Makalah Seksual Bebas
Makalah Seksual Bebas
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang
dimulai umur 8 14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah
bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder,
misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan
tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada
suara dan tumbuh jakun. Sebagian besar remaja umur kawin pertama dalam usia belia (<19 tahun).
Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti
dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa
dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya
mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya
globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan
yang asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai
contoh kebudayaan seks bebas itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan
bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul
antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling
berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan
pacar.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap
kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang tidak mempunyai
status.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh
yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu
mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan
seks adalah masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia. Kita telah
mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang
mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya
Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Selain itu, Banyaknya media remaja
yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh
(permissif ) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan
seks. Karena di beberapa negara Barat, perilaku seks bebas remaja memang tinggi sekali. Mereka
para orang negara barat menganggap bahwa seks bebas adlah suatu yang wajar, karna sebagian
besar mereka disana melakukan seks bebas. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya budaya
serta norma-norma yang mereka junjung, sedangkan di Indonesia sendiri ada budaya serta norma-
norma yang harus kita junjung hal tersebut seharusnya dapat menjauhkan diri kita dari seks bebas.
B. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada pada kalangan remaja dan mahasiswa diperlukan
suatu batasan masalah untuk dapat memberikan gambaran yang terarah, terperinci dan tidak
menyimpang dari apa yang telah diuraikan dalam perumusan masalah, serta dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik.
C. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diambil dalam Seks Bebas Di Kalangan Remaja dan Mahasiswa adalah
:
1. Apakah yang dimaksud dengan seks bebas?
2. Apakah faktor faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas?
3. Apa akibat dari seks bebas?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah seks bebas?
5. Bagaimana Pandangan islam terhadap seks bebas?
D. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan seks bebas.
3. Mengetahui akibat dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas.
5. Mengetahui hukum seks bebas dalam agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan
24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan
yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Sedangkan mahasiswa sudah bisa
dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya,
karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang berhak
mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari
pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode
etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia
sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non muhrim) merupakan hal yang tabu. Dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya
Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja dan
mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagi jalan
halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan alasan
mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks bebas tersebut
tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era globalisasi
informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di
jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme
dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran.
Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka seorang remaja
ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk melakukan seks bebas.
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi
masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah
jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh
para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah
penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar
nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat
khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah
merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja mengaku pernah melakukan hubungan
seks, ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan
tampaknya berkembang semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan umumnya
masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun
dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan
mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di
katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam
bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap
berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak
harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum
melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita,
keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah
sebagai berikut:
3. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas.
Tetapi tergantung pada diri masing-masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan
orang tua dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja atau mahsiswa
memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka melakukan seks bebas seperti rumah yang
nyaman dari perhatian warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bias digunakan oleh para remaja dan
mahasiswa untuk melakukan seks bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat menjadi
tempat seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu jangan biarkan si
anak berduaan dirumah.
5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja
perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya,
maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda
tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal
keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang
tidak terkendali. Namun semuanya kembali ke diri kita sendiri, mau menjadi orang yang seperti
apa kita ? Jauhilah pergaulan bebas dan hal hal negatif yang berdampak sangat merugikan bagi
diri kita sendiri.
Kita harus dapat menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan
agama dan norma hukum yang berlaku agar terhidar dari hal-hal tersebut.Ingat lah kita sebagai
remaja adalah calon penerus bangsa di masa depan, oleh karena itu jika kita melakukan hal-hal
yang negatif tersebut mau jadi apa negara kita nanti ! Maka mulai sekarang cobalah untuk
mendekatkan diri kepada Tukan YME untuk mempertebal keimanan kita, karena iman adalah
dasar yang paling utama di dalam diri kita sendiri.
Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat negatif
bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu
merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya
bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
a) Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia
serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada
pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia,
terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat
perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
g) Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku
akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
h) Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti
penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17
tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.
i) Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut. Hal
tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.
j) Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karna
ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut
terhadap hukuman Tuhan.
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya.
Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar.
5. Pendidikan.
Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri,
mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa
harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan tidak tanpa
beban dan tanpa mengikuti orang lain.
13. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai
salah satu solusi atas seks bebas. Karna pada dasarnya pacaran yang baik adalah pacaran setelah
menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan lawan
jenis apakah hubungan ini mengarah pada sex bebas atau tidak, untuk memperoleh kepastian
alangkah baiknya jika mengetahui tahapan-tahapan menuju sex bebas Berikut ini ada tahapan-
tahapan yang dilakukan remaja dan mahasiswa sehingga mereka melakukan seks bebas:
Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik
dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan.
Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari
setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya..
Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah dengan menegakkan hukuman
bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam dengan
lemparan batu hingga meninggal agar seluruh anggota tubuhnya merasakan siksaan itu sebagai
hukuman bagi keduanya. Keduanya dilempar dengan batu sebagai gambaran bahwa mereka telah
menghancurkan suatu rumah tangga, maka keduanya dirajam dengan menggunakan batu-batu dari
bangunan yang telah mereka hancurkan itu. Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka
dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya
selama satu tahun. Di Indonesia tidak dapat memberlakukan hukum rajam karena indonesi
merupakan negara yang domokrasi, hukum rajam berlaku di negara islami seperti arab.
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-
menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan
tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang
memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah
pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan
unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam
memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya
ketimbang dengan orang tua sendiri. Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu
bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara
vulgar.
Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku
dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat
berabahaya bagi kelanjutan dawah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang begitu besar
tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik. Padahal Islam
telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga
dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
- Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga manusia
merasa takut untuk berbuat zina.
- Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa
berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
- Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa dikarenakan banyak faktor, yang
paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman, hal tersebut membuat pergaulan menjadi
bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu
contohnya dalam berpacaran. Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai batasan
serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan dampak positif
seperti halnya seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir
bahwa melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang. Pergaulan remaja yang bebas
sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu
sendiri maupun lingkungannya. Seks bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku
sekolahnya, sama halnya juga para mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar
nikah. Selain itu, hamil diluar nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi
ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai
remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks
yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa
terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan
generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke
depan.
B. Saran
Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan adalah :
1) Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam
membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar
mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2) Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal
diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang
bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada
perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap
meningkatkan pula keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3) Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut ambil bagian
dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga
tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara langsung, misalnya dengan kegiatan.
Keolahragaan, pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan
bakat masing-masing.