SGD 7 LBM 2
SGD 7 LBM 2
LBM 2
Step 1
1. Serologi :
- Px tentang antigen dan antibody secara in vitro
2. Epitope
- Bagian antigen yang akan melekat pada antibody
3. Fragmen
- Pecahan dari bagian yang lebih besar
4. Molekul non self
- Materi atau benda yang asing bagi tubuh
5. Molekul self
- Materi atau benda yang ada di dalam tubuh
6. Autoimun
- Kegagalan antibody mengenali self dan non self atau kegagalan system
imun untuk mempertahankan self tolerance.
7. Self tolerance
- Keadaan normal dimana limfosit tidak memberikan respon yang kuat
terhadap autoantigen
8. MHC (Major Histocompatibility Complex)
- Molekul protein yang berguna untuk mengenali fragmen antigen
9. ANA (Anti-Nuklear Antibody)
- Sel yang ditemukan pada penderita lupus
Step 2
1. Bagaimana mekanisme self tolerance?
2. Apa etiologi autoimun?
3. Mengapa pada pasien ditemukan bercak merah pada pipi dan hidung
menyerupai kupu-kupu, tidak sakit dan tidak gatal?
4. Mengapa pada pasien sendinya terasa sakit?
5. Apa saja macam-macam penyakit autoimun?
6. Apa interpretasi dari kasus di skenario?
7. Apa diferensial diagnosis dari kasus di scenario?
8. Apa pemeriksaan penunjang untuk penderita autoimun?
9. Apa perbedaan molekul non self dan self?
10.Bagaimana penatalaksanaan dari kasus tersebut?
11.Apa itu MHC? Fungsinya? Dan apa hubungannya dengan autoimun?
12.Bagaimana mekanisme terjadinya autoimun?
Step 3
1. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus tersebut?
Diberi obat anti malaria.
Bisa juga diberi kortikosteroid dengan dosis yang sangat sedikit.
2. Apa perbedaan molekul non self dan self?
Self Non self
Dihasilkan di dalam tubuh manusia Berasal dari luar
sendiri
Contoh : antibody Contoh : antigen
Dibuat di tubuh Didapatkan dari luar tubuh
Sebagai pertahanan tubuh Sebagai penyerangan tubuh
f. Kegagalan autoregulasi
Sel T regulator gagal untuk mensupresi limfosit T
9. Mengapa pada pasien ditemukan bercak merah (macula) pada pipi dan
hidung menyerupai kupu-kupu, tidak sakit dan tidak gatal?
genetik
Autoimun lingkungan
imunologi
Sel-sel pada sistem imun non spesifik dan spsesifik memiliki reseptor yang di khususkan untk
mengenalakan spesifisitas . hanya molekul yang memiliki epitop ( antigen yang membuat kontak fisik
dengan reseptor antibodi) yang akan di kenal sel sistem imun.
Sel B mengenal epitop pada molekul yang utuh sedangkan sel T mengenal epitop pada fragmen
antigen(peptida) yang diikat oleh molekul pada permukaan APC yang di sebut MHC(Major
histocompatibility complex).
- Regulasi ekspresi MHC disandi oleh gen yang terletak di regio yang luas dikromosom 6.
Kelompok tersebut yang menentukan ekspresi molekul-molekul permukaan sel tubuh.
- Aktivator transkrip MHCII berikatan dengan regio promotor dari gen MHCII.
Kegagalan autoregulasi
Regulasi imun berfungsi utk mempertahankan homeostasis. Gangguan dpt
terjadi pd presentasi antigen, infeksi yg meningkatkan respons MHC, kadar
sitokin yg rendah(misalnya TGF-beta) dan gangguan respons imun trhdp IL-2.
Pengawasan beberapa sel autoreaktif diduga bergantung pd sel Ts atau Tr. Bila
terjadi kegagalan sel Ts atau Tr, maka sel Th dpt dirangsang shg menimbulkan
autoimunitas.
Obat-obatan
Antigen asing dpt diikat oleh permukaan sel dan menimbulkan reaksi kimia dg
antigen permukaan sel tsb yg dpt mengubah imunogenitasnya. Trombositopenia
dan anemia hemolitik mrpkn contoh penyakit umum dr penyakit autoimun yg
dicetuskan obat
Imunologi Dasar FK UI
4. anemia pernisiosa
ditimbulkan defek pematangan sel darah merah karena gangguan
absorbsi vitamin B12.dengan keluhan lemas, pucat, tidak nafsu makan
dan berat badan menurun.
4. sindrom goodpasturede
adalah penyakit paru dan ginjal yang jarang tetapi progresif.
5. demam reuma
adalah gejala sisa nonsupuratif dari penyakit streptokok A, biasanya
berupa faringitis yang bermanifestasi 2-4 minggu pasca infeksi
akut.gambaran klinis yaitu artritis, karditis, chorea( gerakan tidak terkontrol,
tidak teratur dari otot muka, lengan dan tungkai).
7. skleroderma
penyakit yang kronis, proresif, menimbulkan cacat. Cirinya ialah
peningkatan endapan kolagen dikulit dan kadang diorgan internal.
8. trombositopenia idoplastik(TSI)
ditimbulkan oleh antibodi yang merusak trombosit.gambaran klinis adalah
perdarahan pada gusi dan saluran gastrointestinal dan kencing.
Sinar matahari (ultra violet) kulit merusak DNA dan jejas jaringan melepas
kandungan sel kompleks imun DNA atau anti DNA pelepasan mediator oleh sel darah
keluar dari jaringan.
Sumber : Robbins, Stanley L. & Ramzi Vinay Kumar. 2003. Buku Ajar
Patologi Robbins. Vol 1. Eds 7
Terasa sakit bila digerakkan karena terjadi penimbunan fibrin dan penggantian
tulang rawan oleh jaringan ikat sehingga sendi menyatu. Fibrin sendiri diproduksi
oleh IgG dan IgM. Kenapa pagi hari? Karena pada malam hari IgG dan IgM justru
membentuk fibrin. Karena sistem endokrin ikut berperan melalui pengaruhnya
terhadap imun, sedangkan pelepasan hormon mengalami peningkatan pada
malam hari hingga mencapai puncak pada esok harinya, dan penurunan pada
siang hari.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV jilid I dan II
Factor rematoid : autoantibody IgM yang diarahkan untuk melawan bagian Fc dari IgG yg
terdapat dalam cairan synovial.
RF dan IgG membentuk kompleks imun yg mengikat komplemen,menarik neutrofil,dan
menimbulkan cedera jaringan karena reaksi hypersensitivitas III.
Dapat dikatan SLE apabila ditmukan 4 atau lebih dari criteria berikut ini menurut ACR
1997:
a. Ruam malar
b. Ruam Diskoid
c. Fotosensitifitas
d. Ulserasi mulut
e. Arthritis
f. Serositis
g. Kelainan ginjal atau paru
h. Kelainan neurologis
i. Kelainan hematologic
j. Kelainan imunologi
k. Antibody antinuclear (+)
Kecurigaan akan peny SLE perlu dipikirkan bila dijumpai 2 atau lebih kriteria dibawah ini :
a. Wanita muda dg keterlibatan 2 organ atau lebih
b. Gejala konstitusional : kelelahan, demam, penurunan berat badan
c. Muskuluskeletal : artritis, arthralgia, myositis
d. Kulit : ruam kupu-kupu, fotosensitivitas
e. Ginjal : hematuria, proteinuria
f. Gastrointestinal : mual, muntah, nyeri perut
g. Paru-paru : pleurisy
h. Jantung
i. RES
j. Hematologi
k. Neuropsikiatri
Siti Setiati, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi keenam. Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 2014.