PENDAHULUAN
BAB II
METODOLOGI
2.1. LangkahKerja
Metode-metode yang digunakan dalam menentukan kualitas airtanah
yaitu dengan :
Metode Klasifikasi Kurlov :
Metode klasifikasi yang dikemukakan oleh Kurlov, sangat praktis dan
dengan cepat dapat menentukan kelas airnya. Penamaan kelas air ditentukan
oleh kandungan ion yang mempunyai jumlah 25%.
Cara kerja :
1. Satuan mg/L diubah menjadi epj (ekuivalen per juta) yaitu dengan
memasukkan ke dalam persamaan 1 atau 2.
Metode Korelasi dengan Diagram Stiff
Metode korelasi dengan menggunakan diagram stiff dapat untuk
menghibungkan atau mengkorelasikan airtanah secara tegak pada satu
lubang bor mulai dari airtanah teratas sampai yang terbawah atau secara
mendatar pada akuifer yang sama.
Dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai besaran epj pada
tiap-tiap unsur, sebagai berikut :
Cara Kerja :
1
Plot anion dan kation pada kertas milimeter : sumbu x = nilai ion (dalam
epj), sumbu y = jenis ion. Kation berada sebelah kiri sumbu y sedangkan
anion berada sebelah kanan sumbu y. Hubungan antar ion seperti pola stiff.
Metode Analisis dengan Diagram Trillinier piper:
Metode analisis dengan diagram trilinier piper penting untuk studi
genetik airtanah. Studi ini untuk mengetahui sumber unsure penyusun yang
terlarut dalam airtanah, perubahan atau modifikasi sifat air yang melewati
suatu wilayah tertentu serta hubungannya dengan problem geokimia.
2
Plot data dalam % ke diagram dibawah ini, tentukan masuk ke tipe
(nomor berapa).
Cara Kerja :
Plot anion dan kation pada kertas milimeter : sumbu x = jenis ion, sumbu y
= nilai ion (dalam epj). Dibuat batang (bar) antara anion dan kation
berdampingan dan disusun secara berurutan dari atas ke bawah : kation
(berada sebelah kiri) : Na Mg Ca sedangkan anion (berada sebelah
kanan) : Cl + NO3 SO4 HCO3.
3
Karena praktikan hanya melakukan analisis di laboratorium maka diagram
alir yang dipakai adalah diagram alir hanya hasil output saja karena praktikan
tidak melakukan pemboran untuk mendapatkan hasil input
Pengoreksian Hasil
Perhitungan
Penyusunan
Laporan
BAB III
PENGOLAHAN DATA
(TABEL PERHITUNGAN)
4
a. KlasifikasiKurlov
a. KlasifikasiKurlov
5
Na+1 89.7 1 23 3.9 53.4
Total meq/l cations: 7.3
SO4-2 150.2 -2 96 3.12 72.4
CO3 8.23 -1 61 0.135 3.13
Cl-1 36.62 -1 35.5 1.03 23.9
HCO3-1 1.503 -1 61 0.024 0.56
Total meq/l anions: 4.309
pH 7.386
Klas Air Kalium Natrium Sulfat
Na+K Cl
Ca HCO3+CO3
Mg SO4
6
Kekerasan karbonat lebih dari 50% sifat kimia airtanah didominir oleh alkali tanah dan
asam lemah
7
Non karbonat akali lebih dari 50%, sifat kimia airtanah didominir oleh alkali dan asam
kuat. Air laut dan air brine diplot pada daerah ini
BAB IV
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Gambar 4.3 Diamond-shaped field pada lokasi A
Sedangkan gambaran diagram diamond-shaped field pada lokasi B dengan
kekerasan karbonat lebih dari 90% dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
10
Gambar 4.4 Diamond-shaped field pada lokasi B
4.4 Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya
Pada lokasi A terdapat airtanah dengan komposisi unsur yang didominasi
oleh alkali tanah seperti Na+K (Natrium Kalium), Ca (Calsium), dan Mg
(Magnesium).Selain itu juga asam lemah berupa anion seperti HCO3+CO3 (Asam
Karbonat Bikarbonat), dan juga Cl (Clorida) dan SO4 (Sulfat).Pada lokasi A ini unur
yang mendominasi berupa unsur karbonat berupa HCO3+CO3, dengan konsentrasi
lebih dari 90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa airtanah pada lokasi ini merupakan
air dengan komposisi larutan karbonat dan biasanya air dengan komposisi tersebut
terdapat pada daerah yang banyak batugampingnya dengan morfologi berupa bentuk
lahan karst.
Sedangkan pada lokasi B terdapat airtanah dengan komposisi unsur yang
didominasi oleh alkali seperti Na+K (Natrium Kalium), Ca (Calsium), dan Mg
(Magnesium).Selain itu juga terdapat asam kuat seperti Cl (Clorida) dan SO4
(Sulfat) serta asam lemah berupa anion seperti HCO3+CO3 (Asam Karbonat
Bikarbonat).Pada lokasi B ini unur yang mendominasi berupa unsur non karbonat
11
berupa Na+K, dengan konsentrasi lebih dari 90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
airtanah pada lokasi ini merupakan air dengan komposisi larutan non karbonat dan
biasanya air dengan komposisi tersebut terdapat pada daerah yang banyak terdapat
unsur ataupun batuan vulkaniknya dengan morfologi berupa daerah vulkanik.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Kualitas airtanah merupakan faktor yang penting disamping faktor
kuantitas.
5.1.2. Dalam metode kurlov klasifikasi pada lokasi A didapat nilai kation
tertinggi yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ sedangkan pada anion adalah ion
HCO3+CO3, sehingga airtanah tersebut dinamakan Calcium Magnesium
Asam Karbonat Bikarbonat. Serta pada lokasi B didapat nilai kation
tertinggi adalah ion Na+K sedangkan pada anion adalah ion SO4 2-, dan
nama airtanahnya adalah Kalium Natrium Sulfat.
5.1.3. Metode stiff digunakan untuk mengetahui penyebaran ion yang paling
banyak, baik kation maupun anion. Manfaatnya adalah dapat membantu
visualisasi air dari aliran air yang dapat diperkirakan, sehingga dapat
diketahui pula komposisi ion pada perubahan tubuh air. Namun
kekurangannya adalah hanya dapat dianalisa per plot ion-ionnya.
5.1.4. Dalam metode piper diagram didapatkan hasil dari lokasi A dimana
kekerasan karbonat lebih dari 90% dengan sifat kimia airtanah
didominasi oleh alkali tanah dan asam lemah.Sedangkan pada lokasi B
didapatkan hasil kekerasan non karbonat akali lebih dari 90%, dengan
sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali dan asam kuat. Air laut dan air
brine diplot pada daerah ini.
5.1.5. Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya lokasi A merupakan
daerah yang didominasi oleh karbonat, persentase lebih dari 90%, dan
keterdapatan airnya diinterpretasikan berada pada daerah morfologi lahan
karst. Pada lokasi B didominasi oleh non karbonat, persentase lebih dari
90%, dan keterdapatan airtanahnya diinterpretasikan terdapat pada
daerah vulkanik.
12