Anda di halaman 1dari 8

43

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
Merrynce dan Ahmad Hidir
FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293

Abstract: Effectiveness of Family Planning Programme Implementation. The purpose of this


study is to investigate and analyze the factors that influence the effectiveness of the implementation
of family planning programs in the Middle District of Kuantan Kuantan District Singingi. This
research was conducted in the Central District of Kuantan Kuantan District Singingi, where the
informant research is that BPMPKB implementers and beneficiaries of the program is public. Data
collected by interview and observation techniques, after the data was collected and then analyzed
using qualitative descriptive analysis. The results show the effectiveness of the implementation of
family planning programs in the Middle District of Kuantan Kuantan District Singingi is quite
effective. While the dominant factor affecting the effectiveness of the implementation of family
planning programs is the factor of communication and resource factors.

Abstrak: Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Berencana. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan
program keluarga berencana pada Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, dimana
yang menjadi informan penelitian adalah pelaksana program yaitu BPMPKB dan penerima program
yaitu masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara dan observasi, setelah
data terkumpul kemudian dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan efektivitas pelaksanaan program keluarga berencana di Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi sudah cukup efektif. Sedangkan faktor yang dominan mempengaruhi
efektivitas pelaksanaan program KB adalah faktor komunikasi dan faktor sumber daya.
Kata Kunci: Efektivitas, implementasi kebijakan, dan program KB.

PENDAHULUAN sejahteraan ibu. Selanjutnya upaya penurunan


Pembangunan di bidang kependudukan lebih tingkat kematian dilaksanakan dengan memper-
diarahkan pada upaya pengembangan sumber luas dan meningkatkan jangkauan serta mutu
daya manusia agar penduduk makin menjadi pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat. Dari
kekuatan yang efektif dan produktif bagi pem- pengalaman selama hampir lima Repelita ini nyata
bangunan. Dalam upaya ini diusahakan diting- sekali bahwa dalam melaksanakan upaya pem-
katkan keterpaduan dan koordinasi upaya pe- bangunan kependudukan peran serta masyarakat
ngendalian kelahiran dengan berbagai kegiatan merupakan faktor yang sangat menentukan.
pembangunan lainnya, khususnya upaya pem- Dalam upaya melaksanakan program KB,
bangunan dibidang kesehatan, transmigrasi, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mem-
pengendalian urbanisasi, pendidikan, pemban- berikan beban tugasnya kepada Badan Pember-
gunan daerah dan penciptaan lapangan kerja. dayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga
Usaha penurunan tingkat pertumbuhan penduduk Berencana (BPMPKB). Dimana berdasarkan
dilaksanakan melalui pengendalian tingkat Perda No. 5 Tahun 2008 tentang Struktur Orga-
kelahiran dan penurunan tingkat kematian, ter- nisasi dan Tata Kerja, tugas BPMPKB adalah
utama kematian bayi dan anak. Upaya pengen- membantu Bupati dalam melaksanakan penyu-
dalian kelahiran dilaksanakan melalui program sunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam
keluarga berencana (KB). Sebagaimana telah ruang lingkup pemberdayaan masyarakat dan desa,
diketahui oleh masyarakat luas KB bertujuan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
mengatur kelahiran anak dan meningkatkan ke- anak, keluarga berencana, dan keluarga sejahtera.

43
44 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 1-118

Dengan adanya tugas dan fungsi yang luas, matan Hulu Kuantan. Tingkat kepadatan pendu-
BPMPKB harus bisa merealisasikannya dengan duk yang tinggi menginspirasi betapa pentingnya
maksimal. Salah bidang tugas yang diembankan masyarakat untuk mengikuti program KB yang
kepada BPMPKB adalah bidang keluarga be- diajurkan oleh pemerintah. Berdasarkan data
rencana. Dimana dalam pelaksanaan tugas yang diperoleh bahwa jumlah perserta KB yang
bidang keluarga berencana, BPMPKB berkoor- ada di Kecamatan Kuantan Tengah juga masih
dinasi dengan BKKBN. Sehingga setiap prog- belum maksimal.
ram bidang keluarga berencana yang dilak- Masyarakat di Kecamatan Kuantan Tengah
sanakan merupakan program yang dilakukan yang belum menggunakan program KB masih
oleh BKKBN. Salah satunyanya seperti yang banyak sekali, artinya dari jumlah KK yang
diamanahkan oleh Keputusan Menteri Dalam besar masih ada sebagian besar yang tidak iku
Negeri Nomor 411.4/1940/SJ tentang intensifi- program KB. Seperti pada tahun 2011 dari
kasi pengelolaan program KB. 12.476 KK hanya 6.931 yang ikut program KB
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa dan 2.363 tidak ikut program KB. Realita ini
intesifikasi pengelolaan program KB di Kabu- menunjukkan bahwa pemahamam dan kemauan
paten Kuantan Singingi sebenarnya masih yang dimiliki oleh masyarakat di Kecamatan
berjalan kurang baik. Jumlah KK yang telah Kuantan Tengah masih cukup rendah. Apalagi
mengikuti program KB sudah cukup banyak dari jumlah masyarakat yang tidak mengikuti program
tahun 2010 dan tahun 2011, namun kenyataan- KB semakin didukung dengan angka kelahiran
nya juga bahwa KK yang belum mengikuti prog- yang setiap tahunnya meningkat. Kondisi ini perlu
ram KB di Kabupaten Kuantan Singingi masih mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak
cukup besar. Fakta ini yang membuat BPMPKB pelaksana program KB untuk lebih giat men-
harus lebih giat mensosialisasikan pelaksanaan sosialisasikan dan memberikan informasi kepada
program KB di wilayah Kabupaten Kuantan masyarakat tentang betapa bermanfaatnya
Singingi. Oleh karenanya amanah yang diberikan mengikuti program KB dalam menyusun tingkat
melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri terse- pendapatan keluarga yang sejahtera. Selain itu
but, masih belum dilaksanakan secara maksimal juga dari data yang diperoleh bahwa masyarakat
di Kabupaten Kuantan Singingi. Oleh karena itu Kecamatan Kuantan Tengah yang mengikuti
dibutuhkan upaya yang maksimal dari BPMPKB program KB lebih cenderung menggunakan alat
untuk bisa memberikan informasi yang jelas bagi KB seperti pil dan suntikan. Kecenderungan
seluruh masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah
tentang penting dan bermanfaatnya mengikuti menggunakan alat KB berbentuk pil dan suntikan
program KB. Sebab dengan adanya strategi disebakan alat ini lebih praktis dan mudah
pelaksanaan program yang jelas, diharapkan se- digunakan, hanya saja dibutuhkan rutinitas
tiap masyarakat dapat memahami pentingnya penggunaanya dalam jangka waktu tertentu.
mengikuti program KB. Selain itu juga pemaha- Efektivitas merupakan ukuran seberapa jauh
man yang baik akan mendukung setiap masya- tingkat output, kebijakan dan prosedur dari
rakat untuk bisa menyusun rencana keluarganya organisasi mencapai tujuan yang ditetapkan.
dan upaya menciptakan keluarga yang sejahtera. Menurut Gibson et. Al (1996), pengertian efek-
Salah satu wilayah di Kabupaten Kuantan tivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan
Singingi yang juga membutuhkan perhatian dengan prestasi individu, kelompok, dan orga-
pelaksanaan program KB adalah Kecamatan nisasi. Dalam pengertian teoritis atau praktis,
Kuantan Tengah. Kecamatan Kuantan Tengah tidak ada persetujuan yang universal mengenai
merupakan kecamatan yang terletak di Ibukota apa yang dimaksud dengan efektivitas. Namun
Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki bagaimanapun definisi efektivitas berkaitan
tingkat kepadatan penduduk terbesar ketiga dengan pendekatan umum
setelah Kecamatan Kuantan Mudik dan Keca- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Merrynce dan Ahmad Hidir) 45

dan menganalisis faktor-faktor yang mempe- adanya penilaian ini diharapkan kajian yang
ngaruhi efektivitas pelaksanaan program KB dilakukan tentang efektivitas pelaksanaan ke-
pada Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten bijakan dapat memberikan kontribusi dan
Kuantan Singingi. dampak yang positif bagi sasaran kebijakan dan
pelaksana kebijakan.
METODE
Pelaksanaan penelitian ini untuk pengum- 1. Kepatuhan (Compliance) Birokrasi
pulan data primer maupun data sekunder meng- Kepatuhan implementor dalam efektivitas
gunakan metode kualitatif melalui wawancara, pelaksanaan program keluarga berencana sudah
terutama digunakan untuk menggambarkan berjalan dengan cukup baik. Dimana imple-
(deskriptif) dan menjelaskan (explanatory mentor yang patuh akan tujuan dan sarasan pe-
atau confirmatory) tentang fenomena yang laksanaan program serta tugas dan fungsi yang
mempengaruhi efektivitas pelaksanan program sudah ditetapkan dalam melaksanakan program.
keluarga berencana dan keluarga sejahtera di Kepatuhan akan tujuan dan sasaran yang dila-
Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuan- kukan jelas diwujudkan untuk merealisasikan
tan Singingi. Adapun yang menjadi alasan keluarga yang berkualitas dan wanita yang memi-
pemilihan metode kualitatif adalah keinginan liki keinginan untuk mengikuti program keluarga
untuk menganalisis serta mengenal masalah dan berencana. Sebab menciptakan keluarga yang
mendapat pembenaran terhadap keadaan dan berkualitas merupaka upaya untuk memiliki
praktek-praktek yang sedang berlangsung, genarasi-generasi muda yang produktif dalam
melakukan verifikasi untuk kemudian didapat segalan bidang. Salah satu pendukungnya adalah
hasil guna pembuatan rencana pada masa yang kekuatan ekonomi keluarga untuk bisa mem-
akan datang. Melalui wawancara dan observasi biayai seluruh kehidupan anak agar menjadi anak
diharapkan hasil penelitian dapat mengung- yang berkualitas. Dimana apabila satu keluarga
kapkan bagaimana efektivitas pelaksanan hanya memiliki anak sesuai anjuran dari program
program KB dan keluarga sejahtera di Keca- keluarga berencana, diharapkan kekuatan eko-
matan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan nomi keluarga yang dimiliki dapat mewujudkan
Singingi. anak-anak yang berkualitas. Sehingga fakta ini
juga akan menghilangkan persepsi masyarakat
HASIL DAN PEMBAHASAN umumnya bahwa banyak anak banyak rezeki.
Efektivitas Pelaksanaan Program KB Dari data yang diperoleh bahwa di Keca-
matan Kuantan Tengah dari tahun 2007 2011
Dalam penelitian tentang efektivitas pelak- jumlah peserta KB meningkat cukup banyak,
sanaan program KB pada Kecamatan Kuantan walaupun dari angka kelahiran juga meningkat
Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, peneliti dalam setiap tahunnya. Fakta ini menjelaskan
akan mengkaji dan membahasnya berdasarkan bahwa kemauan dan kepedulian masyarakat di
teorinya Ripley and Franklin. Sedangkan untuk Kecamatan Kuantan Tengah untuk mengikuti
menganalisis faktor-faktor yang memperngaruhi program KB sudah mulai meningkat, tetapi bila
pelaksanaannya, peneliti menggunakan teorinya dibandingkan dengan jumlah KK yang ada masih
Edward III. Secara kajian teoritis implementasi ada 50 % lagi masyarakat yang belum mengikuti
kebijakan sebagai suatu proses melaksanakan program KB. Kondisi inilah yang membuat
keputusan kebijakan yang biasanya dalam ben- angka kelahiran masih belum dapat ditekan dan
tuk undang-undang, peraturan pemerintah, masih tinggi. Hal ini membuat BPMPKB sebagai
peraturan daerah dan program-program peme- pelaksana program KB harus memiliki komitmen
rintah. Sehingga dalam pelaksanaannya di- bersama untuk segera memberikan penjelasan
butuhkan penilaian terhadap efektivitas pelak- dan pemaparan kepada 50 % KK yang belum
sanaan kebijakan tersebut. Dimana dengan mengikuti program KB, agar memiliki keinginan
46 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 1-118

untuk ikut program KB. Walaupun pelaksanaan kontrasepsi yang paling cocok dan relevan.
penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan akan Pemahaman kaum wanita ini diperoleh melalui
terbentur dengan pembiayaan dan tenaga media eletronik dan media massa yang tersedia
penyuluh yang dimiliki. Namun BPMPKB harus sebagai penjelas terhadap pentingnya program
bisa memanfaatkan anggaran yang dimiliki untuk KB bagi kaum wanita dan keluarga dimasa-
memaksimalkan program penyuluhan dan masa yang akan datang.
sosialisasi yang akan dilakukan, dalam upaya
memberikan pemahaman dan penjelasan akan 2. Kelancaran Prosedur Runtinitas
program KB.
Kelancaran prosedur rutinitas dalam melak-
Walaupun sebenarnya kekurangan kegiatan -sanakan program KB sudah dilakukan dengan
penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan oleh cukup baik. Buktinya penyusunan rencana dalam
pihak BPMPKB diakui oleh masyarakat, tetapi melaksanakan program ini dilakukan, bahkan
setidaknya implementor harus memiliki skala proses evaluasi juga dilakukan oleh implementor
prioritas pada setiap kecamatan untuk bisa untuk bisa menemukan formula yang tepat dalam
mengikuti penyuluhan dan sosialisasi tentang mengimplementasikan program KB di Kabu-
program KB. Namun demikian pun, pihak paten Kuantan Singingi. Namun kendala
implementor harus siap untuk menghadapi keti- penyediaan anggaran dalam melaksanakan
dakpedulian masyarakat atau keacuhan mas- kegiatan program KB membuat banyak tanta-
yarakat akan sosialisasi dan penyuluhan yang ngan dan halangan untuk bisa mengimple-
akan dilakukan tentang program KB. Apalagi mentasikan program ini dengan maksimal. Se-
prioritas masyarakatnya adalah masyarakat yang hingga sangat wajar saja apabila dari data se-
berada diwilayah pedesaan, yang tentunya sedikit kunder yang diterima tentang masyarakat yang
sulit merubah frame berfikirnya untuk bisa mengikuti program KB di Kabupaten Kuantan
mengikuti program KB. Karena apabila ada Singingi masih sangat kecil selali.
kegiatan seperti ini yang dilakukan oleh pihak
implementor, masyarakat selalu memiliki alasan Kabupaten Kuantan Singingi itu memiliki
tertentu untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut. jumlah penduduk 47.882 jiwa, namun yang
Misalnya saja alasan sibuk mengurusi pekerjaan baru mengikuti program KB hanya 6.931 jiwa.
yang dimilikinya, seperti membantu suami Fakta data yang ditemukan hanya sekitar 14,5
menyadap karet, memanen sawit dan sebagainya. % masyarakat yang mengikuti program KB.
Sehingga dapat membuktikan bahwa pelaksa-
Oleh karena itu hendaknya pihak imple- naan program KB yang dilakukan oleh BPMP-
mentor harus bisa mengantisipasi kemungkinan- KB masih belum maksimal. Karena masih
kemungkinan seperti ini, agar pelaksanaan banyak masyarakat yang tidak menginginkan
program yang dilakukan dapat mencapai sasa- untuk ikut dalam program KB yang sudah
ran yang diinginkan. Tetapi dari hasil informasi dicanangkan oleh pemerintah pusat dan daerah
yang diperoleh bagi kaum wanita yang berada dalam upaya mewujudkan keluarga yang ber-
disekitar Kota Teluk Kuantan yang merupakan kualitas. Rendahnya respon masyarakat untuk
ibukotanya Kecamatan Kuantan Tengah, mereka mengikuti program KB memang tidak semata-
sudah sangat peduli dengan program KB. Sebab mata karena kurangnya penyuluhan dan sosia-
mereka telah menginginkan memiliki keluarga lisasi yang dilakukan oleh BPMKB kepada
yang berkualitas dengan kekuatan ekonomi yang masyarakat di setiap kecamatan Kabupaten
dimiliki. Sehingga banyak kaum wanita yang Kuantan Singingi. Namun masih rendahnya
melahirkan disekitar wilayah Kota Teluk Kuantan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya
juga sudah meminta bantuan jasa dokter ahli program KB dalam menciptakan keluarga yang
kandungan atau bidan. Setelah proses kelahiran berkualitas. Selain itu juga faktor rendahnya
berjalan dengan lancar, mereka pun langsung pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan
mengikuti program KB dengan memiliki alat program KB membuat mereka enggan untuk
Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Merrynce dan Ahmad Hidir) 47

mengikuti program ini dengan baik. Sehingga muda mengikuti program KB yang dilaksanakan,
masyarakat kurang memperdulikan pelaksanaan agar bisa mempersiapkan keluarga yang ber-
program KB yang dicanangkan oleh pemerintah. kualitas.
Kemudian apabila ditinjau dari tingkat
perekonomian yang dimiliki oleh masyarakat di Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kecamatan Kuantan Tengah sebagai locus Efektivitas Pelaksanaan Program KB
penelitian, sebenarnya sudah menunjukkan Dalam penelitian ini penulis mengamati
perkembangan ekonomi yang signifikan. Semen- tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efek-
jak masyarakat mulai menjadikan perkebunan tivitas pelaksanaan program keluarga berencana
karet dan sawit sebagai mata pencaharian utama. di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten
Karena untuk saat ini memiliki perkebunan karet Kuantan Singingi, dimana penelitian ini me-
dan sawit sangat membantu perekonomian mas- ngambil teorinya Edward III yang memaparkan
yarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. bahwa faktor-faktor keberhasilan implementasi
Kemampuan ekonomi yang dimiliki oleh mas- kebijakan dapat dilihat dari komunikasi, sumber
yarakat di Kecamatan Kuantan Tengah juga daya, disposisi (sikap) dan struktur birokrasi.
menjadi alasan bagi masyarakat untuk kurang Untuk memperoleh informasi tentang faktor-
peduli terhadap program KB yang dilaksanakan. faktor tersebut selanjutnya akan dideskripsikan
Karena program KB ini menawarkan keluarga satu persatu.
yang berkualitas dengan memiliki anak hanya
cukup dua saja. Tetapi masyarakat yang tetap 1. Komunikasi
mengikuti budaya masih banyak yang meng- Komunikasi yang dilakukan dalam menyam-
inginkan punya anak lebih dari dua, sehingga sulit paikan program KB kepada masyarakat masih
untuk ikut serta dalam program KB yang dilak- rendah atau belum efektif. Karena masih banyak
sanakan. Realita ini banyak terjadi kepada ibu- para wanita-wanita yang sudah layak mengetahui
ibu yang lebih senior dan tinggal desa, serta jauh tentang program KB masih belum banyak yang
dari informasi tentang program KB. memperoleh informasi tentang program KB
Ketidaktahuan yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Kalaupun ada yang mengetahui tentang
ini membuat mereka enggan mengikuti program adanya program KB, mereka mendapat infor-
KB yang dilaksanakan oleh BPMPKB. Se- masinya dari teman atau media yang mereka baca,
hingga kecenderungan masyarakat Kecamatan bukan dari petugas pelaksana program KB yang
Kuantan Tengah yang mengikuti program KB ada ditingkat kabupaten, kecamatan, desa/
adalah para ibu-ibu muda yang sudah banyak kelurahan. Faktor rendahnya komunikasi yang
memperoleh informasi program KB dari media dilakukan disebabkan oleh ketersediaan tenaga
yang tersedia. Ditambah lagi adanya keinginan penyuluh yang sedikit, sehingga sulit untuk
para ibu-ibu muda untuk mempersiapkan anak- menjangkau seluruh wilayah yang ada di Keca-
anaknya menjadi yang terbaik dengan kekuatan matan Kuantan Tengah, terutama wilayah pedesaan.
ekonomi yang dimiliki. Sebab banyak ibu-ibu Sedikitnya tenaga penyuluh yang dimiliki
muda ini berpemikiran kedepannya persaingan oleh BPMPKB tidak terlepas dari kurangnya
untuk memperoleh sesuatu sangat ditentukan penerimaan aparatur baik dari lingkup pegawai
oleh kualitas yang dimiliki oleh seseorang. Oleh negari sipil ataupun honorer. Fakta ini membuat
karenanya itu mereka harus bisa mempersiapkan lembaga pelaksana program KB yaitu BPMPKB
anak-anak mereka menjadi salah satu yang yang ditugaskan untuk melaksanakan program
terbaik dengan memenuhi kebutuhan pendi- KB sulit untuk mengkomunikasikan program ini
dikannya. Salah satunya dengan melakukan pe- kepada masyarakat. Oleh karenanya upaya yang
rencanaan kepemilikan anak dalam keluarga, dilakukan oleh pihak pelaksana program KB
agar bisa menyusun keluarga yang berkualitas. dalam mensiasati keterbatasan tenaga penyuluh,
Realita inilah yang membuat banyak ibu-ibu maka komunikasi yang dilakukan guna me-
48 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 1-118

nyampaikan informasi tentang program KB bersama dalam upaya melaksanakan program


kepada masyarakat dilakukan melalui kegiatan KB yang akan diimplementasikan. Langkah lain
penyuluhan yang dilakukan di kecamatan ataupun yang bisa dilakukan dalam upaya memperoleh
puskesmas kecamatan. Selebihnya penyeberan tenaga penyuluh yang handal, dengan mem-
informasi dan sosialisasi tentang program KB berikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK yang
dilakukan melalui penyebaran brosur atau leflet dimiliki ditingkat desa. Dimana setiap ibu-ibu
kepada setiap puskesmas dan prosyandu guna aparatur desa diberikan pelatihan tentang pelak-
memberikan informasi tentang pelaksanaan sanaan program KB oleh pihak BPMPKB,
program KB. Dinas Kesehatan dan RSUD, sebagai ujung tom-
bak pelaksanaan program KB tersebut ditingkat
2. Sumber Daya desa. Sehingga apabila pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan, maka secara otomatis BPMP-
Sumber daya yang dimiliki oleh BPMPKB KB sudah memiliki tambahan tenaga penyuluh
dalam melaksanakan program KB masih rendah disetiap desa secara relawan. Artinya masyarakat
sekali. Sumber daya yang minimal dimiliki oleh desa dapat memperoleh informasi dari setiap ibu-
BPMPKB terfokus kepada SDM penyuluh, ibu aparatur desa yang sudah dilatih tentang
anggaran pelaksanaan program KB dan perala- pelaksanaan program KB yang benar dan tepat.
tan yang berhubungan dengan pelaksanaan Sementara pihak BPMPKB hanya tinggal
program KB, seperti alat-alat kontrasepsi. melaksanakan pengawasan dan evaluasi ter-
Keterbatasan SDM penyuluh memang menjadi hadap pelaksanaan program KB tersebut di
halangan utama bagi pihak implementor dalam tingkat desa.
menyampaikan informasi tentang program KB
yang harus diikuti oleh masyarakat, khususnya
kaum wanita. Keterbatasan ini tidak terlepas dari 3. Disposisi (Sikap)
ketiadaannya pelamar-pelamar kerja yang Impelemntor program KB sudah cukup
masuk, baik melalui jalur PNS atau honorer yang mampu menunjukkan sikap atau disposisi yang
memiliki kualifikasi sebagai tenaga penyuluh KB. baik kepada penerima program yaitu masyarakat
Padahal proses rekrutmen sudah dilakukan da- dan khususnya kaum wanita. Artinya pelaksana
lam beberapa waktu, namun rendahnya minat program KB sudah memiliki disposisi atau sikap
dari pihak pelamar untuk menjadi tenaga pelaksana sesuai yang diharapkan oleh penerima
penyuluh KB membuat formasi ini jarang diminati program, dengan menunjukkan respon dan daya
oleh pelamar. Kalaupun ada peminatnya biasa- tanggap yang cukup tinggi terhadap setiap
nya hanya dijadikan titik awal sebagai seorang keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pihak
PNS atau honorer untuk menjajaki titik-titik yang penerima program. Kemampuan pelaksana
lain. Fakta ini sebenarnya harus segara disadari program menunjukkan sikap seperti ini dikare-
oleh pihak lembaga pelaksana program KB nakan memiliki pemahaman yang baik akan
bahwa rendahnya kepemilikan SDM penyuluh pelaksanaan program KB yang dijalankan. Wa-
tidak terlepas dari kurang pelamar dari sektor laupun tidak seluruh personil pelaksana yang
tersebut. Oleh karenanya pihak lembaga pelak- memiliki pemahaman yang baik, setidaknya dari
sana harus sudah mencari solusinya dengan sebahagian besar implementor yang ada sudah
menjalin kerjasama dengan instansi-instansi yang memiliki pemahaman yang baik terhadap
terkait untuk bisa melaksanakan program KB pelaksanaan program KB. Sehingga apabila ada
ini kepada seluruh masyarakat. keluhan yang datang dari masyarakat khusus
Kerjasama kerja bisa dilakukan terutama kaum wanita yang diterima oleh pihak pelaksana,
dengan Dinas Kesehatan dan RSUD yang ada dengan cepat pelaksana akan merespon keluhan-
diwilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Dimana keluhan yang diterima. Sebab merespon keluhan
melalui kerjasama ini, pihak BPMPKB, Dinas yang disampaikan merupakan salah satu cara
Kesehatan dan RSUD menyusun program untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
Efektivitas Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (Merrynce dan Ahmad Hidir) 49

oleh masyarakat khususnya kaum wanita. Oleh dalam melaksanakan program KB untuk mas-
karenanya apabila pelaksana program memiliki yarakat. Misalnya saja dengan Dinas Kesehatan,
daya tanggap atau respon yang cukup tinggi melalui lembaga ini program KB dapat disosia-
terhadap permasalahan yang disampaikan oleh lisasikan dan diinformasikan sampai ketingkat
penerima program, tentunya akan memberikan desa. Sebab Dinas Kesehatan memiliki cabang
solusi akan hambatan-hambatan pelaksanaan pembantu disetiap kecamatan, yaitu puskesmas
program. yang secara langsung bisa mensosialisasikan
Untuk mampu merespon setiap keluhan dan program ini kepada kecamatan. Bahkan pus-
permasalahan yang dihadapi dibutuhkan pema- kesmas juga bisa mendelegasikan tugas sosia-
haman yang baik dari setiap personil pelaksana lisasi dan memberikan informasi ini kepada
program KB. Maka dari itu kejelasan arahan lembaga yang ada dibawahnya seperti pos-
dan perintah yang diberikan oleh pembuat kebi- yandu. Sebab posyandu merupakan lembaga
jakan menjadi modal dasar bagi para pelaksana kesehatan yang terdekat dengan masyarakat
program untuk bisa memahami setiap langkah- yang ada di desa, tentunya cukup mudah untuk
langkah yang harus dikerjakan dalam melak- melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan
sanakan program. Selain itu juga dalam menun- program KB.
jukkan sikapnya pada proses implementasi
program KB, hindari prasangka yang negatif SIMPULAN
kepada para penerima program. Apabila pra- Efektivitas pelaksanaan program KB di
sangka negatif sudah berkembang akan mendo- Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuan-
rong kegagalan dalam proses implementasi tan Singingi sudah cukup efektif. Dimana pihak
program KB yang dikerjakan. Oleh sebab itu implementor program KB sudah cukup memiliki
untuk menghindari prasangka ini dibutuhkan tingkat kepatuhan yang tinggi dalam melak-
intensitas para pelaksana dalam merespon kegiatan- sanakan tugas yang dibebankan dan cukup
kegiatan yang dilakukan oleh penerima program. mematuhi prosedur rutinitas yang ditetapkan
dalam pelaksanaan program KB. Kepatuhan
4. Struktur Birokrasi implementor ditunjukkan dengan adanya ke-
Struktur birokrasi yang dimiliki dalam mampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsi
mengimplementasikan program KB sudah yang diberikan dalam upaya mewujudkan tujuan
tersedia dengan baik. Artinya struktur birokrasi dan sasara pelaksanaan program KB yang
sudah tersedia dari mulai level yang paling tinggi ditetapkan. Walaupun upaya pelaksanaan tugas
yaitu provinsi hingga ke level yang paling rendah dan fungsi yang lakukan untuk merealisasikan
yaitu daerah. Ketersediaan kelembagaan ini di- tujuan dan sasaran yang ditetapkan menemui
maksudkan supaya setiap lembaga yang ditunjuk hambatan dalam menanamkan keyakinan
memiliki tugas dan wewenang masing-masing kepada masyarakat betapa pentingnya mengikuti
dalam melaksanakan program KB. Karena program KB. Faktor yang dominan mempe-
dengan adanya kejelasan tugas dan beban kerja ngaruhi efektivitas pelaksanaan program KB
dari setiap lembaga akan memberikan kemu- adalah faktor komunikasi dan faktor sumber
dahan bagi lembaga untuk mengerjakan tugasnya. daya. Dimana faktor komunikasi memberikan
Walaupun sebenarnya kelembagaan yang ber- pengaruh yang signifikan bagi proses penyam-
sentuhan langsung dengan penerima program KB paian informasi dan keterangan tentang penting-
adalah kelembagaan ditingkat daerah yaitu nya program KB bagi masyarakat, khusus kaum
BPMPKB yang memiliki tanggung jawab penuh perempuan yang merupakan ibu-ibu rumah tangga.
dalam melaksanakan program KB untuk mas- Sebab dengan adanya informasi yang diberikan
yarakat. Tetapi sebenarnya BPMPKB bisa me- tentang program KB, maka masyarakat akan
lakukan koordinasi dengan lembaga lain yang bisa mengikuti program tersebut dengan benar
memiliki peran dan fungsi yang hampir sama sesuai dengan pamahaman yang mereka miliki.
50 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 4, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 1-118

Kemudian faktor sumber daya sebagai pengaruh Hassel, Nogi. 2003. Evaluasi Kebijakan
dalam efektivitas pelaksanaan program KB Publik. Balairung & Co, Yogyakarta.
menitikberatkan dalam ketersediaan SDM Nawawi, Hadari. 2003. Kepemimpinan
penyuluh KB, anggaran pelaksanaan program Mengefektifkan Organisasi. Gadjah Mada
dan fasilitas alat KB yang dimiliki. Terbatasnya University Press, Yogyakarta.
SDM penyuluh menjadi hambatan utama dalam Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik
upaya menyampaikan informasi pada masyarakat. Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.
PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.
DAFTAR RUJUKAN Zaeni Akhmad. 2006. Implementasi Kebijakan
Budiman, Nashir. 2001. Pengantar Kebijakan Program Keluarga Berencana di Kabupaten
Publik. Penerbit Rajawali, Jakarta. Batang: Studi Kasus Peningkatan Kesertaan
Dunn, N. William. 2003. Pengatar Analisis KB Pria di Kecamatan Gringsing. Tesis.,
Kebijakan Publik. Gajah Mada University, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro,
Yogyakarta. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai