PENDAHULUAN
Informasi mengenai konteks organisasi atau isu internal dan eksternal dapat
diperoleh dari berbagai sumber. Sumber antara lain dari:
Maksud dan tujuan dari persyaratan ini yaitu untuk menegaskan bahwa
bukan hanya persyaratan pelanggan saja yang harus dipenuhi dalam
menjalankan roda bisnis perusahan, namun terdapat beberapa persyaratan
pihak-pihak berkepentingan lain yang perlu dipertimbangkan.
Pelanggan
End user atau beneficiaries
Karyawan
Supplier
Pemerintah
Bankers
Local community groups
LSM
Partner
Franchisor
Owners of intellectual property
Owner, shareholders
Perusahaan yang lokasinya berdekatan
1. Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu; Kesesuaian antara kebutuhan dan persyaratan yang
ditetapkan pada suatu standar tertentu terhadap proses dan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan sangat penting.
2. Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan
persyaratan proses dan produk yang ditentukan pelanggan dan organisasi;
Keputusan pelanggan adalah reaksi emosional dan rasional positif
pelanggan. Untuk mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan, segenap
personil organisasi dituntut untuk memliki kompetensi dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
2.4 Perkembangan Sistem Manajemen Mutu
Perkembangan mutu yang terjadi tidak lepas dari awal perubahan era
menuju era industri dimana mulai dipergunakannya mesin-mesin untuk membantu
proses produksi. Secara garis besar perkembangan atau evalusi mutu adalah
sebagai berikut:
b. Era Inspeksi
Era Pengendalian Mutu dimulai sekitar tahun 1930 an. Era ini disebut
juga era stastical control, yang lebih menekankan pada pengendalian,
keseragaman produk dan pengurangan aktivitas inspeksi serta dilakukan
Departemen Teknis dan Departemen Inspeksi. Pada era ini pula diperkenalkan
pandangan baru terhadap konsep Walter A Shewart, .Menurut pandangan ini
mutu produk merupakan serangkaian karakteristik yang melekat pada produk
yang dapat diukur secara kuantitatif.
Era jaminan mutu ini dimulai pada sekitar tahun 1960-an yang
menekankan pada koordinasi, pemecahan masalah secara proaktif.. Pada era ini
mulai dikenal adanya konsep total Quality Control (TQC) yang diperekenalkan
oleh Armand F pada tahun 1950.
Total Quality Management (TQM) dimulai pada tahun 1980 an, era
ini menekankan pada manajemen stratejik. TQM merupakan suatu sistem yang
berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara
berkesinambungan kepuasan pelanggan pada titik penekanan biaya agar sama
dengan biaya yang sesungguhnya untuk menghasilkan dan memberikan
pelayanan. TQM juga sebuah upaya untuk mencapai keunggulan kompetitif
serta mengutamakan kebutuhan pasar dan konsumen yang dilakukan oleh setiap
orang dalam organisasi dengan leadership yang kuat dari pimpinan.
Era ini dimulai pada sekitar tahun 1943 yaitu pada masa perang dunia
II, dimana sekutu mulai mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan
peledak Hal ini terkait dengan mutu bahan peledak untuk keperluan militer
terutama oleh pasukan Inggris. Berdasarkan keadaan tersebut pihak militer
Inggris mengembangkan serangkaian standar yang secara umum dapat
menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan produk
bermutu tinggi serta konsisten bagi kepentingan bahan militer
Pada akhir tahun 1960, disusun standar sistem mutu AQAP (Allied
Quality Assurance Publicators) yaitu pengembangan standar yang sudah ada
sebagai sistem kendali dengan tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan
pemasok dalam pemenuhan persyaratan.
Pada tahun 1979 anggota ISO untuk Inggris yaitu Britihs Standard
Institute, menyerahkan proposal kepada ISO agar dibentuk suatu komite teknis
baru untuk menyiapkan standar internasional yang berkaitan dengan teknik dan
praktik penjaminan mutu, maka dibentuklah komite teknis baru dengan nomor
ISO/TC 176. Sebagai hasil kerja ISO/TC 176, pada tahun 1987 dipublikasikan
seri standar ISO 9000 yaitu sistem manajemen mutu yang merangkum sebagian
besar standar sebelumnya disamping peningkatan dan penjelasan standar baru.
2.5 Prinsip Sistem Manajemen Mutu
2) Leadership (Kepemimpinan)
Arahan dan misi dari top manajemen yang memiliki kekuatan
kepemimpinan yang powerfull sangatlah penting untuk memastikan seluruh
bagian organisasi memahami dengan baik tujuan apa yang hendak dicapai
oleh organisasinya. Tidak dapat dipungkiri, salah satu faktor terbesar
keberhasilan suatu organisasi dalam memperbaiki dan mengembangkan
sistem adalah kesuksesan pemimpinnya yang mampu menerjemahkan dan
mensosialiasikan visinya ke seluruh bagian organisasi.
3.1 Kesimpulan
http://nurulistiqamah625.blogspot.co.id/2014/11/manajemen-mutu.html
http://syamsisite.blogspot.co.id/2010/11/sejarah-perkembangan-manajemen-
mutu.html
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-sistem-manajemen-mutu.html
http://belajarsmm.blogspot.co.id/2016/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
http://erepo.unud.ac.id/9076/3/b8533f38946c1f217761354258b0bc0e.pdf