Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan dapat diselesaikan tepat waktu yaitu
selama 210 hari kalender, tepat biaya sesuai dengan HPS dan tepat mutu sesuai dengan Kontrak Kerja.
TAHAPAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI - JANGAILULU 15 KM
S TA RT
MOBILISASI
Belum ok
CHECK SURVEY 0 % DATA SURVEY
Belum
ok
SHOP DISAIN
DRAWING & CHECK
KONTRAKTOR
VOLUME
Belum
CHECK
Belum
GALIAN/PEMBERSIHA
N & PENGUPASAN
LAHAN SIAP
Belum
CHECK
Ok
1
PEMBENTUKAN BADAN
JALAN
CHECK
OK
TIMBUNAN PILIHAN
TIMBUNAN PILIHAN
SIAP
Belum
CHECK
ok
SELESAI
2
Pelaksanaan Pekerjaan PEMBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI JANGAILULU 15 KM, meliputi:
I. UMUM
1. Pekerjaan Mobilisasi
2. Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
II. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH
1. Galian Biasa
2. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
3. Penyiapan Badan Jalan
4. Pembersihan dan Pengupasan Lahan
I. DIVISI 1 UMUM
1. MOBILISASI
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan tergantung pada jenis dan volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan dibagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak,
dan secara umum harus memenuhi berikut:
1. Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp kontraktor dan
kegiatan pelaksanaan.
2. Mobilisasi Pelaksana Jalan yang memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan
pekerjaannya.
3. Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan dalam Kontrak.
4. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam
penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan
menurut Kontrak ini.
5. Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor, jika perlu termasuk kantor lapangan, tempat
tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.
3
PROGRAM MOBILISASI
1) Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, kami akan melaksanakan Rapat Pra Pelaksanaan
(Pre Construction Meeting) yang dihadiri pihak Penyedia Jasa, Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi
Pekerjaan (bila ada) dan Konsultan Pengawas untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun
yang non teknis dalam proyek ini.
2) Dalam waktu 14 hari setelah Rapat Pra Pelaksanaan, kami akan menyerahkan Program Mobilisasi dan
Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.
3) Program mobilisasi harus menetapkan waktu untuk semua kegiatan mobilisasi yang disyaratkan dan
harus mencakup informasi tambahan berikut :
a) Lokasi base camp dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan yang menunjukkan
lokasi kantor, bengkel, gudang, peralatan, serta laboratorium bilamana fasilitas tersebut
termasuk dalam cakupan Kontrak.
b) Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum
dalam Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama dengan usulan cara
pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan.
c) Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang diusulkan dalam Penawaran harus
memperoleh persetujuan dari Direski Pekerjaan.
d) Suatu daftar detail yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan agar aman dilewati
alat-alat berat, usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai dan tanggal selesai
untuk perkuatan setiap struktur.
e) Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan
tiap kegiatan mobilisasi utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan persentase
kemajuan mobilisasi.
4
6. Kantor lapangan dan gudang sementara harus didirikan diatas pondasi yang mantap dan dilengkapi
dengan penghubung dengan untuk pelayanan utilitas.
7. Bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk bangunan dapat baru atau bekas pakai,
tetapi dengan syarat harus dapat berfungsi, cocok dengan maksud pemakaiannya dan tidak
bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
8. Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus ditimbun dan diratakan sehingga layak untuk
ditempati bangunan, bebas dari genangan air, diberi pagar keliling, dan dilengkapi minimum dengan
jalan masuk dari kerikil serta tempat parkir.
5
TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk melaksanakan pekerjaan selanjutnya, kami akan memastikan kesiapan personil, peralatan dan material
utama yang dibutuhkan di lokasi pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan diuraikan sesuai tahapan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan sebagai berikut :
GALIAN BIASA
Pekerjaan ini kami laksanakan mencangkup penggalian, penanganan, pembuangan dan penumpukan tanah atau
batu / bahan lainnya dari daerah rencana pelebaran jalan,
Penggalian mengikuti gambar kerja dengan pengecekan elevasi dan volume kerja secara kontinyu,
Peralatan :
- Excavator
- Dump Truk
- Alat Bantu
Material :
- Tidak ada bahan yang diperlukan
URUTAN KERJA :
1. Pengukuran awal dilaksanakan untuk membuat shop drawing dan disetujui direksi lapangan,
2. Patok stakeout tanda penggalian dipasang berdasarkan gambar,tanah yang akan digali berada disisi dan
pada badan jalan, untuk pelebaran jalan,
3. Pengukuran dan pembuatan profil sementara yang terbuat dari papan harus dilakukan sebelum pekerjaan
galian dilaksanakan,
4. Clearing, grubbing, stripping & access road untuk mobilisasi, merupakan kegiatan awal mengacu kondisi
lapangan,
5. Selama pekerjaan galian berlangsung di lokasi-lokasi yang rawan terhadap genangan air perlu dibuatkan
saluran pembuang atau proses dewatering untuk membebaskan daerah galian dari gangguan air,
6. Pekerjaan galian dilaksanakan hingga mencapai level yang sudah ditentukan mengacu dari gambar kerja
yang sudah disetujui,
6
7. Pekerjaan galian akan dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara Excavator untuk menggali dan
Dump truck untuk mengangkut hasil galian ke tempat lokasi pembuangan (disposal area= sekitar area
proyek) atau tempat timbunan jika tanah hasil galian dapat dipakai sebagai bahan timbun sesuai spesifikasi
dan sepengetahuan direksi,
Jalan Existing
7
TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN
Peralatan :
- Wheel Loader
- Dump Truk
- Motor Grader
- Tandem Roller
- Water Tanker
- Alat Bantu
Safety : Pakaian APD
- Safety Shoes
- Helem
- Sarung tangan
- Rambu Keselamatan Lalu Lintas
Material :
- Material Timbunan
URUTAN KERJA :
Setelah pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian selesai dilaksanakan, selanjutnya dilaksanakan
pekerjaan Timbunan Pilihan dari Sumber Galian. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk meningkatkan daya
dukung pada Badan jalan dan keamanan bagi pengguna jalan. Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu pengujian material (Quality control)
Bahan Timbunan Pilihan yang akan digunakan dan pada saat pelaksanaan sesuai Spesifikasi Teknik yang
disyaratkan,
2. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui,
3. Material Timbunan Pilihan dicampur (Blending) di Base camp dengan menggunakan wheel loader dengan
komposisi sesuai Quality control yang telah disetujui kemudian dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan
dump truck,
4. Material Timbunan Pilihan dihampar dengan Motor Grader dan pekerja merapihkan bagian tepi hamparan
/kelebihan material oleh pekerja dengan lebar dan ketebalan padat sesuai gambar rencana,
5. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan
dipadatkan dengan menggunakan vibratory roller dan di rapikan dengan Motor Grader,
6. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu,
7. Pengawasan dan Pengukuran tinggi permukaaan timbunan (leveling) dilakukan dengan alat ukur optikal.
Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test Sand cone untuk
mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam Spesifikasi teknis.
8
Lokasi Kerja
Quarry
1 M. Pilihan
2
3 2
4 3 Timbunan Pilihan
Badan Jalan Yang Sudah Terbentuk
9
PENYIAPAN BADAN JALAN
Peralatan :
- Motor Grader
- Vibrator Roller
- Alat Bantu
Safety : Pakaian APD
- Safety Shoes
- Helem
- Sarung tangan
- Rambu Keselamatan Lalu Lintas
Material :
- Tidak ada Material yang dibutuhkan
URUTAN KERJA :
1. Sebelum pelaksanaan dilakukan pengukuran elevasi terhadap lokasi pekerjaan untuk memastikan
ketepatan elevasi jalan sesuai gambar rencana,
2. Motor Grader meratakan hasil galian/ timbunan sesuai elevasi,
3. Vibrator Roller memadatkan permukaan yang telah diratakan oleh Motor Grader,
4. Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar Untuk mencapai kadar air optimum
sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi,
5. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu,
10
PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN LAHAN
Pekerjaan Pembersihan meliputi pembersihan semak belukar, pemangkasan rumput dan ilalang serta
pembersihan kotoran pada daerah lokasi pekerjaan berdasarkan petunjuk Direksi Teknik. Pekerjaan dilakukan
secara mekanis menggunakan Excavator. Akar tetumbuhan dibongkar, semua kotoran dibuang ketempat yang
telah ditentukan. Daerah yang berlubang ditimbun kembali dan dipadatkan sehingga lapangan siap digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
Akar tetumbuhan dibongkar, semua kotoran dibuang ketempat yang telah ditentukan. Daerah yang berlubang
ditimbun kembali dan dipadatkan sehingga lapangan siap digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Hasil-hasil
dari pembersihan (rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak dan sampah lainnya) harus dibakar
sampai habis pada lokasi yang aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa
pembakaran yang dipastikan tidak ada lagi api yang menyala/membara harus ditanam dan diurug kembali
secara rapi.
Pembersihan dan pengupasan lahan juga dilakukan terhadap permukaan tanah yang telah bebas dari pepohonan
besar. Akar tetumbuhan dan semak belukar dikupas menggunakan Dozer dan dibantu Excavator. Pengupasan
dilakukan hingga mencapai kedalaman yang sesuai dengan gambar rencana dan memadai untuk pembuatan
badan jalan. Hasil pengupasan berupa sampah diangkut dengan Dump Truck dan dibuang ketempat yang aman
dan tidak mengganggu proses pelaksanaan pekarjaan selanjutnya.
Pembersihan dan pengupasan lahan harus terdiri dari pembersihan semua pohon dengan diameter lebih kecil
dari 15 cm, pohon-pohon yang tumbang, halangan-halangan, semak-semak, tumbuh-tumbuhan lainnya,
sampah, dan semua bahan yang tidak dikehendaki, dan harus termasuk pembongkaran tunggul, akar dan
pembuangan semua ceceran bahan yang diakibatkan oleh pembersihan dan pengupasan sesuai dengan
Spesifikasi ini atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini juga harus termasuk
penyingkiran dan pembuangan struktur-struktur yang menghalangi, mengganggu, atau sebaliknya menghalangi
Pekerjaan kecuali bilamana disebutkan lain dalam Spesifikasi ini atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
11
Pada daerah galian, semua tunggul dan akar harus dibuang sampai kedalaman tidak kurang dari 50 cm di bawah
permukaan akhir dari tanah dasar. Pada daerah di bawah timbunan, di mana tanah humus atau bahan yang
tidak dikendaki dibuang atau yang ditetapkan untuk dipadatkan, semua tunggul dan akar harus dibuang sampai
kedalaman sekurang-kurangnya 30 cm di bawah permukaan tanah asli atau 30 cm di bawah alas dari lapis
permukaan yang paling bawah. Pengupasan saluran dan selokan diperlukan hanya sampai kedalaman yang
diperlukan untuk penggalian yang diusulkan dalam daerah tersebut.
Pada daerah di bawah timbunan badan jalan yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus
menyingkirkan semua tanah humus dan membuangnya di lahan yang berdekatan atau diperintahkan. Secara
umum tanah humus hanya termasuk pembuangan tanah yang cukup subur yang mendorong atau mendukung
tumbuhnya tanaman. Tidak ada pembuangan tanah humus yang keluar dari lokasi yang ditetapkan dengan
kedalaman yang kurang dari 30 cm diukur secara vertikal atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, dan tanah humus itu harus dibuang terpisah dari galian bahan lainnya.
XI KONTROL KUALITAS
Tujuan dari kontrol kualitas adalah agar kualitas struktur yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Pengontrolan terhadap kualitas sangat penting untuk menjamin kekuatan struktur yang telah
direncanakan. Pengontrolan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
12
2. Kontrol kualitas pekerjaan
Pengendalian ini untuk mengontrol apakah hasil pelaksanaan telah memenuhi standard dan spesifikasi yang
telah ditentukan. Sehingga bila terjadi kesalahan atau kekurangan bisa diperbaiki, dan untuk mencegah
kesalahan bisa terjadi selanjutnya.
Metode-metode yang bisa dilakukan dalam melakukan pengawasan kualitas mutu pekerjaan antara lain:
1. Pengawasan langsung secara visual
2. Pengukuran langsung di lapangan
3. Kontrol dengan hitungan
4. Pengujian di lapangan
Kontrol kualitas pekerjaan dilakukan untuk mengawasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
5. Kontrol waktu
Pengendalian waktu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Kegiatan
ini bertujuan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang telah
direncanakan, dan juga agar pekerjaan dapat menghindari kerugian, baik kerugian waktu maupun biaya.
Pengendalian dilakukan dengan Time Schedule dan Network Planning.
13
XII PENUTUP
1. Tahap Pemeliharaan
Meliputi kegiatan perbaikan atau mengganti pekerjaan yang rusak selama dalam masa pemeliharaan, mulai
dari Provisional Hand Over ( PHO ) sampai dengan Final Hand Over ( FHO ). Semua kegiatan serah terima
pekerjaan dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani kedua belah pihak.
2. Sistim Mutu
Untuk mengetahui kesempurnaan dari sistem kerja dan penggunaan bahan, maka dilakukan pengetesan
terhadap item pekerjaan yang membutuhkan proses uji. Proses ini juga dilakukan pada tahap awal guna
mendapatkan Job Mix Formula ( JMF ) yang merupakan panduan pelaksanaan pekerjaan.
14