Anda di halaman 1dari 3

Identitas Negara Indonesia :

Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia


Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lambang Negara yaitu Pancasila
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Mata Uang adalah Rupiah
Letak Astronomis Indonesia adalah 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan
antara 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).
Letak geografis ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia
terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam kaitannya dengan
perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia.Letak geografis merupakan
salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan
hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu
negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti
petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di
samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai
jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam
yang sangat besar.

Perekonomian di Negara Indonesia

Indonesia memiliki ekonomi berbasis pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting.
Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok,
termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada
pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui
pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan aset perusahaan melalui proses
penstrukturan hutang.
Sementara itu perkembangan ekspor pada bulan Maret 1998 menunjukkan pertumbuhan
ekspor non-migas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini
dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosotnya nilai rupiah.
Peningkatan ini turut menyebabkan surplus perdagangan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar
AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada bulan Maret tahun 1997. Impor yang
menurun tajam merupakan faktor lain terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret
1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi.

Sejak krisis keuangan Asia di akhir tahun 1990-an, yang memiliki andil atas jatuhnya rezim
Suharto pada bulan Mei 1998, keuangan publik Indonesia telah mengalami transformasi
besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi yang sangat besar dan
penurunan yang sejalan dalam pengeluaran publik. Tidak mengherankan utang dan subsidi
meningkat secara drastis, sementara belanja pembangunan dikurangi secara tajam.

Perubahan ini terjadi karena kebijakan makroekonomi yang berhati-hati, dan yang paling
penting defisit anggaran yang sangat rendah. Juga cara pemerintah membelanjakan dana telah
mengalami transformasi melalui perubahan besar desentralisasi tahun 2001 yang
menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja pemerintah beralih ke
pemerintah daerah pada tahun 2006. Hal lain yang sama pentingnya, pada tahun 2005, harga
minyak internasional yang terus meningkat menyebabkan subsidi minyak domestik Indonesia
tidak bisa dikontrol, mengancam stabilitas makroekonomi yang telah susah payah dicapai.
Walaupun terdapat risiko politik bahwa kenaikan harga minyak yang tinggi akan mendorong
tingkat inflasi menjadi lebih besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani untuk
memotong subsidi minyak.

Berkat keputusan pemerintahan Habibie (Mei 1998 Agustus 2001) untuk


mendesentralisasikan wewenang pada pemerintah daerah pada tahun 2001, bagian besar dari
belanja pemerintah yang meningkat disalurkan melalui pemerintah daerah. Hasilnya
pemerintah propinsi dan kabupaten di Indonesia sekarang membelanjakan 37 persen dari total
dana publik, yang mencerminkan tingkat desentralisasi fiskal yang bahkan lebih tinggi
daripada rata-rata OECD.
Penduduk Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Maret 2017 jumlah penduduk miskin, yakni
penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di lndonesia
mencapai 27,77 juta orang (10,64 persen dari jumlah total penduduk).

Bentuk-Bentuk Kerja Sama Indonesia Dengan Negara Lain

1. Kerja sama bilateral, yaitu kerja sama antara dua negara yang bersifat saling
membantu dalam bidang produksi, perdagangan, dan lain-lain yang saling
menguntungkan. Contohnya Indonesia dengan Cina
2. Kerja sama multilateral, yaitu kerja sama ekonomi tiga negara atau lebih yang bersifat
politik ekonomi internasional untuk membebaskan perekonomian Internasional dari
pembatasan bilateral. Contohnya Indonesia, Cina, dan Jepang
3. Kerja sama regional, yaitu kerja sama ekonomi antarnegara yang satu dengan yang
lain dalam suatu kawasan tertentu yang bersifat saling membantu. Contohnya kerja
sama negara-negara yang tergabung dalam ASEAN
4. Kerja sama antarregional, yaitu kerja sama antar kelompok negara-negara dalam satu
kawasan/ kelompok yang lain. Manfaat kerja sama ini adalah menata perekonomian
dengan baik. Contohnya kerja sama ASEAN dengan Uni Eropa
5. Kerja sama subregional, yaitu kerjasama beberapa negara dalam sub kawasan yang
mencakup letak geografis yang berdekatan. Contohnya kerja sama negara yang terdiri
atas Indonesia, Malaysia, dan Thailand di wilayah utara ASEAN yang dikenal dengan
IMT-GT
6. Kerja sama Internasional, yaitu kerja sama ekonomi negara-negara di dunia.
manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan membuka diri terhadap
negara lain. Contohnya ILO, WTO

Anda mungkin juga menyukai