Anda di halaman 1dari 6

41

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kematian Janin Dalam Kandungan

Dari hasil penelitian dapat diketahui pengetahuan ibu hamil tentang

kematian janin dalam kandungan sebagian besar berpengetahuan kurang

sebanyak 14 orang (66,67) pada umur 20-35 tahun dan sebagian kecil

berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (14,28%).

Menurut Wawan (2015) Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap satu objek

tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada

waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Hasil penelitian sesuai dengan teori Wawan (2015) dimana

pengetahuan ibu hamil tentang kematian janin dalam kandungan sebagian

besar berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang (66,67%). Hal ini

disebabkan karna ibu kurang berminat mencari informasi tentang kematian

janin dalam kandungan.


42

5.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kematian Janin Dalam Kandungan

Berdasarkan Umur

Dari hasil penelitian dapat diketahui pengetahuan ibu hamil tentang

kematian janin dalam kandungan berdasarkan umur sebagian besar

berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (63,16%) pada umur 20-35

tahun dan tidak terdapat berpengetahuan baik dan cukup pada umur <20

dan >35 tahun.

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003) dalam buku

Wawan (2015), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Umur

dibawah 20 tahun, dan diatas usia 35 tahun bisa menyebabkan berbagai

macam komplikasi kehamilan dan juga menyebabkan janin meninggal di

dalam kandungan. Karena usia yang baik dan sehat untuk bereproduksi

adalah usia 20 35 tahun.

Hasil penelitian tidak sesuai dengan teori Menurut Elisabeth BH yang

dikutip Nursalam (2003) dalam buku Wawan (2015), karena pada penelitian

ini pengetahuan ibu hamil tentang kematian janin dalam kandungan

berdasarkan umur sebagian besar berpengetahuan kurang sebanyak 12

orang (63,16%) pada umur 20-35 tahun


43

5.2.3 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kematian Janin Dalam Kandungan

Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penelitian dapat diketahui pengetahuan ibu hamil tentang

kematian janin dalam kandungan berdasarkan pendidikan sebagian besar

berpengetahuan kurang pada pendidikan lulus SD sebanyak 11 orang

(100%)

Menurut Wawan (2015) Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan yang cukup

tinggi akan membuat ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebuh luas

tentang informasi baru. Sedangkan ibu hamil yang tingkat pendidikan rendah

cenderung memiliki pengetahuan yang terbatas.

Hasil penelitian sesuai dengan teori Wawan (2015), karena pada

penelitian ini pengetahuan ibu hamil tentang kematian janin dalam

kandungan berdasarkan pendidikan sebagian besar berpengetahuan kurang

pada pendidikan lulus SD sebanyak 11 orang (100%)


44

5.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kematian Janin Dalam Kandungan

Berdasarkan Paritas

Dari hasil penelitian dapat diketahui pengetahuan ibu hamil tentang

kematian janin dalam kandungan berdasarkan paritas sebagian besar

berpengetahuan kurang pada multigravida sebanyak 7 orang (58,34%) dan

tidak terdapat berpengetahuan baik dan cukup pada paritas primigravida

Menurut Notoatmodjo (2011) Paritas adalah Jumlah persalinan yang

pernah dialami ibu terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas

rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara tingkat

paritas dan penyakit-penyakit tertentu. Semakin tinggi paritas maka semakin

baik pengalamannya. Paritas yang baik adalah 2-3 anak, merupakan paritas

yang aman terhadap ancaman mortalitas dan morbiditasbaik pada ibu

maupun pada janin. Ibu hamil yang telah melahirkan lebih dari 5 kali atau

grandemultipara, mempunyai resiko tinggi dalam kehamilan seperti

hipertensi, plasenta previa, dan lain-lain yang akan dapat mengakibatkan

kematian janin dalam kandungan.

Hasil penelitian sesuai dengan teori Menurut Notoatmodjo (2011)

dimana pengetahuan ibu hamil tentang kematian janin dalam kandungan

berdasarkan paritas sebagian besar berpengetahuan kurang pada

multigravida sebanyak 7 orang (58,34%), karena semakin tinggi paritas

maka semakin baik pengalamannya


45

5.2.5 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kematian Janin Dalam Kandungan

Berdasarkan Pekerjaan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil

tentang kematian janin dalam kandungan berdasarkan pekerjaan sebagian

besar berpengetahuan kurang pada pekerjaan tidak bekerja sebanyak 14

orang (66,67%), dan tidak terdapat berpengetahuan baik, cukup dan kurang

pada pekerjaan bekerja.

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam dalam buku Wawan

(2015), Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan seseorang yang bersifat

menghasilkan uang dan tidak menghasilkan uang, bekerja umumnya

merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga

Hasil penelitian sesuai dengan teori Thomas yang dikutip oleh

Nursalam dalam buku Wawan (2015) dimana pengetahuan ibu hamil tentang

kematian janin dalam kandungan berdasarkan pekerjaan secara keseluruhan

berpengetahuan kurang pada pekerjaan tidak bekerja sebanyak 14 orang

(66,67%), dan tidak terdapat berpengetahuan baik, cukup dan kurang pada

pekerjaan bekerja.
46

5.2.6 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kematian Janin Dalam Kandungan

Berdasarkan Sumber Informasi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil

tentang kematian janin dalam kandungan berdasarkan pengetahuan kurang

pada kategori tidak pernah mendapatkan sumber informasi sebanyak 14

orang (77,78%), tidak terdapat berpengetahuan cukup dan kurang pada

kategori pernah (orang), dan tidak terdapat berpengetahuan baik pada

kategori tidak pernah mendapatkan sumber informasi.

Menurut Notoatmodjo (2011) adalah dengan memberikan informasi-

informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara pemeliharaan

kesehatan, cara-cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. Segala

sesuatu yang menjadi perantara ibu hamil dalam memperoleh informasi,

merangsang pikiran dan kemampuan, baik melalui media maupun dari orang

lain.

Hasil penelitian sesuai dengan teori Notoatmodjo (2011) dimana

pengetahuan ibu hamil tentang kematian janin dalam kandungan

berdasarkan pengetahuan kurang pada kategori tidak pernah mendapatkan

sumber informasi sebanyak 14 orang (77,78%), tidak terdapat

berpengetahuan cukup dan kurang pada kategori pernah (orang), dan tidak

terdapat berpengetahuan baik pada kategori tidak pernah mendapatkan

sumber informasi.

Anda mungkin juga menyukai