Bab I-1
Bab I-1
PENDAHULUAN
Kanker serviks atau kanker leher rahim Salah satu kanker yang
100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya. Biasanya tanpa
gejala pada stadium dini. Namun lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah
sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut (Bustan, 2015). Jika diestimasi
bahwa ada enam provinsi memiliki angka kasus kanker serviks tertinggi
antara lain Jawa Timur 21.313 kasus, Jawa Tengah 19.734 kasus Jawa Barat
15.635 kasus DKI Jakarta 5.919 kasus, Sumatra utara 4.694, Sulawesi
terdapat di dua provinsi yaitu Papua Barat 40 kasus dan Gorontalo 0 kasus
Lingkungan, 2015)
Selatan bidang P2PL, jumlah penderita kanker serviks dari tahun ke tahun
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 tercatat 1.011 kasus, 1.141 kasus
(2010), 210 kasus (2011), 2.066 kasus (2012), dan 536 kasus (2013).
menular untuk kanker serviks baik rawat jalan maupun rawat inap yang
3
kesehatan pada stadium yang sudah lanjut dimana kanker tersebut sudah
semakin mahal dan angka kematian semakin tinggi. Disisi lain kesadaran dan
kanker berhubungan dengan perilaku dan lingkungan. Karena itu perlu ada
atau penularan Human Papilloma Virus (HPV) yaitu virus penyebab terbesar
4
kanker serviks. Seorang wanita yang berganti pasangan seksual lebih dari 5x
Pada penelitian yang dilakukan oleh wiyono dkk. di Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Kariadi Semarang tahun 2008 dari berbagai kriteria sampel mulai
dari usia menikah, paritas, kontrasepsi, usia pertama kali hubungan seksual
berbagai cara yaitu pemeriksaan sitologi berupa Pap tes konvensional atau
sering dikenal dengan Tes Pap dan pemeriksaan sitologi cairan (Liquid Base
berupa inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) serta inspeksi visual
dengan lugol iodin (VILI). (Marliana, 2014) Tes Pap Smear memiliki
65%-96% dan Spesifitas : 54%-98% dan inspeksi visual dengan asam asetat
(IVA) memiliki keakuratan dalam mendeteksi lesi atau luka pra kanker yaitu
Data dari Dinas Sosial Kota Makassar terdapat sekitar 400 berprofesi
sebagai pekerja seks komersial yang tersebar di seluruh kota dengan 75%
diantanya sudah bekerja minimal 5 tahun dengan rata-rata usia 20-40 tahun.
sekitar 20% yang perna melakukan skrining kanker serviks baik itu IVA
IVA gratis pada tahun 2008 namun hal tersebut tidak berkelanjutan. Tidak
khusus mengenai efektivitas IVA terhadap deteksi dini kanker serviks pada
B. Rumusan Masalah
seksual yaitu 12x lipat lebih tinggi dari yang hanya memiliki 1 pasangan
program skrining kanker serviks, salah satu cara yang efektif adalah
terhadap deteksi dini kanker serviks pada wanita pekerja seks komersial?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
papsmear dan inspeksi visual asam asetat (IVA) pada pekerja seks
komersial
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Aplikatif
pencegahan kanker serviks melalui deteksi dini kanker serviks baik pada
serviks.
(IVA) dan pap smear. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita
pekerja seks komersial dengan lama profesi minimal 5 tahun yang ada di
F. Sistematika Penulisan
Bab III Metode Penelitian yang berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu