JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh :
BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh :
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Perbandingan moment dan daya dari Turbin Helical (kiri) dan
Darrieus (kanan) (Tsai, 2014) .............................................................3
Gambar 2.2 Efisiensi dari Berbagai Tipe Turbin Arus Air (Gorban & Gorlov,
2001) ...................................................................................................3
Gambar 2.3 Sudut Kemiringan Blade Turbin Helical () (Niblick, 2012) .............4
Gambar 2.4 (a) Gaya angkat pada Lift Type Fin (Wright, 2011) (b) sudut serang
(Ariadi, 2011)......................................................................................5
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ......................................................................6
Gambar 3.2 (a) Tampak atas (b) Posisi Lift Type Fin pada Turbin Helical ...........7
Gambar 3.3 Variasi Jumlah dan Pemasangan Lift Type Fin pada Blade Turbin :
(a) variasi 0 fin (tanpa fin) (b) variasi 1 fin (c) variasi 3 fin (d) variasi
5 fin .....................................................................................................7
Gambar 3.4 Towing tank dan ruang kontrol Laboratorium Hidrodinamika ITS ....8
iv
RINGKASAN
Kata kunci : Efisiensi, Turbin Helical, Lift Type Fin, arus air
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi listrik dan menipisnya
cadangan bahan bakar fosil, keadaan tersebut memaksa manusia untuk mencari
sumber energi yang dapat diperbaharui (energi terbarukan) dan dapat
menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu contoh sumber energi terbarukan yang
dapat dimanfaatkan adalah energi arus air. Terlebih dalam hal geografis, 63%
wilayah Indonesia adalah laut (Yuniarso, 2012). Energi arus air selain ramah
lingkungan, energi ini juga mempunyai energi 830 kali lipat lebih besar
dibandingkan dengan energi angin. Sehingga dengan kapasitas daya yang sama,
turbin arus air akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan turbin angin (Andrianto,
2009).
Energi arus air dapat ditemukan pada arus sungai dan arus laut. Teknologi
untuk mengkonversi energi pada arus sungai maupun arus laut untuk menjadi
energi listrik adalah turbin arus air. Turbin arus air yang banyak dikembangkan
ialah tipe Darrieus dan tipe Helical. Dari kedua tipe turbin tersebut, Turbin Helical
memiliki moment (N-m) dan daya (Watt) yang nilainya lebih tinggi dan lebih
stabil (Tsai, 2014). Turbin Helical memiliki semua karakteristik unggul dari
Turbin Darrieus tanpa karakteristik lemah dari Turbin Darrieus. Turbin Helical
memiliki torsi yang stabil pada berbagai kecepatan arus dan dapat berputar pada
kecepatan arus rendah (Gorlov, 1998). Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air
yang lain, Turbin Helical memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).
Pembangkit Listrik Tenaga Arus (PLTA) harus memiliki turbin dengan
efisiensi yang tinggi, agar energi arus air dapat semaksimal mungkin dikonversi
menjadi energi listrik. Semakin tinggi efisiensi turbin arus air, maka semakin
tinggi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA. Semakin tinggi efisiensi sebuah
turbin arus air, maka semakin kecil luasan sungai / laut yang dibutuhkan dan
semakin sedikit jumlah turbin yang dibutuhkan untuk menghasilkan beberapa
Megawatt dalam skala besar serta diharapkan biaya listrik yang dihasilkan oleh
PLTA semakin murah.
Metode yang telah digunakan untuk meningkatkan efisiensi turbin arus
adalah dengan melakukan optimalisasi pada sudut kemiringan blade dan solidity.
Pada sudut kemiringan 65,30 didapatkan efisiensi 30 % dan pada sudut
kemiringan 66,40 didapatkan efisiensi 33 % (Han, 2013). Selain itu, diantara sudut
kemiringan 43,70 , 500 dan 600 didapatkan efisiensi tertinggi (24,4 %) pada 600.
Semakin besar sudut kemiringannya maka torsi dan efisiensi turbin Helical akan
semakin tinggi (Shiono, 2002). Sedangkan dari sisi solidity, menurut Shiono
(2002) diantara solidity 0,2, 0,3, 0,4 dan 0,5, efisiensi turbin helical tertinggi yaitu
didapatkan pada solidity 0,4 sedangkan efisiensinya akan menurun pada solidity
0,5. Hal berbeda dinyatakan oleh Wright (2011) yang menyatakan bahwa diantara
solidity 0,41, 0,48 dan 0,55 efisiensi tertinggi dicapai pada solidity 0,55. Dengan
demikian, masih diperlukan metode lain untuk meningkatkan efisiensi Turbin
2
Helical sebab didapatkan hasil yang berbeda dan tidak saling mengkonfirmasi
pada penerapan metode dari sisi solidity.
Metode lain yang dilakukan ialah dengan menambahkan Movable Fin pada
Turbin Helical untuk meningkatkan efisiensi dengan memanfaatkan gaya drag
(Tjiu, 2013). Akan tetapi, metode ini kurang efektif karena Fin tersebut
memanfaatkan gaya drag. Fin yang memanfaatkan gaya drag (Drag Type Fin)
memiliki putaran/RPM dan efisiensi yang rendah karena blade tidak dapat
bergerak lebih cepat daripada arus. Sedangkan Fin yang memanfaatkan gaya lift /
gaya angkat (Lift Type Fin) akan bergerak lebih cepat daripada arus (Hantoro,
2011). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
penambahan jumlah Lift Type Fin pada Turbin Helical terhadap peningkatan
efisiensi turbin tersebut pada berbagai kecepatan arus air melalui studi
eksperimental. Variabel yang diselidiki / divariasikan terdapat 4 jenis, yaitu
Turbin Helical tanpa Fin, Turbin Helical 1 Fin, Turbin Helical 3 Fin dan Turbin
Helical 5 Fin, serta masing-masing variasi tersebut diuji pada kecepatan arus 0,6
m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan 1,4 m/s. Kemudian berdasarkan pengujian
tersebut, didapatkan Turbin Helical dengan jumlah Fin yang paling optimal.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini,
ialah :
1. Bagaimana pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap efisiensi
Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air ?
2. Bagaimana pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap RPM, torsi,
dan daya mekanik Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air ?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap efisiensi
Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air.
2. Mengetahui pengaruh variasi jumlah Lift Type Fin terhadap RPM, torsi,
dan daya mekanik Turbin Helical pada berbagai kecepatan arus air.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program kreatifitas mahasiswa di bidang
penelitian ini, yaitu :
1. Mendapatkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi Turbin Helical
pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus (Laut dan Sungai)
2. Publikasi artikel ilmiah tentang energi terbarukan pada seminar nasional
dan internasional
3. Hak Paten tentang penerapan Lift Type Fin pada Turbin Helical untuk
meningkatkan efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Arus (Laut dan
Sungai)
1.5 Manfaat Program
Manfaat dari program kreatifitas mahasiswa di bidang penelitian ini, ialah :
3
Gambar 2.1 Perbandingan moment dan daya dari Turbin Helical (kiri) dan
Darrieus (kanan) (Tsai, 2014)
Turbin Helical memiliki semua karakteristik unggul dari Turbin Darrieus
tanpa karakteristik lemah dari Turbin Darrieus. Turbin Helical memiliki torsi yang
stabil pada berbagai kecepatan arus dan dapat berputar pada kecepatan arus
rendah (Gorlov, 1998). Selain itu dari berbagai tipe turbin arus air yang lain,
Turbin Helical memiliki efisiensi tertinggi (Gorban & Gorlov, 2001).
Gambar 2.2 Efisiensi dari Berbagai Tipe Turbin Arus Air (Gorban & Gorlov,
2001)
4
bergerak lebih cepat daripada arus. Sedangkan Fin yang memanfaatkan gaya lift /
gaya angkat (Lift Type Fin) akan bergerak lebih cepat daripada arus (Hantoro,
2011). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dianalisis pengaruh penambahan
jumlah Lift Type Fin pada Turbin Helical terhadap peningkatan efisiensi turbin
tersebut pada berbagai kecepatan arus air melalui studi eksperimental.
(a) (b)
Gambar 2.4 (a) Gaya angkat pada Lift Type Fin (Wright, 2011) (b) sudut serang
(Ariadi, 2011)
Penampang melintang Lift Type Fin berbentuk airfoil (sama seperti blade).
Cara kerja Lift Type Fin ditunjukkan oleh simulasi software Fluent seperti gambar
diatas. Gambar diatas menunjukkan profil kecepatan aliran fluida saat melalui Lift
Type Fin pada sudut serang tertentu. Warna merah pada daerah bagian atas Fin
menunjukkan daerah tersebut paling tinggi kecepatan alirannya. Tingginya
kecepatan aliran mengakibatkan tekanan pada bagian atas airfoil rendah.
Sedangkan aliran pada bagian bawah airfoil tekanannya lebih tinggi daripada
bagian atas. Hal inilah yang mengakibatkan adanya gaya angkat (lift force) (Aridi,
2011).
Gaya angkat Fin tersebut berubah menjadi gerakan berputar dengan adanya
poros Turbin, sehingga Lift Type Fin diharapkan dapat meningkatkan RPM dan
torsi turbin dimana kedua nilai tersebut juga mempengaruhi efisiensi turbin.
Sehingga pada penelitian ini akan dianalisis jumlah Lift Type Fin yang ideal
dalam meningkatkan efisiensi turbin, antara Turbin Helical tanpa Fin, Turbin
Helical 1 Fin, Turbin Helical 3 Fin dan Turbin Helical 5 Fin. Adapun sudut
serang Fin sebagai variabel tetap yang dipilih pada penelitian ini adalah 130
berdasarkan eksperimen Sheldahl dan Klimas (1981). Lift Type Fin dipasang pada
sepanjang jari-jari turbin, yaitu dari mulai blade hingga ke poros turbin.
6
LiftTypeFin
(a) (b)
Gambar 3.2 (a) Tampak atas (b) Posisi Lift Type Fin pada Turbin Helical
Gambar 3.4 Towing tank dan ruang kontrol Laboratorium Hidrodinamika ITS
Seluruh bagian turbin yang diuji akan dimasukkan dalam air, lalu poros
turbin ditarik menggunakan motor train dengan kecepatan tertentu sesuai dengan
input tegangan (2-10 volts) yang diberikan oleh ruang kontrol. Pada tahap ini,
dilakukan juga kalibrasi input tegangan terhadap keluaran kecepatan motor train
pada kontrol room agar dihasilkan output kecepatan yang sesuai dengan harapan.
Dengan metode pengujian seperti ini, peneliti dapat lebih mudah mendapatkan
kecepatan arus yang akurat dan presisi sesuai dengan yang diharapkan.
3.6 Pengambilan Data
Data yang diambil pada penelitian ini ialah RPM, torsi dan efisiensi dari 4
variasi jumlah Lift Type Fin pada Turbin Helical dengan kecepatan arus air 0,6
m/s, 0,8 m/s, 1 m/s, 1,2 m/s dan 1,4 m/s. Nilai RPM () dan torsi (T) didapatkan
dari alat ukur secara langsung saat eksperimen. Efisiensi () didapatkan dari
persamaan berikut :
.
(3.1)
, . . .
dengan adalah massa jenis air, A = D x h = 90 cm x 60 cm, dan V adalah
kecepatan arus. Berikut ialah tabel perancangan eksperimen penelitian ini yang
terdiri dari 60 data.
Tabel 3.1 Perancangan eksperimen
Turbin 0 fin Turbin 1 fin Turbin 3 fin Turbin 5 fin
RPM Torsi RPM Torsi RPM Torsi RPM Torsi
0,6
Kecepatan arus
0,8
(m/s)
1
1,2
1,4
9
No Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Penentuan Geometri
dan Spesifikasi
3 Fabrikasi Turbin
Helical
4 Penyesuaian
Komponen Turbin
dengan Alat Ukur
5 Pemasangan dan
Pengujian
6 Pengambilan Data
7 Analisis dan
Pembahasan
8 Penyusunan Laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
12
13
14
15
16
17
komponen
turbin agar
dapat berputar
Sebagai
Lift Type variabel
15 buah 50.000,00 750.000,00
Fin manipulasi
turbin
Sub Total 4.290.000,00
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Transporta
si ke Pembelian
tempat bahan baku
5 kali 60.000,00 300.000,00
pembelian untuk
bahan pembuatan alat
baku
Transporta
si ke Monitoring
tempat proses 10 kali 60.000.000 600.000,00
perakitan perakitan alat
alat
Transporta
si ke Menguji alat
tempat yang telah 2 kali 60.000,00 120.000,00
pengujian selesai dibuat
alat
Jasa Sebagai sarana
pengirima pengiriman 10 kali 85.000,00 850.000,00
n alat alat
Mengikuti
seminar ilmiah
Akomodas untuk
i ke tempat menambah
4 orang 300.000 1.200.000,00
seminar referensi
ilmiah dalam
pelaksanaan
PKM
Sub Total 3.070.000,00
19
4. Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Pengganda
Sebagai
an
pegangan dan
proposal 4 anggota 20.000,00 80.000,00
arsip setiap
dan
anggota
laporan
Administrasi
Kertas A4
dan pembuatan 2 rim 50.000,00 100.000,00
80 gram
laporan
Tinta Mencetak hasil
1 set 300.000,00 300.000,00
Printer laporan
Koneksi
internet untuk
menambah
Pulsa Selama 5
referensi 50.000,00 250.000,00
Modem bulan
dalam
pelaksanaan
PKM
Komunikasi
Pulsa dan koordinasi Selama 5
100.000,00 500.000,00
Telepon anggota bulan
kelompok
Pembuatan
Publikasi hasil
Poster dan 3 buah 100.000,00 300.000,00
PKM
X-Banner
Seminar Publikasi hasil
2 kali 150.000,00 300.000,00
Ilmiah PKM
Sub Total 1.830.000,00
20