ABSTRAK
Nata de coco adalah makanan yang berasal dari hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan
bakteri Acetobacter xylinum. Nata ini dapat digunakan sebagai dessert dan kaya akan serat.
Pembentukan nata sangat membutuhkan nutrisi nitrogen. Hal ini perlunya mengetahui jenis
sumber nitrogen dan komposisi yang tepat dalam fermentasinya. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh perbedaan sumber nirogen (urea, ZA, amonium sulfat,dan yeast ekstrak)
serta mencari komposisi agar diperoleh nata dengan sifat fisik terbaik. Penelitian dilakukan
dalam dua tahap yaitu mencari sumber nitrogen dan dilanjutkan mencari komposisi yang tepat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa urea memberikan hasil terbaik dalam menghasilkan nata
de coco dengan yield sebanyak 87,36 %, tebal 8,6 mm dengan komposisi sebanyak 5 gr dalam
500 ml air kelapa. Penelitian ini dharapkan mampu memberikan informasi sumber ntrogen dan
komposisi yang tepat agar memperoleh hasil terbaik nata de coco.
62 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal. 62-65 ISSN 0216-7395
ft-UNWAHAS SEMARANG 63
Pengaruh Penambahan Sumber Nitrogen (Alwani Hamad dan Kristiono)
Dari hasil penelitian dalam tahap pertama ini menunjukkan bahwa penambahan 5 gram urea
juga dapat dilihat bahwa penambahan ZA akan dalam 500 ml air kelapa memberikan hasil yield
memberikan hasil nata yang lebih tebal (Table yang terbesar. Semakin besar urea yang
1). Akan tetapi menurut uji statistik Anova dihasilkan menghasilkan yield yang semakin
tidak ada perbedaan signifikan tebal nata de besar juga hal ini karena nitrogen merupakan
coco yang dihasilkan dari ketiga sumber komponen penting yang dibutuhkan dalam
nitrogen yang dihasilkan. Ketika biosintesis biosintesis nata de coco. Kebutuhan ini akan
selulosa di kultur, fermentasi yang dilakukan mencapai maksimum pada jumlah tertentu
Acetobacter xylinum merupakan fermentasi sampai akhirnya keberadaan sisa nitrogen ini
merge dimana selulosa akan dihasilkan di memberikan efek menurunkan produk nata
permukaan yang kontak langsung dengan udara yang dihasilkan (Edria et al., 2008, Budhiono et
dan dilanjutkan ke dalam sampai permukaan al., 1999). Hal ini dapat juga dilihat dari hasil
dadalam wadah fermentasi seiring kandungan air yang ada dalam nata de coco
bertambahnya waktu fermentasi. Hasil ini pada gambar 2. pada panambahan 7 gram urea
membuktikan bahwa pada level permukaan memberikan jumlah air yang lebih sedikit
pada kultur di dalam fermentasi, layer selulosa dibandingkan dengan penambahan 1 dan 3
yang dihasilkan telah mencapai maksimum gram. Semakin banyak urea yang ditambahkan
sampai oksigen tidak dapat berdifusi melewati selulosa dalam nata semakin kompak sehingga
layer untuk digunakan bakteri dalam biosintesis kandungan air semakin sedikit. Bila
nata (Yoshinaga et al., 1997). Dari penelitian dibandingkan dengan sampel yang tidak
dalam tahap pertama ini bahwa urea memberi ditambah urea, air yang terkandung didalamnya
hasil yang lebih baik bila dibandingkan signifikan lebih besar (Gambar 2).
penambahan sumber nitrogen lainnya
disamping harga urea lebih murah 120
80
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum yang
telah tersedia sumber nutrisinya, penambahan 60
64 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal. 62-65 ISSN 0216-7395
Penambahan urea juga memberikan efek Food And Their Processing In Asia,
perbedaan terhadap tebal nata de coco yang November, 13 - 15 1986 Tokyo.
dihasilkan (Gambar 3). Seperti yang sudah Edria, D., Wibowo, M. & Elvita, K. 2008.
dijelaskan sebelumnya bahwa semakin banyak Pengaruh Penambahan Kadar Gula Dan
penambahan nitrogen tambahan dalam Kadar Nitrogen Terhadap Ketebalan,
fermentasi nata de coco meningkatkan Tekstur Dan Warna Nata De Coco. Bogor:
produktifitas Acetobacter xylinum dalam Jurusan Ilmu Dan Teknologi Pangan , Ipb.
memproduksi selulosa (Edria et al., 2008). Effendi, N. H. 2009. Pengaruh Penambahan
Ketebalan nata de coco yang dihasilkan tidak Variasi Massa Pati (Soluble Starch) Pada
ada perbedaaan yang signifikan dengan Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium
peningkatan jumlah urea yang dihasilkan yaitu Fermentasi Bakteri Acetobacter Xylinum.
sebesar 9,3 9,8 mm. Hal ini menunjukkan Medan: Departemen Kimia Mipa Usu.
permukaan larutan air kelapa dalam kultur telah Hamad, A., Andriyani, N. A., Wibisono, H. &
terpenuhi dengan layer sampai ke permukaan Sutopo, H. 2011. Pengaruh Penambahan
dalam wadah. Layer nata yang dihasilkan telah Sumber Karbon Terhadap Kondisi Fisik
sampai maksimal sampai hasil kultur tidak Nata De Coco. Techno, Jurnal Ilmu Teknik,
terdapat cairan air kelapa sisa. Hal ini 12.
menunjukkan sudah substrat telah diubah Hamad, A., Indriyani, N., Mulyadi, A. H. &
menjadi produk secara optimal (Skinner and Puspawiningtyas, E. Optimasi Proses
Cannon, 2000). Pembuatan Nata De Coco Dari Fermentasi
Air Kelapa Menggunakan Response Surface
11
Method. Seminar Nasional Teknik Kimia
10
Indonesia 2012, 20 - 24 September 2012
2012 Fakultas Teknik Universitas Indonesia
ketebalan nata (mm)
ft-UNWAHAS SEMARANG 65