DAN ERGONOMIKA
Dosen Pengampu :
oleh :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan mata kuliah Perbengkelan
dan Ergonomika ini. Laporan kami ini mengenai pengukuran dengan alat anthropometri yang
telah kami buat ini tersusun dari berbagai sumber yang telah kami rangkai kembali.
Semoga laporan kami ini senantiasa dapat bermanfaat. Kritik dan saran dari dosen
pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan kami pada masa mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB IV ................................................................................................................................6
4.2 Pembahasan....................................................................................................................8
LAMPIRAN .......................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktikum ini membahas tentang sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia bentuk, ukuran, serta penggunaan dari data tersebut untuk
memecahkan suatu masalah dalampendesain produk. Praktikum ini secara garis besar mengukur
17 dimensi untuk antropometri tubuh. Setelah diadakannya praktikum ini, diharapkan praktikan
dapat mengetahui tata cara pengukuran dimensi tubuh manusia untuk kepentingan ergonomi dan
dapat mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk atau stasiun kerja.
1
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara pengukuran dimensi tubuh, dimensi kaki, dan dimensi lengan.
2. Mengetahui segmen tubuh yang digunakan untuk perancangan produk dan optimasi
metodologi kerja.
3. Mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk dan stasiun kerja.
4. Mengetahui manfaat perancangan yang ergonomi untuk menghindari rasa sakit pada saat
kuliah.
1.3 Manfaat
1. Bagi Praktikan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari
suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam
gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi dari masyarakat dapat membuat
perubahan dalam distribusi ukuran tubuh (misalnya dalam bentuk kegemukan) dan
membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri.
2.2 Pengukuran Anthropometri
Berikut adalah standar cara pengukuran posisi tubuh :
a. Pengukuran dimensi struktur tubuh
Pengukuran dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak seperti berat, tinggi
saat duduk/berdiri, ukuran kepala, tinggi, panjang lutut saat berdiri/duduk, panjang
lengan dan lain-lain.Disini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar tidak
bergerak (tetap tegak sempurna). Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini
adalah static antropometri. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara
lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran
kepala, tinggi/panjang lutut pada saat berdiri/ duduk, panjang lengan dan
sebagainya. Ukuran dalam hal ini diambil dengan percentile tertentu seperti 5-th
dan 95-th percentile
b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh
Pengukuran saat melakukan gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang
harus dilakukan atau dengan kata lain pengukuran dilakukan saat tubuh melakukan
gerakan kerja dalam posisi dinamis dan banyak diaplikasikan pada proses
perancangan fasilitas/ruang kerja).
4
BAB III
III METODE PRAKTIKUM
Mencatat identitas individu yang diukur sesuai dengan petunjuk dosen ataupun yang tersedia
dalam penuntun praktikum
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTIKUM
Dari hasil praktikum yang dilakukan didapatkan hasil pengukuran tubuh (Antropometri
statis) pada dua mahasiswa Teknik Pertanian angkatan 2015 adalah sebagai berikut:
a. Responden Laki-laki
Nama : I Nyoman Arinata
Umur : 20 Tahun
b. Responden Perempuan
Nama : Ni Putu Anindita Anjani
Umur : 19 Tahun
6
12 Panjang paha yang diukur dari pantat 47 cm 41 cm
sampai dengan bagian belakang dari
lutut/betis
13 Tinggi lutut yang bisa diukur baik 58 cm 52 cm
dalam posisi berdiri ataupun duduk
14 Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang 46 cm 44 cm
diukur dari lantai sampai dengan paha
15 Lebar dari bahu (bisa diukur dalam 25 cm 22 cm
posisi berdiri ataupun duduk)
16 Lebar pinggang/pantat 31 cm 34 cm
17 Lebar dari dada dalam keadaan 31 cm 34 cm
membusung
18 Lebar perut 25 cm 23 cm
19 Panjang siku yang diukur dari 48 cm 39 cm
pergelangan sampai dengan ujung
jari-jari dalam posisi tegak
20 Lebar kepala 16 cm 17 cm
21 Panjang tangan diukur dari 18, 5 cm 14 cm
pergelangan sampai dengan ujung
jari-jari dalam posisi tegak
22 Lebar telapak tangan 11,5 cm 11 cm
23 Lebar tangan dalam posisi tangan 175 cm 169 cm
terbentang lebar-lebar kesamping kiri-
kanan
24 Tinggi jangkauan tangan dalam posisi 221 cm 208 cm
berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai dengan telapak tangan yang
terjangkau harus keatas (vertikal)
25 Tinggi jangkauan tangan dalam posisi 177 cm 156 cm
duduk tegak, diukur seperti no.24
tetapi dalam posisi duduk
26 Jarak tangan yang terjulur kedepan 82 cm 69 cm
diukur dari bahu sampai ujung jari
tangan
7
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengukuran tubuh (antropometri statis ) dua orang mahasiswa Teknik
Pertanian angkatan 2015 yaitu I Nyoman Arinata dan Anindita Anjani beserta hasil pengukuran
alat kerja yang digunakan untuk melakukan aktivitas kuliah (tempat duduk dan meja
kuliah),didapatkan hasil pengukuran antara laki-laki dan perempuan terdapat perbedaan yang
signifikan antara dimensi tubuh laki-laki dan perempuan tersebut. Laki-laki memiliki
kecendrungan dimensi tubuh yang lebih panjang ,tinggi dan lebar bahu dan tinggi siku duduk.
Hal ni dipengaruh oleh berbagai faktor yang salah satunya yaitu faktor aktivitas yang dilakukan
oleh laki-laki lebih besar dibandingkan pada perempuan.
Prinsip perancangan fasilitas ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang
akan di rancang tersebut dapat di pakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar orang-
orang yang akan memakainya. Contohnya: ketinggian kontrol maksimum digunakan tinggi
jangkauan keatas dari orang pendek, ketinggian pintu di sesuaikan dengan orang yang tinggi dan
lain-lain.
8
BAB V
5.1 Kesimpulan
a. Antropometri adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan ukuran tubuh
manusia.
b. Pengukuran dengan antropometri dilakukan agar tercapai suatu kondisi yang enak,
nyaman, aman, dan sehat bagi manusia dan tentunya juga dapat menciptakan kondisi
kerja yang efisien dengan hasil yang efektif atau dengan kata lain adalah untuk mencapai
keadaan yang ergonomis.
c. Data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat
berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan
mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.
5.2 Saran
a. Dalam waktu pengukuran di harapkan bisa tertib antara kelompok satu dan yang lain
agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
9
Daftar Pustaka
Human Factors in Engineering and Design. NewYork. Mc Graw Hill. Niebel,B.W.and Freivalds,
A. 1999.
Methods, Standards and Work Design Ed. New York : Mc Graw-Hill.Laboratorium Perancangan
Sistem Kerja & Ergonomi. 1994. Lokakarya I-III Methods Engineering . ITB Teknik
Industtri.Roebuck, John. 1995.
Anthropometric Methods : Designing to Fit the Human Body, Human Factors and Ergonomics
Society .Sutalaksana, Iftikar Z. 1979.
Antropometric Methods: The Human Factor Section Health, Safety & Human Factors,
Ergonomic Design for People at Work
10
Lampiran Praktikum Antropometri
11
12