Anda di halaman 1dari 7

Pengalaman mahasiswa S1 keperawatan program reguler dalam pembelajaran klinik (Elfi Syahreni, Fajar Tri Waluyanti ) 47

PENELITIAN

PENGALAMAN MAHASISWA S1 KEPERAWATAN PROGRAM


REGULER DALAM PEMBELAJARAN KLINIK*

Elfi Syahreni, Fajar Tri Waluyanti **

Abstrak

Penelitian fenomenologi ini bertujuan menggali pengalaman belajar mahasiswa program reguler di klinik sehingga para pembimbing
klinik dapat memberikan persiapan dan bimbingan yang tepat pada mahasiswa selama proses pembelajaran klinik. Sampel yang
diambil secara purposive adalah lima mahasiswa program reguler yang sedang menjalani proses pembelajaran tahap klinik (profesi).
Data dikumpulkan melalui unstructured interview. Hasil wawancara direkam dengan menggunakan tape recorder dan kemudian
dibuat transkripnya. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metoda analisis data Collaizzis phenomenology methods.
Terdapat tujuh tema yang muncul meliputi integrasi teori ke praktik, berupaya untuk tampil baik sebagai mahasiswa, berupaya untuk
tampil sebagai perawat yang baik, keinginan untuk tidak membahayakan klien, keinginan untuk membantu klien, penyebab stress,
serta pembelajaran ketrampilan psikomotor. Penelitian ini sebaiknya juga dilakukan pada mahasiswa S1 Keperawatan program
ekstensi FIK-UI.

Kata kunci: mahasiswa keperawatan, pembelajaran klinik, pengalaman.

Abstract

The aim of this phenomenology is to explore and explain a clinical learning of nursing students. The study benefit is identifica-
tion of knowledge resources for clinical instructors in preparing clinical practices. Another benefit of this study is to increase the
quality of clinical learning of students. A sampling method used purposive sampling methods. Samples were 5 students of the
regular program who were on going clinical learning process in clinical setting. Data were collected through unstructured
interviews. Interview results were recorded using tape recorder and then were transcribed verbatim. Data were analyzed using
data analyze methods Collaizzis Phenomenology methods. There were 7 themes appeared including: to integrate theory into
practice, to be a good student, to be a good nurse, to cause no harm or to help the patient, to cause a stress, and to learn
psychomotor skills.

Key words: clinical learning, experience, nursing student.

kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang


LATAR BELAKANG telah diperoleh di kelas sebelumnya tetapi menurut
Corkhill (1998) tujuan pembelajaran klinik adalah
Pembelajaran klinik sebaiknya mendapat mengintegrasikan teori dengan praktik.
perhatian serius dan persiapan yang baik.
Perhatian dan persiapan tersebut dibutuhkan karena P embelajaran klinik ju g a member ikan
pembelajaran klinik memberikan kesempatan k esempat an k epad a mahasiswa u nt u k
kepada mahasiswa untuk bekerja dengan klien dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis
belajar masalah yang nyata (Chapman & Orb, (Oerman, 1997). Keterampilan berpikir kritis tidak
2000). Pembelajaran klinik harus ditata sedemikian dapat dicapai dengan hanya pembelajaran di kelas
rupa sehingga mahasiswa mempunyai kemampuan atau di klinik saja tetapi juga melalui pengalaman
untuk berhubungan dengan masalah nyata tersebut. yang bervariasi mulai dari pengalaman melakukan
Pembelajaran klinik tidak hanya memberikan pengkajian hingga menyelesaikan masalah pasien.
48 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.2, September 2007; hal 47-53

Pembelajaran klinik memberikan kesempatan bagi per awat yang baik, k eing inan unt u k t idak
mahasiswa unt u k mengembang k an sikap , membahayakan klien, keinginan untuk membantu
keterampilan psikomotor, pengetahuan, manajemen klien, penyebab st ress, sert a pembelajaran
waktu dan keterampilan penyelesaian masalah ketrampilan psikomotor.
(Grealish & Carrol, 1998).
Integrasi teori dalam praktik
Mahasiswa menghadapi peristiwa-perisiwa
yang di luar perkiraan saat berhadapan dengan Pembelajaran klinik memberikan kesempatan
kondisi nyata di klinik seperti respon pasien yang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
tidak diharapkan, kondisi pasien yang tiba-tiba pengetahuan yang t elah dipelajari di t ahap
berubah, dan adanya kesenjangan antara teori dan akademik. Aplikasi ilmu pengetahuan ini merupakan
praktik (Finn, Thorburn, & King, 2000) sehingga pernyataan yang sering muncul dari partisipan dalam
terkadang mahasiswa mengalami kesulitan. wawancar a yang t elah dilaku k an. Dalam
Berdasarkan penelitian yang terdahulu ditemukan mengaplikasikan teori tersebut mahasiswa mencoba
bahwa banyak mahasiswa yang mengalami untuk mempelajari kembali teori yang sudah pernah
kesulitan saat berhadapan dengan masalah-masalah diperoleh di tahap akademik, membandingkan
yang nyata selama menjalani pembelajaran klinik dengan realitas yang ada di lahan praktik, dan
(Chapman & Orb, 2000; Mahat, 1998). kemudian mencoba memahami realitas tersebut.
Untuk memahami realitas tersebut mahasiswa
Penyebab masalah tersebut sangat bervariasi beru saha u nt u k ber disk usi deng an t eman
di antaranya karena mahasiswa baru pertama kali kelompoknya dan mencari berbagai referensi yang
menghadapi pembelajaran klinik, pemahaman yang terkait dengan kenyataan yang sedang dihadapi.
terbatas terhadap tugas profesi, lingkungan baru, Kadang-kadang mahasiswa menghadapi beberapa
dan pengalaman pertama berinteraksi dengan masalah dalam menghayati dan menyimpulkan
pasien. Penyebab lain adalah mahasiswa juga harus aplikasi teori yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk
berperan sebagai perawat yang memberikan menanggulangi masalah tersebut tidak jarang
perawatan langsung kepada pasien, bertanggung mahasiswa bertanya kepada teman yang lebih
jawab terhadap perawat ruangan, fasilitas yang berpengalaman di klinik yaitu mahasiswa program
digunakan selama praktik terbatas dan mempunyai ekstensi dan petugas kesehatan yang ada di klinik
tujuan tertentu yang harus dicapai selama belajar seperti perawat dan dokter.
di klinik.
Dari pernyataan mahasiswa dapat juga diketahui
METODOLOGI bahwa dalam mengaplikasikan teori, mahasiswa
menemukan adanya gap antara teori yang telah
Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif mereka pelajari dengan aplikasi teori di lahan
dengan pendekatan fenomenologi yang difokuskan praktik. Menurut informan, salah satu penyebab dari
kepada pengalaman belajar lima mahasiswa reguler gap tersebut adalah karena teori-teori keperawatan
FIK-UI di klinik tahun 2005. Pemilihan pendekatan yang ada saat ini masih merupakan terapan terbatas
fenomenologi ini digunakan karena metode tersebut yang belum disesuaikan dengan kondisi dan situasi
berfokus pada pengalaman yang dipersepsikan di Indonesia. Berikut beberapa ungkapan partisipan:
(Cutliffe, 1997). Analisis data menggunakan
M em baca buku KDP, m em bua t lap or an
prosedur fenomenologi menurut Colaizzi. pend ahu lu an, b ert anya kep ad a t em an
ekstensi, dan petugas kesehatan lain seperti
HASIL PENELITIAN dokter dan perawat merupakan persiapan
ya ng ka mi lakukan unt uk melaksa nakan
Peneliti menemukan tujuh tema yaitu integrasi
pr akt ik kl ini k. Selai n itu sa ya ju ga
teori ke praktik, berupaya untuk tampil baik
mengumpulkan semua buku-buku yang bisa
sebagai mahasiswa, berupaya untuk tampil sebagai
Pengalaman mahasiswa S1 keperawatan program reguler dalam pembelajaran klinik (Elfi Syahreni, Fajar Tri Waluyanti ) 49

dibaca untuk menambah pengetahuan saya Ko nfl ik da lam kelo mpo k yan g t id ak
sebag ai persi ap an dal am melaksa nakan terselesaikan mengakibatkan perolehan nilai
pembelajaran klinik(P4). jelek d an tid ak lu lus p ada ma ta aj ar
Kadang-kadang dalam melakukan suatu tersebut (P3).
ti nda ka n p era wa tan sa ya menga la mi Kadang-kadang mahasiswa memiliki penilaian
hambatan selama praktik klinik. Hambatan tertentu tentang proses pembelajaran yang sedang
ters ebu t mun cu l keti ka si tu asi d an mereka lalui. Penilaian yang dilakukan pembimbing
ketersediaan alat di ruangan tidak lengkap menjadi perhat ian khusus bagi mahasiswa.
seperti yang dulu pernah saya pelajari di
Mekanisme penilaian yang dit erapkan o leh
ta hap a kad emi k. Denga n keter ba tas an
pembimbing membuat mahasiswa resah dan
ters ebu t saya sel alu m encob a u nt uk
meng opt im alkan pelayan an ya ng sa ya menimbulkan rasa khawatir terkait ketidaklulusan
berikan. Kadang kalau terpaksa saya juga mereka pada mata ajar klinik. Mahasiswa melihat
melakukan suatu tindakan sesuai dengan bahwa proses penentuan kelulusan pada mata ajar
keterbatasan yang ada di ruangan (P3). tersebut belum meliputi beberapa aspek penilaian
seperti laporan, keterampilan, dan ujian praktik,
Keinginan tampil sebagai mahasiswa yang baik yang sehar usnya d ilak u kan o leh seo rang
Untuk mampu tampil baik, mahasiswa juga pembimbing atau penguji. Penilaian yang dilakukan
melakukan diskusi dan berbagi pengalaman tentang tidak konsisten sehingga dapat menimbulkan
pembelajaran klinik dengan teman kelompoknya. kecemburuan dan kerugian bagi mahasiswa.
Diskusi kelompok tersebut memberikan umpan Saya tidak nyaman, banyak teman yang
balik terhadap pencapaian yang telah diperoleh meng ata kan p eni la ian d i t aha p pro fesi
dalam waktu tertentu. Mahasiswa memperoleh sifatnya untung-untungan dan tidak objektif
gambaran tentang nilai yang akan mereka peroleh seperti pada saat tahap akademik. Saya
setelah mendapatkan umpan balik. Umpan balik ti da k p aha m mekan ism e pen ila ia n,
mahasiswa yang her bisa memperoleh nilai
dari teman kelompok memberikan motivasi internal
B. Nilai akhir bukan merupakan gabungan
tertentu kepada mahasiswa sehingga pada akhirnya dari aspek penilaian yang telah ditetapkan.
mahasiswa berupaya untuk memperbaiki dan Kelulusan hanya ditentukan oleh nilai ujian
meningkatkan semangat belajar. Hasil wawancara yang diselenggarakan pada akhir praktik
juga diketahui bahwa tidak jarang mahasiswa gagal klinik (P5).
d alam mat a ajar k linik hanya k arena
ketidakharmonisan hubungan dan dinamika dalam Keinginan tampil sebagai perawat yang baik
kelo mpo k merek a. Ket idak k eharmo nisan Selain ingin tampil baik sebagai mahasiswa,
hubungan antar anggota kelompok merupakan mereka juga mengharapkan dapat tampil baik
konflik individu yang mayoritas disebabkan oleh sebagai perawat. Tampil baik sebagai perawat
hubungan interpersonal yang buruk. Namun muncul sebagai akibat adanya keinginan mahasiswa
sebaliknya hubungan interpersonal yang baik antar untuk membantu dan melayani pasien. Kepuasan
sesama teman kelompok akan membangkitkan rasa setelah membantu klien tersebut akan mempengaruhi
percaya diri yang tinggi. pencapaian kemampuan dan perkembangan rasa
Konflik antara individu dalam kelompok percaya diri mahasiswa yang merupakan aspek
membuat saya frustasi sehingga saya tidak penting untuk menilai penampilan mahasiswa yang
dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman baik sebagai perawat. Umpan balik yang mereka
bela jar d eng an ba ik. M asi ng -ma si ng
peroleh dari pasien dan keluarga merupakan bukti
an ggot a kelom pok akan bel aja r sendir i-
nyata dari pencapaian tujuan untuk tampak baik
sendiri, jadi susah. Hal yang buruk ini
pernah terjadi sewaktu di mata ajar KMB. sebagai perawat. Penampilan baik sebagai perawat
meliputi keberhasilan mahasiswa dalam mengatur
50 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.2, September 2007; hal 47-53

keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam D en gan ad an ya keter ba tas an tersebu t,


membantu pasien dan keluarga. Selain itu mahasiswa kehadiran seorang pembimbing sangat saya
juga melihat tingkat kecemasan dalam pembelajaran butuhkan karena dengan kehadiran mereka
klinik sebagai indikator keberhasilan mereka sebagai saya bisa dapat bertanya dan mengetahui
dengan pasti sikap dan tindakan apa yang
perawat.
har us d ilaku kan ketika dih adapkan p ada
Saya mempunyai kebahagaian tersendiri ko nd isi di ma na teori t ida k d ap at
ap ab ila sa ya da pa t m el aku kan t ind akan diap likasika n sebag aimana mestinya dan
keperawatan, mengelola seorang pasien dan ketika ada perbedaan pandangan dengan
pasien tersebut percaya dengan saya (P4). perawat ruangan (P3).
Umpan balik dari staf perawat mempengaruhi
Stress Pembelajaran Klinik
pencapaian kompetensi mahasiswa. Mahasiswa
mempunyai keyakinan bahwa staf perawat yang Pembelajaran klinik menjadi kegiatan yang sulit
berada di tempat praktik sebagai orang yang bagi mahasiswa. Kesulitan ini menyertai masalah
mengevaluasi peran mereka sebagai perawat. interpersonal, perasaan frustasi, dan perasaan lelah
Mahasiswa akan merasa nyaman belajar apabila yang muncul pada saat kebutuhan mahasiswa tidak
kehadiran mereka dapat diterima oleh perawat teridentifikasi dengan baik. Mahasiswa merasa tidak
ruangan, mampu dalam memberikan bantuan yang berdaya ketika harus berhadapan dengan situasi
diinginkan, dan menjadi bagian dari tim kesehatan nyata yang mereka hadapi ket ika menjalani
lain sehingga pada akhirnya dapat merasakan pembelajaran klinik. Sebagian besar mereka belum
peningkatan pencapaian kompetensi pembelajaran. memiliki gambaran tentang realitas yang akan
..kejadian itu benar-benar membuat saya tiga
mereka hadapi saat pembelajaran klinik. Kurang
hari tiga malam tidak makan, saya tidak mau penjelasan tentang realitas di lahan praktik
bertemu klien. Perawat ruangan akan menganggap menyebabk an mahasiswa t er keju t k et ik a
saya bagaimana? Setiap hari saya datang ke klinik berhadapan dengan pasien, prosedur perawatan,
tapi saya tidak berhadapan dengan pasien. Pada teman sejawat yang sebagian besar belum memahami
saat perawat ruangan melakukan operan saya
tujuan pembelajaran, keterbatasan fasilitas dan
menghindar dan merasa takut di belakang (P1).
peran mereka ketika di lahan praktik. Kurangnya
Keinginan untuk tidak membahayakan pasien pemahaman hal tersebut di atas membuat mahasiswa
dan membantu pasien. stress, frustasi, tergantung, dan bahkan menarik diri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Mahasiswa selain ingin tampil sebagai perawat, keberhasilan pembelajaran klinik dipengaruhi oleh
mereka juga mempunyai keinginan untuk membantu kesiap an p enget ahu an, ment al, emo si dan
klien dengan baik dan memberikan kontribusi yang ketersediaan lingkungan pembelajaran yang
positif terhadap perawatan pasien. Pembelajaran kondusif.
klinik bukan lagi sekedar kesempatan untuk belajar
tapi sebaliknya pembelajaran klinik telah membuat Pada lulusan sarjana perawat di ruangan
mahasiswa mempunyai keinginan untuk tidak mengharapkan bantuan yang banyak dari
kita, kita harus bisa melaksanakan semua
membahayakan dan membantu pasien. Terkait
tugas macam-macam tapi pada kenyataannya
p eng alaman yang p aling menar ik d alam
kita belum mempunyai pengalaman untuk
pembelajaran klinik, beberapa dari responden melaksanakan tugas tersebut. Banyak hal
menyatakan bahwa pembelajaran klinik telah yang kita lalui selama praktik klinik seperti
memberikan kesadaran dan kepuasan tertentu disuruh untuk gosok-sosok dan bersih-bersih
kepada mereka untuk membantu pasien. wastafel. Apalagi ketika pembimbing tidak
ha di r s epert inya ki ta ti dak kuas a di
ruangan (P2).
Pengalaman mahasiswa S1 keperawatan program reguler dalam pembelajaran klinik (Elfi Syahreni, Fajar Tri Waluyanti ) 51

Hambatan lain dalam pembelajaran klinik yang Secara akademik kita telah belajar, tetapi
dirasakan mahasiswa adalah saat berhadapan ketika melakukannya di klinik kita merasa
langsung dengan klien dan melihat respon klien ka ku sep ert i t ind akan pemas ang an inf us
terhadap kehadirian dan tindakan yang sedang masih banyak gagalnya sehingga kalau ada
or ang yang memperh ati kan nya a da
mereka lak ukan. Pengalaman mahasiswa
pernyataan atau celetukan sudah sarjana
memberikan gambaran bahwa tidak semua upaya
tapi masih gagal, sehingga kita harus belajar
pembinaan hubungan memperoleh respon yang baik kembali sampai berhasil (P5).
dari pasien. Terkadang mahasiswa merasakan tidak
Bel ajar di klinik menyena ngkan ka rena
mampu mengendalikan perasaannya sehingga banyak tema n, peng alaman member ikan
berusaha untuk tidak melakukan hubungan dengan su nt ika n, memas an g kat eter, melakukan
pasien. Perilaku ini muncul ketika mahasiswa tidak observasi, dan memonitor proses persalinan
mampu memberikan asuhan yang tepat kepada (P4).
pasien.
Set el ah 3 mi ngg u ti dak mela kukan PEMBAHASAN
in ter aksi den ga n p asi en sa ya kemba li
menco ba un tuk memb eri kan s unt ik
Pembimbing dalam praktik klinik dibutuhkan
intramuskuler namun kembali saya ditolak untuk memfasilitasi dan mempersiapkan mahasiswa
ol eh kelua rga p asi en, kelu arg a tid ak dengan baik, menent ukan t ujuan, met o da
bersedia dijadikan tempat percobaan. KDP pemelajar an, d an met o da evalu asi. Selain
benar-benar membuat saya tidak berdaya dan pembimbing klinik, mahasiswa juga perlu membina
stress (P1). hubungan yang baik dengan perawat di ruangan
sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif
Pembelajaran Keterampilan Klinik terhadap proses pembelajaran. Menurut Chapman
Mahasiswa menilai pembelajaran klinik sebagai dan Orb (2000) pendidikan klinik merupakan
pembelajaran keterampilan. Seringkali mereka aktivitas konsolidasi pengalaman belajar mahasiswa
merasa frustasi apabila tidak memperoleh yang sangat krusial sehingga perlu dukungan dan
keterampilan yang adekuat . Ketika ditanya fasilitas yang memadai. Dukungan dan bimbingan
bagaimana pengalaman tersebut memberi pengaruh ak an memu d ahk an mahasiswa u nt u k
terhadap keberhasilan pembelajaran di klinik, mengintegrasikan semua ilmu pengetahuan yang
sebagian besar mahasiswa menyatakan perlu waktu t elah d ip er o leh d i t ahap akad emik d alam
untuk latihan keterampilan, pengalaman klinik yang pembelajaran klinik dan pemberian asuhan pada
lebih lama, bahkan mempunyai keinginan untuk klien di klinik.
bekerja di rumah sakit untuk memperoleh P and angan lain mahasiswa t ent ang
pengalaman tersebut. Mahasiswa memberikan pembelajaran klinik adalah masukan untuk
perhatian yang besar terhadap keterampilan pembimbing klinik dalam menilai pendekatan yang
psikomotor. Pada waktu ditanya tentang kegiatan selama ini t elah d ig u nakan dalam p r o ses
harian, sebagian mahasiswa akan menceritakan pembelajaran klinik. Pembimbing klinik sebaiknya
terlebih dahulu tentang keterampilan psikomotor mengevaluasi tujuan pembelajaran klinik dan proses
yang berhasil mereka kerjakan tanpa bantuan dari pembelajaran yang telah digunakan sehingga dapat
orang lain. Walaupun keterampilan melakukan memberikan manfaat yang lebih besar untuk
t indakan medis bukan sat u-sat unya t ujuan mahasiswa. Pembimbing perlu menilai kembali
pembelajaran klinik, namun itu merupakan salah apakah pembelajaran klinik merupakan proses
satu tujuan utama dalam pembelajaran klinik. pembelajaran atau proses evaluasi. Sebagai bagian
dari proses pembelajaran, praktik klinik seyogjanya
52 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 11, No.2, September 2007; hal 47-53

dapat memenuhi harapan mahasiswa unt uk penyelesaian masalah (Grealish & Carrol 1998).
memperoleh penilaian yang baik dari pembimbing
Pengalaman mahasiswa terhadap proses
klinik dan pasien yang dirawat.
pembelajaran klinik memberikan gambaran tentang
Hasil pembelajaran yang baik hanya akan interaksi yang terjadi antara klien, pembimbimg, teman,
tercapai apabila mahasiswa telah memperoleh arahan, perawat dan tenaga kesehatan lain serta peran dari
umpan balik yang tepat terhadap kegiatan, sikap, masing-masing individu di lahan praktik. Berdasarkan
penampilan dan laporan yang telah disampaikan pengalaman mahasiswa tersebut dapat diketahui
mahasiswa selama proses pembelajaran. Dengan bahwa interaksi yang konsisten di antara faktor-faktor,
demikian, hubungan yang harmonis antara pembimbing situasi dan kondisi tersebut di atas melahirkan nilai
dan mahasiswa selama proses pembelajaran menjadi tersendiri bagi masing-masing individu terkait. Situasi
bermakna terhadap keberhasilan mahasiswa dalam dan kondisi yang dipersepsikan berbeda-beda oleh
praktik klinik, dan hal ini sesuai dengan pernyataan responden akan melahirkan makna yang berbeda juga.
Ferguson (1996) yang menyatakan bahwa hubungan Manfaat tentang interaksi tersebut perlu dipelajari lebih
antara pembimbing dan mahasiswa sangat penting lanjut pada penelitian tentang pembelajaran klinik yang
dalam keberhasilan pembelajaran klinik. akan datang melalui identifikasi terhadap peran
masing-masing faktor. Makna atau nilai yang terbentuk
Untuk tampil baik sebagai perawat, mahasiswa melalui interaksi sosial tergantung pada pemahaman
mengharapkan umpan balik dari pasien dan individu terhadap aktivitas seseorang pada saat
keluarganya. Umpan balik tersebut dapat diperoleh mereka berinteraksi.
dengan melakukan evaluasi diri dan menilai kembali
respon-respon pasien yang teridentifikasi selama
KESIMPULAN
berinteraksi. Selain itu penerimaan mahasiswa sebagai
bagian dari anggota tim keperawatan juga merupakan Pengalaman belajar di klinik merupakan bagian
umpan balik bagi mahasiswa yang bernilai positif yang sangat penting dari proses pembelajaran di FIK-
terhadap peningkatan hasil pembelajaran klinik. UI. Dengan pengalaman belajar mahasiswa akan
Sebaliknya apabila penerimaaan kehadiran mahasiswa memperoleh keterampilan berpikir kritis, prosedur,
di klinik kurang baik maka akan menghambat berinteraksi dengan klien, dan teman sejawat serta
pencapaian kompetensi pembelajaran. dengan tim kesehatan lain. Pembelajaran klinik juga
akan memberikan pengalaman belajar tentang nilai-
Pembimbing juga perlu menilai kembali metoda
nilai dan keyakinan-keyakinan profesi keperawatan
pembelajaran klinik yang digunakan saat ini yang
dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien.
berfokus pada keberadaan pembimbing beralih ke
Penelitian ini memberikan masukan bagi instruktur
metoda atau pendekatan yang lebih efektif, efisien,
klinik untuk mengembangkan proses pembelajaran
dan meminimalkan stress mahasiswa. Pendekatan atau
klinik yang lebih baik. Untuk selanjutnya perlu
metoda pembelajaran klinik yang tepat memfasilitasi
dilakukan penelitian yang sama pada mahasiswa yang
mahasiswa untuk berpikir kritis dan mengurangi
berbeda karakteristiknya dan tahapan profesi yang
stressor yang berlebihan yang dapat mengganggu
lebih spesifik (NN, HH).
proses pembelajaran mahasiswa. Dengan pendekatan
dan metoda yang tepat diharapkan mahasiswa dapat
mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin ditemui * Penelitian didanai oleh Fakultas Ilmu Keperawatan
selama pembelajaran klinik. Oleh karena itu, Universitas Indonesia (SP4) Tahun Anggaran 2005
pembelajaran klinik yang menggunakan pendekatan ** Elfi Syahreni, SKp., Pg Dipl.& Fajar Tri Waluyanti,
dan metoda yang tepat memberikan kesempatan bagi SKp.: Staf Akademik Keperawatan Anak
mahasiwa untuk mengembangkan sikap, keterampilan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
psiko mot o r, penget ahuan dan ket rampilan
Pengalaman mahasiswa S1 keperawatan program reguler dalam pembelajaran klinik (Elfi Syahreni, Fajar Tri Waluyanti ) 53

KEPUSTAKAAN Finn, T., Thorburn, J. & King, J. (2000). The


educational needs of part time clinical facilitator.
Cutliffe, J. R. (1997). Qualified nurseslived experience Contenporary Nurse, 9(2): 132-139.
of violence perpetrated by individuals suffering from
enduring mental health problems: Hermeneutic Ferguson, D. (1996). The lived experience of clincial
study. International Journal of Nursing educator. Journal of Advanced Nursing, 23: 835-
Studies, 36: 105-116. 841.

Chapman, R. & Orb, A. (2000). The nursing students Grealish, L. & Carroll, G. (1998). Beyond preceptorship
lived expereince of clinical practice. The and supervision: A third clinical teaching model
Australian Electronic Journal of Nursing emerges for australian nursing education. Austra-
Education, 5(2): 1-16. lian Journal of Advanced Nursing, 15(2): 3-10.

Corkhill, M. (1998). Undergraduate clinical practicum Mahat, G. (1998). Stress and coping: Junior
and the opportunity to practice skills in preparation baccalaureate students in clinical settings. Nurs-
for the graduate year: A review of the literature. ing Forum, 33: 11-19.
Contenporary Nurse: 7, 80-83.

Anda mungkin juga menyukai

  • 3580 PDF
    3580 PDF
    Dokumen9 halaman
    3580 PDF
    Tri Widyan Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 977 2063 1 SM PDF
    977 2063 1 SM PDF
    Dokumen5 halaman
    977 2063 1 SM PDF
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 967 2043 1 SMF
    967 2043 1 SMF
    Dokumen5 halaman
    967 2043 1 SMF
    AdeHermawan
    Belum ada peringkat
  • 5216 10088 1 SM
    5216 10088 1 SM
    Dokumen6 halaman
    5216 10088 1 SM
    Muhammad Kholid Firdaus
    Belum ada peringkat
  • Coverr Abstrak
    Coverr Abstrak
    Dokumen14 halaman
    Coverr Abstrak
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 1859 7132 1 PB
    1859 7132 1 PB
    Dokumen9 halaman
    1859 7132 1 PB
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nel Kelompok
    Makalah Nel Kelompok
    Dokumen19 halaman
    Makalah Nel Kelompok
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Hub Pola Asuh Ortu Dengan Perilaku Merokok Anak
    Jurnal Hub Pola Asuh Ortu Dengan Perilaku Merokok Anak
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Hub Pola Asuh Ortu Dengan Perilaku Merokok Anak
    Aditya Andriana
    Belum ada peringkat
  • Hub. Pola Asuh DG Depresi
    Hub. Pola Asuh DG Depresi
    Dokumen7 halaman
    Hub. Pola Asuh DG Depresi
    Tila Karegacuttezpuool
    Belum ada peringkat
  • 969 2047 1 SM PDF
    969 2047 1 SM PDF
    Dokumen7 halaman
    969 2047 1 SM PDF
    Jafar Fandy
    Belum ada peringkat
  • 970 2049 1 SM PDF
    970 2049 1 SM PDF
    Dokumen7 halaman
    970 2049 1 SM PDF
    Shazni Afandi Rusli
    Belum ada peringkat
  • 966 2041 1 SM
    966 2041 1 SM
    Dokumen8 halaman
    966 2041 1 SM
    zeckomanis
    Belum ada peringkat
  • 964 2037 1 SM
    964 2037 1 SM
    Dokumen12 halaman
    964 2037 1 SM
    Diah Widiarti
    Belum ada peringkat
  • 508 1153 1 SM
    508 1153 1 SM
    Dokumen8 halaman
    508 1153 1 SM
    Mirza Risqa
    Belum ada peringkat
  • 869 1847 1 SM PDF
    869 1847 1 SM PDF
    Dokumen7 halaman
    869 1847 1 SM PDF
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 20 27 1 SM
    20 27 1 SM
    Dokumen7 halaman
    20 27 1 SM
    SuryantiWardani
    Belum ada peringkat
  • 3580 PDF
    3580 PDF
    Dokumen9 halaman
    3580 PDF
    Tri Widyan Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 232 435 1 SM
    232 435 1 SM
    Dokumen12 halaman
    232 435 1 SM
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 470 434 1 PB
    470 434 1 PB
    Dokumen8 halaman
    470 434 1 PB
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 470 434 1 PB
    470 434 1 PB
    Dokumen8 halaman
    470 434 1 PB
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • Sap Senam Nifas MC
    Sap Senam Nifas MC
    Dokumen27 halaman
    Sap Senam Nifas MC
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Dokumen4 halaman
    Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 2 Fjhgkuhn
    2 Fjhgkuhn
    Dokumen26 halaman
    2 Fjhgkuhn
    Trisalma Novina Es
    Belum ada peringkat
  • 101 228 2 PB
    101 228 2 PB
    Dokumen9 halaman
    101 228 2 PB
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 95 216 2 PB PDF
    95 216 2 PB PDF
    Dokumen9 halaman
    95 216 2 PB PDF
    Reynaldi Esa Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • KONTRAKSI
    KONTRAKSI
    Dokumen11 halaman
    KONTRAKSI
    agranadya
    Belum ada peringkat