PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Umum
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan jiwa komunitas.
2. Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa
b. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang masalah
kesehatan jiwa komunitas
c. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan petugas terkait
lainnya dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan jiwa
komunitas di semua tatanan pelayanan
d. Mendorong terwujudnya pengembangan berbagai model pelayanan
kesehatan jiwa komunitas sesuai dengan kondisi dan situasi
setempat
1
C. SASARAN PEDOMAN
a. Petugas kesehatan yang bekerja dalam pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat.
b. Petugas non-kesehatan (profesi lain) yang bekerja dalam pelayanan
kesehatan jiwa.
c. Pekerja yang berkontak dengan masalah dan upaya kesehatan jiwa
(misalnya: polisi, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dll)
d. Masyarakat peduli kesehatan jiwa dan kader kesehatan jiwa, yang
bekerja atau telah dilatih dalam pekerjaan terkait pelayanan
kesehatan jiwa.
E. BATASAN OPERASIONAL
.
Bentuk unit pelayanan institusional adalah pelayanan kesehatan jiwa komunitas
berbasis Rumah Sakit dan unit pelayanan kesehatan jiwa komunitas oleh klinik-
klinik di masyarakat, praktek dokter pibadi, dan pusat pelayanan rehablitasi
psikososial, baik yang dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat maupun
perkumpulan para penderita gangguan jiwa dan keluarganya.
Di wilayah cakupan ini kasus dikelola dengan sistem rujukan. Pembagian
wilayah dilakukan untuk mempermudah akses pelayanan dan pelaporan.
2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Talang Ratu berdasarkan standar
ketenagaan Permenkes No.75 tahun 2014
Standar Menurut Kondisi di
No Jenis tenaga Permenkes Puskesmas
No.75/2014
1 Dokter atau Dokter Layanan Primer 1 2
2 Dokter Gigi 1 1
3 Perawat 5 7
4 Bidan 4 11
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat 2 3
6. Tenaga Kesehatan Lingkungan 1 1
7. Ahli Teknologi laboratorium medik 1 1
8. Tenaga Gizi 1 1
9. Tenaga Kefarmasian 1 2
10. Tenaga Administrasi 3 3
11. Pekarya 2 2
3
C. JADWAL KEGIATAN
4
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa dilakukan oleh
Penanggung jawab program yang masih bergabung dengan poli lansia.
Tata ruang pelayanan kesehatan jiwa Puskesmas Talang Ratu Palembang
BED
PASIEN
MEJA
KURSI
PINTU TIMBANGAN
B. STANDAR FASILITAS
5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP PELAYANAN
6
B. METODE
Pusat pelayanan kesehatan berada di Puskesmas. Puskesmas
menerima kasus secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
kasus datang sendiri atau dibawa oleh keluarga atau pengantar. Secara tidak
langsung kasus dirujuk oleh pihak lain yang ada di masyarakat baik
perorangan maupun lembaga. Kasus juga bisa dijemput oleh Puskesmas
setelah mendapat laporan/permintaan dari masyarakat. Selain itu, kasus juga
dapat dirujuk dari fasiltas dengan tingkat yang lebih tinggi seperti Rumah
Sakit atau lembaga non-kesehatan yang ada di masyarakat.
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Perencanaan
Perencanaan pelayanan kesehatan jiwa dilaksanakan terintegrasi dengan
perencanaan upaya puskesmas lainnya baik upaya kesehatan wajib
maupun pengembangan.
2. Pelaksanaan dan pengendalian
Pelaksanaan dan pengendalian merupakan rangkaian penyelenggaraan,
pemantauan serta penilaian terhadap upaya kesehatan jiwa
3. Monitoring
Monitoring adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian dan pelaksanaa program kesehatan jiwa. Monitoring
dapat dilakukan baik internal maupun eksternal. Mekanisme monitoring
dapat dilakukan dengan cara melakukan pelaporan pelaksanaan dan
pencapaian program kesehatan jiwa di puskesmas, yang disampaikan
7
oleh pengelola program kesehatan jiwa di puskesmas setiap bulannya
(secara langsung ataupun melalui mini lokakarya bulanan puskesmas).
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada setiap akhir tahun untuk menilai proses dan hasil
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan indikator kinerja program kesehatan jiwa
Puskesmas Talang Ratu. Evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur
keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak suatu program, dilakukan
dengan Tujuan Memperbaiki rancangan, Menentukan suatu bentuk
kegiatan yang tepat, Memperoleh masukan untuk digunakan dalam proses
perencanaan yang akan datang dan Mengukur keberhasilan suatu
program.
5. Pelaporan
Menyampaikan laporan pelayanan kesehatan jiwa setiap bulan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang. Pencatatan dan pelaporan
pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Talang Ratu Palembang tercatat
dalam laporan puskesmas.
8
BAB V
LOGISTIK
9
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
10
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Setiap kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan program sampai selesai
dapat menimbulkan bahaya atau resiko terhadap petugas.
Untuk mengurangi dan mencegah bahaya yang akan terjadi, setiap
pemegang program harus mengerjakan pekerjaannya dengan hati-hati.
11
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
12
BAB IX
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15