Anda di halaman 1dari 31

UN FISIKA 2015

SOAL NO. 1 TENTANG BESARAN DAN PENGUKURAN


Hasil pengukuran diameter suatu tabung dengan mikrometer sekrup adalah 2,85 mm. Gambar
yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut adalah ....

PEMBAHASAN
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang dengan tingkat ketelitian sampai 0,01 mm. Skala
utama bersatuan mm dan skala selubung melingkar bersatuan 0,01 mm.

Hasil pengukuran 2,85 mm berarti:

2,85 mm = 2,5 mm + 0,35 mm


= 2,5 mm + 35 0,01 mm
= 2,5 pada skala utama + 35 pada skala melingkar
Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Jadi, gambar yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut adalah gambar pada opsi (E).

SOAL NO. 2 TENTANG JARAK DAN PERPINDAHAN


Pada acara "Festival City Marathon" bulan Oktober 2014 di Jakarta terdapat 4 kategori lari, yaitu
kategori full marathon (42 km), kategori half marathon (21 km), kategori 10 kilometer, dan
kategori 5 kilometer di mana lintasan masing-masing kategori sudah ditentukan. Lomba lari
marathon ini start dari Gedung Gelora Bung Karno dan finish di Monas. Salah seorang peserta
bernama Andri mengikuti lomba lari full marathon dan ia hanya mampu menempuh lintasan titik
A, B, dan C seperti pada gambar.
Jika 1 kotak mewakili 1 km maka perpindahan total yang dilalui Andri adalah ....
A. 26 km
B. 20 km
C. 12 km
D. 10 km
E. 8 km

PEMBAHASAN
Perpindahan adalah perubahan kedudukan dari titik awal ke titik akhir. Perpindahan merupakan
besaran skalar sehingga tidak memperhatikan lintasan, yang diperhatikan hanya kedudukan titik
awal dan titik akhir.

Andri mengawali marathon dari titik O dan berakhir di titik C sehingga perpindahannya adalah

Jadi, perpindahan total yang dilalui Andri adalah 10 km (D).

SOAL NO. 3 TENTANG HUKUM II NEWTON


Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika sistem benda bergerak, gaya gesekan antara balok dan lantai masing-masing sebesar 2 N dan
percepatan benda 2 m/s2, besar tegangan tali pada kedua balok tersebut adalah ....
A. 6 N
B. 10 N
C. 16 N
D. 32 N
E. 64 N

PEMBAHASAN
Karena sistem benda bergerak maka soal tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan
hukum II Newton.

Tinjau benda pertama (depan)

F = m1a
F cos 60 T f = m1a
28 . T 2 = 3 . 2
12 T = 6
T=6
Benda kedua (belakang) tidak perlu lagi ditinjau, hasilnya pasti sama. Mumpung ada waktu, coba
kita tinjau sama-sama, hitung-hitung nambah pengetahuan.

Tinjau benda kedua (belakang)

F = m2a
T f = m2a
T2=2.2
T=4+2=6
Ternyata lebih sederhana meninjau benda kedua.

Jadi, besar tegangan tali pada kedua balok tersebut adalah 6 N (A).

SOAL NO. 4 TENTANG TITIK BERAT


Perhatikan gambar di bawah ini!
Koordinat titik berat bangun luasan tersebut terhadap titik O adalah ....
A. (6; 7)
B. (6; 7)
C. (6; 8)
D. (6; 8)
E. (6; 9)

PEMBAHASAN
Jika diperhatikan gambarnya, lubang segitiga tidak memengaruhi letak titik berat pada arah x,
yaitu x0 = 6. Apalagi jika diperhatikan opsi jawaban. Semua opsi jawaban menyatakan
bahwa x0 = 6.

Untuk menentukan letak titik berat arah y, kita bagi bangun tersebut menjadi dua. Bangun
pertama adalah persegi panjang yang masih utuh. Sedangkan bangun kedua adalah lubang
segitiga.

Mari kita tentukan titik berat arah y pada masing-masing bangun.

Bangun pertama (persegi panjang yang masih utuh)


y1 = 18/2 = 9
A1 = p l = 18 12 = 216

Bangun kedua (lubang segitiga)


y2 = 6 + 1/3 t = 6 + 1/3 6 = 8
A2 = a t = 12 6 = 36
Sekarang kita tentukan titik berat arah y pada keseluruhan bangun.
Jadi, titik berat bangun luasan tersebut terhadap titik O adalah (6; 9) (E).

SOAL NO. 5 TENTANG MOMEN GAYA


Perhatikan gambar di bawah ini!

Katrol dari silinder pejal (I = MR2) ditarik dengan gaya F. Jika katrol berputar dengan
percepatan 4 m/s2 maka besar F adalah ....
A. 2 N
B. 3 N
C. 4 N
D. 6 N
E. 8 N

PEMBAHASAN
Sistem katrol yang bergerak merupakan penerapan dan hukum II Newton.

= I
dengan = FR, I = MR2, dan = a/R, diperoleh:

FR = MR2.(a/R)
F = Ma
=.2.4
=4
Jadi, besar gaya F pada sistem katrol tersebut adalah 4 N (C).

SOAL NO. 6 TENTANG GERAK LURUS

Tiga benda bergerak lurus berubah beraturan dan ketiganya mempunyai percepatan yang sama. Data
gerak benda-benda tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.

Benda Kecepatan Awal (m/s) Kecepatan Akhir (m/s) Jarak (m)

A 10 P 200

B 5 25 150

C 5 35 Q

Nilai P dan Q adalah ....


A. P = 20 m/s dan Q = 100 m
B. P = 30 m/s dan Q = 200 m
C. P = 30 m/s dan Q = 300 m
D. P = 40 m/s dan Q = 200 m
E. P = 50 m/s dan Q = 300 m

PEMBAHASAN
Rumus gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yang sesuai dengan data pada soal adalah

vt2 = vo2 + 2as


Coba perhatikan. Data benda B adalah data yang paling lengkap. Kita gunakan data benda B
untuk mendapatkan nilai percepatan (a) dari ketiga benda tersebut.

vt2 = vo2 + 2as


252 = 52 + 2.a.150
625 = 25 + 300a
300a = 600
a=2
Kita gunakan nila percepatan a = 2 untuk mendapat nilai P dan Q. Pertama, kita manfaatkan data
pada benda A untuk mendapatkan nilai P.

vt2 = vo2 + 2as


P2 = 102 + 2 . 2 . 200
P2 = 900
P = 30
Kita gunakan data benda C untuk mendapatkan nilai Q.

vt2 = vo2 + 2as


352 = 52 + 2 . 2 . Q
1225 = 25 + 4Q
4Q = 1200
Q = 300
Jadi, nilai P = 30 m/s dan Q = 300 m (C).

SOAL NO. 7 TENTANG GERAK PELURU


Peluru ditembakkan dengan sudut elevasi dan kecepatan awal seperti pada gambar di bawah ini.

Jarak horizontal pada ketinggian yang sama ketika peluru ditembakkan (R) adalah .... (sin 60 =
0,87 dan g = 10 m/s2)
A. 180 m
B. 360 m
C. 870 m
D. 900 m
E. 940 m

PEMBAHASAN
Jarak horizontal R merupakan jarak mendatar maksimum diukur dari awal penembakan.

dengan sin 2 = sin 120 = sin (180 60) = sin 60 = 0,87, diperoleh

Jadi, jarak horizontal R = 870 m (C).

SOAL NO. 8 TENTANG GERAK PADA BIDANG MIRING


Perhatikan gambar berikut ini!

Balok meluncur menuruni bidang miring yang kasar. Jika gaya gesekan antara balok dengan
lantai 3,0 N, g = 10 m/s2, dan balok mencapai dasar bidang miring dengan kecepatan 50 m/s,
maka besar nilai h adalah ....
A. 2,0 m
B. 3,0 m
C. 4,2 m
D. 5,5 m
E. 6,3 m

PEMBAHASAN
Jika tidak disebutkan dalam soal, berarti kecepatan awal saat benda berada di puncak bidang
miring adalah nol (vo = 0). Sedangkan kecepatan akhirnya adalah saat benda mencapai dasar
bidang miring (vt = 50 m/s). Kecepatan ini tercapai setelah benda menempuh jarak s = 10 m.
Percepatan benda tersebut adalah

vt2 = vo2 + 2as


50 = 0 + 2.a.10
20a = 50
a = 2,5
Vektor gerak benda tersebut dapat diilustrasikan dengan gambar berikut ini.
f = gaya gesek
=3N
w = gaya berat benda
= mg = 1 kg. 10 m/s = 10 N
sin = h/s
= h/10
wx = w sin
= 10. h/10 = h
wy = w cos
Karena benda bergerak maka yang berlaku adalah hukum II Newton.

F = ma
wx f = ma
h 3 = 1 . 2,5
h = 2,5 + 3 = 5,5
Jadi, nilai h pada bidang miring tersebut adalah 5,5 m (D).

SOAL NO. 9 TENTANG GERAK HARMONIS SEDERHANA

Tiga pegas identik disusun seperti pada gambar.

Bila konstanta pegas (k) masing-masing adalah 50 N/m dan massa M = 0,5 kg maka pertambahan
panjang susunan pegas adalah ....
A. 5 cm
B. 10 cm
C. 15 cm
D. 20 cm
E. 25 cm
PEMBAHASAN
Terlebih dahulu kita tentukan konstanta pegas totalnya.

Pegas (1) dan pegas (2) tersusun paralel.

kp = k1 + k2
= 50 + 50 = 100
Konstanta pegas total (k) adalah susunan seri antara kp dan k3.

k = 100/3
Pertambahan panjang suatu pegas sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas itu.

F = k.x
mg = k.x
0,5 . 10 = (100/3) . x
x = 5 . (3/100)
= 0,15 m
= 15 cm
Jadi, pertambahan panjang susunan pegas tersebut adalah 15 cm (C).

SOAL NO. 10 TENTANG USAHA DAN ENERGI


Pada musim dingin di negara Swedia diadakan perlombaan ski es di daerah pegunungan. Pemain
ski es meluncur dari ketinggian A seperti pada gambar.

Jika kecepatan awal pemain ski sama dengan nol dan percepatan gravitasi sama dengan 10
m/s2 maka kecepatan pemain pada saat ketinggian B adalah ....
A. 2 m/s
B. 52 m/s
C. 102 m/s
D. 202 m/s
E. 252 m/s
PEMBAHASAN
Energi kinetik di titik B merupakan perubahan energi potensial dari titik A ke B.

Ek = Ep
mvB2 = mgh
vB2 = 2gh, h = 50 m 10 m = 40 m
= 2 . 10 . 40
= 2 . 400
vB = 202
Jadi, kecepatan pemain pada ketinggian B adalah 202 m/s (D).

SOAL NO. 11 TENTANG FLUIDA STATIS

Sebuah balok berukuran 5 cm 5 cm 5 cm mempunyai massa 0,5 kg terapung di permukaan


zat cair yang mempunyai massa jenis 1.000 kg/m3. Jika 2/5 bagian balok muncul di permukaan
zat cair dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka besar gaya angkatnya adalah ....
A. 0,50 N
B. 0,75 N
C. 1,00 N
D. 1,25 N
E. 1,50 N

PEMBAHASAN
Benda yang tercelup ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas sebesar berat benda yang
tercelup ke dalam zat cair tersebut. Inilah yang disebut hukum Archimedes.

Disebutkan bahwa 2/5 bagian balok muncul di permukaan zat cair, berarti 3/5 bagian tercelup ke
dalam zat cair. Volume benda yang tercelup adalah

V = 3/5 5 cm 5 cm 5 cm
= 75 cm3
= 7,5 105 m3
Gaya angkat balok tersebut adalah

FA = gV
= 1000 . 10 . 7,5 105 N
= 0,75 N
Jadi, besar gaya angkat atau gaya ke atas balok tersebut adalah 0,75 N (B).

SOAL NO. 12 TENTANG IMPULS DAN MOMENTUM


Perhatikan gambar dua bola yang bergerak berikut ini!

Massa A = 4 kg dan massa B = 10 kg. Jika kemudian kedua bola bertumbukan lenting sempurna
dan kecepatan benda B setelah tumbukan 4 m/s maka kecepatan benda A setelah tumbukan
adalah ....
A. 12 m/s
B. 10 m/s
C. 5 m/s
D. 4 m/s
E. 2 m/s

PEMBAHASAN
Titik berat persoalan di atas adalah 'tumbukan lenting sempurna'. Kelentingan suatu benda
dinyatakan dengan koefisien restitusi.

Nilai koefisien restitusi 0 e 1. Untuk tumbukan lenting sempurna, nilai koefisien restitusinya
sama dengan 1. Substitusi e = 1 pada persamaan di atas diperoleh

v2 v1 = v1' v2' atau


v1 + v1' = v2 + v2'
Saya lebih suka persamaan yang kedua karena secara naluri, kita lebih mudah menjumlah
daripada mengurangi. Ok, mari kita terapkan rumus pada soal, indeks (1) mewakili benda A dan
indeks (2) mewakili benda B.

vA + vA' = vB + vB'
10 + vA' = 2 + 4
vA' = 6 10
= 4 m/s (4 m/s ke kiri)
Jadi, kecepatan benda A setelah tumbukan adalah 4 m/s ke kiri (C).

SOAL NO. 13 TENTANG TERMODINAMIKA


Perhatikan grafik P-V dan pernyataan berikut ini!

1. Proses BC, sistem menyerap kalor.


2. Proses AB, sistem menyerap kalor.
3. Proses BC, usaha bernilai negatif.
4. Prose AB, diperoleh U = Q.
Pernyataan yang benar adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
PEMBAHASAN
Proses AB adalah proses isokhorik (isometrik atau isovolumik).

V1 = V2 (volume konstan)
V = 0 (tidak terjadi perubahan volume)
W=0 (tidak melakukan atau dilakukan kerja)
Q = U (semua kalor diubah menjadi energi dalam.
Proses BC adalah proses isobarik, tepatnya ekspansi isobarik.

P1 = P2 (tekanan konstan)
V > 0 (terjadi ekspansi atau pengembangan volume)
W>0 (sistem melakukan kerja)
Q = W + U (sistem menyerap kalor)
Jadi, pernyataan yang benar adalah pernyataan nomor 1 dan 4 (B).

SOAL NO. 14 TENTANG PERPINDAHAN KALOR


Perhatikan pernyataan berikut!
1. Konduktivitas logam.
2. Perbedaan suhu ujung-ujung logam.
3. Panjang logam.
4. Massa logam.
Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah ....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) saja

PEMBAHASAN
Perambatan atau hantaran kalor pada sebuah logam dinyatakan sebagai

H : hantaran kalor persatuan waktu (laju perambatan kalor)


k : konduktivitas termal logam
A : luas penampang batang logam
t : perubahan suhu
l : panjang batang logam

Jadi, faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor adalah pernyataan nomor 1, 2, dan 3
(A).

SOAL NO. 15 TENTANG TEORI KINETIK GAS


Suatu gas ideal dengan volume 5 liter pada suhu 27 C mengalami pemanasan isobarik pada
tekanan 2 atm (1 atm = 105 N/m2) hingga suhu 97 C. Bila kapasitas kalor gas ideal 8,0 J/K maka
volume akhir gas ideal dan perubahan energi dalamnya berturut-turut adalah ....
A. 5,5 liter, U = 226 J
B. 5,7 liter, U = 234 J
C. 5,9 liter, U = 300 J
D. 6,2 liter, U = 320 J
E. 6,4 liter, U = 560 J

PEMBAHASAN
Proses isobarik berlaku hubungan

V~T

V2 = 6,2
Sampai di sini jawaban sudah ketemu, karena hanya opsi (D) yang memuat angka 6,2.

Jadi, volume akhir gas ideal adalah 6,2 liter dan perubahan energi dalamnya 320 J (D).

SOAL NO. 16 TENTANG PEMUAIAN

Bejana kaca berisi air 4 liter pada suhu 30 C, kemudian dipanaskan hingga volume air menjadi
4,2 liter pada suhu 80 C. Dengan mengabaikan pemuaian bejana kaca, besar koefisien muai
volume air adalah ....
A. 0,0010 C1
B. 0,0015 C1
C. 0,0020 C1
D. 0.0040 C1
E. 0,0060 C1

PEMBAHASAN
Setiap benda yang dipanaskan akan mengalami pemuaian, baik pemuaian panjang, luas, maupun
pemuaian volume. Pemuaian volume suatu benda dinyatakan dengan

V = .V0 . t
V = besar pemuaian volume
= (4,2 4) liter
= 0,2 liter
= 2 104 m3
V0 = volume awal
= 4 liter
= 4 103 m3
t = perubahan suhu
= (80 30) C
= 50 C
= koefisien muai volume

Substitusi besaran yang diketahui ke persamaan di atas diperoleh


V = .V0 . t
2 104 = . 4 103 . 50
= 0,001
Jadi, besar koefisien muai volume air adalah 0,0010 C1 (A).

SOAL NO. 17 TENTANG DIFRAKSI KISI


Seberkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 5 107 m mengenai kisi yang
terdiri dari N garis/mm. Jika sudut deviasi orde pertama sebesar 30 maka nilai Nadalah ....
A. 1.000 garis/mm
B. 500 garis/mm
C. 100 garis/mm
D. 50 garis/mm
E. 10 garis/mm

PEMBAHASAN
Rumus umum difraksi adalah

d sin = n
Kisi difraksi mempunyai N celah (garis) dengan lebar masing-masing celah adalah d. Hubungan
antara d dan N adalah d = 1/N sehingga diperoleh

(1/N) sin = n
(1/N) 0,5 = 1 . 5 107 m
1/N = 106 m
1/N = 103 mm
N = 103 garis/mm
Jadi, nilai N pada kisi tersebut adalah 1.000 garis/mm (A).

SOAL NO. 18 TENTANG INTERFERENSI CAHAYA


Seberkas cahaya monokromatik dijatuhkan pada dua celah sempit sehingga terjadi interferensi
yang dapat terlihat di layar. Dari pernyataan berikut:
1. Semakin dekat jarak layar ke celah semakin jauh jarak antarpita.
2. Semakin dekat jarak layar ke celah semakin dekat jarak antarpita.
3. Semakin jauh dari terang pusat, intensitas semakin kecil.
4. Semakin jauh dari terang pusat, intensitas semakin besar.
Pernyataan yang benar adalah ....
A. (3) dan (4)
B. (2) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (1) dan (4)
E. (1) dan (3)
PEMBAHASAN
Rumus interferensi pada celah ganda (dua celah sempit) adalah

dengan p adalah jarak antarpola interferensi atau jarak antarpita dan l adalah jarak antara celah
dan layar. Hubungan antara p dan l adalah

p.d = n l
p~l
Dengan demikian hubungan antara p dan l adalah berbanding lurus. Artinya, semakin dekat jarak
celah ke layar semakin dekat jarak antarpita. Demikian pula semakin jauh jarak celah ke layar
semakin jauh jarak antar pita (pernyataan 1 salah, pernyataan 2 benar).

Terang pusat adalah pola interferensi yang paling kuat dengan intensitas paling tinggi. Semakin
jauh dari terang pusat, intensitasnya semakin kecil (pernyataan 3 benar, pernyataan 4 salah).

Jadi, pernyataan yang benar adalah pernyataan nomor 2 dan 3 (C).

SOAL NO. 19 TENTANG GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


Perhatikan spektrum gelombang elektromagnetik berikut!

Kegunaan dari spektrum gelombang nomor 2 adalah ....


A. dapat mendeteksi keberadaan objek
B. mempunyai daya tembus kecil
C. frekuensi paling kecil dan daya tembus besar
D. dapat memotret bagian dalam tubuh
E. untuk mengecek keaslian uang

PEMBAHASAN
Urutan spektrum gelombang elektromagnetik berdasarkan gambar pada soal (dari panjang
gelombang rendah ke panjang gelombang tinggi)

1. sinar gamma
2. sinar X (1)
3. ultraviolet (2)
4. cahaya tampak
5. inframerah
6. radar (3)
7. TV dan radio
Kegunaan sinar ultraviolet adalah
proses fotosintesis pada tumbuhan,
membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia,
membunuh kuman penyakit
sterilisasi peralatan kedokteran
memeriksa keaslian tanda tangan di bank
mengecek keaslian uang
Jadi, di antara kegunaan spektrum gelombang nomor 2 (ultraviolet) adalah untuk mengecek
keaslian uang (E).

SOAL NO. 20 TENTANG MIKROSKOP


Sebuah mikroskop mempunyai jarak fokus lensa objektif 5 mm dan jarak fokus lensa okuler 5
cm. Mikroskop tersebut menghasilkan perbesaran bayangan 25 kali untuk mata tidak
berakomodasi. Benda harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak .... (Sn = 25 cm)
A. 30 mm
B. 25 mm
C. 15 mm
D. 6 mm
E. 3 mm

PEMBAHASAN
Perbesaran bayangan mikroskop tanpa akomodasi

S'ob = 5 Sob
Hubungan jarak benda dan jarak bayangan pada lensa objektif dirumuskan

Substitusi S'ob = 5 Sob pada rumus di atas diperoleh

Sob = 6
Jadi, benda harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak 6 mm (D).
SOAL NO. 21 TENTANG TERMODINAMIKA
Suatu gas ideal mengalami proses seperti pada diagram P-V di bawah ini.

Usaha yang dilakukan gas adalah ....


A. 2 104 J
B. 1 104 J
C. 3 103 J
D. 2 103 J
E. 1 104 J

PEMBAHASAN
Usaha yang dilakukan gas adalah luas daerah tertutup pada grafik P terhadap V. Dengan
demikian besar usahanya sama dengan luas segitiga pada grafik di atas.

W=.a.t
= . V . P
= . 2 105 . 0,1
= 1 104
Jadi, usaha luar yang dilakukan gas adalah 1 104 joule (E).

SOAL NO. 22 TENTANG GELOMBANG LONGITUDINAL

Gelombang longitudinal berupa rapatan dan regangan seperti pada gambar berikut.

Jika AB = 80 cm dan cepat rambat gelombang 2,4 m/s maka frekuensi gelombang tersebut
adalah ....
A. 1,5 Hz
B. 3 Hz
C. 6 Hz
D. 9 Hz
E. 12 Hz

PEMBAHASAN
Pada gelombang longitudinal, satu gelombang adalah jarak antara dua rapatan atau regangan
yang berdekatan.
Berdasarkan gambar di atas, jarak AB sama dengan dua kali panjang gelombang.

AB = 80 cm
2 = 80 cm
= 40 cm = 0,4 m
Frekuensi gelombang tersebut adalah

Jadi, frekuensi gelombang tersebut adalah 6 Hz.

SOAL NO. 23 TENTANG GELOMBANG BERJALAN

Sebuah gelombang berjalan sesuai persamaan y = 4 sin (2x 50t) m. Dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut:
1. periode gelombang 0,02 sekon,
2. panjang gelombang 2 m,
3. cepat rambat gelombang 25 m/s, dan
4. dua titik berjarak 25 m sefase.
Kesimpulan yang benar adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (3) dan (4)

PEMBAHASAN
Langkah pertama adalah mengubah bentuk persamaan gelombang tersebut ke bentuk umumnya.

y = 4 sin (2x 50t)


= 4 sin (2x 50t)
Bandingkan bentuk tersebut dengan

y = A sin (kx t)
diperoleh

A = 4
k = 2
= 50
Sekarang kita periksa masing-masing kesimpulan dalam soal.
Periode gelombang
= 50

T = 0,04 sekon (kesimpulan 1 salah)


Panjang gelombang
k = 2

= 1 m (kesimpulan 2 salah)
Cepat rambat gelombang

= 25 m/s (kesimpulan 3 benar)


Karena panjang gelombangnya 25 m maka dua titik yang berjarak 25 m adalah sefase
(kesimpulan 4 benar).
Jadi, kesimpulan yang benar adalah kesimpulan 3 dan 4 (E).

SOAL NO. 24 TENTANG EFEK DOPPLER


Gambar berikut menunjukkan mobil polisi sedang mengejar seorang penjahat bermotor.

Mobil polisi sambil membunyikan sirine yang berfrekuensi 930 Hz mengejar motor penjahat
yang melarikan diri dengan kecepatan 72 km/jam. Mobil polisi mempercepat kecepatannya
hingga 108 km/jam agar dapat mengejar penjahat tersebut. Jika kecepatan bunyi di udara 340
m/s maka besar frekuensi sirine yang didengar oleh penjahat bermotor tersebut adalah ....
A. 850 Hz
B. 900 Hz
C. 960 Hz
D. 1.020 Hz
E. 1.200 Hz

PEMBAHASAN
Kita konversi dulu satuan kecepatan masing-masing.

vp = 72 km/jam = 20 m/s
vs = 108 km/jam = 30 m/s
Selalu letakkan pendengar di sebelah kiri ketika menganalisis soal efek Doppler.
Karena posisi pendengar di sebelah kiri maka arah panah ke kiri berarti negatif sehingga

= 960
Jadi, besar frekuensi sirine yang didengar oleh penjahat bermotor adalah 960 Hz (C).

SOAL NO. 25 TENTANG INTENSITAS DAN TARAF INTENSITAS BUNYI


Seratus bel listrik yang identik dibunyikan serentak menghasilkan taraf intensitas bunyi 60 dB.
Jika intensitas ambang bunyi 1012 W/m2 maka besar intensitas bunyi satu bel listrik adalah ....
A. 104 W/m2
B. 105 W/m2
C. 106 W/m2
D. 107 W/m2
E. 108 W/m2

PEMBAHASAN
Besaran yang diketahui pada soal

TI100 = 60 dB
I0 = 1012 W/m2
Taraf intensitas untuk n sumber bunyi dirumuskan

TIn = TI1 + 10 log n


TI100 = TI1 + 10 log 100
60 = TI1 + 20
TI1 = 40 dB
Hubungan antara intensitas dan taraf intensitas adalah

I1 = 108
Jadi, besar intensitas bunyi satu bel listrik adalah 108 W/m2 (E).
SOAL NO. 26 TENTANG GAYA MAGNETIK

Dua kawat sejajar panjangnya masing-masing 1 m dan dialiri arus listrik seperti tampak pada
gambar.

Berapakah gaya magnetik yang dialami oleh masing-masing kawat? (0 = 4 107Wb.m1.A1)


A. 2 105 N tolak-menolak
B. 3 105 N tolak-menolak
C. 5 105 N tolak-menolak
D. 7 105 N tarik-menarik
E. 9 105 N tarik-menarik

PEMBAHASAN
Kalau diperhatikan opsi jawabannya, kita hanya diminta mencari besar gaya magnetiknya saja,
sedangkan arah gaya magnetiknya tidak perlu kita cari. Hal ini karena semua opsi jawaban
memberikan nilai yang berbeda.

Besar gaya magnetik antara dua kawat lurus sejajar yang berarus listrik dirumuskan

Jawabannya sudah pasti opsi A. Baiklah, agar pembahasannya lebih panjang, kita tentukan juga
arah gaya magnetiknya.

Arah gaya magnetik bisa ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Perhatikan ilustrasi berikut!

Misal induksi magnet di titik P yang ditimbulkan oleh kawat 1 adalah B1 dan yang ditimbulkan
oleh kawat 2 adalah B2. Baik B1 maupun B2 menunjukkan arah yang sama sehingga di titik P
terjadi gaya tolak-menolak. Akibatnya kedua kawat akan terdorong sehingga melengkung ke
luar.

Jadi, besar dan arah gaya magnetik yang dialami oleh masing-masing kawat adalah 2 105 N
tolak-menolak (A).
SOAL NO. 27 TENTANG INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Sebuah kumparan dengan N lilitan mengalami laju perubahan fluks magnet d Wb/s sehingga
timbul GGL induksi sebesar E volt. Jika kumparan mengalami laju perubahan fluks sebesar
9d Wb/s maka perbandingan GGL induksi sebelum dan sesudah diubah adalah ....
A. 1 : 3
B. 1 : 9
C. 3 : 1
D. 9 : 1
E. 9 : 2

PEMBAHASAN
GGL induksi yang timbul pada kumparan adalah

Pada kumparan yang sama, GGL induksi hanya sebanding dengan perubahan fluks magnet.

Jika GGL induksi sebelum diubah diberi indeks (1) dan sesudah diubah diberi indeks (2) maka
berlaku

= d : 9d
=1:9
Jadi, perbandingan GGL induksi sebelum dan sesudah diubah adalah 1 : 9 (B).

SOAL NO. 28 TENTANG TRANSFORMATOR

Hasil percobaan yang dilakukan siswa dengan menggunakan dua transformator yang mempunyai
efisiensi 80% adalah berikut ini.

Trafo Np Ns Vp Vs Ip Is

1 800 600 240 180 3 P

2 400 Q 220 88 2,5 5

Nilai P dan Q yang benar pada tabel di atas adalah ....


A. Is = 3,2 A dan Ns = 80 lilitan
B. Is = 3,2 A dan Ns = 160 lilitan
C. Is = 6,0 A dan Ns = 160 lilitan
D. Is = 4,0 A dan Ns = 180 lilitan
E. Is = 5,0 A dan Ns = 180 lilitan
PEMBAHASAN
Yang perlu diperhatikan adalah efisiensi transformator. Efisiensi transformator hanya
berpengaruh pada kuat arus. Efisiensi 80% berarti arus primer yang terpakai adalah 0,8 Ip.

Tinjau trafo 1.

Is = 3,2
Tinjau trafo 2.

Ns = 160
Jadi, nilai P dan Q pada tabel di atas adalah Is = 3,2 A dan Ns = 160 lilitan (B).

SOAL NO. 29 TENTANG RANGKAIAN LISTRIK

Perhatikan rangkaian listrik berikut!

Beda potensial antara titik a dan b adalah ....


A. 10 volt
B. 8 volt
C. 6 volt
D. 4 volt
E. 2 volt

PEMBAHASAN
Rangkaian listrik tersebut harus diselesaikan dengan hukum Kirchhoff II. Kita tentukan dulu
hambatan totalnya.

Rt = 3 + 5 + 2 = 10
Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa jumlah tegangan sebuah loop sama dengan nol.

V = 0
V I.Rt = 0
V = I.Rt
24 4 = I . 10
I=2
Beda potensial antara titik a dan b adalah
Vab = I.Rab
=2.5
= 10
Jadi, beda potensial antara titik a dan b adalah 10 volt (A).

SOAL NO. 30 TENTANG INDUKSI MAGNET

Perhatikan faktor-faktor berikut!


1. Luas penampang kawat.
2. Permeabilitas.
3. Hambatan dalam kawat.
4. Arus yang mengaliri kawat.
Faktor-faktor yang memengaruhi induksi magnetik pada suatu kawat penghantar adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)

PEMBAHASAN
Induksi magnet pada kawat berarus listrik adalah

Berdasarkan rumus di atas, yang memengaruhi induksi magnet (B) adalah

permeabilitas (o),
kuat arus listrik (i), dan
jarak titik ke kawat (a)
Jadi, faktor yang memengaruhi induksi magnet pada kawat penghantar adalah pernyataan nomor
2 dan 4 (E).

SOAL NO. 31 TENTANG INDUKSI MAGNET


Suatu kawat dilengkungkan dengan jari-jari 40 cm dan dialiri arus listrik seperti pada gambar.

Besar dan arah induksi magnetik di titik P adalah .... (o = 4 107 Wb.A1.m1)
A. 2,5 107 T ke dalam bidang
B. 5 107 T ke luar bidang
C. 5 107 T ke dalam bidang
D. 1 106 T ke luar bidang
E. 106 T ke dalam bidang
PEMBAHASAN

Induksi magnet pada kawat melingkar penuh dirumuskan

Sedangkan besar induksi magnet di titik P dipengaruhi oleh arus listrik mengalir melalui kawat
setengah lingkaran. Sehingga besar induksi magnet di titik P adalah setengah dari rumus di atas.

Untuk menggunakan rumus tersebut, satuan jari-jari harus dikonversi terlebih dahulu. a = 40 cm
= 0,4 m.

= 5 107
Sampai di sini jawabannya sudah ketemu, yaitu opsi C. Sambil belajar, kita tentukan juga arah
induksi magnetnya.

Arah induksi magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Perhatikan ilustrasi berikut!

Arah induksi magnet (B) ditunjukkan oleh arah empat jari yang digenggam, sedangkan arah arus
(I) ditunjukkan oleh arah ibu jari. Pada ilustrasi di atas terlihat bahwa arah B di titik P adalah
masuk ke dalam bidang.

Jadi, besar dan arah induksi magnet di titik P adalah 5 107 T ke dalam bidang (C).

SOAL NO. 32 TENTANG GAYA COULOMB


Perhatikan gambar di bawah ini!

Gaya Coulomb yang dihasilkan kedua muatan sebesar 180 N. Jarak kedua muatan tersebut
adalah .... (k = 9 109 N.m2.C2, 1 C = 106 C)
A. 10 cm
B. 20 cm
C. 30 cm
D. 40 cm
E. 50 cm

PEMBAHASAN
Dua muatan yang berdekatan akan terjadi gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak. Gaya-
gaya tersebut dikenal dengan istilah gaya Coulomb yang dirumuskan

Karena yang ditanyakan adalah jarak kedua muatan, rumus tersebut kita ubah dulu menjadi
r = 101 m
= 10 cm
Jadi, jarak kedua muatan tersebut adalah 10 cm (A).

SOAL NOM 33 TENTANG POTENSIAL LISTRIK


Sebuah bola logam berongga berjari-jari 4 cm diberi muatan listrik sebesar 1,2 1019C.

Potensial listrik di titik P yang berjarak 6 cm dari pusat bola adalah .... (k = 9 109N.m2.C2 )
A. 1,8 108 volt
B. 2,1 108 volt
C. 2,7 108 volt
D. 3,6 108 volt
E. 4,0 108 volt

PEMBAHASAN
Potensial listrik di titik P (di luar bola) memenuhi rumus

= 1,8 108
Jadi, potensial listrik di titik P adalah 1,8 108 volt (A).

SOAL NO. 34 TENTANG RANGKAIAN KAPASITOR


Gambar berikut adalah susunan rangkaian lima kapasitor.

Jika kelima kapasitor tersebut besarnya identik = 2 F maka nilai muatan total pada kapasitor
penggantinya adalah ....
A. 6 C
B. 8 C
C. 15 C
D. 21 C
E. 25 C

PEMBAHASAN
Kita tentukan dulu kapasitas total dari kelima kapasitor tersebut.

C1, C2, dan C3 tersusun paralel. Sebut saja kapasitor penggantinya adalah Cp.
Cp = C1 + C2 + C3
= 2 F + 2 F + 2 F
= 6 F
Cp tersusun seri dengan C4. Sebut saja kapasitor penggantinya adalah Cs.

Cs dan C5 tersusun paralel. Kapasitor penggantinya merupakan kapasitas total seluruh


rangkaian. Sebut saja Ct.
Ct = Cs + C5
= 1,5 F + 2 F
= 3,5 F
Muatan total pada kapasitor penggantinya adalah

Q t = Ct . V
= 3,5 F . 6 volt
= 21 C
Jadi, nilai muatan total pada rangkaian tersebut adalah 21 C (D).

SOAL NO. 35 TENTANG GRAFIK RANGKAIAN R-L-C SERI


Perhatikan gambar berikut!

Rangkaian R-L-C disusun seperti pada gambar di atas. Grafik gelombang sinus yang dihasilkan
jika XL > XC adalah ....
PEMBAHASAN
Jika XL > XC maka rangkaian akan bersifat induktif. Pada rangkaian induktif fase tegangan
mendahului fase arus sebesar 90.

Untuk mengetahui grafik mana yang menunjukkan fase tegangan mendahului arus, amatilah
sumbu vertikalnya. Perhatikan grafik opsi C berikut.

Sumbu vertikal pada grafik di atas menunjukkan bahwa pada saat tegangan mencapai
maksimum, kuat arusnya nol, artinya fase tegangan mendahului fase arus sebesar 90.

Opsi A dan E salah karena grafik arus tidak berbentuk sinus tetapi garis lurus.
Opsi B adalah grafik untuk rangkaian resistif karena tegangan dan arus sefase.
Opsi D adalah grafik untuk rangkaian kapasitif karena fase tegangan tertinggal 90 terhadap fase
arus.

Jadi, grafik gelombang sinus yang dihasilkan jika XL > XC adalah opsi (C).

SOAL NO. 36 TENTANG UNSUR RADIOAKTIF


Perhatikan pernyataan berikut!
1. Mendeteksi curah hujan.
2. Pengobatan kanker.
3. Mendeteksi keaslian uang kertas.
4. Pengobatan kelenjar getah bening.
Pernyataan di atas yang merupakan manfaat dari unsur radioaktif adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)

PEMBAHASAN
Kita periksa satu per satu pernyataan-pernyataan di atas.

1. Mendeteksi curah hujan adalah fungsi dari gelombang radar (gelombang


elektromagnetik).
2. Pengobatan kanker adalah fungsi dari Co-60 (unsur radioaktif).
3. Mendeteksi keaslian uang adalah fungsi dari sinar ultraviolet (gelombang
elektromagnetik).
4. Pengobatan kelenjar getah bening adalah fungsi dari I-131 (unsur radioaktif).
Jadi, pernyataan yang merupakan manfaat unsur radioaktif adalah nomor 2 dan 4 (E).

SOAL NO. 37 TENTANG EFEK FOTOLISTRIK


Faktor-faktor sebagai berikut:
1. Frekuensi foton yang datang.
2. Fungsi kerja logam.
3. Intensitas cahaya yang datang.
4. Tetapan Stefan-Boltzmann.
Yang memengaruhi besarnya energi kinetik maksimum pada efek fotolistrik adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

PEMBAHASAN
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari suatu logam karena logam tersebut
disinari cahaya. Terlepasnya elektron ini akan menimbulkan energi kinetik.

Energi kinetik fotolistrik terjadi jika energi cahaya lebih besar dari energi ambang logam.

Ek = hf W
dengan f adalah frekuensi cahaya (foton) yang datang dan W adalah energi ambang atau fungsi
kerja logam.

Dengan demikian, yang memengaruhi besarnya energi kinetik adalah foton dan fungsi kerja
logam. Sedangkan intensitas cahaya hanya memperbanyak elektron yang lepas tetapi tidak
mempercepat gerak elektron sehingga energi kinetiknya tetap.

Adapun tetapan Stefan-Boltzmann sama sekali tidak berhubungan dengan peristiwa efek
fotolistrik. Tetapan Stefan-Boltzmann berhubungan dengan intensitas radiasi benda hitam.
Jadi, faktor yang memengaruhi besarnya energi kinetik pada efek fotolistrik adalah faktor nomor
1 dan 2 (A).

SOAL NO. 38 TENTANG REAKSI INTI


Perhatikan reaksi inti di bawah ini!
238
92U 90Th234 + X
Pada reaksi inti di atas, X adalah ....
A. proton
B. elektron
C. neutron
D. deutron
E. partikel alfa

PEMBAHASAN
Pada reaksi inti berlaku hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa. Jika nomor atom dan
nomor massa partikel X berturut-turut adalah a dan b maka

U238 90Th234 + aXb


92
Berlaku hubungan

Nomor atom
92 = 90 + a
a=2
Nomor massa
238 = 234 + b
b=4
Jadi, partikel X pada reaksi inti tersebut adalah 24 atau partikel alfa (E).

SOAL NO. 39 TENTANG TEORI RELATIVITAS


Berapakah massa relativistik sebuah partikel yang bermassa mo ketika bergerak dengan
kecepatan 0,6 c ( c = kecepatan cahaya)?
A. 5/2 mo.
B. 5/3 mo.
C. 5/4 mo.
D. 4/5 mo.
E. 2/5 mo.

PEMBAHASAN
Massa suatu benda akan mengalami pertambahan jika bergerak dengan kecepatan relativistik.

Jika v = 0,6 c = 3/4 c maka = 4/5 (triple Pythagoras 3, 4, 5).

Silakan buka Pembahasan Fisika UN 2014 No. 38.


Jadi, massa relativistik partikel tersebut adalah 5/4 mo (C).

SOAL NO. 40 TENTANG TEORI ATOM


Pernyataan yang benar tentang teori atom adalah ....
A. Dalam atom hidrogen terdapat satu elektron yang bergerak mengelilingi inti atom adalah
teori atom Rutherford.
B. Sebagian besar atom adalah ruang kosong, merupakan teori atom Neils Bohr.
C. Elektron-elektron seperti bintang di langit mengelilingi matahari adalah teori atom Thomson.
D. Muatan positif berkumpul di tengah-tengah atom yang dinamakan inti atom adalah teori
atom Rutherford.
E. Atom berbentuk bola bermuatan positif dan elektron tersebar merata merupakan teori atom
Dalton.

PEMBAHASAN
Baik Dalton maupun Thomson menggambarkan atom seperti kelereng yang tak bermuatan
(netral). Bedanya, di masa Dalton belum ditemukan elektron dan proton. Ketika ditemukan
partikel bermuatan tersebut, Thomson menggambarkan atom sebagai bola bermuatan positif
yang dinetralkan oleh elektron yang tersebar merata di seluruh isi atom. Teorinya Thomson ini
kemudian dikenal dengan teori roti kismis (Seandainya Thomson orang Jawa, mungkin disebut
teori onde-onde).

Sedangkan Rutherford dan Bohr menggambarkan atom seperti tata surya, muatan positif sebagai
inti dan dikelilingi oleh elektron. Bedanya, di massa Rutherford belum dikenal mekanika
kuantum, masih menggunakan mekanika klasik. Menurut mekanika klasik, elektron yang
bergerak mengelilingi inti akan memancarkan energi sehingga lintasannya akan semakin
mengecil yang pada akhirnya akan menumbuk inti (teori obat nyamuk).

Mekanika kuantum sendiri diperkenalkan oleh Bohr. Bohr membuat batasan bahwa elektron
mengelilingi inti tidak memancarkan energi. Energi hanya dipancarkan jika elektron pindah
lintasan.

Mari kita periksa setiap opsi jawaban!

Opsi A adalah teori atom Bohr.


Opsi B, C, dan D adalah teori tata surya, baik Rutherford maupun Bohr. Tetapi karena
Bohr hanya menyempurnakan pancaran energinya saja, maka teori ini dianggap sebagai teori
atom Rutherford.
Opsi E adalah teori atom Thomson.
Jadi, pernyataan yang benar tentang teori atom adalah opsi (D).

Anda mungkin juga menyukai