Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara factor dalam dan
factor luar. Faktor dalam adalah factor yang terdapat di dalam tubuh organisme, antra lain
sifat genetik yang ada didalam gen dan hormone yang merangsang pertumbuhan. Faktor
luar adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan misalnya, nutrient dan
air,cahaya,suhu,kelembapan dan oksigen. Potensi genetic hanya akan berkembang jika di
tunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian,karakteristik yang ditampilkan oleh
tumbuhan ditentukan oleh factor genetic dan factor lingkungan secara bersama sama.
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Pengaruh cahaya yang paling nyata dapat diamati dengan membandingkan satu macam
tumbuhan yang tumbuh dalam keadaan cahaya normal dan yang tumbuh pada keadaan
gelap. Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju
perpanjangannya. Tumbuhan yang diletakan ditempat gelap akan lebih cepat tumbuh dari
pada yang diletakan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi tumbuha menjadi pucat
karena kekurangan klorofil,kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu
disebut mengalami etiolasi. Sebaliknya dalam keadaan banyak cahaya auksin mengalami
kerusakan sehingga pertumuhan tumbuhan terhambat.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah ketersediaan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kecambah kacang hijau ?

1.3 Hipotesis
Ketersediaan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah
kacang hijau.

1.4 Tujuan penelitian


Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kecambah kacang hijau.

Variabel penelitian
- Variabel Bebas : Tersedia atau tidak tersedianya cahaya.
- Variabel Terikat : Pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau.

1
- Variabel Kontrol :
1. Umur kecambah kacang hijau sama
2. Mediumnya sama
3. Kadar airnya sama

Penjelasan :

Tidak tersedianya cahaya dilakukan dengan cara meletakkan keecambah ditempatkan


diruang gelap dan ditutup kardus. Dengan perlakuan tersebut,kecambah akan berada
dalam kondisi yang tidak terkena cahaya.
Tersedianya cahaya dilakukan dengan cara meletakkan kecambah di tempat yang ada
cahaya diruang terang terbuka. Dengan perlakuan tesebut, kecambah akan berada
ditempat yang terkena cahaya.
Pertumbuhan kecambah ditunjukan dengan pertambahan ukuran tinggi batang,panjang
daun dan jumlah daun.
Perkembangan kecambah ditunjukan dengan keadaan batang,warna daun dan warna
batang.
Umur kecambah kacang hijau di buat sama yaitu dengan cara menanam biji pada media
dengan waktu yang bersamaan.Maka dari itu ,biji akan tumbuh dan berkembang dalam
waktu yang bersamaan.
Media tumbuh kacang hijau dibuat sama dengan cara menyiapkan wadah dan kapas
yang sama.
Kadar air yang diberikan dibuat sama dengan cara memberikan air secukupnya pada
kapas.

2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur
dan dinyatakan secara kuantitatif.

Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak
dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan
dengan angka.

Perkecambahan

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil


perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Perubahan embrio
saat perkecambahn umumnya adalah radikula tumbuh dan berkembang menjadi
akar,selanjutnya plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun. Berdasarkan
letak kotiledon pada saat berkecambah,dikenal 2 macam tipe perkecambahan,

a. Perkecambahan Hipogeal
Pada perkeambahan hypogeal,terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah. Kotiledon
tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi misalnya pada kacang
kapri dan jagung.

b. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal,hipokotil tumbuh memanjang,akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal ,kotiledon
berada diatas tanah. Perkecambahn epigeal terjadi misalnya pada kacang hijau dan
jarak.

3
Fisiologi Perkecambahan
Perkecambahn melibatkan proses fisika dan kimia. Perkecambahan dimulai dengan
proses penyerapan air ke dalam sel-sel biji yang disebut proses imbibisi. Proses ini
merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja.
Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amylase bekerja memecah tepung
menjadi maltose,selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein
juga dipecah menjadi asam asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses metabolism
dan dipecah menjadi energy atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang menyusun
struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk
menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membrane sel.

Pertumbuhan Primer
Selama perkecambahan, radikula memanjang dengan cepat menjadi akar, sedangkan
plumula tumbuh menjadi pucuk tumbuhan muda. Meristem apikal akar dan pucuk yang
terbentuk selama perkembangan embrio pada proses pembentukan biji disebut
meristem primer. Pertumbuhan yang terjadi pada meristem primer disebut
pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer pada akar terjadi dari hasil pembelahan
mitosis sel-sel meristem apikal akar atau berasal dari daerah pembelahan sel. Pada
bagian atas daerah pembelahan terdapat daerah meristem yang sel-selnya tumbuh
memanjang dan tidak membelah disebut daerah pemanjangan sel yang pada bagian
atas, sel tumbuh memanjang dan menghasilkan rambut akar dan sel-sel akar
berdiferensiasi menjadi beberapa kelompok jaringan (diantaranya jaringan floem dan
xylem). Selanjutnya, cabang akar lateral mati di daerah akar yang sel-selnya meneruskan
pertumbuhan.

Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi pada daerah meristem
sekunder yang berasal dari meristem apikal yang berkembang menjadi jaringan
epidermis, jaringan dasar, dan system vascular (pembuluh). Pertumbuhan sekunder
melibatkan pembelahan sel pada cambium vascular dan cambium gabus, yang dimulai
dengan munculnya cambium vascular. Mula-mula sel-sel cambium membelah dan
membentuk dua macam sel baru. Sel pertama tumbuh kearah dalam membentuk sel
xylem, yang lain tumbuh kearah luar membentuk sel floem.
Pada bagian luar floem, lapisan lain sel-sel meristematik berdiferensiasi membentuk
cambium gabus yang tumbuh membentuk sel gabus yang baru dan akan menggantikan
jaringan epidermis yang telah using. Pertumbuhan yang menghasilkan lapiran xylem

4
baru disetiap tahun menyebabkan penambahan ketebalan batang pada tumbuhan
tahunan oleh karena itu pertambahan umur tumbuhan tahunan berdasarkan jumlah
lapisan xylem sekunder hasil aktivitas cambium vascular.

2.2 Faktor Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Faktor Dalam
a. Gen , setiap sel hidup yang terdapat di dalam organisme akan memperoleh kelengkapan
genetic yang diturunkan dari induknya dan merupakan sumber informasi untuk
melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan. Informasi genetic yang tepat perlu
diterima oleh setiap sel pada saat pembelahan sel terjadi,sehingga setiap organ pada
tumbuhan dapat berkembang pada jalur yang tepat.
b. Hormon Tumbuhan , adalah suatu senyawa organic yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan dan kemudian diangkut ke bagian lain,yang dengan konsentrasi rendah
menyebabkan suatu dampak fisiologis. Hormon tumbuhan sering disebut fithohormon.
Peran hormone adalah merangsang pertumbuhan ,pembelahan sel,pemanjangan sel
dan ada yang menghambat
pertumbuhan.

Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:

Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung
batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif
sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan
memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang
batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil
dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai
sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya.
Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.

Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga
pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk
merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).

Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel,


dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang

5
sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan
dalam memperpanjang usia jaringan.

Asam Absisat / dormin : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman,
beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang
masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).

Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang
dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi
sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.

Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ
yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:

- Kaulokalin : merangsang pembentukan batang


- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin
identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin : merangsang pembentukan bunga

Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi.
Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin.
Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan
yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh
tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

6
Faktor luar
a. Nutrien dan Air
Tumbuhan membutuhkan nutrient untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien
atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang
diperlukan merupakan sumber energy dan sumber materi untuk sintesis sebagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrien tumbuhan umumnya
diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion,dan beberapa diambil dari udara.
b. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Pengaruh cahaya yang paling nyata dapat diamati dengan membandingkan satu macam
tumbuhan yang tumbuh dalam keadaan cahaya normal dan yang tumbuh pada keadaan
gelap. Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju
perpanjangannya. Tumbuhan yang diletakan ditempat gelap akan lebih cepat tumbuh
dari pada yang diletakan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi tumbuha menjadi
pucat karena kekurangan klorofil,kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti
itu disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya,auksin merangsang
pemanjangan sel-sel sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya dalam
keadaan banyak cahaya auksin mengalami kerusakan sehingga pertumuhan tumbuhan
terhambat.

c. Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi
reproduksi,fotosintesis,respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum untuk untuk pertumbuhan
adalah 10-38C.

d. Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organism. Oksigen mempengaruhi
pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang ada di
dalam tanah. Tanah yang gembur mampu menyimpan oksigen. Jika tanah mengandung
banyak oksigen,pertumbuhan akar akan semakin baik.

e. Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan
udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan
nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehinggpenyerapan
nutrient pun semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.

7
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Bahan :
a. 20 kecambah kacang hijau yang akan ditanam pada 2 wadah dengan medim kapas
lembab

Alat :
a. Kertas
b. Bolpen
c. Penggaris

3.2 Cara Kerja Penelitian

Persiapan :
a. Menyediakan 2 buah wadah dan masing-masing diberi label.
b. Dalam wadah diletakkan kapas yang sudah diberi air secukupnya secara merata.
c. Diatas kapas diletakkan secara teratur masing-masing biji
d. Tunggu hingga menjadi kecambah umur 3 hari.

Pelaksanaan :
a. Disiapkan 2 wadah yang berisi 10 kecambah setiap wadahnya yang berumur 3 hari.
b. Wadha 1, diletakkan ditempat yang ada cahaya/ diruang terang terbuka.
c. Wadah 2, diletakkan ditempat yang tidak ada cahaya / di dalam kardus
d. Amati dan catat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dari kedua kecambah
kacang hijau tersebut dalam tabel pengamatan selama 10 hari.

3.3 Waktu Penelitian

Persiapan :

3 hari dieprlukan untuk menumbuhkan biji sehingga menjadi kecambah yang berumur 3
hari.

8
Pelaksanaan :

7 hari diperlukan untuk memperoleh data hasil pengamatan dari percobaan yang
dilakukan.

3.4 Tempat Pelaksanaan Penelitian

Tempat :

Di rumah Fajrina

3.5 Cara Pengambilan Data

Pengambilan Data Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau


1. Lakukan pengukuran pada awal percobaan (hari ke-3 setelah
penanaman) dengan tempat yang berbeda.
2. Letakkan penggaris di dekat kecambah kacang hijau yang masih
diperlakuan sama.
3. Amati tinggi batang dan panjang daun.
4. Catat hasil pengamatan pada table dan catat jumlah daun yang
tumbuh.
5. Lakukan pengukuran kedua (hari ke-6 setelah penanaman).
6. Letakkan penggaris di dekat kecambah kacang hijau yang sudah
diperlakukan beda.
7. Amati panjang batang dan panjang daun.
8. Catat hasil pengamatan pada table dan catat jumlah daun yang
tumbuh.
9. Lakukan pengukuran kedua (hari ke-9 setelah penanaman).
10. Lakukan langkah yang sama seperti langkah 6 sampai 8.

Pengambilan Data Perkembangan Kecambah Kacang Hijau


1. Amati keadaan kecambah kacang hijau: warna batang, keadaan batang
(kokoh/lemah), warna daun, dan keadaan daun (rata/keriting,
menguncup/membuka) pada awal percobaan (hari ke-3 setelah
penanaman).

9
2. Catat keadaannya pada table pengamatan.
3. Kemudian amati kembali keadaan kecambah kacang hijau yang telah
diberi perlakuan beda pada wadah terkena cahaya dan wadah tidak
terkena cahaya pada akhir percobaan (hari ke-9 setelah penanaman).
4. Catat keadaan kecambah kacang hijau pada table pengamatan.

10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data

11
4.2 Pengolahan dan Analisis Data

Dari hasil percobaan yang kami lakukan,memperoleh data. Pada wadah I yang berisikan
kecambah dan dikondisikan tersedia cahaya/ditempat terang terbuka.
a. Nilai pertumbuhan rata-rata tinggi batang :
1. Hari ketiga :1 cm
2. Hari keenam : 14,33 cm
3. Hari kesembilan : 22,24 cm
4. Rata-rata : 12,5 cm
b. Nilai pertumbuhan rata-rata panjang daun :
1. Hari ketiga : 0,06 cm
2. Hari keenam : 2,56 cm
3. Hari kesembilan : 2,95 cm
4. Rata-rata : 1,86 cm

c. Nilai pertumbuhan rata-rata jumlah daun :


1. Hari ketiga : 0,1 cm
2. Hari keenam : 1,8 cm
3. Hari kesembilan : 1,9 cm
4. Rata-rata : 1,27 cm
Dari hasil percobaan yang kami lakukan,memperoleh data. Pada wadah II yang berisikan
kecambah dan dikondisikan tidak tersedia cahaya/ditempat gelap ditutupi kardus.
d. Nilai pertumbuhan rata-rata tinggi batang :
5. Hari ketiga : 1,5 cm
6. Hari keenam : 21,79 cm
7. Hari kesembilan : 29,73 cm
8. Rata-rata : 17,7 cm
e. Nilai pertumbuhan rata-rata panjang daun :
5. Hari ketiga : 0,33 cm
6. Hari keenam : 2,15 cm
7. Hari kesembilan : 2,37 cm
8. Rata-rata : 1,62 cm

f. Nilai pertumbuhan rata-rata jumlah daun :


5. Hari ketiga : 0,5 cm
6. Hari keenam : 2 cm
7. Hari kesembilan : 2 cm
8. Rata-rata : 1,5 cm

12
Grafik

Pertumbuhan rata-rata tinggi batang di tempat yang tersedia cahaya dan yang tidak tersedia
cahaya.

Pertumbuhan tinggi batang


kecambah
35
30
25
20
wadah I
cm

15
wadah II
10
5
0
awal I II rata-rata

Pertumbuhan rata-rata panjang daun di tempat yang tersedia cahaya dan yang tidak tersedia
cahaya.

Pertumbuhan panjang daun


kecambah
3.5
3
2.5
2
wadah I
cm

1.5
wadah II
1
0.5
0
awal I II rata-rata

13
Pertumbuhan rata-rata jumlah daun di tempat yang tersedia cahaya dan yang tidak tersedia
cahaya.

Pertumbuhan jumlah daun kecambah


2.5

1.5
wadah I
cm

1 wadah II

0.5

0
awal I II rata-rata

Dari analisis diatas, diketahui bahwa rata-rata tinggi batang pada wadah I adalah 12.5cm
dan pada wadah II adalah 17.7cm. Selisih dari rata-rata tinggi batang pada kedua wadah
adalah 5.2cm. Kecambah yang tidak terkena cahaya tumbuh lebih tinggi daripada
kecambah yang terkena cahaya. Dengan demikian, ketersediaan cahaya berpengaruh
cukup besar terhadap pertumbuhan tinggi batang.
Dari analisis data diatas, diketahui bahwa rata-rata panjang daun pada wadah I adalah
1,87 cm dan pada wadah II adalah 1.62 cm. Selisih dari rata-rata panjang daun
kecambah pada kedua wadah adalah 0,25cm. Kecambah yang terkena cahaya memiliki
daun yang lebih panjang daripada kecambah yang tidak terkena cahaya. Dengan
demikian, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang daun.
Dari analisis data diatas, diketahui bahwa rata-rata jumlah daun pada wadah I adalah
1.27 cm dan pada wadah II adalah 1.5 cm. Selisih dari rata-rata jumlah daun kecambah
pada kedua wadah adalah 0.23cm. Kecambah yang tidak terkena cahaya memiliki
jumlah daun lebih lebih banyak dari pada kecambah yang terkena cahaya. Dengan
demikian, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah daun.
Perkembangan warna batang, untuk wadah I (terkena cahaya), pada hari ketiga (awal)
berwarna hijau muda dan hari kesembilan (akhir) berwarma hijau muda. Untuk wadah II
(tidak terkena cahaya), pada hari ketiga berwarna hijau muda dan terdapat kuning muda
dan pada hari kesembilan berwarna hijau muda agak pudar.

14
Perkembangan keadaan batang, untuk wadah I (terkena cahaya),pada hari ketiga (awal)
kokoh dan hari kesembilan (akhir) lemah. Untik wadah II (tidak terkena cahaya),pada
hari ketiga kokoh dan pada hari kesembilan lemah.
Perkembangan warna daun, untuk wadah I (terkena cahaya), pada hari ketiga (awal)
berwarna hijau muda dan hari kesembilan (akhir) berwarna hijau tua. Untuk wadah II
(tidak terkena cahaya),pada hari ketiga berwarna kuning muda dan pada hari
kesembilan berwarna hijau muda.
Perkembangan keadaan daun,untuk wadah I (terkena cahaya),pada hari ketiga (awal)
menguncup dan hari kesembilan (akhir) rata dan membuka. Untuk wadah II (tidak
terkena cahaya),pada hari ketiga menguncup dana pada hari kesembilan rata dan
membuka.

15
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas, pengaruh ketersediaan cahaya terhadap


perkembangan dan pertumbuhan kecambah kacang hijau diperoleh hasil, pada wadah I
yang diperlakukan dengan meletakkan wadah yang terkena cahaya, pertumbuhan
batangnya lebih lambat dibandingkan dengan wadah II yang diperlakukan dengan
meletakkan wadah yang tidak terkena cahaya. Panjang daun pada wadah yang terkena
cahaya lebih panjang dari pada panjang daun pada wadah yang tidak terkena cahaya.
Jumlah daun pada wadah yang tidak terkena cahaya lebih banyak dari pada jumlah daun
pada wadah yang terkena cahaya. Keadaan batang dan daun, dan warna batang dan
daun menunjukkan adanya perbedaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang
hijau.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis kami yaitu Ketersediaan cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau
adalah benar, karena cahaya berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
kecambah kacang hijau.

16
DAFTAR PUSTAKA
Puri, Endang. 2014. LKS Biologi Kelas XII Semester Ganjil : Menyusun
Laporan Percobaan/Penelitian.

Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi. Jakarta: Erlangga.

http://slideshare.net/mobile/krisnakuche/karya-ilmiah-pertumbuhan-jagung

17
LAMPIRAN

Awal

Wadah I Wadah II

Hari ke tiga

Wadah I (ada cahaya ) Wadah II (tidak ada cahaya)

18
Hari ke enam

Wadah I (ada cahaya) Wadah II (tidak ada cahaya)

Hari ke sembilan

Wadah I (ada cahaya) Wadah II (tidak ada cahaya)

19

Anda mungkin juga menyukai