PEMBAHASAN
Waktu panen sangat erat hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam
bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman
tersebut mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar.
b. Sortasi Basah
c. Pencucian
d. Perajangan
Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga
mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat
menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap.
Sehingga mempengaruhi komposisi bau dan rasa yang diinginkan. Selama perajangan
seharusnya jumlah mikroba tidak bertambah. Penjemuran sebelum perajangan diperlukan
untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau. Maka dari itu
kulit dahan jamblang dipotong kasar sebelum dikeringkan.
e. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,
sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan
menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.
Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.Enzim tertentu dalam sel, masih dapat
bekerja, menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia
tersebut masih mengandung kadar air tertentu. Pada tumbuhan yang masih hidup
pertumbuhan kapang dan reaksi enzimatik yang merusak itu tidak terjadi karena adanya
keseimbangan antara proses-proses metabolisme, yakni proses sintesis, transformasi dan
penggunaan isi sel. Keseimbangan ini hilang segera setelah sel tumbuhan mati. Sebelum
tahun 1950, sebelum bahan dikeringkan, terhadap bahan simplisia tersebut lebih dahulu
dilakukan proses stabilisasi yaitu proses untuk menghentikan reaksi enzimatik. Cara yang
lazim dilakukan pada saat itu, merendam bahan simplisia dengan etanol 70% atau dengan
mengaliri uap panas. Dari hasil penelitian selanjutnya diketahui bahwa reaksi enzimatik
tidak berlangsung bila kadar air dalam simplisia kurang dari 10%.
f. Sortasi Kering
g. Pengawetan
Simplisia seperti kulit jamblang harus dihindarkan dari serangga atau cemaran atau
mikroba dengan penambahan kloroform, CCl4, eter atau pemberian bahan atau
penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak meninggalkan sisa yang membahayakan
kesehatan.
h. Wadah
Wadah adalah tempat penyimpanan artikel dan dapat berhubungan langsung atau
tidak langsung dengan artikel. Wadah langsung (wadah primer) adalah wadah yang
langsung berhubungan dengan artikel sepanjang waktu. Sedangkan wadah yang tidak
bersentuhan langsung dengan artikel disebut wadah sekunder.
Simplisia kulit jamblang disimpan dalam wadah tertutup baik: harus melindungi isi
terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.
i. Suhu Penyimpanan
Suhu kamar : suhu pada ruang kerja. Suhu kamar terkendali adalah suhu yang di atur
antara 150C dan 300C.
Semua simplisia yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda palang medali
berwarna merah di atas putih dan harus disimpan dalam lemari terkunci. Semua simplisia
yang termasuk daftar obat keras kecuali yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda
tengkorak dan harus disimpan dalam lemari terkunci.
k. Kemurnian Simplisia
l. Benda Asing
Simplisia nabati dan simplisia hewani tidak boleh mengandung organisme patogen,
dan harus bebas dari cemaran mikro organisme, serangga dan binatang lain maupun
kotoran hewan. Simplisia tidak boleh menyimpang bau dan warna, tidak boleh
mengandung lendir, atau menunjukan adanya kerusakan. Sebelum diserbukkan simplisia
nabati harus dibebaskan dari pasir, debu, atau pengotoran lain yang berasal dari tanah
maupun benda anorganik asing.
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi
syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas waktu diangkut
dengan kapal dan lain sebagainya.
Simplisia dinyatakan bulukan jika kwalitasnya turun karena dirusak oleh bakteri,
cendawan atau serangga.
Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi
bahan lain yang tidak semestinya. Misalnya minyak zaitun diganti minyak biji kapas,
tetapi tetap dijual dengan nama minyak Zaitun. Tepung jahe yang ditambahi pati terigu
agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk cabe agar tetap ada rasa pedasnya, ditambah
serbuk temulawak agar warnanya tampak seperti keadaan semula.
Untuk pemilihan simplisia bahan baku obat yang berasal dari herbal (tanaman obat)
sebaiknya memperhatikan aroma, rasa, kandungan kimia, maupun sifat fisiologisnya.
Ketepatan pemilihan bahan baku tidak hanya pada jenis tanaman, tetapi juga dari bagian
tanaman yang digunakan. Hal ini disebabkan setiap bagian tanaman memiliki khasiat
khusus yang sangat berbeda. Pengolahan hasil panen merupakan suatu tahapan yang
sangat penting dan perlu dilakukan secara baik dan benar, sehingga dapat memberikan
hasil dengan kualitas yang optimal, mempunyai kadar zat berkhasiat yang tinggi, stabil,
efisien dan mempunyai penampilan fisik yang menarik. Cara pencucian dan pengeringan
Masa Berbuah
Syzygium cumini di India dan Florida mulai berbunga pada bulan Februari dan
Maret, tetapi terkadang masih berbunga pada bulan Mei, Juni, dan Juli. Di Jawa Jamblang
berbunga pada bulan Juli sampai Agustus dan buah matang bulan September hingga
Oktober. Pada pertengahan bulan Mei sampai pertengahan bulan Juni jamblang di Filipina
berbuah, sementara itu di Sri Lanka bunga mulai tumbuh pada bulan Mei hingga Agustus,
dan buah dipanen pada bulan November dan Desember. Masyarakat India memanen buah
jamblang dengan cara dipetik langsung, satu pohon berusia 5 tahun dapat menghasilkan
700 biji (Morton, 1987).
Jamblang berbunga bulan Maret sampai April dan pembentukan buah berlangsung
sekitar 32 hari setelah berbunga selama bulan Mei sampai Juli. Buah matang warnanya
hitam keunguan (Chaudhary & Mukhophadyay, 2012).
Varietas Jamblang
Jenis umum Jamblang di India adalah: 1) RaJaman buah besar berbentuk lonjong,
ungu tua atau kebiruan, daging buah manis dan biji kecil , 2) Kaatha buah kecil, dan daging
buah asam. Di Jawa, juga ditemukan dua jenis jamblang, buah kecil disebut Djoowet
kreekil, buah tanpa biji dikenal dengan nama Djoowet booten. Di Malaya selatan, pohon-
pohon jamblang berdaun kecil dengan tandan bunga kecil (Morton, 1987).
Manfaat Jamblang
Jamblang ( Syzygium cumini) kaya akan senyawa antocyanin, glukosida, asam
ellagic, isoqueletin, kaemferol dan myrecetin. Bijinya mengandung alkaloid, jambolin, dan
Kandungan buah jamblang untuk setiap 100 gr adalah 84-86 gr, air, 0,2-0,7 gr
protein, 0,3 gr lemak, 14-16 gr, karbohidrat, 0,3-0,9 gr, serat, 0,4-0,7 gr abu, 8-15 gr posfor,
1,2 mg besi, 0,01 mg, riboflavin, 0,3 mg niasin, dan 5- 18 mg vitamin C (Yulistyarini et
al., 2000). Daging buahnya digunakan untuk membuat selai, jeli, jus, cuka dan pudding.
Buahnya juga digunakan untuk membuat anggur dalam jumlah besar di Filipina. Daunnya
digunakan sebagai pakan ternak dan sebagai makanan bagi ulat sutra di India. Ekstrak
daunnya menghasilkan minyak esensial yang digunakan sebagai wewangian dalam sabun.
(Chaudhary & Mukhophadyay, 2012)
asam betulinic, friyedelin, epifriedelanol, sitosterol, eugenin dan fatty asam ester
dari epi-friedelanol, -sitosterol, querecetin kaempferol, myricetin, asam galie dan asam
ellagik, bergenis, flavonoids, dan tanin. Menurut Ayyanar & Babu (2012)
Aktifitas Flavonoid
Aktifitas Tanin
Senyawa tanin dan flavonoid adalah senyawa turunan fenolik. Struktur senyawa
fenolik salah satu gugus pembentuknya adalah senyawa tanin atau flavonoid. Fungsi
aktifitas senyawa tanin menurut Goldstein dan Swain (1965) adalah sebagai penghambat
enzim hama. Fungsi aktifitas senyawa flavonoid adalah sebagai anti mikroba (Leo, 2004).
Terpen adalah suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan
dan terutama terkandung pada getah serta vakuola selnya. Modifikasi dari senyawa
golongan terpen, yaitu terpenoid, merupakan metabolit sekunder tumbuhan. Selain telah
ditemukannya kamper melalui penelitian mengenai terpen, telah banyak juga ditemukan
bahan aktif ideal sebagai pestisida alami. Fungsi aktifitas senyawa terpen adalah sebagai
anti bakteri (Wang, 1997).
Aktifitas Alkaloid
Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme penghasilnya (
merupakan komponen esesnsial tanaman misalnya asam amino, vitamin, nukleutida, asam nukleat,
dan lemak)
Terbentuknya melalui metabolism primer
Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup)
Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak
Sering berhubungan dengan pembuluh organisme penghasilannya
Hasil akhir dan metaboliesme, energy dan etanol
Dibuat dan disimpan secara intraseluler
Metabolit Sekunder adalah senyawa-senyawa organik yang berasal dari tanaman dan secara umum
memiliki kemampuan bio aktif. Metabolit Sekunder bertugas untuk melindungi tanaman dari gangguan
hama dan penyakit, baik tanaman itu sendiri maupun lingkungan sekitar.
Senyawa kimia pada tanaman jamblang mengandung minyak atsiri, penol, glikosida, alkaloid, asam
organic, titerpenoid, resin dan tannin.
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan dialam. Hampir seluruh
senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan.
Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dandalam
sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik.
Minyak Atsiri berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan
aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk
pengobatan) alami.
Tanin Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman, seperti daun, buah yang belum
matang, batang dan kulit kayu. Tanin merupakan senyawa organik yang terdiri dari campuran senyawa
polifenol kompleks.
Asam organik adalah asam yang berasal dari makhluk hidup. Asam ini dapat diperoleh secara alami
dari hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri asam organik adalah senyawa asam yang memiliki atom karbon (C).
2.8 UJI AKTIVITAS DIABETES DARI SENYAWA ATAU METABOLIT SEKUNDER DARI
TANAMAN JAMBLANG
Senyawa-senyawa seperti alkaloid dan juga glikosida merupakan senyawa-senyawa yang mampu
menghambat konversi diastatik pati menjadi gula. di dalam tanaman ini jamblang menjadi senyawa
antidiabetes yang bekerja membantu memecah gula menjadi energi sehingga kadar gula didalam darah
lebih stabil dan diabetespun tidak akan terjadi. Tanaman ini digunakan sebagai bahan alami obat diabetes
yang membantu mencegah maupun mengobati para penderita diabetes.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud simplisia adalah bahan-bahan alamiah yang
berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali
dinyatakan lain berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia Syzygii Jambolani Cortex merupakan
suatu jenis simplisia yang mengandung beberapa senyawa kimia seperti : minyak atsiri, penol,
glikosida, alkaloid, asam organic, titerpenoid, resin dan tannin. Salah satu senyawa yang terkandung
didalam Syzygii Jambolani Cortex, zat aktif jambolisin tersebut dapat mengobati diabetes.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai simplisia Syzygii Jambolani Cortex yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah. Farmakognosi ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukakan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah simplisia Syzygii Jambolani Cortex ini.
Kami sebagai penulis banyak berharap agar para pembaca yang budiman bersedia
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi kami pada khususSnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
2. Anonim, 2013, Teknologi Pasca Panen Tanaman Obat, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pasca Panen Pertanan, Jakarta.
3. Winda.2013.http://windapoerwanty.blogspot.com/2013/11/laporanku-farmakognosi-extraksi.html
diakses pada 16 maret 2017