Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

STUDI EKSPERIMENTAL VARIASI JUMLAH LIFT TYPE FIN PADA


TURBIN HELICAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS (LAUT DAN SUNGAI)

BIDANG KEGIATAN :

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Abdi Ismail (2412100027) Angkatan 2012


Zain Amarta (2412100123) Angkatan 2012
Muhammad Syarifuddin (2413031053) Angkatan 2013
Riza Rifaldy Argaputra (2413100091) Angkatan 2013






INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

STUDI EKSPERIMENTAL VARIASI JUMLAH LIFT TYPE FIN PADA


TURBIN HELICAL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS (LAUT DAN SUNGAI)

BIDANG KEGIATAN :

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Abdi Ismail (2412100027) Angkatan 2012


Zain Amarta (2412100123) Angkatan 2012
Muhammad Syarifuddin (2413031053) Angkatan 2013
Riza Rifaldy Argaputra (2413100091) Angkatan 2013






INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA ................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ .....ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
RINGKASAN ..........................................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
1.4 Luaran yang Diharapkan .................................................................................2
1.5 Manfaat Program.............................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Turbin Helical .................................................................................................3
2.2 Solidity dan Kemiringan Blade Turbin Helical ...............................................4
2.3 Turbin Helical dengan Fin ..............................................................................4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Studi Literatur .................................................................................................6
3.2 Penentuan Geometri dan Spesifikasi Turbin Helical ......................................6
3.3 Fabrikasi Turbin Helical .................................................................................7
3.4 Penyesuaian Komponen Turbin dengan Alat Ukur ........................................8
3.5 Pemasangan dan Pengujian .............................................................................8
3.6 Pengambilan Data ...........................................................................................8
3.7 Analisis dan Pembahasan ................................................................................9
3.8 Penyusunan Laporan .......................................................................................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya...............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perancangan eksperimen .........................................................................8


Tabel 4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Program........................................................................9

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan moment dan daya dari Turbin Helical (kiri) dan
Darrieus (kanan) (Tsai, 2014) .............................................................3
Gambar 2.2 Efisiensi dari Berbagai Tipe Turbin Arus Air (Gorban & Gorlov,
2001) ...................................................................................................3
Gambar 2.3 Sudut Kemiringan Blade Turbin Helical () (Niblick, 2012) .............4
Gambar 2.4 (a) Gaya angkat pada Lift Type Fin (Wright, 2011) (b) sudut serang
(Ariadi, 2011)......................................................................................5
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ......................................................................6
Gambar 3.2 (a) Tampak atas (b) Posisi Lift Type Fin pada Turbin Helical ...........7
Gambar 3.3 Variasi Jumlah dan Pemasangan Lift Type Fin pada Blade Turbin :
(a) variasi 0 fin (tanpa fin) (b) variasi 1 fin (c) variasi 3 fin (d) variasi
5 fin .....................................................................................................7
Gambar 3.4 Towing tank dan ruang kontrol Laboratorium Hidrodinamika ITS ....8

iv

RINGKASAN

Pembangkit Listrik Tenaga Arus (PLTA) harus memiliki turbin dengan


efisiensi yang tinggi, agar energi arus air dapat semaksimal mungkin dikonversi
menjadi energi listrik. Semakin tinggi efisiensi turbin arus air, maka semakin
tinggi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA.
Energi arus air dapat ditemukan pada arus sungai dan arus laut. Turbin arus
air yang banyak dikembangkan ialah tipe Darrieus dan tipe Helical. Turbin
Helical memiliki semua karakteristik unggul dari Turbin Darrieus tanpa
karakteristik lemah dari Turbin Darrieus. Turbin Helical memiliki torsi yang stabil
pada berbagai kecepatan arus dan dapat berputar pada kecepatan arus rendah
(Gorlov, 1998). Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air yang lain, Turbin
Helical memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi Turbin ialah
dengan penambahan Fin. Fin yang memanfaatkan gaya lift / gaya angkat (Lift
Type Fin) memiliki RPM (Rotation Per Minute) dan efisiensi yang tinggi karena
blade dapat bergerak lebih cepat daripada arus (Hantoro, 2011). Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penambahan jumlah Lift
Type Fin pada Turbin Helical terhadap peningkatan efisiensi turbin tersebut pada
berbagai kecepatan arus air melalui studi eksperimental. Variabel yang diselidiki /
divariasikan terdapat 4 jenis, yaitu Turbin Helical tanpa Fin, Turbin Helical 1 Fin,
Turbin Helical 3 Fin dan Turbin Helical 5 Fin, serta masing-masing variasi
tersebut diuji pada kecepatan arus 0,6 m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan 1,4 m/s.
Kemudian berdasarkan pengujian tersebut, didapatkan Turbin Helical dengan
jumlah Fin yang paling optimal.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimental yaitu dengan
membuat turbinnya secara langsung dengan ukuran yang sebenarnya tanpa
menggunakan penskalaan ataupun pemodelan agar didapatkan hasil penelitian
yang lebih valid dan terpecaya. Penelitian dilakukan di towing tank Laboratorium
Hidrodinamika Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Data yang diambil pada
penelitian ini ialah RPM, torsi dan efisiensi dari 4 variasi jumlah Lift Type Fin
pada Turbin Helical dengan kecepatan arus air 0,6 m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan
1,4 m/s, sehingga didapatkan 60 data. Nilai RPM () dan torsi (T) didapatkan dari
alat ukur secara langsung saat eksperimen, sedangkan nilai efisiensi didapatkan
dari perbandingan antara energi yang dihasilkan turbin dan energi arus air.

Kata kunci : Efisiensi, Turbin Helical, Lift Type Fin, arus air

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik dan menipisnya
cadangan bahan bakar fosil, keadaan tersebut memaksa manusia untuk mencari
sumber energi yang dapat diperbaharui (energi terbarukan) dan dapat
menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu contoh sumber energi terbarukan yang
dapat dimanfaatkan adalah energi arus air. Terlebih dalam hal geografis, 63%
wilayah Indonesia adalah laut (Yuniarso, 2012). Energi arus air selain ramah
lingkungan, energi ini juga mempunyai energi 830 kali lipat lebih besar
dibandingkan dengan energi angin. Sehingga dengan kapasitas daya yang sama,
turbin arus air akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan turbin angin (Andrianto,
2009).
Energi arus air dapat ditemukan pada arus sungai dan arus laut. Teknologi
untuk mengkonversi energi pada arus sungai maupun arus laut untuk menjadi
energi listrik adalah turbin arus air. Turbin arus air yang banyak dikembangkan
ialah tipe Darrieus dan tipe Helical. Dari kedua tipe turbin tersebut, Turbin Helical
memiliki moment (N-m) dan daya (Watt) yang nilainya lebih tinggi dan lebih
stabil (Tsai, 2014). Turbin Helical memiliki semua karakteristik unggul dari
Turbin Darrieus tanpa karakteristik lemah dari Turbin Darrieus. Turbin Helical
memiliki torsi yang stabil pada berbagai kecepatan arus dan dapat berputar pada
kecepatan arus rendah (Gorlov, 1998). Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air
yang lain, Turbin Helical memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).
Pembangkit Listrik Tenaga Arus (PLTA) harus memiliki turbin dengan
efisiensi yang tinggi, agar energi arus air dapat semaksimal mungkin dikonversi
menjadi energi listrik. Semakin tinggi efisiensi turbin arus air, maka semakin
tinggi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA. Semakin tinggi efisiensi sebuah
turbin arus air, maka semakin kecil luasan sungai / laut yang dibutuhkan dan
semakin sedikit jumlah turbin yang dibutuhkan untuk menghasilkan beberapa
Megawatt dalam skala besar serta diharapkan biaya listrik yang dihasilkan oleh
PLTA semakin murah.
Metode yang telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi turbin arus
adalah dengan melakukan optimalisasi pada sudut kemiringan blade dan solidity.
Pada sudut kemiringan 65,30 didapatkan efisiensi 30 % dan pada sudut
kemiringan 66,40 didapatkan efisiensi 33 % (Han, 2013). Selain itu, diantara sudut
kemiringan 43,70 , 500 dan 600 didapatkan efisiensi tertinggi (24,4 %) pada 600.
Semakin besar sudut kemiringannya maka torsi dan efisiensi turbin Helical akan
semakin tinggi (Shiono, 2002). Sedangkan dari sisi solidity, menurut Shiono
(2002) diantara solidity 0,2, 0,3, 0,4 dan 0,5, efisiensi turbin helical tertinggi yaitu
didapatkan pada solidity 0,4 sedangkan efisiensinya akan menurun pada solidity
0,5. Hal berbeda dinyatakan oleh Wright (2011) yang menyatakan bahwa diantara
solidity 0,41, 0,48 dan 0,55 efisiensi tertinggi dicapai pada solidity 0,55. Dengan
demikian, masih diperlukan metode lain untuk meningkatkan efisiensi Turbin
2

Helical sebab didapatkan hasil yang berbeda dan tidak saling mengkonfirmasi
pada penerapan metode dari sisi solidity.
Metode lain yang dilakukan ialah dengan menambahkan Movable Fin pada
Turbin Helical untuk meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan gaya drag
(Tjiu, 2013). Akan tetapi, metode ini kurang efektif karena Fin tersebut
memanfaatkan gaya drag. Fin yang memanfaatkan gaya drag (Drag Type Fin)
memiliki putaran/RPM dan efisiensi yang rendah karena blade tidak dapat
bergerak lebih cepat daripada arus. Sedangkan Fin yang memanfaatkan gaya lift /
gaya angkat (Lift Type Fin) akan bergerak lebih cepat daripada arus (Hantoro,
2011). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
penambahan jumlah Lift Type Fin pada Turbin Helical terhadap peningkatan
efisiensi turbin tersebut pada berbagai kecepatan arus air melalui studi
eksperimental. Variabel yang diselidiki / divariasikan terdapat 4 jenis, yaitu
Turbin Helical tanpa Fin, Turbin Helical 1 Fin, Turbin Helical 3 Fin dan Turbin
Helical 5 Fin, serta masing-masing variasi tersebut diuji pada kecepatan arus 0,6
m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan 1,4 m/s. Kemudian berdasarkan pengujian
tersebut, didapatkan Turbin Helical dengan jumlah Fin yang paling optimal.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini,
ialah :
1. Bagaimana pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap efisiensi
Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air ?
2. Bagaimana pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap RPM, torsi,
dan daya mekanik Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap efisiensi
Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air.
2. Mengetahui pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap RPM, torsi,
dan daya mekanik Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreatifitas mahasiswa di bidang
penelitian ini, yaitu :
1. Mendapatkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi Turbin Helical
pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus (Laut dan Sungai)
2. Publikasi artikel ilmiah tentang energi terbarukan pada seminar nasional
dan internasional
3. Hak Paten tentang penerapan Lift Type Fin pada Turbin Helical untuk
meningkatkan efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus (Laut dan
Sungai)
1.5 Manfaat Program
Manfaat dari program kreatifitas mahasiswa di bidang penelitian ini, ialah :
3

1. Data hasil penelitian akan sangat bermanfaat dalam pengembangan


turbin arus laut dan turbin arus sungai kedepannya.
2. Dapat digunakan sebagai referensi/rujukan bagi perancangan turbin
Pembangkit Listrik Tenaga Arus dalam skala besar.
3. Hasil penelitian ini dapat diterapkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Arus pada daerah yang memiliki potensi energi berupa aliran sungai dan
arus laut untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sekitar.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Turbin Helical
Turbin arus air yang banyak dikembangkan ialah tipe Darrieus dan tipe
Helical. Dari kedua tipe turbin tersebut, Turbin Helical memiliki moment (N-m)
dan daya/power (Watt) yang nilainya lebih tinggi dan lebih stabil (Tsai, 2014).
Berikut ialah perbandingan performansi kedua turbin tersebut.

Gambar 2.1 Perbandingan moment dan daya dari Turbin Helical (kiri) dan
Darrieus (kanan) (Tsai, 2014)
Turbin Helical memiliki semua karakteristik unggul dari Turbin Darrieus
tanpa karakteristik lemah dari Turbin Darrieus. Turbin Helical memiliki torsi yang
stabil pada berbagai kecepatan arus dan dapat berputar pada kecepatan arus
rendah (Gorlov, 1998). Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air yang lain,
Turbin Helical memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).

Gambar 2.2 Efisiensi dari Berbagai Tipe Turbin Arus Air (Gorban & Gorlov,
2001)
4

Keunggulan lain dari Turbin Helical ialah memiliki kemampuan self-


starting (kemampuan turbin untuk dapat berakselerasi dari keadaan diam sampai
pada keadaan dimana dapat menghasilkan daya untuk berotasi). Sementara
Darrieus tidak memiliki kemampuan ini (Wright, 2011). Turbin Helical memiliki
beberapa parameter desain, yaitu : tinggi, diameter turbin, jumlah blade, tipe
airfoil blade, panjang chord, sudut kemiringan blade terhadap horizontal, dan
solidity (Anderson, 2011).
2.2 Solidity dan Kemiringan Blade Turbin Helical
Metode yang telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi turbin arus
adalah dengan melakukan optimalisasi pada sudut kemiringan blade dan solidity.
Sudut kemiringan blade () yang dimaksud ialah sudut kemiringan blade terhadap
horizontal. Berikut adalah ilustrasi sudut kemiringan blade.

Gambar 2.3 Sudut Kemiringan Blade Turbin Helical () (Niblick, 2012)


Pada sudut kemiringan 65,30 didapatkan efisiensi 30 % dan pada sudut
kemiringan 66,40 didapatkan efisiensi 33 % (Han, 2013). Selain itu, diantara sudut
kemiringan 43,70 , 500 dan 600 didapatkan efisiensi tertinggi (24,4 %) pada 600.
Semakin besar sudut kemiringannya maka torsi dan efisiensi turbin Helical akan
semakin tinggi (Shiono, 2002). Niblick (2012) juga menyatakan turbin dengan
efisiensi tertinggi (24%) menurut penelitiannya didapatkan pada kemiringan blade
600. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut, kemiringan blade yang dipilih sebagai
variabel tetap pada penelitian ini ialah 670.
Sedangkan dari sisi solidity, menurut Shiono (2002) diantara solidity 0,2, 0,3,
0,4 dan 0,5, efisiensi turbin helical tertinggi yaitu didapatkan pada solidity 0,4
sedangkan efisiensinya akan menurun pada solidity 0,5. Hal berbeda dinyatakan
oleh Wright (2011) yang menyatakan bahwa diantara solidity 0,41, 0,48 dan 0,55
efisiensi tertinggi dicapai pada solidity 0,55. Dengan demikian, masih diperlukan
metode lain untuk meningkatkan efisiensi turbin Helical sebab didapatkan hasil
yang berbeda dan tidak saling mengkonfirmasi pada penerapan metode dari sisi
solidity.
2.3 Turbin Helical dengan Fin
Metode lain yang dilakukan ialah dengan menambahkan Movable Fin pada
turbin helical untuk meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan gaya drag
(Tjiu, 2013). Akan tetapi, metode ini kurang efektif karena Fin tersebut
memanfaatkan gaya drag. Fin yang memanfaatkan gaya drag (Drag Type Fin)
memiliki putaran/RPM dan efisiensi yang rendah karena blade tidak dapat
5

bergerak lebih cepat daripada arus. Sedangkan Fin yang memanfaatkan gaya lift /
gaya angkat (Lift Type Fin) akan bergerak lebih cepat daripada arus (Hantoro,
2011). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh penambahan
jumlah Lift Type Fin pada Turbin Helical terhadap peningkatan efisiensi turbin
tersebut pada berbagai kecepatan arus air melalui studi eksperimental.

(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Gaya angkat pada Lift Type Fin (Wright, 2011) (b) sudut serang
(Ariadi, 2011)
Penampang melintang Lift Type Fin berbentuk airfoil (sama seperti blade).
Cara kerja Lift Type Fin ditunjukkan oleh simulasi software Fluent seperti gambar
diatas. Gambar diatas menunjukkan profil kecepatan aliran fluida saat melalui Lift
Type Fin pada sudut serang tertentu. Warna merah pada daerah bagian atas Fin
menunjukkan daerah tersebut paling tinggi kecepatan alirannya. Tingginya
kecepatan aliran mengakibatkan tekanan pada bagian atas airfoil rendah.
Sedangkan aliran pada bagian bawah airfoil tekanannya lebih tinggi daripada
bagian atas. Hal inilah yang mengakibatkan adanya gaya angkat (lift force) (Aridi,
2011).
Gaya angkat Fin tersebut berubah menjadi gerakan berputar dengan adanya
poros Turbin, sehingga Lift Type Fin diharapkan dapat meningkatkan RPM dan
torsi turbin dimana kedua nilai tersebut juga mempengaruhi efisiensi turbin.
Sehingga pada penelitian ini akan dianalisis jumlah Lift Type Fin yang ideal
dalam meningkatkan efisiensi turbin, antara Turbin Helical tanpa Fin, Turbin
Helical 1 Fin, Turbin Helical 3 Fin dan Turbin Helical 5 Fin. Adapun sudut
serang Fin sebagai variabel tetap yang dipilih pada penelitian ini adalah 130
berdasarkan eksperimen Sheldahl dan Klimas (1981). Lift Type Fin dipasang pada
sepanjang jari-jari turbin, yaitu dari mulai blade hingga ke poros turbin.
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


Pada bab ini akan dijabarkan alur penelitian Turbin Helical dengan variasi
jumlah Lift Type Fin. Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir dari penelitian ini.
Mulai A

Pemasangan dan pengujian


Studi Literatur

Penentuan geometri dan Pengambilan


spesifikasi Turbin Helical data

Analisis dan pembahasan


Sesuai
Ya
Penyusunan laporan
Tidak Fabrikasi Turbin Helical

Penyesuaian komponen turbin dengan Selesai


alat ukur

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


3.1 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan bahan referensi dan rujukan
untuk dipelajari sebagai pendukung dalam kegiatan penelitian, diantaranya adalah
dengan mencari beberapa referensi berupa jurnal, paper dan buku yang
berhubungan dengan Turbin Helical.
3.2 Penentuan Geometri dan Spesifikasi Turbin Helical
Pada tahap ini dilakukan penentuan spesifikasi dan geometri guna
memaksimalkan efisiensi Turbin Helical sebelum nantinya ditingkatkan lebih
tinggi lagi efisiensi turbin tersebut dengan adanya penambahan Lift Type Fin.
Selain itu, ditentukan jenis material yang akan digunakan yaitu dengan serat
fiberglass untuk bahan pembuatan blade dan bahan baja anti karat (stainless steel)
untuk poros turbin. Berikut adalah parameter desain Turbin Helical yang dijadikan
variabel tetap pada penelitian ini :
- Dimensi : 90 cm (tinggi, simbol : h) x 60 cm (diameter, simbol : D)
- Jumlah blade (N) : 3
- Tipe airfoil blade dan fin : NACA 0018
- Panjang chord (c) : 15 cm
- Kemiringan blade () : 670
- Solidity : N.c / .D = 0,238
- Sudut serang Lift Type Fin : 130
7

3.3 Fabrikasi Turbin Helical


Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksperimental yaitu dengan
membuat turbinnya secara langsung dengan ukuran yang sebenarnya tanpa
menggunakan penskalaan ataupun pemodelan agar didapatkan hasil penelitian
yang lebih valid dan terpecaya.
Berdasarkan parameter desain yang telah ditentukan maka dilakukan
pembuatan/fabrikasi dan perakitan Turbin Helical. Mulai dari sudu dengan airfoil
NACA 0018, Lift Type Fin, poros turbin, dan end plate. Setelah seluruh
komponen terpasang maka dilakukan pengaturan letak Lift Type Fin pada blade
dengan sudut serang 130. Variasi Lift Type Fin dilakukan sebanyak 4 jenis. Jumlah
Lift Type Fin yang divariasikan adalah 0 fin (tanpa fin), 1 fin, 3 fin dan 5 fin.
Sehingga desain satu buah Turbin Helical harus dapat dipasang/mengakomodasi
mulai dari 0 fin, 1 fin, 3 fin hingga 5 fin. Berikut adalah desain eksperimental
Turbin Helical 0 fin (tanpa fin) hingga Turbin Helical 5 fin.

LiftTypeFin

(a) (b)
Gambar 3.2 (a) Tampak atas (b) Posisi Lift Type Fin pada Turbin Helical

(a) (b) (c) (d)


Gambar 3.3 Variasi Jumlah dan Pemasangan Lift Type Fin pada Blade Turbin :
(a) variasi 0 fin (tanpa fin) (b) variasi 1 fin (c) variasi 3 fin (d) variasi 5 fin
8

3.4 Penyesuaian Komponen Turbin dengan Alat Ukur


Pada tahap ini dilakukan pembelian alat ukur RPM (tachometer) dan torsi
(torsimeter). Agar tachometer dan torsimeter dapat mengukur besaran RPM dan
torsi, dilakukan penyesuaian antara poros Turbin Helical dengan kedua alat ukur
tersebut.
3.5 Pemasangan dan Pengujian
Eksperimen Turbin Helical dengan variasi jumlah Lift Type Fin tertentu
dilakukan di towing tank Laboratorium Hidrodinamika Fakultas Teknologi
Kelautan Jurusan Teknik Perkapalan ITS. Towing tank memiliki panjang 30 m,
lebar 3 m dan kedalaman 2 m.

Gambar 3.4 Towing tank dan ruang kontrol Laboratorium Hidrodinamika ITS
Seluruh bagian turbin yang diuji akan dimasukkan dalam air, lalu poros
turbin ditarik menggunakan motor train dengan kecepatan tertentu sesuai dengan
input tegangan (2-10 volts) yang diberikan oleh ruang kontrol. Pada tahap ini,
dilakukan juga kalibrasi input tegangan terhadap keluaran kecepatan motor train
pada kontrol room agar dihasilkan output kecepatan yang sesuai dengan harapan.
Dengan metode pengujian seperti ini, peneliti dapat lebih mudah mendapatkan
kecepatan arus yang akurat dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.
3.6 Pengambilan Data
Data yang diambil pada penelitian ini ialah RPM, torsi dan efisiensi dari 4
variasi jumlah Lift Type Fin pada Turbin Helical dengan kecepatan arus air 0,6
m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan 1,4 m/s. Nilai RPM () dan torsi (T) didapatkan
dari alat ukur secara langsung saat eksperimen. Efisiensi () didapatkan dari
persamaan berikut :
.
(3.1)
, . . .
dengan adalah massa jenis air, A = D x h = 90 cm x 60 cm, dan V adalah
kecepatan arus. Berikut ialah tabel perancangan eksperimen penelitian ini yang
terdiri dari 60 data.
Tabel 3.1 Perancangan eksperimen
Turbin 0 fin Turbin 1 fin Turbin 3 fin Turbin 5 fin
RPM Torsi RPM Torsi RPM Torsi RPM Torsi
0,6
Kecepatan arus

0,8
(m/s)

1
1,2
1,4
9

3.7 Analisis dan Pembahasan


Pada tahap ini, data-data yang telah terkumpul diolah lebih lanjut dalam
bentuk tabel dan grafik untuk dianalisis korelasi antara RPM, torsi dan efisiensi
pada berbagai kecepatan arus. Sampai tahap ini, didapatkanlah jumlah Lift Type
Fin yang optimal untuk meningkatkan efisiensi Turbin Helical.
3.8 Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dilakukan sebagai penyampaian hasil dari pelaksanaan
program penelitian. Laporan mengacu pada tahap-tahap sebelumnya dan
menjelaskan seluruh proses kegiatan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.100.000,00
2 Bahan habis pakai 4.290.000,00
3 Perjalanan 3.070.000,00
4 Lain-lain : publikasi, seminar, pembuatan laporan, dan 1.830.000,00
lainnya
Jumlah 12.290.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Berikut ialah jadwal kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi Literatur

2 Penentuan Geometri
dan Spesifikasi

3 Fabrikasi Turbin
Helical

4 Penyesuaian
Komponen Turbin
dengan Alat Ukur

5 Pemasangan dan
Pengujian

6 Pengambilan Data

7 Analisis dan
Pembahasan

8 Penyusunan Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, John. 2011. Design and Manufacture of a Cross-Flow Helical Tidal


Turbine. Capstone Project Report.
Andrianto, M.W. 2009. Studi Teknis Pemilihan Turbin Kobold pada Pembangkit
Listrik Tenaga Arus Bawah Laut di Selat Madura. Tugas Akhir. Teknik
Sistem Perkapalan, ITS.
Aridi, M. Hishom, dkk. 2011. Studi Numerik dan Eksperimental Performansi
Turbin Arus Air Tipe Vertikal Aksis dengan Variasi Jumlah Blade dan Efek
Aspect Ratio. Jurnal Teknik Pomits ITS.
Gorban, A.N. & Gorlov, A. 2001. Limits of the Turbine Efficiency for Free Fluid
Flow. Journal of Energy Resources Technology, Vol. 123 (317).
Gorlov, A. 1998. Development of Helical Reaction Hydraulic Turbine. Technical
Report, MIME Department of Northeast University.
Han, Sang-Hun, et al. 2013. Evaluation of vertical Axis Turbine characteristics
For Tidal Current Power Plant Based On In Situ Experiment. Science Direct-
Ocean Engineering, 65, 83-89.
Hantoro, R., et al. 2011. An Experimental Investigation of Passive Variable-Pitch
Vertical-Axis Ocean Current Turbine. ITB J.Eng.Sci., Vol. 43, No. 1, 27-40.
Niblick, A.L. 2012. Experimental and Analytical Study of Helical Cross-Flow
Turbines for a Tidal Micropower Generation System. Master of Science.
University of Washington.
Sheldahl, R. & Klimas, P. 1981. Aerodynamic Characteristics of Seven
Symmetrical Airfoil Sections Through 180-Degree Angle of Attack for Use in
Aerodynamic Analysis of Vertical Axis Wind Turbines. Technical Report
SAND80-2114, Sandia National Laboratories.
Shiono, M., et al. 2002. Output Characteristics of Darrieus Water Turbine with
Helical Blades for Tidal Current Generations. In Proceedings of The Twelfth
(2002) International Offshore and Polar Engineering Conference.
Tjiu, W., et all. 2013. Initial Investigation on Movable-Fins Vertical Axis Wind
Turbine. Latest Trends in Renewable Energy and Environmental Informatics.
Tsai, J.S & Chen, F. 2014. The Conceptual Design of a Tidal Power Plant in
Taiwan. Jurnal Marine Science and Engineering, 2, 506-533.
Wright, C.R. & Hansen, M.C. 2011. Optimization of Helical Turbine in Low Head
Applications. Master of Science. The University of Utah.
Yuniarso, R.G.K & Sudargana. 2012. Analisa Perancangan Turbin Darrieus pada
Hydrofoil NACA 0015 dari Karakteristik CL dan CD pada Variasi Sudut
Serang Menggunakan Regresi Linier pada Matlab. Jurnal Rotasi Teknik
Mesin Universitas Diponegoro, Vol. 14 No. 1, 21-28.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
12
13
14
15
16
17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Mengukur
Torsi
besarnya torsi 1 buah 2.000.000,00 2.000.000,00
meter
alat
Mengukur
Tacho
besarnya RPM 1 buah 500.000,00 500.000,00
meter
alat
Water Validasi
Flow kecepatan arus 1 buah 500.000,00 500.000,00
meter air
Mengukur
Water pass ketinggian 1 buah 50.000,00 50.000,00
level air
Pembuatan dan
Obeng 1 buah 25.000,00 25.000,00
perakitan alat
Mur dan Pembuatan dan
25 buah 1.000,00 25.000,00
Baut perakitan alat
Sub Total 3.100.000,00

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Sebagai
Poros komponen
Tacho penyesuaian 1 buah 250.000,00 250.000,00
meter turbin dengan
alat ukur
Sebagai
Poros
komponen 1 buah 500.000,00 500.000,00
Turbin
utama turbin
Blade Sebagai
Turbin komponen 3 buah 750.000,00 2.250.000,00
Helical utama turbin
Sebagai
Lengan
komponen 6 buah 40.000,00 240.000,00
Turbin
utama turbin
Bearing Sebagai 2 buah 150.000,00 300.000,00
18

komponen
turbin agar
dapat berputar
Sebagai
Lift Type variabel
15 buah 50.000,00 750.000,00
Fin manipulasi
turbin
Sub Total 4.290.000,00

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Transporta
si ke Pembelian
tempat bahan baku
5 kali 60.000,00 300.000,00
pembelian untuk
bahan pembuatan alat
baku
Transporta
si ke Monitoring
tempat proses 10 kali 60.000.000 600.000,00
perakitan perakitan alat
alat
Transporta
si ke Menguji alat
tempat yang telah 2 kali 60.000,00 120.000,00
pengujian selesai dibuat
alat
Jasa Sebagai sarana
pengirima pengiriman 10 kali 85.000,00 850.000,00
n alat alat
Mengikuti
seminar ilmiah
Akomodas untuk
i ke tempat menambah
4 orang 300.000 1.200.000,00
seminar referensi
ilmiah dalam
pelaksanaan
PKM
Sub Total 3.070.000,00
19

4. Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Pengganda
Sebagai
an
pegangan dan
proposal 4 anggota 20.000,00 80.000,00
arsip setiap
dan
anggota
laporan
Administrasi
Kertas A4
dan pembuatan 2 rim 50.000,00 100.000,00
80 gram
laporan
Tinta Mencetak hasil
1 set 300.000,00 300.000,00
Printer laporan
Koneksi
internet untuk
menambah
Pulsa Selama 5
referensi 50.000,00 250.000,00
Modem bulan
dalam
pelaksanaan
PKM
Komunikasi
Pulsa dan koordinasi Selama 5
100.000,00 500.000,00
Telepon anggota bulan
kelompok
Pembuatan
Publikasi hasil
Poster dan 3 buah 100.000,00 300.000,00
PKM
X-Banner
Seminar Publikasi hasil
2 kali 150.000,00 300.000,00
Ilmiah PKM
Sub Total 1.830.000,00
20

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NRP Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam /
Minggu)
1 Abdi Ismail / S1 Energi 6 Memberikan
2412100027 Teknik Terbarukan perancangan
Fisika eksperimental,
mengkoordinasik
an setiap tahap
penelitian,
menganalisis hasil
penelitian
2 Zain Amarta / S1 Energi 6 Menentukan
2412100123 Teknik Terbarukan desain turbin
Fisika helical, Fabrikasi
turbin helical dan
Lift Type Fin
3 Muhammad D3 Instrumenta 6 menyesuaikan
Syarifuddin / Metrolog si dan poros turbin
2413031053 i dan desain helical dengan
Instrume mekanik alat ukur dan
ntasi menggambar
desain 3 dimensi
turbin helical
4 Riza Rifaldy S1 Energi 6 Pemasangan
Argaputra / Teknik Terbarukan turbin pada alat
2413100091 Fisika uji laboratorium
dan pengambilan
data
21

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai