Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah
BULK DENSITY, PARTCLE DENSITY dan POROSITAS TANAH
NAMA : IRWANSYAH
NIM : G111 13 317
Tanah ditemukan di mana-mana di sekitar kita dan mempunyai arti yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Kebanyakan orang tidak pernah berusaha menentukan apakah tanah itu,
darimana asal dan sifatnya. Mereka tidak memperhatikan bagaimana tanah di suatu tempat
berbeda dengan tanah di tempat lain. Pasti sedikit saja atau bahkan tidak mungkin ada di antara
Di dalam tanah terdapat sejumlah ruang pori-pori. Ruang pori-pori ini penting oleh karena
ruang-ruang ini diisi oleh air dan udara. Air dan udara (gas-gas) juga bergerak melalui ruang pori-
pori ini. Jadi, penyediaan air untuk pertumbuhan tanaman dan jumlah air yang bergerak melalui
tanah berkaitan sangat erat dengan jumlah dan ukuran pori-pori tanah.
Kondisi fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisik
tanah juga berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah, di mana sifat-sifat fisik tanah tergantung
pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam
dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori pada waktu tertentu.
Beberapa sifat fisik yang sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan
Porositas. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar porositas tanah.
Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari satu horizon ke horizon yang lain, sama halnya
dengan sifat-sifat tanah lainnya dan kedua variabel ini tentunya juga dipengaruhi oleh tekstur dan
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan percobaan terhadap Bulk Density, Particle
Density dan Porositas tanah pada tanah sehingga dapat diketahui sifat fisik tanah, sifat kimia dan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan nilai Bulk Density, Particle Density dan
Porositas tanah pada sampel tanah utuh. Sedangakan kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai
bahan informasi kepada masyarakat dalam pengolahan lahan (tanah) lebih lanjut serta penentuan
varietas tanaman apa saja yang dapat ditanam pada daerah (tanah) tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bulk Density atau kerapatan lindak atau bobot isi atau bobot volume menunjukkan perbandingan
antara berat tanah kering dengan volume tanah dan termasuk volume pori-pori tanah diantaranya.
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk
density, berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar. Pada umumnya bulk density
berkisar dari 1,1-1,6g/cc. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk density kurang dari 0,90 g/cc
(misalnya tanah andisol), bahkan ada yang kurang dari 0,10 g/cc (misalnya tanah gambut). Bulk
Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang
Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti
porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air, drainase, dll. Sifat fisik tanah
ini banyak bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan. Menghitung
kerapatan butir tanah, berarti menentukan kerapatan partikel tanah dimana pertimbangan hanya
diberikan untuk partikel yang solid. Oleh karena itu kerapatan partikel setiap tanah merupakan
suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Untuk kebanyakan tanah mineral
kerapatan partikelnya ratarata sekitar 2,6 gram/cm3. Kandungan bahan organik di dalam tanah
sangat mempengaruhi kerapatan butir tanah, akibatnya tanah permukaan biasanya kerapatan
butirnya lebih kecil dari subsoil. Meskipun demikian kerapatan butir tanah tidak banyak berbeda.
Jika berbeda maka terdapat variasi yang harus mempertimbangkan kandungan tanah organik
(Madjid, 2010).
Bulk density sangat berhubungan erat dengan particle density jika particle density tanah
sangat besar maka bulk density juga besar pula, hal ini dikarenakan partikel density berbanding
lurus dengan bulk density, namun apabila sebuah tanah memilki tingkat kadar air yang tinggi maka
partikel density dan bulk density akan rendah hal ini dikarenakan partikel density berbanding
terbalik dengan kadar air, dapat kita buktikan apabila di dalam suatu tanah memilki tingkat kadar
air yang tinggi dalam menyerap air maka kepadatan tanah juga akan rendah karena pori-pori di
dalam tanah besar sehingga tanah yang memilki pori yang besar akan lebih mudah memasukkan
Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan organik.Bulk Density dapat
cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai Bulk Density salah satunya adalah Bahan organik tanah, dimana tanah dengan kandungan
bahan organik tinggi akan memiliki nilai Bulk Density rendah begitupula sebaliknya, selain itu
Bulk Density juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar air tanah dan bahan mineral tanah
(Sutedjo, 2002).
Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah berstruktur halus
mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan
organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada
mineral dan bahan organik yang akan memperbesar porositas (Hardjowigeno, 2003).
Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanah-
tanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan
kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh
sifat-sifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat
isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada
Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini
mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah organik
memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari
sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat
pengambilan contoh, maka biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,20,6 gr/cm3. Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral.
Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah (Andri, 2011)
Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin naik. Tampaknya ini
akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat serta pemadatan yang
Adapun faktor lain yang mempengaruhi Bulk density yaitu kandungan kadar air apabila
suatu daerah memiliki kandungan kadar air yang tinggi maka bulk density di daerah tersebut dapat
di pastikan rendah. Menyatakan bahwa Bulk density dan kadar air berbanding terbalik , hal ini
dibuktikan apabila tanah dapat menyerap air yang banyak sehingga tanah akan susah untuk
memadat dikarenakan di dalam agregata tanah banyak menyimpan air, kadar air erat hubungannya
dengan tekstur tanah apabila tanah memiliki tekstur pasir maka tanah ini memiliki kandungan
bahan organik yang banyak sehingga tanah yang bertekstur liat mempunyai daya melewatkan air
yang lambat sehingga air akan tersimpan di dalam agregat tanah sebaliknya tanah yang memiliki
densitynya, yang berarti makin sulit meneruskan air atau di tembus akar tanaman. Bulk density
penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang di dasarkan
pada berat tanah per hektar. Untuk memudahkan perhitungan berat tanah 1 hektar sering dianggap
Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari pada tanah mineral
bagian atas mempunyai kandungan Bulk Density yang lebih rendah dibandingkan tanah
dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang umumnya berkisar
1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat
mencapai 0,1 gr/cm3 0,9 gr/cm3 pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah
banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan
tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan penggunaan
Antara berat jenis butiran, kerapatan isi dan porositas terdapat hubungan proporsi fase
padat (m3\m3) = kerapatan isi\berat jenis butiran porositas (m3\m3) = 1- (kerapatan isi\ berat jenis
butiran. Untuk setiap kelas tekstur berat isi menggambarkan keadaan struktur dan porositas tanah.
Pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut pada pertumbuhan tanaman dapat dinilai atau ditentukan
dari kaitan pertumbuhan. Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padas tanah,
pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air, sifat
Particle density adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat) tanah (jadi
tidak termasuk volume pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai particle density 2,65 g/cm3
(Hardjowigeno, 2003).
Dalam menentukan kepadatan partikel tanah, pertimbangan hanya diberikan untuk partikel
yang kuat. Oleh karena itu, kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Hal ini didefinisikan sebagai massa tiap unit volume
partikel tanah dan sering kali dinyatakan dalam gram/cm3. Untuk kebanyakan tanah mineral
Kerapatan partikel adalah bobot massa partikel padat persatuan volume tanah, biasanya tanah
memiliki kerapatan partikel yaitu 2,6 gram/cm3. Kerapatan partikel erat hubungannya dengan
kerapatan massa. Hubungan kerapatan partikel dan kerapatan massa dapat menentukan pori-pori
Partikel density dinyatakan dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi bila 1
cm3 padatan tanah beratnya 2,6 gram, maka partikel density tanah tersebut adalah 2,6 gr/cm 3
(Pedro,2001).
Pada umumnya kisaran partikel density tanah-tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal
ini disebabkan mineral kwarsa, feldspart, dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah
sekitar angka tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-mineral berat seperti magnetik, garmet,
sirkom, tourmaline, dan hornblende, partikel density dapat melebihi 2,75 gr/cm3. Besar ukuran dan
cara teraturnya partikel tanah tidak dapat berpengaruh dengan particle density. Ini salah satu
penyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah dibandingkan
dengan lapisan bawahnya karena banyak mengandung bahan organik (Sutedjo, 2002).
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Particle Density
Beberapa faktor yang mempengaruhi particle density tanah, diantaranya yaitu tekstur, bahan
organik, struktur, bulk density dan topongrafi. Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan
visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa
tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah, 2004).
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik
komposisinya di dalam tanah memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar
terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik tanah terdiri atas bahan organik kasar dan
organik halus. Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat
melekatnya butir-butir primer tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped. Cold juga
merupakan gumpalan tanah tetapi terbentuknya bukan karena proses (Hanafiah, 2004).
Semakin tinggi bulk density tanah dan bahan or suatu tanah maka particle density dalam
tanah tersebut akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Konidisi topografi juga berpengaruh
dalam kepadatan tanah, apabila topografinya curam maka tanah akan lebih susah untuk menyerap
air sehingga tanah akan memilki volume kepadatan tanah yang besar pula, berbeda dengan tanah
yang berada pada topografi datar maka daya serap tanah terhadap air akan besar pula. Topografi
di suatu daerah sangat mempengaruhi tinggi rendahnya particle density (Hardjowigeno, 2003).
Tanah-tanah mineral mempunyai kisaran partikel density antara 2,6 2,9 gr/cm3. Berat jenis rata-
rata butiran tanah dan mineral 2,65 gr/cm3 untuk kepentingan praktis. Sebagai bahan perbandingan
berat jenis tanah-tanah organik jauh lebih kecil yaitu 0,5-0,8 gr/cm3. Berat jenis butiran berubah
dengan ukuran butiran atau dengan perubahan pori-pori. Berat jenis tanah mineral rata-rata
merupakan berat jenis mineral yang paling banyak terdapat dalam tanah (Madjid, 2010).
Berat ukuran dan cara teraturnya partikel-partikel tanah, tidak berpengaruh terhadap particle
density, akan tetapi kandungan bahan organik akan memberi pengaruh yang besar terhadap paticel
density sehingga pada awalnya tanah yang ada pada bagian atas mempunyai nilai particle density
yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah lapisan bawah. Pada tanah-tanah mineral
mempunyainilai particle density yang besar karena pengaruh dari besar jenis mineral itu seperti,
Pengaruh tentang sifat dan jenis tanah suatu tanah dalam areal pertanian akan membuat
manusia berusaha lebih meningkatkan hasil produksinya, misalnya dalam mengetahui jenis
tanahnya, maka kita akan dapat menentukan apa yang sesuai pada areal tersebut dan cara
Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara.
Pada keadaan basah seluruh pori baik makro, meso, maupun mikro terisi oleh air, pada keadaan
kering pori makro dan sebagian pori meso terisi oleh udara. Porositas merupakan gambaran aerasi
Pori tanah adalah ruang antara butiran padat tanah yang pada umumnya pori kasar ditempati
udara dan pori kecil ditempati air, kecuali bila tanah kurang. Porositas tanah adalah persentase
Tanah dengan struktur lemah atau kersai pada umumnya mempunyai porositas yang terbesar.
Pengolahan tanah untuk sementara waktu dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka
waktu yang lama akan menyebabkan turunnya porositas. Oleh karena itu, untuk memperbesar
porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan penambahan bahan organik atau
melakukan pengolahan tanah secara minimum. Pengolahan tanah berlebih akan menyebabkan
rusaknya struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh jika diketahui nilai bulk density dan nilai
Pori tanah jika dalam keadaan basah seluruhnya akan terisi oleh air, baik pori mikro, pori
meso atau pun pori makro. Sebaliknya pada keadaan kering, pori makro dan sebagian pori meso
terisi udara. Jumlah ruang pori sebagian besar ditentukan oleh susunan butir padat. Kalau letaknya
satu sama lain cenderung erat seperti pada pasir dan sub soil padat, porositasnya rendah. Jika
tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kali terjadi pada tanah bertekstur
sedang, yang besar kandungan bahan organiknya, ruang pori persatuan volume tinggi. Perbedaan
besar jumlah ruang pori berbagai keadaan tanah tergantung pada keadaan tanah (Madjid, 2010).
Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, tekstur tanah,
kandungan air dan bulk density. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah
dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah
dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro
sehingga sulit menahan air Sebaliknya, pada top-top soil bertekstur halus, memiliki lebih banyak
ruang pori total yang sebagian besar terdiri pori-pori kecil. Hasilnya adalah tanah dengan kapasitas
Porositas butir pasir tunggal rendah dan sangat berhubungan dengan tekstur. Tanah dengan
tekstur halus mempunayai kisaran ukuran dan bentuk partikelnya yang luas. Partikel dibungkus
tertutup dan tanah selalu mempunyai ped. Tanah dengan struktur ped mempunyai ruang pori sebab
ruang-ruang antar partikel tekstur dan antara ped. Tanah permukaan yang berpasir mempunyai
volume yang lebih sedikit ditempati oleh ruang pori. Ruang pori total pada tanah berpasir mungkin
rendah, tetapi mempunyai proporsi yang besar yang disusun daripada komposisi pori-pori yang
besar yang sangat efisien dalam pergerakan air dan udara. Pada tanah yang lembab dengan drainase
yang baik ruang-ruang pori yang selalu dipenuhi udara, konsekuensinya mereka disebut pori-pori
aerase atau makropori. Pori-pori yang kecil selalu cenderung dipenuhi air dan biasanya disebut
Pori berguna bagi tanaman yaitu pori yang berdiameter diatas 0,2 mikron, yang terdiri pori
pemegang air berukuran diameter 0,2 8,6 mikron (4,2 pF- 2,54 pF), pori drainase lambat
berdiameter 8,6 28,6 mikron (2,54 pF 2,0 pF), dan pori drainase cepat berdiameter diatas 28,8
mikron (2,0 pF). Air yang terdapat dalam pori pemegang air disebut air tersedia. Umumnya antara
titik layu (4,2 pF) dan kapasitas lapang (2,54 pF). Pori drainase cepat atau disebut pori aerasi
penting dalam hubungannya dengan pernafasan akar tanaman. Oleh karena itu pori ini hendaknya
dijaga agar selalu terisi udara. Bila pori aerasi diatas 10 persen volume, tanaman akan mendapat
aerasi cukup, kecuali pada tanah dengan permukaan air tanah dangkal. Kandungan bahan
organik yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki kerapatan tanah rendah sehinnga
Untuk menentukan apakah air atau udara dapat bergerak dengan baik di dalam tanah atau
tidak, itu harus ada kesinambungan pori-pori tanah. Kesinambungan ini dapat dibedakan menjadi
beberapa kelas. 1) Tidak menyambung. Masing-masing pori tanah tidak dihubungkan satu sama
lain oleh rongga yang berukuran lebih dari 0,1 mm. 2) Agak menyambung. Masing-masing pori
tanah dihubungkan oleh rongga yang berukuran lebih dari 0.1 mm. (3) Menyambung. Masing-
masing pori tanah dihubungkan oleh rongga-rongga yang berukuran paling kecil satu kelas dibawa
kasar berisi udara atau air gravitasi sedangkan pori-pori halus berisi udara atau sedangkan pori-
pori halus berisi udara dan air kapiler. Tanah-tanah pasir sulit menahan air sehingga tanaman cepat
sekali kering, ini disebabkan karena Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak
(Hardjowigeno,2003).
Kapasitas pengan air tanah umumya berada pada keadaan optimum pada saat pori-pori
tanah berukuran besar. Porositas tanah sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah.
Apabila tanah memiliki porositas yang tinggi maka air akan mudah masuk ke dalam tanah,
akibatnya kapasitas pegang tanah juga meningkat. Porositas tanah adalah persentase volume tanah
yang tidak ditempati butiran padat. Tetapi didalamnya terdapat sejumlah ruang pori-pori yang di
isi oleh air dan udara. Air dan udara bergerak melalui ruang pori-pori tersebut. Ukuran pori
susunan butiran tanah juga menentukan jumlah dan sifat pori (Madjid, 2010).
III. METODOLOGI
Praktikum Bulk Density, Particle Density dan Porositas ini dilaksanakan pada hari Senin, 25
November 2013 pada pukul 10.00 11.00 WITA, di labolatorium Fisika Tanah, Jurusan Ilmu
Alat-alat yang digunakan adalah botol semprot, cawan petri, hot plate, labu ukur 100 ml, oven,
penggaris, ring sampel dan timbangan/neraca. Adapun bahan-bahan yang digunakan pada
1. Memasukkan sampel tanah utuh yang terdapat pada ring sampel kedalam oven.
BD (gram/cm3) =
Keterangan :
Volume tanah =
r = jari-jari (cm)
= 3,14
3. Menimbang labu ukur yang berisi tanah dan mengoreksi dengann kadar lengas tanahnya (Y =
4. Menambahkan air kurang lebih setengahnya sambil membilas tanah yang menempel dileher labu.
dingin yang telah didihkan sampai batas volume, kemudian menimbang labu tersebut (Z gram).
7. Mengeluarkan isi labu ukur dann dicuci, kemudian mengisi dengan air dingin yang telah
dididihkan sampai batas volume. Menimbang (A gram) atau (no 7) tidak usah dilakukan bila labu
ukurnya telah diketahui ukuran volumenya, misal 100 ml dengan merubah berat jenis.
PD (gr/cm3) =
Keterangan:
4.1 Hasil
Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
1,1 2,5 56 %
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan dan perhitungan terhadap nilai bulk density, particle density dan porositas
tanah, diperoleh hasil bahwa nilai bulk density sebesar 1,1 gr/cm3, nilai particle density sebesar
2,5 gr/cm3 dan nilai porositas tanahnya sebesar 56%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
kandungan bahan organik yang terkandung dalam tesebut cukup tinggi, hal ini mengindikasikan
Kandungan bahan organik yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki
kerapatan tanah dan kerapatan isi yang rendah sehinnga tingkat porositas yang dimiliki tinggi.
Kandungan bahan organik yang tinggi terhadap tanah menunjukkan bahwa tanah tersebut
Bulk density, partikel density dan porositas memiliki hubungan satu sama lain. Dari hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa nilai bulk density berbanding lurus dengan partikel density namun
berbanding terbalik dengan nilai porositas tanahnya. Secara tidak langsung bulk density tersebut
sangat mempengaruhi porositas tanah. Selain itu, partikel density juga sangat mempengaruhi
porositas tanah tersebut karena juga dipengaruhi dengan keberadaan mineralnya. Tanah alfisol
banyak mengandung mineralmineral kecil seperti mineral kwarsa, feldspart dan silikat koloida
bahan organik tinggi tetapi bahan organik tersebut mengalami pencucian oleh air hujan maka
secara otomatis bahan organik tersebut bergerak ke lapisan di bawahnya sehingga bahan organik
menjadi berkurang dan bulk density serta particle density-nya pun menjadi rendah. Pada lapisan
ini belum mengalami pencucian oleh air hujan sehingga kandungan bahan organiknya masih
tinggi dan nilai bulk density dan particle density-nya rendah serta nilai porositas tanahnya cukup
tinggi. Kandungan bahan rgani sejalan dengan porositas tanahnya (Madjid, 2010).
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap bulk density, particle density dan porositas tanah dapat
disimpulkan bahwa pada lapisan ini memiliki bulk density sebesar 1,1 gr/cm3, particle density
sebesar 2,5 gr/cm3 dan porositasnya sebesar 56%. Dengan hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa pada lapissan ini memilki kandungan bahan organic yang cukup tinggi.
Bulk density, particle density dan porositas tanah memiliki hubungan yang saling
mempengaruhi dalam menentukan tingkat kesuburan tanah serta sangat berkaitan satu sama lain.
Porositas tanah dipengaruhi oleh bulk density dan particle density-nya. Apabila nilai bulkdensity
dan particle density-nya rendah maka nilai porositas tanahnya akan tinggi, begitupun sebaliknya.
5.2 Saran
Sebaiknya laboratorium yang akan digunakan pada saat praktikum sudah dikonfirmasi terlebih
dahulu ketersediaannya agar tidak mengganggu jalannya praktikum dan pada saat praktikum
sebaiknya para praktikan dapat hadir tepat waktu dan menyimak dengan baik jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Penyelesaian :
Volume tanah = r2t
= 180,4 cm3
BD (gram/cm3) =
BD (gram/cm3) =
Dik : *Berat labu kosong + tanah kering oven (Y) = 106,2 gram
Dit : PD =......?
Penyelesaian :
PD (gr/cm3) =
PD (gr/cm3) =
C. Perhitungan Porositas