Pnymata Nurchaliza1 PDF
Pnymata Nurchaliza1 PDF
I. PENDAHULUAN (1,2,3)
Nervus Optikus adalah saraf yang membawa rangsang dari retina menuju
otak, saraf optikus ini seperti sebuah wayar listrik dimana setiap wayar
membawa informasi penglihatan menuju otak.
Nervus Optikus bercabang menjadi 3 bagian yaitu :
1. Bagian Intraokular
Merupakan kepala dari nervus optikus.
2. Bagian Rongga Mata (orbita)
Yang meluas dari bola mata menuju foramen optikus.
3. Bagian Intrakranial
Yang terletak antara foramen optikus dengan chiasma optikus
Jika satu ataupun semua serabut saraf mengalami peradangan dan tak
berfungsi sebagaimana mestinya maka penglihatan akan menjadi kabur. Jika terjadi
inflamasi ataupun demielisasi nervus optikus, keadaan ini disebut dengan neuritis
optikus.
Pada neuritis optikus, serabut saraf menjadi bengkak dan tak berfungsi sebagaimana
mestinya. Penglihatan dapat saja normal atau berkurang, tergantung pada jumlah
saraf yang mengalami peradangan.
OPTHALMOSKOPI
a. Perubahan awal
Papilitis dapat ditemukan dalam 38 % kasus. Diskus optikus normal
dalam 44 % kasus. Pucatnya bagian temporal menunjukkan adanya lesi
optik neuritis yang berat pada mata yang sama, hal ini dijumpai pada 18
% dari pasien yang menjalani pemeriksaan. Papilitis tahap awal di
karakteristikkan dengan adanya batas diskus yang mengabur dan sedikit
hiperemis.
b. Papilitis yang mencapai perkembangan yang lengkap
Adanya papiledema pada opthalmoskopi tidak memungkinkan untuk
menyatakan hal ini, ditandai dengan adanya pembengkakan, hilangnya
fisiologis cup, hiperemis dan perdarahan yang terpisah. Pembungkus
vena biasanya jarang terlihat. Pemeriksaan dengan split lamp untuk
melihat adanya sel pada vitreous adalah hal yang sangat penting.
c. Perubahan lanjut
Pada retrobulbar optik neuritis, diskus yang normal dapat dijumpai
selama 4-6 minggu, saat dimana pucat dijumpai. Papilitis yang berlanjut
kadang-kadangdidapati gambaran optik atropi sekunder. Pada keadaan
ini batas diskus dapat mengabur, mungkin terdapat jaringan glial pada
diskus, dan pucatnya diskus bagian stadium akhir optik neuritis. Pada
stadium ini, serabut saraf atropi dapat diamati pada retina dengan
perangkat lampu hijau merah.
Opthalmoskopi
a. Perubahan awal
Papilitis iskemik merupakan bentuk tersering dari keterlibatan ocular pada
arteritis sel raksasa 60 % kasus yang dikarakteristikkan dengan pucat dan
bengkaknya kepala saraf dengan sedikit perdarahan dari lapisan serabut saraf
di area peripapilar. Sering kali didapati adanya infrak yang segmental dan
pembengkakan diskus.
Arteri retina dapat kelihatan menipis. Perubahan yang sama juga dapat dilihat
pada pipilitis arterisklerotik iskemik. Pada kasus yang lain, mikroinfrak retina
VII. KOMPLIKASI
Penyulit pailitis yang dapat terjadi yaitu ikut meradangnya retina atau
terjadinya neurorenitis. Bila terjadi atropi papil pascapapilitis akan
memperlihatkan papil yang puscat dengan batas yang kabur akibat terdapatnya
jaringan fibrosis atau glia disertai dengan arteri yang menciut berat dengan
selubung perivaskular.
Pada proses penyembuhan kadang-kadang tajam penglihatan sedikit lebih baik
atau sama sekali tidak ada perbaikan dengan skotoma sentral yang menetap.
DAFTAR PUSTAKA
1. Allen, James H : The Optic Nerve in Mays Manual of Diseases of The Eye, The
Williams and Wilkins company, 14 th edition, 1968, page : 182 185
2. http://www.grolaser.com/laservisioncorrection/patienteducation/opticneuritis.ht
ml
3. Khurana, A.K : Diseas of The Optic Nerve in Opthalmology, New Age
International limited (p) publisher, page 291-292
4. Pavan Deborah : Visual Field, Optic Nerve, And Pupil in Manual of
OcularDiagnosis and Therapy, Boston, 4 th Edditin, 1996, page 354 361
5. Addler, Francis Heed : Optic Neuritis in Opthalmology W.B. Saunders
Company, 6 th edition, page : 362 - 367
6. Ilyas Sidarta : Penglihatan Turun Mendadak Tanpa Mata Merah dalam Ilmu
Penyakit Mata, FKIU, edidi 2, 1998, hal 186 188
7. Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia : Neuritis Optik dalam Ilmu
Penyakit Mata, Airlangga Universitas Press, 1984, hal : 108-110
8. http://mystic.biomed.mcgill.ca/cos//module6/html/fr_mod6sec4.html