8/UPT MR/2017 No. Revisi :- SOP Tanggal Terbit : 10 Juni 2017 Halaman :3
UPT Puskesmas dr.Fatimah
Margahayu Raya NIP.19731001 200501 2 011
1. Pengertian Pemeriksaan karies gigi adalah cara memeriksa, tahap-tahap
diagnosa dan rencana tindakan perawatan karies gigi di ruang kesehatan gigi dan mulut. Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email,dentin, dan sementum) yang bersifat kronik progresif dan disebabkan aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan, ditandai dengan demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk dokter gigi dan perawat gigi dalam memeriksa karies gigi di Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut. 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. 045/SK/UKP-7/UPT MR/2017 Tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi 1. Sturdevants ART & SCIENCE OF OPERATIVE DENTISTRY, 4th edition, 2002, penerbit MOSBY. 2. Kapita Selekta kedokteran, edisi ketiga, jilid pertama, Penerbit : Media Aesculapius FKUI, 2001. 5. Prosedur 1. Perawat gigi melakukan pemanggilan pasien, 2. Dokter gigi melakukan pemeriksaan klinis menggunakan instrument dasar a. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman email, sondasi (-) perkusi (-) palpasi (-) CE (+) atau lesi dini (bercak putih/coklat), b. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman dentin, sondasi (-/+) perkusi (-)palpasi (-) CE (+), c. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa, sondasi (-/+) perkusi (-)palpasi (-) CE (+), d. Terdapat lubang pada gigi dengan kedalaman pulpa, jaringan pulpa mati, lisis dan berbau, gigi berubah warna menjadi abu-abu kehitaman, sondasi (-) perkusi (- /+) palpasi (-) CE (-), e. Kavitas berbentuk bulan sabit, bermula sebagai daerah putih agak kasar yang kemudian berlubang dan hampir selalu berupa lubang terbuka, 3. Dokter gigi menegakkan diagnosa, a. Karies superfisialis / karies email, b. Karies media / karies dentin dengan insensitif dentin atau sensitif dentin, c. Karies profunda / pulpitis reversibel atau pulpitis ireversibel disertai periodontitis apikal akut atau periodontitis apikal kronis, d. Nekrosis pulpa disertai periodontitis apikal akut atau periodontitis apikal kronis, e. Karies sementum / karies servikal, 4. Dokter gigi menentukan rencana perawatan, a. Dilakukan penumpatan fissure sealant / SIK, b. Dilakukan penumpatan SIK, c. Dilakukan perawatan kaping pulpa SIK / mumifikasi SIK / medikasi, d. Pencabutan gigi dengan anestesi blok atau infiltrasi / medikasi, 5. Dokter gigi menjelaskan rencana perawatan yang akan dilaksanakan kepada pasien sesuai dengan diagnosa, 6. Dokter gigi mempersilahkan kepada pasien atau wali pasien untuk mengisi dan manandatangani Informed consent, 7. Dokter gigi melaksanakan tindakan medis gigi dan mulut sesuai dengan rencana perawatan dan berpedoman pada SPO yang ada, 8. Dokter gigi mencuci tangan, 9. Dokter gigi menjelaskan kepada pasien hasil tindakan dan bahwa tindakan sudah selesai dilakukan, 10. Dokter gigi melakukan DHE untuk menghindari faktor resiko, 11. Dokter gigi menentukan apakah perlu resep, a. Bila ya, petugas memberi resep dan melanjutkan ke langkah 13, b. Bila tidak, petugas langsung melanjutkan ke langkah 14, 12. Dokter gigi mempersilahkan pasien mengambil obat di ruang obat dan membayar di kasir, 13. Dokter gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rekam medis, 14. Perawat gigi mendokumentasikan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut di buku registar ruang kesehatan gigi dan mulut. 6. Unit Terkait - Dokter gigi - Perawat gigi