obat, LPLPO
Target 97 %
Langkah kartu stok obat, gudang penyimpanan obat, almari obat
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Farmasi
ab pengumpul
data

e). Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Pelayanan Obat jadi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan
obat jadi
Definisi Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang
Operasional diperlukan dari penyerahan resep sampai diterimanya
obat jadi yang terinformasi dengan jelas dengan aturan
pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat jadi
Sumber data resep.
Target 10 menit
Langkah pengadaan resep, pelayanan, sampling survey, monev
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

f.Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan
obat racikan
Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang
Operasional diperlukan dari penyerahan resep sampai diterimanya
obat racikan yang terinformasi dengan jelas dengan
aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data Resep.
Target 15 menit
Langkah Pengadaan resep, pelayanan, optimalisasi sarana
Kegiatan peracikan obat, sampling survey, monev
Penanggungjaw Koordinator Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

g. Penulisan Resep Rasional

Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium


Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada
pasien
Definisi Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai
Operasional pedoman dalam pemberian resep kepada pasien di
UPTDD Puskesmas dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang
sesuai formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel
dalam 1 bulan ( n minimal 75 )
Sumber data Resep.
Target 85 %
Langkah Penataan resep, random sampling.
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Farmasi
ab pengumpul
data

h. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk peningkatan mutu pelayanan obat kepada
pasien dan memperhatikan keselamatan pengguna
obat
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Operasional adalah kejadian dimana petugas obat tidak salah
dalam memberikan jenis obat, jumlah obat, dosis obat,
aturan pemakaian obat, orang yang menerima obat,
dan mengganti jenis obat tanpa konfirmasi kepada
petugas pembuat resep dan pengeluaran obat harus
berdasarkan resep

Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan
pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei , resep.
Target 100 %
Langkah Penataan resep, random sampling, survey
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

i. Tata Kelola Dokumen Resep

Judul Tata Kelola Dokumen Resep


Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh
dimusnahkan sesuai dengan aturan perundangan yang
berlaku
Definisi Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan dokumen resep sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan
dimusnahkan sesuai aturan perundangan yang
berlaku, dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang yang ada dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,
Kegiatan pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjaw Koordinator Farmasi
ab pengumpul
data
2.Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
a. Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen


Laboratorium
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam
memberikan pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata
Operasional waktu yang diperlukan untuk melakukan proses
pemeriksaan specimen laboratorium sederhana yang
meliputi persiapan, KIE, memproses specimen,
membaca, dan menginformasikan kepada pasien.
Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium
puskesmas adalah persentase jumlah pasien yang
melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan
laboratorium di Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Register Laboratorium
Target (10%- 1. Sepesimen sputum : 30 menit/sputum
2015 dari 2. Hb sahli : 10 menit/orang
kunjungan 3. Spesimen feces cacing : 15 menit/orang
puskesmas) 4. Gula darah kapiler : 5 menit/orang
5. Spesimen Urin : 10 menit
6. Cholesterol darah : 5 menit/orang
kapiler : 5 menit/orang
7. Uric Acid darah kapiler
Langkah Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan
Kegiatan kompotensi petugas, pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjaw Koordinator Laboratorium Sederhana
ab pengumpul
data

b. Hasil Lab Terkonfirmasi Kepada Petugas Medis/Berkompeten


Judul Hasil Laboratorium Terkonfirmasi ke Petugas
Medis/Berkompoten
Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar hasil pemeriksaan laboratorium segera
terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten
Definisi Hasil laboratorium terkonfirmasi ke petugas
Operasional medis/kompoten adalah semua jenis hasil
pemeriksaan laboratorium segera terkonfirmasi secara
tertulis ke petugas medis/kompoten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang segera
terkonfirmasi ke petugas medis/kompoten secara
tertulis
Denominator Jumlah hasil pemeriksaan laboratorium yang ada dan
tercatat
Sumber data Register laboratorium, SIK
Target 100%
Langkah Pencatatan dan pelaporan. Monev
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator Laboratorium Sederhana
ab pengumpul
data

3. Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas (SP2TP).


a. Tepat waktu laporan
Judul Tepat Waktu Laporan
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara
berjenjang
Definisi Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil
Operasional kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan
tahunan) oleh jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
tanggal/waktu yang sudah ditetapkan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan
dengan tanda bukti oleh jenjang yang lebih tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang
lebih tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi
Target 1. Laporan kegiatan KIA & : tanggal 5
KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan : tanggal 5
Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatanKesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : Senin
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans : tanggal 5
(EWARS) : tanggal 5
10. Laporan kegiatan : tanggal 5
Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12. Laporan kegiatan
perkesmas
13. Laporan kegiatan
Gigi/UKGS
14. Laporan UKK
Langkah koordinasi lintas program
Kegiatan
Penanggungjaw Koordinator SP2TP
ab pengumpul
data

b. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1). Lama waktu pendaftaran pasien

Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar
waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang
Operasional dibutuhkan mulai dari pasien di identifikasi sampai
selesai sesuai dengan standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi
sesuai standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga,
Kegiatan sampling survei
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP dan Tim Jaminan Mutu
ab pengumpul
data

2). Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan


Medik
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat,
tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik
Operasional pasien adalah waktu yang dubutuhkan mulai dari
pasien teridentifikasi sesuai dengan standar SIK
sampai mempunyai lembar catatan medic
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk
pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
sesuai standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder, registrasi kunjungan (SIK)
Target 10 menit
Langkah Penataan family folder, persiapan sarana, prasarana,
Kegiatan pengaturan tenaga, sampling survei
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP dan Tim Jaminan Mutu
ab pengumpul
data

3). Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Poli Poli Pelayanan

Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli


Pelayanan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat,
tepat, akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli
Operasional pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari
teridentifikasinya catatan medik pasien sampai catatan
tersebut ke poli pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi
catatan medik pasien ke poli pelayanan dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan
medik dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan.
Target 1 menit
Langkah Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir),
Kegiatan sampling survey
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP dan Tim Jaminan Mutu
ab pengumpul
data

4). Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam


setelah selesai pelayanan

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan


/Penyimpanan Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi
yang bisa dipertanggung jawabkan secara teknis
medis dan dijaga kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan
Operasional rekam medik dalam waktu 24 jam adalah catatan
medik pasien yang sudah teridentifikasi secara teknis
medis dan ditata kembali dalam family folder dalam
waktu maksimal 24 jam setelah pasien mendapat
pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap
sesuai standar dan tertata/tersimpan sesuai standar
dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan
medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan.
Target 100 %
Langkah Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik,
Kegiatan penataan family folder, sampling survei
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

5). Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi


yang jelas

Judul Kelengkapan Informed concent


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis
serta dibubuhi tanda tangan oleh pasien/keluarga
dengan petugas yang berkompoten tentang
persetujuan jenis tindakan medis yang dilakukan.
Definisi Kelengkapan informed concent adalah persetujuan
Operasional tertulis yang dijelaskan kepada pasien/keluarga
terhadap jenis tindakan medis yang kemudian dibubuhi
tanda tangan antara pihak pasien/keluarga dengan
petugas kesehatan yang berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis
sesuai standar yang dilengkapi dengan informed
concent dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis
sesuai standar dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan.
Target 100 %
Langkah Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan,
Kegiatan penyimpanan
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

6). Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu
sampai mendapatkan pelayanan.
Definisi Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang
Operasional dibutuhkan oleh pasien/pengunjung mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan
pemanggilan mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari
adanya catatan medik di unit pelayanan sampai
pemanggilan untuk dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli
pelayanan.
Target < 60 menit
Langkah Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling
Kegiatan survei
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

7). Kenyamanan ruang tunggu

Judul Kenyamanan Ruang Tunggu


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar pasien/keluarga/pengantar merasakan
kenyamanan selama proses pelayanan.
Definisi Kenyamanan ruang tunggu adalah
Operasional persepsi/pernyataan nyaman yang dirasakan oleh
pasien/keluarga/pengantar selama menunggu proses
pelayanan di ruang tunggu.
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa
nyaman menunggu di ruang tunggu selama proses
pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang
berada di ruang tunggu selama menunggu proses
pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) , sampling survei
Target 80 %
Langkah Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan
Kegiatan quisioner, pelaksanan sampling survey
Penanggungjaw Koordinator SP2TP dan Tim Gugus Kendali Mutu
ab pengumpul
data

8). Tata kelola rekam medik

Judul Tata Kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan rekam medik sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan
dimusnahkan sesuai aturan perundangan yang
berlaku, dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang yang ada dalam
kurun waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan,
Kegiatan pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjaw KoordinatorSP2TP
ab pengumpul
data

3).Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

Judul Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat


Dimensi Mutu Kecepatan dan ketepatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive
dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah
Operasional sejak pasien itu datang sampai mendapat pelayanan
dokter
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak
kedatangan semua pasien yang di sampling secara
acak sampai dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien yang ada di sampling (n
minimal= 50)
Sumber data Sampel
Target Rata-rata pelayanan 5 menit setelah pasien datang
Langkah
Kegiatan
Penanggung Koord IGD/ Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan
data

4).Kepuasan Pasien Gawat Darurat

Judul Kepuasan pasien pada gawat darurat


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
mampu memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
Operasional pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 3 bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien
gawat darurat yang di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien gawat darurat yang di survey (
minimal n = 50 )
Sumber data Survey
Target 80%
Langkah Pembagian Kuesioner
Kegiatan
Penanggung Koord IGD/ Tim gugus mutu
jawab&
pengumpulan
data
4. Administrasi dan menejemen
a. Tindak lanjut hasil monev kegiatan UPTDD
Judul Tindak lanjut monev kegiatan UPTDD
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya hasil kegiatan terhadap upaya
kesehatan perorangan di puskesmas rawat inap
Tanjungsari natar
Definisi Tindak lanjut monev hasil kegiatan tingkat UPTDD
Operasional adalah pelaksanaan monev yang harus dilakukan oleh
setiap penanggung jawab poli terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan dalam pertemuan monev tersebut
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan monev yang ditindaklanjuti
dalam satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam
satu bulan
Sumber data Notulen rapat
Target 100%
Langkah
Kegiatan
Penanggungjaw Ka UPT PRI Tanjungsari Natar
ab pengumpul
data

b.. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja


Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi PKM dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban
Operasional PKM untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara
periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap
adalah laporan kinerja yang memuat pencapaian
indikator-indikator yang ada pada SPM (standar
pelayanan minimal), indikator-indikator kinerja pada
rencana strategis bisnis PKM dan indikator-indikator
kerja yang lain yang dipersyaratkan oleh pemerintah
daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal 1 bulan sekali
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
dilakukan minimal 1 bulan 1 kali
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun
dalam 1 bulan
Sumber data Bagian tata usaha
Target 100%
Langkah Mencatat semua hasil kegiatan, membuat grafik,
Kegiatan membuat keterpaduan hasil kegiatan dengan program
lain
Penanggungjaw Ka UPT Way Sulan
ab pengumpul
data

c. Cost Recovery
Judul Cost Recovery
Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di PKM
Definisi Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional
Operasional dalam periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah
pembelanjaan operasional dalam periode waktu
tertentu
Frekuensi 2 minggu 1 kali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 minggu 1 kali
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan

Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan


Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target >40% (surplus)
Langkah Mencatat semua pendapatan dan pengeluaran,
Kegiatan memperkirakan hasil pendapatan yang akan datang,
berikut rencana pengeluaran yang akan datang
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
ab pengumpul
data
d.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan PKM
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi pendapatan dan
Operasional arus kas. Laporan keuangan harus diselesaikan pada
akhir bulan berjalan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum
tanggal setiap bulan berikutnya dalam 1 bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan
dalam 1 bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran
Kegiatan keuangan, mengisi semua form FS keuangan
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
ab pengumpul
data

e. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan BPJS


Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang
tagihan BPJS
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi
pembayaran pasien BPJS
Definisi Informasi tagihan pasien BPJS meliputi semua tagihan
Operasional pelayanan yang telah diberikan.
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien
BPJS adalah waktu pihak PKM melaporkan jumlah
pelayanan BPJS ke provider
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan
pasien BPJS yang diamati dlam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien BPJS yang diamati dalam 1 bulan
Sumber data Hasil pengamatan
Target <2 jam
Langkah Mengumpulkan data peserta BPJS yang mendapat
Kegiatan pelayanan disemua unit pelayanan, melaporkan jumlah
seluruh peserta yang dilayani
Penanggungjaw Bagian keuangan
ab pengumpul
data

c. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai


kesepakatan waktu
Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif)
sesuai kesepakatan waktu
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam
memperhatikan kesejahteraan karyawan
Definisi Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada
Operasional karyawan sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam
satu bulan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif

Denominator 12 bulan
Sumber data Catatan bagian keuangan
Target 100%
Langkah Menyusun remunerasi dari setiap pegawai,
Kegiatan membayarkan insentif pegawai sesuai dengan
remunerasinya
Penanggungjaw Bagian keuangan
ab pengumpul
data

Anda mungkin juga menyukai