Anda di halaman 1dari 17

STATUS THT-KL

Dokter Pembimbing : dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K)

Dokter Muda/NIM : Mila ulfia / G99162103

Tanggal :05-09-2017

I. IDENTITAS PENDERITA
1. Nama : Nn. SIPD
2. Umur : 15 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jatiroto RT 02/ Rw 04 Manggis, Mojosongo, Bo7yyolali
6. Pekerjaan : Pelajar
7. Suku/Ras : Jawa
8. No. RM : 17549674
II. KELUHAN UTAMA
telinga kiri terasa nyeri sejak satu 1 hari yang lalu.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke IGD Rumah sakit pandan aran Boyolali dengan keluhan telinga kiri
terasa nyeri sejak satu 1 hari yang lalu dan terasa semakin nyeri saat ini. Awalnya
pasien merasa telinganya terasa penuh kemudian nyeri. Telinga kiri terasa nyeri secara
terus-menerus. Nyeri hanya dirasakan pada telinga kiri saja. Pasien mengatakan
bahwa baru pertama kali mengalami nyeri telinga. Nyeri dirasakan sampai
mengganggu aktivitas. Pasien juga mengeluhkan bahwa telinga sebelah kiri
berdenging seperti suara bergemuruh. Telinga kiri berdenging terus menerus sejak 1
hari yang lalu bersamaan dengan munculnya keluhan nyeri telinga dan disertai adanya
sedikit penurunan fungsi pendengaran telinga kiri dibandingkan dengan telinga kanan.
Pasien menyangkal adanya cairan yang keluar dari telinga. Tidak ada riwayat
mengorek-ngorek telinga ataupun telinga kemasukan benda asing. Riwayat sering
berenang disangkal. Pasien tidak mengeluhkan telinga gatal. Pasien mengeluhkan
pusing berputar terus menerus sejak tadi pagi dan semakin berat. Menurut pasien
keluhan pusing berputar tidak dipengaruhi oleh posisi kepala. pusing berputar tidak
disertai dengan mual dan muntah. Riwayat batuk dan pilek dan demam sejak satu
minggu yang lalu sebelum timbul nyeri pada telinga. Pasien mengatakan sering batuk
dan pilek 5 bulan terakhir. Pasien sudah minum obat yang dibeli diapotek untuk
mengurang keluhan batuk pileknya.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Riwayat ISPA (+)
2. Riwayat keluar cairan dari telinga (-)
3. Riwayat hipertensi (-)
4. Riwayat diabetes melitus (-)
5. Riwayat asma (-)
6. Riwayat alergi : debu, udara dingin, makanan tertentu (-)
7. Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Tidak ada keluarga yang pernah mengalami sakit serupa
2. Riwayat hipertesi (-)
3. Riwayat diabetes melitus (-)
4. Riwayat asma (-)
5. Riwayat alergi : debu, udara dingin, makanan tertentu (-)
6. Riwayat penyakit jantung (-)

VI. PEMERIKSAAN UMUM


1. Kesadaran : kompos mentis
2. Keadaan umum : Tampak sakit sedang
3. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Frekuensi nadi : 80 x per menit
Frekuensi nafas : 16 x per menit
Suhu : 37,8 oC
4. Thorax : bentuk normochest, pengembangan dinding dada kanan dan
kiri simetris
5. Jantung : dalam batas normal (dbn)
6. Paru-paru : dalam batas normal (dbn)
7. Abdomen : tampak dinding perut sejajar dengan dinding thorax,
ascites (-), sikatrik (-)

VII. PEMERIKSAAN THT


1. Hidung

Dextra Sinistra Gambar


Cavum nasi Lapang Lapang
Discharge (+) seromukous (+) seromukous
Concha Inferior Eutrofi Eutrofi
Meatus nasi medius Hiperemis (-) massa (-) Hiperemis (-) massa (-)
Meatus nasi inferior Hiperemis (-) massa (-) Hiperemis (-) massa (-)
Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)
Provokasi lesi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Nyeri pada daerah
Sinus (-) (-)
frontalis (-) (-)
Sinus
maksilaris
Sinus (-) (-)
sfenoidalis
Sinus (-) (-)
ethmoidalis
Os nasal
Lain-lain

2. Telinga

Dextra Sinistra Gambar


Daun telinga Normotia Normotia
Canalis auricularis Lapang Lapang
Membran timpani Intak Hiperemis + edem
Tragus pain (-) (-)
Hearing loss Sde Sde
Discharge (-) (-)

Tes Pendengaran :
Pemeriksaan + -
Rinne Lateralisasi sinistra Lateralisasi sinistra
Pemeriksaan
Weber Tidak memanjang Memanjang
Pemeriksaan maupun memendek
Swabach

3. Mulut
a. Bibir : laserasi (-), pecah-pecah (-), sariawan (-)
b. Ginggiva : laserasi (-), hiperemis (-), oedem (-)
c. Gigi : lubang (-)
d. Lidah : atrofi papil (-)
e. KGB : pembesaran KGB (-)

4. Tenggorokan

Dextra Sinistra
Tonsil T1 T1
Faring Hiperemis (-), granula (-) Hiperemis (-), granula (-)
Adenoid Tidak membesar Tidak membesar
Lain-lain Kripte melebar (-) Kripte melebar (-)

VIII. RESUME
Pasien datang ke IGD Rumah sakit pandan aran Boyolali dengan keluhan telinga kiri
terasa nyeri sejak satu 1 hari yang lalu, nyeri terus menerus dan semakin berat.
Telinga sebelah kiri berdenging (+) penurunan fungsi pendengaran telinga kiri (+)
pusing berputar (+) . Riwayat batuk, pilek dan demam sejak satu minggu yang lalu
(+). Pemeriksaan hidung dan tenggorok dalam batas normal. Pemeriksaan auris dextra
dalam batas normal, sementara pemeriksaan auris sinistra tampak membran timpani
hiperemis dan oedem. Berdasarkan pemeriksaan audiologi didapatkan hasil tuli
konduktif auris sinstra. Dari anamnesis kemungkinan masalah pasien ada pada telinga
tengah. Hasil pemeriksaan fisik mendukung kemungkinan diagnosis otitis media akut
(OMA) stadium hiperemis.

IX. DIAGNOSIS BANDING


OMA stadium hiperemis AS
OMA stadium supurasi AS

X. DIAGNOSIS
OMA stadium hiperemis AS

XI. TERAPI
1. Non Operatif
Paracetamol 500 mg 3x1
Nasetilsistein 3x1
Dexamethason 2x1
Tremenza 3x1
Amoksisilin 500mg 3x1

2. Operatif
(-)

XII. PLAN
Konservatif
edukasi
XIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam

TTD Dokter Pembimbing Chief Residen

dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K) dr. Grace

STATUS THT-KL

Dokter Pembimbing : dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K)

Dokter Muda/NIM : Rabbani Icksan Maulana/G99162095

Tanggal :

I. IDENTITAS PENDERITA
9. Nama : Nn. AM
10. Umur : 15 tahun
11. Jenis Kelamin : Perempuan
12. Agama : Islam
13. Alamat : Boyolali
14. Pekerjaan : Pelajar
15. Suku/Ras : Jawa
16. No. RM : 0138xxxx
II. KELUHAN UTAMA
Nyeri tenggorokan
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan nyeri di tenggorokan sebelah kanan, nyeri
tersebut dirasakan sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus-
menerus, semakin lama semakin sakit, nyeri dirasakan memberat 1 hari ini. Pasien
masih bisa makan dan minum namun sakit. Pasien mengalami demam 1 hari setelah
merasakan keluhan dan bertahan sampai sekarang. Nafas pasien tidak bau. Pasien
tidak mengeluh keluar air liur dari mulut dan sulit membuka mulut. Pasien tidak
mengeluh adanya sesak napas dan mengorok saat tidur. Pasien tidak mengeluh adanya
nyeri menjalar ke daerah telinga. Pasien menyangkal adanya batuk pilek sebelum
muncul keluhan. Pasien juga menyangkal makan makanan yang menimbulkan nyeri
sebelumnya.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Alergi: disangkal
Maag: disangkal
Riwayat penyakit serupa: disangkal

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Keluarga tidak ada yang mengalami gejala/penyakit serupa
Riwayat penyakit keganasan dalam keluarga: disangkal

VI. PEMERIKSAAN UMUM


8. Kesadaran : GCS E4V5M6
9. Keadaan umum : Baik, kesan gizi cukup
10. Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 92x/menit
Frekuensi nafas : 22x/menit
Suhu : 37,5C
11. Thorax : Simetris, retraksi (-)

12. Jantung : ictus cordis kuat angkat, bunyi jantung I dan II


intensitas normal, regular, murmur (-), gallop (-)

13. Paru-paru : suara dasar vesikuler (+/+), ronki basah halus


(-), ronki bash kasar (-), wheezing (-)

14. Abdomen : supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
VII. PEMERIKSAAN THT
5. Hidung

Dextra Sinistra Gambar


Cavum nasi Lapang Lapang
Discharge (-) (-)
Concha Inferior Eutrofi Eutrofi
Meatus nasi medius Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi
Meatus nasi inferior Lapang Lapang
Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)
Provokasi lesi
Nyeri pada daerah
Sinus (-) (-)
frontalis (-) (-)
Sinus
maksilaris (-) (-)
Sinus
(-) (-)
sfenoidalis
Sinus
ethmoidalis
Os nasal
Lain-lain

6. Telinga

Dextra Sinistra Gambar


Daun telinga Normotia, nyeri Normotia, nyeri
tekan (-) tekan (-)
Canalis auricularis
Lapang Lapang
Membran timpani
Intak Intak
Tragus pain
(-) (-)
Hearing loss
(-) (-)
Discharge
(-) (-)

Tes Pendengaran : Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Pemeriksaan
Rinne
Pemeriksaan
Weber
Pemeriksaan
Swabach
7. Mulut
f. Bibir : laserasi (-), pecah-pecah (-), sariawan (-)
g. Ginggiva : laserasi (-), hiperemis (-), edema (-)
h. Gigi : berlubang (-)
i. Lidah : atrofi papil (-)
j. KGB : pembesaran (-)

8. Tenggorokan

Dextra Sinistra
Tonsil T3, kripte (+), detritus (+) T2, kripte (+), detritus (+)
Faring Hiperemis (+), granulasi (-) Hiperemis (+), granulasi (-)
Adenoid Pembesaran (-) Pembesaran (-)
Lain-lain Pilar anterior edema (+), Pilar anterior edema (+),
hiperemis (+) hiperemis (+)

VIII. RESUME
Pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorokan sebelah kanan sejak 4 hari SMRS.
Nyeri terus-menerus dan memberat satu hari ini. Pasien masih bisa makan dan minum
namun nyeri. Demam (+). Pasien juga menyangkal adanya alergi, maag, dan riwayat
penyakit serupa. Tidak ada riwayat penyakit serupa dan riwayat penyakit keganasan
dalam keluarga. Keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis. Pemeriksaan
status internus dalam batas normal. Pemeriksaan telinga dan hidung hasil dalam batas
normal. Pemeriksaan tenggorokan didapatkan tonsil T3-T2, detritus (+/+), kripte (+/
+), pilar anterior edema (+) dan hiperemis (+), dan faring hiperemis.

IX. DIAGNOSIS BANDING


a. Tonsillitis akut
b. Abses peritonsiler
c. Abses parafaring

X. DIAGNOSIS
Tonsillitis akut

XI. TERAPI
3. Non Operatif
a. Non medikamentosa: edukasi untuk tidak makan makanan yang iritatif,
edukasi tentang pengobatan
b. Medikamentosa: cefixime 2x100 mg, Na diclofenac 2x25 mg
4. Operatif
Konservatif

XII. PLAN
Konsul sub laring-faring
XIII. PROGNOSIS
1. Ad vitam: dubia ad bonam
2. Ad sanam: dubia ad bonam
3. Ad functionam: dubia ad bonam

TTD Dokter Pembimbing Chief Residen

( dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K) ) ( dr. Grace )

STATUS THT-KL

Dokter Pembimbing : dr. Putu Wijaya K, Sp. THT-KL

Dokter Muda/NIM : Salma Nadia Fauziyah/G99161089

Tanggal :

I. IDENTITAS PENDERITA
1. Nama : Ny. K
2. Umur : 37 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Ngawi
6. Pekerjaan : Karyawan
7. Suku/Ras : Jawa
8. No. RM : 01387XXX
II. KELUHAN UTAMA
Pusing, hidung tersumbat

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien merupakan rujukan dari RS Soedono, Madiun. Pasien datang dengan
keluhan hidung tersumbat sejak 5 bulan yang lalu disertai telinga berdenging (+)
sebelah kiri, keluar cairan dari telinga (+), lendir tenggorokan (+), demam (-), batuk
(-), pilek (-). Gigi sebelah kanan atas pasien berlubang. Pasien juga mengeluhkan
nyeri pada bagian wajah kanan sampai belakang, ketika sujud saat shalat terasa ada
cairan yang mengalir dan menekan. Pasien bekerja sebagai karyawan pabrik rokok.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


1. Riwayat keluhan serupa : disangkal
2. Asma : disangkal
3. Alergi : disangkal
4. Diabetes Mellitus : disangkal
5. Hipertensi : disangkal

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Riwayat keluhan serupa : disangkal
2. Asma : disangkal
3. Alergi : disangkal
4. Diabetes Mellitus : disangkal
5. Hipertensi : disangkal

VI. PEMERIKSAAN UMUM


1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan umum : Cukup
3. Tanda vital :
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 90 x/menit
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,3 oC
4. Thorax :
Pengembangan dinding dada simetris, retraksi (-).

5. Jantung :
Bunyi jantung I-II reguler, intenstas normal, bising (-).

6. Paru-paru :
Perkusi (sonor/sonor), suara dasar vesikuler (+/+).

7. Abdomen :
Bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba.

VII. PEMERIKSAAN THT


9. Hidung

Dextra Sinistra Gambar


Cavum nasi Sempit Sempit
Discharge (+) mukopurulen (+) mukopurulen
Concha Inferior Hipertrofi Hipertrofi
Meatus nasi medius Sempit Sempit
Meatus nasi inferior Sempit Sempit
Septum nasi Deviasi (+) Deviasi (+)
Provokasi lesi (-) (-)
Nyeri pada daerah
Sinus (-) (-)
frontalis (+) (-)
Sinus
maksilaris (-) (-)
Sinus
(-) (-)
sfenoidalis
Sinus Krepitasi (-) Krepitasi (-)
ethmoidalis Massa (-) Massa (-)
Os nasal
Lain-lain

10. Telinga

Dextra Sinistra Gambar


Daun telinga Normotia, nyeri Normotia, nyeri
tekan (-) tekan (-)
Canalis auricularis
Lapang Lapang
Membran timpani
Intak Intak
Tragus pain
(-) (-)
Hearing loss
(-) (-)
Discharge
(-) (-)

Tes Pendengaran :
Pemeriksaan (-) (-)
Rinne Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi
Pemeriksaan
Weber Sama dengan Sama dengan
Pemeriksaan pemeriksa pemeriksa
Swabach

11. Mulut
k. Bibir : simetris, mukosa basah, sianosis (-),
l. Ginggiva : sariawan (-), hiperemis (-), pendarahan (-)
m. Gigi : gigi berlubang (+), gigi tanggal (-)
n. Lidah : lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-)
o. KGB : tidak ada pembesaran

12. Tenggorokan

Dextra Sinistra
Tonsil T1, kripte melebar (-) T1, kripte melebar (-)
Faring Tenang, hiperemis (-) Tenang, hiperemis (-)
Adenoid Normal Normal
Lain-lain Uvula di tengah Uvula di tengah

VIII. RESUME
Anamnesis :
Pasien datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 5 bulan yang lalu disertai
telinga berdengin (+) sebelah kiri, keluar cairan dari telinga (+), lendir tenggorokan
(+). Gigi sebelah kanan atas pasien berlubang. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada
bagian wajah kanan sampai belakang, ketika sujud saat shalat terasa ada cairan yang
mengalir dan menekan. Pasien bekerja sebagai karyawan pabrik rokok.

Pemeriksaan :
Hidung : CNDS sempit, discharge (+/+) mukopurulen, konka inferior hipertrofi

IX. DIAGNOSIS BANDING


1. Rinosinusitis Kronik e.c Jamur
2. Rinitis Hipertrofi

X. DIAGNOSIS
Rinosinusitis Kronik e.c Dentogen

XI. TERAPI
1. Non-operatif

Rhinofed 2x1

Paracetamol 3x1

N. Asetilsistein 2x1

Nasacort 2x1

2. Operatif

Konservatif

XII. PLAN
1. Foto polos SPN posisi waters
2. Konsul sub Rinologi

XIII. PROGNOSIS

Quo ad vitam : Bonam

Quo ad sanam : Bonam

Quo ad fungsionam : Bonam

Residen Dokter Pembimbing


dr. Grace
dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K)

STATUS THT-KL

Dokter Pembimbing : dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K)


Dokter Muda/NIM : Galuh Rindra
Tanggal :

I. IDENTITAS PENDERITA
9. Nama : Tn. A.A.
10. Umur : 53 tahun
11. Jenis Kelamin : Laki-laki
12. Agama : Islam
13. Alamat : Saradan, Kab.Madiun, Jawa Timur
14. Pekerjaan : Dahulu petani, sekarang di rumah saja
15. Suku/Ras : Jawa
16. No. RM : 013587xx
II. KELUHAN UTAMA
Pasien datang dengan keluhan lemas hingga tidak bisa beraktivitas

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 5 hari SMRS. Pasien lemas hingga tidak
bisa beraktivitas seperti biasanya. Pasien hanya bisa tiduran di tempat tidur sepanjang
hari. Pasien semakin lemas karena napsu makan dan minum yang menurun. Kadang
pasien merasa mual tetapi tidak muntah. Pasien hanya bisa makan sedikit-sedikit.
Pasien juga mengeluhkan beberapa kali mimisan. Mimisan keluar dari lubang hidung
kanan dan kiri. Terakhir mimisan tadi pagi, cukup banyak. Jika pasien istirahat
mimisannya berhenti. Pasien juga mengeluhkan hidungnya mampet. Keluhan hidung
mampet, kanan maupun kiri, yang tidak dipengaruhi oleh udara dingin maupun debu.
Pasien juga mengeluhkan telinga yang sering mendenging, kadang telinga kanan saja,
kadang telinga kiri saja. Kadang telinga terasa nyeri, kadang hanya terasa penuh saja.
Pasien mengatakan pandangannya dobel, sering nyeri kepala cekot-cekot. Pasien juga
memiliki benjolan di leher kanan dan kirinya. Oleh keluarga, pasien dibawa ke RS
Caruban, dirawat selama 2 hari. Karena pasien sering kontrol ke RSDM dan keluarga
merasa kurang puas dengan pelayanan di RS Caruban, pasien dibawa ke RSDM.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat keluhan serupa: pasien beberapa kali pernah lemas, pasien kontrol rutin di
RSDM dengan diagnosis tumor nasofaring.
Riwayat alergi/sesak napas/ asma: disangkal
Riwayat sakit jantung: disangkal
Riwayat sakit ginjal: disangkal
Riwayat sakit kuning: disangkal

V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat keluhan serupa: disangkal
Riwayat sakit jantung: disangkal
Riwayat sakit ginjal: disangkal
Riwayat sakit kuning: disangkal

VI. PEMERIKSAAN UMUM


1. Kesadaran : E4V5M6, somnolen
2. Keadaan umum : tampak lemah
3. Tanda vital :
Tekanan darah : 80/50 mmHg
Frekuensi nadi : 92 kali/menit
Frekuensi nafas : 129 kali/menit
Suhu : 360 C
4. Thorax : normochest

5. Jantung : d.b.n.

6. Paru-paru : d.b.n.

7. Abdomen : d.b.n.

VII. PEMERIKSAAN THT


13. Hidung

Dextra Sinistra Gambar


Cavum nasi Lapang Lapang
Discharge Tidak ada Tidak ada
Concha Inferior Eutropi Eutropi
Meatus nasi medius Dbn Dbn
Meatus nasi inferior Dbn Dbn
Septum nasi Tidak ada deviasi Tidak ada deviasi
Provokasi lesi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Nyeri pada daerah
Sinus Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
frontalis Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Sinus
maksilaris Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Sinus
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
sfenoidalis
Sinus Tidak ada krepitasi
ethmoidalis
Os nasal
Lain-lain

14. Telinga

Dextra Sinistra Gambar


Daun telinga Normotia Normotia
Canalis auricularis Lapang Lapang
Membran timpani Intak Intak
Tragus pain Tidak ada Tidak ada
Hearing loss s.d.e s.d.e
Discharge tidak ada tidak ada

Tes Pendengaran :
Pemeriksaan s.d.e s.d.e
Rinne s.d.e s.d.e
Pemeriksaan
Weber s.d.e s.d.e
Pemeriksaan
Swabach

15. Mulut
p. Bibir : d.b.n.
q. Ginggiva : d.b.n.
r. Gigi : d.b.n.
s. Lidah : d.b.n.
t. KGB :
Dextra: tampak benjolan bentuk oval ukuran 8cm x 5cm x 3cm, warna seperti
kulit sekitarnya, jumlah satu buah, teraba kenyal padat, tidak hangat, nyeri tekan
(+), terfiksir
Sinistra: tampak benjolan bentuk oval ukuran 4cm x 3cm x 2.5cm, warna seperti
kulit sekitarnya, jumlah satu buah, teraba kenyal padat, tidak hangat, nyeri tekan
(+), terfiksir

16. Tenggorokan

Dextra Sinistra
Tonsil T1, kripte tidak melebar T1, kripte tidak melebar
Faring Mukosa tidak hiperemis Mukosa tidak hiperemis
Adenoid Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Lain-lain

VIII. RESUME
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 5 hari SMRS hingga tidak bisa
beraktivitas. Mual (+), muntah (+) kadang-kadang. Mimisan (+), hidung mampet (+),
telinga berdenging (+) kadang, telinga terasa penuh (+), pandangan dobel (+), nyeri
kepala (+) cekot-cekot, benjolan di leher (+). Pasien kontrol rutin di poli THT RSDM
dengan diagnosis tumor nasofaring.
Terdapat pembesaran KGB di regio colli. Dextra: tampak benjolan bentuk oval ukuran
8cm x 5cm x 3cm, warna seperti kulit sekitarnya, jumlah satu buah, teraba kenyal
padat, tidak hangat, nyeri tekan (+), terfiksir. Sinistra: tampak benjolan bentuk oval
ukuran 4cm x 3cm x 2.5cm, warna seperti kulit sekitarnya, jumlah satu buah, teraba
kenyal padat, tidak hangat, nyeri tekan (+), terfiksir

IX. DIAGNOSIS BANDING


Post epistaksis
Malaise e.c. KNF
Tumor regio colli
Limfadenopaty colli

X. DIAGNOSIS
Malaise e.c. KNF
Post epistaksis

XI. TERAPI
5. Non Operatif
Konservatif
Radioterapi
Kemoterapi

6. Operatif
-
XII. PLAN
Cek lab darah: Hb, AE, AL, AT, GDS
Mondok bedrest total untuk perbaikan KU
O2 2lpm jika sesak
IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
Awasi perdarahan (mimisan)
Konsul poli onkologi THT-KL untuk kemoterapi/radioterapi

XIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia
Ad sanam : dubia
Ad fungsionam : dubia

TTD Dokter Pembimbing Chief Residen

dr. Putu Wijaya K, Sp.THT-KL(K) dr. Grace

Anda mungkin juga menyukai