Anda di halaman 1dari 4

MERDEKALAH INDONESIA KU.. BEBASKAN INDONESIA DARI TB !!

Apa sih TB itu?

TB atau Tuberkulosis adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Dulu dikenal dengan sebutan TBC atau ada juga yang menyebut
penyakit tiga huruf atau sakit flek. Penyakit TB banyak menyebabkan kematian di dunia dan termasuk
salah satu penyakit pembunuh di Indonesia. Meskipun mematikan, namun TB dapat diobati sampai
sembuh, banyak kisah sukses pengobatan TB di sekitar kita.

Bagaimana penularan TB?

Bakteri TB ditularkan dari orang yang sakit TB kepada orang lain di sekitarnya melalui udara. Ketika
ada orang yang sakit TB mengalami bersin-bersin atau batuk, maka percik renik (percikan dahak yang
sangat kecil) yang mengandung kuman TB dari dalam paru akan keluar, terbawa ke udara dan dapat
terhirup orang lain. Orang yang menghirup kuman TB berarti sudah terinfeksi TB tetapi belum tentu
menjadi sakit TB. Ada dua keadaan yang mungkin terjadi pada orang itu, yaitu infeksi laten TB atau
sakit TB.

Namun bila kuman TB beterbangan di ruangan terbuka yang mendapatkan sinar matahari, kuman
akan mati. Kuman TB tahan berada di daerah lembab.

Infeksi Laten TB

Orang dengan infeksi laten TB tidak merasa sakit dan tidak menunjukkan gejala apapun. Mereka
hanya mempunyai kuman Mtb dalam tubuhnya tetapi tidak sakit TB. Kita bisa mengetahui terinfeksi
TB atau tidak melalui tes tuberkulin. Orang dengan infeksi laten TB tidak dapat menularkan kepada
oranglain. Kuman TB bisa menjadi aktif dan menyebabkan orang tersebut menjadi lebih cepat sakit
TB pada orang dengan keadaan tertentu.

Sakit TB
5-10 persen orang yang sudah terinfeksi TB akan menjadi sakit TB. Resiko infeksi menjadi sakit
tergantung dari beberapa faktor yaitu:

Seberapa banyak jumlah kuman yang terhirup

Lama waktu sejak terinfeksi

Usia

Daya tahan tubuh. Seseorang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti pada ODHA (Orang Dengan
HIV/AIDS), penyandang Diabetes Mellitus (DM), orang malnutirsi (gizi buruk)

Nah untuk lebih jelasnya baca Infeksi Laten dan Sakit TB

Apa gejala TB?

Batuk berdahak adalah gejala utama TB paru. Namun ada beberapa gejala lainnya yang menyertai
seperti:

Batuk darah

Sesak dan nyeri dada saat menarik nafas

Demam berkepanjangan

Berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas

Nafsu makan menurun


Berat badan menurun

Kuman TB sebagian besar menyerang paru namun kuman ini juga dapat menyerang organ tubuh
lainnya seperti selaput otak, tulang, sendi, kelenjar getah bening, kulit, usus dan sebagainya. TB di
luar paru disebut TB Ekstra paru. Gejala TB ekstra paru tergantung pada organ yang terkena.

Siapa yang bisa sakit TB?

TB bisa menyerang siapa saja tanpa memandang umur dan jenis kelamin tetapi lebih banyak
menyerah mereka yang berusia muda, usia produktif. Namun ada beberapa yang memiliki resiko lebih
besar terkena TB yaitu:

1. Mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien TB yang belum diobati atau menjalankan
pengobatan tidak tuntas

2. Mereka yang memiliki kekebalan tubuh rendah seperti bayi, anak-anak, orang lanjut usia

3. Mereka yang memiliki kekebalan tubuh lemah karena adanya faktor lain seperti orang dengan
HIV/AIDS (ODHA), penyandang Diabetes Mellitus

4. Mereka yang mengkonsumsi tembakau. Lebih 20 persen kasus TB di dunia disebabkan merokok.

Pemeriksaan TB

Bila kita mempunyai gejala TB, sebaiknya kita segera memeriksakan diri untuk mengetahui apakah
kita sakit atau tidak. Pemeriksaan TB dilakukan dengan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan terbaik
adalah dengan cara kultur (biakan) namun memerlukan waktu yang lama (minimal 6 minggu).
Pemeriksaan yang sama nilai keakuratannya adalah pemeriksaan secara mikroskopis, yaitu dahak kita
diperiksa di bawah mikroskop untuk mengetahui apakah mengandung kuman TB atau tidak.

Pemeriksaan dahak secara mikroskopis dapat dilakukan di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia
dan beberapa Rumah Sakit. Pengambilan dahak untuk pemeriksaan TB dilakukan sebanyak 3 kali
dalam 2 hari kunjungan ke layanan kesehatan, yaitu dahak Sewaktu datang pertama kali ke layanan di
hari pertama, dahak Pagi hari di hari kedua dan yang ketiga adalah dahak Sewaktu mengantarkan
dahak pagi ke layanan. Metode pengambilan dahak ini disebut cara SPS (Sewaktu, Pagi, Sewaktu).
Sebenarnya prosedurnya cukup mudah dijalankan dan hasilnya untuk pemeriksaan mikroskopis lebih
cepat dibandingkan dengan pemeriksaan dengan kultur.

Anda mungkin juga menyukai