Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN

DAN ERGONOMIKA

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, M.P.

oleh :

DWIJANTARA PUTRA 1511305016

ALI MUHAMAD PRABOWO 1511305017

IRFAN FADEL 1511305022

NI PUTU ANINDITA ANJANI 1511305023

GEDE BERLIYANTA T 1511305030

Jurusan Teknik Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
2016

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan mata kuliah Perbengkelan
dan Ergonomika ini. Laporan kami ini mengenai pengukuran dengan alat anthropometri yang
telah kami buat ini tersusun dari berbagai sumber yang telah kami rangkai kembali.

Semoga laporan kami ini senantiasa dapat bermanfaat. Kritik dan saran dari dosen
pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan kami pada masa mendatang.

Denpasar, 09 Desember 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................2

1.2 Tujuan ............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................3

BAB III METODOLOGI .....................................................................................................5

3.1 Bahan dan Alat ...............................................................................................................5

3.2 Cara Kerja ......................................................................................................................5

BAB IV ................................................................................................................................6

4.1 Hasil ...............................................................................................................................6

4.2 Pembahasan....................................................................................................................8

BAB V PENUTUP ..............................................................................................................9

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................9

5.2 Saran ..............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................10

LAMPIRAN .......................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek ergonomic dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan
suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal
perancangan ruang dan fasilitas akomodasi. Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam
proses rancang bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda.
Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator
maupun penerapan data-data anthropometrinya. Kata anthropometri berasal dari bahasaYunani,
yaitu anthropos yang berarti manusia (man, human) dan metrein (to measure) yang berarti
ukuran. Jadi, Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Anthropometri akan memberikan penjelasan kalau
manusa itu pada dasarnya memiliki berbeda satu dengan yang lain. Manusia akan bervariasi
dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan, motivasi, inteligensia, imaginasi, usia,
latar belakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dan sebagainya.
Dengan memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas
kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya
dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan
mengoperasikan produk tersebut. Jadi bisa dikatakan antropometri memegang peranan utama
dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja.

Praktikum ini membahas tentang sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia bentuk, ukuran, serta penggunaan dari data tersebut untuk
memecahkan suatu masalah dalampendesain produk. Praktikum ini secara garis besar mengukur
17 dimensi untuk antropometri tubuh. Setelah diadakannya praktikum ini, diharapkan praktikan
dapat mengetahui tata cara pengukuran dimensi tubuh manusia untuk kepentingan ergonomi dan
dapat mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk atau stasiun kerja.

1
1.2 Tujuan

1. Mengetahui cara pengukuran dimensi tubuh, dimensi kaki, dan dimensi lengan.

2. Mengetahui segmen tubuh yang digunakan untuk perancangan produk dan optimasi
metodologi kerja.

3. Mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk dan stasiun kerja.

4. Mengetahui manfaat perancangan yang ergonomi untuk menghindari rasa sakit pada saat
kuliah.

1.3 Manfaat

1. Bagi Praktikan

a. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang antropometeri.

b. Memberikan pengalaman pada mahasiswa bagaimana langkah langkah mengukur


bagian-bagian tubuh manusia.

c. Memberikan pengetahuan pada mahasiswa mengenai fungsi antropometri dalam


kehidupan sehari-hari.

d. Mahasiswa dapat meminimalisir resiko akibat kerja yang dipengaruhi oleh


antropometri seseorang.

e. Mahasiswa dapat menghindari kelelahan akibat kerja.

f. Mahasiswa dapat menciptakan suatu desain sesuai dengan antropometri tubuh.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anthropometri


Istilah Antropometri berasal dari anthro yang berarti manusia dan metri yang
berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai satu studi yang
berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan
memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar, dan sebagainya), berat dan lainlain yang
berbeda satu dengan yang lainnya.
Menurut Sritomo (2003), salah satu bidang keilmuan ergonomi adalah istilah
anthropometri yang berasal dari Antro yang berarti manusia dan Metron yang berarti
ukuran. Definisi dinyatakan sebagai suatu studi yang menyangkut pengukuran dimensi
tubuh manusia dan aplikasi rancangan yang menyangkut geometri fisik, massa, dan
kekuatan tubuh.
Menurut Nurmianto (1991), Anthropometri adalah satu kumpulan data numerik
yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Menurut Nurmianto (1991), Salah satu bidang keilmuan ergonomi adalah
Anthropometri yaitu suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh
manusia. Anthropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis
dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi
manusia. Data Anthropometri yang berhasil akan diaplikasikan secara lebih luas antara
lain dalam hal:
a. Perancangan areal kerja (work station)
b. Perancangan alat kerja seperti mesin, equipment perkakas (tools)
c. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja dan sebagainya
d. Perancangan lingkungan fisik.

3
Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari
suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam
gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi dari masyarakat dapat membuat
perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk kegemukan) dan
membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri.
2.2 Pengukuran Anthropometri
Berikut adalah standar cara pengukuran posisi tubuh :
a. Pengukuran dimensi struktur tubuh
Pengukuran dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak seperti berat, tinggi
saat duduk/berdiri, ukuran kepala, tinggi, panjang lutut saat berdiri/duduk, panjang
lengan dan lain-lain.Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar tidak
bergerak (tetap tegak sempurna). Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini
adalah static antropometri. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara
lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran
kepala, tinggi/panjang lutut pada saat berdiri/ duduk, panjang lengan dan
sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan percentile tertentu seperti 5-th
dan 95-th percentile
b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh
Pengukuran saat melakukan gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang
harus dilakukan atau dengan kata lain pengukuran dilakukan saat tubuh melakukan
gerakan kerja dalam posisi dinamis dan banyak diaplikasikan pada proses
perancangan fasilitas/ruang kerja).

4
BAB III
III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Ukuran Antropometri Tubuh ini dilakukan di :
Tempat: Gedung JA II.2, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Kampus
Bukit Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupateng Badung, Bali.
Waktu: Pada hari Kamis, tanggal 01 Desember 2016 pukul 09.00 WITA sampai
selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ukuran antropometri tubuh adalah :
- Antropometer
- Thermometer
- Hygrometer
- Tensimeter
- Bangku kuliah
- Alat tulis

3.3 Cara Kerja

Mencatat identitas individu yang diukur sesuai dengan petunjuk dosen ataupun yang tersedia
dalam penuntun praktikum
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM

Dari hasil praktikum yang dilakukan didapatkan hasil pengukuran tubuh (Antropometri
statis) pada dua mahasiswa Teknik Pertanian angkatan 2015 adalah sebagai berikut:
a. Responden Laki-laki
Nama : I Nyoman Arinata
Umur : 20 Tahun
b. Responden Perempuan
Nama : Ni Putu Anindita Anjani
Umur : 19 Tahun

UKURAN ANTROPOMETRI STATIS


HASIL PENGUKURAN
NO JENIS UKURAN LAKI - LAKI PEREMPUAN
ANTROPOMETRI
1 Tinggi tubuh dalam posisi tegak 177 cm 170 cm
2 Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak 163 cm 155 cm
3 Tinggi bahu posisi berdiri tegak 143 cm 137 cm
4 Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak 110 cm 103 cm
(siku tegak lurus)
5 Tinggi kepalan tangan dalam posisi 77 cm 66 cm
berdiri tegak
6 Tinggi tubuh dalam posisi duduk 87 cm 84 cm
7 Tinggi mata dalam posisi duduk 73 cm 65 cm
8 Tinggi bahu dalam posisi duduk 55 cm 49 cm
9 Tinggi siku dalam posisi duduk (siku 23 cm 21 cm
tegak lurus)
10 Tebal atau lebar paha 11 cm 12 cm
11 Panjang paha yang diukur dari ujung 52,5 cm 49 cm
pantat sampai dengan ujung lutut

6
12 Panjang paha yang diukur dari pantat 47 cm 41 cm
sampai dengan bagian belakang dari
lutut/betis
13 Tinggi lutut yang bisa diukur baik 58 cm 52 cm
dalam posisi berdiri ataupun duduk
14 Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang 46 cm 44 cm
diukur dari lantai sampai dengan paha
15 Lebar dari bahu (bisa diukur dalam 25 cm 22 cm
posisi berdiri ataupun duduk)
16 Lebar pinggang/pantat 31 cm 34 cm
17 Lebar dari dada dalam keadaan 31 cm 34 cm
membusung
18 Lebar perut 25 cm 23 cm
19 Panjang siku yang diukur dari 48 cm 39 cm
pergelangan sampai dengan ujung
jari-jari dalam posisi tegak
20 Lebar kepala 16 cm 17 cm
21 Panjang tangan diukur dari 18, 5 cm 14 cm
pergelangan sampai dengan ujung
jari-jari dalam posisi tegak
22 Lebar telapak tangan 11,5 cm 11 cm
23 Lebar tangan dalam posisi tangan 175 cm 169 cm
terbentang lebar-lebar kesamping kiri-
kanan
24 Tinggi jangkauan tangan dalam posisi 221 cm 208 cm
berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai dengan telapak tangan yang
terjangkau harus keatas (vertikal)
25 Tinggi jangkauan tangan dalam posisi 177 cm 156 cm
duduk tegak, diukur seperti no.24
tetapi dalam posisi duduk
26 Jarak tangan yang terjulur kedepan 82 cm 69 cm
diukur dari bahu sampai ujung jari
tangan

7
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengukuran tubuh (antropometri statis ) dua orang mahasiswa Teknik
Pertanian angkatan 2015 yaitu I Nyoman Arinata dan Anindita Anjani beserta hasil pengukuran
alat kerja yang digunakan untuk melakukan aktivitas kuliah (tempat duduk dan meja
kuliah),didapatkan hasil pengukuran antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang
signifikan antara dimensi tubuh laki-laki dan perempuan tersebut. Laki-laki memiliki
kecendrungan dimensi tubuh yang lebih panjang ,tinggi dan lebar bahu dan tinggi siku duduk.
Hal ni dipengaruh oleh berbagai faktor yang salah satunya yaitu faktor aktivitas yang dilakukan
oleh laki-laki lebih besar dibandingkan pada perempuan.

Prinsip perancangan fasilitas ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang
akan di rancang tersebut dapat di pakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-
orang yang akan memakainya. Contohnya: ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi
jangkauan keatas dari orang pendek, ketinggian pintu di sesuaikan dengan orang yang tinggi dan
lain-lain.

8
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum modul tentang Antropometri kami menyimpulkan bahwa:

a. Antropometri adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran tubuh
manusia.

b. Pengukuran dengan antropometri dilakukan agar tercapai suatu kondisi yang enak,
nyaman, aman, dan sehat bagi manusia dan tentunya juga dapat menciptakan kondisi
kerja yang efisien dengan hasil yang efektif atau dengan kata lain adalah untuk mencapai
keadaan yang ergonomis.

c. Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat
berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan
mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.

d. Perancangan tempat kerja pada dasarnya merupakan suatu aplikasi


dataantropometri, tetapi masih memerlukan dimensi fungsional yang tidakterdapat pada
data statis. Misalnya gerakan menjangkau, mengambilsesuatu, mengoperasikan suatu alat
adalah hal yang sukar untukdidefinisikan.

5.2 Saran

Pada praktikum modul ini tentang Antropometri kami memberi saran:

a. Dalam waktu pengukuran di harapkan bisa tertib antara kelompok satu dan yang lain
agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

b. Sistematika penulisan sebelum mahasiswa melakukan praktikum sudah di gandakan


atau disiapkan sesuai berapa banyaknya kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya agar
antara kelompok satu dengan yang lainya tidak saling berebutan dan suasana tersebut
kondusif sebagai mana mestinya.

9
Daftar Pustaka

Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja CV.Hajimasagung. Jakarta.Galer, I.A.R. 1989.

Applied Ergonomics Handbook , Butterworths, London.Mc. Cormick & Ernest J. 1993.

Human Factors in Engineering and Design. NewYork. Mc Graw Hill. Niebel,B.W.and Freivalds,
A. 1999.

Methods, Standards and Work Design Ed. New York : Mc Graw-Hill.Laboratorium Perancangan
Sistem Kerja & Ergonomi. 1994. Lokakarya I-III Methods Engineering . ITB Teknik
Industtri.Roebuck, John. 1995.

Anthropometric Methods : Designing to Fit the Human Body, Human Factors and Ergonomics
Society .Sutalaksana, Iftikar Z. 1979.

Teknik Tata Cara Kerj. MTI-ITB.Laboratory of Eastman Kodak Co. 1983.

Antropometric Methods: The Human Factor Section Health, Safety & Human Factors,
Ergonomic Design for People at Work

Vol.I. California : Lifetime Learning Publications.Water, Thomas. 1994.

10
Lampiran Praktikum Antropometri

11
12

Anda mungkin juga menyukai