Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan prinsip
akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi harus diingat bahwa sektor
publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sektor swasta, sehingga penerapan teknik
akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi. Akuntansi
manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen sektor publik
terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern organisasi, sedangkan akuntansi keuangan
terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi
manajemen cenderung memberikan laporan yang sifatnya prospektif yang digunakan untuk
perencanaan di masa yang akan datang, sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi yang
bersifat laporan historis dan retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.
Tujuan utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang akan
digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-
fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan
meliputi aktivitas yang sifatnya strategik, taktis, dan melibatkan aspek operasional. Dalam hal
perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan
prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem perencanaan
berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan tingkat kestabilan lingkungan yang
mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi
organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih. Dalam organisasi
sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen, dimana faktor politik dan ekonomi
sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kesetabilan organisasi. Sementara itu, tingkat
ketidakpastian (turbulasi) yang dihadapi sektor publik di masa-masa mendatang akan semakin tinggi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok
yaitu:
Pola pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
Organisasi bisnis, karena berorientasi pada perolehan laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak
bertumpu pada mekanisme organisasi (negotiated bargain) meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap
organisasi dan tingkatan manajemen. Pengendalian untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas
dan memaksa, sedangkan level atas lebih bersifat normatif. Sementara itu, organisasi sektor publik
karena sifatnya tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, maka alat
pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi.
Pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem
organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi
tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah diterapkan.
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Tanpa
pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi
apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian tidak
akan berarti karena tidak ada terget atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Jones and
pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor
publik menjadi 5 tahap yaitu :
2. Perencanaan operasional.
3. Penganggaran.
5.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi
akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi.
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
2. Pemberian informasi biaya. Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikatagorikan
menjadi tiga kelompok yaitu: biaya input, biaya output dan biaya proses.
3. Penilaian investasi. Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya manfaat (cost benefit analysis).
5. Penentuan biaya pelayanan dan penentuan tarif pelayanan. Kedua hal ini merupakan satu
rangkaian yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi akuntansi.
Dalam pemenuhan standar pelayanan publik akuntansi manajemen sektor publik digunakan untuk
menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan besarnya biaya
pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi manajemen di sektor publik.
Penentuan pelayanan dan penentuan tarif pelayanan merupakan satu rangkian yang keduanya sama-
sama membutuhkan informasi akuntansi.