Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kualitas airtanah merupakan faktor yang penting disamping faktor
kuantitas. Permasalahan kualitas air tanah tiodak saja penting untuk keperluan
penyediaan air sehari-hari seperti airminum tetapi juga untuk keperluan yang lain
misalnya penyediaan air irigasi, industri dan lain sebagainya. Sesuai dengan
kebutuhan pemakaian air tersebut diperlukan persyaratan tertentu sebagai standar
kualitasnya.

BAB II
METODOLOGI
2.1. LangkahKerja
Metode-metode yang digunakan dalam menentukan kualitas airtanah
yaitu dengan :
Metode Klasifikasi Kurlov :
Metode klasifikasi yang dikemukakan oleh Kurlov, sangat praktis dan
dengan cepat dapat menentukan kelas airnya. Penamaan kelas air ditentukan
oleh kandungan ion yang mempunyai jumlah 25%.
Cara kerja :
1. Satuan mg/L diubah menjadi epj (ekuivalen per juta) yaitu dengan
memasukkan ke dalam persamaan 1 atau 2.
Metode Korelasi dengan Diagram Stiff
Metode korelasi dengan menggunakan diagram stiff dapat untuk
menghibungkan atau mengkorelasikan airtanah secara tegak pada satu
lubang bor mulai dari airtanah teratas sampai yang terbawah atau secara
mendatar pada akuifer yang sama.
Dengan menghubungkan titik-titik yang mempunyai besaran epj pada
tiap-tiap unsur, sebagai berikut :

Gambar 1.1 Metode korelasi dengan diagram Stiff

Cara Kerja :

1
Plot anion dan kation pada kertas milimeter : sumbu x = nilai ion (dalam
epj), sumbu y = jenis ion. Kation berada sebelah kiri sumbu y sedangkan
anion berada sebelah kanan sumbu y. Hubungan antar ion seperti pola stiff.
Metode Analisis dengan Diagram Trillinier piper:
Metode analisis dengan diagram trilinier piper penting untuk studi
genetik airtanah. Studi ini untuk mengetahui sumber unsure penyusun yang
terlarut dalam airtanah, perubahan atau modifikasi sifat air yang melewati
suatu wilayah tertentu serta hubungannya dengan problem geokimia.

Gambar 1.2 Diagram Trillinier piper


Cara Kerja :

2
Plot data dalam % ke diagram dibawah ini, tentukan masuk ke tipe
(nomor berapa).

Metode Sintesis dengan Diagram Bar Collins:


Metode sintesis dengan menggunakan diagram bar Collins, diagram
terbagi dalam dua kolom tegak, tingginya sesuai dengan kadarnya. Pada
kolom kiri diperuntukkan kation dan kolom kanan untuk anion. Kation dan
anion dinyatakan dalam epj.

Gambar 1. 3 Diagram Bar Collins

Cara Kerja :
Plot anion dan kation pada kertas milimeter : sumbu x = jenis ion, sumbu y
= nilai ion (dalam epj). Dibuat batang (bar) antara anion dan kation
berdampingan dan disusun secara berurutan dari atas ke bawah : kation
(berada sebelah kiri) : Na Mg Ca sedangkan anion (berada sebelah
kanan) : Cl + NO3 SO4 HCO3.

2.2. Diagram Alir

3
Karena praktikan hanya melakukan analisis di laboratorium maka diagram
alir yang dipakai adalah diagram alir hanya hasil output saja karena praktikan
tidak melakukan pemboran untuk mendapatkan hasil input

Persiapan Alat dan


Bahan

Perhitungan Analisa Airtanah dengan Menggunakan Metode


Klasifikasi Kurlov, Metode Diagram Stiff, Metode Diagram
Trilinear Piper, Metode Diagram Bar

Pengoreksian Hasil
Perhitungan

Penyusunan
Laporan
BAB III
PENGOLAHAN DATA
(TABEL PERHITUNGAN)

3.1 Klasifikasi Kurlov


3.1.1 Kualitas Airtanah Lokasi A
n Sample Location Physical
o Code Coordinate Measurements Major Ion Content (mg/L)
X Y TDS (mg/L) pH K Ca Mg Na SO4 CO3 Cl HCO3
1 KM2 421344 9233545 22 6.41 1 9 28 1.77 0.54 17 0.25 23.5
2 KM4 407167 9237407 276 7.35 5 17 9 3.47 0.23 13.8 0.73 14.5
3 KM6 399579 9227517 230 7.28 4 33 3 0.45 0.31 16.3 0.93 16.3
4 KM8 416542 9229431 365 7.06 2 24 15 0.23 0.11 15.3 0.13 15.3
5 KM10 420289 9212501 83 7.37 8 36 6 1.43 0.12 18.4 0.118 18.4

4
a. KlasifikasiKurlov

Concentration in mg/L valence *


Concentration in meq/l = -----------------------------------------------
F.W. of the ion

Ionc Conc. (mg/l) Valence F.W. Conc. (meq/l) (% meq/l)


K+1 20 1 39 0.51 4.3
Ca+2 119 2 41 5.95 50.16
Mg+2 61 2 24 5.08 42.83
Na+1 7.35 1 23 0.32 2.69
Total meq/l cations: 11.86
SO4-2 1.3 -2 96 0.027 0.9
CO3 80.8 -1 61 1.32 46.3
Cl-1 2.158 -1 35.5 0.06 2.1
HCO3-1 88 -1 61 1.44 50.57
Total meq/l anions: 2.847
pH 7.06
Klas Air Calcium Magnesium Asam Karbonat Bikarbonat
3.1.2 Kualitas Airtanah Lokasi B
Sample Location Physical
no Code Coordinate Measurements Major Ion Content (mg/L)
X Y TDS (mg/L) pH K Ca Mg Na SO4 CO3 Cl HCO3
1 AD3 283990 9156534 490 7.83 25 1.5 0.13 15 33 0.01 7.87 0.93
2 AD5 283993 9153638 10000 7.74 15 1.2 0.13 25.7 34.7 0.2 4.25 0.118
3 AD9 288232 9155841 140 7.66 25 0.8 2.46 17 34.7 0.13 15 0.11
4 AD10 286141 9155493 595 7.25 26 0.3 1.54 17 29.6 0.12 6 0.12
5 AD15 280967 9154076 672 6.45 19 0.3 0.31 15 18.2 7.77 3.5 0.225

a. KlasifikasiKurlov

Concentration in mg/L valence *


Concentration in meq/l = -----------------------------------------------
F.W. of the ion

Ionc Conc. (mg/l) Valence F.W. Conc. (meq/l) (% meq/l)


K+1 110 1 39 2.82 38.63
Ca+2 4.1 2 41 0.2 2.73
Mg+2 4.57 2 24 0.38 5.2

5
Na+1 89.7 1 23 3.9 53.4
Total meq/l cations: 7.3
SO4-2 150.2 -2 96 3.12 72.4
CO3 8.23 -1 61 0.135 3.13
Cl-1 36.62 -1 35.5 1.03 23.9
HCO3-1 1.503 -1 61 0.024 0.56
Total meq/l anions: 4.309
pH 7.386
Klas Air Kalium Natrium Sulfat

3.2 Diagram Stiff


Lokasi A
a) KM 2
1,5 1,0 0,5 0 0,5 1,0 1,5

Na+K Cl

Ca HCO3+CO3

Mg SO4

3.3 Diagram Piper

6
Kekerasan karbonat lebih dari 50% sifat kimia airtanah didominir oleh alkali tanah dan
asam lemah

7
Non karbonat akali lebih dari 50%, sifat kimia airtanah didominir oleh alkali dan asam
kuat. Air laut dan air brine diplot pada daerah ini

BAB IV

8
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Metode Kurlov Classification


Motode kurlov dilakukan untuk mengetahui nama air tanah berdasarkan nilai
mol equivalen perliter dari masing-masing ion yang diperoleh dari perkalian
konsentrasi ion (mg/l) dengan valensi dibagi dengan FW dari ion. Kemudian dicari
nilai persentase ion-ion dan nilai tertinggi yang lebih dari 25% pada kation dan anion
digunakan untuk penamaan air tanah.
Pada lokasi A diketahui nilai kation tertinggi adalah ion Ca 2+ dan Mg2+
sedangkan pada anion adalah ion HCO3+CO3. Nama airtanah tersebut dapat diambil
dari unsur-unsur kation dan anionnya, sehingga airtanah tersebut dinamakan
Calcium Magnesium Asam Karbonat Bikarbonat.
Sedangkan pada lokasi B diketahui nilai kation tertinggi adalah ion Na+K
sedangkan pada anion adalah ion SO4 2-. Nama airtanah tersebut dapat diambil dari
unsur-unsur kation dan anionnya, sehingga airtanah tersebut dinamakan Kalium
Natrium Sulfat.
4.2 Metode Stiff Diagram
Metode stiff digunakan untuk mengetahui penyebaran ion yang paling banyak,
baik kation maupun anion. Manfaatnya adalah dapat membantu visualisasi air dari
aliran air yang dapat diperkirakan, sehingga dapat diketahui pula komposisi ion pada
perubahan tubuh air. Namun kekurangannya adalah hanya dapat dianalisa per plot
ion-ionnya.
4.3 Metode Piper Diagram
Metode piper diketahui dengan mengeplotkan seluruh ion pada diagram
diamond-shaped field. Dengan begitu akan diketahui fasies air tanah.
Dari data yang ada didapatkan hasil dari lokasi A dimana kekerasan karbonat
lebih dari 90% dengan sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali tanah dan asam
lemah.
Sedangkan pada lokasi B didapatkan hasil kekerasan non karbonat akali lebih
dari 90%, dengan sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali dan asam kuat. Air laut
dan air brine diplot pada daerah ini.
Dibawah ini adalah gambaran diagram diamond-shaped field pada lokasi A
dengan kekerasan karbonat lebih dari 90% :

9
Gambar 4.3 Diamond-shaped field pada lokasi A
Sedangkan gambaran diagram diamond-shaped field pada lokasi B dengan
kekerasan karbonat lebih dari 90% dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

10
Gambar 4.4 Diamond-shaped field pada lokasi B
4.4 Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya
Pada lokasi A terdapat airtanah dengan komposisi unsur yang didominasi
oleh alkali tanah seperti Na+K (Natrium Kalium), Ca (Calsium), dan Mg
(Magnesium).Selain itu juga asam lemah berupa anion seperti HCO3+CO3 (Asam
Karbonat Bikarbonat), dan juga Cl (Clorida) dan SO4 (Sulfat).Pada lokasi A ini unur
yang mendominasi berupa unsur karbonat berupa HCO3+CO3, dengan konsentrasi
lebih dari 90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa airtanah pada lokasi ini merupakan
air dengan komposisi larutan karbonat dan biasanya air dengan komposisi tersebut
terdapat pada daerah yang banyak batugampingnya dengan morfologi berupa bentuk
lahan karst.
Sedangkan pada lokasi B terdapat airtanah dengan komposisi unsur yang
didominasi oleh alkali seperti Na+K (Natrium Kalium), Ca (Calsium), dan Mg
(Magnesium).Selain itu juga terdapat asam kuat seperti Cl (Clorida) dan SO4
(Sulfat) serta asam lemah berupa anion seperti HCO3+CO3 (Asam Karbonat
Bikarbonat).Pada lokasi B ini unur yang mendominasi berupa unsur non karbonat

11
berupa Na+K, dengan konsentrasi lebih dari 90%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
airtanah pada lokasi ini merupakan air dengan komposisi larutan non karbonat dan
biasanya air dengan komposisi tersebut terdapat pada daerah yang banyak terdapat
unsur ataupun batuan vulkaniknya dengan morfologi berupa daerah vulkanik.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
5.1.1. Kualitas airtanah merupakan faktor yang penting disamping faktor
kuantitas.
5.1.2. Dalam metode kurlov klasifikasi pada lokasi A didapat nilai kation
tertinggi yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ sedangkan pada anion adalah ion
HCO3+CO3, sehingga airtanah tersebut dinamakan Calcium Magnesium
Asam Karbonat Bikarbonat. Serta pada lokasi B didapat nilai kation
tertinggi adalah ion Na+K sedangkan pada anion adalah ion SO4 2-, dan
nama airtanahnya adalah Kalium Natrium Sulfat.
5.1.3. Metode stiff digunakan untuk mengetahui penyebaran ion yang paling
banyak, baik kation maupun anion. Manfaatnya adalah dapat membantu
visualisasi air dari aliran air yang dapat diperkirakan, sehingga dapat
diketahui pula komposisi ion pada perubahan tubuh air. Namun
kekurangannya adalah hanya dapat dianalisa per plot ion-ionnya.
5.1.4. Dalam metode piper diagram didapatkan hasil dari lokasi A dimana
kekerasan karbonat lebih dari 90% dengan sifat kimia airtanah
didominasi oleh alkali tanah dan asam lemah.Sedangkan pada lokasi B
didapatkan hasil kekerasan non karbonat akali lebih dari 90%, dengan
sifat kimia airtanah didominasi oleh alkali dan asam kuat. Air laut dan air
brine diplot pada daerah ini.
5.1.5. Analisis Lingkungan Hidrogeologi dan Potensinya lokasi A merupakan
daerah yang didominasi oleh karbonat, persentase lebih dari 90%, dan
keterdapatan airnya diinterpretasikan berada pada daerah morfologi lahan
karst. Pada lokasi B didominasi oleh non karbonat, persentase lebih dari
90%, dan keterdapatan airtanahnya diinterpretasikan terdapat pada
daerah vulkanik.

12

Anda mungkin juga menyukai