Disusun oleh:
1. Annisa Noviani F0314014
2. Danang Adipratama F0314023
3. Defa Mega Rauzana F0314025
4. Venna Shafira F0314105
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha kecil menengah atau yang sering disingkat UKM merupakan salah
satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga
negara Indonesia. Ukm memiliki peranan penting dalam laju perekonomian
masyarakat dan sangat membantu negara maupun pemerintah dalam hal penciptaan
lapangan kerja baru. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh
informasi yang akurat, agar terjadi hubungan bisnis yang terarah antara pelaku usaha
kecil dan menengah dengan elemen usaha lain.
Profil Perusahaan
Produksi sepatu Sujan Shoes telah didirikan selama 6 tahun sejak 1996 oleh Bapak
Sugianto. Usaha ini di bangun dari awal karena pengalaman Bapak Sugianto yang bekerja
sebagai karyawan perusahaan produksi sepatu. Pengalaman dan keahlian yang beliau
dapatkan menjadikan munculnya ide untuk mendirikan usaha kecil menegah produksi sepatu
sendiri yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengembangkan keahliannya. Sujan
Shoes didirikan di rumah beliau sendiri yaitu kampung Ngeden kelurahan Banaran Rt 02/ Rw
07 Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. Sujan Shoes adalah UKM yang memperoduksi
sepatu dalam berbagai jenis sesuai dengan pesanan dari konsumen dan telah memiliki 3 orang
karyawan dengan sistem penggajian 2 orang harian dan 1 orang lainnya dengan borongan
atau sesuai dengan jumlah sepatu yang di hasilkannya.
Produksi
Usaha kecil menegah Sujan Shoes ini berproduksi masih dengan cara manual atau
tradisional dimana kebanyakan proses pembuatan sepatu dengan tenaga kerja manusia dan
hanya sedikit bagian dari proses produksi dengan bantuan mesin. Dan dimana mesin yang
digunakannya juga sederhana hanya membantu proses produksi bukan pokok pembuatan
sepatu. Alat-alat yang diperlukan dalam proses produksi adalah besi otot/tangsin, spons-basa,
palu, pisau, catut dan mesin yang membantu proses produksi adalah mesin jahit, mesin
amplas, dan mesin sesek kulit.
Sujan Shoes akan memproduksi sepatu jika ada pesanan, namun pesanan tersebut
telah menetap setiap bulannya sebanyak 120 sepatu di tambah pesanan lain dari sistem
online. Pesanan di terima dari pelanggan yang telah mengenal bapak Sugianto dari sejak
masih sebagai karyawan di perusahaan sepatu.
Pemasaran
Metode pemasaran yang dilakukan oleh Sujan Shoes adalah dengan MLM yaitu multi
level marketing, dimana pemasaran dari orang per orang atau mulut per mulut untuk
memperkenalkan produk sepatu Sujan Shoes, telah kita ketahui kebanyakan pemesanan
sepatu berasal dari pelanggan yang telah mengenal pemilik saat bekerja sebagai karyawan di
perusahaan sepatu, sehingga hal ini membuktikan pemasaran dilakukan dengan sistem multi
level marketing. Dan selain itu, pemiliki juga melakukan pemasaran produknya melalui sitem
online yaitu media sosial, yang mana pemilik menghubungi teman temannya dan
menawarkan usahanya yang menerima pesanan setiap produk sepatu, hal ini juga bagian dari
pemasaran MLM.
Fixed Expenses
Cetakan sepatu 2 cetakan 50.000 2 cetakan 50.000
Mesin jahit 25 tahun 1.800.000 Per bulan 6.000
Mesin amplas 10 tahun 180.000 Per bulan 1.500
Mesin sesek kulit 30 tahun 4.500.000 Per bulan 12.500
Gaji karyawan bulanan 1 orang 45.000 2 orang 2.700.000
Biaya dep alat pendukung 38.000
Total fixed expenses 2.808.000
= 2.808.000
125.000 71.000
= 2.808.000
54.000
= 52
BEP rupiah = Biaya tetap x harga per unit
Kontribusi margin per unit
= 2.808.000 x 125.000
125.000 71.000
= 52 x 125.000
= 6.500.000
Perusahaan perlu menjual 52 pasang sepatu agar terjadi BEP, pada penjualan ke 53 maka
perusahaan sudah bisa mempeoleh laba.
= 8.500.000 x 100%
15.000.000
= 57%
Margin of safety adalah suatu informasi mengenai sampai tingkat berapa perusahaan
boleh mengalami penurunan penjualan namun perusahaan tidak mengalami kerugian. Dalam
hal ini semakin besar Margin of Safety makin baik untuk perusahaan karena perusahaan bisa
memperoleh laba.
CVP Relationships in Graphic Form
Income Income Income
120 unit 52 unit 100 unit
Sales Rp 15.000.000 Rp 6.500.000 Rp 12.500.000
Less : variable expenses 8.520.000 3.692.000 7.100.000
Contribution margin 6.480.000 2.808.000 5.400.000
Less : fixed expenses 2.808.000 2.808.000 2.808.000
Net operating income 3.672.000 0 2.592.000
CM Ratio
Contribution Margin 6.480.000
= = 43,2%
Sales 15.000.000
Bapak Sugianto merasa bahwa jika mesin-mesin lebih sering diperbaiki dan dirawat
dengan menambah fixed expenses pada mesin sebesar Rp 92.000 akan menambah penjualan
bulanan Rp 1.250.000 dari total penjualan 130 unit. Tabel dibawah ini menunjukkan efek dari
usul penambahan dana perawatan mesin tersebut:
Sales with
Current Additional Percent
Sales Advertising Difference of Sales
Budget
Sales Rp 15.000.000 Rp 16.250.000 1.250.000 100%
Less : variable expenses 8.520.000 9.585.000 1.065.000 85,2%
Contribution margin 6.480.000 6.665.000 185.000 14,8%
Less : fixed expenses 2.808.000 2.900.000 92.000
Net operating income 3.672.000 3.766.000 93.000
Asumsikan tidak perlu ada faktor lain yang dipertimbangkan, kenaikan dana perawatan mesin
seharusnya disetujui sejak itu akan menaikkan pendapatan operasi bersih sebesar Rp 93.000.
Change in Variable Cost and Sales Volume
Berdasarkan data original penjualan sebanyak 120 sepatu per bulan. Bapak Sugianto
memutuskan untuk menggunakan bahan-bahan yang lebih berkualitas, yang mana akan
meningkatkan variable cost sebesar Rp 10.000 per pasang sepatu. Kualitas bahan yang lebih
bagus akan meningkatkan penjualan menjadi 160 pasang per bulan. Kenaikan Rp 10.000
variable cost akan mengurangi unit contribution margin dari Rp 54.000 menjadi Rp 44.000
Berdasarkan analisis ini, kualitas bahan yang lebih bagus seharusnya digunakan.
Selama fixed cost tidak berubah, peningkatan kualitas bahan akan menghasilkan kenaikan
contribution margin sekaligus net income sebesar Rp 560.000.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penelitian terhadap Perusahaan Sujan Shoes, dapat ditarik kesimpulan Pada
penjualan sebesar 120 pasang sepatu perusahaan Sujan Shoes memperoleh laba sebesar Rp.
3.672.000. sedangkan pada saat penjualan diturunkan menjadi 100 pasang sepatu per bulan,
maka laba perusahaan menurun sebesar Rp.1.080.000 menjadi Rp. 2.592.000 dan Perusahaan
mencapai breakeven point pada penjualan sebesar 52 pasang sepatu, apabila Sujan Shoes
mampu menjual 53 pasang sepatu maka Sujan Shoes sudah bisa memperoleh laba.
SARAN