Pengaruh Ketersediaan Cahaya 2
Pengaruh Ketersediaan Cahaya 2
1.3 Hipotesis
Ketersediaan cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kecambah
kacang hijau.
Variabel penelitian
- Variabel Bebas : Tersedia atau tidak tersedianya cahaya.
- Variabel Terikat : Pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau.
1
- Variabel Kontrol :
1. Umur kecambah kacang hijau sama
2. Mediumnya sama
3. Kadar airnya sama
Penjelasan :
2
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur
dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak
dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan
dengan angka.
Perkecambahan
a. Perkecambahan Hipogeal
Pada perkeambahan hypogeal,terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah. Kotiledon
tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi misalnya pada kacang
kapri dan jagung.
b. Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal,hipokotil tumbuh memanjang,akibatnya kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal ,kotiledon
berada diatas tanah. Perkecambahn epigeal terjadi misalnya pada kacang hijau dan
jarak.
3
Fisiologi Perkecambahan
Perkecambahn melibatkan proses fisika dan kimia. Perkecambahan dimulai dengan
proses penyerapan air ke dalam sel-sel biji yang disebut proses imbibisi. Proses ini
merupakan proses fisika. Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja.
Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amylase bekerja memecah tepung
menjadi maltose,selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein
juga dipecah menjadi asam asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses metabolism
dan dipecah menjadi energy atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang menyusun
struktur tubuh. Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk
menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membrane sel.
Pertumbuhan Primer
Selama perkecambahan, radikula memanjang dengan cepat menjadi akar, sedangkan
plumula tumbuh menjadi pucuk tumbuhan muda. Meristem apikal akar dan pucuk yang
terbentuk selama perkembangan embrio pada proses pembentukan biji disebut
meristem primer. Pertumbuhan yang terjadi pada meristem primer disebut
pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer pada akar terjadi dari hasil pembelahan
mitosis sel-sel meristem apikal akar atau berasal dari daerah pembelahan sel. Pada
bagian atas daerah pembelahan terdapat daerah meristem yang sel-selnya tumbuh
memanjang dan tidak membelah disebut daerah pemanjangan sel yang pada bagian
atas, sel tumbuh memanjang dan menghasilkan rambut akar dan sel-sel akar
berdiferensiasi menjadi beberapa kelompok jaringan (diantaranya jaringan floem dan
xylem). Selanjutnya, cabang akar lateral mati di daerah akar yang sel-selnya meneruskan
pertumbuhan.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi pada daerah meristem
sekunder yang berasal dari meristem apikal yang berkembang menjadi jaringan
epidermis, jaringan dasar, dan system vascular (pembuluh). Pertumbuhan sekunder
melibatkan pembelahan sel pada cambium vascular dan cambium gabus, yang dimulai
dengan munculnya cambium vascular. Mula-mula sel-sel cambium membelah dan
membentuk dua macam sel baru. Sel pertama tumbuh kearah dalam membentuk sel
xylem, yang lain tumbuh kearah luar membentuk sel floem.
Pada bagian luar floem, lapisan lain sel-sel meristematik berdiferensiasi membentuk
cambium gabus yang tumbuh membentuk sel gabus yang baru dan akan menggantikan
jaringan epidermis yang telah using. Pertumbuhan yang menghasilkan lapiran xylem
4
baru disetiap tahun menyebabkan penambahan ketebalan batang pada tumbuhan
tahunan oleh karena itu pertambahan umur tumbuhan tahunan berdasarkan jumlah
lapisan xylem sekunder hasil aktivitas cambium vascular.
Faktor Dalam
a. Gen , setiap sel hidup yang terdapat di dalam organisme akan memperoleh kelengkapan
genetic yang diturunkan dari induknya dan merupakan sumber informasi untuk
melaksanakan pertumbuhan dan perkembangan. Informasi genetic yang tepat perlu
diterima oleh setiap sel pada saat pembelahan sel terjadi,sehingga setiap organ pada
tumbuhan dapat berkembang pada jalur yang tepat.
b. Hormon Tumbuhan , adalah suatu senyawa organic yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan dan kemudian diangkut ke bagian lain,yang dengan konsentrasi rendah
menyebabkan suatu dampak fisiologis. Hormon tumbuhan sering disebut fithohormon.
Peran hormone adalah merangsang pertumbuhan ,pembelahan sel,pemanjangan sel
dan ada yang menghambat
pertumbuhan.
Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung
batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif
sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan
memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang
batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil
dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai
sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya.
Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga
pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk
merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
5
sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan
dalam memperpanjang usia jaringan.
Asam Absisat / dormin : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman,
beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang
masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang
dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi
sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ
yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki
kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi.
Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin.
Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan
yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh
tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
6
Faktor luar
a. Nutrien dan Air
Tumbuhan membutuhkan nutrient untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien
atau zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang
diperlukan merupakan sumber energy dan sumber materi untuk sintesis sebagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrien tumbuhan umumnya
diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion,dan beberapa diambil dari udara.
b. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.
Pengaruh cahaya yang paling nyata dapat diamati dengan membandingkan satu macam
tumbuhan yang tumbuh dalam keadaan cahaya normal dan yang tumbuh pada keadaan
gelap. Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk luar tumbuhan dan laju
perpanjangannya. Tumbuhan yang diletakan ditempat gelap akan lebih cepat tumbuh
dari pada yang diletakan di tempat yang terkena cahaya. Akan tetapi tumbuha menjadi
pucat karena kekurangan klorofil,kurus dan daun tidak berkembang. Tumbuhan seperti
itu disebut mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada cahaya,auksin merangsang
pemanjangan sel-sel sehingga tumbuhan tumbuh lebih panjang. Sebaliknya dalam
keadaan banyak cahaya auksin mengalami kerusakan sehingga pertumuhan tumbuhan
terhambat.
c. Suhu Udara
Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga berpengaruh terhadap
fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi
reproduksi,fotosintesis,respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum untuk untuk pertumbuhan
adalah 10-38C.
d. Oksigen
Kandungan oksigen mempengaruhi pertumbuhan organism. Oksigen mempengaruhi
pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang ada di
dalam tanah. Tanah yang gembur mampu menyimpan oksigen. Jika tanah mengandung
banyak oksigen,pertumbuhan akar akan semakin baik.
e. Kelembapan
Kelembapan udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan
udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan
nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehinggpenyerapan
nutrient pun semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.
7
METODE PENELITIAN
Bahan :
a. 20 kecambah kacang hijau yang akan ditanam pada 2 wadah dengan medim kapas
lembab
Alat :
a. Kertas
b. Bolpen
c. Penggaris
Persiapan :
a. Menyediakan 2 buah wadah dan masing-masing diberi label.
b. Dalam wadah diletakkan kapas yang sudah diberi air secukupnya secara merata.
c. Diatas kapas diletakkan secara teratur masing-masing biji
d. Tunggu hingga menjadi kecambah umur 3 hari.
Pelaksanaan :
a. Disiapkan 2 wadah yang berisi 10 kecambah setiap wadahnya yang berumur 3 hari.
b. Wadha 1, diletakkan ditempat yang ada cahaya/ diruang terang terbuka.
c. Wadah 2, diletakkan ditempat yang tidak ada cahaya / di dalam kardus
d. Amati dan catat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan dari kedua kecambah
kacang hijau tersebut dalam tabel pengamatan selama 10 hari.
Persiapan :
3 hari dieprlukan untuk menumbuhkan biji sehingga menjadi kecambah yang berumur 3
hari.
8
Pelaksanaan :
7 hari diperlukan untuk memperoleh data hasil pengamatan dari percobaan yang
dilakukan.
Tempat :
Di rumah Fajrina
9
2. Catat keadaannya pada table pengamatan.
3. Kemudian amati kembali keadaan kecambah kacang hijau yang telah
diberi perlakuan beda pada wadah terkena cahaya dan wadah tidak
terkena cahaya pada akhir percobaan (hari ke-9 setelah penanaman).
4. Catat keadaan kecambah kacang hijau pada table pengamatan.
10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
11
4.2 Pengolahan dan Analisis Data
Dari hasil percobaan yang kami lakukan,memperoleh data. Pada wadah I yang berisikan
kecambah dan dikondisikan tersedia cahaya/ditempat terang terbuka.
a. Nilai pertumbuhan rata-rata tinggi batang :
1. Hari ketiga :1 cm
2. Hari keenam : 14,33 cm
3. Hari kesembilan : 22,24 cm
4. Rata-rata : 12,5 cm
b. Nilai pertumbuhan rata-rata panjang daun :
1. Hari ketiga : 0,06 cm
2. Hari keenam : 2,56 cm
3. Hari kesembilan : 2,95 cm
4. Rata-rata : 1,86 cm
12
Grafik
Pertumbuhan rata-rata tinggi batang di tempat yang tersedia cahaya dan yang tidak tersedia
cahaya.
15
wadah II
10
5
0
awal I II rata-rata
Pertumbuhan rata-rata panjang daun di tempat yang tersedia cahaya dan yang tidak tersedia
cahaya.
1.5
wadah II
1
0.5
0
awal I II rata-rata
13
Pertumbuhan rata-rata jumlah daun di tempat yang tersedia cahaya dan yang tidak tersedia
cahaya.
1.5
wadah I
cm
1 wadah II
0.5
0
awal I II rata-rata
Dari analisis diatas, diketahui bahwa rata-rata tinggi batang pada wadah I adalah 12.5cm
dan pada wadah II adalah 17.7cm. Selisih dari rata-rata tinggi batang pada kedua wadah
adalah 5.2cm. Kecambah yang tidak terkena cahaya tumbuh lebih tinggi daripada
kecambah yang terkena cahaya. Dengan demikian, ketersediaan cahaya berpengaruh
cukup besar terhadap pertumbuhan tinggi batang.
Dari analisis data diatas, diketahui bahwa rata-rata panjang daun pada wadah I adalah
1,87 cm dan pada wadah II adalah 1.62 cm. Selisih dari rata-rata panjang daun
kecambah pada kedua wadah adalah 0,25cm. Kecambah yang terkena cahaya memiliki
daun yang lebih panjang daripada kecambah yang tidak terkena cahaya. Dengan
demikian, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang daun.
Dari analisis data diatas, diketahui bahwa rata-rata jumlah daun pada wadah I adalah
1.27 cm dan pada wadah II adalah 1.5 cm. Selisih dari rata-rata jumlah daun kecambah
pada kedua wadah adalah 0.23cm. Kecambah yang tidak terkena cahaya memiliki
jumlah daun lebih lebih banyak dari pada kecambah yang terkena cahaya. Dengan
demikian, cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah daun.
Perkembangan warna batang, untuk wadah I (terkena cahaya), pada hari ketiga (awal)
berwarna hijau muda dan hari kesembilan (akhir) berwarma hijau muda. Untuk wadah II
(tidak terkena cahaya), pada hari ketiga berwarna hijau muda dan terdapat kuning muda
dan pada hari kesembilan berwarna hijau muda agak pudar.
14
Perkembangan keadaan batang, untuk wadah I (terkena cahaya),pada hari ketiga (awal)
kokoh dan hari kesembilan (akhir) lemah. Untik wadah II (tidak terkena cahaya),pada
hari ketiga kokoh dan pada hari kesembilan lemah.
Perkembangan warna daun, untuk wadah I (terkena cahaya), pada hari ketiga (awal)
berwarna hijau muda dan hari kesembilan (akhir) berwarna hijau tua. Untuk wadah II
(tidak terkena cahaya),pada hari ketiga berwarna kuning muda dan pada hari
kesembilan berwarna hijau muda.
Perkembangan keadaan daun,untuk wadah I (terkena cahaya),pada hari ketiga (awal)
menguncup dan hari kesembilan (akhir) rata dan membuka. Untuk wadah II (tidak
terkena cahaya),pada hari ketiga menguncup dana pada hari kesembilan rata dan
membuka.
15
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Puri, Endang. 2014. LKS Biologi Kelas XII Semester Ganjil : Menyusun
Laporan Percobaan/Penelitian.
http://slideshare.net/mobile/krisnakuche/karya-ilmiah-pertumbuhan-jagung
17
LAMPIRAN
Awal
Wadah I Wadah II
Hari ke tiga
18
Hari ke enam
Hari ke sembilan
19