Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

CHAPTER 6

THE SEARCH FOR EVIDENCE EXPLAINED


AUDIT DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU PENCARIAN BUKTI
YANG MEMUNGKINKAN TERBENTUKNYA OPINI

Pencarian bukti memungkinkan kesimpulan dibentuk atas:


Keakuratan dan keandalan catatan akuntansi
Kebenaran dan kewajaran laporan keuangan
Kepatuhan terhadap undang-undang dan standar akuntansi dan pelaporan

ISA yang berhubungan dengan bukti audit:


ISA 500 Bukti Audit
ISA 501 Bukti Audit: pertimbangan khusus untuk item terpilih
ISA 330 Respon auditor terhadap risiko yang dinilai

Bukti audit adalah informasi yang digunakan oleh auditor dalam menarik kesimpulan yang
mendasari opini auditor. Bukti audit mencakup informasi yang terdapat dalam catatan
akuntansi yang mendasari laporan keuangan dan informasi lainnya

Beberapa poin dasar mengenai bukti audit:


1. Bukti audit yang cukup dan tepat harus diperoleh untuk mengurangi risiko audit ke
tingkat yang dapat diterima, dan memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan yang
masuk akal yang mendasari opini auditor atas laporan keuangan.
2. Bukti audit tidak semata-mata dikumpulkan dalam entitas yang diaudit tapi juga dari
sumber-sumber di luar entitas dan yang independen atas entitas.
3. Auditor mengumpulkan bukti audit menggunakan berbagai prosedur:
Inquiry
mencari informasi dari orang-orang yang mengetahui baik dari dalam maupun dari
luar perusahaan. Inquiry penting ketika terdapat fakta-fakta yang saling
berlawanan.
Contoh: inquiry ketika terdapat selisih yang material antara catatan inventory
dengan jumlah yang dihitung.

Inspection
memeriksa catatan, dokumen, atau aset berwujud.
Contoh: inspection atas catatan inventory atau kepemilikan peralatan.

Observation
mengamati proses atau prosedur yang dilakukan oleh orang lain untuk
memperoleh bukti bahwa proses atau prosedur dijalankan dengan baik.
Contoh: observasi atas penghitungan inventory yang dilakukan oleh karyawan
klien.

Confirmation
konfirmasi dari pihak ketiga di luar klien. Konfirmasi merupakan bukti yang lebih
kuat daripada inquiry karena diperoleh dalam bentuk tertulis dan dari sumber yang
independen.
Contoh: konfirmasi piutang dari bank.

Recalculation
memeriksa keakuratan matematis atas dokumen sumber dan catatan akuntansi
atau melakukan perhitungan independen.
Contoh: recalculation atas laporan rekonsiliasi bank.

Reperformance
pelaksanaan independen prosedur atau kontrol yang semula dilakukan sebagai
bagian dari pengendalian internal perusahaan oleh auditor, baik secara manual
atau melalui penggunaan CAAT.
Contoh: penggunaan komputer untuk membuat ulang skedul umur piutang.

Analytical procedures
merupakan alat yang penting untuk menilai risiko.

dilakukan dengan menganalisis hubungan antara data keuangan dan non-keuangan


untuk memastikan angka dalam catatan akuntansi masuk akal.

SUFFICIENT APPROPRIATE AUDIT EVIDENCE


Sufficiency adalah ukuran kuantitas bukti audit, sedangkan appropriateness adalah ukuran
kualitasnya.
1. Sufficient berarti cukup bukti diperoleh untuk memenuhi tujuan audit. Terdapat hubungan
antara persuasiveness bukti audit dan jumlah bukti yang diperlukan.
2. Appropriate memiliki dua elemen:
Relevant bukti harus terkait dengan masalah yang ada, dengan pernyataan
manajemen yang ingin dibuktikan
Reliable bukti harus dapat dipercaya. Ada banyak tingkat reliability dari bukti.

Suffienciency dan appropriateness saling terkait.


Semakin tinggi kualitas bukti audit, semakin sedikit bukti yang diperlukan.
Contoh: test jumlah persediaan mengungkap bahwa catatan inventory akurat, maka
auditor mampu mengurangi jumlah item inventory yang dihitung.
Sebaliknya, jika kualitas bukti audit buruk, memperoleh lebih banyak bukti mungkin
tidak akan memberikan kepuasan bagi auditor.
Contoh: jika kualitas informasi dalam catatan akuntansi rendah, prosedur analitis yang
diperluas tidak mungkin memberikan bukti audit yang diperlukan.

Figure 6.1 Bukti Audit Mendukung Kesimpulan yang Masuk Akal

MEMBENTUK KESIMPULAN BERDASARKAN BUKTI:


PELAKSANAN PENILAIAN

Bukti merupakan landasan proses audit dan merupakan prasyarat untuk membentuk opini.
Pencarian bukti audit bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan latihan imajinasi yang cukup
dan bukti yang relevan seringkali sulit ditemukan, seringkali tersembunyi, disengaja atau
tidak disengaja.

Contoh: Bayangkan Anda telah membaca di koran lokal bahwa 10 persen dari semua
kendaraan bermotor pribadi berbahaya karena tapak ban mereka tidak memiliki kedalaman
yang memadai (kurang dari 1 mm) dan bahwa Anda telah menguji pernyataan ini dengan
memeriksa ban dari 100 kendaraan di lingkungan Anda. Lihat Tabel 6.1

Tabel 6.2 Asersi yang digunakan oleh auditor


Kategori umum Kategori khusus General Heading
Asersi tentang kelas Occurence transaksi dan kejadian
transaksi dan kejadian yang telah dicatat telah terjadi dan Benar
selama periode audit berkaitan dengan entitas
Completeness semua transaksi dan
Lengkap
kejadian yang harus dicatat telah
tercatat
Accuracy jumlah dan data lain
terkait transaksi dan kejadian yang Tepat

dicatat telah tercatat secara tepat


Cut-off transaksi dan kejadian telah
Akurat/Lengkap
dicatat pada periode akuntansi yang
tepat
Asersi tentang saldo Existence asset, liabilities, dan
Benar
akun di akhir periode equity interest ada
Rights and obligations perusahaan
memegang atau mengontrol hak atas Benar
asset, dan liabilities adalah benar
kewajiban perusahaan
Completeness semua asset,
liabilites, dan equity interest yang Lengkap
harus dicatat telah tercatat
Valuation and allocation asset,
liabilities, dan equity interest sudah
dicatat dengan jumlah yang sesuai di Tepat
laporan keuangan dan semua valuasi
atau penyesuaan alokasinya juga telah
dicatat dengan tepat
Asersi tentang Occurence and rights and obligations
penyajian dan telah mengungkap kejadian, Asli
pengungkapan transaksi, dan hal-hal lain yang telah
terjadi dan berkaitan dengan entitas
Completeness semua pengungkapan Lengkap
yang harus dimasukkan dalam
laporan keuangan telah dimasukkan
Classification and understandability
informasi keuangan telah disajikan Tepat

dan dideskripsikan secara tepat, serta


pengungkapan disampaikan secara
jelas
Accuracy and valuation informasi
Tepat
keuangan dan lainnya diungkapkan
secara wajar dan dengan jumlah yang
sesuai

Asersi-asersi tersebut saling terkait. Contohnya, jika persediaan ada (asersi


kebenaran), maka asersi bahwa valuasi tepat (asersi ketepatan) lebih mungkin terjadi. Jika
sebuah perusahaan mendatangkan kewajiban (asersi kebenaran) karena membeli barang
secara kredit, kita akan mengharapkan bahwa kewajiban dinilai dengan tepat (asersi
ketepatan).
Asersi umum oleh manajemen adalah bahwa laporan keuangan yang disiapkan oleh
mereka memberikan pandangan yang benar dan wajar. Dalam praktiknya auditor memecah
asersi umum ini menjadi serangkaian asersi terpisah. Untuk melakukannya, mereka membagi
laporan keuangan menjadi komponen-komponen, contohnya piutang usaha dalam neraca.
Berikut adalah beberapa asersi khusus mengenai piutang usaha.
Orang-orang atau perusahaan yang menimbulkan piutang usaha ada dan memiliki
kewajiban untuk membayar nilai yang dinyatakan dalam buku besar piutang usaha
perusahaan (asersi kebenaran)
Saldo piutang usaha dapat tertagih seluruhnya, dan jika tidak, penyisihan yang sesuai
untuk utang yang buruk dan meragukan telah dibuat (asersi ketepatan)
Semua jumlah yang terhutang oleh pelanggan kredit dimasukkan ke jumlah piutang usaha
dalam laporan keuangan dan berkaitan dengan periode yang benar (asersi kelengkapan)
RELIABILITY OF AUDIT EVIDENCE (GRADES OF AUDIT
EVIDENCE)

PEDOMAN UNTUK MENILAI KEANDALAN BUKTI


1. Keandalan bukti audit meningkat ketika diperoleh dari sumber independen di luar
perusahaan
Terdapat perbedaan antara bukti yang diberikan oleh pihak ketiga independen yang
bertindak dalam kapasitas profesional (misalnya manajer bank, pengacara, atau akuntan
berkualitas lainnya) dan bukti dari pihak ketiga seperti pelanggan dan pemasok dalam
kelompok kontak bisnis. Bukti dari sumber independen di luar perusahaan lebih dapat
diandalkan, terutama ketika diterima dari orang yang bertindak dalam kapasitas
profesional.

2. Keandalan bukti audit yang dihasilkan secara internal meningkat ketika kontrol terkait,
termasuk kontrol atas persiapan dan pemeliharaannya, yang dijalankan oleh perusahaan
adalah efektif
Contoh: auditor ingin memverifikasi keberadaan pabrik dan mesin yang dinyatakan
dengan cost dalam catatan akuntansi. Dalam kasus ini perusahaan menggunakan daftar
aset tidak lancar sebagai sumber bukti keberadaannya. Daftar tersebut akan menjadi bukti
yang lebih baik jika dimiliki oleh pegawai yang terpisah dari pihak yang menjaga aset
tidak lancar yang sebenarnya dan jika lingkungan kontrol mencakup pelatihan berkala
atas karyawan untuk membuat mereka menyadari alasan untuk kontrol yang mereka
jalankan.

3. Bukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor (contohnya observasi atas
penerapan kontrol) lebih dapat diandalkan dari bukti audit yang diperoleh secara tidak
langsung atau dengan kesimpulan (contohnya, inquiry tentang penerapan kontrol)

Analisis dan observasi yang dilakukan oleh auditor adalah bukti yang baik. Analisis bukti
audit yang dikumpulkan oleh auditor, memastikan bahwa bukti tersebut mendukung bukti
lain yang dikumpulkan, biasanya akan menghasilkan bukti yang sangat baik. Jenis
analisis lain yang berguna bagi auditor adalah analytical review atas informasi akuntansi
yang dilakukan oleh auditor sendiri, menghasilkan bukti yang dapat diandalkan atau
setidaknya merupakan dasar yang andal untuk menanyakan manajemen lebih lanjut.

4. Bukti audit dalam bentuk dokumen, baik kertas, elektronik atau media lain, lebih dapat
diandalkan daripada bukti yang diperoleh secara lisan (contohnya, catatan tertulis atas
pertemuan lebih dapat diandalkan daripada peryataan lisan masalah yang didiskusikan)
Selama melakukan audit, auditor akan menerima berbagai macam bukti lisan dari pejabat
klien. Sebagian besar bukti lisan ini akan tercermin dalam file kerja auditor dan tindakan
pencatatan ini memang memiliki efek membuat bukti lebih bermanfaat dan lebih dapat
diandalkan. Perusahaan audit sebaiknya memiliki kebijakan yang meminta anggota staf
untuk segera mencatat dalam berkas kerja (bisa komputerisasi atau manual) risalah rapat
yang diadakan dengan staf klien.

5. Bukti audit yang disediakan oleh dokumen asli lebih dapat diandalkan dari bukti audit
yang disediakan oleh fotokopi atau faksimili, atau dokumen yang telah difilmkan, dibuat
digital atau diubah ke bentuk elektronik lain, keandalannya tergantung pada kontrol atas
persiapan dan pemeliharaannya
Alasannya jelas, akan sangat mudah untuk memanipulasi fotokopi atau faksimili.

Selain lima generalisasi di atas, empat hal berikut juga penting.

6. Bukti yang dibuat dalam kegiatan bisnis normal lebih baik daripada bukti yang dibuat
secara khusus untuk memuaskan auditor
Catatan pesanan terkini dan laporan riset pasar, yang disiapkan untuk penggunaan sehari-
hari dalam bisnis, akan memberikan auditor bukti yang baik dari kemampuan penjualan
persediaan. Bukti yang demikian akan lebih baik daripada bukti yang dikumpulkan
secara khusus untuk sesuatu maksud (ad hoc). Intinya, informasi yang dikumpulkan dari
dasar hari ke hari cenderung untuk tidak bias daripada bukti yang dibuat secara khusus.

7. Sumber informasi terbaik dari bukti audit biasanya akan menjadi manajemen
perusahaan namun kurangnya independensi manajemen mengurangi nilainya sebagai
sumber bukti tersebut

Misal, selama analytical review, auditor mencatat bahwa trade receivable


menggambarkan 60 hari penjualan dalam tahun ini dibandingkan dengan 45 hari dalam
tahun sebelumnya dan menjadi prihatin bahwa ini mungkin mengindikasikan kebutuhan
untuk meningkatkan ketentuan utang yang buruk atau meragukan. Saat penyelidikan,
kepala akuntan mengatakan bahwa ini adalah hasil dari keputusan kebijakan dari pihak
direksi, yang diambil sebagai hasil dari meningkatnya persaingan di industri di mana
perusahaan berada. Pernyataan oleh kepala akuntan adalah contoh yang baik dari
komentar internal yang menginformasikan dengan baik dan salah satu yang auditor akan
cari untuk menguatkan bukti.

Kemungkinan sumber bukti yang menguatkan mungkin termasuk:


Risalah rapat direksi di mana keputusan kebijakan diambil
Instruksi yang dikeluarkan secara rutin kepada staf pengendalian kredit dalam
perusahaan
Komentar dalam pers keuangan dan pers perdagangan yang mengkonfirmasikan
meningkatnya persaingan di industri dan langkah yang diambil sebagai hasilnya.

8. Bukti mengenai masa depan sangat sulit untuk diperoleh dan kurang dapat diandalkan
daripada bukti mengenai kejadian masa lalu
Seringkali auditor harus mempertimbangkan kejadian masa depan selama
menjalankan tugas mereka. Contoh kejadiannya adalah:
Hasil dari klaim hukum yang potensial
Nilai realisasi bersih persediaan
Kolektibilitas piutang usaha
Masa manfaat dari non current asset

Bukti yang dihasilkan perusahaan yang baik tentang masa depan meliputi budget
untuk tujuan kontrol, peramalan profit dan daftar harga terbaru untuk periode setelah
neraca. Bukti lain tentang masa depan yang harus ditangani dengan sangat hati-hati
mencakup:
Laporan pemerintah tentang perekonomian negara
Komentar oleh pemimpin industri
Laporan dalam media perdagangan dan keuangan

9. Bukti dapat ditingkatkan dengan penggunaan bukti-bukti yang menguatkan


Gagasan untuk meningkatkan bukti sangat penting dalam proses audit seperti halnya
penolakan bukti sebagai hasil penurunan peringkat. Bukti yang menguatkan adalah bukti
yang konsisten dengan data atau informasi yang telah dikumpulkan. Catat bahwa ketika
Anda menemukan bukti yang menguatkan bukti lain, kedua bukti menjadi semakin kuat,
sehingga secara bersama-sama mereka lebih berharga daripada jumlah nilai mereka
secara masing-masing.

PENGGUNAAN BUKTI YANG MENGUATKAN DAN PROSES PENINGKATAN

Auditor harus secara aktif mencari bukti-bukti yang menguatkan jika mereka ingin
berhasil dalam mencapai tujuan audit. Proses penguatan digambarkan di halaman berikutnya
pada Figure 6.2. Ada satu titik akhir yang sangat penting. Jika Anda telah memilih sampel
yang mewakili semua faktur penjualan, peningkatan sampel akan mempengaruhi peningkatan
semua faktur, asalkan tidak ada kesalahan yang ditemukan selama pengujian faktur penjualan
dan dokumentasi pendukung.
Tujuan akhir audit di bidang penjualan yaitu menetapkan kebenaran angka penjualan
yang muncul dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, dalam pengujian sampel faktur
penjualan yang Anda miliki sebagai tujuan, Anda tidak hanya sekedar membentuk opini atas
faktur dalam sampel tetapi juga atas semua faktur penjualan.

BUSINESS RISK APPROACH UNTUK MENGUMPULKAN BUKTI


AUDIT
Seorang auditor berkonsentrasi pada fitur kritis perusahaan dan pada tahap awal
mereka akan membentuk pandangan mengenai kompetensi dan integritas manajemen. Jika
auditor telah membentuk kesan yang baik dari manajemen, bukti yang diberikan manajemen
mungkin lebih diandalkan oleh auditor daripada jika sebaliknya terjadi.
Pendekatan risiko bisnis memperkuat keinginan untuk mengandalkan manajemen
sebisa mungkin. Pendekatan tersebut menyatakan bahwa saat auditor menyesuaikan diri
dengan manajemen, mereka mengenal anggota tim manajemen dengan sangat baik, sampai
kepada batas di mana engagement partner merasa bisa menilai integritas mereka. Pendukung
pendekatan risiko bisnis berpendapat bahwa keterlibatan tim audit yang erat dengan
manajemen mungkin menunjukkan bahwa mereka, baik secara individu atau keseluruhan,
tidak memiliki integritas, yang akan menjadi alasan untuk menarik diri dari manajemen.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah kepercayaan terhadap integritas dan
kompetensi manajemen perusahaan akan memiliki konsekuensi penting bagi proses
pengumpulan bukti. Itu berarti auditor akan mempercayai jaminan dari manajemen tentang
keberhasilan lingkungan kontrol dan kontrol individu untuk mengurangi dampak risiko
bisnis/inheren. Ini akan mengarah pada keputusan untuk mengurangi tingkat substantive tests
of detail dan pengurangan biaya audit untuk mengimbangi kenaikan biaya waktu partner dan
manajer pada tahap perencanaan audit.

TAHAP-TAHAP PROSES AUDIT DAN KEBUTUHAN BUKTI DI


SETIAP TAHAP

PRELIMINARY STAGES
Tahap Audit
1. Mempertimbangkan risiko perikatan dan menetapkan kerangka acuan
2. Mempelajari bisnis di lingkungan eksternal; dan bernisiatif melihat risiko bisnis/
inheren
3. Mempelajari lingkungan kontrol dari organisasi; melanjutkan penilaian risiko
inheren; penilaian pertama risiko kontrol
4. Merencanakan proses audit secara global beserta analisis risikonya
5. Menerbitkan laporan pendahaluan kepada manajemen.

Proses Pengumpulan Bukti


1. Memperoleh gambaran awal mengenai organisasi dan pemimpinnya
2. Mengumpulkan informasi tentang sektor industri atau komersial dan posisi
organisasi dalam sektor tersebut. Memperoleh pandangan mengenai risiko bisnis/
inheren dan faktor eksternal
3. Infomasi mengenai latar belakang dan kualifikasi karyawan utama/struktur
kekuatan dasar dan lingkungan kontrol; respon manajemen terhadap tantangan
lingkungan; analytical review yang pertama
4. Menentukan bagaimana pengumpulan bukti selanjutnya akan dilaksanakan, serta
mengindentifikasi area risiko.
5. Di tahap ini auditor mengidentifikasi masalah yang mungkin mempengaruhi
pengumpulan bukti dan laporan audit

Tujuan Audit Utama


1. Menetapkan hubungan dengan manajemen, mendefinisikan tanggung jawab dari
auditor dan manajemen. Bisa menolak untuk melakukan audit jika risiko perikatan
tinggi
2. Menetapkan faktor utama yang mempengaruhi organisasi dan operasionalnya,
menetapkan konteks dari sudut pandang yang benar dan wajar
3. Menetapkan kejadian yang memerlukan system review dan pengujian transaksi,
dengan memperoleh pemahaman atas risiko inheren dan potensi risiko kontrol.
Membantu perencanaan
4. Melaksanakan audit dengan cara yang efektif dan efesien.
5. Tujuannya adalah untuk menginformasikan manajemen tentang perencanaan
waktu awal, estimasi biaya, dan masalah yang perlu perhatian manajemen.

SYSTEM WORK
Tahap Audit
6. Menetapkan tujuan akuntansi individu dan sistem kontrol
7. Mencatat akuntansi dan sistem kontrol yang digunakan dan fitur lingkungan
pengendalian
8. Mengkonfirmasi bahwa sistem akuntansi dan kontrol yang digunakan berjalan
seperti yang tercatat
9. Mengevaluasi sistem yang digunakan, membentuk kesimpulan dan memutuskan
tingkat resiko pengendalian.

Proses Pengumpulan Bukti


6. Berhubungan dengan perencanaan di tahap yang ke 4, namun lebih rinci.
Pengumpulan bukti disederhanakan seperti yang dilakukan dalam konteks tujuan
tertentu. Penetapan tujuan juga dilakukan dalam konteks analytical review.
7. Berdiskusi dengan staff klien, pengujian walk-through tests, penggunaan ICQs
untuk menentukan sistem dan deskripsi naratif, ICQs dan flowchart yang dicatat
dalam laporan keuangan.
8. Tes pengendalian untuk menkonfirmasi auditor yang telah memahami sistem dan
telah mencatat secara akurat.
9. Mereview catatan sistem dan flowchart, ICQs dan ICEQs untuk membentuk
kesimpulan mengenai keefektifan sistem dan tingkat risiko pengendalian.

Tujuan Audit Utama


6. Mengarahkan pekerjaan audit ke tujuan yang telah ditentukan sebelumnya
7. Dari tahap 7,8,9 bersama dengan tahap 6, semua diarahkan ke sistem perusahaan
dan lingkungan kontrol yang mendukungnya. Tujuan audit ialah menemukan
seberapa efektif sistem yang digunakan dalam pemrosesan transaksi, pengamanan
asset, dsb. Walaupun lingkungan pengendalian penting, namun tidaklah cukup
sehingga perlu disertai dengan test kontrol yang rinci.

TRANSACTIONS TESTING
Tahap Audit
10. Menentukan lingkup pemeriksaan transaksi yang diproses oleh sistem
11. Memperpanjang atau membatasi pengujian substantif atas transaksi sementara
12. Menyimpulkan kemungkinan transaksi dicatat dengan layak
13. Menerbitkan laporan kepada mereka yang bertanggungjawab di bidang keuangan
dan sistem pengendalian internal dan masalah lainnya.

Proses Pengumpulan Bukti


10. Auditor memutuskan berapa banyak bukti yang seharusnya dikumpulkan untuk
menjadi yakin dan puas bahwa transaksi diproses secara layak.
11. Pada tahap ini auditor mengendalikan pencarian bukti dengan menggunakan
program audit yang disesuaikan dengan situasi organisasi.
12. Kesimpulan yang dibentuk oleh auditor harus didukung dalam setiap kasus
dengan bukti yang dievaluasi secara hati-hati bahwa transaksi dicatat secara benar
dan akurat
13. Auditor meringkas bukti tentang sistem dan aspek lain yang dipandang menarik
bagi manajemen dan sebagainya dan mengirimkan laporan formal mengenai
komentar dan rekomendasi.

Tujuan Audit Utama


10. Titik keputusan penting di mana auditor mempertimbangkan semua faktor risiko
kontro dan memutuskan berapa banyak tambahan bukti audit yang masih perlu
dikumpulkan.
11. Tujuan tahapan ini untuk memberikan auditor keyakinan memadai bahwa
pencatatan dan pembukuannya dapat diandalkan untuk menyiapkan laporan
keuangan.
12. Pada dasarnya, ada 2 tujuan penting : (1) Menginformasikan manajemen dengan
masalah yang berhubungan dengan tugas mereka (2) Untuk menekankan masalah
yang mungkin mempengaruhi pekerjaan audit dan tingkat fee.

PREPARATION FOR FINAL WORK


Tahap Audit
14. Mempersiapkan pemeriksaan final atas angka dalam laporan keuangan

Proses Pengumpulan Bukti


14. Pada tahap pemeriksaan pra-akhir ini, auditor merencanakan pemeriksaan akhir
dengan menggunakan semua bukti yang dikumpulkan sampai saat ini,
pengetahuan tentang area masalah dan masalah khusus. Tujuan audit dinilai ulang

Tujuan Audit Utama


13. Tujuannya untuk mendefinisikan kembali area risiko yang diketahui, untuk
mengarahkan usaha auditor dan perhatian klien kepada mereka. Rencana audit
ditinjau ulang

FINAL WORK
Tahap Audit
15. Melaksanakan prosedur akhir tahun
16. Melaksanakan analytical review atas akun-akun
17. Melaksanakan tes verifikasi atas angka dalam akun
18. Review semua bukti yang telah dikumpulkan dan merangkum hasilnya
19. Menyimpulkan semua bukti dan mengeluarkan laporan audit

Proses Pengumpulan Bukti


15. Beberapa bagian dari pencarian bukti dilakukan pada tanggal neraca atau
sebelumnya. Contohnya adalah inventarisasi-hitung pengamatan dan konfirmasi
bank.
16. Tinjauan analitis merupakan elemen penting dalam pengumpulan bukti di semua
tahap audit namun sangat berharga untuk menentukan adegan untuk pekerjaan
akhir pada akun akhir tahun.
17. Ini termasuk sirkularisasi akhir tahun, uji cut-off, menjembatani pekerjaan yang
bersifat sementara, verifikasi aset dan kewajiban dan umumnya untuk
mengkonfirmasi pandangan yang benar dan adil.
18. Pada tahap ini auditor mengendalikan pencarian bukti dengan menggunakan
program audit yang disesuaikan dengan situasi organisasi. Pekerjaan dirancang
untuk menguji asersi laporan keuangan.
19. Pada tahap ini gunakan prosedur analitik untuk melihat bentuk pada akun yang
diambil secara keseluruhan.

Tujuan Audit Utama


14. Tujuannya adalah untuk mendapatkan bukti yang hanya tersedia pada tanggal
akhir tahun.
15. Tujuannya adalah untuk mengarahkan pekerjaan audit ke tempat angka-angka
dalam akun tidak masuk akal dalam hal apa yang diketahui tentang organisasi.
16. Ini adalah tahap di mana auditor menarik rangkaian kerja sementara dan
mengarahkan perhatian untuk memverifikasi angka individu dalam akun.
17. Tujuannya adalah untuk melakukan tes yang cukup pada angka untuk memuaskan
auditor dengan alasan bahwa semua gambar asli, akurat dan lengkap.
18. Laporan tersebut ditujukan kepada anggota perusahaan; Meskipun bukan bagian
dari pekerjaan audit sendiri, auditor dapat menerbitkan laporan penjaminan
tambahan untuk pengelolaan pihak ketiga

LIMITED ASSURANCE AND COMPILATION ENGAGEMENT AND


AGREED UPON PROCEDURES

3 JENIS ENGAGAMENT (PERIKATAN)


1. THE COMPILATION ENGAGEMENT
Jenis perikatan ini mungkin diminta untuk tujuan penyiapan laporan keuangan yang
akan diserahkan ke pejabat pajak. Dalam kasus ini akuntan profesional akan
mengeluarkan compilation report, kadang diketahui sebagai laporan akuntan. Akuntan
tidak diperlukan untuk memberikan jaminan apapun terkait kebenaran dan kewajaran
informasi yang disajikan, atau kepatuhannya terhadap standar akuntansi. Oleh karena iuti
laporan akan berisi disclaimer yang menyatakan bahwa audit belum dilakasanakan.
Namun, akuntan menambah kredibilitas laporan keuangan, bahkan meskipun audit
belum dilaksanakan dengan prosedur berikut:
Mencari tau prinsip dan praktik akuntansi apa yang sedang umum dalam industri
entitas
Mendapatkan pemahaman umum tentang bisnis, risiko yang dihadapi, sifat dari
transaksi yang ada, prinsip akuntansi yang digunakan serta penyajian dan isi laporan
keuangan
Mereview laporan keuangan secara general dengan prosedur analitis yang terbatas dan
mendiskusikannya secara kritis dengan manajemen
Memperoleh surat dari manajemen yang mengatakan bahwa mereka telah diberikan
semua buku dan laporan dan informasi lain yg terkait dengan persiapan laporan
keuangan

2. THE LIMITED ASSURANCE ENGAGEMENT


Ini bukan audit sepenuhnya tapi akuntan profesional bertujuan untuk memperoleh
limited assurance bahwa laparan keuangan sesuai dengan perundang undangan dan
standar akuntansi. Ini adalah jenis perikatan yang sekelompok auditor mungkin butuhkan
sehubungan dengan anak perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang tidak
material dalam konteks kelompok, tapi tetap memerlukan tingkat jaminan yang lebih
rendah. Jika limited assurance diberikan, praktisi harus yakin bahwa jaminan tersebut
berarti.
Prosedur pengumpulan buktinya sebagai berikut:
Mencari tau prinsip dan praktik akuntansi yang sedang umum dalam industri
perusahaan
Mendapatkan pemahaman yang baik tentang bisnis, bagaimana bisnis dikelola,
karakteristik operasinya, risiko dalam menghadapinya, dan bagaimana dampaknya
mampu dikurangkan dengan kontrol, sifat dari transaksi yang ada, aset dan juga
liabilitasnya. Pekerjaan ini akan berjalan lebih jauh dibandingkan perjanjian
kompilasi, meskipun begitu ini hanya akan ada sedikit dalam test detail.
Menerapkan prosedur analitis untuk mengidentifikasi hubungan antara angka-angka
yang terlihat tidak biasa/mencurigakan dan mendiskusikannya dengan manajemen. Ini
mungkin akan termasuk memberikan nasehat kepada manajemen dalam penyesuaian
yang sesuai untuk laporan keuangan.
Memperoleh surat perwakilan dari manajemen mengkonfirmasi perwakilan lisan yang
signifikan dibuat oleh manajemen selama review. Laporan harus ditandatangani oleh
orang yang bertanggung jawab mempersiapkan laporan keuangan.
Pada saat penyelesaian review, baca laporan keuangan untuk memastikan bahwa
laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
3. THE AGREED UPON PROCEDURES ENGAGEMENT
Jenis perikatan ini akan menyerupai sebuah review, kecuali prosedur rinci tertentu akan
dilakukan seperti yang telah disepakati dengan manajemen. Contohnya, manajemen
mungkin meminta akuntan untuk mendiskusikan contingencies, seperti kasus pengadilan
yang tertunda, dengan pengacara perusahaan, atau mereka mungkin meminta instruksi
pengambilan inventory dari item terpilih yang bernilai tinggi.

Anda mungkin juga menyukai