Juknis Jagung
Juknis Jagung
PELAKSANAAN KEGIATAN
BUDIDAYA JAGUNG
TAHUN 2017
3333
i
i
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
ii
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
iii
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
iv
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
v
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
vi
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
vii
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
viii
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
DAFTAR ISI
ix
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
x
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
xiii
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
xiv
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jagung tidak hanya digunakan sebagai bahan pangan dan pakan saja,
tetapi juga digunakan sebagai bahan baku industri lainnya, seperti bahan
bakar alternatif (biofuel), polymer dan lain-lain. Permintaan jagung baik
untuk industri pangan, pakan, dan kebutuhan industri lainnya dalam lima
tahun kedepan diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan terus
bertambahnya jumlah penduduk dan juga peningkatan pendapatan dan
daya beli masyarakat.
1
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
2
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
Apabila terdapat perubahan dan sekiranya ada yang belum diatur dalam
Petunjuk Pelaksanaan ini, selanjutnya akan diatur lebih lanjut. Mekanisme
perubahan melalui usulan dari Kepala SKPD Provinsi yang disampaikan
kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan.
B. Dasar Hukum
3
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
4
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
5
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
1. Maksud
2. Tujuan
3. Sasaran
D. Pengertian-Pengertian
6
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
7
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
11. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik.
12. Pupuk Urea adalah pupuk kimia tunggal yang mengandung Nitrogen
(N) berkadar tinggi minimal 45%. Unsur Nitrogen merupakan zat hara
yang sangat diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi
baik.
8
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
9
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
22. Swadaya adalah semua upaya yang dilakukan petani dengan sumber
pembiayaan yang berasal dari modal petani sendiri.
10
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
11
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
A. Keragaan
Produksi jagung dalam 5 tahun terakhir meningkat 19,49%, dari 19,39 juta
ton PK pada tahun 2012 menjadi sebesar 23,16 juta ton PK (Prakiraan
2016), dengan perkiraan luas panen 4.384.510 ha dan produktivitas 52,83
ku/ha (angka masih berubah sampai ditetapkannya ATAP 2016),
sedangkan peningkatan produktivitas mencapai 7,85% dan luas panen
meningkat 10,79%, seperti terlihat pada Tabel 1 berikut.
12
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
Sasaran produksi jagung tahun 2017 sebesar 30,54 juta ton PK atau
meningkat 26,44% dari sasaran produksi jagung tahun 2016 yang
dihasilkan dari sasaran luas tanam jagung seluas 6,05 juta ha dan
sasaran luas panen 5,74 juta ha atau meningkat 25,96% dari sasaran
luas tanam dan panen jagung tahun 2016, sasaran produktivitas jagung
tahun 2017 sebesar 53,18 ku/ha atau meningkat 0,39% dari sasaran
produktivitas jagung tahun 2016. Secara rinci sasaran tanam, panen,
produktivitas dan produksi jagung tahun 2017 per provinsi disajikan pada
Lampiran 1, sasaran luas tanam dan produksi per bulan per provinsi,
disajikan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3; sasaran tanam, panen,
provitas dan produksi per kabupaten/kota pada Lampiran 4 serta
kebutuhan benih dan pupuk per bulan per provinsi disajikan pada
Lampiran 5, 6, 7 dan 8.
13
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
14
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
d.3. Pascapanen
16
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
2. Peningkatan Produktivitas
17
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
18
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
19
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
20
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
21
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
22
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
1. Lahan bera yaitu lahan pertanian yang sedang tidak ditanami pada
periode tertentu;
23
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
24
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
25
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
27
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
G. Pilihan Varietas
28
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
4. Varietas benih jagung hibrida yang dipilih harus memiliki potensi hasil
minimal 10 ton per hektar (pipilan kering), dan tahan/agak
tahan/toleran penyakit bulai. Sedangkan untuk varietas jagung
komposit harus memiliki potensi hasil minimal 5 ton per hektar (pipilan
kering).
Jumlah bantuan pemerintah berupa benih dan pupuk Urea untuk Kegiatan
Budidaya Jagung Tahun 2017 sebagai berikut:
1. PATB
a. Bantuan benih jagung hibrida sebanyak 15 kg per hektar, atau
benih jagung komposit sebanyak 25 kg per hektar.
2. PLTJ
a. Bantuan benih jagung hibrida sebanyak 15 kg per hektar, atau
benih jagung komposit sebanyak 25 kg per hektar.
29
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
30
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
L. Jadwal Pelaksanaan
31
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
A. Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi
32
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
B. Operasionalisasi
33
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
34
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
Selanjutnya Pokja UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai, atau Posko lainnya
yang mendukung pencapaian sasaran produksi jagung, pada setiap
tingkatan (Kabupaten/Kota dan Provinsi) harus lebih diaktifkan guna
melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dan instansi
terkait untuk turun bersama memantau kondisi di lapangan,
menggerakkan percepatan tanam/panen serentak, pemeliharaan
35
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
36
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
37
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
A. Pengendalian Kegiatan
38
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
39
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
C. Evaluasi
40
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
41
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
42
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
IX. PENUTUP
43
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
LAMPIRAN
44
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
Lampiran 1. Sasaran Indikatif Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi
Jagung Tahun 2017 (UPSUS)
45
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
Lampiran 2. Sasaran Luas Tanam Jagung Bulanan MT.2016/2017 dan Tahun 2017 (UPSUS)
46
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
No. Provinsi Jan 16 Feb 16 Mar 16 April 16 Mei 16 Juni 16 Juli 16 Agus 16 Sep 16 Okt-16 Nop-16 Des-16 JMLH
1 Aceh 21.104 55.341 38.736 23.850 23.466 26.769 25.266 23.222 26.702 23.972 25.584 22.342 336.356
2 Sumatera Utara 113.928 298.750 209.110 128.751 126.676 144.507 136.393 125.359 144.147 129.409 138.112 120.611 1.815.754
3 Sumatera Barat 48.832 128.050 89.629 55.185 54.296 61.939 58.461 53.731 61.784 55.468 59.198 51.696 778.269
4 Riau 2.844 7.457 5.219 3.214 3.162 3.607 3.404 3.129 3.598 3.230 3.447 3.010 45.321
5 Jambi 13.215 34.653 24.255 14.934 14.693 16.762 15.821 14.541 16.720 15.011 16.020 13.990 210.614
6 Sumatera Selatan 80.504 211.104 147.762 90.979 89.512 102.112 96.378 88.581 101.858 91.444 97.593 85.226 1.283.054
7 Bengkulu 10.974 28.777 20.143 12.402 12.202 13.920 13.138 12.075 13.885 12.465 13.304 11.618 174.903
8 Lampung 138.385 362.886 254.001 156.391 153.871 175.530 165.673 152.271 175.092 157.191 167.762 146.503 2.205.557
10 Bangka Belitung 2.072 5.434 3.803 2.342 2.304 2.628 2.481 2.280 2.622 2.354 2.512 2.194 33.024
9 Kep. Riau 34 89 63 38 38 43 41 37 43 39 41 36 543
11 Dki Jakarta - - - - - - - - - - - - -
12 Jawa Barat 115.206 302.104 211.457 130.196 128.098 146.130 137.924 126.766 145.765 130.862 139.663 121.965 1.836.135
13 Jawa Tengah 262.164 687.467 481.192 296.275 291.500 332.532 313.859 288.469 331.703 297.790 317.816 277.543 4.178.309
14 D.I Yogyakarta 21.057 55.219 38.650 23.797 23.414 26.710 25.210 23.170 26.643 23.919 25.528 22.293 335.610
15 Jawa Timur 422.667 1.108.352 775.790 477.662 469.963 536.117 506.012 465.076 534.780 480.104 512.391 447.461 6.736.373
16 Banten 7.983 20.935 14.653 9.022 8.877 10.126 9.558 8.784 10.101 9.068 9.678 8.452 127.239
17 Bali 4.083 10.707 7.494 4.614 4.540 5.179 4.888 4.493 5.166 4.638 4.950 4.323 65.075
18 Nusa Tenggara Barat 150.833 395.526 276.848 170.458 167.711 191.319 180.575 165.967 190.841 171.330 182.852 159.681 2.403.940
19 Nusa Tenggara Timur 55.133 144.574 101.194 62.306 61.302 69.931 66.004 60.665 69.757 62.625 66.836 58.367 878.694
20 Kalimantan Barat 11.852 31.080 21.755 13.395 13.179 15.034 14.190 13.042 14.996 13.463 14.368 12.548 188.901
21 Kalimantan Tengah 5.570 14.607 10.224 6.295 6.194 7.066 6.669 6.129 7.048 6.327 6.753 5.897 88.781
22 Kalimantan Selatan 28.613 75.031 52.518 32.336 31.815 36.293 34.255 31.484 36.202 32.501 34.687 30.291 456.025
23 Kalimantan Timur 6.782 17.784 12.448 7.664 7.541 8.602 8.119 7.462 8.581 7.704 8.222 7.180 108.090
24 Kalimantan Utara 1.035 2.713 1.899 1.169 1.151 1.312 1.239 1.139 1.309 1.175 1.254 1.095 16.492
25 Sulawesi Utara 92.436 242.392 169.662 104.463 102.779 117.247 110.663 101.710 116.954 104.997 112.058 97.858 1.473.219
26 Sulawesi Tengah 22.689 59.498 41.646 25.642 25.228 28.780 27.164 24.966 28.708 25.773 27.506 24.020 361.620
27 Sulawesi Selatan 132.184 346.624 242.619 149.383 146.975 167.664 158.249 145.447 167.246 150.147 160.244 139.938 2.106.719
28 Sulawesi Tenggara 6.952 18.231 12.761 7.857 7.730 8.819 8.323 7.650 8.797 7.897 8.428 7.360 110.806
29 Gorontalo 84.710 222.134 155.482 95.732 94.189 107.448 101.414 93.210 107.180 96.222 102.692 89.679 1.350.092
30 Sulawesi Barat 25.314 66.381 46.464 28.608 28.147 32.109 30.306 27.854 32.029 28.754 30.688 26.799 403.455
31 Maluku 15.631 40.990 28.691 17.665 17.381 19.827 18.714 17.200 19.778 17.756 18.950 16.548 249.131
32 Maluku Utara 10.675 27.992 19.593 12.064 11.869 13.540 12.780 11.746 13.506 12.125 12.941 11.301 170.132
34 Papua Barat 296 737 544 414 355 464 437 402 391 676 762 712 6.191
33 Papua 494 1.228 906 688 592 773 727 668 651 1.125 1.269 1.185 10.306
Jumlah 1.916.251 5.024.848 3.517.213 2.165.794 2.130.749 2.430.838 2.294.333 2.108.726 2.424.583 2.177.560 2.324.111 2.029.724 30.544.728
47
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
Lampiran 4. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung
Tahun 2017 per Kabupaten (UPSUS)
TANAM PANEN PROVITAS PRODUKSI
No PROVINSI / KABUPATEN
(HA) (HA) (KU/HA) (TON)
1 Aceh 80.161 76.153 44,17 336.356
1. Simeuleu 78 74 47,09 348
2. Aceh Singkil 227 216 44,75 966
3. Aceh Selatan 10.527 10.001 44,12 44.127
4. Aceh Tenggara 48.157 45.749 44,22 202.310
5. Aceh Timur 2.475 2.352 43,72 10.282
6. Aceh Tengah 187 178 44,30 787
7. Aceh Barat 402 382 43,88 1.678
8. Aceh Besar 1.388 1.319 43,05 5.676
9. Pidie 785 746 43,91 3.275
10. Bireuen 2.465 2.342 44,01 10.308
11. Aceh Utara 2.953 2.805 43,75 12.270
12. Aceh Barat Daya 376 357 43,51 1.555
13. Gayo Luwes 2.037 1.935 44,29 8.571
14. Aceh Tamiang 4.196 3.986 44,59 17.773
15. Nagan Raya 584 555 44,27 2.457
16. Aceh Jaya 360 342 43,68 1.494
17. Bener Meriah 971 922 44,25 4.080
18. Pidie Jaya 441 419 44,32 1.858
19. Kota Banda Aceh 2 2 42,25 7
20. Kota Sabang 52 50 44,36 221
21. Kota Langsa 16 15 44,53 66
22. Kota Lhokseumawe 138 131 43,70 574
23. Subulussalam 1.343 1.276 44,45 5.671
48
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
49
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
51
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
52
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
53
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
54
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
55
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
56
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
57
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
58
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
59
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
60
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
61
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
62
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
63
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA JAGUNG TAHUN 2017
64
Lampiran 10. Surat Keputusan Kepala SKPD Kab/Kota/ Perhutani/Inhutani/Lembaga lainnya Tentang Usulan CPCL
Pelaksana Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SKPD KABUPATEN/KOTA YANG MENANGANI TANAMAN PANGAN
TENTANG USULAN CPCL PELAKSANA KEGIATAN JAGUNG TAHUN 2017
Nomor :
Hal :
Kebutuhan Saprodi (Benih, Pupuk)
Nama Kelompok Nama Ketua Jadwal Tanam (Tgl,
No Kecamatan Desa / Kelurahan Luas (Ha) Usulan Volume Koordinat Lokasi
Tani Kelompok Tani Urea (Kg) Bln, Thn)
Varietas Benih (Kg)
2017
Kepala Dinas Kab/Kota, Perhutani,
Inhutani, Lembaga Lainnya
(Sesuaikan dengan lembaga pengusul)
()
NIP.
65
Lampiran 11. Surat Persetujuan Kepala SKPD Provinsi Tentang Pelaksana Kegiatan Jagung Tahun 2017
SURAT PERSETUJUAN
KEPALA SKPD PROVINSI YANG MENANGANI TANAMAN PANGAN TENTANG PELAKSANA KEGIATAN
JAGUNG TAHUN 2017
Nomor:
66
Lampiran 12. Contoh Surat Keputusan PPK SKPD Provinsi Tentang
Penetapan Pelaksana/Kelompok Tani Penerima Bantuan
Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
Contoh:
SURAT KEPUTUSAN
PPK SKPD PROVINSI YANG MENANGANI TANAMAN PANGAN........
NOMOR : .............................................2017
TENTANG
PENETAPAN PELAKSANA/KELOMPOKTANI PENERIMA BANTUAN
PEMERINTAH
KEGIATAN JAGUNG
TAHUN 2017
KEPALA SKPD PROVINSI YANG MENANGANI TANAMAN PANGAN
68
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Penetapan Pelaksana/Kelompoktani penerima
bantuan Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :.................................
PadaTanggal : ................................
.............................................
NIP. ......................................
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di
Jakarta
2. Gubernur di ..............
3. dst.
69
Lampiran 13. Contoh Lampiran Surat Keputusan Kepala SKPD Provinsi Tentang Penetapan Pelaksana/Kelompoktani
Penerima Bantuan Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
Contoh Lampiran Surat Keputusan Kepala SKPD provinsi yang menangani tanaman pangan
Penetapan Pelaksana/Kelompoktani Penerima Bantuan Kegiatan Jagung Tahun 2017
Nama Alamat
No Nama Ketua
Petani/Pelaksana Desa Kecamatan
1
2
3
dst
Jumlah
Nama.. Nama..
NIP..... NIP.....
70
Lampiran 14. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pelaksana Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
Nama Pelaksana :
Alamat Pelaksana :
Luas Lahan :
Jumlah Anggota Kelompok :
71
Lampiran 15. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
72
Lampiran 16. Blangko Laporan Bulanan Kecamatan Realisasi Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
73
BLANGKO LAPORAN BULANAN KECAMATAN
REALISASI FASILITASI PENGEMBANGAN JAGUNG
TAHUN 2017
KECAMATAN :
BULAN :
Nama
NIP
Lampiran 17. Blangko Laporan Bulanan Kabupaten Realisasi Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
74
BLANGKO LAPORAN BULANAN KABUPATEN
REALISASI FASILITASI PENGEMBANGAN JAGUNG
TAHUN 2017
KABUPATEN :
BULAN :
Nama
NIP
75
Lampiran 18. Blangko Laporan Bulanan Provinsi Realisasi Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
PROVINSI :
BULAN :
Nama
NIP
76
Lampiran 19. Blangko Laporan Akhir Provinsi/Kabupaten Realisasi Kegiatan Budidaya Jagung Tahun 2017
PROV/KAB :
BULAN :
Provitas di
Target/Realisasi Tanam Realiasai Panen
Luar
Luas Provitas Tidak
Bulan Program Keteran
No Kab/Kec Areal Realisasi Sebelum( Dilaksanak
Tanam Luas Provitas Produksi MT yang gan
(Ha) Target (Ha) Tanam (%) Ku/ha) an (Ha)
(Ha) (Ku/Ha) (Ton) Sama
(Ha)
(Ku/ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1
2
3
dst
Jumlah
Nama
NIP
77
Lampiran 20. Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTJ) Kebenaran
CPCL oleh Dinas Pertanian Propinsi/ Kabupaten/Kota
Perkebunan/ Perhutani/ Inhutani/ Lembaga Lainnya
Nama :
Jabatan :
Instansi :
Kepala Dinas
Propinsi/Kabupaten /Kota
(Menyesuaikan dengan lembaga
yang mengusulkan)
78
Lampiran 21. Check List Pengendalian Kegiatan
Tingkat : Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota
Nama Instansi :
Nama Penerima Bantuan :
Desa / Kecamatan :
Target : ...................Ha/Unit, Rp. ......................
Nama Petugas : 1.
(Evaluator) 2.
3.
No URAIAN KETERANGAN
1 Usulan Kegiatan .......... Ada/Tidak
2 SK Tim Teknis Ada/Tidak Ada/Tidak
3 SK Penetapan Penerima Bantuan Ada/Tidak Ada/Tidak
4 Copy Buku Tabungan Penerima Bantuan Ada/Tidak
5 RUK dan Revisinya Ada/Tidak
6 Perjanjian Kerjasama PPK dengan Penerima Bantuan Ada/Tidak
7 Bukti Penarikan Dana Bantuan Pemerintah dari Bank Ada/Tidak
8 Pemanfaatan Dana Bantuan (Bon/Nota/Kuitansi) Ada/Tidak
9 Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan Fisik Ada/Tidak
10 Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Ada/Tidak
11 Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Ada/Tidak
Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Paket Bantuan
12 Pemerintah Ada/Tidak
79
Lanjutan Lampiran 21.
NO URAIAN KETERANGAN
Bentuk pengawalan dan pendampingan tim teknis
1
dilaksanakan pada kegiatan:
a. Pembukaan rekening penerima bantuan pemerintah Ada/Tidak
b. Rapat penyusunan RUK Ada/Tidak
c. Penyampaian usulan pencairan dana ke PPK Ada/Tidak
d. Pengurusan pencairan dana bantuan pemerintah Ada/Tidak
e. Penarikan dana ke bank Ada/Tidak
f. Rapat pemanfaatan dana bantuan pemerintah serta
persiapan kegiatan Ada/Tidak
g. Proses pembelanjaan Ada/Tidak
h. Pengumpulan bukti-bukti pengeluaran dan pembelanjaan Ada/Tidak
Pengesahan berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan bantuan
2
pemerintah Ada/Tidak
80
Lanjutan Lampiran 21.
NO URAIAN KETERANGAN
1 Apakah saudara memegang SK penetapan penerima bantuan Ya/Tidak
Apakah sudara melakukan pembagian tugas dalam rangka
2
pelaksanaan bantuan Ya/Tidak
3 Apakah saudara tahu adanya tim teknis bantuan Ya/Tidak
4 Apakah tim teknis sering melakukan bimbingan pelaksanaan Ya/Tidak
Bimbingan dari tim teknis terhadap saudara dalam rangka
5
kegiatan apa saja
a. Pembukaan rekening kelompok Ya/Tidak
b. Rapat penyusunan RUK Ya/Tidak
c. Penyampaian usulan pencairan dana ke PPK Ya/Tidak
d. Pengurusan pencairan dana bantuan Ya/Tidak
e. Penarikan dana ke bank Ya/Tidak
f. Rapat pemanfaatan dana bantuan serta persiapannya Ya/Tidak
g. Proses pembelanjaan dana bantuan Ya/Tidak
h. Pengumpulan bukti-bukti pengeluaran dan pembelanjaan Ya/Tidak
Apakah saudara memiliki dokumen pertanggungjawaban
6
berupa bendel arsip Ya/Tidak
7 Bila nomo 6 jawabannya " Ya " arsip tersebut terdiri apa saja?
a. Sk penetapan kelompok penerima bantuan Ada/Tidak
b. Catatan rapat anggota kelompok Ada/Tidak
c. Bendel RUK dan revisinya Ada/Tidak
d. Naskah kerjasama antara PPK dan ketua kelompok
penerima bantuan Ada/Tidak
e. Surat permohonan pencairan dana Ada/Tidak
f. Bukti penarikan dana bantuan pemerintah dari bank Ada/Tidak
g. Bukti pemanfaatan dana bantuan pemerintah berupa
bon/nota/kuitansi Ada/Tidak
h. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan fisik Ada/Tidak
i. Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan Ada/Tidak
j. Berita acara serah terima hasil pekerjaan bantuan
pemerintah Ada/Tidak
81
Lanjutan Lampiran 21.
NO URAIAN
1 Lokasi kegiatan
........................................................
2 Jenis pekerjaan bantuan pemerintah berupa:
........................................................
3 Volume/spesifikasi pekerjaan:
.......................................................
4 Uraian hasil pengecekan lapangan:
a. Berkaitan dengan capaian volume fisik pekerjaan
b. Aktifitas dan peran tim teknis
c. Sharing pembiayaan dari penerima bantuan/masyarakat lainnya
d. Dana yang mungkin tersisa
e. Tanggapan penerima bantuan berkaitan dengan kegiatan ini
(...........................................)
NIP. .................................
82
Lampiran 22. Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan
.............., ...............................
Pimpinan/Ketua Penerima Bantuan
.....................................................
.........................................................
83
Lampiran 23. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (Transfer
Uang)
Nama : .........................................................
Jabatan : ...........................)
Kabupaten/Kota..............................
Alamat : ................................, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU atau yang
Memeriksa Hasil Pekerjaan Bantuan Pemerintah.
Nama : .........................................................
Jabatan : Ketua selaku Penerima Bantuan Pemerintah berupa
........................................................
Alamat : Desa........................, Kecamatan..............., Kabupaten...................., untuk selanjutnya
disebutkan sebagai PIHAK KEDUA atau yang Melaksanakan Pekerjaan Bantuan
Pemerintah.
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah melaksanakan pekerjaan dengan baik berupa :
Rencana Us ulan Kerja Realis as i
Jenis
No Keterangan
Pek erjaan Biaya Biaya
Volume Volume %
(Rp) (Rp)
Selanjutnya PIHAK KEDUA melaporkan pekerjaan yang telah diselesaikan kepada PIHAK KESATU dan
PIHAK KESATU telah memeriksa hasil pekerjaan dari PIHAK KEDUA atas paket bantuan pemerintah
berupa ...................................... dalam rangka kegiatan ............... dan pekerjaan dinyatakan telah
selesai dengan baik dan lengkap.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
NIP.
84
Lampiran 24. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang (Transfer Uang)
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah melaksanakan pekerjaan dengan baik berupa :
Rencana Us ulan Kerja Realis as i
Jenis
No Keterangan
Pekerjaan Biaya Biaya
Volume Volume %
(Rp) (Rp)
1. Selanjutnya PIHAK KESATU menyerahkan sepenuhnya Bantuan Pemerintah kepada PIHAK KEDUA
untuk dimanfaatkan sesuai peruntukannya serta menyatakan sanggup melakukan pengelolaan paket
bantuan tersebut;
2. Apabila setelah Berita Acara Serah Terima Barang terdapat penyimpangan dan penyalahgunaan
kegiatan di lapangan, PIHAK KEDUA bersedia mempertanggungjawabkan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian Berita Acara Serah Terima Barang paket bantuan pemerintah ini dibuat dan ditandatangani
oleh kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
NIP.
85
Lampiran 25. Contoh Berita Acara Pemeriksaan Barang
Pada hari ini ........... tanggal .................. bulan ................... tahun....................... kami yang bertanda tangan di
bawah ini :
1. Nama : .......................
Jabatan : .......................
Nama Perusahaan : .......................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA atau YANG MELAKSANAKAN PEKERJAAN/PENGADAAN
2. Nama : .......................
Jabatan : .......................
Alamat : .......................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau YANG MEMERIKSA BARANG/PEKERJAAN
PIHAK KEDUA telah melakukan pemeriksaan benih jagung Bantuan Pusat TA 2017, seperti daftar terlampir
(Lampiran ...) yang akan disalurkan oleh PIHAK PERTAMA, yaitu bertempat di
..........................................................*) dengan ini menyatakan bahwa barang tersebut diatas telah sesuai
dengan spesifikasi yang diminta dalam Kontrak Nomor : ................... tanggal ....................2017 dan Surat
Keputusan PPK Penerima Bantuan Pemerintah (Bantuan Benih) Nomor ...................................................
tanggal.......... 2017 dan telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundangan perbenihan yang berlaku.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Barang dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
(...........Nama...........) (..........Nama..........)
NIP.
( ........Nama........ )
NIP.
Keterangan:
*) Sebutkan nama tempat, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota
84
Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Barang Bantuan Pemerintah Benih Jagung Hibrida TA. 2017
Komoditas :
Volume
No Varietas No. Lot Tanggal Kadaluarsa
(Kg) No Label
Jumlah
(...........Nama...........) (..........Nama..........)
NIP.
( ........Nama........... )
NIP.
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
85
Lampiran 26. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
Pada hari ini ............. tanggal ............... di Desa .........Kecamatan ........... Kabupaten .............. Provinsi
................ kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Perusahaan : ..............
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA
2. Nama : ..............
Jabatan : ..............
Kelompoktani : ..............
Alamat : ..............
Nomor HP : .................
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA
Sesuai dengan Kontrak nomor ................. tanggal ............ maka pihak PERTAMA menyerahkan kepada
pihak KEDUA bantuan benih sebagai berikut :
Jenis Komoditas/
Volume (Kg) Nomor Lot Benih Tanggal Kadaluarsa
Varietas
Demikian Berita Acara Serah Terima bantuan benih ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui,
86
Lampiran 27. Contoh Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang
No. ...........................................
Kabupaten:..
Nomor Kontrak: ..
Nama Volume
Nama
No ketua No Tgl
No Kec Desa Kelompok Varietas Benih
BAST kelompok Lot Kadaluarsa
Tani (Kg)
tani
( ............................. ) ( ............................. )
NIP
Mengetahui/Mengesahkan,
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
87
Lampiran 28. Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Pada hari ini ............. tanggal ............... di .., kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ..............
Jabatan : Direktur Rekanan ..............
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA
2. Nama : ..............
Jabatan : PPK .
Alamat : ..............
Yang selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA
Selanjutnya Pihak PERTAMA berdasarkan kontrak kerja nomor .. tanggal.. telah menyerahkan
pekerjaan bantuan pemerintah benih jagung hibrida TA 2017 kepada Pihak KEDUA dan Pihak KEDUA
telah menerima hasil pekerjaan dari Pihak PERTAMA dengan spesifikasi sebagai berikut :
Nomor
Rekapitulasi Berita Tanggal Kabupaten Volume Benih (Kg) Varietas Keterangan
Acara
Jumlah
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Bantuan Pemerintah Benih Jagung
Hibrida TA 2017 ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
(.............................) (.............................)
NIP
88
Lampiran 29. Contoh Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN
SURAT PERNYATAAN
BERSEDIA MENERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
Nomor :..
Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah Barang Milik Negara yang berasal dari kegiatan
.. Tanaman Pangan APBN Pusat TA. 2017 dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berupa
.. sebagaimana tercantum dalam lampiran surat ini untuk digunakan sebagai sarana keperluan
poktan dibidang pertanian, dengan rincian sebagai berikut :
MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua ..
Materai 6.000
89
Lampiran 30. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN
Pada hari ini .. tanggal bulan.. tahun ...................., kami yang bertandatangan
dibawah ini :
I. Nama :
NIP :
Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar
Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II. Nama :
Jabatan :
dengan memperhatikan :
1. Surat Permohonan .. Kabupaten Nomor : tanggal
. hal Permohonan Persetujuan hibah berupa .. Kepada Penerima
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang berasal dari Kegiatan
Pengadaan. APBN TA. 2017 dari Penerima Bantuan Nomor :
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : .. tanggal hal Persetujuan Hibah Barang Milik
Negara berupa Bantuan Benih Jagung Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka
menindaklanjuti persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri Pertanian Nomor
:... tanggal ... dan Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Negara serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
90
Penghapusan Barang Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan kepada
PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima hibah dari PIHAK KESATU, Barang
Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan .. APBN Pusat TA. 2017 berupa
. Senilai Rp .- (. ) sebagaimana terlampir.
Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir kepada PIHAK KEDUA
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp
,- (..) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi.
PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
PASAL 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PASAL 4
SERAH TERIMA
Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Direktur Jenderal Tanaman
Pangan atas nama Menteri Pertanian Kepada Kelompok Tani/Gapoktan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah perjanjian Hibah ini.
PASAL 5
LAIN-LAIN
1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini berlaku serta mengikuti bagi PARA
PIHAK yang menandatangani;
2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing satu rangkap untuk PIHAK
KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala KPKNL Jakarta II
91
Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan
dan tahun sebagaimana tersebut diatas.
.. .
NIP
92
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara
Nomor :
Tanggal :
MERK /
KODE JENIS NILAI NILAI
NO TYPE / TAHUN JUMLAH KONDISI
BARANG BARANG PEROLEHAN BUKU
VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
.. .
NIP.
93
Lampiran 31. Contoh Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara
II. Nama :
Jabatan :
Yang bertandatangan untuk dan atas nama berkedudukan di Jalan
.. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
.. .
NIP.
95
Lampiran 32. Daftar Varietas Jagung Hibrida Hasil Penelitian Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian
1 2 3 4 5
1 BIMA 20 URI 11,00 (r) : 12,80 (p) Tahan thdp pykt bulai (Peronosclerospora maydis), Hibrida
pykt karat daun (Puccinia sorghi), dan pykt hawar
daun (Helminthonsporium maydis)
2 BIMA 19 URI 9,30 (r) : 12,50 (p) Tahan thdp pykt bulai (Peronosclerospora maydis), Hibrida
pykt karat daun (Puccinia sorghi), dan pykt hawar
daun (Helminthonsporium maydis)
3 BIMA 18 11,80 (r) : 13,60 (p) Tahan thdp pnykt bulai (Peronosclerospora maydis), Hibrida
toleran pnykt karat daun (Puccinia sorghi), dan pnykt
bercak daun (Helminthosporarium maydis).
4 BIMA 17 11,80 (r) : 13,60 (p) Tahan thdp bulai (Peronosclerospora maydis), Hibrida
toleran pnykt karat daun (Puccinia sorghi), dan pnykt
bercak daun (Helminthosporarium maydis).
5 BIMA 16 10,90 (r) : 12,40 (p) Tahan penyakit bulai (Peronosclerospora maydis L), Hibrida
toleran penyakit karat daun (Puccinia Sorgi) dan
penyakit bercak daun (Helminthospororium maydis).
6 BIMA 15 SAYANG 9,90 (r) : 13,20 (p) Agak tahan pnykt bulai (Peronosclerospora maydis L) Hibrida
7 BIMA 14 BATARA 10,10 (r) : 12,90 (p) Tahan penyakit bulai (Peronosclerospora maydis L) Hibrida
8 BIMA 9 11,20 (r) : 13,40 (p) Tahan trhdp penyait bulai, agar toleran Helmintosporium Hibrida
dan toleran penyakit karat daun.
9 BIMA 8 10,10 (r) : 11,70 (p) Toleran thdp pnykt Bulai (Peronosclerospora Hibrida
maydis), totelan thdp pnykt karat daun (Puccinia sorghi),
dan pnykt bercak daun (Helminthospororium maydis).
10 BANTIMURUNG Hibrida BIMA 3 8,51 (r) : 11,00 (p) Toleran thdp pykt Bulai (P. maydis ) Hibrida
11 BANTIMURUNG Hibrida BIMA 2 8,27 (r) : 10,00 (p) Toleran terhadap penyakit Bulai (P.maydis) Hibrida
12 HJ 22 AGRITAN 10,90 (r) : 12,10 (p) Tahan penyakit bulai (Peronosclerospora maydis L), hawar Hibrida
daun (Helminthosporium maydis), dan karat daun
13 HJ 21 AGRITAN 11,40 (r) : 12,20 (p) Tahan pykt bulai (Peronosclerospora maydis L), hawar Hibrida
daun (Helminthosporium maydis), dan karat daun
14 BIMA PROVITA A1 8,40 (r) : 11,60 (p) Agak thn thdp pykt bulai (Peronosclerospora maydis), Hibrida
& rentan bercak daun (Helminthosporarium maydis).
15 PULUT URI 3 H 8,57 (r) : 10,68 (p) Agak tahan sampai tahan penyakit bulai Hibrida
(Peronosclerospora maydis), tahan terhadap
hawar daun (Helminthosporium maydis)
catatan: jika ada varietas yang memenihi kriteria tetapi tidak tertulis di tabel diatas dapat dilampirkan SK Pelepasan varietasnya
96
Lampiran 33. Daftar Varietas Jagung Komposit Hasil Penelitian Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian
1 2 3 4 5
1 Bisma 7,0-7,5 Agak tahan bulai, toleran karat Komposit
2 Lamuru 7,6 (p) Ckp thn bulai dan karat Komposit
3 Sukmaraga 6,0 (r); 8,50 (p) Thn bulai, penyakit bercak daun & Komposit
4 Harapan 5.4 Tdk thn bulai, ckp thn Helminthosporium Komposit
dan Pucinia
5 Permadi 5.3 Agak tahan bulai, thn bercak daun Komposit
6 Bima 5.1 - Komposit
7 Pandu 5.1 Ckp thn bsk tongkol dan Giberella Komposit
8 Bromo 4,0-5,5 Ckp thn bulai, bercak daun & karat Komposit
9 Arjuna 5,0-6,0 Ckp thn bulai, bercak daun & karat Komposit
10 Kalingga 5,4-7,0 Cukup tahan bulai Komposit
11 Wiyasa 5,3-7,0 Cukup tahan bulai Komposit
12 Rama 5,0-6,0 Tahan bulai, tahan bercak daun & karat Komposit
13 Bayu 4,0-6,0 Cukup tahan bulai, potensi tinggi Komposit
14 Antasena 5,0-6,0 Agak tahan bulai & wereng jagung Komposit
15 Wisanggeni 8.0 Cukup tahan bulai & tol. Kekeringan Komposit
16 Surya 9,04 (r) Tahan bulai & toleran karat Komposit
17 Lagaligo 9,04 (r) Tahan bulai Komposit
18 Kresna 5,2 (r); 7,0 (p) Ckp thn bulai Komposit
19 Gumarang 5,0 (r); 8,0 (p) Ckp thn bulai Komposit
20 Srikandi 6,0 (r); 8,0 (p) Thnbulai,krt&bsk tgkl,tol kekeringan Komposit
21 Palakka 6,0 (r); 8,00 (p) Thn thd bercak daun dan karat Komposit
22 Srikandi Kuning - 1 5,40(r):7,92(p) Thn hwr daun&karat,agk rentan hama Komposit
penggbtg,prot.tinggi,pot hsl tinggi
23 Srikandi Putih-1 5,89(r):8,09(p) Thn hwr daun,karat, hama pengg.btg Komposit
prot. Tinggi,pot.hsl tinggi
24 Anoman - 1 4,6(r):6,6(p) Thn thd pykt Bulai (Peronosclerospora maydis ) Komposit
dan tergolong moderat tehadap hawar daun
(Helminthosporiumturcicum) serta bercak daun
kelabu (Cercosporazeae maydis)
25 PROVIT A1 6,6(r) : 7,4 (p) Sangat peka terhadap penyakit bulai (P. maydis) Komposit
26 PROVIT A2 6,4 (r) : 8,8 (p) Peka terhadap penyakit bulai (P. maydis) Komposit
27 PULUT URI 2 7,3 (r) : 9,2 (p) Agak thn trhdp penyakit bulai (Peronosclerospora Komposit
philipinensis. L)
28 PULUT URI 1 7,8 (r) : 9,4 (p) Agak thn trhdp penyakit bulai (Peronosclerospora Komposit
philipinensis. L)
Ket: r adalah rata-rata, p adalah potensi
catatan: jika ada varietas yang memenihi kriteria tetapi tidak tertulis di tabel diatas dapat dilampirkan SK Pelepasan varietasnya
97
Lampiran 34. Prediksi Kondisi Pertanaman pada Musim Tanam 2017 di Indonesia
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
1 Aceh
1 Kab. Simeulue Non ZOM 200-300 AN
2 Kab. Aceh Singkil Non ZOM 200-300 AN
3 Kab. Aceh Selatan Non ZOM 200-300 N - AN
4 Kab. Aceh Tenggara Jun I 200-300 N - AN
5 Kab. Aceh Timur Feb II 150-200 BN
6 Kab. Aceh Tengah Non ZOM 200-300 AN
7 Kab. Aceh Barat Non ZOM 200-300 N
8 Kab. Aceh Besar Feb II 200-300 AN
9 Kab. Pidie Feb II 150-300 AN
10 Kab. Bireuen Feb II 150-300 AN
11 Kab. Aceh Utara Feb II 150-300 BN - AN
12 Kab. Aceh Barat Daya Non ZOM 200-300 N
13 Kab. Gayo Lues Juni I 200-300 N - AN
14 Kab. Aceh Tamiang Feb II 150-200 BN
15 Kab. Nagan Raya Non ZOM 200-300 N - AN
16 Kab. Aceh Jaya Non ZOM 200-300 N - AN
17 Kab. Bener Meriah Juni I 200-300 AN
18 Kab. Pidie Jaya Feb II 150-300 AN
19 Kota Banda Aceh Non ZOM 200-300 AN
20 Kota Sabang Feb II 200-300 AN
21 Kota Langsa Feb II 150-200 BN
22 Kota Lhoksemaue Feb II 150-200 AN
23 Kota Subussalam Non ZOM 200-300 AN
2 Sumatera Utara
1 Kab. Nias Non ZOM 200-300 BN
2 Kab. Mendailing Natal Feb I 200-300 BN - AN
3 Kab. Tapanuli Selatan Mei III 200-300 BN - AN
4 Kab. Tapanuli Tengah Mei III 200-300 BN
5 Kab. Tapanuli Utara Feb I 200-300 AN
6 Kab. Toba Samosir Feb I 200-300 AN
7 Kab. Labuan Batu Feb I 150-200 N
8 Kab. Asahan Feb I 150-200 N
9 Kab. Simalungun Feb I 150-300 N
10 Kab. Dairi Jun I - Jun III 200-300 N - AN
11 Kab. Karo Jun I 200-300 AN
12 Kab. Deli Serdang Feb I 150-300 N - AN
13 Kab. Langkat Jan III - Feb I 150-300 N - AN
14 Kab. Nias Selatan Non ZOM 200-300 BN
15 Kab Humbang Hasundutan Jun I 200-300 N `
98
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
1 Aceh
16 Kab. Pakpak Barat Non ZOM 200-300 N
17 Kab. Samosir Non ZOM 200-300 N
18 Kab. Serdang Bedagai Feb I 150-200 N
19 Kab. Batubara Non ZOM 150-200 N
20 Kab. Padang Lawas Utara Non ZOM 150-300 BN - AN
21 Kab. Padang Lawas Non ZOM 150-200 BN
22 Kab. Labuhan Batu Selatan Feb I 150-200 N
23 Kab. Labuhan Batu Utara Feb I 150-200 N
24 Kab. Nias Utara Non ZOM 200-300 BN
25 Kab. Nias Barat Non ZOM 200-300 BN
26 Kota Sibolga Non ZOM 200-300 BN
27 Kota Tanjung Balai Non ZOM 150-200 N
28 Kota Pematang Siantar Feb I 150-200 N
29 Kota Tebing Tinggi Feb I 150-200 N
30 Kota Medan Jan IIII 150-200 N - AN
31 Kota Binjai Feb I 150-200 N
32 Kota Padang Sidempuan Non ZOM 200-300 AN
33 Kota Gunung Sitoli Non ZOM 200-300 BN
3 Sumatera Barat
1 Kab. Kepulauan Mentawai Non ZOM 200-300 N - AN
2 Kab. Pesisir Selatan Non ZOM 200-300 N
3 Kab. Solok Juni II 200-300 AN
4 Kab. Sawahlunto/Sijunjung Juni II 150-300 AN
5 Kab. Tanah Datar Juni II 150-200 AN
6 Kab. Padang Pariaman Non ZOM 200-300 AN
7 Kab. Agam Non ZOM 200-300 BN - AN
8 Kab. Lima Puluh Kota Jun I 150-300 BN - N
9 Kab.Pasaman Non ZOM 150-300 BN
10 Kab. Solok Selatan Jun II 200-300 AN
11 Kab. Dharmas Raya Jun II 150-200 N
12 Kab. Pasaman Barat Non ZOM 200-300 AN
13 Kota Padang Non ZOM 200-300 AN
14 Kota Solok Juni II 200-300 AN
15 Kota Sawah Lunto Juni II 150-200 AN
16 Kota Padang Panjang Non ZOM 200-300 BN
17 Kota Bukittinggi Non ZOM 200-300 BN
18 Kota Payakumbuh Non ZOM 150-200 N
19 Kota Pariaman Non ZOM 200-300 AN
4 Riau
1 Kab. Kuantan Singingi Mei II 150-200 BN - N
2 Kab. Indragiri Hulu Mei III 150-200 N
3 Kab. Indragiri Hilir Mei III 200-300 AN
4 Kab. Pelalawan Mei III 150-300 N - AN
5 Kab. Siak Mei II 150-300 N
6 Kab. Kampar Jun I 150-200 BN - N
7 Kab. Rokan Hulu Jun II 150-200 BN
8 Kab. Bengkalis Mei II 150-300 N
9 Kab. Rokan Hilir Non ZOM 150-300 N
10 Kab. Kep. Meranti Non ZOM 200-300 N
11 Kota Pekan Baru Jun I 150-200 N
12 Kota Dumai Non ZOM 200-300 N
99
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
5 Jambi
1 Kab. Kerinci Jun II 200-300 BN - AN
2 Kab. Merangin Jun I - Jun II 150-300 BN - N
3 Kab. Sarolangun Jun I - Jun II 150-300 BN - N
4 Kab. Batang Hari Mei III - Jun I 150-200 N - AN
5 Kab. Muaro Jambi Mei III 150-200 N - AN
6 Kab. Tajung Jabung Timur Mei III 150-200 N - AN
7 Kab. Tajung Jabung Barat Mei III 150-200 N - AN
8 Kab. Tebo Mei III - Jun I 150-200 N
9 Kab. Bungo Jun II 150-200 N
10 Kota Jambi Mei III 150-200 AN
11 Kota Sungai Penuh Mei III 200-300 BN
6 Sumatera Selatan
1 Kab. Ogan Komering Ulu Mei III - Jun I 150-200 N
2 Kab. Ogan Komiring Ilir Mei I - Mei III 100-200 N
3 Kab. Muara Enim Jun I - Jun II 150-200 N
4 Kab. Lahat Jun I - Jun II 150-200 N
5 Kab. Musi Rawas Jun I - Jun II 150-200 N
6 Kab. Musi Banyuasin Jun I 150-200 N
7 Kab. Musi Rawas Utara Jun I - Jun II 150-200 N
8 Kab. Banyuasin Mei III 150-200 N
9 Kab OKU Selatan Jun I 150-200 N
10 Kab OKU Timur Mei III 100-200 N
11 Kab. Ogan Ilir Jun I 100-200 N
12 Kab Empat Lawang Jun II 150-200 N
13 Kab. Penukal Abab lematang ilir Jun I 150-200 N
14 Kota Palembang Jun I 150-200 N
15 Kota Prabumulih Jun I 150-200 N
16 Kota Pagar Alam Jun I 150-200 N
17 Kota Lubuk Linggau Jun II 150-200 N
7 Bengkulu
1 Kab. Bengkulu Selatan Non ZOM 150-200 N
2 Kab. Rejang Lebong Non ZOM 150-300 N
3 Kab. Bengkulu Utara Jun II 150-300 BN - N
4 Kab. Kaur Non ZOM 150-200 N
5 Kab. Seluma Non ZOM 150-200 N
6 Kab. Mukomuko Jun II 200-300 N
7 Kab. Lebong Jun II 200-300 BN - N
8 Kab. Kepahiang Jun II 150-300 N
9 Kab. Bengkulu Tengah Non ZOM 150-300 BN - N
10 Kota Bengkulu Non ZOM 150-200 N
8 Lampung
1 Kab. Lampung Barat Jun I 150-200 N - AN
2 Kab. Tanggamus Mei I - Mei II 150-200 N - AN
3 Kab. Lampung Selatan Apr III - Mei I 100-150 BN - N
4 Kab. Lampung Timur Apr III 100-150 N
5 Kab. Lampung Tengah Mei I - Mei II 100-200 N - AN
6 Kab. Lampung Utara Mei I - Mei II 150-200 N
7 Kab. Way Kanan Mei II 150-200 N
8 Kab. Tulang Bawang Mei I 150-200 N
9 Kab. Pesawaran Mei II 100-200 N - AN
10 Kab. Mesuji Mei I 150-200 N
11 Kab. Pringsewu Mei I 150-200 AN
12 Kab. Tulang Bawang Barat Mei II 100-200 N
13 Kab. Pesisir Barat Non ZOM 150-200 BN - AN
14 Kota Bandar Lampung Apr III - Mei I 100-200 N - AN
15 Kota Metro Mei II 100-150 N
100
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
9 Kep. Bangka Belitung
1 Kab. Bangka Jun I 150-200 BN - AN
2 Kab. Belitung Non ZOM 150-200 N
3 Kab. Bangka Barat Jun I 150-200 N
4 Kab. Bangka Tengah Jun I 150-200 BN - AN
5 Kab. Bangka Selatan Jun I 150-200 BN
6 Kab. Belitung Timur Non ZOM 150-200 N
7 Kota Pangkal Pinang Jun I 150-200 AN
10 Kep. Riau
1 Kab. Karimun Non ZOM 200-300 N
2 Kab Bintan Non ZOM 150-200 BN
3 Kab. Natuna Non ZOM 150-200 N - AN
4 Kab. Lingga Non ZOM 150-200 N
5 Kab. Kep Anabas Non ZOM 150-200 AN
6 Kota Batam Non ZOM 200-300 N
7 Kota Tanjung Pinang Non ZOM 200-300 N
11 DKI Jakarta
1 Kab. Adm. Kep. Seribu Non Zom 100-150 AN
2 Kota Jakarta Selatan Mei II - Juni I 100-150 BN - AN
3 Kota Jakarta Timur April II - Juni I 100-150 BN - AN
4 Kota Jakarta Pusat April II - Mei II 100-150 BN - AN
5 Kota Jakarta Barat April II - Mei II 100-150 BN - AN
6 Kota Jakarta Utara April II 100-150 BN
12 Jawa Barat
1 Kab. Bogor Mei III - Juni I 100-150 BN
2 Kab. Sukabumi Mei III - Juni II 100-150 BN
3 Kab. Cianjur Mei III - Juni I 100-150 BN - N
4 Kab. Bandung Mei II - Juni I 100-150 BN - AN
5 Kab. Garut Mei II - Juni III 100-150 N - AN
6 Kab. Tasikmalaya Mei II - Juni III 100-150 BN - AN
7 Kab. Ciamis Mei III - Juni III 100-150 BN - N
8 Kab. Kuningan Mei II - Mei III <100-150 BN - N
9 Kab. Cirebon Mei I - Mei III <100 BN - N
10 Kab. Majalengka Mei II - Mei III <100-150 BN - N
11 Kab. Sumedang Mei II - Juni I 100-150 BN - AN
12 Kab. Indramayu April I - Mei III <100 N - AN
13 Kab. Subang April I - Juni I 100-150 BN
14 Kab. Purwakarta Mei III - Juni I 100-150 BN
15 Kab. Karawang Maret III - Mei III 100-150 BN - AN
16 Kab. Bekasi Maret III - Mei III 100-150 BN - AN
17 Kab. Bandung Barat Juni I 100-150 BN - N
18 Kab. Pangandaran Juni I - Juni III 100-150 BN - N
19 Kota Bogor Non Zom 100-150 BN
20 Kota Sukabumi Juni I 100-150 BN
21 Kota Bandung Juni I 100-150 N
22 Kota Cirebon Mei II <100 BN - N
23 Kota Bekasi April I - Mei III 100-150 BN
24 Kota Depok Juni I 100-150 BN
25 Kota Cimahi Juni I 100-150 N
26 Kota Tasikmalaya Juni I - Juni II 100-150 BN
27 Kota Banjar Juni I 100-150 N
101
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
13 Jawa Tengah
1 Kab. Cilacap Juni I - Juni III 100-150 BN
2 Kab. Banyumas Juni I - Juli I 100-150 BN
3 Kab. Purbalingga Juni II - Juli I 100-150 BN
4 Kab. Banjarnegara Juni I - Juli I 100-150 BN
5 Kab. Kebumen Mei I - Juni II 100-150 BN - N
6 Kab. Purworejo Mei I - Juni I 100-150 BN - N
7 Kab. Wonosobo Juni I - Juni II 100-150 BN
8 Kab. Magelang Juni I - Juni II 100-150 BN
9 Kab. Boyolali Mei II - Juni I 100-150 BN - AN
10 Kab. Klaten Mei I - Mei II 100-150 N
11 Kab. Sukoharjo Mei I - Mei II 100-150 N
12 Kab. Wonogiri April III - Mei II 100-150 N
13 Kab. Karanganyar Mei I - Mei II 100-150 N
14 Kab. Sragen Mei I - Mei III 100-150 N
15 Kab. Grobogan April III - Mei III 100-150 N
16 Kab. Blora April III - Mei I 100-150 N
17 Kab. Rembang April II - Mei I <100-150 N - AN
18 Kab. Pati April II - Mei II 100-150 N - AN
19 Kab. Kudus April III - Mei II 100-150 BN - N
20 Kab. Jepara April II - Mei II 100-150 N
21 Kab. Demak April III - Mei III <100-150 N
22 Kab. Semarang Mei III - Juni II <100-150 BN - AN
23 Kab. Temanggung Juni I - Juni II 100-150 BN
24 Kab. Kendal Mei III - Juni II <100-150 BN
25 Kab. Batang Mei I - Juni I <100-150 BN
26 Kab. Pekalongan Mei I - Juli I <100-150 BN
27 Kab. Pemalang Mei I - Juli I <100-150 BN - N
28 Kab. Tegal Mei I - Juni II <100-150 BN
29 Kab. Brebes Mei III - Juni II <100-150 BN
30 Kota Magelang Juni II 100-150 BN
31 Kota Surakarta Mei II 100-150 N
32 Kota Salatiga Juni II 100-150 BN - AN
33 Kota Semarang Mei III - Juni I <100-150 BN
34 Kota Pekalongan Mei I <100 BN
35 Kota Tegal Mei I <100 BN
14 DI Yogyakarta
1 Kab. Kulon Progo April III - Mei II 100-150 BN - AN
2 Kab. Bantul April III - Mei I 100-150 AN
3 Kab. Gunung Kidul Mei I 100-150 N - AN
4 Kab. Sleman Mei I - Mei II 100-150 BN - N
5 Kota Yogyakarta April III - Mei I 100-150 N - AN
15 Jawa Timur
1 Kab. Pacitan Mei I - Mei II 100-150 BN - AN
2 Kab. Ponorogo Mei I - Mei II 100-150 BN - N
3 Kab. Trenggalek Mei I - Mei II 100-150 BN - N
4 Kab. Tulungagung Mei I - Mei II 100-150 N - AN
5 Kab. Blitar Mei I - Mei II 100-150 BN - AN
6 Kab. Kediri April III - Mei II <100-150 N - AN
7 Kab. Malang Mei I - Juni III <100-150 BN - N
8 Kab. Lumajang April III - Juni III <100-150 N
9 Kab. Jember April III - Juni I 100-150 N - AN
10 Kab. Banyuwangi April I - Juli II 100-150 BN - AN
102
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
11 Kab. Bondowoso April I - Mei II <100-150 N - AN
12 Kab. Situbondo April I - Mei I <100 AN
13 Kab. Probolinggo April I - Mei II <100 BN - AN
14 Kab. Pasuruan April II - Mei II <100 BN - AN
15 Kab. Sidoarjo April III - Mei I <100 BN - N
16 Kab. Mojokerto April III - Mei II <100 N
17 Kab. Jombang April III - Mei II <100 N
18 Kab. Nganjuk Mei I - Mei II 100-150 AN
19 Kab. Madiun Mei I - Mei II 100-150 N
20 Kab. Magetan Mei I - Mei II 100-150 N
21 Kab. Ngawi Mei I - Mei II 100-150 N
22 Kab. Bojonegoro April III - Mei I <100-150 N
23 Kab. Tuban April III - Mei I <100 N
24 Kab. Lamongan April III - Mei I <100 N
25 Kab. Gresik April III - Mei I <100 N
26 Kab. Bangkalan April III <100 BN - N
27 Kab. Sampang April II - April III <100 AN
28 Kab. Pamekasan April II - April III <100 N - AN
29 Kab. Sumenep April III <100-150 N - AN
30 Kota Kediri Mei I 100-150 AN
31 Kota Blitar Mei I 100-150 AN
32 Kota Malang Mei II 100-150 N
33 Kota Probolinggo April II <100 AN
34 Kota Pasuruan April III <100 AN
35 Kota Mojokerto April III <100 N
36 Kota Madiun Mei I 100-150 N
37 Kota Surabaya April III - Mei I <100 BN
38 Kota. Batu Mei I <100 N
16 Banten
1 Kab. Pandeglang Juni II 100-150 BN
2 Kab. Lebak Juni II - Juni III 100-150 BN
3 Kab. Tanggerang Maret III - Juni I 100-150 BN - AN
4 Kab. Serang Maret III - Juni II 100-150 BN - AN
5 Kota Tanggerang Maret III - Juni I 100-150 AN
6 Kota Cilegon Mei II - Juni II 100-150 AN
7 Kota Serang Maret III - Juni II 100-150 N - AN
8 Kota Tangerang Selatan Maret III - Juni I 100-150 BN
17 Bali
1 Kab. Jembrana Mei I - Mei II 100-150 N
2 Kab. Tabanan April II - Juni I <100-150 BN - N
3 Kab. Badung April II - Juni I <100-150 BN - N
4 Kab. Gianyar Maret III - Juni I <100-150 BN - AN
5 Kab. Klungkung Maret III - Mei III <100 AN
6 Kab. Bangli Mei I - Juni I 100-150 BN - AN
7 Kab. Karang Asem <100 BN - AN
8 Kab. Buleleng April II - Juni I 100-150 BN - N
9 Kota Denpasar April II <100 N
18 Nusa Tenggara Barat
1 Kab. Lombok Barat April I - Mei I <100 N
2 Kab. Lombok Tengah April I - Mei I <100 BN - AN
3 Kab. Lombok Timur April I - April II <100 BN - AN
4 Kab. Sumbawa April I - April III <100 N - AN
5 Kab. Dompu Maret III - April II <100 AN
6 Kab. Bima Maret III - April II <100 AN
7 Kab. Sumbawa Barat April I - April III <100 N
8 Kab. Lombok Utara April I - April II <100 N
9 Kota Mataram April II <100 N
10 Kota Bima Maret III <100 AN
103
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
19 Nusa Tenggara Timur
1 Kab. Sumba Barat Mei II <100 BN
2 Kab. Sumba Timur Maret I - Mei II <100 N - AN
3 Kab. Kupang April I - April II <100 BN - N
4 Kab. TTS April II <100 N
5 Kab. TTU Mei II <100 BN - N
6 Kab. Belu April II - Mei II <100 N
7 Kab. Alor Maret II <100 AN
8 Kab. Lembata Maret I <100 AN
9 Kab. Flotim Maret III - Mei II <100 AN
10 Kab. Sikka Maret III - Mei II <100 N - AN
11 Kab. Ende April II <100 N
12 Kab. Ngada April II - Mei I <100 BN - AN
13 Kab. Manggarai April II - Mei I <100 BN
14 Kab. Rote Ndao April I <100 N
15 Kab. Manggarai Barat Mei II <100 BN
16 Kab. Sumba Tengah Maret I - Mei II <100 BN - N
17 Kab. Sumba Barat Daya Mei II <100 BN
18 Kab. Nagekeo April II - Mei II <100 N - AN
19 Kab. Manggarai timur April II - Mei I <100 BN - AN
20 Kab. Sabu Raijua April I <100 AN
21 Kab. Malaka April II - Mei II <100 N
22 Kota Kupang April I <100 N
20 Kalimantan Barat
1 Kab. Sambas Non ZOM 150-200 N
2 Kab. Bengkayang Non ZOM 150-300 BN - N
3 Kab. Landak Non ZOM 200-300 N
4 Kab. Pontianak Non ZOM 150-200 BN
5 Kab. Sanggau Non ZOM 150-200 BN
6 Kab. Ketapang Non ZOM 150-200 BN - N
7 Kab. Sintang Non ZOM 150-200 BN
8 Kab. Kapuas Hulu Non ZOM 150-300 BN
9 Kab. Sekadau Non ZOM 150-200 BN
10 Kab. Melawai Non ZOM 150-200 BN
11 Kab. Kayong Utara Non ZOM 150-200 N
12 Kab. Kubu Raya Non ZOM 150-200 BN - N
13 Kota Pontianak Non ZOM 150-200 BN
14 Kota Singkawang Non ZOM 150-200 BN - N
21 Kalimantan Tengah
1 Kab. Kota Waringin Barat Juni III 150-200 BN - N
2 Kab. Kota Waringin Timur Juni III 150-200 BN - N
3 Kab. Kapuas Juni III 150-200 N - AN
4 Kab. Barito Selatan Juni I - Juli II 150-200 N
5 Kab. Barito Utara Juni I - Juli II 150-300 N - AN
6 Kab. Sukamara Juni III-Juli I 150-200 BN - N
7 Kab. Lamandau Non ZOM 150-200 N
8 Kab. Seruyan Juni III - Juli I 150-200 BN - N
9 Kab. Katingan Juli I 150-200 N
10 Kab. Pulang Pisau Juli I 150-200 N
11 Kab. Gunung Mas Non ZOM 150-300 N
12 Kab. Barito Timur Juni III 150-200 N
13 Kab. Murung raya Non ZOM 200-300 N
14 Kota Palangkaraya Juli I 150-200 N
22 Kalimantan Selatan
1 Kab. Tanah Laut Juni III 150-200 BN - N
2 Kab. Kota Baru Juni I 150-200 N - AN
3 Kab. Banjar Non ZOM 150-200 BN - N
4 Kab. Barito Kuala Juni II 150-200 N
5 Kab. Tapin Juni II 150-200 N
6 Kab. Hulu Sungai Selatan Juni III 150-200 N
7 Kab. Hulu Sungai Tengah Juni I - Juni III 150-200 N - AN
8 Kab. Hulu Sungai Utara Juni I - Juni III 150-200 AN
9 Kab. Tabalong Juni I 150-200 N - AN
10 Kab. Tanah Bumbu Juni III - Juli I 150-200 BN - N
11 Kab. Balangan Juni I 150-200 N - AN
12 Kota. Banjarmasin Non ZOM 150-200 N
13 Kota. Banjar Baru Juni III 150-200 BN
104
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
23 Kalimantan Timur
1 Kab. Paser Juni I - Juli II 150-200 N
2 Kab. Kutai Barat Juni I - Juli III 150-200 AN
3 Kab. Kutai Kartanegara Juni III - Juli I 150-300 AN
4 Kab. Kutai Timur Juni III - Juli II 200-300 N - AN
5 Kab. Berau Juli I 200-300 AN
6 Kab. Penajam Paser Utara Non ZOM 150-200 N
7 Kab. Mahakam ulu Non ZOM 150-300 N - AN
8 Kota Balikpapan Juli II 150-200 N
9 Kota Samarinda Juli I 200-300 AN
10 Kota Bontang Non ZOM 200-300 N
24 Kalimantan Utara
1 Kab. Malinau Juli I 200-300 AN
2 Kab. Bulungan Juli I 200-300 BN - AN
3 Kab. Nunukan Non ZOM 200-300 BN - AN
4 Kab. Tana Tidung Non ZOM 200-300 BN
5 Kota Tarakan Non ZOM 200-300 BN
25 Sulawesi Utara
1 Kab. Bolaang Mongondow Juni III 200-300 AN
2 Kab. Minahasa Juli I - Juli III 200-300 AN
3 Kab. Kep. Sangihe Non ZOM 200-300 AN
4 Kab. Kep. Talaud Non ZOM 200-300 AN
5 Kab. Minahasa Selatan Juli III 200-300 AN
6 Kab. Minahasa Utara Juli I - Juli III 200-300 N - AN
7 Kab. Minahasa Tenggara Juli I - Juli III 200-300 AN
8 Kab. Balmong Utara Juni III - Okt I 200-300 AN
9 Kab. Kep. Siau Tagulandang Non ZOM 200-300 AN
10 Kab. Balmong Timur Juni III - Juli III 200-300 AN
11 Kab. Balmong Selatan Juli III - Okt I 200-300 N - AN
12 Kota Manado Juli II 200-300 AN
13 Kota Bitung Juli I 200-300 AN
14 Kota Tomohon Juli II - Juli III 200-300 AN
15 Kota Kotamobagu Juni III 200-300 AN
26 Sulawesi Tengah
1 Kab. Bangkep Non ZOM 200-300 AN
2 Kab. Banggai Non ZOM 200-300 AN
3 Kab. Morowali Non ZOM 200-300 BN
4 Kab. Poso Juli III 150-300 N - AN
5 Kab. Donggala Mei II 200-300 AN
6 Kab. Toli-toli Non ZOM 200-300 AN
7 Kab. Buol Agt I 200-300 AN
8 Kab. Parigi Moutong Non ZOM 150-300 N - AN
9 Kab. Tojo Una-Una Non ZOM 150-300 N - AN
10 Kab. Morowali Utara Non ZOM 200-300 BN - AN
11 Kab. Banggai Laut Non ZOM 200-300 AN
12 Kab. Sigi Juli II 200-300 AN
13 Kota Palu Non ZOM 200-300 AN
105
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
27 Sulawesi Selatan
1 Kab. Kep. Selayar Mei III 100-150 N
2 Kab. Bulukumba Juli III 150-200 BN
3 Kab. Bantaeng Juli III 150-200 BN - N
4 Kab. Jeneponto Mei I - Juni I 100-150 AN
5 Kab. Takalar Mar I - Juni I 100-150 N - AN
6 Kab. Gowa Mar I - Juli III 100-150 BN - AN
7 Kab. Sinjai Juli III - Agt II 150-200 BN
8 Kab. Maros Mei I - Mei III 100-150 BN
9 Kab. Pangkep Mei I - Mei III 100-150 BN - N
10 Kab. Barru Mei I - Juni I 100-150 BN
11 Kab. Bone Mei III - Agt II 100-150 BN
12 Kab. Soppeng Mei III - Juli III 100-150 BN
13 Kab. Wajo Juli III 100-150 BN
14 Kab. Sidrap Juli II - Juli III 100-150 BN
15 Kab. Pinrang Mei II - Juli II 100-150 BN
16 Kab. Enrekang Mei II - Juli III 150-200 BN - N
17 Kab. Luwu Juli III 150-200 BN - N
18 Kab. Tana Toraja Juni III - Juli II 150-200 N
19 Kab. Luwu Utara Mei II 150-300 BN
20 Kab. Luwu Timur Non ZOM 200-300 BN
21 Kab. Toraja Utara Non ZOM 200-300 BN
22 Kota Makassar Mei I 100-150 N
23 Kota Pare-pare Juni I 100-150 BN
24 Kota Palopo Non ZOM 150-200 BN
28 Sulawesi Tenggara
1 Kab. Buton Juni III 150-200 BN
2 Kab. Muna Agt I 150-200 BN
3 Kab. Konawe Non ZOM 200-300 AN
4 Kab. Kolaka Juni III 150-200 BN
5 Kab. Konawe Selatan Agt I 200-300 AN
6 Kab. Bombana Agt I 150-300 BN - AN
7 Kab. Wakatobi Non ZOM 150-200 BN
8 Kab. Kolaka Utara Non ZOM 200-300 BN
9 Kab. Buton Utara Non ZOM 150-200 BN
10 Kab. Konawe Utara Non ZOM 200-300 BN - AN
11 Kab. Konawe Kepulauan Non ZOM 200-300 AN
12 Kab. Kolaka Timur Non ZOM 200-300 BN - AN
13 Kota Kendari Juli II 200-300 AN
14 Kota Baubau Non ZOM 150-200 BN
15 Kab. Muna Barat Non ZOM 150-200 BN
29 Gorontalo
1 Kab. Boalemo Non ZOM 200-300 AN
2 Kab. Gorontalo Non ZOM 200-300 AN
3 Kab. Pohuwato Non ZOM 200-300 AN
4 Kab. Bone Bolango Non ZOM 200-300 AN
5 Kab. Gorontalo Utara Juli I 200-300 AN
6 Kota. Gorontalo Non ZOM 200-300 AN
106
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
30 Sulawesi Barat
1 Kab. Majene Mei I - Juli III 150-300 N - AN
2 Kab. Polewali Mandar Mei I - Juli III 150-200 N - AN
3 Kab. Mamasa Juli III 150-200 N
4 Kab. Mamuju Mei I - Juli III 200-300 N
5 Kab. Mamuju Tengah Non ZOM 200-300 N - AN
6 Kab. Mamuju Utara Non ZOM 200-300 N
31 Maluku
1 Kab. Maluku Tenggara Barat Juni III 100-150 N
2 Kab. Maluku Tenggara Juni III 150-200 N
3 Kab. Maluku Tengah Non ZOM 200-300 AN
4 Kab. Buru Apr III 200-300 AN
5 Kab. Kep. Aru Juni II 150-200 N
6 Kab. Seram Bag Barat Juli III 200-300 AN
7 Kab. Maluku Barat Daya Juni III 100-150 N
8 Kab. Buru Selatan Sept I 200-300 AN
9 Kab. Seram Bag Timur Juli III 150-300 N - AN
10 Kota Ambon Juli III 200-300 AN
11 Kota Tual Juni III 150-200 N
32 Maluku Utara
1 Kab. Halmahera Barat Juni III 200-300 AN
2 Kab. Halmahera Tengah Juni III 200-300 AN
3 Kab. Kepulauan Sula Agust I 200-300 BN
4 Kab. Halmahera Selatan Non ZOM 200-300 BN
5 Kab. Halmahera Utara Juni III 200-300 AN
6 Kab. Halmahera Timur Juni III 200-300 AN
7 Kab. Pulau Marotai Juni III 200-300 AN
8 Kab. Pulau Taliabu Juni III 200-300 AN
9 Kota Ternate Juni III 200-300 AN
10 Kota Tidore Kepulauan Non ZOM 200-300 AN
107
Prediksi
No Provinsi Curah Sifat
Awal MK
Hujan (mm) Hujan
33 Papua Barat
1 Kab. Fak-fak Non ZOM 200-300 BN
2 Kab Kaimana Non ZOM 200-300 AN
3 Kab. Teluk Wondama Non ZOM 200-300 AN
4 Kab. Teluk Bintuni Non ZOM 200-300 N - AN
5 Kab. Manokwari Mei III 200-300 AN
6 Kab. Manokwari Selatan Mei III 200-300 AN
7 Kab. Sorong Selatan Non ZOM 200-300 N - AN
8 Kab. Sorong Non ZOM 200-300 N
9 Kab. Raja Ampat Non ZOM 200-300 N
10 Kab. Tambrauw Mei III 200-300 AN
11 Kab. Maybrat Non ZOM 200-300 N
12 Kab. Pegunungan Arfak Mei III-Juni III 200-300 AN
13 Kota Sorong Non ZOM 200-300 N
34 Papua
1 Kab. Merauke Mei I 100-150 N
2 Kab. Jayawijaya Mei I - Juni II 200-300 AN
3 Kab Jayapura Juni II 200-300 AN
4 Kab. Nabire Non ZOM 200-300 BN
5 Kab. Yapen Waropen/Kep Yapen Juni II >=300 AN
6 Kab. Biak Numfor Non ZOM >=300 AN
7 Kab. Paniai Mei I 200-300 BN
8 Kab. Puncak Jaya Mei I 200-300 BN - AN
9 Kab. Mimika Non ZOM >=300 N
10 Kab. Boven Digoel Non ZOM 200-300 BN
11 Kab. Mappi Non ZOM 200-300 N
12 Kab. Asmat Non ZOM 200->=300 N
13 Kab. Yahukimo Mei I 200-300 N - AN
14 Kab. Pegunungan Bintang Non ZOM 200-300 AN
15 Kab. Tolikara Mei I - Juni II 200-300 AN
16 Kab. Sarmi Juni II 200-300 AN
17 Kab. Keerom Juni III 200-300 AN
18 Kab. Waropen Non ZOM 200-300 BN - AN
19 Kab. Supiori Non ZOM >=300 AN
20 Kab. Mamberamo Raya Non ZOM 200-300 AN
21 Kab. Mamberamo Tengah Non ZOM 200-300 AN
22 Kab. Yalimo Non ZOM 200-300 AN
23 Kab. Lanny Jaya Non ZOM 200-300 AN
24 Kab. Ndunga Non ZOM 200-300 AN
25 Kab. Puncak Non ZOM 200-300 BN - AN
26 Kab. Dogiyai Non ZOM 200-300 BN
27 Kab. Intan Jaya Non ZOM 200-300 BN - AN
28 Kab. Deiyai Non ZOM >=300 N
29 Kota Jayapura Juni III 200-300 AN
Ket :
Non Zom : Daerah yang sulit ditentukan perbedaan awal musim
B : Bawah Normal
N : Normal
A : Atas Normal c
108
49
109