Bab 1
Bab 1
Oleh :
Oleh :
ii
Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul Turunani
dalam Adat Molapi Saronde pada Upacara Pernikahan di Provinsi Gorontalo tidak
terdapat karya atau ide yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Saya bertanggungjawab atas keaslian naskah skripsi ini, dan saya bersedia
menerima sanksi apabila dikemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai
iv
Jurusan Etnomusikologi,
vi
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
pemikiran, sarana dan prasarana dari semua pihak dapat mewujudkan kelancaran
selama proses penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
gelar S-1.
etnomusikolog.
baik.
vii
10. Kedua orang tua dan keluarga atas dukungan materi dan spirit yang
11. Para narasumber: Elvi Anis (56 tahun), Abdul Razak Galapa (65
tahun), Suwardi Bayi (60 tahun), Trubus Semiadji, Yamin Husain (62
tahun), dan Novita Maliki (26 tahun) yang sudah meluangkan waktu
Pipit, Raka Siwi, Alfin Sasmitha, Reza, Yola, dan Gendon. Terima
viii
mengesankan.
2011, 2012, 2013, dan 2014 atas kerjasamanya hingga selesai masa
14. Putriana Dwi Nafsiah sebagai tempat berbagi segala hal, penyemangat,
Pier, Bang Atin, Ano, Raden, Fabian, Alfin, Dita, Ossi, Raden, Dek
Gung, Andi Barus, Prima, Mas Budi, Dita, Mas Anto, dan kawan-
16. Penasehat yang selalu memberi support dan ilmu kehidupan pak Fadhil
Abdullah S.TP., pak Riaz Ahmed Khan, pak Alfian Rahman, pak
17. Tim kerja: Putri, Elroy Yonathan, Irwansyah, Bunga Veronika, Aditya,
Firman Artesia, Idan Rhmat, Ade Yunita, Siti Hasanah, Toseng, Anggi
Ervina, Dwi Windy, Rizki, Ani Castor, Alfian Yusuf, ibu Elvi, ibu Sri,
ibu Yuni, ibu Novi, ibu Fera, pak Aslam, pak Sugiyono, dan tim-tim
ix
19. Teknisi yang telah menyelamatkan laptop ketika pengerjaan skripsi ini
mas Indra.
Turunani di Gorontalo.
21. Semua rekan-rekan penulis yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.
meskipun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik untuk
Terima Kasih.
Penulis
xi
xii
xiii
Gambar 10. Pengantin laki-laki diapit oleh 2 orang pendamping dan bubato
Gambar 11. Penyaji Turunani dalam Upacara Pernikahan adat Gorontalo ............ 58
Gambar 15. Posisi Tangan saat Bunyi Tak pada Instrumen Rebana....................... 103
Gambar 16. Bagian yang Ditabuh untuk Bunyi Tak pada Instrumen Rebana ......... 104
Gambar 17. Posisi Tangan pada saat Bunyi Dum pada Instrumen Rebana............. 104
Gambar 18. Bagian yang Ditabuh untuk Bunyi Dum pada Instrumen Rebana ....... 105
xiv
Molapi saronde adalah prosesi tarian yang hanya dilakukan oleh pengantin
laki-laki di pernikahan adat di Provinsi Gorontalo pada saat melaksanakan adat
Hui Mopotilandahu (malam pertunangan). Prosesi ini disebut juga sebagai proses
molile huali atau meninjau kamar pengantin yang dilaksanakan pada satu hari
sebelum diadakannya akad nikah. Prosesi Molapi Saronde dilaksanakan bersama
dengan Turunani. Turunani adalah kesenian vokal bernuansa Islam yang diiringi
dengan tabuhan rebana.
Peran penting turunani dalam molapi saronde adalah sebagai media
komunikasi, representasi simbolis, respons fisik, memperkuat konformitas norma-
norma sosial, dan sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan. Tanpa Turunani
Molapi Saronde belum bisa dilaksanakan hal ini berkaitan dengan lirik dan musik
turunani yang menjadi patokan dalam melakukan gerakan tarian mulai dari berdiri
hingga selesai dan duduk kembali. Pada semua prosesi Molapi Saronde penari
wajib mengikuti musik Turunani dalam melakukan gerakan tari.
Bentuk musik Turunani dalam setiap sajian berbeda mulai dari durasi
permainan, tempo yang digunakan, jenis lagu, bahasa, pola tabuhan, nada dasar,
dan makna syair. Seperti yang digunakan dalam prosesi Molapi Saronde di
kabupaten Gorontalo. Tempo yang digunakan sekitar 85 ketukan per menit, tempo
ini dalam setiap prosesi di tiap daerah berbeda, namun pada umumnya mendekati
85 MM (metronome) dengan bentuk lagu tiga bagian, menggunakan pola tabuhan
7, bahasa daerah Gorontalo yang dipadukan dengan bahasa Arab, jenis lagu yang
digunakan adalah Suluta, durasi dalam setiap prosesi adalah 15-30 menit, salah
satu nada dasar yang digunakan pada pernikahan di kabupaten limboto adalah F#,
nada dasar disini bersifat fleksibel atau sesuai dengan kemampuan penyanyi
Turunani, karena Turunani tidak mempunyai alat musik pengiring melodis yang
digunakan sebagai pitch tetap. Maka akan ditemui perbedaan nada dasar di setiap
pelaksanaan Molapi Saronde. Makna lagu dari Turunani dalam adat Molapi
Saronde adalah mempersatukan kedua calon pengantin dengan aturan-aturan adat
yang berlaku dalam masyarakat serta mempererat tali silaturahmi antara keluarga
calon pengantin laki-laki dan perempuan.
xv
A. Latar Belakang
demikian, masyarakat setempat masih taat pada adat kebiasaan lama. Hal ini dapat
dilihat dengan adanya bentuk upacara-upacara adat lama yang masih tampak
pernikahan, dan kematian. Antara adat lama dan ajaran Islam di daerah ini
dipandang begitu kuat, terlebih jika dikaitkan dengan falsafah hidup masyarakat
yaitu adat bersendikan syarah, syarah bersendikan kitabullah,1 dalam arti bahwa
dari Al-Quran.
setempat,2 seperti yang terlihat pada adat pernikahan yang sebagian besar dibalut
dengan nuansa Islam yang dirangkaikan dengan adat lama. Kondisi seperti ini
dapat dilihat pada pelaksanaan prosesi upacara adat Molapi Saronde (menari
pertunangan). Seiring dengan upacara adat itu, juga tidak terlepas dengan
kesenian adat yang disebut Turunani. Ketika melihat antara upacara adat Molapi
sebagai fenomena budaya Gorontalo yang menarik untuk diteliti, khususnya dari
1
Salmin Djakaria dan kawan-kawan, Molapi Saronde (Yogyakarta: Kepel Press 2012), 3.
2
Elvi Anis, wawancara pada 14 Maret 2015, dirumahnya, Diijinkan dikutip.
cirikhas tersendiri. Gorontalo sebagai daerah yang memiliki ciri adat tersendiri,
rancangan objek penelitian ini, terutama mengenai Turunani dalam adat Molapi
dilaksanakan antara pria dan wanita.3 Pernikahan merupakan salah satu upacara
adat yang sangat penting bagi masyarakat Gorontalo. Salah satu kepentingannya
dan Tabuwa (perempuan) baik secara adat maupun hukum agama. Begitu
upacara adat pernikahan juga melakukan berbagai sistem upacara adat seperti;
masyarakat menggunakan adat ini, akan tetapi bagi yang melaksanakan dipastikan
melakukan Turunani.
3
Nur Kholif Hazin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Terbit Terang 2004),
389.
gunting rambut, dan pernikahan. Secara harfiah Turunani dapat diartikan sebagai
suruh nyanyi. Kesenian ini lebih dikenal dalam masyarakat sebagai nyanyian
Turunani disajikan didua bagian prosesi, yaitu; pertama pada prosesi upacara Hui
(turunani pada malam pertama pengantin). Pada saat kedua upacara ini
pengantin akan melaksanakan prosesi Molapi Saronde, yaitu jenis tarian yang
hanya dilakukan oleh pengantin laki-laki dan tamu undangan laki-laki. Pada
tengah).
perempuan menggunakan 5 buah rebana dan 3 orang vokal. Pada umunya laki-
4
Pembeatan adalah perjanjian dalam upacara adat yang dilakukan pada saat perempuan
memasuki masa remaja (sudah mengalami menstruasi). Pembeatan juga dilakukan pada saat
menjelang akad nikah.
5
Suwardi Bay, Pensiunan PNS, Ketua Sanggar Seni Ilomata, wawancara pada 1 April
2015, dirumahnya. Diijinkan dikutip.
6
Kadir Abdussamad, Empat Aspek Adat Daerah Gorontalo (Jakarta: Yayasan 23 Januari
1942), 141.
7
Salmin Djakaria dan kawan-kawan, Molapi Saronde (Yogyakarta: Kepel Press 2012),
10.
upacara Molapi Saronde, jenis lagu Turunani yang dimainkan berjudul Suluta
berbahasa Arab. Namun syair turunani yang digunakan dalam adat Molapi
Arab. Adat Molapi Saronde bermakna membaca karakter dari calon pengantin
laki-laki melalui musik yang dimainkan lalu diikuti oleh gerakan tari dari calon
dengan cara menari menuju pintu kamar pengantin. Kapasitas pengetahuan dan
penguasaan adat pada level nilai, norma, dan pola perilaku, mereka (keluarga)
generasi ke generasi yang sudah berusia lebih dari satu abad, yang bermula dari
masa Syeh Sultan Salahudin Aliyubi sekitar abad ke-15. Beliau berdakwah
menjadi Tzurunani yang saat ini dikenal oleh sebagian besar masyarakat
B. Rumusan Masalah
Molapi Saronde dalam upacara adat pernikahan di Gorontalo, hal ini membuat
8
Salmin Djakaria dkk, 25.
9
Sajak Diri, Kesenian Musik Tradisi Turunani. http://sajakdiri.blogspot.com/ akses 30
Maret 2015.
Saronde.
2. Bagaimana bentuk penyajian dan bentuk musik Turunani dalam adat Molapi
Saronde.
C. Tujuan Penelitian
digunakan dalam prosesi adat Molapi Saronde. Penelitian ini juga untuk
mengetahui bentuk dan fungsi dari musik Turunani dalam Molapi Saronde. Serta
D. Manfaat Penelitian
pengetahuan bagi peneliti, bagi masyarakat, dan bagi pembaca. Bagi peneliti
Gorontalo. Manfaat bagi masyarakat adalah agar mengetahui lebih banyak tentang
Turunani dan Molapi Saronde melalui tulisan ini, serta memberikan tinjauan bagi
tambahan referensi dan wawasan tentang seni tradisi daerah yang ada di provinsi
E. Tinjauan Pustaka
keakuratan data penelitian. Selain itu, buku pustaka dapat digunakan untuk
berikut :
Prees. Buku ini dalam bagian chaoter Use and Function menjelaskan mengenai
materi yang akan ditulis sehubungan dengan kesenian Turunani dalam adat
musik tidak terbatas pada musiknya saja melainkan mencakup seluruh aspek
Masa Kolonial. Yogyakarta: Ombak. Dalam buku ini terdapat beberapa informasi
tentang sejarah awal Gorontalo dan masuknya Islam di provinsi Gorontalo. Buku
Buku ini digunakan sebagai sebuah metode penelitian. Seperti yang tertulis pada
kata pengantarnya etnografi, ditinjau secara harafiah, berarti tulisan atau laporan
tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil
penelitian lapangan (field work) selama sekian bulan atau sekian tahun.
Penerbit Yayasan 23 januari 1942. Buku ini banyak memuat tentang aspek-aspek
adat gorontalo yang akan menjadi dasar informasi tentang adat dan kebudayaan di
Gorontalo, namun buku ini belum mengupas lebih dalam tentang aspek dari musik
Turunani.
Karld- Edmund Pier, SJ. 1996. Ilmu Bentuk Musik Yogyakarta: Pusat
Musik Liturgi. Buku ini akan digunakan untuk menganalisa kalimat, motif dan
Karld- Edmund Prier, SJ. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat musik
Liturgi. Kamus musik ini digunakan untuk mengetahui istilah-istilah musik pada
musik barat.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Dalam buku ini memuat tentang teori
fungsi pada musik, teori fungsi tari, dan beberapa contoh musik ritual. Buku ini
dalam buku menjelaskan apa itu Molapi Saronde dan berbagai informasi dasar
tentang Molapi Saronde dan tata upacaranya, mulai dari sejarah, pelaksanaanya
hingga jenis penyajiannya. Buku ini sangat membantu untuk melengkapi data
dalam tulisan ini. Namun dalm buku ini belum terdapat partitur musik Turunani
pelajaran Muatan Lokal). Makalah ini akan dijadikan sumber untuk mengetahui
historis dari alat musik tradisional daerah Gorontalo. Makalah ini juga memuat
tentang bagaimana membuat berbagai jenis alat musik tradisi Gorontalo. Buku ini
dipakai untuk menganalisa bagaimana organologi dari rebana yang dipakai dalam
Turunani.
Pamong Belajar SKB Limboto Kabupaten Gorontalo). Pada karya ini memuat
hingga cara memainkannya yang bisa menjadi dasar dalam mengupas bentuk dan
fungsi dari Turunani. Namun mengenai teks secara luas dari musik Turunani
belum terlihat dalam makalah ini, terutama dalam konteks adat Molapi Saronde.
Provinsi Gorontalo, Skripsi untuk mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program
Skripsi ini lebih menitik beratkan pada metode penelitian dan belum mengupas
secara mendalam tentang teks dari musik Turunani dan Molapi Saronde. Seperti
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan
yang tidak terbatas pada musiknya saja melainkan mencakup seluruh aspek
budaya yang ada kaitannya dengan musik.10 Demikian besar esensial musik bagi
dalam kebudayaan.
dengan cara terjun langsung baik menjadi outsider maupun insider di Gorontalo
Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan keinginan dan tujuan yang
sebagai berikut.
10
Bruno Netll, Theory and Method Etnomusicology (London: The Free Press of Glencoe
Collier Macmilan Limited, 1964), 5-7.
a. Studi Pustaka
itu untuk memastikan originalitas dari karya ini perlu dilakukan studi pustaka.
kepustakaan yang ada, baik berupa buku-buku, skripsi, atau media bacaan lainnya
yang berguna dan membantu dalam mencari informasi mengenai hal-hal yang
dilakukan karena merupakan salah satu usaha dalam menjaga sebuah karya
ilmiah, agar mampu diketahui kajian manakah yang sudah atau yang belum
diteliti.
b. Observasi
objek yang akan diteliti. Untuk mendapatkan data tentang Turunani dan Molapi
Gorontalo. Data dikumpulkan untuk mengetahui fungsi serta bentuk dari kesenian
Turunani dalam adat Molapi Saronde, serta informasi tentang adat istiadat
c. Wawancara
kepada orang lain demi mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang berhubungan
wawancara yang dilakukan adalah jenis wawancara langsung dengan nara sumber
seperti Yamin Husain selaku ketua Sanggar Seni Bulango dan sekaligus pelatih di
Sanggar Seni Bulango, Abdul Razak Galapa selaku guru pengajian serta pemain
selaku Ketua Sanggar Ilomata Kota Barat Gorontalo, Elvi Anis selaku guru
Alat yang digunakan untuk wawancara yaitu berupa alat tulis dan alat perekam
(hand phone) untuk mempermudah saat penulis dalam mengingat data-data pada
saaat penyusunan karya ilmiah ini. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal-
dan alat musik tradisi yang ada di provinsi Gorontalo saat ini.
d. Dokumentasi
video, dan rekaman audio untuk mempermudah melakukan penelitian yang akan
serta di salah satu acara pernikahan adat di Gorontalo. Data-data video, foto, dan
rekaman audio akan membantu dalam menganalisis bentuk musik Turunani dalam
3. Analisis Data
Data yang diperoleh dari studi pustaka, hasil wawancara, dan observasi di
sesuai dengan maksud dan tujuan dari penyusunan tulisan ini. Analisis merupakan
penguraian pokok permasalahan dari berbagai macam bagian dan penelaaan dari
G. Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
penulisan.
Saronde.
Bab III membahas peran penting Turunani dalam Molapi Saronde, bentuk