Anda di halaman 1dari 23

ABSTRACT

The main purpose of this experiment are to reduced an calculated the contents of
free fatty acids from wasted oil before and after adsorption. Free fatty acid is a
fatty acid is a Fatty acid that axists as a free acid not bounded as triglicerides. Free
fatty acid contained in the wasted oil is a residual oil from the various frying who
have experienced a variety of reactions.free fatty acids are formed because
adsorption method with clay acid vated by sulfuric acid. The value of free fatty
acid be for adsorption is 1,0667% and after adsorption is 0,6400%. Based on data
and calculations can be conncluded that the free fatty acid decreased after
adsorption.

Keywords : adsorption, clay, reduced.


INTISARI

Percobaan ini bertujuan untuk mengurangi dan menghitung kadar Asam Lemak
Bebas (ALB) dari minyak goreng bekas sebelum dan sesudah adsorpsi. Asam
lemak bebas adalah asam lemak yang tidak terikat sebagai trigliserida. Asam
lemak bebas terdapat diminyak goreng bekas yang merupakan minyak sisah dari
berbagai hasil sisa penggorengan yang telah mengalami berbagai reaksi. Asam
lemak bebas terbentuk karena oksidasi dan hidrolisis. Prinsip pada percobaan ini
adalah menurunkan asam lemak bebas minyak goreng bekas, dengan metode
adsorpsi menggunakan lempung teraktivasi asam sulfat. Kadar asam lemak bebas
sebelum adsorpsi adalah 1,0667 % dan setelah adsorpsi adalah 0,6400 %.
Berdasarkan data dan perhitungan yang diperolehkan dapat disimpulkan bahwa
asam lemak bebas minyak bekas mengalami penurunan setelah proses adsorpsi.
I. PURPOSES
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Menghitung kandungan ALB minyak goreng bekas sebelum adsorpsi.
2. Menghitung kandungan ALB minyak goreng bekas setelah adsorpsi.
3. Mengetahui kandungan persenyawaan ALB.
4. Mengetahui fungsi pengurangan ALB sebelum pembuatan biodisel.
5. Mengetahui metode dan prinsip dalam percobaan.

II.THEORY
Lempung(clay) merupakan salah satu material anorganik yang melimpah
di kerak bumi sebagai hasil pelapukan batuan.Lempung banyak diaplikasikan
sebagai adsorben,resin penukar ion,katalis dan penyangga katalis,aditif pada
sintesis membran,bahan dasar komposit dan lainnya.Aktivasi lempung secara
kimia dapat meningkatkan daya adsorpsi lempung.Aktivasi kimia berupa asam
basa,kation surfaktan dan polihidriksokation.Asam dalam proses aktivasi akan
,menyebabkan pergantian ion-ion seperti K+,Na+ dan Ca+ dalam runag
intermelar,dengan H+ dari asam serata akan melepaskan ion-ion
AI3+,Fe3+,Mg2+ dari strukturnya sehingga pori-porinya menjadi
bersih.Keberadaan ion-ion lempung dalam proses adsorpsi akan dapat
dipertukarkan(Sophia,dkk.,2014).
Salah satu fenomena yang dihadapi dalam proses penggorengan
adalah menurunkannya kualitas setelah digunakan secara berulang-ulang pada
suhu yang relatif tinggi(160C-180C).Asam lemak bebas dan bilangan peroksida
merupakan bagian dari parameter mutu minyakgoreng.Asam lemak bebas
terbentuk karena proses hidrolisis enzim selama pengolahan dan
penyimpanannya.Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng secara
berulang akan berpengaruh terhadap warna dan aroma minyak,serta berpengaruh
terhadap rasa,aroma dan warna.Demikian juga terhadap parameter bilangan
peroksida yang menunjukkan semakin meningkat dan semakin banyak
pengulangan penggorengan
(Aminah dan Isoworo,2010).
Kelarutan minyak goreng selama prosese penggorengan akan
mempengaruhi mutu dan nilai dari minyak goreng.Pada minyak yang rusak terjadi
prosese oksidasi,polimerisasi dan hidrolisis.Proses tersebut menghasilkan
peroksida yang bersifat toksik dan asam lemak bebas yang sukar dicerna oleh
tubuh.Senyawa polimer yang dihasilkan akibat pemanasan yang berulang-ulang
dapat menimbulkan gejala keracunan antara lain iritasi saluran pencernaan
,pembengkakan organ tubuh,diare,kanker dan depresi pertumbuhan.Setiap kali
menggukan untuk menggoreng,terjadi kenaikkan angka asam lemak
bebas.Beberapa hal yang dapat meningkatkan kandungan asam lemak bebas adalh
proses hidrolisis dan oksidasi(Gunawan,2003).
Lempung yang mudah mengabsorpsi air dan mengembang digunakan
sebagai pelumas dan penutup lubang bor dalam pengeboran sumur minyak.Asal
muasal lempung yang berasal dari talk dan mika membuka jalan untuk memahami
srtuktur lempung.Pirolit AI2(Si4o10)(OH)2 mika berstruktur lembaran sehingga
merupaka salah satu contohnya.Jika salah satu dari keenam ion Al3+ dalam
struktur pirolit digantikan oleh satu ion Mg2+ dan ion Na+(yang bersama-sama
membawa muatan yang sama).Jenis lempung ini mudah mengadsorpsi
air(Oxtoby,2001)
Lempung teraktivasi berpotensi dalam menurunkan bilangan asam pada
minyak goreng.Penentuan bilangan asam dilakukan dengan menggunakan titrasi
asam basa.Reaksi yang terjadi merupaka reaksi yang menghasilkan garam.

RCOOH+NaOH RCOONa+H2O

minyak goreng curah segar(kontrol) memiliki bilangan asam 0,5727 mg


NaOH/g.Nilai bilangan asam yang diizinkan adalah maksimal 0,6 mg
KOH/g.Setelah prises adsorpsi,penambahan massa adsorben memberikan hasil
yang linier terhadap penurunan bilangan asam pada minyak goreng
curah.Semakin banyak massa adsorben yang digunakan semakin rendah bilangan
asam yang diperoleh (Sophia,2014).
Adsorben padat yang baik ialah porositasnya tinggi seperti Pt
halus,arang dan silika gel.Permukaan zat ini sangat luas,hingga adsorpsi terjadi
banyak tempat.Namun demikian,adsorpsi dapat terjadi pada permukaan yang
halus seperti gelas atau platine.Makin tinggi temperatur,makin kecil daya
serap,namun demikian pengaruh temperatur pada adsorpsi zat terlarut oleh zat
padat tidak sebesar seperti pada adsorpsi gas.Jumlah zat yang diserap setiap berat
adsorben,tergantung konsentrasi dari zat terlarut.Namun demikian,bila adsorben
sudah jenuh,konsentrasi tidak lagi berpengaruh.Adsorpsi ada dua jenis,yaitu
adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia.Pada adsorpsi fisika,adsorpsi disebabkan oleh
gaya Van der waals yang ada pada permukaan adsorben.Pada adsorpsi kimia
,terjadi reaksi antara zat yang diserao dan adsorben.Lapisan molekul pada
permukaan adsorben hanya satu lapis panas adsorpsinya tinggi (Sukardjo,1985).
Kemampuan lempung teraktivasi untuk mengurangi angka dalam
peroksida dalam minyak disebabkan oleh adanya gugus sianol(Si-O-H).Lempung
memberikan daya adsorpsi yang cukup besar karena pada lempung oksigen
penghubung antar dua lapisan silika yang mengapitS satu lapisan alumina terikat
sangat lemah,ini menyebabkan strukturnya mudah mengembang sehingga
peroksida dan molekul air mudah bergerak diantara unit kristal.Peroksida dapat
masuk kedalam struktur dan menggantikan ion hidrogen yang tepat untuk
menetralkan muatannya.Bilangan peroksida adalah banyaknya miliekivalen
oksigen aktif yang terdapat dalam 1000 gram minyak atau lemak.Esterifikasi asam
lemak bebas pada minyak jelantah merupakan langkah pertama untuk mengurangi
adanya asam lemak bebas.Dengan esterifikasi,asam lemak bebas dikonversi
menjadi metil ester.Hasil yang diperoleh setelah esterifikasi adalah campuran
trigliserida dengan metil ester.Esterifikasi adalah campuranb trigliserida dengan
metil ester.Esterifikasi asam lemak bebas dengan metanol dapat dilakukan dengan
mudah menggunakan katalis asam(Zahriyah,2009).
IV.SCHEMES OF WORK

Wasted cooking oil was weighted as much as 10 grams

Wasted cooking was interested into the Erlenmeyer 250 mL

Magnetic stirrer was interested into Erlenmeyer


Magnetic stirrer was interested into Erlenmeyer

enmeyer
Wasted cooking oil was heated until temperature 100C on
hot plate

Clay activated by sulfuric acid was interested into the


wasted cooking oil at a temperature 80C
Magnetic stirrer was interested into Erlenmeyer

as much as 0,5 grams


The solution was stirred for 20 minutes at a speed 500 rpm

The filtrate was filtreted by the filter paper

Sodium hydroxide 0,05 m was maked by 0,1 gram sodium


hydroxidediluted with 50 ml aquadest in a volumetric glass

Hydrogen peroxide 0,05 m was maked by 0,05 grams


hydrogen peroxide diluted with 25 mL aquadest in
volumetric glasss
IX. DISCUSSIONS

Asam Lemak Bebas (ALB) adalah asam karboksilat rantai panjang yang
terdapat pada trigliserida atau ester yang teroksidasi dan terhidrolisis sehingga
tidak terikat lagi pada trigliserida. Asam lemak bebas biasanya terdapat dalam
minyak goreng bekas yang merupakan hasil dari sisa penggorengan sehingga
mengalami berbagai perubahan kimia yaitu terbentuknya peroksida dalam asam
lemak tidak jenuh, dan peroksida terdekomposisi menjadi persenyawaan karbonil.

Percobaan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan asam lemak bebas


minyak goreng bekas dengan cara adsrorpsi, menghitung kadar asam lemak bebas
minyak goreng bekas sebelum dan sesudah adsorpsi . Sampel yang digunakan
pada percobaan ini adalah minyak goreng bekas yang telah digunakan berulang-
ulang pada suhu tinggi yang mengakibatkan penurunan mutu minyak goreng,
rusaknya senyawa-senyawa esensial dalam minyak goreng tersebut. Minyak
goreng bekas atau disebut juga minyak jelantah mempunyai karakteristik berbau
tengik dan bewarna coklat gelap. Rusaknya berbagai ikatan pada minyak jelantah
menjadikan minyak tersebut bersifat karsinogenik. Minyak yang bersifat
karsinogenik ini apabila dikonsumsi maka akan memicu timbulnya berbagai
penyakit berbahaya seperti kanker.

Kadar asam lemak bebas pada sampel dapat dikurangi atau diturunkan
dengan metode adsorpsi menggunakan lempung alam teraktivas asam sulfat.
Lempung merupakan material anorganik yang secara alami terbentuk dari proses
pelapukan batuan, seperti granit dan juga memiliki pori-pori yang sangat rapat.
Lempung yang teraktivasi asam sulfat merupakan lempung yang telah diaktivasi
oleh asam sulfat dengan tujuan untuk meningkatkan daya serap lempung. Pada
percobaan ini, ketika lempung dimasukkan kedalam sampel maka akan terjadi
proses penjerapan asam lemak bebas pada permukaan lempung. Proses ini
dilakukan dengan pemanasan sambil diaduk menggunakan magnetic stirer.
Pengadukan dilakukan dalam bentuk pengadukan cepat dan pengadukan lambat.
Pada pengadukan cepat akan terjadi penyebaran partikel lempung keseluruh
sampel dan pada pengadukan cepat akan terbentuk mikroflok. Setelah pengadukan
cepat dilanjutkan dengan pengadukan lambat. Pada pengadukan lambat
mikroflok-mikroflok yang terbentuk akan bergabung membentuk makroflok serta
mengendap didasar Erlenmeyer.

Pada percobaan ini masih perlu dilakuakn beberapa langkah kerja, namun
namun karena keterbatasan alat dan waktu maka tidak dapat dilanjutkan.
Berdasarkan literatur, filtrat yang telah didapatlan dari hasil penyaringan setalah
adsorpsi daitambahkan dengan etanol dan dilakukan pemanasan lagi. Penambahan
alkohol berfungsi untuk melarutka kembali sampel, karena alkohol dan minyak
memiliki kepolaran (non polar) yang sama sehingga dapat saling melarutkan.
Proses pemanasan disini hanya untuk mempercepat proses pelarutan karena
viskositas(kekentalan) minyak juga akan berkurang dengan kenaikan suhu.
Sampel yang telah melarut dititrasi dengan lartutan satandar natrium
hidroksida(NaOH) 0,05 M menggunakan phenolphthalein (PP) sebagai indikator
penentu titik akhir titrasi. Titrasi ini bertujuan untuk menetralkan kembali sampel
yang telah terkontaminasi suasana asam dari lempung yang teraktivasi asam
sulfat. Titik akhir titrasi ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi merah
muda.

Berdasarkan hasil dan perhitungan, kandungan asam lemak bebas sebelum


adssorpsi adalah 1,0667 % dan setelah adsorpsi adalah 0,6400 %. Hasil ini
menunjukkan bahwa setelah adsorpsi asam lemak bebas mengalami penurunan.
Filtrat sampel yang telah diadsorpsi tidak dapat digunakna kembali untuk
memasak atau dikonsumsi karena pada proses adsorpsi hanya terjadi penjerapan
warna dan kandungan asam lemak bebasnya saja, sedangkan ikatan-ikatan yang
membangun sampel serta unsur-unsur esensialnya tetap rusak dan bersifat
karsinogenik yang berbahaya terhadap kesehatan.
X. QUESTIONS AND ANSWERS

1. Jelaskan perbedaan eseterifikasi dan transesterifikasi !

Jawab : Esterifikasi merupakan proses pembentukan ester dari rekasi anatara


alkohol dan asam karboksilat yang dibantu dengan katalis asam. Transesterifikasi
merupakan reaski pertukaran gugus fungsi R suatu ester dengan suatu alkohol.
Pada transesterifikasi terjadi konversi trigliserida menjadi alkil/ester melalui
reaksi dengan alkohol dan menghasilkan produk samping berupa gliserol.

2. Terdapat 2 mahasiswa yang akan melakukan penelitian sintesis ester.


Mahasiswa A memilki sampel minyak goreng kemasan X, sedangkan mahasiswa
B memiliki sampel minyak goreng bekas. Jelaskan menurut pemahaman masing-
masing kondisi reaksi yang digunakan oleh mahasiswa A dan B ! ( jenis reaksi,
katalis dan alkohol).

Jawaab: Minyak goreng kemasan yang baru mengandung kandungan asam lemak
bebas (ALB) yang lebih rendah daripada minyak goreng bekas. Angka ALB
minyak goreng bekas lebih tinggi karena pada minyak goreng bekas telah banyak
terjadi reaksi-reaksi kimia selam proses penggunaannya dalam penggorengan.
Penggunaan minyak goreng bekas melalui dua reaksi sebelum diolah menjadi
biodisel, yaitu reaksi esterifikasi untuk menurunkan ALB dengan menggunakan
basa kuat seperti KOH danNaOH serta proses transesterifikasi. Proses reaksi ini
menggunakan katalis heterogen. Penggunaan minyak kemasan baru hanya melalui
proses reaksi tranesterifikasi dengan katalis homogen, hal ini dikarenakan
kandungan ALB yang sangat-sangat sedikit.

3. Apakah yang dimaksud dengan asam lemak bebas ? ( sebutkan contohnya


minimal 2 )

Jawab :Asam Lemak Bebas (ALB) adalah asam karboksilat rantai panjang yang
terdapat pada trigliserida atau ester yang teroksidasi dan terhidrolisis sehingga
tidak terikat lagi pada trigliserida. Contoh : asam oleat, asam linoleat, miristat dan
asam stearat.
4. Tuliskan reaksi hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas !

Jawab :

5. Mengapa NaOH perlu distandarisasi ?

Jawab : Sebelum digunakan natrium hidroksida perlu distandarisasi karena


natrium hidroksida merupakan larutan standar skunder yang berisfat tidak stabil
serta higroskopis ( mudah bereaksi dengan udara ) sehingga dapat mempengaruhi
konsentrasinya.

6. Jelaskan metode lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar asam
lemak bebas dalam minyak goreng bekas ! lampirkan jurna/sumber lain yang
mendukung jawaban anda !

Jawab : Metode lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar asam lemak
bebas ada;ah dengan adsorpsi menggunakan limbah padat tapioka, campuran kanji
uyang terdapat pada limbah padat tapioka dapat digunakan sebagai adsorben
untuk ALB dan zat warna.

X. CONCLUSIONS

Adapun keismpulan dari percobaan ini adalah :

1. Kandungan ALB minyak goreng bekas sebelum adsorpsi adalah 1,0667 %.


2. Kandungan ALB minyak goreng bekas setelah adsorpsi adalah 0,6400 %.
3. Asam lemak bebas mengandung persenyawaan dari karboksilat.
4. Pengurangan ALB pada minyak goreng bekas sebelum diolah menjadi
biodisel bertujuan untuk mnecegah terjadinya reakasi saponifikasi akibat
bereaksinya asam lemak dengan alkali saat reaksi transesterifikasi.
5. Penurunan ALB menggunakan metode adsorpsi oleh lepung teraktivasi
asam sulfa dengan prinsip penguarangan ALB.

XI. REFERENCES
Aminah,S.,Isworo,J.T.2010.Praktek Penggorengan dan Mutu Minyak Goreng
Sisa Pada Rumah Tangga di RT V RW III Kedungmundu Tembakang
Semarang.Jurnal Unimus.ISBN:978.979.704.883.9.
Gunawan,MA,MT.,Rahayu,A.2003.Analisis Pangan:Penentuan Angka Peroksida
Dan Asam Lemak Bebas Pada Minyak Kedelai Dengan Variasi
Menggoreng.Jurnal.Vol.5(3).
Oxtoby,D.W.,Gillis,H.P.,Nachtrieb,N.H.2001.Prinsip-Prinsip Kimia Modern
Edisi Keempat Jilid II.Erlangga,Jakarta.
Sophia,h.,Muchtar,A.,Sari,M.2014.Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Curah
Menggunakan Adsorben Lempung Desa Gema Teraktivasi
H2SO4.Jurnal Photon.Vol.5(1).
Sukardjo.1985.Kimia Anorganik.Rineka Cipta,Jakarta.
Zahriyah,S.2009.Esterifikasi Asam Lemak Bebas Dalam Minyak Jelantah Dengan
Katalis Tio2/Montmorillonit Dan Pengaruhnya Terhadap Biodisel
yang Dihasilkan.Skripsi.Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Gambar 1. Penimbangan sampel Gambar 2. Pengadukan cepat

Gambar 3. Pengadukan lambat Gambar 4. Penyaringan endapan

Anda mungkin juga menyukai