Pada akhir abad ke-19 terjadilah babak baru dalam sejarah Psikologi. Pada tahun 1879, Wilhem Wundt
(Jerman, 1832-1920) mendirikan laboratorium Psikologi pertama di Leipzig yang menandai titik awal
Psikologi sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri. Sebagai tokoh Psikologi Eksperimental, Wundt
memperkenalkan metode Introspeksi yang digunakan dalam eksperimen-eksperimennya. Ia dikenal
sebagai tokoh penganut Strukturalisme karena ia mengemukakan suatu teori yang menguraikan struktur
dari jiwa. Wundt percaya bahwa jiwa terdiri dari elemen-elemen (Elementisme) dan ada mekanisme
terpenting dalam jiwa yang menghubungkan elemen-elemen kejiwaan satu sama lainnya sehingga
membentuk suatu struktur kejiwaan yang utuh yang disebut asosiasi. Oleh karena itu, Wundt juga
dianggap sebagai tokoh Asosianisme.
Di Eropa muncul juga reaksi terhadap Wundt dari aliran Gestalt. Aliran Gestalt menolak ajaran
elementisme Wundt dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan (khususnya persepsi, yang banyak diteliti
aliran ini) haruslah dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh (suatu gestalt) yang tidak terpecah dalam
bagian-bagian. Diantara tokohnya adalah Max Wertheimer (1880-1943), Kurt Koffka (1886-1941),
Wolfgang Kohler (1887-1967) .Di Leipzig, pada tahun 1924 Krueger memperkenalkan istilah Ganzheit
(berasal dari kata da Ganze yang berarti keseluruhan). Meskipun istilah Ganzheit masih dianggap sama
dengan istilah Gestalt dan aliran ini sering tidak dianggap sebagai aliran tersendiri, namun menurut
tokohnya, Krueger, Ganzheit tidak sama dengan Gestalt dan merupakan perkembangan dari psikologi
Gestalt. Ia berpendapat bahwa psikologi Gestalt terlalu menitikberatkan kepada masalah persepsi objek,
padahal yang terpenting adalah penghayatan secara menyeluruh terhadap ruang dan waktu, bukan
persepsi saja atau totalitas objek-objek saja.
Perkembangan lebih lanjut dari psikologi Gestalt adalah munculnya Teori Medan (Field Theory) dari Kurt
Lewin (1890-1947). Mulanya Lewin tertarik pada faham Gestalt, tetapi kemudian ia mengeritiknya karena
dianggap tidak adekuat. Namun demikian, berkat Lerwin, sebagai perkembangan lebih lanjut di Amerika
Serikat lahir aliran Psikologi Kognitif yang merupakan perpaduan antara aliran Behaviorisme yang tahun
1940-an sudah ada di Amerika dengan aliran Gestalt yang dibawa oleh Lewin. Aliran psikologi Kognitif
sangat menitikberatkan proses-proses sentral (seperti sikap, ide, dan harapan) dalam mewujudkan tingkah
laku. Secara khusus, hal-hal yang terjadi dalam alam kesadaran (kognisi) dipelajari oleh aliran ini sehingga
besar pengaruhnya terutama dalam mempelajari hubungan antar manusia (Psikologi Sosial). Diantara
tokohnya adalah F. Heider dan L. Fertinger.Akhirnya, lahirnya aliran Psikoanalisa yang besar pengaruhnya
dalam perkembangan psikologi hingga sekarang, perlu mendapat perhatian khusus. Meskipun peranan
beberapa dokter ahli jiwa (psikiater), seperti Jean Martin Charcot (1825-1893) dan Pierre Janet 1859-1947)
tidak kurang pentingnya dalam menumbuhkan aliran ini, namun Sigmund Freud-lah (1856-1939) yang
dianggap sebagai tokoh utama yang melahirkan Psikoanalisa. Karena Psikoanalisa tidak hanya berusaha
menjelaskan segala sesuatu yang tampak dari luar saja, tetapi secara khusus berusaha menerangkan apa
yang terjadi di dalam atau di bawah kesadaran manusia, maka Psikoanalisa dikenal juga sebagai
Psikologi Dalam (Depth Pshology).
-Fungsionalisme
-Behaviorisme
-Gestaltpsychology
-Psychoanalyticpsychology
-Humanisticpsychology
Keenam aliran tersebut yang memperkaya dan memperlengkap ilmu pengetahuan psikologi modern.
Berikut ini akan diuraikan secara berturut-turut untuk mengetahui bagaimana konsep-konsep
pandangannya.
a.Strukturalisme
Psikologi muncul dan berkembang mulai tahun 1879 yaitu setelah didirikan laboratorium psikologi yang
pertama di Leipzig oleh Wilhem Wundt yang dikenal sebagai bapak pendiri psikologi. Dalam laboratorium
ini Wundt mempelajari dan meneliti jiwa lebih langsung dari filosof-filosof dan meniru kemajuan yang telah
dicapai dalam ilmu pengetahuan lainnya. Dengan menggunakan metode introspeksi secara eksperimental
mencoba melakukan penelitian yang dilakukan secara analisa elementer untuk menentukan pengalaman
kesadaran dengan menganalisa ke dalam unsur-unsurnya. Terbentuknya aliran ini didasari pada pendapat
bahwa psikologi sudah seharusnya mempelajari jiwa dari segi unsur-unsurnya dimana jiwa tersebut
tersusun. Helmhotz yang telah melatih Wundt dalam penelitian psikologi secara eksperimen dari Inggris.
Selain Wundt tokoh strukturalisme adalah Titchener, yang telah membawa paham strukturalisme Wundt
dan menyebarkan paham tersebut di Amerika Serikat. Paham dan pandangan psikologi Wundt jug
dikembangkan oleh murid-muridnya seperti Mc. Keen Cattel, Hugo Munsterberg dan psikiater Kraeplin
seperti yang telah diuraikan dalam sejarah.
b. Fungsionalisme
Seorang tokoh psikologi Amerika dan pelopor aliran fungsionalisme yaitu Wiliam James (1842-1910), telah
beranggapan bahwa pendapat Wundt dan pendapatnya telah keliru dan sesat apabila mengambil sasaran
penelitian / percobaan psikologinya untuk menemukan struktur dari pada pengalaman kesadaran manusia.
James berpendapat pengalaman kesadaran itu hakekatnya adalah suatu peristiwa atau proses bukan
diuraikan unsur-unsurnya. Aliran ini juga merumuskan jiwa adalah pemelihara kelangsungan hidup
sesorang dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya. Aliran fungsionalisme memandangnya secara
dinamis yaitu sebagai proses mental yang terjadi dalam suatu aktivitas psikologi tujuan dan fungsi. Tokoh-
tokoh yaitu John Dewey (1859-1952), James Mc Kenn Cattel (1866-1944), E.L. Trondike (1874-1949), dan
R.S.Woodworth (1969-1962).
c. Behaviorisme
Perkembangan aliran behaviorisme termasuk gerakan/alairan psikologi yang kuat dan berpengaruh. Tokoh
pendirinya adalah John B. Waston (1878-1958). Aliran ini menghimbau agar psikologi tidak memusatkan
perhatiannya untuk mempelajari gejala-gejala kesadaran atau dibawah sadar, tetapi sesuai dengan
tugasnya psikologi harus berupaya meramalkan apa yang sebenarnya yang mennjadi sasaran / tujuan
tingkah laku dan berusaha bagaimana agar orang dapat mengendalikan tingkah laku tersebut, tepatnya
ilmu pasti. Tokoh psikologi B. F. Skinner menyatakan lingkungan merupakan kunci penyebab terjadinya
tingkah laku. Untuk dapat memahami tingkah laku manusia kita harus perhatikan lingkungan individu
terhadap individu sebelum dan sesudah ia memberikan respon.
d. Gestalt Psychology
Aliran ini merupakan suatu protes terhadap pandangan strukturalisme. Pemikiran tentang gestalt ini
ditemukan oleh MaX Werthiemer (1880-1943) seorang psikolog Jerman. Gestalt berarti bentuk, pola
keseluruhan, dasarnya adalah unit (kesatuan) sedangkan alatnya yang dijadikan dasar adalah persepsi
(pengamatan/ penalaran). Para psikologi ini kebanyakan perhatian/studinya ditujukan kepada prinsip-
prinsip dasar penyelenggaraan proses pengamatan. Pemuka yang lain adalah Kurt Koffka (1886-1941),
Wolfgang Kohler (1886-1967).
e. Psychanalytic psychology
Aliran ini muncul pada tahun 1900 dan aliran ini muncul pandangan psikologi yang dikembangkan melalui
dasar-dasar tinjauan klinis-psikiatris oleh aliran psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund Freud seorang
Psikiater Australia. Pengobatan dilakukan melalui kejadian-kejadian yang dialami pasien yang mengalami
gangguan kejiwaan, disinilah teori kepribadian dan suatu pendekatan psikoterapi dikarenakan mental
manusia itu berbeda.
f. Humanistic Psychology
Aliran humanisme sebagai bantahan dan kurangnya aliran behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran
humanisme ini pada dasarnya mengakui bahwa pengalaman dan masa lalu itu mempengaruhi kepribadian,
tetapi harus diakui pentingnya kedudukan free will yaitu dasar kemauan bebas manusia untuk membuat
keputusan bagi dirinya untuk menentukan dirinya sendiri. Aliran ini tidak menggunakan eksperimen
dilaboratorium seperti penelitian dengan mengawasi tingkah laku dan perkembangan pada binatang akan
tetapi humanisme lebih menekankan pentingnya peran factor suyektif seperti : gambaran dari seseorang,
penilaian diri dan kerangka sasaran atau cita-cita ideal.
Ke enam aliran yang telah diuraikan diatas menjadi konsep yang selalu digunakan para psikologi sampai
saat ini untuk meneliti/mengamati jiwa manusia. Para psikologi saat ini tidak menganut aliran karena
mereka mengembangkan dan mengguanakan teori psikologi yang lebih objektif dari aliran tersebut, saling
melengkapi, dan saling menyempurnakan satu sama lian.
4. Fungsi Psikologi
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa
tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.
Psikologi sangat sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga psikologi mampunyai banyak
fungsi mempelajari psikologi, diantaranya:
-untuk memperoleh pengetahuan tentang perilaku, kodrat, tabiat atau pribadi manusia sehingga berbagai
masalah sosial akan dapat dipecahkan dengan berbekal ilmu psikologi tersebut.
-dengan psikologi kita dapat lebih mengenal siapakah aku dan orang lain sehingga kita dapat bergaul dan
menyesuailkan diri dengan orang lain.
-psikologi sangat dibutuhkan oleh mereka yang dalam kehidupannya selalu berhubungan dengan orang
lain.
-dengan mempelajari psikologi, berarti ada usaha untuk mengenal da memahami manusia sehingga kita
dapat menguraikan dan menggambarkan tingkah laku dan kepribadian manusia beserta aspek-aspeknya.
Sumber : http://vijaymorales.blogspot.co.id/2011/04/sejarah-perkembangan-psikologi.html
PSIKOLOGI UMUM DAN PERKEMBANGAN
A. Pengertian Psikologi
Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tingkah laku atau kegiatan psikis individu dalam hubungannya
dengan lingkungan
B. Tujuan mempelajari Psikologi
Dapat memiliki tiga kemampuan dasar:
1. Understanding : memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip
psikilogi yang umumnya mendasari tingkah laku.
2. Predicting: Berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan mampu
mendeteksi permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di
lapangan pendidikan.
3. Controlling : mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi permasalahan
kependidikan dengan Psikologis.
C. Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
* Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
* Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa
tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
* Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya
berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau ''treatment'' serta rehabilitasi
atau perawatan.
D. Cabang-Cabang Psikologi
1. Psikologi Teoritis 3. Psikologi Terapan
2. Psikologi Empiris -Psikologi Pendidikan
- Psikologi Umum -Psikologi Perusahaan.
- Psikologi Khusus -Psikologi Medis
-Psikologi Sosial -Psikologi Kriminal.
-Psikologi Deferensial. -Psikologi Klinis.
-Psikologi Tipology
-Psikologi Perkembangan.
-Psikologi Dinamika
-Psikologi Bangsa.
-Psikologi Hewan.
E. Metode Psikologi
Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti
mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan
apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan
penelitiannya, dan sebagainya.
Observasi Ilmiah
Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan
dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku
yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku
pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang
dalam bencana alam, dan sebagainya.
Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui jiwa
orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin
diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga
dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.
Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat
menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa
sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis
pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang
diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui
hal-hal yang diselidiki.
Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes.Metode ini menggunakan
alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah
terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan
seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang
yang diperiksa itu.
.Metode dan sumber memperoleh data
1. Metode Observasi. 3. Metode Klinis
a.Metode Introspeksi (Retrospeksi) 4. Metode Eksperimen
b.Metode Instrospeksi eksperimental. a. Metode Eksperimen.
c.Metode Ekstrospeksi b. Metode Tes
2. Metode Pengumpulan
a.Metode Pengumpulan material.
b.Metode Biografi dan otobiografi
c.Metode Angket.
F. Pendekatan Psikologi
Pendekatan perilaku
Menurut pendekatan behaviorisme /perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas
rangsang/stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu
kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner,
dan melahirkan banyak sub-aliran.
Pendekatan kognitif
Pendekatan psikologi kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana
individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus
sebelum melakukan reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S - O - R. Individu menerima
stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang
tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau motivasi/dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan
akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
Pendekatan fenomenologi
Pendekatan psikologi humanistic/fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman
subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan
dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran
atau aktualisasi diri nya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena
tentang dirinya.
G. Kajian psikologi
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya
dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial.
Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat
dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi
sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat
membentuk kepribadian khas dari individu tersebut
2. Psikologi sosial
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
:* studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
:* studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial,
perilaku meniru dan lain-lain
:* studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerja tim kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3. Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial,
karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara
individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar,
kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
H. Manusia sebagai obyek Psikologi
Firman Allah Q.S.At Tin 4-6)
1. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya .
2. Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi
mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
Manusia disebut:
1.Homo Educandum
2.Homo Estetika
3.Homo Socius
4.Homo Sapiens
5.Homo Homini Lupus
6.Homo Religius
I. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu
bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan
dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an
yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Laboratorium Wundt:
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di ''University of Leipzig'',
Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia
telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat
psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula
sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Berdirinya Aliran Psikoanalisa:
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund
Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud
tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus
pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.
J. Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum
Wilhelm Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi
sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan
bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk
pragmatisnya di benua Amerika.
Ilmu Jiwa Ketika masih cabang Filsafat Psikologi Ilmu yang otonom
-Memisahkan jiwa dan raga. Tidak memisahkan jiwa dan raga
-Jiwa tidak berubah Jiwa merupakan 1 kesatuan.
-Jiwa menjadi daya-daya - W. Wundt
- Plato. - S. Freud
- Aristoteles - Alfred adler
- Descartes - CG. Jung
- John Locke
K. Wilayah Terapan Psikologi
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun
demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini
rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada sebuah perusahaan, atau
sebaliknya.
1. Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan
kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak
2. Psikologi industri dan organisasi
Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu
pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu
organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya
3. Psikologi kerekayasaan
Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan
kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (''human error'')
4. Psikologi klinis
Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan
keadaan psikologis individu ke ambang [[normal]].'''
Psikologi kontemporer
Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:
A. Psikologi Fakultas : Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan,
menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa fakultas yang meliputi berpikir,
merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui
subfakultas ingatan/memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
B. Psikologi Asosiasi : Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses
psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide, yaitu bahwa ide masuk melalui indera/alat indera dan
diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.
Sumber:
Alisuf Sabri, Psikologi Umum dan Perkembangan
Drs. Alex Sobur, M.Si. Psikologi Umum.
Drs. H.Abu Ahmadi dan Drs. Munawar Soleh, Psikologi Perkembangan.
Elizabeth Hurlock, Child Development.
Linda Davidof, Pengantar psikologi
Rita L. Atkinson, Pengantar Psikologi.