Abstract: The purpose of this study was to analyze the influence of economic
growth and income disparity on poverty eradication in Mebidangro area, to find
out the level of economic growth influence whether it is pro-poor or anti-poor and
to find out the sectors influencing the poverty eradication. The panel data obtained
from the four districts/cities in Mebidangro area from 2004 to 2011 were analyzed.
The result of this study showed that the economic growth and income disparity in
Mebidangro area had negative influence on poverty level. If viewed based on the
influence of elasticity value of net poverty on the economic growth, the economic
growth can minimize the poverty but income disparity became a constraint or
minimized the effectiveness of economic growth in poverty eradication. The
economic growth in Mebidangro area for 2004-2011 was not anti-poor that
marked with the index value of pro-poor growth of -7.824. The sectors dominantly
influencing poverty eradication were agriculture, mining and quarrying,
processing industry, electricity, gas and clean water, trade, hotels and restaurants,
transportation and communication.
138
Pendi Dewanto, Rujiman, dan Agus Suriadi: Analisis Pengaruh Pertumbuhan
139
Jurnal Ekonom, Vol 17, No 3, Juli 2014
140
Pendi Dewanto, Rujiman, dan Agus Suriadi: Analisis Pengaruh Pertumbuhan
141
Jurnal Ekonom, Vol 17, No 3, Juli 2014
142
Pendi Dewanto, Rujiman, dan Agus Suriadi: Analisis Pengaruh Pertumbuhan
143
Jurnal Ekonom, Vol 17, No 3, Juli 2014
144
Pendi Dewanto, Rujiman, dan Agus Suriadi: Analisis Pengaruh Pertumbuhan
Tabel 3. Pengaruh pertumbuhan ekonomi persen atau sekitar Rp.51,25 triliyun, dan
terhadap ketimpangan pendapatan sisanya disumbangkan oleh sektor
Std. agriculture (pertanian). Sehingga ada
Variable Coefficient t-Statistic Prob. keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi
Error
yang dihasilkan dengan tingkat pendapatan
C 317762.5 212539.6 1.4951 0.1465 yang diterima oleh masyarakat. Artinya,
apa yang dihasilkan dari pembangunan
LOGPDRB? -4.5852 2.547867-1.7996** 0.0831 perekonomian di kawasan Mebidangro,
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
R-squared 0.290870 secara umum, yang menyebabkan
Adjusted R-squared 0.185814 pemerataan distribusi pendapatan sekaligus
S.E. of regression 5656.312 menurunkan ketimpangan pendapatan.
F-statistic 2.768704*
Prob(F-statistic) 0.047573
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan
* Signifikan pada taraf nyata 5 % Ketimpangan Pendapatan terhadap
** Signifikan pada taraf nyata 10 % Kemiskinan
Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan
Dari table diatas, maka persamaan ketimpangan pendapatan terhadap
yang didapat adalah: kemiskinan dihitung dengan model yang
dikembangkan oleh Wodon (1999) sebagai
LOGGINI = 317762.5- berikut:
4.5852LOGPDRB+ log Pit i i log Yit log Git it
..... (2)
Hasil pengolahan data menunjukkan Model yang digunakan adalah model
bahwa nilai yang didapat sebesar -4,585 double log, sehingga parameter yang
Artinya peningkatan PDRB sebesar 1 persen didapat melambangkan elastisitas
akan menurunkan ketimpangan pendapatan kemiskinan bruto terhadap pertumbuhan
sebesar 4,585 persen (Tabel 3). Terjadinya ekonomi (gross elasticity of poverty to
penurunan ketimpangan pendapatan ini growth). Sedangkan yang di dapat
karena pertumbuhan ekonomi yang dicapai melambangkan elastisitas kemiskinan bruto
di kawasan Mebidangro dinikmati secara terhadap ketimpangan pendapatan (gross
merata oleh seluruh kelompok elasticity of poverty to inequality). Jika nilai
pendudukmiskin dan tidak miskin walaupun dan bertanda positif, artinya peningkatan
mungkin jumlahnya tidak besar. Hasil ini PDRB konstan dan indeks Gini sebesar 1
bertentangan dengan yang didapat oleh Lin persen akan meningkatkan kemiskinan
(2003) dan hasil penelitian Hidayat dan sebesar dan persen.
Patunru (2007). Mereka menyatakan bahwa Model 2 diregresi dengan
pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan menggunakan model fixed effect, dengan
ketimpangan pendapatan. Namun hampir weighting cross section weights dan white
sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh heteroscedasticity. Model dengan fixed effect
Kuznets (1955) yang menghasilkan ada dipilih setelah melalui pengujian yang
suatu hubungan antara pertumbuhan menyimpulkan bahwa model dengan
ekonomi dengan ketimpangan pendapatan, individual effect lebih baik daripada dengan
yang kemudian dikenal dengan hipotesis common effect (Uji F). Pengujian dengan uji
kurva U terbalik (Inverted U-curve Hausman juga menyimpulkan bahwa fixed
Hypothesis). effect lebih baik daripada random effect.
Sektor perekonomian untuk kawasan Sedangkan weighting dengan cross section
Mebidangro juga didominasi oleh sektor weights dan white heteroscedasticity karena
yang menjadi lapangan pekerjaan sebagaian model fixed effect mengandung
besar masyarakat Mebidangro. Pada tahun heteroskedastisitas.
2011, dari total PDRB Mebidangro yang
sebesar Rp.152,07 trilyun, 57,72 persen
disumbang-kan oleh sektor service atau
sekitar Rp.88,28 triliyun, sektor
manufacture berkontribusi sebesar 33,70
145
Jurnal Ekonom, Vol 17, No 3, Juli 2014
Tabel 4. Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan pengolahan dengan mengurangi data cross
ketimpangan pendapatan terhadap section dengan menghilangkan data
kemiskinan Kabupaten Karo, namun jumlah data
Variable Coefficient
Std.
t-Statistic Prob.
pengamatannya masih memenuhi syarat
Error minimal, dan hasil yang diperoleh juga
tidak ada variabel bebas yang berpengaruh
C 546966.4 45551.28 12.00771 0.0000
signifikan.
LOGPDRB? -0.121986 0.079642 -1.5317** 0.1377
LOGGINI? -0.235743 0.172457 -1.3670** 0.1833 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
terhadap Kemiskinan
R-squared 0.976323 Pengaruh pertumbuhan ekonomi
Adjusted R-squared 0.971769
S.E. of regression 7285.448 terhadap kemiskinan dihitung dengan model
F-statistic 214.4189* yang dikembangkan oleh Wodon (1999)
Prob(F-statistic) 0.000000 sebagai berikut:
* Signifikan pada taraf nyata 1 % .......................... (3)
** Tidak Signifikan Parameter melambangkan elastisitas
kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi
Berdasarkan Tabel 4, maka ketika distribusi pendapatan tidak berubah.
persamaan yang didapat adalah: Parameter melambangkan elastisitas
kemiskinan terhadap ketimpangan
LOGPMISKIN = 546966.4- pendapatan. Kemudian dapat di hitung
0.121986LOGPDRB- parameter , yaitu elastisitas netto
0.235743LOGGINI + kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi
(nett elasticity of poverty to growth).
Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan
Dari hasil pengolahan didapat bahwa ketimpangan pendapatan secara bersama-
pertumbuhan ekonomi akan menurunkan sama terhadap kemiskinan ditentukan oleh
kemiskinan dengan nilai elastisitas -0,122. nilai elastisitas netto kemiskinan terhadap
Pertumbuhan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ().Nilai ini diperoleh
pendapatan per kapita, pendapatan per dengan memperhitungkan pengaruh
kapita yang meningkat berarti penduduk langsung dan tidak langsung variabel
miskin akan berkurang, namun secara pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan.
statistik tidak signifikan. Hal yang sama
juga terjadi pada ketimpangan pendapatan. Tabel 5. Dekomposisi pengaruh
Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi netto
peningkatan ketimpangan pendapatan terhadap kemiskinan
berhubungan negatif dengan kemiskinan,
artinya setiap penurunan tingkat Elastisitas
ketimpangan sebesar 1 persen maka Netto
Efek Efek
kemiskinan akan meningkat sebesar persen Kemiskinan
Pertumbuhan Ketimpangan
0,236. terhadap
Ekonomi Pendapatan
Hasil pengolahan diatas menunjukan Pertumbuhan
() (x)
bahwa hubungan antara variabel tidak bebas Ekonomi
(kemiskinan) dengan variabel bebas ()
(pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan -0,1224986 1,0809262 0,9584276
pendapatan) tidak signifikan secara statistik.
Untuk lebih meyakinkan lagi, penulis Berdasarkan data pada Tabel 5, nilai
melakukan simulasi pengolahan data untuk elastisitas netto kemiskinan terhadap
mendapatkan minimal satu variabel bebas pertumbuhan ekonomi () sebesar
yang berpengaruh signifikan terhadap 0,958.Kemiskinan seharusnya turun sebesar
variabel tidak bebas yaitu dengan 0,122 persen jika ada pertumbuhan ekonomi
menambahkan data time series tiga tahun sebesar 1 persen, namun karena adanya efek
kebelakang hingga series datanya menjadi ketimpangan pendapatan, maka kemiskinan
2001-2011, namun hasil yang diperoleh juga naik menjadi sebesar 0,958 persen. Hal ini
tidak signifikan. Selanjutnya dilakukan juga mengindikasikan bahwa efek peningkatan
146
Pendi Dewanto, Rujiman, dan Agus Suriadi: Analisis Pengaruh Pertumbuhan
ketimpangan pendapatan yang terjadi bukan effect. Sedangkan weighting dengan cross
hanya mengurangi keefektifan dari pengaruh section weights dan white heteroscedasticity
pertumbuhan ekonomi, namun malah karena model fixed effect mengandung
menaikan angka kemiskinan.Pertumbuhan heteroskedastisitas.
ekonomi yang terjadi pada periode tersebut
mengurangi ketimpangan pendapatan, namun Tabel 6. Pengaruh pertumbuhan ekonomi
pengurangan ketimpangan pendapatan sektoral dan pertumbuhan penduduk
tersebut justru meningkatkan kemiskinan. terhadap pengentasan kemiskinan
Coeffi- Std. t-
Pro Poor Growth Index Variable Prob.
cient Error Statistic
Indeks pro poor growth (PPGI)
dihitung dengan rumus sebagai berikut C 2216965. 988662.9 2.2424 0.0371
(Kakwani dan Pernia, 2000): LOGSEKTOR1? -3.119106 1.068568 -2.9189 0.0088
147
Jurnal Ekonom, Vol 17, No 3, Juli 2014
148
Pendi Dewanto, Rujiman, dan Agus Suriadi: Analisis Pengaruh Pertumbuhan
149
Jurnal Ekonom, Vol 17, No 3, Juli 2014
150