Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Penambahan Sumber Nitrogen (Alwani Hamad dan Kristiono)

PENGARUH PENAMBAHAN SUMBER NITROGEN TERHADAP HASIL FERMENTASI


NATA DE COCO

Alwani Hamad* dan Kristiono


Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl Raya dukuh waluh PO BOX 202 Purwokerto 53182
*
Email : hamadalwani@yahoo.co.id

ABSTRAK
Nata de coco adalah makanan yang berasal dari hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan
bakteri Acetobacter xylinum. Nata ini dapat digunakan sebagai dessert dan kaya akan serat.
Pembentukan nata sangat membutuhkan nutrisi nitrogen. Hal ini perlunya mengetahui jenis
sumber nitrogen dan komposisi yang tepat dalam fermentasinya. Penelitian ini bertujuan
mengetahui pengaruh perbedaan sumber nirogen (urea, ZA, amonium sulfat,dan yeast ekstrak)
serta mencari komposisi agar diperoleh nata dengan sifat fisik terbaik. Penelitian dilakukan
dalam dua tahap yaitu mencari sumber nitrogen dan dilanjutkan mencari komposisi yang tepat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa urea memberikan hasil terbaik dalam menghasilkan nata
de coco dengan yield sebanyak 87,36 %, tebal 8,6 mm dengan komposisi sebanyak 5 gr dalam
500 ml air kelapa. Penelitian ini dharapkan mampu memberikan informasi sumber ntrogen dan
komposisi yang tepat agar memperoleh hasil terbaik nata de coco.

Kata Kunci: fermentasi, nata de coco, nitrogen, urea

PENDAHUUAN ml air kelapa (Hamad et al., 2011, Hamad et al.,


Nata de coco adalah makanan fungsional 2012). Sedangkan sebagai sumber nitrogen
yang merupakan dietary fiber. Nata merupakan dapat ditambahkan urea, ZA atau ammonium
polisakarida yang menyerupai gel yang sulfat serta ekstrak yeast (khamir) (Iguchi et al.,
terapung di permukaan yang dihasilkan oleh 2000).
bakteri Acetobacter xylinum. Pertumbuhan Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh
Acetobacter xylinum dalam medium yang cocok fisik nata de coco dengan penambahan sumber
seperti air kelapa menghasilkan massa berupa nitrogen yang berbeda serta penentuan kadar
selaput tebal pada permukaan medium. Selaput penambahan sumber nitrogen yang memberikan
tersebut mengandung 35-62 % sellulosa. hasil yang terbaik Kondisi fisik yang akan
Lapisan tebal pada permukaan medium tersebut dikaji yaitu yield, ketebalan serta moisture
merupakan hasil akumulasi polisakarida content.
ekstraselluler (Nata). Nata tersusun oleh
jaringan mikrofibril/pelikel yang merupakan METODE PENELITIAN
tipe sellulosa yang mempunyai struktur kimia Penelitian ini dilakukan di laboratorium
seperti sellulosa yang dibentuk oleh tumbuhan Bioprocess, Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
tingkat tinggi (Iguchi et al., 2000, Collado, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
1986). Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan
Di dalam pertumbuhannya, Acetobacter ini adalah air kelapa sebanyak 500 ml yang
xylinum memerlukan sumber nutrisi C, H, dan dimasukkan dalam wadah loyang plastik
N serta mineral dan dilakukan dalam proses berdimensi 20x30x5 cm sebagai tempat
yang terkontrol dalam medium air kelapa. Air fermentasi, starter nata yaitu Acetobacter
kelapa mengandung sebagian sumber nutrisi xylinum sebanyak 60 ml. Sumber nitrogen yang
yang dibutuhkan akan tetapi kebutuhan akan digunakan yaitu urea, ZA dan yeast ekstrak
substrate makro seperti sumber C dan N masih sebanyak 3 gram. Sebagai sumber karbon
harus tetap ditambah agar hasil nata yang digunakan gula pasir sebanyak 10 gram dan
dihasilkan optimal, sehingga kekurangan nutrisi asam asetat glasial sebanyak 20 ml untuk
yang diperlukan harus ditambahkan dalam mengatur pH menjadi 4,5. Alat-alat yang
proses fermentasi. Sebagai sumber carbon dapat digunakan dalam percobaan adalah panci,
ditambahkan sukrosa, glukosa, fruktosa, dan sendok sayur, sendok makan, kain saring,
tepung (Iguchi et al., 2000). Sumber karbon kompor, baskom plastik, loyang plastik dengan
fruktosa memberikan hasil yang terbaik sebagai tinggi minimum 5 cm, karet gelang, kertas
sumber carbon sebanyak 17.5 gram dalam 500 koran, dan pH meter.

62 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal. 62-65 ISSN 0216-7395

nata yang terbentuk. Moisture content dan berat


Tabel 1 . Sifat fisik nata de coco dari beberapa kering nata diukur setelah nata dipotong kecil
sumber nitrogen berdimensi 2 x 2 cm. Setelah pemeraman
Sumber Yield Ketebalan Moisture selesai, ambil lapisan putih nata yang terbentuk
Nitrogen (%) (mm) (%)
87,36 8,60 cuci lembaran nata dengan air. Bau asam
Urea 80,75 10,37 b dihilangkan dengan cara perebusan atau
2,57 a 0,91 a
ZA
83,27 9,16
87,74 6,96 a
pemeraman dalam air selama tiga kali. Air yang
1,17 a,b 0,98 a digunakan untuk merebus atau memeram
Yeast 77,42 8,92
89,53 5,10 a diganti tiap hari. Lapisan nata dipotong 2 x 2
Ekstrak 5,62 b 0,70 a
Assays were performed in triplicate. Mean SD cm dan direbus kembali. Setelah tiris, rebus
value in the same column with different superscripts nata dalam larutan gula 40 % (w/v), 30 45
are significantly different (p 0.05) menit. Nata dalam larutan gula dibiarkan
semalam, selanjutnya nata siap dikonsumsi
Metode penelitian dilakukan dalam dua (Palungkun, 1992)
tahapan. Tahap pertama yaitu menentukan
pengaruh sumber nitrogen terhadap sifat fisik HASIL DAN PEMBAHASAN
nata de coco. Sumber karbon yang dipakai yaitu Variasi sumber nitrogen
urea, ZA dan yeat ekstrak. Hasil sumber Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa yield
nitrogen yang didapat dari tahap pertama ini yang dihasilkan dari sumber nitrogen urea dan
akan digunakan pada tahap kedua untuk ZA tidak ada perbedaan secara signifikan.
dilakukan jumlah komposisi yang ditambahkan Sedangkan hasil yield terendah didapat dari
untuk menghasilkan sifat nata yang paling baik. sumber nitrogen yang berasal dari yeast. Urea
Tahap kedua yaitu menentukan jumlah sumber akan memberikan hasil yield yang lebih besar
nitrogen yang ditambahkan terhadap hasil nata bila dibandingkan dengan penggunaan sumber
de coco yang dihasilkan. Penelitian dilakukan nitrogen lain ( Tabel 1). Sedangkan nata tidak
dengan tiga replikasI perlakuan untuk setiap terbentuk sama sekali ketika menggunakan
variabel. sumber nitrogen amonium sulfat. Dalam
Pembentukan lembaran nata dengan proses pembuatan nata de coco nitrogen dibutuhkan
fermentasi diawali penyaringan air kelapa agar Acetobacter xylinum sebagai komponen penting
semua kotoran tidak terikut.Selanjutnya untuk biosintesis selulosa.
ditambahkan sumber nitrogen sebagai variabel Pada penambahan sumber nitrogen yang
bebas dan gula. Masing-masing perlakuan sama yaitu 3 gram per 500 ml air kelapa berat
dipanaskan sampai gula dan sumber nitrogen nata de coco yang dihasilkan pada variabel urea
larut. Larutan air kelapa yang telah dingin mempunyai hasil yang paling besar karena
diatur pH nya hingga mencapai pH sekitar 4.5 komposisi nitrogen di dalam urea paling besar,
dengan penambahan asam asetat glasial (cuka sehingga urea akan memberi kontribusi
biang) sebanyak 20 ml (Jagannath et al., 2008). nitrogen yang lebih banyak dalam jumlah
Tempatkan larutan tersebut ke dalam wadah penambahan yang sama (Skinner and Cannon,
fermentasi dan segera tutup dengan kertas koran 2000). Ketika urea memberikan jumlah nitrogen
yang telah disterilkan (Edria et al., 2008). yang lebih besar, selulosa yang terbentuk dalam
Inokulasikan starter nata secara aseptis layer memberikan hasil yang lebih besar. Hal
sebanyak 60 ml dan ratakan dengan ini dapat juga dilihat bahwa mositure content
menggoyang wadah perlahan (Nurmiati, 2010). nata yang dihasilkan dari penambahan urea
Saat menggoyang wadah, jangan sampai ada signifikan lebih kecil dibandingkan dengan
larutan yang terkena koran. Fermentasi penambahan sumber nitrogen yang lain. Ketika
dilakukan selama 10 hari (Budhiono et al., nata yang dihasilkan lebih berat maka
1999). mempunyai kecenderungan air yang terkandung
Pengamatan dilakukan terhadap yield, di dalamnya semakin sedikit. Hal ini
ketebalan dan moisture content. Untuk menunjukkan bahwa jumlah nitrogen
menghitung yield yang dihasilkan caranya memberikan kontribusi terhadap jumlah
dengan menimbang nata (gram) yang terbentuk selulosa dalam layer nata yang dihasilkan. Nata
dalam satu wadah dibagi dengan volume air yang dihasilkan lebih kompak dengan selulosa
kelapa (ml) yang difermentasikan dikalikan sehingga air yang ada dalam matrik nata lebih
100%. Ketebalan nata (mm) diukur sedikit (Yoshinaga et al., 1997)
menggunakan jangka sorong dari berbagai sisi

ft-UNWAHAS SEMARANG 63
Pengaruh Penambahan Sumber Nitrogen (Alwani Hamad dan Kristiono)

Dari hasil penelitian dalam tahap pertama ini menunjukkan bahwa penambahan 5 gram urea
juga dapat dilihat bahwa penambahan ZA akan dalam 500 ml air kelapa memberikan hasil yield
memberikan hasil nata yang lebih tebal (Table yang terbesar. Semakin besar urea yang
1). Akan tetapi menurut uji statistik Anova dihasilkan menghasilkan yield yang semakin
tidak ada perbedaan signifikan tebal nata de besar juga hal ini karena nitrogen merupakan
coco yang dihasilkan dari ketiga sumber komponen penting yang dibutuhkan dalam
nitrogen yang dihasilkan. Ketika biosintesis biosintesis nata de coco. Kebutuhan ini akan
selulosa di kultur, fermentasi yang dilakukan mencapai maksimum pada jumlah tertentu
Acetobacter xylinum merupakan fermentasi sampai akhirnya keberadaan sisa nitrogen ini
merge dimana selulosa akan dihasilkan di memberikan efek menurunkan produk nata
permukaan yang kontak langsung dengan udara yang dihasilkan (Edria et al., 2008, Budhiono et
dan dilanjutkan ke dalam sampai permukaan al., 1999). Hal ini dapat juga dilihat dari hasil
dadalam wadah fermentasi seiring kandungan air yang ada dalam nata de coco
bertambahnya waktu fermentasi. Hasil ini pada gambar 2. pada panambahan 7 gram urea
membuktikan bahwa pada level permukaan memberikan jumlah air yang lebih sedikit
pada kultur di dalam fermentasi, layer selulosa dibandingkan dengan penambahan 1 dan 3
yang dihasilkan telah mencapai maksimum gram. Semakin banyak urea yang ditambahkan
sampai oksigen tidak dapat berdifusi melewati selulosa dalam nata semakin kompak sehingga
layer untuk digunakan bakteri dalam biosintesis kandungan air semakin sedikit. Bila
nata (Yoshinaga et al., 1997). Dari penelitian dibandingkan dengan sampel yang tidak
dalam tahap pertama ini bahwa urea memberi ditambah urea, air yang terkandung didalamnya
hasil yang lebih baik bila dibandingkan signifikan lebih besar (Gambar 2).
penambahan sumber nitrogen lainnya
disamping harga urea lebih murah 120

dibandingkan sumber nitrogen yang lain. 100

Variasi jumlah urea 80


Yield (%)

Dari penelitian pada tahap pertama dengan 60

memvariasikan sumber nitrogen dapat


disimpulkan bahwa urea akan memberikan hasil 40

terbaik dalam memperoleh nata de coco. 20


Penelitian selanjutnya dalam tahap kedua
mengkaji tentang pengaruh jumlah urea yang 0
0 2 4 6 8
dihasilkan dalam fermentasi 500 ml air kelapa. Jumlah urea yang ditambahkan (gram)
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa dalam
pembuatan nata de coco, pemberian urea Gambar 1. Pengaruh penambahan jumlah
memberikan hasil yield yang lebih besar apabila urea terhadap yield nata de coco
dibandingkan dengan tidak ditambah urea. Hal
ini membuktikan bahwa Acetobacter xylinum 120

membutuhkan sumber nitrogen dalam


100
biosintesis selulosa. Air kelapa walaupun
merupakan medium yang sangat cocok dalam
Moisture content (%)

80
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum yang
telah tersedia sumber nutrisinya, penambahan 60

sumber karbon dan nitrogen langsung akan


40
meningkatkan produk nata secara signifikan
(Iguchi et al., 2000, Effendi, 2009) 20
Peningkatan jumlah urea yang ditambahkan
dalam fermentasi nata de coco akan 0
0 2 4 6 8
mempengaruhi yield yang dihasilkan (gambar Jumlah urea yang ditambahkan (gram)
1. Peningkatan jumlah urea yang dihasilkan dari
1 gram sampai 5 gram akan menghasilkan yield Gambar 2. Pengaruh jumlah urea yang
nata yang meningkat yaitu dari 86% menjadi ditambahkan terhadap moisture content
93%. Akan tetapi setelah penambahan 7 gram nata de coco
mengalami penurunan menjadi 75%. Hal ini

64 ft-UNWAHAS SEMARANG
Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal. 62-65 ISSN 0216-7395

Penambahan urea juga memberikan efek Food And Their Processing In Asia,
perbedaan terhadap tebal nata de coco yang November, 13 - 15 1986 Tokyo.
dihasilkan (Gambar 3). Seperti yang sudah Edria, D., Wibowo, M. & Elvita, K. 2008.
dijelaskan sebelumnya bahwa semakin banyak Pengaruh Penambahan Kadar Gula Dan
penambahan nitrogen tambahan dalam Kadar Nitrogen Terhadap Ketebalan,
fermentasi nata de coco meningkatkan Tekstur Dan Warna Nata De Coco. Bogor:
produktifitas Acetobacter xylinum dalam Jurusan Ilmu Dan Teknologi Pangan , Ipb.
memproduksi selulosa (Edria et al., 2008). Effendi, N. H. 2009. Pengaruh Penambahan
Ketebalan nata de coco yang dihasilkan tidak Variasi Massa Pati (Soluble Starch) Pada
ada perbedaaan yang signifikan dengan Pembuatan Nata De Coco Dalam Medium
peningkatan jumlah urea yang dihasilkan yaitu Fermentasi Bakteri Acetobacter Xylinum.
sebesar 9,3 9,8 mm. Hal ini menunjukkan Medan: Departemen Kimia Mipa Usu.
permukaan larutan air kelapa dalam kultur telah Hamad, A., Andriyani, N. A., Wibisono, H. &
terpenuhi dengan layer sampai ke permukaan Sutopo, H. 2011. Pengaruh Penambahan
dalam wadah. Layer nata yang dihasilkan telah Sumber Karbon Terhadap Kondisi Fisik
sampai maksimal sampai hasil kultur tidak Nata De Coco. Techno, Jurnal Ilmu Teknik,
terdapat cairan air kelapa sisa. Hal ini 12.
menunjukkan sudah substrat telah diubah Hamad, A., Indriyani, N., Mulyadi, A. H. &
menjadi produk secara optimal (Skinner and Puspawiningtyas, E. Optimasi Proses
Cannon, 2000). Pembuatan Nata De Coco Dari Fermentasi
Air Kelapa Menggunakan Response Surface
11
Method. Seminar Nasional Teknik Kimia
10
Indonesia 2012, 20 - 24 September 2012
2012 Fakultas Teknik Universitas Indonesia
ketebalan nata (mm)

9 Depok. Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik


Kimia Indonesia.
8 Iguchi, M., Yamanaka, S. & Budhiono, A.
2000. Bacterial Cellulose A Masterpiece Of
7
Nature's Arts. Journal Of Material Science
6
35 261 - 270.
0 2 4 6 8
Jagannath, A., Kalaiselvan, A., Manjunatha, S.
Jumlah urea yang ditambahkan (Gram)
S., Raju, P. S. & Bawa, A. S. 2008. The
Gambar 3. Pengaruh jumlah urea yang Effect Of Ph, Sucrose And Ammonium
ditambahkan terhadap ketebalan nata de Sulphate Concentrations On The Production
coco Of Bacterial Cellulose (Nata-De-Coco) By
Acetobacter Xylinum. World J Microbiol
KESIMPULAN Biotechnol , 24, 2593 - 2599.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan Nurmiati. Pengaruh Penggunaan Dosis Gula
bahwa Penambahan sumber nitrogen dalam Dan Asam Cuka Terhadap Perkembangan
pembuatan nata de coco memberikan perolehan Acetobacter Xylinum Dalam Stater Nata De
nata de coco lebih baik bila tanpa penambahan. Coco. In: M., I. & Putra, N., Eds. Seminar
Sumber nitrogen yang dapat dipakai yaitu urea, Dan Rapat Tahunan Bks - Ptn Wilayah
ZA dan yeast ekstrak. Urea dengan jumlah 5 Barat Ke 21, 2010 Pekan Baru.
gram memberikan hasil fermentasi yang lebih Palungkun, R. 1992. Aneka Produk Olahan
baik baik perolehan yield dan ketebaan nata Kelapa, Jakarta, Penerbit Ui-Press.
yang dihasilkan Skinner, P. O. N. & Cannon, R. E. 2000.
Acetobacter Xylinum: An Inquiry Into
DAFTAR PUSTAKA Celulose Biosynthesis. The American
Budhiono, A., Rosidi, B., Taher, H. & Iguchi, Biology Teacher, 62.
M. 1999. Kinetic Aspects Of Bacterial Yoshinaga, F., Tonouchi, K. & Watanabe, K.
Cellulose Formation In Nata De Coco 1997. Research Progress In The Production
Culture System. Carbohydrate Polymer, 40, Of Bacterial Cellulose By Aeration And
137 - 143. Agitation Culture And Its Application As A
Collado, L. S. Processing And Problem Of The New Industrial Material. Biosci. Biotechnol.
Industry In The Philipines. Traditional Biochem, 61, 219 - 224.

ft-UNWAHAS SEMARANG 65

Anda mungkin juga menyukai