Anda di halaman 1dari 12

Suplementasi zink menurunkan kejadian infeksi pada pasien usia lanjut : efek zink

terhadap pembentukan sitokin dan stres oksidatif.

ABSTRAK

Latar Belakang: Kekurangan zink, disfungsi sistem imun yang dimediasi sel, kerentanan
terhadap infeksi, dan peningkatan stres oksidatif telah diamati dalam pasien-pasien usia
lanjut tua ( 55 tahun). Zink adalah agen antiinflamasi dan antioksidan yang efektif.

Tujuan: Tujuan utama adalah untuk mengetahui pengaruh zink terhadap kejadian total
infeksi di pasien usia lanjut yang sehat. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui
pengaruh zink pada sitokin dan penanda stres oksidatif.

Desain: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat random, double-blind,


terkontrol plasebo mengenai suplementasi zink yang dilakukan pada pasien usia lanjut.
Lima puluh subyek sehat dari kedua jenis kelamin berusia 55- 87 tahun dari semua
kelompok etnis direkrut untuk studi ini dari sebuah pusat perkumpulan manula.
Kelompok yang menerima zink diberikan zink glukonas (45 mg Zn elemental / hari)
secara oral selama 12 bulan. Kejadian infeksi selama periode suplementasi dicatat.
Produksi sitokin inflamasi, T helper 1 dan T helper 2, dan penanda stres oksidatif serta
konsentrasi zink plasma diukur pada saat sebelum dan setelah suplementasi.

Hasil: Dibandingkan dengan kelompok dewasa muda, pasien-pasien usia lanjut


memiliki kadar zink plasma yang lebih rendah, produksi sitokin inflamasi dan
interleukin 10 ex vivo yang lebih tinggi, serta penanda stres oksidatif plasma dan adhesi
molekul sel endotel yang lebih tinggi. Kejadian infeksi dan produksi tumor necrosis
factor ex vivo serta penanda stres oksidatif plasma secara signifikan lebih rendah di
kelompok yang mendapatkan zink dibandingkan kelompok plasebo. Zink plasma dan
mRNA interleukin 2 yang diinduksi oleh phytohemagglutin dalam sel mononuklear
yang terisolasi secara signifikan lebih tinggi pada kelompok zink dibandingkan
kelompok plasebo.

Kesimpulan: Setelah suplementasi zink, kejadian infeksi secara signifikan lebih rendah,
kadar zink plasma secara signifikan lebih tinggi, dan produksi tumor necrosis factor
serta penanda stres oksidatif secara signifikan lebih rendah pada kelompok suplementasi
zink dibandingkan kelompok plasebo.

Kata kunci : Pasien usia lanjut, infeksi, mRNA interleukin 2, zink, stres oksidatif,
tumor necrosis factor , interleukin 1

PENGANTAR

Pentingnya asupan zink dan efek dari kekurangannya pada manusia mulai diketahui
pada awal tahun 1960. Asupan zink dari makanan menurun seiring dengan
bertambahnya usia baik di negara-negara maju maupun berkembang. Kekurangan zink
dan kerentanan terhadap infeksi karena disfungsi sistem imun yang dimediasi sel telah
dilaporkan terjadi pada pasien usia lanjut.

Stres oksidatif diketahui sebagai faktor penting dalam beberapa penyakit kronis yang
dikaitkan dengan penuaan, seperti aterosklerosis dan gangguan kardiovaskular terkait,
mutagenesis dan kanker, neurodegeneration, dan gangguan imunologis bahkan dalam
proses penuaan itu sendiri. O- 2, H2 O2, dan OH dikenal sebagai kelompk oksigen
reaktif, dan akan terus diproduksi secara in vivo dalam kondisi aerobik.

Beberapa peran zink sebagai antioksidan dalam kultur sel dan model binatang telah
diamati dalam penelitian sebelumnya. Penggunaan zink dalam pengelolaan stres
oksidatif pada orang tua belum pernah dilaporkan.

Sitokin inflamasi seperti tumor necrosis factor (TNF) dan interleukin (IL) 1, yang
dihasilkan oleh monosit dan makrofag teraktivasi, juga diketahui dapat merangsang
jumlah oksigen reaktif yang lebih besar. Selain itu, proses inflamasi kronis diduga
berhubungan dengan mortalitas kardiovaskular tinggi pada pasien usia lanjut.
Netralisasi TNF dalam pengobatan syok septik dan penggunaan antagonis reseptor IL-1
(IL-1ra) dan antibodi TNF dalam pengobatan rheumatoid arthritis menunjukkan bahwa
sitokin-sitokin ini penting dalam patogenesis gangguan-gangguan di atas. Peningkatan
sitokin inflamasi TNF dan IL-1 telah dikaitkan dengan leishmaniasis kulit, dan
peningkatan produk peroksidasi lipid dikaitkan dengan defisiensi zink pada anak-anak
dengan giardiasis kronis.
Suplemen zink yang diberikan pada pasien sehat usia 20-50 tahun diketahui dapat
mengurangi konsentrasi oksidatif stres yang berhubungan dengan malondialdehyde
(MDA), 4-hydroxyalkenals (HAE), dan 8-hydroxydeoxyguanine dalam plasma;
menghambat induksi ex vivo TNF- dan IL-1 mRNA dalam sel mononuklear (MN);
dan memberikan perlindungan terhadap faktor aktivasi nuklear K- yang diinduksi
TNF- di sel MN terisolasi. Kami sebelumnya menemukan bahwa, pada sel leukemia
promyelocytic HL-60, yang berdiferensiasi menjadi fenotipe monosit dan makrofag
dalam respons terhadap phorbol-12-miristat-13-asetat, zink meningkatkan ekspresi A20
dan pengikatan DNA faktor transaktivasi A20, yang menghasilkan inhibis dari aktivasi
faktor-KB nuklear. Faktor nuklear-KB terlibat dalam ekspresi gen TNF dan IL-1 di
monosit dan makrofag pada manusia dan sel HL-60, dan efek dari zink dalam
menghambat ekspresi gen TNF dan IL-1 bersifat spesifik terhadap sel.

Karena kekurangan zink dan kerentanan terhadap infeksi akibat disfungsi imunitas yang
dimediasi sel telah diamati pada orang tua, kami menarik hipotesis bahwa suplementasi
zink akan menurunkan angka kejadian infeksi pada pasien usia lanjut. Untuk memahami
mekanisme zink dalam mempengaruhi fungsi kekebalan yang dimediasi sel, kami
menggunakan analisis reverse transcriptase (RT) PCR untuk menilai ekspresi mRNA
IL-2 yang diinduksi phytohemagglutin pada sel-sel MN terisolasi yang diperoleh dari
pasien usia lanjut sebelum dan setelah suplementasi. Karena suplemen zink untuk orang
dewasa muda menurunkan produksi sitokin inflamasi dan penurunan penanda oksidatif
stres (19), kami juga berhipotesis bahwa suplementasi zink untuk pasien usia lanjut
tidak hanya akan meningkatkan produksi mRNA IL-2 di sel MN, tetapi juga akan
menurunkan produksi TNF dan IL-1 dan menurunkan penanda stres oksidatif.

SUBYEK DAN METODE

Subyek

Semua subjek diberikan informed consent secara tertulis. Protokol penelitian telah
disetujui oleh Komite Investigasi Manusia Wayne State University dan sesuai dengan
Deklarasi Helsinki revisi tahun 1983.

Orang dewasa muda


Tiga puluh satu orang dewasa muda (x SD usia: 32,1 13,1 tahun; kisaran: 18 -54
tahun) direkrut untuk pemeriksaan plasma zink, adhesi molekul antarsel, adhesi molekul
selular endotel vaskular, E-selektin, oksida nitrat (NO), MDA , dan sitokin inflamasi
yang dihasilkan ex vivo, sehingga kadar mereka dapat dibandingkan dengan subjek usia
lanjut dalam studi saat ini. Studi ini dilakukan hanya sekali.

Dua puluh delapan dari subjek ini adalah orang kulit putih, 2 Afrika Amerika, dan 1
adalah American Indian. Dua belas adalah laki-laki dan 19 perempuan. Subjek-subjek
ini berhubungan dengan Wayne State University, beberapa di antaranya adalah
mahasiswa kedokteran. Mereka semua bebas dari penyakit kronis, dan tidak memiliki
infeksi apapun selama periode observasi 6 bulan.

Subyek usia lanjut

Diagram protokol penelitian ditunjukkan pada Gambar 1. Kami merekrut 50 orang usia
lanjut yang sehat dari kedua jenis kelamin (umur 55- 87 tahun) dan semua kelompok
etnis dari St Patrick Senior Citizen Center (Detroit, MI) untuk berpartisipasi dalam
penelitian acak terkontrol-plasebo mengenai efek zink terhadap kejadian infeksi dan
sitokin inflamasi ex-vivo serta konsentrasi penanda stres oksidatif plasma. Salah satu
peserta dalam kelompok zink keluar dari penelitian pada hari ke-2. Oleh karena itu kami
memiliki data lengkap dari 49 peserta.

Sebuah grafik tinjauan lengkap disusun untuk setiap subyek lansia oleh perawat
penelitian untuk menentukan kelayakan potensialnya untuk penelitian. Kriteria eksklusi
adalah sebagai berikut: harapan hidup (sesuai perhitungan dokter) kurang dari 8 bulan;
penyakit neoplastik yang progresif; gangguan jantung berat (New York Heart
Association Kelas IV); penyakit ginjal yang signifikan (nitrogen urea darah >40 mg / dL
atau kreatinin >2,0 mg / dL); penyakit hati yang signifikan (hepatitis aktif atau sirosis)
atau konsentrasi transferin lebih dari 25% di atas nilai-nilai normal; atau konsentrasi
alkali fosfatase serum > 200 IU. Kami mengeksklusi orang-orang yang mengkonsumsi
suplemen zink dengan sendirinya sebelum penelitian dimulai, yang tidak kompeten
secara mental, atau yang tidak memahami informasi penelitian dan tidak bisa
memberikan informed consent.
Tujuan dari St Patrick Senior Citizen Center adalah untuk memberdayakan orang tua
agar dapat hidup mandiri dan bermartabat dengan kualitas hidup yang baik. Pusat ini
menyediakan program pendidikan kesehatan dan kelas seni, komputer, dan program
olahraga dua mingguan. Pasien usia lanjut mendapat sarapan dan makan siang 7 hari /
minggu. Transportasi dari dan ke rumah mereka (jika perlu) disediakan setiap hari dan
untuk acara mingguan. Dengan demikian, subjek dari St Patrick relatif lebih sehat dari
orang tua yang tinggal di rumah jompo.

Intervensi

Subyek lansia secara acak dibagi ke dalam kelompok zink atau plasebo secara
berpasang-pasangan dengan penggunaan amplop yang masing-masing berisi 2 amplop
kecil (1 menetapkan ke kelompok zink dan 1 ke kelompok plasebo). Orang-orang yang
merawat pasien, yang terlibat dalam mengambil darah, atau menjalankan analisis
laboratorium bersifat blinded mengenai pembagian ini. Pada kelompok zink, 1 subjek
berusia 80 tahun, 1 subjek 87 tahun, 15 subjek 70 tahun, dan 7 subjek berusia 70 - 80
tahun. Pada kelompok plasebo, 1 subjek berusia 82 tahun, 15 subjek 70 tahun, dan 9
subjek berusia 70 - 80 tahun.

Setiap hari selama 12 bulan, subyek dalam kelompok zink menerima 1 kapsul zink
glukonas (15 mg zink elemental) secara oral 1 jam sebelum sarapan dan 2 kapsul
sebelum tidur (2 jam setelah makan malam atau makan terakhir). Subjek dalam
kelompok plasebo menerima kapsul plasebo dengan cara yang sama. Kedua kapsul zink
dan plasebo disediakan oleh Labcatal Laboratories (Paris, Perancis). Kandungan zink
kapsul diperiksa dan disertifikasi oleh Labcatal Laboratories.

Pengukuran hasil

Tujuan utama kami adalah untuk menentukan kejadian infeksi dalam 2 kelompok subjek
penelitian. Untuk menghilangkan efek dari variasi musiman, peserta mengikuti
penelitian selama periode 12 bulan. Seorang praktisi perawat bertugas untuk
mengevaluasi subyek penelitian yang diduga memiliki infeksi. Karena diagnosis infeksi
kadang-kadang sulit untuk ditegakkan pada orang usia lanjut, mengingat seringnya
terdapat presentasi atipikal, manifestasi klinis yang tidak jelas dan gangguan kognitif,
maka kami menggunakan guideline evaluasi demam dan infeksi di fasilitas perawatan
jangka panjang sebagai dasar diagnosis (26). Praktisi perawat bersifat blinded terhadap
kelompok pasien. Semua subjek diberi kaca termometer oral (Becton Dickinson, San
Jose, CA) dan kalender saku, dan mereka diperintahkan untuk mencatat gejala infeksi
dan suhu di kalender setiap harinya. Semua subjek memiliki presentasi yang khas,
seperti demam, sakit tenggorokan, infeksi saluran pernapasan atas (URTI), dan flu
biasa. Tujuan sekunder adalah mengetahui jenis variabel infeksi dan laboratorium
seperti zink plasma, persentase sel yang memproduksi sitokin, dan produksi sitokin dan
penanda stres oksidatif plasma.

Penelitian pendahuluan

Sebanyak 24 subyek tambahan direkrut dari warga St Patrick Senior Center untuk
penelitian pendahuluan. Dari 23 subjek ini, usia berkisar antara 56-76 tahun, dan 1
subjek berusia 83 tahun. Dua belas subjek adalah ras Afrika Amerika, dan 12 lainnya
orang kulit putih. Sebelas adalah laki-laki, dan 13 adalah perempuan. Mereka difollow-
up selama 1 tahun untuk memantau kejadian infeksi. Dengan penggunaan definisi untuk
infeksi seperti diuraikan di atas, rata-rata (SD) kejadian infeksi adalah 1,4 0,95 / tahun
pada setiap subjek dari 24 subjek usia lanjut tanpa suplementasi agar kami bisa
mendeteksi penurunan 50% dalam kejadian infeksi pada kelompok dengan zink, dengan
SD 0,95, nilai P 2-sided 0,05, dan perkiraan kekuatan >80%.

Zink dan tembaga plasma

Zink plasma diuji di laboratorium kami yang menggunakan spektrofotometri flameless


atomic absorption dengan latar belakang korektor Zeeman (SpectraAA 220Z; Varian
Optical Instrumen Spektroskopi, Victoria, Australia.

Sampel dicerna dalam asam nitrat bebas zink dan diencerkan dengan air bebas zink
sebelum analisis. Standar referensi termasuk hati sapi (National Bureau of Standards)
dan plasma yang sebelumnya dianalisis dengan flame atomic absorption. Nilai normal
untuk orang sehat 110 10 g / dL, dan nilai-nilai dari <90 g / dL (2 SD di bawah rata-
rata) dianggap sebagai defisiensi. Tembaga plasma juga dianalisis oleh spektrofotometri
flameless atomic absorption.
Persentase sel yang positif terhadap sitokin tertentu

Seluruh darah (0,5 ml) dicampur dengan media RPMI-1640 yang ditambah dengan 10%
fetal bovine serum dan 10 g brefeldin-A / mL dan kemudian diinkubasi pada suhu 37
C selama 4 jam dengan stimulator-stimulator yang dipilih. Untuk sitokin T helper 1
(Th1) [IL-2 dan interferon (IFN) ], kami menggunakan phorbol-12-miristat-13-asetat
(25 ng / mL) dan ionomycin (1 g / mL); untuk sitokin T helper 2 (Th2) (IL-4 dan IL-
10), kami menggunakan 25 g Concanavalin / mL; dan untuk sitokin inflamasi (IL-1
dan TNF), kami menggunakan 2 g lipopolisakarida / mL (LPS; Sigma Aldrich, St
Louis, MO).

Sumber dari LPS adalah Escherichia coli 0111: B4. Setelah inkubasi, sampel diberi
label dengan anti-CD3 berlabel fluoresensi (untuk sitokin Th1 dan Th2) atau anti-CD14
(untuk IL-1 dan TNF), dilisis, dan kemudian difiksasi dengan formaldehida 3,7%.
dalam saline fosfat-buffered 0,25 mL. Sel terfiksasi kemudian dipermeablisasis dengan
saponin 0,1% (Sigma Chemical Co, St Louis, MO) dan diberi label dengan antibodi
yang ditujukan terhadap sitokin-sitokin tertentu. Semua antibodi berlabel fluoresensi
diperoleh dari CalTag Laboratories (Burlingame, CA). Data untuk sampel dikumpulkan
di fasilitas inti flow cytometry di Wayne State University Karmanos Cancer Institute,
dan hasilnya dianalisis dengan menggunakan software CELL QUEST (versi 3.2; Becton
Dickinson).

Produksi sitokin ex vivo

MN diisolasi dari 10 mL darah segar terheparinisasi dengan menggunakan Histopaque


1077 gradien densitas (Sigma Chemical Co) dan kemudian disuspensi dalam medium
RPMI-1640 ditambah 10% fetal bovine serum (1x106 / mL). Sel dirangsang dengan
phyto-hemagglutinin selama 48 jam untuk produksi sitokin Th1 dan Th2 dan dengan
LPS selama 24 jam untuk produksi sitokin inflamasi (25). Supernatan dihapus dan
disimpan pada suhu -20 C sampai mereka diuji dengan penggunaan immunosorbent
assay enzyme-linked untuk IL-1, IL-2, IL-4, IL-10, IFN-, dan TNF (R & D,
Minneapolis, MN).

Penanda stres oksidatif


By-product peroksidasi lipid plasma berupa MDA dan HAE diukur dengan
menggunakan assay peroksidasi lemak asam thiobarbituric (Oxford Biokimia
Penelitian, Oxford, MI); plasma 8-hydroxydeoxyguanine dinilai dengan penggunaan
immunosorbent assay enzyme-linked (Japan Institute for the Control of Aging,
Shizuoka, Jepang), dan jumlah NO plasma dinilai dengan menggunakan NO kit (Oxford
Biomedical) pada awal dan setelah 6 bulan suplementasi.

RT-PCR untuk mRNA interleukin 2

Kami memilih 12 subjek dengan defisiensi zink untuk studi RT-PCR untuk mRNA IL-2.
Mereka adalah kelompok yang terpisah dari subjek penelitian utama dan bukan bagian
dari penelitian utama. Kriteria inklusi dan eksklusi sama seperti yang dijelaskan secara
rinci untuk subjek usia lanjut. Saubjek-subjek ini direkrut dari pusat senior; mereka
menyetujui untuk ikut penelitian secara tertulis dan secara acak ditugaskan untuk
menerima baik zink atau plasebo sesuai dengan protokol. Usia rata-rata dari 6 subjek
pada kelompok zink adalah 65 9.1 y (kisaran: 56-83 tahun), dan dari 6 subjek
kelompok plasebo adalah 67,5 6,6 y (kisaran: 61- 81 tahun; P 0,6). Kelompok zink
terdiri dari 4 wanita dan 2 laki-laki; kelompok plasebo terdiri dari 3 wanita dan 3 pria.
Kelompok zink terdiri dari 4 orang kulit putih, 1 Afrika Amerika, dan 1 Cina; kelompok
plasebo terdiri dari 4 orang putih dan 2 Afrika Amerika. Rata-rata konsentrasi zink
plasma pada awal penelitian di kelompok zink dan plasebo masing-masing adalah 86,38
3,6 dan 88 0,82 g / dL (P 0,35).

Kami membandingkan data dasar untuk mRNA IL-2 dan konsentrasi zink plasma di 12
subjek defisiensi zink tersebut dengan data dalam kelompok terpisah dar 12 subjek
dengan kadar zink yang cukup yang bukan bagian dari penelitian utama. Subjek ini juga
direkrut dari pusat orang usia lanjut, dapat berjalan tanpa bantuan, dan bebas dari
penyakit kronis; di mana mereka memberi izin tertulis. Usia rata-rata mereka adalah 65
5,8 tahun (kisaran: 59-83 tahun). Kelompok ini terdiri dari 3 laki-laki dan 9
perempuan, 8 kulit putih, 3 Afrika Amerika, dan 1 American Indian. Rata-rata
konsentrasi zink plasma mereka pada awal adalah 94,5 2,54 g / dL, sedangkan dalam
12subjek defisiensi zink adalah 85,4 2,54 g / dL (P 0,0001). Pada nilai dasar, mRNA
IL-2 dari subyek zink normal adalah 0,59 0,05 dan subjek defisiensi zink adalah 0,39
0,06 (P 0,0001).

MN terisolasi dari masing-masing subjek dirangsang dengan 10 g / mL PHA-p selama


24 jam untuk menginduksi mRNA IL-2. RNA total diekstraksi dengan menggunakan
Trizol (Invitrogen, Carlsbad, CA) menurut protokol pabrik. cDNA dibuat dari 2 g RNA
total oleh RT pada 42 C selama 30 menit dalam reaksi 20-L dan disintesis dengan RT
virus leukemia Moloney murine (2.5U) dengan menggunakan 2,5 mol oligo-d
(timidin) primer / L dan reaksi kondisi seperti yang dijelaskan oleh produsen
(Invitrogen). Reaksi dihentikan dengan memanaskan sampel hingga 99 C selama 5
menit. Sebuah kit GeneAmp RNA PCR (Applied Biosystems, Foster City, CA)
digunakan untuk amplifikasi cDNA. Untuk reaksi PCR cDNA IL-2, cDNA
diamplifikasi dalam total 50 L dengan 25 pmol / L dari masing-masing oligo
nukleotida 5 'TGT ACA GGA TGC AAC TCC TG dan 3' CAA TGG TTG CTG TC
TCA TCA G. Kondisi reaksi-reaksi yang ada adalah mencair selama 45 detik pada 94
C, annealing selama 45 detik pada 60 C, dan ekstensi untuk 120 s pada 72 C selama
35 siklus, yang diikuti oleh ekstensi akhir selama 7 menit pada 72 C dalam thermal
cycler (Perkin-Elmer, Wellesley, MA).

Analisis statistik

Perbedaan demografis antara kelompok zink dan kelompok plasebo diperiksa dengan uji
t (usia) dan uji chi-square (gender dan etnis). Untuk variabel lain, uji t digunakan untuk
membandingkan perbedaan kelompok bila variabel terdistribusi secara normal. Jika
distribusi tidak normal, perbedaan kelompok dibandingkan dengan menggunakan uji
Wilcoxon rank-sum nonparametrik. Tes chi-square (uji Fisher: 2x2 tabel frekuensi)
digunakan untuk membandingkan kejadian infeksi di kelompok zink dan kelompok
plasebo. Pada kelompok zink dan plasebo, perubahan variabel laboratorium dari awal
sampai setelah intervensi dibandingkan dengan menggunakan uji t berpasangan.
Analisis multivariat berulang digunakan untuk memeriksa hasil dari waktu ke waktu.
Semua analisa statistik dilakukan dengan perangkat lunak JMP (versi 5.0; SAS Institute
Inc, Cary, NC) pada komputer Macintosh Powerbook G4 (Apple Computers, Cupertino,
CA).
DISKUSI

Studi kami menunjukkan bahwa pemberian suplemen zink kepada pasien usia lanjut
mengakibatkan penurunan kejadian infeksi yang signifikan. Banyak penelitian pada
hewan menunjukkan bahwa kekurangan zink dapat menurunkan resistensi terhadap
berbagai bakteri, virus, jamur, parasit dan patogen, di mana hal ini mungkin karena
penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh defisiensi zink. Ditemukan
konsentrasi zink plasma dasar yang rendah pada subjek penelitian ini, yang
menunjukkan bahwa terdapat kekurangan zink marginal dalam kelompok ini. Dengan
demikian, efek peningkatan respon imun dari zink dapat mencerminkan peningkatan
pertahanan tubuh host dan peningkatan resistensi terhadap patogen pada subjek dengan
defisiensi zink. Menurut kriteria zink plasma kami, 35% dari subyek usia lanjut dalam
penelitian ini dianggap mengalami defisisensi zink. Kami mengamati bahwa suplemen
zink juga mengakibatkan penurunan konsentrasi penanda stres oksidatif dan
menunjukkan respon antiinflamasi pada subjek yang tidak kekurangan zink
sebagaimana dinilai pada konsentrasi zink plasma awal, yang menunjukkan bahwa zink
memiliki efek terapeutik baik pada orang sakit maupun sehat.

Kekurangan zink tidak hanya merugikan produksi IL-2 dan IFN- tetapi juga
mengurangi produksi IL-12 dari makrofag (AS Prasad, pengamatan pribadi, 2002). IFN-
bersama dengan IL-12 diperlukan untuk aktivitas fagosit optimal makrofag (parasit,
virus, dan bakteri). Sebelumnya kami mengamati bahwa, pada orang dengan defisiensi
zink, produksi IL-1 ex vivo meningkat, yang menunjukkan bahwa defisiensi zink dapat
mengaktifkan monosit dan makrofag untuk menghasilkan sitokin inflamasi. Sitokin
inflamasi diketahui dapat menghasilkan stres oksidatif. Suplemen zink tidak hanya
menurunkan produksi sitokin inflamasi tetapi juga penanda stres oksidatif, seperti yang
dilaporkan sebelumnya. Dengan demikian, penelitian ini menemukan hubungan penting
antara suplementasi zink, peningkatan produksi mRNA IL-2, penurunan kejadian
infeksi, penurunan produksi sitokin inflamasi, dan penurunan stres oksidatif pada pasien
usia lanjut.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan manfaat dari suplemen zink sehubungan dengan
penyakit menular pada populasi manusia . Uji coba terkontrol suplementasi zink pada
bayi dan anak-anak menunjukkan penurunan 25-30% dalam insidensi dan durasi diare
akut dan kronis dan pengurangan hingga 50% dalam kejadian pneumonia. Jumlah telur
Schistosoma mansoni pada anak-anak yang diberikan suplemen zink lebih rendah
dibandingkan anak-anak yang menerima plasebo. Selain itu, pasien Acrodermatitis
enteropathica mengalami infeksi lebih sedikit bila diberikan suplementasi zink dalam
jumlah supranormal. Produksi IL-2 pada pasien defisiensi zink dengan penyakit sel sabit
rendah, dan suplemen zink oral (75 mg zink sebagai asetat) mengakibatkan penurunan
angka kejadian infeksi, durasi perawatan di rumah sakit, dan koreksi produksi ex vivo
IL-2. Meskipun efek dari zink pada flu biasa masih kontroversial, kami menemukan
bahwa durasi dan keparahan gejala flu 50% lebih sedikit pada subjek-subjek yang
menerima zink-diperlakukan dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Zink memiliki beberapa peran kunci yang berkaitan dengan sinyal sel, aktivasi sel,
ekspresi gen, sintesis protein, dan apoptosis. Zink sangat penting untuk perkembangan
normal sel-sel kekebalan tubuh, dan memainkan peran penting dalam menjaga aktivitas
sel-sel sistem imun, termasuk neutrofil, monosit, makrofag, sel natural killer, dan sel B
dan T. Subyek dengan defisiensi zink memiliki kerentanan lebih besar terhadap berbagai
patogen. Hasil dari penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa hampir 30 -35%
dari populasi usia lanjut kelas menengah atas di wilayah Detroit mungkin mengalami
kekurangan zink, sebagaimana dinilai oleh konsentrasi zink limfosit mereka. Aktivitas
thymulin yang rendah dan produksi IL-2 rendah telah dilaporkan pada pasien usia lanjut
dengan defisiensi zink. Peneliti lain telah mengamati bahwa suplemen zink untuk pasien
usia lanjut akan meningkatkan jumlah sel T sirkulasi yang berhubungan dengan reaksi
hipersensitivitas tipe delayed dan respons antibodi imunoglobulin G untuk tetanus
toxoid.

Kami menemukan bukti adanya peningkatan yang signifikan dalam mRNA IL-2 pada
subyek usia lanjut dengan defisiensi zink setelah suplementasi zink, dan temuan ini
konsisten dengan laporan sebelumnya dalam studi model manusia dan studi kultur sel di
cell line HUT-78. Kami menyimpulkan bahwa zink terlibat dalam meningkatkan
produksi IL-2 pada pasien usia lanjut dengan defisiensi zink dengan cara meningkatkan
ekspresi gen IL-2. Kami juga telah mengamati penurunan produksi IL-10 pada pasien
usia lanjut yang menerima zink, dan penurunan ini juga mungkin memiliki efek
meningkatkan produksi IL-2.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subyek usia lanjut mengalami stres
oksidatif dan zink merupakan agen antiinflamasi serta antioksidan yang efektif.
Pemberian 45 mg elemental zink / hari tidak mengurangi konsentrasi tembaga plasma
pada subyek usia lanjut yang menerima suplementasi zink. Karena zink bersifat non-
mutagenik dan relatif tidak beracun (kecuali untuk induksi defisiensi kuprum di mana
dosis terapi zink adalah 50 mg zink elemental / hari dan digunakan untuk 12 minggu),
percobaan jangka panjang menggunakan zink pada pasien usia lanjut harus dilakukan
untuk menentukan peran zink dalam mencegah berbagai gangguan kronis yang
berhubungan dengan stres oksidatif dan sitokin inflamasi kronis seperti TNF, IL-1,
dan IL-8 (13-16). Kami juga berhasil menunjukkan bahwa produksi TNF ex vivo dari
sel MN terisolasi secara signifikan menurun pada pasien usia lanjut setelah
suplementasi zink. Kami juga menemukan bahwa TNF di kelompok plasebo
meningkat seiring waktu, yang menunjukkan bahwa peningkatan ini mungkin
merupakan efek dari penuaan. Sebuah penelitian kontinyu jangka panjang masih
berlangsung selama 10 tahun terakhir pada pasien dengan degenerasi makula terkait
usia yang menerima 80 mg zink oksida elemental dan 2 mg Cu untuk mencegah
defisiensi tembaga. Zink sendiri ditemukan menyebabkan penurunan kejadian kebutaan
akibat degenerasi makula terkait usia pada 25% subjek usia lanut, dan juga ditemukan
peningkatan umur maksimal pada pasien yang diterapi dengan zink. Pengamatan ini
benar-benar menarik dan layak untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Keterbatasan dari penelitian ini adalah bahwa jumlah subjek penelitian yang kecil. Kami
berharap bahwa hasil kami akan menjadi perintis penelitian-penelitian zink pada orang
tua dalam cakupan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Geriatri
    Cover Geriatri
    Dokumen1 halaman
    Cover Geriatri
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Terapi Bipolar
    Terapi Bipolar
    Dokumen3 halaman
    Terapi Bipolar
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Difteri
    Difteri
    Dokumen7 halaman
    Difteri
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • TX Bipolar
    TX Bipolar
    Dokumen10 halaman
    TX Bipolar
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Etika Batuk
    Etika Batuk
    Dokumen1 halaman
    Etika Batuk
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Kasus Klinik
    Tutorial Kasus Klinik
    Dokumen3 halaman
    Tutorial Kasus Klinik
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Vitamin C
    Vitamin C
    Dokumen1 halaman
    Vitamin C
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • IN Psikiatri
     IN Psikiatri
    Dokumen18 halaman
    IN Psikiatri
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Oftalmologik
    Pemeriksaan Oftalmologik
    Dokumen4 halaman
    Pemeriksaan Oftalmologik
    Ecclesia Rimporok
    Belum ada peringkat
  • Critical Appraisal
    Critical Appraisal
    Dokumen1 halaman
    Critical Appraisal
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Referat Terapi Hepatitis B
    Referat Terapi Hepatitis B
    Dokumen17 halaman
    Referat Terapi Hepatitis B
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Critical Appraisal
    Critical Appraisal
    Dokumen1 halaman
    Critical Appraisal
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Vitamin C
    Vitamin C
    Dokumen1 halaman
    Vitamin C
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Daftar Oma-Opa
    Daftar Oma-Opa
    Dokumen16 halaman
    Daftar Oma-Opa
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Pre Test Dan Post Test Diabetes Melitus
    Pre Test Dan Post Test Diabetes Melitus
    Dokumen1 halaman
    Pre Test Dan Post Test Diabetes Melitus
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Pada Neonatus
    Infeksi Pada Neonatus
    Dokumen12 halaman
    Infeksi Pada Neonatus
    Oka Widya Diputra
    100% (3)
  • Tanda Terima
    Tanda Terima
    Dokumen1 halaman
    Tanda Terima
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Tanda Terima
    Tanda Terima
    Dokumen1 halaman
    Tanda Terima
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Zink
    Jurnal Zink
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Zink
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Referat Saraf MG
    Referat Saraf MG
    Dokumen18 halaman
    Referat Saraf MG
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Etika Batuk
    Etika Batuk
    Dokumen1 halaman
    Etika Batuk
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar New
    Kata Pengantar New
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar New
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Ringkasan Eksekutif
    Ringkasan Eksekutif
    Dokumen1 halaman
    Ringkasan Eksekutif
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Daftar Lampiran
    Daftar Lampiran
    Dokumen1 halaman
    Daftar Lampiran
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Tanda Terima
    Tanda Terima
    Dokumen1 halaman
    Tanda Terima
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Referat Kolelitiasis
    Referat Kolelitiasis
    Dokumen29 halaman
    Referat Kolelitiasis
    surbakti_christine
    Belum ada peringkat
  • Ginjal-KBK 2010
    Ginjal-KBK 2010
    Dokumen56 halaman
    Ginjal-KBK 2010
    idhar_dewi
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Dokumen44 halaman
    Infeksi Saluran Kemih
    Vivian O Vashti
    Belum ada peringkat