Anda di halaman 1dari 12

Palimanan, Cirebon

Umur Geologi Nama Keterangan


Formasi
Miosen Tengah Cibulakan Lapisan-lapisan batugamping di bagian bawah dan
kemudian ditutupi oleh sedimen lempung bersisipan
lapisan-lapisan tipis batugamping di bagian atas,
Berdasarkan fosil foraminifera besar yang terdapat
dalam batuan gamping. Formasi
Cibulakan berupa lapisan batugamping berlumpur
setebal 160 m dan
batulempung napalan setebal 60 m.

Miosen Atas Parigi Lapisan-lapisan batugamping berwarna abu-abu,


berlapis tebal dan bersifat keras. Formasi Parigi
berupa pengendapan batugamping dengan fragmen-
fragmen koral yang diikat matriks setebal 130 m dan
batugamping dengan fragmen foraminifera setebal
30 m.

Mio Pliosen Cisubuh Batuan lempung bersisipan batupasir berlapis tipis.


mengandung banyak foraminifera plangton. Formasi
Cisubuh secara tidak selaras ditutupi oleh batuan
volkanik muda seperti breksi, batupasir dan endapan
lahar yang diperkirakan berumur Pleistosen. Formasi
Cisubuh dengan ketebalan batulempung kurang dari
40 m.

Taranju, Sukaraja, Cibalong, Cijulang, Padaherang, Pangandaran, Kalipuncang, dan


Ciamis

Umur Geologi Nama Formasi Keterangan


Endapan ini berumur kwater Endapan Aluvial endapan teridiri dari lumpur, lempung, lanau,
(holosen) pasir, kerikil, kerakal dan bongkahan batuan
beku. Endapan aluvial belum terkonsoloidasi
sempurna sehingga mudah tererosi.
Diperkirakan sampai sekarang proses
pengendapan. Batuan aluvial tersebar di
dataran alur sungai.
Miosen akhir Formasi Bentang Terdiri dari batu pasir,batu pasir tufan
(Tmb) bersisipan serpih dan mengandung lensa batu
gamping, batu pasir gampingan bewarna putih
gelap sampai putih kekuningan, setempat
terdapat kwarsa dan mineral hitam bersisipan
karbon yang mengadung foraminifera, batu
pasir tufaan berwarna putih kotor, berbutir
sedang, mengandung sisipan serpih dan lignit.
Bagian bawah dari formasi ini mengandung
batu gamping yang berwarna kekuningan.
Formasi batuan ini tersebar cukup luas
terutama di daerah dataran dan perbukitan

Tersier (Miosen) Formasi Pamutuan Formasi batuan terdiri dari kalkarinit dan batu
(Tmpl). gamping klastika berselingan dengan napal.
Batuan kalkarinit tersebut berwarna kelabu
muda sampai tua, padu, berlapis, berbutir
halus sampai kerikil dengan mineral halus
sampai kerikil dengan mineral kalsit,
aragonitdan lempung. Formasi batuan
terdapat kepingan batuan gunung api,
berlapis baik dengan tebal rata-rata 10 cm.
formasi batuan ini juga terdapat batu gamping
klastika, berwarna putih kelabu muda hingga
tua, padu, kesarangan baik, berlapis baik
dengan tebal antara 3 15 cm.
Penyebarannya pada pebukitan sampai
dataran pantai dengan ketebalan keseluruhan
diperkirakan lebih dari 50 m
Tersier ( Miosen Tengah) Formasi Pamutuan Formasi batuan ini terdiri dari batu pasir,
(Tmpa) kalkarinit, napal, tuf, batu lempung dan batu
pasir. Batu pasir berwarna kelabu kehijauan,
berbutir halus hingga kerikil, bersifat padu dan
keras, berlapis dengan ketebalan mencapai 3
80 cm. Formasi ini terbentuk dari rombakan
batuan gunung api, dan setempat kepingan
batu gamping. Komponen batuan gunungapi
bersusunan andesit sampai basal. Setempat
bermasa dasar gampingan. Kalkarinit,
berwarna kelabu muda-tua, padu, berbutir
halus hingga kerikilan, terdiri dari kepingan
batu gamping, kalsit, aragonit, lempung dan
rombakan, batuan gunungapi, berlapis baik
dengan tebalan antara 5 25 cm. Beberapa
lapisan memperlihtakan lapisan bersusunan
dan perarian sejajar. Napal, berwarna kelabu
muda dan kebiruan, padat, setempat tufan,
berlapis baik dengan tebal rata-rata sekitar 10
cm. Perarian sejajar terdapat dalam beberapa
lapisan. Tuf, berwarna kelabu kecoklatan dan
kekuningan, ringan dan padat, terdiri dari
mineral lempung, plagioklas, piroksin,
aragonit dan besi oksida, gampingan, berlapis
baik dengan tebal lapisan rata rata sekitar 5
35 cm. Perarian sejajar danlapisan
bersusunan terdapatdalam beberapa lapisan.
Batu lempung, berwarna kelabu
kebiruan,berlapis baik dengan tebal antara 2
mm hingga 2 cm, sebagian lapisan
memperlihatkan perarian sejajar. Batu
gamping, berwarna kelabu muda, padu dan
keras, berlapis baik dengan tebal antara 3 15
cm, di beberapa tempat berupa kalkarinit.
Satuan ini tersingkap baik di aliran Sungai
Cipamutuan di sebalah utara Pangandaran.
Tebal sekitar 600 m.

Tersier (miosen tengah) Formasi Pamutuan Formasi ini terdiri dari tuf napala berselingan
(Tmpt) dengan batu pasir sela, batu lempung, dan
batu gamping. Tuf napalan, berwarna kelabu
coklat dan kekuningan, ringan, padu, terdiri
dari mineral lempung, plagioklas, piroksen,
argonit dan oksida besi yang umunya
anhedral. Batu pasir sela, berwarna kelabu tua
kehijauan, berbutir halus sampai kerikil terdiri
dari robakan batu gamping, komponen kerikil
biasanya bersusunan andesit dan basal. Batu
lempung, berwarna kelabu kebiruan, berlapis
baik dengan perarian mendatar setebal antara
2 mm dan 2 cm. Batu gamping, kelabu muda,
padu, berlapis baik. Keseluruhan batuan
dengan perlapisan yang tebalnya antara 3 - 40
cm, setempat mencapai 80 cm. Satuan
terdapat di bagian barat lembar dan
membentuk perbukitan rendah. Tebal antara
200 dan 500 m. Terdapat serta
penyebarannya pada pebukitan sepanjang
pantai dengan ketebalan diperkirakan lebih
dari 200 m

Formasi Kalipucang Formasi ini terdiri dari batu gamping terumbu,


(Tmkl). putih kelabu muda, padu, keras dan berongga,
setempat juga berlapis. Batuan ini tersusun
oleh mineral kalsit, aragonit, apatit dan sedikit
lempung. Tebal maksimum satuan ini sekitar
300 m. Batuan terumbu ini cukup berkembang
dan minindih secara tidak selaras di atas
formasi jampang dan formai Nusakambangan

oligosen miosen bawah Formasi Jampang Formasi ini terdiri dari breksi aneka bahan dan
(Tomj). tuf bersisipan lava, breksi aneka bahan,
berwarna kelabu tua sampai hitam kehijauan,
padat, terpilah buruk, komponen terdiri dari:
andesit, basal, rejang, batu gamping dan tuf
hablur yang terkersikan dan terpilopilitkan.
Masa dasar pasir gampingan. Bagian
bawahnya mempunyai perselingan batupasir
kelabu dengan struktur perlapisan bersusun.
Tuf, bersusunan dasit, berwarna putih ungu
dan biru terang, pejal, terkersikan, di
beberapa tempat menunjukan perlapisan
yang baik. Lava, bersusunan andesit dan basal
umumnya berwarna kelabu tua dan kelabu
kehijauan. Satuan batuan ini terdapat di
bagian barat- selatan dan membentuk
perbukitan rendah. penyebarannya pada
pebukitan rendah sedang di bagian tengah
dan timur laut lembar dan sedikit di bagian
barat daya dengan tebal satuan ini sekitar 900
m.

Nusakambangan, Cilacap
Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Miosen Tengah Nusakambangan Disusun oleh tuf, tuf lapili, tuf
pasir/kerikilan dengan sisipan
batupasir sela di bagian bawah;
dimana batupasir sela semakin
bertambah ke bagian atas,
berselingan dengan batulempung
bersisipan breksi.
Pliosen Awal Pamutuan Terdiri dari batupasir, kalkarenit,
napal, tuf, batulempung dan
batugamping;

Karangbolong, Kebumem
Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Oligosen-Miosen Awal Gabon Satuan breksi vulkanik Gabon
td: breksi piroklas tik, lava
amdesit, breksi,tuf, tufa.
Miosen Awal-Miosen Kalipucang Satuan batugamping
Tengah Kalipucang td: batugamping
terumbu, batugamping
bioklastik dan sisipan
batugamping pasiran

Pamotan, Rembang
Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Miosen Awal bagian Atas - Formasi Tawun Bagian bawah terdiri dari
Miosen Tengah batulempung, batugamping
pasiran, batupasir dan lignit,
sedangkan pada bagian atasnya
(Anggota Ngrayong) terdiri dari
batupasir yang kaya akan moluska,
lignit dan makin ke atas dijumpai
pasir kuarsa yang mengandung
mika dan oksida besi. Formasi
Tawun memiliki penyebaran luas di
Mandala Rembang Barat, dari
lokasi tipe hingga ke Timur sampai
Tuban dan Rengel, sedangkan ke
Barat satuan batuan masih dapat
ditemukan di Selatan Pati.
Lingkungan pengendapan Formasi
Tawun adalah paparan dangkal
yang terlindung, tidak terlalu jauh
dari pantai dengan kedalaman 0
50 meter di daerah tropis. Formasi
Tawun merupakan reservoir
minyak utama pada Zona
Rembang.
Miosen Tengah. Formasi Ngrayong Disusun oleh batupasir kwarsa
dengan perselingan batulempung,
lanau, lignit, dan batugamping
bioklastik. Pada batupasir
kwarsanya kadang-kadang
mengandung cangkang moluska
laut. Lingkungan pengendapan di
daerah dangkal dekat pantai yang
makin ke atas lingkungannya
menjadi littoral, lagoon, hingga
sublittoral pinggir. Tebalnya
mencapai 90 meter. Karena terdiri
dari pasir kwarsa maka Formasi
Tawun merupakan batuan reservoir
minyak yang berpotensi pada
cekungan Jawa Timur bagian
Utara.
Miosen Tengah bagian atas. Formasi Bulu Ciri litologi terdiri dari perselingan
antara batugamping dengan
kalkarenit, kadang kadang
dijumpai adanya sisipan
batulempung. Pada batugamping
pasiran berlapis tipis kadang-
kadang memperlihatkan struktur
silang siur skala besar dan
memperlihatkan adanya sisipan
napal. Pada batugamping pasiran
memperlihatkan kandungan
mineral kwarsa mencapai 30 %,
foraminifera besar, ganggang,
bryozoa dan echinoid. Diendapkan
pada lingkungan laut dangkal
antara 50 100 meter. Tebal dari
formasi ini mencapai 248 meter.
Miosen Akhir bagian bawah Formasi Wonocolo Terdiri dari napal pasiran dengan
- Miosen Akhir bagian sisipan kalkarenit dan kadang-
tengah. kadang batulempung. Pada napal
pasiran sering memperlihatkan
struktur parallel laminasi. Formasi
Wonocolo diendapkan pada
kondisi laut terbuka dengan
kedalaman antara 100 500 meter.
Tebal dari formasi ini antara 89
meter sampai 339 meter.

Peg. Kidul, Wonogiri


Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Eosen Tengah Formasi Wungkal-Gamping Formasi ini terletak di Gunung
Wungkal dan Gunung Gamping, di
Perbukitan Jiwo. Satuan batuannya
terdiri dari perselingan antara
batupasir dan batulanau serta lensa
batugamping. Pada bagian atas,
satuan batuan ini berupa napal
pasiran dan lensa batugamping.
Eosen Atas Formasi Kebo-Butak Formasi ini disusun pada bagian
bawah berupa batupasir berlapis
baik, batulanau, batulempung,
serpih, tuf dan aglomerat, dengan
ketebalan lebih dari 650
meter.Bagian atasnya berupa
perselingan batupasir dan
batulempung dengan sisipan tipis tuf
asam. Setempat di bagian tengahnya
dijumpai retas lempeng andesit-
basal dan di bagian atasnya dijumpai
breksi andesit.
Miosen Bawah Formasi Semilir Formasi ini berlokasi tipe di Gunung
Semilir, sebelah selatan Klaten.
Dengan ketebalan lebih dari 460
meter.Litologi penyusunnya terdiri
dari tuf, tuf lapili, lapili batuapung,
breksi batuapung dan serpih.
Komposisi tuf dan batuapung
tersebut bervariasi dari andesit
hingga dasit
Miosen Tengah Formasi Nglanggran Pada formasi ini batuan
penyusunnya terdiri dari breksi
gunungapi, aglomerat, tuf dan aliran
lava andesit-basal dan lava andesit.
Breksi gunungapi dan aglomerat
yang mendominasi formasi ini
umumnya tidak berlapis.
Kepingannya terdiri dari andesit dan
sedikit basal, berukuran 2 50 cm.
Di bagian tengah formasi ini, yaitu
pada breksi gunungapi, ditemukan
batugamping terumbu yang
membentuk lensa atau berupa
kepingan. Secara setempat, formasi
ini disisipi oleh batupasir
Miosen Tengah Formasi Sambipitu Lokasi tipe formasi ini terletak di
Desa Sambipitu pada jalan raya
Yogyakarta-Patuk-Wonosari
dengan ketebalan mencapai 230
meter. Batuan penyusun formasi ini
di bagian bawah terdiri dari
batupasir kasar, kemudian ke atas
berangsur menjadi batupasir halus
yang berselang-seling dengan
serpih, batulanau dan batulempung.
Pada bagian bawah kelompok
batuan ini tidak mengandung bahan
karbonat. Namun di bagian atasnya,
terutama batupasir, mengandung
bahan karbonat.
Miosen Tengah Formasi Oyo Lokasi tipe formasi ini berada di
Sungai Oyo. Batuan penyusunnya
pada bagian bawah terdiri dari tuf
dan napal tufan. Sedangkan ke atas
secara berangsur dikuasai oleh
batugamping berlapis dengan
sisipan batulempung karbonatan.
Batugamping berlapis tersebut
umumnya kalkarenit, namun
kadang-kadang dijumpai kalsirudit
yang mengandung fragmen andesit
membulat. Formasi Oyo tersebar
luas di sepanjang K. Oyo. Ketebalan
formasi ini lebih dari 140 meter.
Miosen Tengah Formasi Wonosari Formasi ini tersingkap baik di
daerah Wonosari dan sekitarnya,
dengan ketebalan lebih dari 800
meter. Formasi ini didominasi oleh
batuan karbonat yang terdiri dari
batugamping berlapis dan
batugamping terumbu. Sedangkan
sebagai sisipan adalah napal. Sisipan
tuf hanya terdapat di bagian timur.
Miosen Atas Formasi Kepek Lokasi tipe dari formasi ini terletak
di Desa Kepek, tersebar di hulu.
Rambatan sebelah barat Wonosari
yang membentuk sinklin. Batuan
penyusunnya adalah napal dan
batugamping berlapis. Tebal satuan
ini lebih kurang 200 meter.

Nanggulan dan Wonosari


Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Axinea Beds Formasi yang terletak paling
bawah dengan ketebalan 40
meter, merupakan tipe endapan
laut dangkal yang terdiri-dari
batupasir, serpih dengan
perselingan napal dan lignit yang
Eosen Tengah-Oligosen
semuanya berfasies litoral. Axinea
beds ini banyak mengandung fosil
Pelecypoda.
Yogyakarta beds formasi yang terendapkan secara
selaras di atas Axinea beds dengan
ketebalan 60 meter. Formasi ini
terdiri-dari napal pasiran
berselang-seling dengan batupasir
dan batulempung yang
mengandung Nummulites
djogjakartae.
Discocyclina Beds formasi yang diendapkan secara
selaras di atas Yogyakarta
beds dengan ketebalan 200 meter.
Formasi ini terdiri-dari napal dan
batugamping berselingan dengan
batupasir dan serpih. Semakin ke
atas bagian ini berkembang
kandungan Foraminifera
planktonik yang melimpah

Merakurak, Tuban
Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Pliosen Paciran Secara fisik batuan ini dapat
dibedakan menjadi satuan
batugamping keras dan lunak.
Batugamping keras merupakan
batugamping terumbu yang
bersifat kompak, kristalin,
berwarna putih sampai coklat
kekuningan, mengandung fosil
koral, foraminifera, dan moluska.
Pada umumnya batugamping ini
berongga-rongga dan banyak
didapatkan retakan-retakan yang
telah terisi oleh kalsit.
Batugamping ini meruapakan 80
% dari seluruh cadangan
batugamping.

Holosen Notopuro Terdiri dari breksi, batupasir,


tufaan, dan tuff.

Socah Timur, Labang, dan Kamal, Bangkalan


Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Miosen Awal Miose Tawun Formasi Tawun (Tmt), terdiri dari
Tengah batulempung, napal dan
batugamping orbitoid
Miosen Tengah Ngrayong Formasi Ngrayong (Tmtn)
menindih selaras Formasi Tawun
yang terdiri dari batupasir kuarsa
berselingan dengan batugamping
orbitoid dan batulempung
Miosen Tengah Bagian Bulu Formasi Bulu (Tmb) yang terdiri
Atas dari batugamping pelat dengan
sisipan napal pasiran,
Miosen Akhir Pasean Formasi Pasean (Tmp) menindih
selaras Formasi Bulu, terdiri dari
perselingan napal pasiran dan
batugamping lempungan.
Plistosen Madura Formasi Madura (Tpm) menindih
tak selaras Formasi Pasean, terdiri
dari batugamping terumbu dan
batugamping dolomitan, berumur
Pliosen. Formasi ini tertindih tak
selaras oleh Formasi Pamekasan
(Qpp) yang terdiri dari
konglomerat, batupasir dan
lempung.

Bt.Butok, Bebulu Darat dan Labangka, Pasir


Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Miosen Akhir hingga Kampungbaru (Tpkb) Batulempung pasiran, batupasir
Pliosen kuarsa, batulanau sisipan
batubara, napal, batugamping dan
lignit. Ketebalannya 700-800 m,
diendapkan dalam lingkungan
delta dan laut dangkal. Formasi
ini terletak tidak selaras di atas
Fm. Balikpapan.

Miosen Tengah Atas Balikpapan (Tmbp) Peselingan batupasir kuarsa,


batulempung lanauan dan serpih
dengan sisipan napal,
batugamping dan batubara. Tebal
formasi 800 m, diendapkan
dalam lingkungan litoral-laut
dangkal. Formasi menindih
selaras di atas Formasi
Pulaubalang.

Miosen Tengah Pulaubalang (Tmpb) Peselingan batupasir kuarsa,


batupasir dan batulempung
dengan sisipan batubara. Tebal
formasi 900 m, diendapkan
dalam lingkungan sublitoral
dangkal.
Padangbatung dan Kandanganung, Hulu Sungai Selatan
Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Kapur Akhir Pintap terdiri atas perlingan konglomerat, batupasir wacke dan
batulanau, bersisipan batugamping, breksi, batulempung,
konglomerat dan basal. terendapkan di lingkungan laut
dangkal. Tebal satuan ini antara 1000 1500 meter.
Formasi ini menjemari dengan Formasi Haruyan.
Eosen Tanjung Terdiri atas perselingan konglomerat, batupasir dan
batulempung dengan sisipan serpih, batubara dan
batugamping. Bagian bawah terdiri dari konglomerat dan
batupasir dengan sisipan batulempung, serpih dan
batubara, sedangkan bagian atas terdiri dari batupasir dan
batulempung dengan sisipan batugamping. Batugamping
mengandung fosil Discocyclina sp., Nummulites sp.
dan Lepidocyclina sp. terendapkan di lingkungan
fluviatile di bagian bawah dan beralih ke delta di bagian
atas. Tebal satuan diperkirakan 1500 meter. Formasi
Tanjung menindih tak selaras Formasi Pitap dan Formasi
Haruyan.
Oligosen-Miosen Berai Terdiri atas batugamping bioklastik, setempat berselingan
Awal dengan napal dan batupasir, mengandung bintal rijang.
Fosil foraminifera yang diidentifikasi
seperti Spiroclypeussp., Discocyclina sp., Pelatispira sp.,
dan Nummulites sp. terendapkan di lingkungan neritic.
Tebal satuan antara 500 1500 meter. Formasi Berai
menjemari dengan Formasi Pamaluan dan menindih
selaras Formasi Tanjung. Lokasi tipenya di Gunung
Berai, Kalimantan Selatan.
Miosen Tengah- Warukin Terdiri atas perselingan batupasir kuarsa dan
Akhir batulempung, bersisipan serpih, batubara dan
batugamping. Batupasir dan batulempung karbonan
setempat mengandung konkresi besi. Satuan ini
terendapkan pada lingkungan litoral hingga paralis
dengan tebal 250 750 meter. Formasi ini mengandung
fosil Miogypsina sp., Cycloclypeus sp., danLepidocyclina
cf. sumatrensis serta menindih selaras Formasi Berai.
Lokasi tipe di daerah Kambilin Balikpapan, Kalimantan
Timur.
Pliosen-plistosen Dohor terdiri atas batupasir kuarsa, mudah hancur, setempat
bersisipan lempung, lignit, limonit, kerakal kuarsa dan
basal. Formasi Dahor terendapkan di lingkungan paralis
dan ketebalan satuannya sekitar 750 meter. dengan ciri
ciri litologi serupa disebut Formasi Kampung Baru dan
menindih tidak selaras Formasi Warukin.
Aluvium Terdiri atas kerakal, kerikil, pasir, lanau, lempung dan
lumpur. Terdapat sebagai endapan sungai, rawa dan
pantai.

Praya dan Sengkol, Lombok Tengah


Umur Geologi Nama Formasi Keterangan
Oligosen Akhir-Miosen Pengulung tersusun oleh batuan Gunungapi
Awal dengan lensa Batugamping
mengandung biji sulfida dan urat
kuarsa
Miosen Tengah Andesit Tersusunan dasit basal, diorit dan
granodiorit yang diduga
Pliosen-Plistosen Kalibabak Tersusun atas breksi dan lava
Holosen- Resen Alluvial Terbentuk akibat hasil rombakan
batuan yang telah tua terdiri dari
Kerakal, kerikil, pasir, gambut,
serta pecahan koral.

Anda mungkin juga menyukai