Oke, kali ini aku akan nge-jelasin tentang pengendalian daya rusak air,
yang sumber asli dari UU No.7 th. 2004 tentang SUmber Daya Air. Semoga
bermanfaat ! tinggalkan komentar ya, :)
A. Upaya Pencegahan
Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik maupun
melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai. Pencegahan sebagaimana
lebih diutamakan pada kegiatan nonfisik.
Yang dimaksud dengan :
kegiatan fisik adalah pembangunan sarana dan prasarana serta upaya lainnya
dalam rangka pencegahan kerusakan/ bencana yang diakibatkan oleh daya rusak
air. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan. Contoh dari
daya rusak air seperti banjir, erosi, kekeringan, kepunahan satwa dan tumbuhan,
wabah penyakit, longsor, tsunami, terjadinya amblesan tanah,
kegiatan nonfisik adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak
yang meliputi antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai adalah penyelarasan antara upaya
kegiatan konservasi di hulu dengan pendayagunaan di hilir.
B. Upaya Menanggulangi
Penanggulangan daya rusak air dapat dilakukan dengan mitigasi
bencana. Mitigasi bencana adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat meringankan
penderitaan akibat bencana, misalnya penyediaan fasilitas pengungsian dan
penambalan darurat tanggul bobol. Penanggulangan dilakukan secara terpadu oleh
instansi terkait dan masyarakat melalui suatu badan koordinasi penanggulangan
bencana pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Ketentuan mengenai
penanggulangan kerusakan dan bencana akibat daya rusak air diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah.
Tindakan Darurat
Dalam keadaan yang membahayakan, gubernur dan/atau bupati/walikota
berwenang mengambil tindakan darurat guna keperluan penanggulangan daya
rusak air. Keadaan yang membahayakan merupakan keadaan air yang luar biasa
yang melampaui batas rencana sehingga jika tidak diambil tindakan darurat
diperkirakan dapat menjadi bencana yang lebih besar terhadap keselamatan
umum.
Wasior adalah ibukota Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, hasil pemekaran dari Kabupaten
Manokwari. Telah dilakukan penanganan tanggap darurat untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir bandang,
diantaranya Normalisasi Sungai Wondiboy sepanjang 1,5 kilometer, Normalisasi Sungai Sandoway sepanjang 1
kilometer, serta rehabilitasi jaringan air baku berupa pembuatan jaringan sepanjang 2.700 meter dan
pembuatan intake di tiga lokasi hunian sementara.
Pembangunan Revetment Pantai Banding terletak di Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Terbuat dari
konstruksi dus beton dan batu kali, revetment ini mempunyai panjang 215 meter dan lebar 25 meter. Kegiatan
pembangunan dimulai di tahun 2011 dan bertujuan untuk melindungi jalan dan pemukiman di sekitar wilayah
Pantai Banding.
Salah satu cara untuk mengantisipasi banjir akibat meluapnya sungai, Balai Wilayah Sungai Silawesi II
membangunan Perkuatan Tebing Sungai Bone sepanjang 176 m
Pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas dan perkuatan tebing Banjir Kanal Barat sepanjang 23,5 km yang
membentang dari Pintu Air Manggarai sampai dengan Jembatan Pantai Indah Kapuk di Muara Angke dilakukan
sejak Tahun Anggaran (TA) 2006 sampai dengan (TA) 2009.
Tujuan untuk pengendalian banjir lahar Gunung Merapi dan mengamankan banjir sedimen/lahar pada daerah
hulu
Secara geografi lokasi pekerjaan berada antara005410.3 - 010202.3 Lintang utara, serta berada antara
1194430.0 -1195216.7 Bujur Timur. Luas daerah aliran sungai tercatat seluas 112.92 kmyang berada di 2
(dua) Kabupaten dan 1 (satu) kota. Sungai Sombe, Lewara, dan Sombe Lewara merupakansungai yang berada
dalam DAS Palu yang potensi permasalahannya karenasedimentasi yang sangat besar.
Bagian hulu Sungai Jeneberang terutama daerah yang berlereng sangat besar kemungkinan terjadi longsoran
dan erosi. Erosi yang besar di daerah tangkapan waduk akan mempercepat penuhnya waduk akibat
sedimentasi. Untuk mengamankan bangunan Waduk Bili-Bili dari sedimentasi yang berlebihan guna
memaksimalkan umur layanan waduk maka perlu dibuat bangunan sabo dan sand pocket.