BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari
yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari
Dema Thyfoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
cerna dengan gejala demam, lebuh dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna
penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala
sampai anus) adalah system organ dalam manusia yang berfungsi untuk
zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. System
3. Etiologi
thyposa mempunyai 3 macam antigen yaitu antigen O (somatik) terdiri dari zat
10
anti (agglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut. Masa inkubasi 10-20
hari.
4. Patofisiologi
Salmonella thyipi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang
tercemar. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi
masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plak peyeri di ileum
kelenjar limfe mesenterial, dan masuk aliran darah melalui duktus torasikus.
Salmonella thypi lain dapat mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.
Salmonella thypi bersarang di plak peyeri limfe hati dan bagian-bagian lain
pirogen dan leukosit pada jaringan yang merata, sehingga terjadi demam.
5. Gambran klinik
11
a. Masa inkubasi
umumnya adalah 10-12 hari. Pada awal penyakit keluhan dan gejala
penyakit tidaklah khas berupa anoreksia, rasa malas, sakit kepala bagian
depan, nyeri otot, lidah kotor, gangguan perut (perut meragam dan sakit).
Biasanya jika gejala khas itu yang tampak diagnosis kerja pun bias
sebagai berikut :
Setelah melewati masa inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada awalnya
sama dengan penyakit infeksi akut lainnya, seperti demam tinggi yang
mual, muntah batuk, nadi 80-100x/m denyut lemah, pernafasan semakin cepat,
perut kembung dan merasa tak enak, sedangkan diare dan sembelit silih berganti.
12
Pada akhir minggu pertama diare paling sering terjadi. Khas lidah pada penderita
adalah kotor di tengah, tepid an ujung merah serta bergetar atau tremor.
2) Minggu kedua
hari, biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada malam hari.
Karena itu pada minggu kedua suhu tubuh terus menerus dalam keadaan tinggi
meningkat bersamaan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat
3) Minggu ketiga
Hal itu terjadi jika tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan
denyut nadi sangat meningkat disertai oleh peritonitis local maupun umum, maka
hal ini menunjukan telah terjadinya perforasi usus, sedangkan keringat dingin,
gelisah, sukar bernafas, dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya member
penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam thyfoid pada minggu
ketiga.
4) Minggu keempat
(www.wordpress.com.2009/05/08demam-thyfoid)
6. Diagnosis
Diagnosis pasti ditegakkan dengan cara menguji sampel najis atau darah bagi
membiakkan darah pada hari 14 yang pertama dari penyakit. Selain itu tes widal (O
dan H agglutinin mulai positif pada hari ke sepuluh dan titer akan semakin
Biakan tinja dilakukan pada minggu ketiga serta biakan urin pada minggu ketiga
Gambaran darah juga dapat membantu menentukan diagnosis. Tidak selalu mudah
mendiagnosis karena gejala yang ditimbulkan oleh penyakit. Ada orang yang setelah
14
Hal itu bisa terjadi karena tidak semua penderita yang secara tidak sengaja menelan
kuman ini langsung sakit. Tergantung banyaknya jumlah kuman dan tingkat
kekebalan seseorang dan daya tahannya, termasuk apakah sudah imun atau kebal.
Bila jumlah kuman yang sedikit masuk ke saluran cerna, bisa saja langsung
dimatikan oleh system pelindung tubuh manusia. Namun demikian, penyakit ini
(www.wordpress.com.thyfoid.2009)
7. Komplikasi
b. Komplikasi Ekstra-Intestinal
pleuritis. Komplikasi hepar dan kandung empedu yaitu hepatitis dan kolesistitis.
komplikasi-tyfes)
8. Pengobatan
a. Perawatan umum
Pasien demam tifoid perlu dirawat dirumah sakit untuk isolasi, observasi
dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampal minimal 7 hari bebas
demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring adalah untuk
pasien.
dekubitus.
terjadi obstipasi dan retensi air kemih. Pengobatan simtomik diberikan untuk
sembelit, mual, muntah, dan meteorismus. Sembelit bila lebih dari 3 hari perlu
dibantu dengan parafin atau lavase dengan glisterin. Obat bentuk laksan ataupun
perforasi intestinal.
cairan, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan kortikosteroid
b. Diet
Di masa lampau, pasien demam tifoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar
makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran
dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada pasien demam tifoid.
c. Obat
Kloramfenikol masih merupakan obat pilihan utama pada pasien demam tifoid.
Dosis untuk orang dewasa adalah 4 kali 500 mg perhari oral atau intravena, sampai
dapat diramalkan dan tempat suntikan terasa nyeri. Dengan kloramfenikol, demam
dewasa, 2 kali 2 tablet sehari, digunakan sampai 7 hari bebas demam (1 tablet
17
efektif untuk demam tifoidtetapi dosis dan lama pemberian yang optimal belum
9. Pencegahan
mencegah penularan demam tifoid Jumlah kasus penyakit itu di Indonesia cukup
tinggi, yaitu sekitar 358-810 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Suntikan
imunisasi tifoid boleh dilakukan setiap dua tahun manakala vaksin oral diambil
18
perlindungan 100 %.
Minum air yang telah dimasak saja. Masak air sekurang-kurangnya lima
menit penuh (apabila air sudah masak, biarkan ia selama lima menit lagi).
Sekiranya sedang dalam perjalanan, gunakan air botol atau minuman berdesis
berkarbonat tanpa es. Anda hendaklah lebih berhati-hati dengan es kacang atau air
sekarang.
Makan makanan yang baru dimasak. Jika terpaksa makan di kedai, pastikan
makanan yang dipesan khas dan berada dalam keadaan 'berasap' karena baru
diangkat dari dapur. Tudung semua makanan dan minuman agar tidak dihinggapi
Buah-buahan hendaklah dikupas dan dibilas sebelum dimakan. Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih sebelum menyedia atau mernakan makanan, membuang
sampah sarap, rnemegang bahan mentah atau selepas mernbuang air besar.
2005.)
1. Pengertian Hipertermi
Menurut Lynda Jual, 2006 (dikutip dalam buku Saku Diagnosa Keperawatan)
suhu tubuh di atas 37,80C peroral atau 38,80C perrektal karena faktor eksternal.
Hperterrni adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh
2. Etiologi
Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
disebut pirogen . Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat
lain. terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh bakteri toksik / pirogen yang
keadaan sakit.
kedalaman pemapasan. Menggigil akibat tegangan dan kontraksi obat, kulit pucat
Fase II : Proses demam adalah proses menggigil lenyap, kulit terasa hangat /
panas, merasa tidak panas / dingin, peningkatan nadi & laju pemapasan,
kejang akibat iritasi sel saraf, lesi mulut herpetic, kehilangan nafsu makan,
kelemahan , keletihan dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein.
Fase III : Pemulihan adalah kulit tampak merah dan hangat, berkeringat,
3. Patofisiologi
Pada aktivitas fisik yang berat (pembentukan panas tubuh meningkat) dan/atau
sangat terbebani, terutama bila disertai kekurangan cairan dan kelembapan udara
yang tinggi. Berlawanan dengan keadaan demam, pada hipertermia suhu inti
tubuh tidak dapat lagi dipertahankan pada set level 37C. Saat berdiri, vasodilatasi
dan tekanan darah menurun, terutama karena vasodilatasi pada kulit akan
mengurangi resistensi (tahanan) pembuluh darah perifer. Bahkan, pada suhu inti
dibawah 39C dapat terjadi perasaan lemas, pusing, mual dan kehilangan
kesadaran akibat "penurunan tekanan darah" (heat collapse). Posisi berbaring dan
Keadaan yang lebih berbahaya adalah bila suhu inti tubuh mencapai 40,5 0C
karena pada suhu tersebut otak sudah tidak dapat lagi menoleransinya. Sebagai
dipertahankan menjadi lebih dingin daripada bagian lain dari tubuh karena suhu
pendinginan melalui cara ini mencapai sistem vena endokranial dan sinus
kavernosus, yang akan menurunkan suhu pada arteri di sekitarnya. Hal ini
maraton yang mengalami peningkatan suhu inti sarnapi 41,90C dalam waktu yang
singkat tidak terkena "heat stroke". Bila terjadi peningkatan suhu inti dalam waktu
yang lama antara 40,5 dan 43C, "pusat pengatur suhu" di otak tengah akan gagal
dan pengeluaran.
4. Penatalaksanaan
pakaian yang tipis, beri banyak minum, beri banyak istirahat, beri kompres, beri
1. Pengertian
telah dicelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
pireksia. Pada kompres hangat yang terjadi adalah pusat pengatur suhu akan
menangkap sinyal bahwa disekitar tubuh hangat maka pusat pengatur suhu akan
menurunkan suhu tubuh untuk mengimbangi. Respon pada tubuh akan terjadi
panas dari dalam tubuh melalui kulit sehingga suhu tubuh akan menurun. Inilah
b. Lakukan kompres aktif, jangan hanya meletakkan kain basah di atas dahi
anak.
2. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.
darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak,
1. Pengertian Keperawatan
ahli, di antaranya :
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit dan mencakup
social, spiritual) yang data ditujukan pada individu, keluarga atau masyarakat
2. Tujuan Keperawatan
meningkatkan kesehatannya
24
3. Falsafah Keperawatan
a. Memandang pasien sebagai manusia yang utuh (holistic) yang harus dipenuhi
aspek kemanusiaan.
sendiri - sendiri.
e. Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan
4. Proses Keperawatan
yang merupakan cara sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien
25
dilaksanakan.
praktek keperawatan.
3) Untuk memperoleh metode yang baku, sesuai dengan rasional serta sistematis
Menurut Ali (2001), dalam melaksanakan proses keperawatan di anut asas asas
sebagai berikut :
26
dalam merawat pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik
diantara keduanya
4) Saling menguntungkan masing - masing pihak yang terlibat dalam hal ini
perawat di masyarakat.
Lima tahap dalam proses keperawatan ini sangat saling berkaitan dan saling
a. Pengkajian
(Effendy,l995)
dengan mengumpulkan data - data yang akurat dari klien sehingga akan
l) Pengumpulan data
pasien termasuk kekuatan dan kelemahan pasien, atau data - data dari
komprehensif.
28
b). Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu observasi,
c). Ada 2 jenis data yaitu, data objektif merupakan data yang dilihat, diobservasi,
2) Pengelompokan data
kebutuhan dasar yang terdiri dari : data fisiologi/biologi, data psikologi, data sosial
dan data spiritual. Sehubungan dengan pasien Demam Tyfoid pada anak maka data
yang diuraikan :
a). Identitas pasien meliputi nama, usia/tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama,
rencana terapi.
b). ldentitas penanggung jawab/orang tua meliputi nama ayah dan ibu, usia ayah
dan ibu, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, alamat ayah dan ibu.
kesehatan.
Umurnnya alasan masuk rumah sakit adalah untuk mendapatkan perawatan dan
biasanya ditemukan pada pasien Demam Tyfoid adalah suhu tubuh meningkat,
nafsu makan menurun, perut kembung, terasa nyeri abdomen, lemas, mual dan
muntah, demam.
mengatasi keluhan.
pernah dirawat selama hamil, bagaimana pola makan dan kenaikan BB,
kondisi bayi (BB, PB, Apgar skor), keadaan bayi selama 28 hari, apakah ada
usia.
Penyakit yang pernah dialami pada mas a anak - anak misalnya batuk,
demam, diare, kejan g, dan lain - lain. Kecelakaan yang pernah dialami
30
misalnya jatuh, tenggelam, lalu lintas, dan keracunan. Pernah dioperasi dan
dirawat di rumah sakit. Alergi makanan dan obat - obatan, konsumsi obat -
obatan bebas.
menular misalnya DM, alergi, asma TBC, jantung, syok, hipertensi, anemia,
apa. Adapun jenis - jenis imunisasi adalah BCG, DPT - III, Polio I - IV, campak
dan hepatitis.
Pertumbuhan fisik meliputi BB, TB, waktu tumbuh gigi dan perkembangan tiap
tahap untuk anak saat ini meliputi berguling, duduk, berdiri, beljalan, merangkak,
Pemberian asi, pertama kali disusui, cara pemberian, lama pemberian. Pemberian
tambahan meliputi pertama kali diberikan pada usia berapa, dan jenis yang
diberikan.
Anak tinggal dimana lingkungan berada didesa atau di kota, apakah rumah
berada, didekat sekolah, ada tempat bermain, hubungan antar keluarga, siapa
Pemahaman keluarga tentang rawat ngunap meliputi alas an ibu membawa anak
ke RS, apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak, perasaan orang tua saat
ini, apakah orang tua akan selalu berkunjung, siapa yang akan tinggal dengan
anak. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat nginap meliputi alas an orang tua
makan pasien dalam sehari sebelum dan saat sakit. Biasanya pasien dengan
sakit, baik jenis minuman maupun frekuensi minum. Pasien dengan Demam
Tyfoid kebutuhan cairannya kurang. Pola eleminasi, berapa kali BAB dan BAK
dalam sehari bagaimana wama, bau, konsistensi sebelum dan saat sakit.
lstirahat dan tidur, berapa jam sehari istirahatltidur, adakah kebiasaan sebelum
tidur dan kesulitan tidur sebelun dan saat sakit. Pasien dengan Demam Tyfoid
32
istirahat kurang akibat peningkatan suhu tubuh. Personal hygiene, berapa kali
lemas, maupun sakit berat. Tanda - tanda vital, suhu meningkat, nadi cepat dan
bradikhardi relative.
System pencernaan, bibir kering dan pecah - pecah, bau nafas tidak
sedap, lidah typoid/lidah tampak kering yang dilapisi selaput tebal dibagian
belakang nampak lebuh pucat dibagian uJung dan tepi kemerahan dan mungkin
ditemukan tremor ( lidah kotor dan pecah - pecah). System indra, mata
fungsi serebral, fungsi motorik ditemikan adanya kelemahan otot akibat bedrest
rontok yang dapat terjadi akibat pengaruh suhu tubuh. Kulit umumnya tampak
perkembangan psikososial
darah sehingga terdapat gambaran anemia, dan peningkatan laju endapan darah,
b. Diagnose Keperawatan
Diagnose keperawatan pada pasien dengan Demam Tyfoid yang dapat muncul
anoreksia.
34
usus.
pengobatan.
c. Perencanaan
klien. (Alimul,2004)
berikut :
Dignosa keperawatan I
anoreksia.
Tujuan : Nutrisi kembali adekuat dengan criteria menyiapkan pola diit untuk
Intervensi :
adekuat.
penyembuhan penyakit.
(b). Berikan makanan sesuai dengan diit dalam porsi kecil tapi
lambung
makanan.
yang adekuat.
Rasional : Mendapatkan nutrisi yang tepat dengan protein dan kalori yang tinggi
Diagnose keperawatan II
2). Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan proses inflamasi usus.
Tujuan : Nyeri teratasi dengan criteria nyeri terkontrol dan anak tampak rileks
Intervensi :
Diagnose III
Intervensi :
penyebab panas.
(c). Beri kompres hangat pada daerah dahi, lipatan axila dan lipatan paha.
suhu tubuh.
lingkungan
Rasional : Suhu ekstemal yang lebih rendah dari suhu tubuh akan membantu
laboratorium (leukosit).
yang cukup.
Diagnose IV
4). Gangguan pola eleminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan intake dan
Intervensi :
konstipasi.
menahan BAB.
39
Diagnosa V
Intervensi :
Diagnosa VI
Intervensi :
40
penyakit.
Rasional : Orang tua mengerti tentang program pengobatan pada anak, dan
Diagnosa VII
suhu tubuh
Intervensi :
hari
d. Pelaksanaan
rencana keperawatan yang telah disususn pada tahap perencana. Jenis tindakan
Adalah tindakan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu pasien
(penyakit)
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama antar tim perawatan atau
dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter, fisioterapi, analisis kesehatan dan
sebagainya.
3. Rujukan/ketergantungan (Dependen)
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, diantaranya
melaksanakan rencana tindakan terdapat dua jenis tindakan yaitu tindakan jenis
e. Evaluasi
Tujuan : Nutrisi kembali adekuat dengan criteria menyiapkan pola diit untuk
Intervensi :
penyakit.
2) Berikan makanan sesuai dengan diit dalam porsi kecil tapi sering dan
terjadinya komplikasi
makanan.
yang adekuat.
Rasional : Mendapatkan nutrisi yang tepat dengan protein dan kalori yang tinggi
Tujuan : Nyeri teratasi dengan criteria nyeri terkontrol dan anak tampak rileks
Intervensi :
44
Rasional : Nyeri bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk
suhu tubuh
Intervensi :
dehidrasi
Intervensi :
menahan BAB.
Tujuan : Kebutuhan aktivitas anak kembali normal dengan kriteria anak dapat
Intervensi :
Intervensi :
Rasional : Suhu ekstemal yang lebih rendah dari suhu tubuh akan membantu
(leukosit).
pengobatan.
Intervensi :
2) Jelaskan setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan pada orang tua.
Rasional : Orang tua mengerti tentang program pengobatan pada anak, dan
F. KERANGKA KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATAN :
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA HIPERTERMI
3. PERENCANAAN
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
TEKNIK KOMPRES
HANGAT
Keterangan :
: Variabel Independen
49
: Variabel Dependen
Gambar. 3