Oleh :
AYANG PRIMA LESTARI
1102012035
Kelompok 8
Pembimbing :
DR. Rifqatussaadah SKM. M.Kes
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Osteoarthritis dengan Kebiasaan
Sibuk Bekerja Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas
Kecamatan Menteng Periode 7 Agustus sampai dengan 8 September 2017 telah
disetujui untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.
Pembimbing,
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Kedua lutut nyeri dan sulit berjalan sejak 2 minggu yang lalu
2. Keluhan Tambahan
Ada tonjolan tulang di sekitar persendian lutut yang disertai dengan warna
kemerah-merahan
minyak urut, maupun obat pengurang rasa sakit. Nyeri semakin memberat
saat pasien melipat lututnya dan menggerakkan kakinya tetapi sedikit
berkurang dengan istirahat. Awalnya, pasien mengaku mendapatkan
keluhan nyeri dan sulit berjalan ini ketika pasien ingin beranjak dari
tempat tidurnya menuju kamar mandi. Ketika akan berdiri, pasien
merasakan kedua kakinya sangat nyeri dan sulit untuk digerakkan. Pasien
menyangkal adanya benturan di kepala saat jatuh. buang air
besar dan buang air kecil masih dalam batas normal. Sebenarnya, pasien
sudah lama merasakan nyeri pada kedua lututnya ini yaitu
selama 1 tahun, namun perlahan dirasa semakin memberat
sejak ada bengkak di kedua lututnya dan puncaknya yaitu 2 minggu
karena keluhan pasien ini menyebabkan dirinya sulit untuk
berjalan. Bengkak tersebut menyebabkan pasien susah
menggerakkan kakinya dan menyebabkan terhambatnya aktivitas sehari
hari pasien. Namun, pasien masih bisa berjalan pelan pelan. Di daerah
lutut yang bengkak tersebut terasa hangat. Pasien mengatakan
bengkaknya tidak mengecil setelah dikompres dengan air dingin ataupun
setelah pasien beristirahat.
Selain keluhan nyeri dan bengkak, pasien juga merasakan kaku pada
kedua lututnya. Biasanya kaku ini muncul pada pagi hari setelah pasien
bangun tidur dan menetap sekitar setengah jam. Saat kaku ini muncul,
pasien tidak bisa menggerakkan kakinya sama sekali, pasien hanya bisa
diam di tempat tidur. Saat dicoba digerakkan oleh orang lain, kaki pasien
hanya bisa bergeser ke kanan ataupun ke kiri, tidak bisa ditekuk dan
kadang pasien juga merasakan gemertak ketika lututnya digerakkan.
Pasien mengaku di keluarga ada yang memiliki hipertensi, yaitu ibu pasien
Pasien memiliki 2 (dua) orang anak, yaitu 1 (satu) orang perempuan dan
1 (satu) orang laki-laki. Saat ini, pasien tinggal bersama anak laki-laki dan
suaminya. Anak perempuanya sedang berkuliah di luar kota. Sementara anak
laki-lakinya di bangku kelas 3 SMA. Pasien bekerja sebagai buruh pabrik
penghasilan Rp. 3.000.000,- per bulan. Suaminya bekerja sebagai pegawai di
salah satu kantor cabang. Penghasilan pasien dan suaminya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup, terutama untuk biaya sekolah anak-anaknya.
7. Riwayat Makanan
Pasien makan sebanyak 2 x sehari, yaitu pada siang dan malam hari.
Pasien makan nasi dengan lauk yang berbeda setiap harinya seperti telur,
ayam, atau ikan, dan sayuran.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesan : Sakit sedang
2. Vital Sign
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 130/75 mmHg
Frekuensi nadi : 99x/menit
Suhu : 37,1C
Respirasi : 20x/menit
Berat badan : 63 kg
Tinggi badan : 161 cm
3. Status Gizi (IMT)
BB : 63 kg
Tinggi Badan : 161 cm
BB 63
IMT = (TB) = = 24,3 (beresiko menjadi obesitas)
(1,61)
Tabel 1.1
Kriteria Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5 22,9 Berat badan normal
23,0 Kelebihan berat badan
23,0 24,9 Berisiko menjadi obesitas
25,0 29,9 Obes I
30,0 Obes II
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
Tabel 1.2.
Kriteria Brocca
Status Gizi KATEGORI
< 90 % BBI Berat badan kurang
90 110 % BBI Berat badan normal
110 120 % BBI Kelebihan berat badan
> 120 % BBI Gemuk BB
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007
4. Status Generalis
a. Kepala
Ekspresi : Biasa
Simetris muka : Simetris kiri dan kanan
Rambut : Hitam, sukar dicabut
b. Mata
Eksoptalmus atau enoptalmus : (-)
Tekanan bola mata : Tidak dilakukan
Kelopak mata : Dalam batas normal
Konjungtiva : Anemi (-)
Kornea : Jernih
Sklera : Ikterus (-)
Pupil : Isokor 2,5 mm
c. Telinga
Tophi : (-)
Pendengaran : Dalam batas normal
Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-)
d. Hidung
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
e. Mulut
Bibir : Kering (-)
Lidah : Kotor (-)
Tonsil : Hiperemi (-)
f. Leher
Kelenjar getah bening : MT (-), NT (-)
Kelenjar gondok : MT (-), NT (-)
Kaku kuduk : (-)
Tumor : (-)
g. Dada
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Bentuk : Normochest
Sela iga : Tidak ada pelebaran
h. Thorax
Palpasi
- Fremitus raba : Kiri sama dengan kanan
- Nyeri tekan : (-)
Perkusi
- Paru kiri : Sonor
- Paru kanan : Sonor
- Batas paru hepar : ICS VI Dextra Anterior
- Batas paru belakang kanan : V Th IX Dextra Posterior
- Batas paru belakang kiri : V Th X Sinistra Posterior
Auskultasi
- Bunyi pernapasan : Vesikuler
- Bunyi tambahan : Rh -/- Wh -/-
i. Cor
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kesan
normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular
Bunyi tambahan : Bising (-)
j. Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Palpasi : MT (-), NT (-)
Perkusi : Timpani
Auskultrasi : Peristaltik (+), kesan
normal
k. Alat kelamin : Tidak dilakukan
pemeriksaan
l. Anus dan rectum : Tidak dilakukan
pemeriksaan
m. Ekstremitas :
Tabel 2.1.
Terlihat pembengkakan pada sendi lutut
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Motorik
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan N N N N
Kekuatan 4 4 4 4
Tonus Otot N N N N
Bentuk Otot N N N N
Tabel 2.2.
Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Refleks
Kanan Kiri Kanan Kiri
Fisiologi + + + +
Patologis - - - -
Ny. Sri Maryuni merupakan istri dari Tn. Dodi Chandra. Pasangan
ini mempunyai 2 (dua) orang anak. Anak pertama adalah perempuan
yang bernama Nn. Fania Darma berusia 20 tahun. Anak kedua laki-laki
bernama An. Pandu Evan berusia 18 tahun. Saat ini, Ny. Sri Maryuni
tinggal serumah dengan suami dan anak laki-lakinya, sedangkan anak
perempuannya sedang berkuliah di luar kota.
Tabel 3.
Anggota keluarga yang tinggal serumah
Kedudukan Ket.
Jenis Pendi
No Nama dalam Umur Pekerjaan Tamb
Kelamin dikan
Keluarga ahan
Isteri Tn.
Ny. Sri
1 Dodi P 46 th SMA Wiraswasta Pasien
Maryuni
Chandra
Tn. Dodi Kepala Suami
2 L 48 th S1 Pegawai
Chandra Keluarga Pasien
An. Pandu Anak
3 Anak L 18 th SMA Pelajar
Evan Pasien
2. Genogram
a. Bentuk Keluarga
Keterangan:
3.: Pasien
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan
: Tinggal serumah Hidup
Tabel 4.
Lingkungan tempat tinggal
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Status kepemilikan rumah : Kontrakan Ny. Sri Maryuni saat ini tinggal bersama
Daerah perumahan : Tidak terlalu padat dengan suami dan anak laki-lakinya di
Luas rumah : 6 x 14 m2 rumah kontrakan. Rumah tersebut
Halaman rumah : 3 x 6 m2 difalisitasi dengan total 2 (dua) kamar
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 tidur, 1 (satu) kamar mandi, dapur, ruang
orang tamu, ruang makan, halaman, jendela serta
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Tingkat rumah : 1 ventilasi yang memadai. Ketersediaan air
Lantai rumah : Keramik bersih berasal dari PDAM dan tempat
Dinding rumah : Beton pembuangan sampah berada di halaman
Jamban Keluarga : Ada depan rumah.
Tempat bermain : Tidak ada
Penggunaan Listrik : 2400 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
Kesan: Dinilai dari lingkungan tempat tinggal, rumah Tn. Dodi Chandra tergolong ke
dalam rumah yang sehat.
c. Denah Rumah
Tabel 5.
Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Keluarga Tn. Dodi Jarak rumah keluarga Tn.
Chandra menggunaan Dodi Chandra dengan
Cara mencapai pusat
kendaraan pribadi, yaitu Puskesmas Kecamatan
pelayanan kesehatan
mobil Menteng cukup dekat
sehingga keluarga ini
Menurut keluarga Tn. biasanya menggunakan
Dodi Chandra, biaya kendaraan pribadi.
Tarif pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan Mengenai biaya, oleh
dinilai terjangkau karena adanya BPJS,
keluarga mengaku biaya
Menurut keluarga Tn.
pengobatan menjadi
Kualitas pelayanan Dodi Chandra, kualitas
terjangkau dan
kesehatan pelayanan kesehatan
pelayanannya pun dirasa
dinilai memuaskan
memuaskan.
Menu makanan yang dimasak oleh Ny. Sri Maryuni setiap harinya
ialah nasi, lauk-pauk yang beraneka ragam seperti ikan, ayam, telur, dan
daging, serta sayur-sayuran seperti kangkung, bayam, dan kol. Ny. Sri
Maryuni biasanya makan nasi dengan lauk-pauk, dan sayur-sayuran.
Sedangkan buah, keluarga Tn. Dodi Chandra mengaku jarang sekali
memakan buah. Keluarga juga mengaku memiliki kebiasaan minum air
putih sehingga jarang mengonsumsi susu, teh, maupun kopi.
Pola makan Ny. Sri Maryuni 3 (tiga) hari terakhir ialah sebagai
berikut.
Tabel. 6.1.
Food Recall 8 Agustus 2017
3 Juli 2017
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi - 0 0 0 0
Siang Nasi putih 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
Telur mata sapi 2 butir 186 kkal 0,84 g 12,96 g 14,66 g
Capcay 67 kkal 9,67 g 1,58 g 2,59 g
Malam Nasi putih 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
Ayam Goreng 180 kkal 0g 26,6 g 2,59 g
Capcay 67 kkal 9,67 g 1,58 g 2,59 g
Jumlah 908 kkal 108,34 g 51,12 g 23,31 g
Tabel. 6.2.
Food Recall 7 Agustus 2017
4 Juli 2017
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi - 0 0 0 0
Siang Nasi putih 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
Ikan goreng 160 kkal 0g 20,53 g 6,73 g
Sayur bayam 110 kkal 2g 1,99 g 0g
Malam Nasi putih 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
Ikan goreng 160 kkal 0g 20,53 g 6.73 g
Sayur bayam 110 kkal 2g 1,99 g 0g
Jumlah 948 kkal 92,16 g 53,44 g 14,34 g
Tabel. 6.3.
Food Recall 6 Agustus 2017
5 Juli 2017
Waktu Menu Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Pagi - 0 0 0 0
Siang Nasi putih 204 kkal 44,08 g 4,2 g 0,44 g
Ayam goreng 180 kkal 0g 26,6g 7,64 g
Capcay 67 kkal 9,67 g 1,58 g 2,59 g
Malam Mie goreng 500 kkal 58 g 8g 16 g
Telur rebus 89 kkal 0,43 g 6,24 g 6,76
Tempe goreng 175 kkal 15,6 g 13,11 g 8,2 g
1215
Jumlah kkal
127,78 g 59,73 g 41,63 g
Berdasarkan pengakuan pasien, dalam sehari pasien minum air
putih (air mineral) antara 4 6 gelas.
8. Dinamika Keluarga
Pasien tinggal serumah dengan suami dan anak laki-lakinya yang masih
duduk di bangku SMA. Awalnya, anak perempuan pasien juga ikut tinggal
serumah bersama anggota keluarga pasien lainnya. Namun, sejak anak
perempuan pasien lulus SMA dan duduk di bangku kuliah, ia harus tinggal di
luar kota dimana universitas tempat ia berkuliah berada.
9. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Ekonomi
d. Fungsi Sosial
e. Fungsi Pendidikan
2. Kekhawatiran
3. Harapan
4. Persepsi Penyakit
Pasien merasa bahwa rasa nyeri dan ngilu di tulang lutut tidak kunjung
membaik, bahkan semakin hari semakin parah. Pasien takut jika dibiarkan hal
tersebut dapat mengganggunya dalam berjalan.
Pasien merasa sakit yang dideritanya adalah cobaan dari allah dan dapat sembuh
dengan pertolongan dokter.
Pandangan pasien pada sisi agama, pasien percaya apabila pasien tekun berobat
dan berdoa kepada Allah SWT, penyakitnya dapat disembuhkan.
B. Aspek Klinik
Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu). (QS. asy-Syuura: 30).
artinya, Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat
sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan
kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan
diri. (QS. al-Anam: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan
ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara
taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)
Lampiran 1