Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun
anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan,
pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan,
terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel
benda ergastik dapat berupa pati/amilum, aleuron, kristal oksalat, sitolit,
minyak etheris. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik
memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan,
contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya
adanya kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan
reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak
akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel
hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik
maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum
ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena
telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel
tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu
sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-
sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk
pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun. Oleh karena itu,
dengan percobaan kali ini kita dapat mengetahui dan memahami komponen-
komponen yang terdapat pada sampel yang telah diamati pada praktikum
benda-benda ergastik.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum kali ini yakni praktikan diharapkan
dapat mempelajari tentang komponen hidup yang terdapat pada sampel yang
akan diamati.

1
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dalam praktikum kali ini adalah:
1. Untuk mengetahui komponen yang terdapat pada sampel yang akan
diamati.
2. Sebagai bahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang benda-benda
ergatik.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Ergastik


Bahan Ergastik(dari bahasa Yunani) yang berarti kerja adalah produk
metabolisme. Bahan Ergastik berupa berupa produk-produk cadangan atau
sisa yang merupakan hasil dari kegiatan seluler dan biasanya mempunyai
struktur yang lebih sederhana dari pada badan- badan protoplasmik. Substansi
ini dapat muncul dan hilang pada waktu yang berbeda dalam hidup suatu sel.
Sel hidup harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel ada di bagian dalam
dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non
protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel,
dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non
protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Jadi zat ergastik
adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil
metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan
juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa
karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dansilika). (Estiti B,1995)
Bahan Ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel yaitu penyimpanan
cadangan makanan, misalnya amilum, pemeliharaan struktur (lilin) untuk
bahan perlindungan, adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan
dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya sehingga
hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Dengan demikian, substansi ergastik dapat dibedakan menjadi Tiga
kelompok yaitu produk berupa makanan, produk berupa sekresi, dan produk
sisa ( waste product). (Issrep,1993)
2.2. Sifat-sifat Ergastik
Berdasarkan bentuk benda yang dihasilkan dari ke tiga produk tersebut
komponen ergastik terbagi menjadi dua yaitu Ergastik yang bersifat padat dan
Ergastik yang bersifat cair. Ergastik padat, antara lain(W biyode,2014)

3
a. Benda Ergas yang Bersifat Cair
Penjelasan yang bersifat cair akan meliputi: a. cairan sel, b. minyak dan
lemak, c. minyak yang mudah menguap dalm sel tumbuh-tumbuhan, yang
dikenal dengan nama minyak eteris dan dammar (harsa).
b. Benda Ergas yang Bersifat Padat
Benda-benda nonprotoplasmik (mati) dalam sel yang bersifat padat
tentunya berwujud lebih nyata daripada yang bersifat cair, karena yang
bersifat padat lazimnya berbentuk butiran atau Kristal. Butiran atau Kristal
ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolism (pertukaran zat) dalam
tumbuh-tumbuhan. Ada pula yang terbentuk karena terjadinya
pengendapan zat-zat cair makanan cadangan, sehingaa berwujud butiran.
Di bawah ini hanya akan dikemukakan tentang Kristal Ca-oksalat, Kristal
an-organik, butir amilum dan aleuron.
2.3. Komponen-komponen Ergastik
Pada benda ergastarik terdapat komponen-komponen hidup. adapun
Komponen non protoplasmik di dalam sel tumbuhan terdiri atas dua bagian,
yaitu(W biyode,2014):
1. Bahan Ergastik Cair, terdapat di dalam cairan sel, berupa zat-zat yang
larut di dalamnya. Cairan sel terdapat di dalam vakuola. Tiap-tiap
vakuola mungkin berbeda komposis zat larutnya. Contoh bahan ergastik
cair adalah:
a. Asam-asam organic, dapat berupa asam oksalat, asam sitrat, asam
malat, dll. yang kadang-kadang dalam bentuk garamnya. Konsentrasi
asam organic yang tingi dijumpai pada buah-buahan yang masih
muda.
b. Karbohidrat, berupa sakarida terlarut baik disakarida maupun
monosakarida.
c. Protein, berupa asam amino dan peptide sederhana.
d. Lemak, berupa lemak atau minyak cadangan makanan, misalnya asam
palmitat, asam stearat pada biji kacang tanah dan daging buah kelapa.
e. Zat penyamak (tanin), berfungsi sebagai bahan pelindung, misalnya
pada tumbuhan gambir.

4
f. Antosianin, merupakan pigmen vakuola, misalnya pada epidermis
mahkota bunga dan daun yang tidak hijau.
g. Alkaloid, berupa: cafein (pada kopi), capsein (pada lombak), papain
(pada pepaya), Theobromin (pada coklat), Hars (pada Pinus merkusii
yang disadap untuk memperoleh terpentin).
h. Minyak atsiri, merupakan senyawa yang mempunyai daya membias
cahaya yang kuat. Bagian tumbuhan yang mengandung minyak atsiri
tampak mengkilat. Minyak atsiri terdapat pada: kulit buah jeruk dan
Lombok, kulit batang kayu manis, daun kayu putih, daun mahkota
bunga mawar, dan rizoma jahe.
2. Bahan Ergastik Padat,Bahan ergastik yang bersifat padat antara lain:
a. Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam
jangka panjang.Amilum (pati), terdapat di dalam kloroplas atau
leukoplas. Plastid pembentuk tepung disebut amiloplas, yang
dibedakan menjadi:
1. Leukoamiloplas, putih menghasilkan tepung cadangan makanan,
2. Kloroamiloplas, hijau menghasilkan tepung asimilasi.
b. Litokis adalah sel yang berisi dari epidermis normal dengan
pertumbuhan khusus ke arah dalam. Sel tersebut berisi kristal
kalsium karbonat yang disebut dengan sistolit. Pada jaringandaun
tua, jaringan epidermis bisa berlapis tiga. Disini terdapaat sel-sel
berisi sistolit yang terdiri atas kerangka selulosa dimana terhablur
kalsium karbonat dalam berbetuk spherokristal halus. Keseluruhan
berbentuk sepertti sekelompok buah anggur. Ditengah masing-
masing spherokristal terdapat titik-titik yang sesungguhnya
merupakan ujung-ujung noktah.
c. Alaeron/Protein, protein merupakan bahan utama protoplas yang
hidup. Brfungsi sebagai bahan cadangan dlam bentuk amorf atau
Kristal. Pada beberapa biji terdapat sebagai aleuon. Sebuah aleuron

5
berisi satu atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau beberapa
buah globoid, yaitu bulatan kecil yang tersusun oleh zat fitin (garam
Ca dan Mg dari asam inositol fosforat), serta zat putih telur amorf.
Pada biji padi dan jagung, butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-
sel jaringan endosperm paling luar. Lapisan ini disebut lpisan
aleuron. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila mencuci beras
terlalu bersih sebelum dimasak.
d. Kristal, bahan-bahan anorganik di dalam protoplas dapat berupa
Kristal Ca-oksalat dan bend silica. Bahan-bahan tersebut merupakan
hasik akhir atau rekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di
dalam sitoplasma. Kristal Ca-oksalat terdapat dalm bentuk, yaitu:
Kristal pasir, Kristal tunggal besar, rafida, Kristal sferit, dan Kristal
majemuk. Benda silica terbentuk dalam epidermis beberapa
tumbuhan, seperti: Cyperaceae, Palmae, Rapataceae, dan sel-sel jari-
jari empulur serta parenkim Lauraceae.
e. Minyak etheris, Lemak, dan Lilin. Minyak dan lemak merupakan
bahan cadangan makanan yang penting dalam tumbuhan, dijumpai
pada biji dan buah. Dihasilkan dari elaioplas atau sferosom.
Sedangkan lilin biasanya membentuk selaput pelindung pada
epidermis batang, daun, dan buah. Lilin sangat jarang terdapat pada
sel. Komponen lipid selain minyak, lemak, dan lilin, adalh terpentin
dan minyak esensial, biasanya dihasilkan oleh jaringan sekretori
yang khas.

6
BAB III

METODE KERJA

3.1. Alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan larutan yaitu:
3.1.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada pembuatan larutan yaitu:
1. Silet/Kater
2. Pingset/jarum
3. Pipet tetes
4. Objek gelas
5. The glass
6. Mikroskop
7. Lumpang
3.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada pembuatan larutan yaitu:
1. Umbi kentang (Solanum tuberosum)
2. Beras (Oryza sativa)
3. Ubi jalar (Ipomea batatas)
4. Biji jarak (Ricinus communis)
5. Daun pepaya (Carica papaya)
6. Batang melinjo (Gnetum Gnemon)
7. Tangkai daun kecubung (Datura metel)
8. Tangaki daun bayam (Ammaranthus sp.)
9. Tangakai daun begonia (Begonia sp.)
10. Batang suji (Pleumele angustifolia)
11. Daun lidah buaya (Aloe vera)
12. Daun nanas (Ananas commonus)
13. Daun beringin (Ficus benyamina)
14. Kulit buah jeruk (Cytrus sp.)
15. Jahe (Zingiber officinale)
16. Daun kayu putih (Melalauce loucodendrum)

7
3.2. Cara kerja
a. Umbi kentang (Solanum tuberosum)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Kerokan bagian dalam bagian umbi kentang dengan pingset atau jarum
3. Pindahkan cairan tersebut diatas permukaan objek gelas dan tetesi lalu
tutup
4. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
5. Gambarlah bentuk butir amilum kentang tersebut
b. Beras (Oryza sativa), Ubi jalar (Ipomea batatas)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Kerokan bagian dalam bagian umbi kentang dengan pingset atau jarum
semntara butir beras dihaluskan dengan menggunakan lumpang
3. Pindahkan cairan tersebut diatas permukaan objek gelas dan tetesi lalu
tutup
4. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
5. Gambarlah bentuk butir amilum tersebut
c. Biji jarak (Ricinus communis)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Ambi biji jarak yang belum terlalu tua lalu lepaskan kulit bijinya
dengan pisau dan ambil endorsperma
3. Iris endorsperma tersebut setipis mungkin lalu pndahkan ke atas objek
gelas lalu tetesi dengan air dan tutup
4. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
5. Gambar beberapa sel endosperma yang mengadung butir aleuron
d. Daun pepaya (Carica papaya), Batang melinjo (Gnetum Gnemon),
Tangkai daun kecubung (Datura metel).
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Ambil tangkai daun pepaya, batang melinjo, dan tangkai daun
kecubung lalu iris setipis mungkin dan pindahkan ke atas objek gelas,
beri air dan tutup
3. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
4. Gambarlah beberapa buah sel yang berisi kristal kalsium oksalat

8
e. Tangaki daun bayam (Ammaranthus sp.), Tangkain daun begonia
(Begonia sp.)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Ambil tangkai daun bayam, tangakai daun begonia lalu iris setipis
mungkin dan pindahkan ke atas objek gelas, beri air dan tutup
3. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
4. Gambarlah beberapa buah sel yang berisi kristal kalsium oksalat
f. Batang suji (Pleumele angustifolia), Daun lidah buaya (Aloe vera),
Daun nanas (Ananas commonus)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Ambil Batang suji, Daun lidah buaya, Daun nanas lalu iris setipis
mungkin dan pindahkan ke atas objek gelas, beri air dan tutup
3. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
4. Gambarlah beberapa buah sel yang berisi kristal kalsium oksalat
g. Daun beringin (Ficus benyamina)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Ambil sehelai daun beringin yang tidak terlalu tua lalu iris setipis
secara melintang dan letakkan di atas objek gelas, beri air dan tutup
3. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
4. Gambarlah sel-sel epidermis dimana salah sel mengandung sistolit
h. Kulit buah jeruk (Cytrus sp.), Jahe (Zingiber officinale), Daun kayu
putih (Melalauce loucodendrum)
1. Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaan
2. Ambil kulit buah jeruk, rimpang jahe dan daun kayu putih lalu iris
setipis secara melintang dan letakkan di atas objek gelas, beri air dan
tutup
3. Amati dibawah mikroskop dengan pembesar objektif lemah dan kuat
4. Gambarlah beberapa sel yang mengadung minyak etheris

9
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan


NO Nama Sampel Hasil Pengamatan Keterangan

1 Umbi Kentang Pada kerokan


(Solanum umbi kentang
tuberosum) maka terlihat
adanya
Amilum/Pati
2 Beras (Oryza Dari hasil
sativa) pengamatan
gerusan beras
tersebut, maka
terlihat adanya
Pati

3 Ubi Jalar Pada kerokan ubi


(Ipomea batatas) jalar maka terlihat
adanya
Amilum/Pati

4 Biji Jarak Dari hasil irisan


(Ricinus kulit biji jarak
communis) tersebut, maka
terlihat adanya
Aleuron

10
5 Daun Papaya Dari hasil irisan
(Carica papaya) tipis tangkai daun
papaya tersebut,
maka terlihat
adanya Kristal

6 Batang Dari hasil irisan


Melinjo tipis batang
(Gnetum melinjo, maka
gnemon) terlihat adanya
Kristal

7 Daun Bayam Pada hasil


(Amaranthus pengamatan irisan
sp.) daun bayam
terdapat sKristal

8 Daun Begonia Pada hasil


(Begonia sp.) pengamatan irisan
daun bayam
terdapat Kristal

9 Batang Suji Dari hasil irisan


(Pleumele tipis batang suji,
angustifolia) maka terlihat
adanya Kristal

11
10 Lidah Buaya Dari hasil irisan
(Aloe vera) tipis lidah buaya,
maka terlihat
adanya Kristal/
Kalsium Oksalat

11 Daun Nanas Dari hasil irisan


(Ananas tipis daun nenas
comosus) maka terlihat
adanya Kristal/
Kalsium Oksalat

12 Daun Beringin Dari hasil


(Ficus pengamatan irisan
benyamina) melintang maka
terlihat adanya
Sistolit

13 Kulit Buah Pada hasil


Jeruk (Cytrus pengamatan
sp.) mikroskop dari
irisan kulit buah
jeruk terlihat
adanya Minyak
Etheris

12
14 Jahe (Zingiber Pada hasil
officinale) pengamatan
mikroskop dari
irisan rimpang
jahe terlihat
adanya Minyak
Etheris

15 Kayu Putih Pada hasil


(Melaleuce pengamatan
leucodendrum) mikrosskop dari
irisan daun kayu
putih terlihat
adanya Minyak
Etheris

4.2. Pembahasan
Pada hasil pengamatan dari kerokan umbi kentang, gerusan beras dan
kerokan ubi jalar akan dilihat pati yaitu dengan cara sampel diletakan pada
kaca objek kemudian di tetesi dengan 1-2 tetes air dan ditutupi dengan cover
glass, setelah menjadi preparat diamati dibawah microskop dan setelah
diamati terlihat ada beberapa hilus dan amilum yang terdapat pada tengah-
tengah atau ditepi, dan dibedakan menjadi amailum tunggal, apabila sebutir
amilum terdapat 1 hilus dan masing masing di kelilingi lamella, sehingga
terbentuk lamella yang melilingi seluruh. Pada hasil pengamatan beras
terlihat adanya ergastik yang bersifat padat, yaitu mempunyai zat berupa pati
yang berbentuk seperti tepung.
Selanjutnya pada hasil pengamatan biji jarak akan dilihat aleuron yaitu
dengan mengiris tipis endorspem dari kulit biji tersebut lalu dipindahkan ke
atas objek gelas lalu tetesi air kemudian tutup. Setelah menjadi preparat maka
diamati dibawah microskop. Pada hasil pengamatan terlihat molekul-molekul
protein dari vakuola yang terbentuk menjadi kristal-kristal protein yang
disebut aleuron.

13
Selanjutnya, pada hasil pengamatan tangkai daun pepaya, batang
melinjo, tangkai daun bayam dan tangkai daun begonia akan dilihat kristal
yaitu dengan mengiris setipis mungkin sampel tersebut yang kemudian
diletakan pada kaca objek, di tetesi dengan setetes air dan ditutup
menggunakan cover glass yang kemudian dilakukan pengamatan
menggunakan microskop. Dari hasil pengamatan tersebut terlihat kristal yang
merupakan hasil akhir metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-
Oksalat. Kristal merupakan bahan ergatik yang biasanya terdapat pada sel
kortex, akan tetapi, terkadang juga di temukan pada sel-sel parenkim flom
dan xylem.
Selanjunya, pada hasil pengamatan penampang membujur dari batang
suji, daun lidah buaya dan daun nanas akan dilihat kristal yakni dengan cara
sampel tersebut diiris setipis mungkin, dipindahkan ke atas objek gelas, diberi
air dan tutup kemudian diamati di bawah microskop. Pada hasil pengamatan
dilihat adanya benda-benda ergastik dari beberapa sampel yaitu berupa kristal
kalsium oklsalat. Kristal pada daun nanas berupa kristal dengan bentuk
rapida. Yang berbentuk jarum dan letaknya sejajar satu sama lain.
Selanjutnya pada hasil pengamatan daun beringin akan dilihat sistolit
yaitu dengan cara mengiris dengan cara melintang setipis mungkin sehelai
daun beringin yang tidak terlalu tua kemudia di letakkan di atas objek gelas
dan diberi tutup kemudian di amati di bawah microskop. Dari hasil
pengamatan maka terlihat adanya sel yang mengandung sistolit yang terdiri
atas kerangaka selulosa dalam bentuk spherokristal halus titik.
Selanjutnya pada pengamatan untuk melihat adanya minyak etheris
maka diamati sampel dari kulit buah jeruk, rimpang jahe dan daun kayu putih
dengan dilakukan metode pengirisan sampel secara melintang dan diletakkan
pada kaca objek gelas yang ditetesi air agar tampak jels pada saat diamati
dibawah microskop. Kemudian ditutupi dengan cover glass dan preparat
diletakan dibawah microskop yang setelah diamati terlihat jelas minyak
etheris yang berupa butiran-butiran minyak yang terdapat di atas dinding sel.
Minyak etheris merupakan jenis benda ergatik yang berbentuk cair yang
tersebar pada seluruh tumbuh-tumbuhan dan untuuk setiap tanaman

14
jumlahnya bervariasi, bagian yang mengadung minyak etheris tanpak
mengkilap yang dikeranakan adanya senyawa bias cahaya yang kuat.

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Benda-benda dalam sel ergatik berarti benda-benda yang tanpa zat-zat
kehidupan, yang artinya pula benda mati. Benda-benda mati yang terdapat
dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergatik (Ergastic substances).
Dari pengamatan beberapa sampel yang kita dapatkan bahwa dari
sampel tersebut di temukan adanya Amilum/Pati, Aleuron, Kristal, Sistolit
dan Minyak Etheris pada hasil percobaan yang diamati menggunakan
mikroskop.
5.2. Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah:
a. Assiten lab
Untuk saran kepada asisten laboratorium, yang kami harapkan agar
dapat membimbing kami selama proses pratikum berlanjut. Serta dapat
memberitahukan skema pembuatan laporan yang baik dan benar.
b. Praktikan
Untuk pratikan di usahakan lebih menghargai asisten, dan harus
bersikap sopan satun terhadap asisten laboratorium.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Estiti B.1995,bahan ergastik protoplasma.:Penerbit ITB

Sumardi, Issrep.1993. Bahan-bahan ergastik.:UGM

Wahid biyode.2014.komponen nonprotoplasmik bahan ergastik.

17
LAMPIRAN
s
Benda-benda Ergastik

Kristal

Aleuron Sistolid

Amalium
Minyak Etheris

Amilum

disiapkan mikroskop

- Umbi kentang (Solanum Beras (Oryza sativa),


tuberosum)
- Ubi jalar (Ipomea batatas)

Dikerok Digerus

dipindahkan cairan tersebut diatas


permukaan objek gelas dan tetesi
air serta diberi tutup

diamati dibawah mikroskop


dengan pembesaran lemah dan
kuat
Hasil

18
Aleuron

disiapkan mikroskop

Biji jarak (Ricinus communis)

Diiris

dipindahkan irisan tipis endosperm


tersebut diatas permukaan objek
gelas dan tetesi air serta diberi
tutup

diamati dibawah mikroskop


dengan pembesaran lemah dan
kuat
Hasil

19
Kristal

disiapkan mikroskop

- Tangkai daun pepaya (Carica papaya)


- Batang melinjo (Gnetum Gnemon)
- Tangkai daun kecubung (Datura metel)
- Tangkai daun bayam (Ammaranthus sp.)
- Tangkai daun begonia (Begonia sp.)
- Batang suji (Pleumele angustifolia)
- Daun lidah buaya (Aloe vera)
- Daun nanas (Ananas commonus)

Diiris

diambil irisan sampel setipis


mungkin tersebut diatas
permukaan objek gelas dan tetesi
air kemudian di tutup

diamati dibawah mikroskop


dengan pembesaran lemah dan
kuat

Hasil

20
Sistolit

disiapkan mikroskop

Daun beringin (Ficus benyamina)

Diiris setipis mungkin

diambil irisan sampel tersebut diatas


permukaan objek gelas dan tetesi air
kemudian di tutup
diamati dibawah mikroskop dengan
pembesaran lemah dan kuat

Hasil

21
Minyak Etheris

disiapkan mikroskop

- Kulit buah jeruk (Cytrus sp.)


- Jahe (Zingiber officinale
- Daun kayu putih (Melalauce loucodendrum)

Diiris

dipindahkan preparat tersebut diatas


permukaan objek gelas dan tetesi air
serta diberi tutup

diamati dibawah mikroskop dengan


pembesaran lemah dan kuat

Hasil

22

Anda mungkin juga menyukai