Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas
Rahmad dan Hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan
semaksimal mungkin.
Penulis menyadari sungguh masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
laporan ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini. Kiranya penulisan
laporan ini dapat bermanfaat bagi kta semua, terlebih khusus sebagai calon-calon bidan
dalam pengembangan ketrampilan, kemampuan dalam melakukan pemeriksaan ASUHAN
KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN ASTHMATITIS BRONKITIS. Tak lupa penulis
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini
Akhirnya semoga Tuhan yang Maha Kuasa selalu menyertai dan memberikan
Rahmad-Nya kepada kita.

Ambon, Mei 2012

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asthma bronchitis merupakan penyakit yang ternyata juga mempunyai angka
kematian yang cukup tinggi. Penyakit yang banyak dimulai pada masa kanak-kanak ini,
yang bias juga melanjut sampai dewasa, sudah lama dikenal orang, walau begitu
etiologi yang pasti belumlah jelas benar. Penyakit ini menarik perhatian, oleh karena
seringnya timbul exaserbasi.
Apapun etiologinya dan penyebab exaserbasinya, pemakaian obat-obatan
sangatlah penting. Tentu saja kiranya bisa mencari precipitating factor penyebab
exaserbasi itu. Dalam hal ini penting sekali usaha untuk mengurangi hambatan
pernapasan dan sekaligus menaikan ventilasi. Tentu saja usaha ini makin baik bila
dilakukan seawal mungkin.
Pengobatan yang sering dilakukan ialah dengan memberi :
Bronchodilator
Antihistamin
Antiinfektif
Corticosteroid
Kadang-kadang perlu juga tindakan untuk mengontrol PaCO2 dan PaO2. Bila PaCO2
naik, ventilasi ditambah dengan member oksigen.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Anak dengan Asthmatitis


Bronkitis ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan
secara komprehensif pada anak sakit.

Tujuan Khusus

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada anak dengan Asthmatitis Bronkitis


diharapkan :
- Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada Anak R Usia 4 tahun dengan
Asthmatitis Bronkitis Mahasiswa mampu mengidentifasi masalah-masalah yang
terjadi pada Anak R Usia 4 tahun dengan Asthmatitis Bronkitis, Mahasiswa mampu
menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
- Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera untuk penanganan anak sakit
- Mahasiswa mampu menentukan rencana tindakan yang diberikan pada anak sakit
- Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan
- Mahasiswa dapat menilai kembali atau mengevaluasi dari tindakan yang telah
diberikan.
- Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara menyeluruh.

C. Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan cara :
Melakukan pengamatan langsung yaitu melibatkan diri dalam setiap kegiatan
praktik.
Mengumpulkan berbagai referensi.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Asthma ditandai oleh expirasi dyspnca yang paroxysmal, penderita terengah-
engah, overinflasi paru-paru, batuk dan ronchi. Paroxysmal terjadi dengan mendadak,
insidentil dengan waktu yang singkat, bisa juga sampai beberapa minggu. Terjadi
obstruksi jalan nafas bronchial oleh karena kontraksi otot polos bronchus dan juga
akumulasi sekresi pada lumen bronchial.
Dengan demikian, asthma bukanlah satu kesatuan penyakit, akan tetapi suatu
bentuk presentasi klinik berbagai kelainan bronchial, dimana terdapat perubahan
ukuran bronchus. Kasusnya cukup banyak yaitu 1-2 prosen dari populasi.

B. Etiologi
Diajukan beberapa kemungkinan, diantaranya :
Bronchus hiperreactif
Iritasi bronchus
Alergi/persangkaan faktor alergi
Iritasi physis/kimia
Faktor psychologis dan nervous
Latihan/gerakan physic yang berlebihan
Infeksi
Terjadinya bronchospasmus, edema mucosa dan sekresi bronchial terutama pada
bronchioles yang kecil. Lagipula terjadi dispnea, terengah-engah dan ronchi, expirasi
yang lebih panjang.
Pada kanak-kanak kebanyakan terjadi karena alergi misalnya karena :
Debu rumah
Makanan (pada anak yang muda)
Tepung sari dan jamur (anak yang lebih tua)
Tetapi bisa juga karena infeksi saluran pernapasan pada akhir masa infant dan awal
childhood. Bisa juga karena aktivitas physik yang berlebihan. Serangan lebih berat
terjadi pada malam hari, sering setelah tidur. Serangan bisa juga karena tekanan
psychis dan emosi.
Dalam hal ini paru-paru akan voluminous, bronchi yang kecil penuh dengan mucus.

C. Histologis
Dinding bronchus banyak mengandung :
Sel eosinophil
Berbagai lymphocyt
Neutrophil
Plasma cell

Terjadi hypertrophi :
Glandula mucosa bronchial
Otot polos bronchus
Juga terdapat pelepasan epithelium.

D. Menifestasi klinis
Episodiks
Beberapa menit sampai beberapa hari
Berat serangan berbeda-beda
Diantara serangan penderita Nampak baik
Obstruksi jalan nafas chronis
Beberapa gejala Nampak kontinu

E. Status asthmaticus
Terjadi bila episode asthmatic memanjang untuk beberapa jam/beberapa hari dan
kebal terhadap terapi
Nafas sangat sulit karena obtruksi berat
Menggunakan otot respirasi tambahan
Nafas terengah-engah, bisa menjadi sangat lemah karena gerkan udara sangat
sedikit
Batuk tidak mungkin
Penderita kekurangan volume nafas, sangat lelah

F. Komplikasi asthma
Atelectase
Pneumonia
Pneumotorax spontan
Emphysema mediastinal

G. Pengobatan Asthma bronchitis


Umumnya prinsip pengobatan asthma bronchiale yang spesifik ialah :
Pemisahan dan pencarian antigen/iritan. Kemudian dilakukan desentisisasi
hyposensitisasi spesifik.
Koreksi terhadap obtruksi
Koreksi terhadap infeksi

H. Tinjauan Manajemen Kebidanan

Pengertian

Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen kebidanan


adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam
memberikan asuhan kebidan agar dapat menguntungkan kedua bela pihak baik klien
maupun pemberi asuhan.

7 Langkah Manajemen Varney

Langkah 1 : Pengumpulan data dasar

Dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan


untuk mengefaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu:

1) Riwayat kesehatan
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
3) Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
4) Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi.

Langkah 2 : Interpretasi data dasar

Dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau masalah berdasarkan


interpretasi yang akurat atas data-data yang telah diKumpulkan.Data dasar yang
telah dikumpulkan diinterprewtasi sehingga dapat merumuskan diagnose masalah
yang spesifik

Rumusan diagnose dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak


dapat di identifikasi.

Langkah 3 : Mengidentifikasih diagnose atau masalah potensial

Pada langkah ini harus mengidentifikasih masalah atau diagnose potensial


lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi.Langkah
ini menbutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/masalh
potensial ini benar-benar terjadi.

Langkah 4 : Mengidentifikasih dan menetapkan kebutuhan yang memerluka


penanganan segera

Mengidentifikasih perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk


dikonsultasikan ditangani bersama dengan anggota tiam kesehatan yang lain sesuai
kondisi klien. Langkah ini mencerminkan keseimbangan dari proses penatalaksanaan
kebidanan sebelumnya. Jadi penatalaksanaan bukan hanya pada kunjungan dirumah
sakit saja, tetapi secara terus menerus sampai sembuh. Dan data yang dikumpulkan.
Langkah 5 : Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau


masalah yang telah diidentifikasih atau diantisipasi.Pada langkah ini informasi/data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Tugas bidan adalah merumuskan rencana
asuhan dan membuat kesepakatan dengan klien sesuai dengan hasil pembahasan
rencana asuhan bersama klien sebelum melaksanakannya.

Langkah 6 : Melaksanakan perencanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dilaksanakan secara efisiens


dan aman,bisa dilakukan seluruhnaya oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau
anggota tim kesehatan lainnya.

Langkah 7 : Evaluasi

Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi


pemenuhan kebutuhan akan bantuan sebagaimana telah di identifikasi di dalam
masalah dan diagnosa.
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT ASTHMATITIS BRONKITIS


DI RSU AL FATAH AMBON

No Register :
Tgl. Anamnese : 19 05 - 2012
Jam : 10.30 WIT
Oleh : Mahasiswa

I. PENGUMPULAN DATA
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama anak : An.R.H

Umur : 4 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke : 1 (pertama)

Biodata Orang Tua

Nama ibu : Ny E. H Nama ayah : Tn Y. H

Umur : 21 tahun Umur : 25 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Ambon Suku : Ambon

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA


Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirasuasta

Penghasilan : - Penghasilan : -

Alamat : Stain Alamat : Stain

2. keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya sesak nafas dan batuk kering.

Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit
Ibu pasien mengatakan:
a. Riwayat Penyakit dahulu
Penyakit waktu kecil
Ibu pasien mengatakan An. S tidak mempunyai penyakit waktu kecil.
jika sakit hanya pilek biasa dan sembuh setelah berobat ke
puskesmas terdekat
Pernah MRS
Ibu mengatakan pasien belum pernah masuk di rumah sakit hanya
periksa di puskesmas
Alergi
Ibu mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi baik alergi
makanan ataupun alergi pada obat-obatan tertentu.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Keturunan
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien, dalam keluarga juga tidak ada yang
mempunyai / tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti DM
dan Asma
Penyakit Menular
Ibu pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular misal : Hepatitis dan TBC
Penyakit Kesehatan Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal dan sekitar bersih dan sanitasi cukup
c. Riwayat Psikososial
- Mengasuh
Pada saat ini pasien diasuh oleh kedua orang tuanya
- Hubungan dengan keluarga
Keluarga / ibu pasien mengatakan hubungan anaknya dengan
keluarga baik anaknya bisa diajak bercanda dan bermain dengan
anggota keluarga
- Hubungan dengan lingkungan sekitar
Saat ini hubungan pasien dengan lingkungan baik sesuai dengan
aktivitasnya sehari - hari.
d. Riwayat Tumbuh Kembang
- Mengangkat Kepala : 4-5 bulan
- Tengkurap : 4-5 bulan
- Duduk : 8 bulan
- Tumbuh gigi pertama : 5-6 bulan
- Merangkak : 6 bulan
- Berdiri : 9 bulan
- Berjalan di tuntun : 10 bulan
- Berjalan berpegangan : belum bisa
- Berjalan sendiri : belum bisa
- Berbicara : baru bisa mengatakan dua suku kata
- Sudah mulai berjalan : 1 - 3 tahun
- Rassa ingin tau : 3 5 Tahun

PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


Motorik Kasar : Berjalan,berlari dan bermain
Motorik halus : Memindah benda-benda sekitar dan ingin tau
Bahasa : Sudah bisa berbicara dengan baik

POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


Nutrisi
Sebelum sakit : Makan 3 x sehari dengan porsi sedang, dengan komposisi
nasi, sayur dan ikan.
Saat sakit : Makan 3 x sehari dengan porsi lebih sedikit, dengan
komposisi nasi, sayur, ikan dan buah.

Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB 2 - 3x/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses.
BAK 3- 4x/hari warna kuning, jernih, bau amoniak.
Saat sakit :
BAB 2 - 3x/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses.
BAK 3- 4x/hari warna kuning, jernih, bau amoniak.

Istirahat
Sebelum sakit : Anak biasanya tidur setelah makan siang atau menjelang
makan siang sekitar pukul 11.00-13.00 WIT, tidur malam
pukul 20.00 22. 00 WIT.
Saat sakit : Anak tidur pukul 12.00 15.00 WIT dan malam pukul
20.00 22.00 WIT, sering terbangun karena sesak nafas.

Personal hygiene
Sebelum sakit : Anak biasa mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu di
bantu oleh ibu dan mengganti pakaian anak setelah
mandi.
Saat sakit : Sejak masuk RS, anak diseka 2x sehari, pada pagi dan sore
hari, ganti baju jika kotor atau basah.
Aktivitas
Sebelum sakit : Pasien biasanya diajak jalan-jalan atau main kerumah
saudara / tetangga sewaktu-waktu, bermain bersama
teman - teman.
Saat sakit : aktivitas anak sangat terbatas dan lebih ingin dalam
posisi berbaring / duduk /setengah duduk.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Lemas
Kesadaran : Compos mentis

Tanda- tanda vital

Suhu : 360C Nadi : 110 x/menit RR : 54 x/menit

d) BB terakhir ditimbang : 13 Kg

BB saat sakit : 12,5 Kg

e) Pemeriksaan Fisik

1. Kepala : Rambut bersih, penyebaran merata tidak mudah rontok, kulit


kepala bersih tidak ada luka dan benjolan, Ubun ubun belum
menutup, ubun ubun tidak cekung

2. Muka : Simetris, tidak pucat, tidak ada oedema

3. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus, tidak


ada oedema.

4. Hidung : Simetris, bersih tidak ada sekret, tidak ada polip

5. Mulut : Bibir lembab dan merah muda, lidah bersih, tidak terdapat
stomatitis, tidak ada caries.

6. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan pembesaran


vena jugularis

7. Dada : Pengembangan dada kanan-kiri sama, terdapat hiperretraksi


dinding dada, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, detak
jantung normal, tidak ada bunyi ronchi, terdengar bunyi
wheezing.
8. Abdomen : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada oedema,
ada nyeri tekan, terdapat pernafasan perut.

9. Genetalia : Bersih, anus tidak kemerahan, tidak ada haemoroid, tidak


ada lecet.

10. Extremitas : Simetris, pergerakan tangan dan kaki aktif, tidak ada
oedema, tangan kiri, tangan kiri terpasang infus.

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Tanggal : 19 05 2012 Jam : 12.00 WIB

Diagnosa : Anak dengan Asthmatitis Bronkhitis

Dasar

DS : Ibu mengatakan anaknya sesak nafas dan batuk kering.

DO : - KU : lemas

- Tanda-tanda vital

S : 36oC N : 110 x/mnt RR : 54 x/mnt

- Pernafasan cepat dan dalam

- Mata sedikit cekung

- Terdengar bunyi wheezing pada dada

Masalah : Gangguan pernapasan

Dasar

DS : Ibu mengatakan anaknya sesak nafas, batuk kering.

DO : - KU : lemas

- Tanda-tanda vital

S : 36oC N : 110 x/mnt RR : 54 x/mnt

- Pernafasan cepat dan dalam

- Mata sedikit cekung


- Terdengar bunyi wheezing pada dada

Kebutuhan : - Istirahat yang cukup

- Personal Hygiene

- Asupan nutrisi yang mengandung gizi seimbang

- Pemberian therapy : IVFD RL 20 tts/mnt


O2 1-2 liter/mnt
Ceftriaxone 2 x 500 mg
Nebu combivent 2 x 1
Puyer batuk 3 x 1

III. IDENTIVIKASI MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi Asthmatitis Stadium II

IV. MENENTUKAN KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan Dokter

V. INTERVENSI

Tanggal 19 05 2012 Jam : 14.00 WIT

Diagnosa : Anak dengan Asthmatitis Bronkhitis

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan kebidanan sesak nafas dan batuk anak
menjadi berkurang dan menghilang.

Kriteria Hasil : - Tidak ada gejala dehidrasi


- Tidak sesak dan tidak batuk
- Anak aktif dalam beraktivitas
Intervensi:

1. Mengobservasi TTV tiap 4 jam


Rasional : Mengetahui perkembangan pasien

2. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan


Rasional : Posisi pasien sangat membantu untuk mengurangi keluhan
3. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk menciptakan kondisi lingkungan yang
aman dan nyaman.
Rasional : kondisi lingkungan sangat berpengaruh untuk menjaga kenyamanan
pasien.

4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan pakaian anak
Rasional : Diri dan pakaian yang bersih akan sangat meningkatkan kenyamanan
pasien

5. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga anak dari makanan yang dapat
menimbulkan sesak dan batuk
Rasional : Konsumsi makanan yang salah dapat menimbulkan sesak dan batuk.

6. Kolaborasi dengan dokter dan tim medis dalam pemberian terapi


Rasional : Pemberian terapi yang tepat akan mempercepat proses penyembuhan.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 19-05-2012 Jam : 14.30 WIT

1. Observasi TTV tiap 4 jam


Hasil : Suhu : 360C Nadi : 110 x/m R : 54 x/m

2. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan yaitu posisi semi fowler


Hasil : pasien merasa nyaman dengan posisinya

3. Anjurkan ibu dan keluarga untuk mejaga kondisi lingkungan sekitar pasien agar
tetap bersih.
Hasil : Lingkungan terlihat bersih

4. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan pakaian anak dengan
cara mengganti pakaian setelah mandi dan jika kotor.
Hasil : pakaian anak terlihat selalu bersih

5. Anjurkan kepada ibu untuk menjaga anak dari makanan yang dapat
menimbulkan sesak atau batuk seperti kacang-kacangan/makanan yang
berminyak.
Hasil : Anak tidak pernah diberi makan kacang-kacangan ataupun makanan yang
berminyak
6. Kolaborasi dengan dokter dan tim medis dalam pemberian terapy
Hasil : terapy yang di berikan : IVFD RL 20 tts/mnt
O2 1-2 liter/mnt
Ceftriaxone 2 x 500 mg
Nebu combivent 2 x 1
Puyer batuk 3 x 1

VII. EVALUASI

Tanggal : 19 -05 -2012 Jam : 14.56 WIT

S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak batuk lagi dan tidak sesak lagi.

O : KU : baik

Kesadaran : composmentis

TTV :

S : 36 oC N : 110 x/mnt RR : 40 x/mnt

- Mata tidak cekung, tidak terdengar bunyi whezzing


- Tidak terjadi hiperretraksi dinding dada
- Pasien merasa nyaman dengan posisi semi fowler
- Kebersihan diri dan lingkungan terjaga
- Aff infus
- Aff O2

A : Masalah sudah teratasi

P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil Laporan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Tahap pengumpulan data dasar harus dilakukan dengan berbagai metode yang
dalam memberikan asuhan menggunakan observasi, wawancara, dan
pemeriksaan fisik.
2. Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa dan masalah semua apabila
diperoleh secara akurat dan menyeluruh maka sangat membantu menegakan
diagnosa dan masalah berdasarkan data yang terkumpul yaitu anak dengan
asthmatitis bronkhitis
3. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial pada tahap melakukan
asuhan.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera terhadap masalah potensial
yang akan terjadi.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh agar setiap tindakan berlangsung
efektif dan efisien.
6. Pelaksanaan langsung asuhan dengan aman dalam perancanaan ini yang
dilakukan oleh iub, serta mendampingi, membantu, dan memberi support.
7. Mengevaluasi, dikatakan berhasil apabila implementasi asuhan kebidanan
dilakukan secara profesional sehingga anak dan ibu yang mendampingi dapat
melakukan setiap anjuran yang diberikan dengan baik.
A. Saran
Berdasarkan laporan di atas maka penulis pada kesempatan ini menyarankan
bahwa bagi mahasiswa sebagai calon bidan, hendaknya memberikan pelayanan
sesuai kebutuhan anak secara bio-psiko-sosial, budaya dan spiritual kebutuhan
anak terpenuhi dan tidak terjadi infeksi dan menyebebkan batuk berdarah yang
berujung kematian pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC : Jakarta

Manuaba, Ida Bagus gde. 1998. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga

berencana untuk pendidikan bidan. EGC: Jakarta

Pusat Pendidikan Nasional Kesehatan. 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam

Konteks Keluarga. Depkes RI : Jakarta

Pusdiknakes. 1995. Manajemen Kebidanan. Depkes RI : Jakarta

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Buku Kedokteran. EGC : Jakarta


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..

KATA PENGANTAR .

DAFTAR ISI ..

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..
B. Tujuan
C. Metode Penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Pengertian ...
B. Etiologi ..
C. Histologis
D. Menifestasi klinis .
E. Status asthmaticus .
F. Komplikasi asthma .
G. Pengobatan Asthma bronchitis .
H. Konsep Manajemen Varney .....

BAB III : PENERAPAN MANAJEMEN ...

BAB IV : PENUTUP

A. Saran ...
B. Kesimpulan .

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai