Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) Aktiva tetap
adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun
terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.
Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relative permanen dan
digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjual belikan.
Karakteristik Aset Tetap
Memiliki nilai yang material, harga aset tersebut cukup signifikan contohnya tanah,
bangunan, mesin dan kendaraan dll.
Memiliki masa manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku dan nilai manfaat
ekonominya bisa diukur dengan handal.
Aset digunakan dalam aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual lagi seperti
barang dagang/persediaan atau investasi) misal, mobil bagi dealer mobil diakui
sebagai "persediaan" bukan aktiva tetap sedangkan bagi perusahaan manufakture
mobil diakui sebagai "Aktiva Tetap" bukan persediaan.
Aset Tetap yang umumnya tak terbatas misalnya tanah untuk letak perusahaan,
peternakan dan pertanian.
Aset Tetap yang umumnya terbatas, dan jika asetnya telah habis penggunaannya bisa
diganti oleh aset sejenis. contohnya mesin, peralatan, meubeler dan yang lainnya.
Aset Tetap yang umumnya terbatas dan jika penggunaannya telah habis tidak bisa
diganti dengan aset sejenis misal tambang dan sumber alam yang lain.
Menurut Sofyan Syafri asset tetap terbagi menjadi beberapa sudut, yaitu:
Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets), misalnya hak patent, trademark, goodwill,
franchise dll
Bangunan, gedung yang berdiri pencatatannya dipisah dari lahan yang menjadi
lokasinya
Lahan, sebidang tanah kosong maupun yang sudah ada bangunannya, pencatatannya
dipisah dengan bangunan.
Mesin, didalamnya termasuk peralatan yang menjadi komponen/bagian dari mesin
Kendaraan, semua jenis kendaraan seperti kendaraan bermotor, alat pengangkut dan
yang lainnya
Perabot, semua yang merupakan isi dari gedung. misalnya perabotan kantor,
perabotan pabrik,
Inventaris, peralatan yang digunakan seperti inventaris gudang, inventaris kantor dan
yang lainnya.
harga beli + semua biaya yang timbul dari proses pembelian hingga siap operasi
Aset tetap yang diperoleh dengan dibeli secara tunai dicatat sebesar nominal yang
dibayarkan, yang terdiri atas harga beli aset tetap termasuk juga didalamnya bea impor dan
PPN masukan ditambah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tetap
tersebut seperti beban angkut, biaya pasang, ongkos balik nama, beban bongkar muat, juga
biaya seperti membayar profesional yang dibutuhkan. Dan jika dalam pembelian tunai aset
tetap terdiri dari berbagai macam aset tetap, maka harga pokok masing masing aset tersebut
ditetapkan berdasar harga pasar relatif, jika harga pasar relatif tidak diketahui, alokasi harga
perolehan aset bisa dilakukan berdasar surat bukti dari suatu entitas/lembaga independen
misalnya pajak.
Contoh Soal
PT Blimbing yang beroperasi di Kota Malang membeli sebuah mesin dari perusahaan
supplier di Surabaya seharga Rp 1000, Pph 22 sebesar 7.5% PT Blimbing, mesin dikirim via
kurir yang ditunjuk, ongkos kirim dari Surabaya ke Malang sebesar Rp 100, dan instalasi
pemasangan mesin memakan biaya Rp 50, dan asuransi pengiriman sebesar Rp 15
* Penilaian Aset:
Jika di uraikan, semua pengeluaran untuk memperoleh mesin tersebut adalah sebagai berikut
:
Pembelian 1000
Pph 22 75
Ongkos Kirim 100
Asuransi 15
Biaya Instalasi 50
1240
Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.240 merupakan harga perolehan atas mesin
tersebut
* Pengakuan Aset (pencatatan)
Pencatatan wajar:
Pertanyaannya: Apa alasan mengapa pada penjurnalan yang pertama dikatakan wajar
sedangkan penjurnalan kedua tidak wajar ? Ini dikarenakan, hendaknya pengeluaran/biaya
yang dikeluarkan diakui saat periode dimana manfaat atas pengeluaran tersebut akan
didapat/diperoleh.
Dalam contoh tadi, apabila dilakukan penjurnalan seperti yang kedua, maka ketika penutupan
buku akan terlihat beban yang sangat tinggi, ataupun bahkan mungkin PT. Blimbing terlihat
seperti mengalami Rugi yang sangat besar karena pembebanan biaya kirim dan biaya instalasi
secara bersamaan. Sementara itu aset tetap mesin yang diperoleh masih belum menghasilkan
produk (output), atau masih tidak memberikan manfaat dan pada periode berikutnya laba
akan nampak tinggi karena biaya yang diakui saat pembelian mesin yang sudah dimanfaatkan
tidak ada karena sudah diakui saat periode pembelian..
Pencatatan menjadi wajar jika semua biaya biaya yang dikeluarkan tadi dikapitalisi atau
diakui sebagai harga perolehan mesin lalu kemudian pembebanannya dialokasikan secara
bertahap pada periode berikutnya, periode dimana manfaat aset tetap mesin tersebut
dirasakan.
Apabila aset tetap yang dibeli secara gabungan, atau lebih dari satu jenis aset tetap,
harga perolehannya dialokasikan atau dibagi kepada masing masing aset tersebut.
pengalokasian harga perolehan gabungan berdasar pada perbandingan nilai wajar pada tiap
aset yang bersangkutan.
Contoh :
Suatu tanah, bangunan dan peralatan diperoleh dengan harga Rp.8000, menurut taksiran
fiskus, harga masing-masing aktiva tersebut adalah : Tanah Rp. 3.100, bangunan Rp. 2.500
dan peralatan Rp. 1.500 maka untuk menentukan harga perolehan masing-masing aktiva
tersebut adalah :
Aktiva tetap yang diperoleh dengan pembelian angsuran, dalam menentukan harga
perolehannya tidak termasuk bunga didalamnya. Bunga yang timbul dibebankan pada saldo
yang belum dibayar atas kontrak dicatat sebagai biaya.
Contoh :
Pada tanggal 2 januari 2014 PT. Foraz membeli sebuah gedung dengan cara mencicil seharga
Rp. 100.000.000 dengan uang muka Rp. 25.000.000 sisanya diangsur setiap akhir tahun
selama tiga tahun dengan bunga 5% per tahun.
Notes :
* Contract Payable (utang) Rp 75.000.000 dibagi 3 tahun = Rp 25.000.000
** Bunga 5% dari Saldo utang kontrak: 5% x Rp 75.000.000 = Rp 3.750.000
Ada beberapa kemungkinan kombinasi yang terjadi atas pertukaran aset tetap diatas, juga
bagaimana perlakuan dalam akuntansinya:
Harga pasar aktiva tetap diketahui dan tidak disertai dengan arus kas
Aset tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga pasar aset tetap dan mempunyai bukti
transaksi yang memadai. Apabila kedua aset keabsahan buktinya sama sama kuat, maka yang
dicatat dan diakui adalah harga pasar aset yang diserahkan, akan tetapi apabila aset yang
diterima mempunyai bukti transaksi yang lebih lengkap dan lebih handal keabsahannya maka
aset tetap perolehannya diakui sebesar aset yang diterima.
Harga pasar aset tidak diketahui baik sejenis ataupun beda jenis
Perolehan aset diakui sebesar nilai buku aset tetap yang dikeluarkan. akumulasi
penyusutan aset tetap yang dikeluarkan/diserahkan perlu dihapus dalam kasus ini.
Aset Tetap tidak sejenis, harga pasarn aset diketahui, ada/disertai arus kas
Arus kas masuk, artinya ada laba dari pertukaran aset tetap, diakui laba
pertukaran
Arus kas keluar, artinya ada rugi dari pertukaran aset, diakui rugi pertukaran
Aset yang ditukar sejenis, Harga pasar aset diketahui,disertai arus kas
Perhitungan :
Jurnal :
Poin poinnya:
Perolehan aset tetap diakui sebesar Harga Pasar saham yang dikeluarkan pada saat
pembelian aset terjadi.
Apabila harga pasar lebih besar/tinggi dari harga nominalnya maka diakui adanya
premiun (Agio Saham)
Apabila harga pasar lebih kecil dari harga nominalnya, maka diakui adanya Discount
(Disagio Saham)
Contoh Kasus :
PT. Foraz menukar 2.000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 10.000/lembar,
diketahui pada saat pertukaran harga pasar saham Rp. 11.000 /lembar, maka
Jurnal :
Contoh :
PT. Foraz memperoleh sumbangan atau hadiah dari pemerintah berupa tanah dan bangunan
dengan nilai masing-masing Rp. 40.000.000,00 dan Rp. 60.000.000,00
Jurnal :