Anda di halaman 1dari 3

Artikel ini cukup panjang, namun luangkanlah waktu sejenak untuk membaca paling tidak 3

paragraf pertama.

Saya jamin Anda tanpa sadar akan membacanya sampai habis karena isi artikel ini akan memberi
penjelasan yang Anda butuhkan dan merubah paradigma Anda tentang hubungan pria wanita.

Alkisah...

Seorang pria menyukai seorang wanita.


Sang wanita juga menyukai sang pria.
Mereka mengalami masa-masa indah bersama.
Lewatkan waktu bersama.
Tersenyum bersama.
Tertawa bersama.
Segalanya indah.
Lalu masalah itu datang.
Dan semuanya hancur berantakan.
Langkah mereka menjauh.
Hati mereka hancur.
Perpisahan di ambang pintu.
Sang pria tidak bisa membiarkan sang wanita pergi.
Sang pria terlalu menyayangi sang wanita.
Sang pria tidak ingin kehilangan sang wanita.
Maka ia berusaha menunjukkan ketulusan perasaannya.
Namun semakin ia berusaha.
Semakin ia terjerumus dan tidak bisa keluar.
Terperangkap oleh pasir hisap.

Ini bukan puisi cinta murahan. Ini adalah pengalaman banyak pria di luar sana. Apakah Anda
pernah mengalami hal yang serupa? Saya pernah, beberapa kali malah.

Hanya demi mempertahankan hubungan yang memburuk, Anda melakukan semua hal yang akan
dilakukan pria manapun di saat seperti itu: melancarkan serangan bertubi-tubi. Sms dan telpon
setiap hari, menyatakan perasaan Anda berulang kali, membelikan hadiah-hadiah,
memperlakukan dia lebih baik dari sebelumnya bak putri raja, mencoba melucu dan membuat dia
tertawa, lebihparah lagi saya bahkan pernah menuliskan puisi-puisi romantis dengan harapan itu
semua akan membuatnya berpaling kembali.

Anda menjadi pengemis yang mengharapkan dengan iba sisa-sisa perasaan dia pada Anda.
Namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan dan sangat tidak sebanding dengan pengorbanan
Anda, karena pada akhirnya dia tetap pergi meninggalkan Anda di tengah-tengah kefrustrasian.
Anda tidak mengerti. Kenapa setiap usaha untuk membuktikan ketulusan perasaan Anda selalu
berakhir bagai asap diterpa angin? Kenapa ketulusan Anda hanya bagai sampah di matanya?
Kenapa seolah-olah perasaan wanita itu gampang sekali berubah menjadi dingin?
Banyak dari teman-teman saya adalah pria-pria yang berkualitas. Intelek, mandiri, berbakat dan
tulus. Namun seumur hidupnya, mereka sama sekali tidak pernah berhasil dan selalu gagal dalam
hubungan dengan wanita. Ada apa ini? Ada yang tidak beres dengan dunia ini! Kenapa begitu
banyak pria-pria luar biasa di luar sana yang mengalami hal ini?

Saya pernah mengalaminya dan saya tahu perasaan Anda. Saya menghabiskan begitu banyak
waktu untuk mencari jawabannya. Bertanya kesana kemari dan menipu diri dengan penjelasan
yang membuat saya terhibur sementara. Hingga akhirnya saya muak dengan segala keputus
asaan dan memutuskan untuk keluar dari keadaan ini. Karena kebetulan saya adalah orang yang
gemar membaca, maka langkah awal saya bermulai dari situ.

Saya mulai membaca materi-materi tentang hubungan pria dan wanita. Saya juga mulai
mempelajari ilmu psikologi, mencoba mencari jawaban kenapa manusia bereaksi sedemikian
rupa dalam situasi tertentu. Saya mulai mengamati pola-pola hubungan yang ada dalam tatanan
sosial kita. Dan mulai bergaul dengan orang-orang yang memiliki pengalaman pahit yang serupa
dan memutuskan untuk melakukan sesuatu.

Disitulah saya bertemu Lex dan Jet. Saling bertukar pengalaman dan berbagi pengetahuan.

Dan akhirnya kami menemukannya..

PERASAAN TERTARIK ITU TIDAK BISA DIPAKSAKAN.

Itu adalah hal yang natural dan timbul karena input dan stimulasi-stimulasi tertentu. Tentu, Anda
pasti berpikir "Kalau cuma begitu aja, gue juga tau!" Oke. Kalau Anda memang tahu, lalu
kenapa Anda terus memaksa diri dan memaksa perasaan wanita yang sudah tidak tertarik kepada
Anda?

Tidak peduli seberapa konsistennya Anda, seberapa bertubi-tubinya serangan Anda, kalau si
wanita memang sudah tidak tertarik, tidak ada lagi yang bisa Anda lakukan selain pergi dan
mulai mencari wanita baru! Anda sadar hal itu, tapi kenapa Anda tidak mau melakukannya dan
malah berkutat dalam perangkap pasir hisap itu? Saya tahu jawabannya: Bukan karena cinta,
ketulusan, atau alasan-alasan romantis picisan lainnya, melainkan karena RASA TIDAK PUAS
Anda akan keadaan tersebut.

Sebagai pria, sejak kita kecil kita sudah dididik dan diindoktrinasi dengan nilai-nilai keberhasilan
yang dipaksakan. Sehingga kita menjadi pecundang-pecundang yang tidak mau mengakui bahwa
dirinya adalah pecundang. Kita tidak mau menerima kekalahan. Kita tidak ingin menghadapi
kegagalan. Dan kita selalu berusaha untuk menjadi orang yang memegang kendali atas segala
sesuatu. Dan ketika hubungan kita dengan wanita mulai terlihat gagal dan memburuk, kita akan
melakukan segala daya upaya untuk memastikan kita tidak kalah!

Kita tidak puas dengan situasi tersebut. Kita ingin kembali memegang kendali. Kita ingin
memperbaikinya karena kita merasa kita mampu memperbaikinya, kalau saja kita diberi
kesempatan.
Untuk itulah, dengan dalih perasaan sayang atau cinta atau apalah, kita memaksa diri kita untuk
tetap mempertahankan sang wanita. Padahal dengan melakukan hal-hal tersebut Anda telah
memaksa wanita tersebut. Dan tidak ada orang yang suka dengan pemaksaan. Itu sebabnya,
semakin Anda berusaha semakin sang wanita akan menjauh dan menghilang.

Kalau Anda benar-benar tulus, Anda tidak akan frustasi apabila sang wanita pergi meninggalkan
Anda. Kalau Anda benar-benar tulus, Anda tidak akan berubah menjadi sinis atau malah benci
kepadanya. Tapi kenapa banyak pria yang berubah sikap menjadi benci dan menjelek-jelekan
wanita yang sudah menolak atau meninggalkannya? Karena Anda sudah kalah, dan Anda benci
kekalahan. Makanya Anda mencoba menyalahkan sang wanita untuk kekalahan yang Anda
alami.

Masuk akal?

Apabila Anda berkata "Ya" maka saya ingin mengatakan bahwa saya tidak menemukan hal ini
begitu saja. Saya menghabiskan malam-malam penuh frustasi untuk mencari jawaban dan
penjelasan. Saya tidak mau menjadi pecundang. Karena itu saya memikirkan berbagai macam
alasan dan penjelasan yang hanya dapat menghibur sementara saja dan menyangkal kekalahan
saya. Namun semakin Anda menyangkalinya, semakin Anda akan terpuruk.

Kalau Anda telah membaca sampai di sini dan merasa bahwa apa yang saya bagikan sesuai
dengan keadaan Anda, maka ini saatnya Anda mengakui kekalahan Anda. Akui saja rasa ketidak
puasanmu dan hadapi kegagalanmu. Setelah Anda melakukannya, Anda akan menyadari bahwa
tidak apa-apa untuk mengakui kegagalan dan kekalahan.

Anda kalah dalam permainan ini, namun tidak ada yang akan menyalahkan Anda. Anda belum
memiliki pengalaman yang cukup dan belum tahu cara-cara dan teknik-teknik yang diperlukan
untuk memenangkan permainan ini, jadi kekalahan Anda adalah hal yang wajar.

Dan sekarang saatnya Anda memasuki permainan yang baru dengan lebih percaya diri dan
kesiapan yang matang, karena Anda telah mengetahui alasan kenapa Anda kalah dan Anda tidak
akan mengulanginya lagi.

Lupakan sang wanita, jangan pernah lagi mengemis dan menyerangnya dengan bertubi-tubi.
Justru dengan Anda melepas dan memberinya keleluasaan, kesempatan Anda untuk
mendapatkannya kembali di kemudian hari (apabila Anda masih berminat) akan lebih tinggi
dibandingkan apabila Anda memaksanya.

Lupakan sang wanita, dan mulailah mencari wanita-wanita baru. Percayalah, cara termudah
untuk melupakan seorang wanita adalah dengan bertemu wanita-wanita baru. Kenapa Anda
harus peduli pada wanita lama Anda apabila Anda bisa di kelilingi oleh wanita-wanita yang sama
atau bahkan lebih menarik darinya? Anda akan melupakannya dalam sekejap begitu Anda mulai
bertemu dan bersenang-senang dengan wanita-wanita baru.

Anda mungkin juga menyukai